25

Click here to load reader

toki dak lengkap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah, tugas kuliah pertanian

Citation preview

Page 1: toki dak lengkap

MAKALAH TANAMAN PERKEBUNAN,KEHUTANAN dan INDUSTRI

“FAKTOR BIOTIK dan ABIOTIK YANG MEMPENGRUHI

PERTUMBUHAN AKASIA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

Krismawati Situmorang 05071181419190

Riska hutriyani 05071181419186

Rukia Sihotang 05071181419191

Anisa Utami

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2016

Page 2: toki dak lengkap

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapakan kepada Tuahan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kami kesehatan dan kebijaksanaan sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini ,dan kami ucapkan juga terima kasih kepada dosen

pengajar Ibu Astuti Kurnianingsih SP.M.Si yang telah mempercayai kami dalam

pembuatan makalah ini tang berjudul “FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK

YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN AKASIA “.

Kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan untuk

itu saran dan kritik dari teman-teman,dosen yang membangun sangat kami

harapkan guna untuk kesempurnaan makalah ini.

Indralaya,29 Januari 2016

PENULIS

Page 3: toki dak lengkap

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha budidaya harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan

tumbuh tanaman tersebut. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua

makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Faktor abiotik, yaitu

terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari dan

sebagainya. Tanaman dalam kondisi alamiah maupun dibudidayakan dengan

pertanian seringkali mengalami stres akibat faktor biotik dan abiotik. Stres

biasanya didefinisikan sebagai faktor luar yang tidak menguntungkan yang

berpengaruh terhadap tanaman.

            Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik.

Pertumbuhan suatu tanaman yang diproduksi akan selalu dipengaruhi oleh faktor

dalam maupun faktor luar dari tanaman itu sendiri. Faktor dalam dari taman itu

adalah genetika dari tanaman tersebut yang terekspresikan melalui pertumbuhan

sehingga diperoleh hasil, sedangkan faktor luarnya adalah faktor biotic maupun

abiotik yang meliputi unsur – unsur yang menjadi pengaruh pada kualitas dan

kuantitas produksi alam, antara lain iklim, curah hujan, kelembaban, intensitas

cahaya, kesuburan tanah, serta ada tidaknya hama dan penyakit. Oleh sebab itu,

mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman akasia

tentunya menjadi sangat bermanfaat. Untuk dapat memanfaatkan unsur – unsur

tersebut secara optimal maka perlu adanya perlakuan khusus pada tanaman

tersebut, antara lain pengolahan tanah,dan mengetahui faktor biotik dan abiotik

yang mempengaryhi pertumbuhan akasia,dengan mengetahui faktor tersebut kita

bisa tahu cara mengatasinya.

1.2 Tujuan

         Mengerti tentang arti faktor biotik dan abiotik

      Menetahui biotik dan abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan akasia

Page 4: toki dak lengkap

BAB II

DASAR TEORI

Page 5: toki dak lengkap

BAB III

PEMBAHASAN

Faktor biotik dan abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan akasia dibedakan menjadi dua, yaitu faktor biotic dan abiotik :

1.      Faktor Biotik            Faktor biotik merupakan faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup

di bumi baik manusia,tumbuhan maupun hewan.Dalam ekoisistem produsen (tumbuhan hijau ),konsumen (herbivora,karnivora dan omnivora)dan dekomposer/ engurai adalah mikroorganisme.

Berikut faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan akasia : Tumbuh-tumbuhan

Tumbuh-tumbuhan yang besar ,merupakan pelindung bagi tumbuh-tumbuhan yang kecil yang berada di bawahnya.

- Bakteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro yang terdapat didaam tanah yang membantu menghancurkan sisa tumbuhan atau hewan sehingga dapat menyuburkan tanah.

Hewan- Hewan juga memiliki peranan besar bagi penyebaran tumbuh-

tumbuhan.- Misalnya :serangga dapat membantu proses penyerbukan.sementara

kelelawar ,burung dan tupai membantu penyebaran tumbuhan berbiji.

Manusia

- Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia menyebarkan tumbuhan budidaya dari tempat satu ke tempat lainnya.

- Mengubah lingkungan melalui penebangan , pemupukan , irigasi , dan reboisasi.

- Perubahan lingkungan flora oleh manusia relatif lebih cepat dibandingkan leh faktor biotik lainnya .

2 . Faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman akasia .Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem.Berikut faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan akasia :

SuhuSuhu berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan akasia karena

suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.Ada jenis – jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.

Page 6: toki dak lengkap

Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan antara lain  pterbukanya

stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan

respirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat

proses pertumbuhan. Fotosintesis pada tumbuhan biasanya terjadi di daun,

batang, atau bagian lain tanaman. Suhu optimum (15°C hingga 30°C)

merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan. Suhu minimum (±

10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.

Suhu maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana

tumbuhan masih dapat tumbuh.  Peningkatan suhu sampai titik optimum

akan diikuti oleh peningkatan proses di atas

Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat, baik secara

fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)

Peningkatan suhu disekitar iklim mikro tanaman akan menyebabkan cepat

hilangnya kandungan lengas tanah.

Peranan suhu kaitannya dengan kehilangan lengas tanah melewati

mekanisme transpirasi dan evaporasi

Peningkatan suhu terutama suhu tanah dan iklim mikro di sekitar

tajuk tanaman akan mempercepat kehilangan lengas tanah terutama pada

musim kemarau. Pada musim kemarau, peningkatan suhu iklim mikro

tanaman berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan

tanaman terutama pada daerah yang lengas tanahnya terbatas.

Meningkatnya konsentrasi CO2 diatmosfer sebenarnya berdampak positif

terhadap proses fisiologis tanaman, tetapi pengaruh positif CO2 dihilangkan

oleh peningkatan suhu atmosfer yang cenderung berdampak negatif

terhadap proses fisiologis tersebut

Pengaruh positif peningkatan CO2 atmosfer : merangsang proses

fotosintesis, meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas

pertanian tanpa diikuti oleh peningkatan kebutuhan air (transpirasi).

Pengaruh negatif peningkatan CO2: meningkatnya suhu iklim

global, berdampak pada peningkatan respirasi, menurunkan produktifitas

tanaman. Peningkatan suhu menghilangkan pengaruh positif dari

peningkatan CO2.

Proses-proses fisik dan kimiawi di kendalikan oleh suhu dan kemudian

proses-proses ini mengendalikan reaksi biologi yang berlangsung dalam

Page 7: toki dak lengkap

tanaman.misalnya,suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam

tanaman.apabila suhu turun viskositas air naik.begitu juga untuk gas-

gas,energi kinetik dari karbondioksida,oksigen dan zat lain berubah sesuai

dengan perubahan suhu.

Kelarutan berbagai zat tergantung suhu.kelarutan karbondioksida dalam

air dingin dua kali lipat kelarutannya dalam air panas.kebalikannya berlaku

untuk kebanyakan zat padat:kelarutan gula lebih besar dalam air panas

daripada air dingin.

Kecepatan reaksi di pengarui suhu,biasanya makin tinggi

suhu,reaksi makin cepat,jadi suhu mempunyai efekpenting dan tegas pada

respirasi.akan tetapi hunungan suhu dan reaksi biokimia yang berlangsung

dalam tanaman jarang berbanding langsung karena adanya faktorlain yang

rumit misalnya,hasil akhir yang di hasilkan ,seperti gula dapat menumbuk

dan memblokir reaksi selanjutnya.dalam beberapa reaksi ,ketersediaan

bahan mentah dapat merupakan bahan pembatas.

Suhu mempengarui kestabilan system enzim.pada suhu

optimum,system enzim berfungsi baik dan tetap stabil untuk waktu

lama,pada suhu dingin,mereka tetap stabil,tetapi tidak berfungsi,sememtara

pada suhu tinggi system enzim rusak sama sekali.suatu system enzim yang

tetap stabil pada suhu 20c dapat aktif hanya selama setengah jam pada suhu

30c dan hanya selama beberapa detik pada suhu 38c.

Kesetimbangan berbagai sistem dan persenyawaan merupakan

fungsi dari suhu. Misalnya, kesetimbangan antara gula, pati dan lemak

beerubah bila suhu berubah. Selama musum gugur, dalam beberapa spesies

tanaman, gula berkurang sedangkan pati dan lemak meningkat. Bila musim

semi tiba, terdapat perubahan dari pati dan lemak ke gula, yang akan di

translokasikan ke bagian tanaman yang tumbuh aktif.

Karena suhu mempunyai pengaruh kuat pada reaksi biokimia dan

fisiologi tanaman, suhu juga akan memnentukan tingkatan berbagai tugas

tanaman, seperti absorpsi unsur mineral dan air. Bukan saja viskositas air

lebih tinggi pada suhu rendah, tetapi membran sitoplasma yang di lewati air

rupanya kurang permeable. Fotosintesis lebih lambat pada suhu rendah, dan

akibatnya laju pertumbuhan lebih lambat. Suhu juga mempengaruhui aliran

sitoplasma dalam sel.

Page 8: toki dak lengkap

Suhu maksimu dan minimum yang menyongkong pertumbuhan

tanaman biasanya berkisar antara C. Suhu dimana pertumbuhan optimum

berlangsung berbeda – beda menurut tanamanya dan berbeda – beda sesuai

tahap perkembanganya. Tambahan pula, berbagai bagian – bagian tanaman

berbeda kepekanya terhadap suhu minimum. Tanaman telah menyesuaikan

diri dengan ilklim dingin, akarnya lebih peka terhadap suhu rendah daripada

batangnya ; kuncup bunga lebih lemah daripada kuncup daun.

Sejumlah proses – proses pertumbuhan mempunyai hubungan

kuantitatif dengan suhu. Diantaranya respirasi, sebagian dari reaksi

fotosintesis dan berbagai gejala dan pendewasaan dan pematangan.

Tambahan pula, proses – proses dalam tanaman seperti, dormansi,

pembungaan, pembentukan buah, sangatlah peka terhadap suhu. Tanaman

suhu yang tumbuh dibawah suhu konstan seragam, tidak menghasilkan buah

secepat tanaman yang tumbuh dengan suhu malam dan suhu siang yang

berbeda – beda silih berganti. Kebanyakan tanaman memerlukan suhu

malam yang lebih rendah daripada suhu siang. Beberapa tanaman

memerlukan suhu dingin untuk melengkapi lingkaran hidupnya.

Suhu yang ekstrem dapat merusak tanaman ; suhu terlalu dingin

dan suhu terlalu tinggi dapat mematikan tanaman. Kerusakan akibat suhu

tinggi dapat dihubungkan dengan kekeringan ( desikasi ). Pembakaran

tanaman selama cuaca panas luar biasa, biasanya merupakan akibat dari

kehilangan air pada kegiatan transpirasi yang terlalu banyak bila

dibandingkan dengan absorpsi air. Suhu udara yang sangat panas dapat

mempunyai efek mematikan pada tanaman sebagai akibat dari koagulasi

protein. Terhentinya pertumbuhan pada suhu tinggi merupakan suatu

gambaran dari suatu keseimbangan metabolic yang terganggu. Bila

kecepatan respirasi bertambah lebih cepat daripada kecepatan fotosistesis.

Maka akan terjadi kekurangan pangan dalam tumbuhan.

Sinar Matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena

matahari menentukan suhu.Sinar matahari juga merupakan unsur vital

(terpenting )yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk

Page 9: toki dak lengkap

fotosistesis . Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam

fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan

mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan

cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekurangan cahaya pada saat

pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang

kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan  daunnya berukuran

lebih kecil, tipis, pucat.

Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis

(kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya,

yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan

oleh Hendrick & Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan

panjang gelombang 660nm.

Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan

panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.

Substansi yang merspon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein

warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang

mengabsorpsi cahaya.

Iklim

Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi

tumbuhan akasia. Apabila tumbuhan akasia ditanam di luar daerah iklimnya,

maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam

usaha pertanian, umumnya disesuaikan dengan kondisi iklim setempat.

Angin

Angin merupakan unsur penting bagi tumbuhan akasia, karena

angin dapat menentukan kelembaban juga berperan dalam penyerbukan biji

tumbuhan tertentu,serta mengatur penguapan atau temperature, membantu

penyerbukan (lebih – lebih penyerbukan silang), membawa uap air sehingga

udara panas menjadi sejuk, dan membawa gas – gas yang sangat dibutuhkan oleh

tanaman. Hal – hal tersebut ditinjau dari keuntungannya, tetapi dari segi

kerugiannya adalah tanaman bisa terbakar karena angin, penyerbukan karena

Page 10: toki dak lengkap

angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi, dapat

menyebarluaskan gulma, membawa serangga tertentu kemana mana, dan angin

yang kencang dapat merebahkan tanaman. Salah satu jalan untuk mengatasi

pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon penahan angin yang

dapat menjamin perlindungan sejauh 15 – 20 kali tinggi pohon perlindung.

Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150 – 200 meter dapat

dilindungi sehingga memperlambat kecepatan angin. Angin dengan kecepatan 4 –

5 sampai 6 -7 m / sec sudah tidak mampu untuk merobohkan tanaman. Angin

mempengaruhi transpirasi dengan bergeraknya uap air disekitar tanaman,

sehingga memberikan kesempatan terjadinya penguapan lebih lanjut. Situasi ini

merupakan tekanan yang kuat bagi keseimbangan air, meskipun jumlah air dalam

tanah cukup banyak. Pertumbuhan vertical akan terbatas sesuai dengan

kemampuan mengisap dan mentransformasikan air ke atas untuk mengimbangi

transpirasi yang cepat, hasilnya mungkin akan membentuk tanaman yang kerdil.

  Kelembaban

Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun karena

transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Bila

kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak air yang diserap tumbuhan dan

lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel

sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah

besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang

kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan

memiliki permukaan helaian daun yang lebar. Untuk pemecahan senyawa

bermolekul besar (saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada

proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Tanah

Tanah merupakan tempat hidup organisme .Jenis tanah yang berbeda

menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda .Tanah juga

menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme ,terutama

tumbuhan akasia .

Terdapat 3 fungsi tanah yang primer terhadap tanaman, yaitu :

Page 11: toki dak lengkap

-          Memberikan unsure-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium

pertukaran maupun sebagai tempet persediaan.

-          Meberikan air dan melayaninya sebagai reservoir

-          Melayani tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak

Tanah merupakan sumber utama zat hara untuk tanaman dan tempat

sejumlah perubahan penting dalam siklus pangan. Susunan anorganik dalam tanah

yang dibentuk dari pelapukan padas dan pengkristalan mineral-mineral. Dapat

digolongkan pada liat, debu, pasir dan kerikil. Komponen tambahan yang sangat

penting adalah bahan organic yang disebut humus. Kaitan hubungan tekstur dan

struktur tanah terhadap pertumbuhan tanaman sangat erat, ada hubungan timbal

balik antara komponen satu dengan komponen yang lainnya. Pertumbuhan

tanaman dapat dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.

Dalam keadaan tanah yang memiliki tekstur yang dominan pasir, maka daya

ikat tanah terhadap air serta bahan organik lainnya kecil, tanah dengan tekstur

dominan pasir ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang dibutuhkan

tanaman. Dalam keadaan tanah seperti ini, pertumbuhan akar tanaman akan

berkembang dengan baik, akar mudah untuk melakukan penetrasi ke dalam tanah,

sedangkan drainase dan aerasi pada tekstur tanah dominan berpasir ini cukup

baik, namun tekstur tanah ini cenderung mudah melepas unsur-unsur hara yang

dibutuhkan tanaman. Tanaman akan sulit mendapatkan unsur hara, dan

pertumbuhan tanaman akan terganggu. Dalam keadaan tanah yang dominan liat,

akar pada tanaman akan sulit untuk melakukan penetrasi karena keadaan

lingkungan tanah yang lengket pada saat basah dan mengeras pada saat kering.

Drainase dan aerasi buruk, sehingga pertukaran udara maupun masuknya unsur

hara pada akar tanaman akan terganggu. Pada keadaan basah, tanaman sulit

mengikat gas-gas yang berguna bagi proses fisiologi karena pori-pori tanah yang

kecil tergenang oleh air (kecuali tanaman padi yang mampu beradaptasi di

lingkungan yang tergenang air). Air pada tanah dominan liat ini tidak mudah

hilang. Tanaman dapat mengalami kematian, karena kurangnya unsur-unsur yang

dibutuhkan tanaman untuk melakukan proses-proses fisiologis yang semestinya.

Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah  dengan aerasi, drainase,

serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus memiliki

komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang. Sehingga tanaman mampu

Page 12: toki dak lengkap

tumbuh dalam keadaan yang optimal. Selain tekstur tanah, faktor lain yang

memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan tanaman adalah struktur tanah.

Pada struktur tanah, terdapat berbagai macam komponen yang dapat

mempengaruhi tumbuhnya suatu tanaman. Tanah mengandung berbagai macam

unsur-unsur makro maupun mikro yang berguna bagi tanaman. Dengan struktur

tanah yang mantap (terdapat bahan organik yang cukup, mikroorganisme yang

menguntungkan satu sama lain, dan pori-pori tanah cukup baik), maka aerasi

(pertukaran O2, CO2, maupun gas-gas lainnya di dalam tanah) akan mampu

mencukupi kebutuhan tanaman terhadap unsur-unsur tersebut. Sehingga, tanaman

mampu melakukan proses metabolisme dengan baik. Pertumbuhan tanaman juga

dipengaruhi oleh agregat tanah (daya ikat antara partikel-partikel dalam tanah).

Pembentukan tanah sendiri merupakan suatu proses dari pecahan batuan

induk secara yang terus-menerus akibat dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan

itu sendiri adalah iklim, organisme, topografi dan waktu. Hal ini dapat dilihat dari

potongan vertical melalui tanah yang dangkal, dimana batuan induknya sedikit

dibawah permukaan tanah. Ketiga gradasi yang agak nyata dari batuan terlihat

seperti garis-garis pemotong ditanah itu disebut horizon-horizon. Morfologi

horizon-horizon inilah yang mengklasifikasikan tanah dalam tipe-tipenya,

sehingga dapat melihat tingkat kesuburan tanah itu sendiri.

Awal mula terbentuknya tanah adalah berasal dari bahan induk yang kemudian

menghasilkan horizon A dan B, kemudian dengan proses alam berikutnya

terbentuklah kembali horizon C, sehingga didapatlah tanah muda yang syarat

memilikinya harus memiliki horizon A, B, dan C.

Horizon A adalah Zone input unsur hara, banyak mengandung akar, bakteri,

humus, dan mikroorganisme, yang terus tercuci akibat air hujan yang meresap

masuk kedalam tanah, sehingga warna tanah dari horizon A ini sendiri adalah

hitam yang menandakan tanah ini sangat kaya bahan organik dalam bentuk

humus.

Horizon B sendiri adalah tempat pencucian, karena tepat dibawah lapisan

horizon A, sehingga bahan organik pun tercuci masuk kelapisan horizon C, akibat

proses ini lapisan horizon B pun menjadi miskin hara dengan tanda, tanahnya

berwarna pucat akibat unsur hara yang terus menerus tercuci.

Horizon C adalah lapisan tanah sehabis horizon B, dan horizon C disebut

lapisan penimbunan unsur hara, karen bahan-bahan organik yang tercuci dari atas,

Page 13: toki dak lengkap

semua masuk kehorizon C dan mengendap disana namun tidak sebanyak horizon

A. Sehingga tanah pada horizon C ini berwarna hitam namun tidak sehitam

horizon A.

Kesuburan Tanah

Dapat diartikan sebagai kesanggupan tanah untuk menyediakan unsur hara

bagi tanaman. Kesuburan tanah dipengaruhi oleh sifat fisik, kimia dan biologi

tanah, kesuburan fisik itu sendiri antara lain mencangkup struktur, tekstur dan

kemampuan tanah memegang air, sedangkan kesuburan kimia terkait dengan

status nutrisi atau unsur hara dalam tanah serta sifat keasaman tanah.

Kesuburan biologi menyangkut adanya aktivitas mikroorganisme dalam tanah

yang terkait erat dengan kandungan bahan organik tanah.

Air

Air berperan terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup organ. Di dalam tanah keberadaan air sangat diperlukan oleh

tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi

dan sebagai pelarut, bersama-sama dengan hara terlarut membentuk larutan tanah

yang akan diserap oleh akar tanaman.

Dalam Buckman and Brady (1982) disebutkan bahwa keberadaan air

berdasarkan klasifikasi biologi air di dalam tanah ada tiga bentuk yaitu :

air kelebihan, air tersedia dan air tidak tersedia.

Pada umumnya kelebihan air yang terikat pada kapasitas lapangan tidak

menguntungkan tanaman tingkat tinggi. Bila terlalu banyak air, keadaannya

merugikan pertumbuhan dan menjadi lebih buruk ketika mencapai titik jenuh.

Pengaruh buruk yang lain dari kelebihan air adalah terlindinya unsur hara

bersama gerakan air tersebut ke bawah. Pada tanah yang bertekstur halus, hal ini

mungkin hanya perpindahan unsur hara ke lapisan yang lebih bawah dan tidak

terlalu dalam sehingga masih dapat diserap oleh akar tanaman.

Air merupakan pembatas pertumbuhan tanaman karena jika jumlahnya terlalu

banyak menimbulkan genangan dan menyebabkan cekaman aerasi sedangkan jika

jumlahnya sedikit sering menimbulkan cekaman kekeringan.

Page 14: toki dak lengkap

Air sangat penting bagi tanaman karena berfungsi sebagai :

a.       Bahan baku ( sumber hydrogen ) dalam proses fotosintesis,

b.      Penyusun protoplasma,

c.       Memelihara tekanan turgor,

d.      Bahan atau media dalam proses transpirasi dan

e.       Pelarut unsur hara dalam tanah dan tubuh tanaman serta sebagai media

translokasi unsur hara dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.

Tanaman mendapatkan air dari dalam tanah dan sedikit saja yang berasal

dari udara, misalnya embun dan kabut, meskipun pada beberapa jenis tanaman

yang tergolong xerophyt dapat hidup hanya dengan mengandalkan air dari udara

ini. Dalam tanah, tidak semua air tersedia bagi tanaman. Air yang tertinggal

dalam tanah, yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air higroskopis.

Tanaman yang tumbuh pada kondisi seperti ini akan mengalami layu permanen

dan mati karena kekurangan air. Dalam hal ini kekurangan air bukan disebabkan

oleh adanya transpirasi yang berlebihan karena intensitas radiasi tinggi melainkan

karena tidak adanya absorpsi air oleh akar.

Air kapiler adalah air yang berada dalam kapiler tanah diantara partikel –

partikel tanah. Air ini tersedia bagi tanaman dalam arti akar tanaman dapat

menyerapnya. Namun tanaman yang tumbuh pada kondisi serperti ini ada

kemungkinan masih mengalami kelayuan, terutama pada siang hari dimana

intensitas radiasi tinggi. Tanaman di katakan layu sementara karena pada sore dan

malam harinya akan segar kembali. Kondisi layu disini di sebabkan oleh adanya

transpirasi yang berlebihan yang tidak dapat diimbangi absorpsi air oleh akar.

Pada sore hari, laju transpirasi berkurang dan absorpsi air oleh akar dapat

mengimbanginya lagi.

Air gravitasi adalah air yang bergerak kebawah meninggalkan partikel tanah

pada lapisan seolah sebagai akibat gaya gravitasi bumi. Dalam kondisi seperti ini

dikatakan air berbeda pada kapasitas lapang, dengan pengertian adalah jumlah air

maksimum yang tertinggal dalam tanah setelah permukaan habis karena aliran

permukaan dan setelah air yang keluar akibat gaya gravitasi juga habis.

Pemanfaatan air dari udara oleh tananaman bisa terjadi pada daerah kering,

dimana air dalam dalam tanah tidak tersedia dalam tanaman. Bentuk air yang

dapat dimanfaatkan adalah embun dan kabut yang di serap tanaman melalui

proses transparansi negatif.

Page 15: toki dak lengkap

Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup ditempat

tersebut ,karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik

dan kimia yang berbeda.

Garis Lintang

Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda

pula .Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi

organisme di permukaan bumi .Ada organisme yang mampu hidup pada

garis lintang tertentu saja.

Page 16: toki dak lengkap

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas kita mendapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :

1.      Tumbuhan akasia tumbuh tidak lepas dari faktor abiotik dan biotik2 . Faktor abiotik merupakan faktor tak hidup2.      Faktor abiotik memiliki peran negative maupun posituve dalam pertumbuhan

tumbuhan akasia.3.      Faktor abiotik ada yang menguntungkan dan yang merugikan seperti pada

penjabaran makalah diatas.4 . Faktor biotik merupakan faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di

bumi5 . Antara faktor biotik dan abiotik mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling

mendukung proses kerja untuk pertumbuhan tumbuhan akasia .

4.2                  Saran

Gunakanlah isi dari makalah ini dengan baik tanpa, dan utamakan pelestarian alam dalam penanganan perkembangan pertumbuhan tanaman, agar faktor-faktor biotik yang dibutuhkan tanaman dapat terjaga dengan baik.Dan juga disarankan kita untuk mengetahui faktor biotik dan abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan akasia.Semoga makalah ini mendukung untuk proses penambahan wawasan kita.

Page 17: toki dak lengkap

DAFTAR PUSTAKA

1.      Harjadi, S.S.1984.Pengantar Agronomi. Depatermen Agronomi Fakultas Pertanian IPB.PT Gramedia jakarta

2.      Sugito,Y.1994. dasar-dasar Agronomi. Fakultas pertanian Universitas Brawijaya,Malang.

3.      Diktat Dasar-Dasar Agronomi. Oleh Tim Penulis Dasar-dasar Agronomi Universitas Jambi, februari.2010

4.      Sumberajarana.blogspot.com/faktor/abiotik/bagitanaman/