Traged i Karbala

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tragedi

Citation preview

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 1

    TRAGEDI

    KARBALA BerikutiniadalahpenggalankisahakhirperjalananImamHusainASyangdisadurdaribukuHusain,BeheshtieMau'ud(Husain,SorgayangDijanjikan),karyapenulisIranNy.FaridaGulmohammadi

    DaftarIsi

    Mukadimah MengapaAsyuraDiperingatiTiapTahun? PeristiwaKarbala,CiriCiri,Faktor,danTujuannya KsatriaKarbala PertemuanImamHusainasDenganHurbinYazidArrayahi Karbala,PersinggahanTerakhir PertemuanImamHusainasDenganUmarBinSa'ad Hariasyura ImamHusainasdanParaPengikutSetianya PeristiwaMalamAsyura PerundinganPertengahanMalamAsyura PenuntasanHujjah IstighotsahImamHusainasdanTaubatHur DimulainyaPerangTakSeimbang BanjirDarahHariAsyura MusibahHazratQasimas MusibahHazratAbuFadhlAbbasas PenuntasanHujjahTerakhir PerpisahanTerakhir PerjuanganKsatriaKarbalaSeorangDiri KesakralanSyahadahImamHusainas DzuljanahMenjadiTempatRatapan HijrahnyaHazratSahrBanuas

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 2

    Mukadimah

    Pertengahan abad pertama Hijriah, yaitu masa pasca kekhalifahan Abu Bakar bin AbuQuhafah, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Imam Ali bin Thalib, Muawiyah yangtadinyamenjabatgubernurSyam(Suriah)ataspilihanUtsmanbinAffanmengangkatdirinyasebagaikhalifahsetelahberhasilmenyingkirkankhalifahyangsah,ImamHasanbinAliyangmenggantikanImamAlidanberbasisdiMadinah.

    Ketika Muawiah Bin Abi Sufyan menemui ajalnya, anaknya yang bernama Yazidmenggantikan kedudukannyadi atas singgasana khalifah yang saat itu sudahbenarbenarmenyerupai kerajaan tirandansarat ironi.Seperti ayahnya, karenanaik tanpa restuumatdansyariat,Yazidmencaribaiatdengancarapaksadariumat.Dipihaklain,sebagaitokohyangpalingberpengaruhdi tengahumat,puteraFatimahAzzahradancucutercintaRasul,ImamHusainbinAlibinAbiThalibyangtinggaldiMadinah,diincarolehYazid.BeliaudikirimisuratdanpesanagarmemilihsatudiantaraduapilihanbaiatkepadaYazidataumati.

    Saat menolak pilihan pertama, baiat, Imam Husain tibatiba diserbu ribuan surat daripenduduk Kufah, Irak. Merekamenyatakan siapmengadakan perlawanan bersenjata atasYazid bin Muawiyah dan membaiat Imam Husain sebagai khalifah dengan syarat beliaudatang ke Kufah untuk mengoordinasi dan mengomandani pasukan perlawanan. TadinyaImamkeberataanmemenuhiajakanitukarenaorangKufahsudahlamabeliauketahuisulitdipegangjanjinya.

    Namun, keberatan itumembuat beliau semakin dibanjiri surat sampai akhirnya beliau takkuasauntukmenolaksaatsuratsurat terakhirpendudukKufahberisikanancamanmerekauntuk mengadukan beliau kepada Allah di hari kiamat kelak bahwa beliau telah menolakkebangkitan melawan penguasa tiran, bahwa beliau telah menyianyiakan kekuatan dankesempatanyangtersediauntukmenumbangkanpenguasazalimdankejam,bahwabeliautidakmengindahkanjeritan,derita,danharapankaummustahd'afin,danbahwabeliautidakberani mengorbankan jiwa dan raga demi melawan penguasa durjana. Sang Imam takberkutik, meskipun beliau tahu semua itu belum tentu mencerminkan loyalitas pendudukKufah dengan resiko apapun. Saat itulah Imammerasa dihadapkan pada ketajaman lensasejarahyanghanyamaumerekambuktidankenyataandidepanmataumat,bukandogmadogma sakral tentang hakikat nonderawi. Jadi, kebangkitan Imam tadinya bukan berartiharus keluardarimenujuKufah, tetapi karena secara kasatmatadi Kufah sudah tersediakesempatan dan kekuatan untuk menumbangkan Yazid, beliau harus keluar untukmemastikanbenarkahkesempatanitumemangada.

    Maka, meskipun dengan berat hati dan keyakinan penuh bahwa beliau akan menghadapimarabahaya, undangan penduduk Kufah itu akhirnya beliau penuhi. Beliau mengirimutusannya,MuslimbinAqiluntukmeninjaukeadaanyangsesungguhnyadiKufah.DiKufah,Muslim mendapati rakyat benarbenar sedang diterjang gelora semangat perlawanan.Karenanya, Muslim menyampaikan berita gembira itu kepada Imam Husain lewat surat.Imam berangkat menuju Kufah bersama rombongannya yang berjumlah ratusan orang,setelahbeliausinggahterlebihdahulukeMekkah.

    KetikaImamsedangdalamperjalananpanjangmenujuKufah,keadaandikotainiberubahtotal.NyalipenduduktibatibaciutdankedersetelahdiancamhabishabisanolehgubernurKufahyangberdarahdingin,UbaidillahbinZiyad.Semuamenutuppinturapatrapatdantakada yang berani keluar untuk bicara dan berkumpul lagi soal gerakan perlawanan.Hanyasegelintir orang yang masih setia kepada Muslim bin Aqil dan siap menyongsong segala

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 3

    resiko.Namunakhirnyamerekaditangkap.Muslimdihabisidengancarayangsangatsadis.Jasadnya yang tanpa kepala dipertontonkan di pasar Kufah, dan penduduk terpaksa purapuraikutbergembiraataskematianMuslim.

    Perubahan itu tercium Imam Husain dan rombongannya ketika sudah mendekati Kufah.Mendengar itu, rombongan Imambanyakyang terguncangkemudianmemilihmundurdankeluar dari barisan Imam. Jumlah pengikut beliau akhirnya surut drastis, hanya tinggalbeberapawanitadananakkecil sertapuluhanorang.Namun,karenamasihadasetumpukalasan, putera pasangan suci Imam Ali dan Fatimah Azzahra itu tetap melanjutkanperjalanansampaikemudianberhadapandenganpasukankirimangubernurKuffahpimpinanHurbinYazidArriyahi.PasukanitudikirimsengajauntukmenghadangrombonganImam.

    Hijrahnya Hazrat Sahr Banu as

    Padaharikelabutanggal10MuharramyangdisebuthariAsyura itu,sesuai rencana ImamHusainasdanistrinya,HazratSahrBanu,DzuljanahsempatmenunaikantugasnyamelarikanSharBanukesuatutempat.Dalamsejarahdikisahkansebagaiberikut:

    TatkalaDzuljanahkembalikeperkemahantanpatuanyangtelahmenungganginya,seorangwanitayangmengenakanhijabtertentuturutmendekatiDzuljanahlalumenciuminyasambilmeratap danmemeras airmata kesedihan.Wanita itu adalahSahrBanu as, satusatunyawanita nonArab diantara wanita keluarga Imam Husain as yangmengerumuni Dzuljanahyangsudahpenuhlukaitu.DiaadalahputerirajaPersiayangtelahmendapatanugerahAllahuntuk menikah dengan cucu Rasul, Imam Husain as, dan setia kepadanya hingga akhirhayatnyasehinggadiatergolongwanitapalingmulia.Tentangjatidirinya,ibuparaimamsucisesudahImamHusaininiberkisahsendirisebagaiberikut:

    "Di suatumalam aku pernah bermimpi berjumpa dengan Khatamul AnbiyaMuhammad AlMustafasaww.Beliausinggahdiberandaistanakuyangmegah.Beliaubersabdakepadaku:'Hai puteri raja Persia, aku telah menjodohkan kamu dengan puteraku, Husain.' Rasulkemudianpergimeninggalkan istana.Setelah ituakudidatangiolehseorangwanitamulia,Fatimah Azzahra as yang diiringi oleh para bidadari. Beliau memelukku sambil berkata:'Kamuadalahcalonisteriputeraku.Kamuadalahmenantuku.KetahuilahbahwataklamalagiumatIslamakanmenaklukkan(kerajaan)musehinggakamuakanmenjaditawanan.Tetapijanganlahkamurisau,karenadiMadinahkamuakanberjumpadengan(calon)suamimu.'"

    Benar, tak lama setelah itu terjadilah perang besar antara pasukan Islam dan pasukanimperium Persia. Prajurit Islam berhasil menaklukkan kerajaan besar ini. Sang raja[1]melarikan diri, sementara sebagian dari keluarga istana, termasuk puteriputeri raja,tertangkapdanmenjaditawanan.MerekadiboyongkeMadinah.KedatanganputerisangrajamengundangperhatianwargaMadinahsehinggamerekadatangberbondongbondonguntukmenyaksikannya. Saat itu, di dalammasjid khalifah Umarmenyakan dimana puteriputerirajaitu.Orangoranglantasmenunjukkanmereka.Rupanya,satudiantaramerekanampaksangatanggundansepertibercahaya.Umarmemintaputerianggunsupayamemperlihatkanwajahnyayangtersembunyidibalikcadar.Namun,puteriketakutandanmenolak.

    Diperlakukan seperti itu, Umar sebagai khalifah tersinggung berat sehingga diamemerintahkan supaya tawanan yang satu ini dihukummati. Untungnya, diantara hadirin

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 4

    terdapatImamAlibinAbiThalibas.SepupuRasulinibangkitmenentangperintaheksekusiitu.

    "Dosaapaputerisehinggakamuakanmengeksekusinya?",tanyaImamAlias.

    "Orangajam(nonArab)initelahmenghinaku."JawabUmar.

    Imam Ali as berkata: "Dia membenci kakeknya, Khusru, dan dia tidaklah seperti parapengeransehinggakamupantasmemperlakukannyademikian.Bebaskanlahputeriputeriiniagarmerekabisamendapatkanjodohnyadiantaraparapemudakita."

    IdeImamAli inikemudiandipenuhisehinggadidatangkanlahparapemudaMuslimMadinahdiaulamasjid.ImamAliasmemintakepadaputeriputeribangsawanituuntukbangkitdanmemilihjodohyangdikehendakinyadiantaraparapemudaitu.

    Dalam kitab AlKharaij Arrawandi dikisahkan bahwa saat itu puteri raja Persia yang palinganggunitubangkitdanmenatapsatupersatubarisanpemudayangmenyatakansiapuntukmenikahdenganputeriputerirajaitu.SampaipadagiliranpemudaHusainbinAlias,tatapanmatagadisbernamaJahanSyahituterhentidantakberpijakkearahlain.SetelahmerasayakindenganpemudaputeraAzzahraas itu,diaberkata: Jikaakumemangdiberipilihan,makaakuakanmemilihpemudaini.

    Setelahdipilihgadisitu,ImamHusainasyangsaatituberusia18tahunmemintanyasupayanamaJahanSyahdigantidengannamaSyahrbanu.[2]ImamAliaskemudianmemintaImamHusain supaya segeramembawamenantunya itu pulang. Beliau jugamemberitahu ImamHusainbahwaperkawinaniniakansegeradianugerahidengankelahiranseorangputerayangsangatagungdanmulia.PuteraitutaklainadalahAliZainalAbidinAssajjadas.Puterayangberusia 23 tahun saat ayahandanya dibantai di padangKarbalapada hari Asyura, dan diasendiridalamkeadaansakitparahdanditangisiolehibundanya.

    Menjelangdetikdetikperpisahandengansuaminya,ImamHusainas,SahrBanubersimpuhdengan beliau. Wahai putera Rasul. Ucap Shar Banu. Demi ibundamu Fatimah Azzahra,pikirkanlahnasibkunanti,karenadisiniakuakulahorangyangpalingasing.Selamainiakubernaungdibawahmudandenganiniakumenjadimulia.Namun,katakanlahapayangakulakukan nanti setelah kepergianmu?Aku bukanlah orangArab (ajam), dan engkau sendiritahubesarnyapermusuhanantaraArabdanajam.

    Sambilberlinangairmata,ImamHusainasmenjawab:Janganlahcemas,sebabAllahyangtelah mengantarkanmu dari negeri ajam ke negeri Arab mampu mengembalikanmu kenegerimu lagi. Nantikanlah nanti sepeninggalku Dzuljanah akan datang ke perkemahan.Naikilah Dzuljanah dan pergilah dari sini, dan ketahuilah pasukanmusuh tidak akan bisaberbuatapaapaterhadapmu.

    Diriwayatkanbahwa ketikaDzuljanah kembali dalam keadaan tak bertuan, Shar Banu ikutmenyambutnyadenganrataptangishinggakemudianmengendarainyauntukpergikenegeriasalnya.Sebelumpergi,beliausempatditegurolehHazratZainab.

    HaimenantuFatimahAzzahra,geranganyangsedangengkaupikirkan?Adakahengkauakanmenambahberatbebankesedihankamidengankepergianmu?UjarHazratZainab.

    Akuharuspergisesuaiperintahsuamiku,Husain.JawabSahrBanukepadaadikiparnyaitu.

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 5

    Kepergian Hazrat Sahr Banumenuju negeri Persia itu dilepas dengan derai tangis orangorangyangditinggalkannya.SaatDzuljanahsudahsiapmengantarkanperjalanan jauh itu,Assajjadberkatalirihkepadaibundanya:

    Ibunda,bersabarlahhinggaakuucapkansalamperpisahandenganmu.[3]

    Assajadberusahabangkit,namuntenaganyayangtersisatakmendukungnyauntukberbuatitu sehingga sang ibu mendekati sendiri anaknya. Sambil memeluknya eraterat beliauberucap:Akuharuspergidarisinisesuaiperintahayahmu.Akutelahmenitipkanmukepadabibimu,Zainab,karenaakutahudialebihpenyayangdaripadaaku.IbundaAssajjadakhirnyapergidibawaolehDzuljanah.Beberapaorangpasukanmusuhsempatmelihatbayangannyadarikejauhansaatbeliaubergerakpergiseorangdiri.Merekaberusahamengejarnya,namunmerekaterpaksakembalilagisetelahkecepatankudaDzuljanahtakterkejarolehkudakudapasukanmusuh.

    Dalam perjalanan, Hazrat Sahr Banu sempat berpapasan dengan kafilah yang sedangbergerak menuju Kufah. Orangorang kafilah berhenti saat menyaksikan seorang wanitabercadar sendirian mengendarai kuda yang penuh luka. Seorang lelaki yang mengetuaikafilah mencegat beliau dan bertanya: Hai siapa kamu? Mengapa kamu menempuhperjalananseorangdiriditengahsahara?

    Suara lelaki itu dikenal oleh Sahr Banu. Pria itu ternyata adik beliau dan setelah salingmenyadari,beliaubalikbertanya:Adikku,hendakkemanakahkamu?

    Pria itu menjawab: Aku hendak menemui suamimu. Karena dia telah menuliskan suratkepadaku danmenyatakan bahwa beliau akan berperang dengan sekelompokmusuh, dansekarangakudatangbersamatemantemankuuntukmembantunya.

    Sahr Banu menjawab: Tak usah kamu pergi. Kembalilah karena Husain sudah terbunuhdalamkeadaankehausan,daninilahkudanyasekarangakukendarai.

    Beritainimengejutkansangadikyangsegerajatuhtersimpuhkepasir.SahrBanukemudianmelanjutkanperjalanankearahtujuansebagaimanamerekajugamelanjutkanperjalanankearahtujuanmereka,setidaknyauntukmenyaksikanbagaimananasibkeluargaImamHusainas.

    Dengan bantuandan perlindungan dari Allah, janda ImamHusain as berdarah bangsawanPersia itu akhirnya tiba di bumi leluhurnya. Beliaumenetap di kota Rey danmeninggal disana. Jasad suci beliau dikebumikan di sebuah gunung di pinggiran kota Teheran. Lokasimakamnyaselaludisesakiparapeziarahhinggakini.

    [1] Raja itu adalah Yazdgard III. Disebutkan bahwa saat terjadi perang Qadisiah yangmenewaskan lima puluh ribupasukan Persia, Raja Yazdgard terpaksamelarikan diri. Sebelummelarikan diri dia sempat berdiri di beranda istanasambilberseru:"Selamattinggalberanda!Ketahuilahbahwaakuakankembalikepadamu,ataukalaubukanaku,makayangkembaliadalahseorangpriadariketurunanku."SulaimanAddailamipernahbertanyakepadaImamJakfarAsshadiqas tentang siapayangdimaksud olehRajaPersia itu. ImamAsshadiq asmenjawab: "DiaadalahAlQaim,yaitusalahseorangputerakudarigenerasikeenam,dandiajugatermasukketurunanYazdgardIII.(KitabMalahimhal.149menukildariIbnuSharAsyubdalambabImamahSetaraeDirakhsyanjuz1hal.230)[2]ArbainHusainihal.130[3]JamiAnnurainhal.228

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 6

    Dzuljanah Menjadi Tempat Ratapan

    DalamriwayatdisebutkanbahwaketikaDzuljanahsudahbebasdarigangguan,secaraajaibkuda tunggangan manusiamanusia mulia itu berucap: Betapa zalimnya umat yang telahmembunuhputeranabinyasendiri.[MaqtalKhawarizmijuz2hal.37]

    Dzuljanah kemudian kembali ke perkemahan sambil meringkikringkik nyaring sehinggakaum wanita Imam Husain as yang mengenal suara itu keluar dari dalam tenda denganpenuh rasa cemas dan tercekam ketakutan. Di tengahmereka Hazrat Zainab AlKubra asberteriakhisteris:

    Oh saudaraku! Oh junjunganku! Oh Ahlul Bait! Semoga langit ini runtuh menimpa bumi!Semogagununggununginidihamburkandanmenimpapedangsahara.[1]

    Diantara mereka juga terdapat Ummu Kaltsum. Saat menyaksikan di atas punggungDzuljanahsudahtidakadaayahnyalagi,UmmuKaltsumjugamendadakhisteris.

    DemiAllah,AlHusaintelahterbunuh!JeritUmmuKaltsumsambilmenepuknepukkepaladanmerobekkaincadarnya.Sakinahyangtakkalahhisterisnya.

    Ohkakekku!OhMuhammad!BetapaterasingnyaAlHusain![2]RatapSakinah.

    Sambilberatapdantersedusedu,satudiantaramerekaadayangberucapkepadadzuljanah:MengapaengkaulepaskanAlHusainketengahtengahkerumunanmusuh?

    Sakinah jugameratap:"Apayangterjadidenganayahku?Dimanasangpemberisyafaatdiharikiamatitu?"

    "Ayahkutadipergidalamkeadaantercekikdahaga."[3]

    "Apakahmerekatelahmemberiayahkuair,ataukahdiatelahgugurdenganbibiryangkeringkehausan?"[4]

    Namun demikian, Dzuljanah tetaplah seekor kuda yang tak mampu berbuat apaapa didepan ratapan puteriputeri Rasul ini. Disebutkan dalam riwayat bahwa hewan yang ikutmembelaparaketurunansuciRasuldidepanmanusiamanusiasrigalaituikuttertimpastreshingga akhirnya roboh dan mati. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Dzuljanah telahmenceburkandirikesungaiElFratlaluhilangentahkemana.

    [1]Alluhufhal.110[2]SugandNamehhal.270271[3]Alwaqayi'walhawaditsjuzhal.237[4]SugandNamehhal.372

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 7

    Syahadah Imam Husain as

    Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa tragedi pembantaian keluarga Rasul pimpinanImam Husain ini segera disusul dengan berbagai tanda alam dan lain yangmenunjukkankesakaralan syahadah beliau. Diantaranya disebutkan bahwa kematian suci cucu Rasul ditanganmanusiamanusiasadisitusegeradisusuldenganbertiupnyaanginkencang,angkasatibatibagelapgulita, sehingga orangorang tak dapatmelihat apa yang ada di depannya.[MaqtalKhawarizmihal.201]

    SelainituZariAlAsadi,seorangpetaniyangbercocoktanamditepiansungaiAlqamahdalamkisahnya tentang ImamHusainmengatakan:Pukulan tongkatNabiMusaaskebatudapatmemancarkan mata air tetapi musibah Imam Husain telah memancarkan darah daribebatuan, sebagaimanadarahpernahmengucur dari runtuhan batubatu di Baitul Maqdis.[MuntakhabATTharihijuz2hal.61BiharulAnwarjuz45hal.204205]

    Dikisahkan pula bahwa dari awal malam ke 11 Muharram hingga terbitnya fajar semuabebatuandanbongkahanbongkahantanahmengucurkandarahdibawahnya.[BiharulAnwarjuz2hal.209]

    Periwayatmenceritakan:HazratMusaadalahpemilikYadAlBaidhadanseringmemancarkancahaya ketika dia memperlihatkan suatu mukjizat. Namun, dari Imam Husain yangmemancarkancahayacemerlangadalahdahidanleherbeliau.[1]

    UntukNabiMusaasAllahtelahmembelahkanlautagarBaniIsraeldapatmenyeberanginya.Namun, untuk Imam Husain as seluruh samudera bergemuruh hebat dan penghunipunmeratap, sementaraparabidadari juga turundari alamFirdausdanmendatangi samuderasambilberucap:Haiparapenghunilautan,berdukalahatasterbunuhnyaputeraRasulullah.[2

    ]

    NabiMusaas telahmenggali liang lahadnyadengan tangannyasendiri.Namun liang lahadImamHusainasdigaliolehRasulullah.Dalamsebuahriwayatdisebutkanbahwapadahari10Muharram(Asyura),UmmuSalamahbermimpimenyaksikanRasulullahbermandidebudanberucap: Orangorang telah membantai dan mengugurkan puteraku. Aku melihatnyajasadnya dan aku sedang sibuk menggalikan lubang kubur untuk Husain dan parasahabatnya.[3]

    DiriwayatkanpulabahwatujuhharisepeninggalImamHusainaslangitberwarnamerahdariujung ke ujung. Bahkan kendati tragedi Karbala sudah berlalu 14abad, hingga kinimasihterdapat keajaibabankeajaiban yang berkaitan dengannya, khususnya pada hari Asyura.Satu diantara keajaiban itu ialah mengalirnya cairan seperti darah dari sebuah pohon diZarabad,sebuahdaerahdiQazwin.PohonyangtumbuhdidekatbentengAlamutitusetiaptahunpadahariAsyuradikunjungiolehribuanoranguntukmenyaksikanmengalirnyacairanseperti darah tersebut dari batang pohon yang disebut dengan pohon canar (plane tree)tersebut.[4]

    DalamdoaziarahImamAlMahdiasuntukImamHusainasdisebutkan:

    Bagaimana aku dapatmembayangkan adegannyata dimana kudamu kembali ke tendamusambil merundukkan kepala seperti menangis, dan kaum wanitamu mendapatinya dalamkeadaan mengenaskan dan pelananya terbalik sehingga mereka keluar tenda, rambutmerekaterurai,wajahmerekadibanjiriairmata,dantampakjelas,danrataptangismereka

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 8

    terdengarkeras,setelahmerekakehilanganorangyangsangatmerekacintai.Merekalantasbergegas menuju tempat pembantaianmu di saat Syimir menduduki dadamu sambilmenghunuspedangnyadiataslehermu.[5]

    (Wahai kakekku), maka aku akan sungguhsungguh meratapi dirimu setiap dan sore.Bukannyadenganairmata,tetapidengandarahlahakumenangisinyadanmeratapibencanabesar yang telah menimpamu hingga aku meninggal dunia nanti dalam keadaanmenanggungbebandukacita.[6]

    ImamAlMahdiasjugabertuturkatauntukImamHusainas:

    Syimir telah duduk diatas dadamu sambilmenghunus pedang pedang diatas lehermu danmenarik jenggotmu, lalu menyembelihmu dengan pedangnya. Sejak itu, panca inderamuredup,nafasmureda,dankepalamuditancapkandiatastombak.[7]

    Dalam ziarahnya untuk kakeknya, Imam Husain as, Imam AlMahdi as juga berkata:Seandainyapunmasainidiakhirkandantakdirkantelahmenghalangikuuntukmenolongmu,makaakuakantetapsunguhsungguhmeratapimudanmenangisimudengandarah,bukanbukandenganairmata.

    AdapunsalambeliauuntukImamHusainasialahsebagaiberikut:

    SalamatasputeraNabiPuteraTerakhir,salamatasputerapemukaparawashi,salamatasputeraFatimahAzzahra,salamatasputeraKhadijahAlKubra,salamatasputeraSidaratulMuntaha,salamatasputerasurgaAlMawa,salamatasputeraZamzamdanSafa,salamatasdia yang telah berlumuran darah bercampur debu, salam atas dia yang kemahnya telahdihujanianakpanah,salamatasorangkelimapenghuniAlKisa,salamatasdia,orangyangpaling terasing, salamataspemukapara syuhada, salamatasmanusiayangditangisi olehparamalaikat di langit, salam atas manusia yang selalu didatangi oleh orangorang yangmenderita. Salam atas bibirbibir yang kekeringan, salam atas jasadjasad yang terlucuti,salamataskepalakepalayangterpenggal,salamataswanitawanitayangtertawan,salamatashujjahAllah."

    "Salamatasjasadyangbermandikandarahlukaluka."

    "Salamatasjasadyanguraturatjantungnyadiputuskanolehanakpanah."

    "Salamatasjasadyangtersalib."

    "Salamatasderetangigiyangditumbukolehtongkat."

    "Salamatasbibiryangkeringkehausan."

    "Salam atas kepalakepala yang tertancap di ujung tombak dan pertontonkan di semuatempat."

    DiriwayatkanbahwasetelahImamHusainasterbunuh,UmarBinSaadditengahpasukannyaberseru:SiapayangsiapmelumatjasadHusaindenganinjakankakikuda?![8]

    DarisekianribupasukanyangikutsertadalampembantaianImamHusainitutakadayangbersediaberbuat sesuatusebiadab itu terhadapcucu rasul tersebutkecuali sepuluhorang.

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 9

    Merekayangkononanakzina itubergantianmenghentakhentakkankudanyadiatas tubuhImamhinggatulangbelulangjasadbeliauyangsucidanmuliaremuk.[9]

    Mereka melakukannya sambil terkekehkekeh dan penuh kebanggaan seakan denganperbuatan seperti itu mereka dapat menjatuhkan keagungan Imam Husain. Padahal,perlawanan pantang mundur beliau dan para pengikutnya di depan kezaliman danpendurjanatelahmenjaditeladanbagiumatmanusiadankarenaitujutaanmanusiadimukabumi telahmenjadi pengikut dan atau setidaknya pengagum beliau. Sebaliknya, Muawiahdan Yazid tidak menyisakan bekas apapun kecuali ketercelaan, keterkutukan, dan laknatyangabadi.

    Dengandemikian,selamatuntukImamHusainasatasperjuangandanjihadnyadiKarbalayang beliau mulai dengan seruan Adakah sang penolong yang akan menolongku?! Kini,hambahambaberimansedangmenantikankedatanganImamAlMahdiasuntukkitapenuhiseruanfirmanallah:Haiorangorangyangberiman,jikakalianmenolongAllahniscayaAllahakanmenolongkalian,danDiaakanmengokohkanlangkahlangkahkalian.[10]

    Sayidah Fatimah Azzahra as pernah berkata: Jika kalian hendak membantu puteraku, AlMahdi,maka jadikanlah jiwa kalian seperti jiwa seorang ibu yang telahmelepaskan anaksalihnyapergijauhdantidakapakahhariini,besok,atautahundepanakanpulang.

    ImamAlMahdiassendiriberkata:

    Akupastiakankembalikepadaorangyangpaling lemahdiantarakalian,agarrahmatAllahyangabaditercurahkepadakalian.

    Akuakandatangagarhatiyanglukadapatterobati.

    Akupastidatanguntukmembebaskanorangorangyangterbelenggu.

    AkupastiakandatanguntukmenegakkanagamaMuhammaddidunia.

    Pada masa Imam AlMahdi as nanti, sedemikian damainya muka bumi ini sehinggakambingpun dapat hidup tentram berdampingan dengan srigala. Anakanak kecil dapatbermaindenganulardankalajengking.Duniasaatitutidaklagimenyisakankeburukan.Yangtinggal hanyalah kebaikan. Bumi mempersembahkan segala kekayaannya, dan langitpunmencurahkansegalaberkahnya.Hartadariperutbumimelimpah,permusuhanredadihatisetiap orang, pintupintu kebahagiaan dan keamanan terbuka lebar, seorangwanita dapatbepergiankemanasajadimalamhariseorangdiritanpaadarasatakut.Wajahbumiserbahijaudanrindang,dansiapauntidakakantakutlagikepadabinatangbinatangliar.

    Pada hari itu, Sang Penyelamat manusiamanusia yang teraniaya itu akan menyeret duaberhala Bani Quraish ke tiang gantungan, dan lalu beliau akan membawakan kisah lagitentang syahadah kakeknya, Imam Husain as, tentang penyembelihan anakanak kecilketurunan Rasul saww, dan tentang semua penderitaan dan keteraniayaan Ahlul Bait suciRasuldanparapengikutnya.[11]

    Imam Al Mahdi as akan tampil dan membalas darah datuknya setelah berada di alamkegaibanselamasekianlama.SaatitudiaakantampildiMekahdiantaraRukndanMaqamlalumengumandangkansuara:

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 10

    Wahai para penghuni dunia, akulah Imam AlQaim, akulah pedang yang akan melakukanpembalasan.

    Wahai para penghuni dunia, sesungguhnya kakekku Husain telah dibunuh dalam keadaantercekikkehausan.

    Wahai para penghuni dunia, sesungguhnya (jasad) kakekku Husain telah mereka gerusdenganinjakankakikakikuda.

    BagindaNabiBesarMuhammadsawwtentangImamAlMahdiasbersabda:AlMahdiadalahsatusatunya penyelamat umat manusia kelak dimana kedatangannya akan membawakedamaianuniversal.

    Rasulullahsawwjugabersabda:Selamatataskaliandengankedatanganputeraku,AlMahdi,kelak, karena janji Allah pasti akan terpenuhi. Ketahuilah bahwa Al Mahdi dari keluargaMuhammadmasihdalamperjalanan.

    Diriwayatkan bahwa ketika Imam Husain as menggapai puncak derajat syahadah, kudabeliau, Dzuljanah, melepoti kepala dan lehernya lalu menghentakhentakkan kakinya ketanah sambil meringkik keras hingga memantul ke segenap penjuru Karbala. Saat kudaperkasa itu dilihat oleh Umar bin Saad,manusia ambisius berseru kepada komplotannya:Kuda milik AlMustafa itu serahkan kepadaku. Sesuai perintah ini, beberapa pasukanpenunggangkudasegeramemacukudanyauntukmendekatiDzuljanah.Namun,kudayangsebelumnyaditunggangiolehAbuFadhlAbbasitutinggaldiamolehmanusiamanusiakejamyang telah membantai habis tuannya. Dzuljanah tibatiba mengamuk dan menerjangsiapapunyangmencobamendekatinya.Beberapaorangtewasdiamukolehkudaperkasaitu,sampaiakhirnyaUmarbinSaadmemintaanakbuahnyamembiarkankudaitu.

    [1]ibidjuz44hal.194[2]Ibidjuz44hal.194[3]ibidjuz45hal.221[4]IdhohAlhujjahjuz2hal.209[5]BiharAlAnwarjuz101hal.240[6]Ibid.[7]Ibid.[8]BiharulAnwarjuz45hal.29[9]Darighatunnajahhal.155[10]QS:Muhammad:7[11]NawaibAdduhurjuz3hal.129

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 11

    Perjuangan Ksatria Karbala Seorang Diri

    Sebagaimanayangsudahdisepakati, terjadilahduelsatu lawansatu.Singkatcerita, ImamHusainasadalahpendekaryang tak tertandingiolehmusuhmusuhnyadalampertarungansecara jantan satu lawan satu. Akibatnya, satu persatu lawanlawan beliau dalam duelbergelimpanganmenjadikorbanhantamanpedangbeliau.UmarbinSaadpunwaswasdancemassaatmelihatsudahbanyakpasukannyayangtakbernyawasetelahberanimenjawabtantanganduelImamHusainas.

    Dengankesalnya,UmarbinSaadmenggerutu:Keparat, takadaseorangpunyangmampubertandingdenganHusain.Jikabeginiterus,takakanadasatupundiantarapasukankuyangtersisananti.

    Dia lantas berteriak kepada pasukannya: Tahukah kalian dengan siapakah kalian hendakbertarung?!

    Umar bin Saad rupanya baru menyadari bahwa dia sedang berhadapan dengan bukansembarang orang, termasuk untuk urusan. Dia adalah putera pendekar Islam legendaris,ImamAlibinAbiThalibas.DiaadalahputeraksatriayangdijulukidenganHaidarAlKarrar,Singa Yang Pantang Mundur. Dia adalah putera si pemilik pedang Dzulfikar yang telahbanyak menghabisi benggolanbenggolan pendekar kaum kafir dan musyrik. Dia adalahputerayangmewarisisemuakehebatanayahnya.Karenanya,takmengherankanjikaImamHusainas tak tertandingiolehsiapapundalampertarungansecaraksatria.Olehsebab itu,begitu beliau tidak bisa dirobohkan dengan caracara jantan, pasukan musuh akhirnyamengepung beliau yang sendirian dari segenap penjuru. Mereka sudah siap merenggutnyawabeliaudengancaramengeroyokhabishabisan.

    Di saat yang lebihmenegangkan itu, beliau tibatiba didatangi oleh sehelai surat bertintaemasyangmelayangjatuhdariangkasadanhinggapdiataspelanakudabeliau,DzulJanah.Suratdiraihnyadanterterasebuahpernyataan:

    SalamatasmuwahaihambaKuyangsalih,Husain.RahmatdanberkatAllahatasmu,wahaiHusain.(Ketahuilahbahwa)Kamitidakmewajibkanketerbunuhanmu.[1]

    Jikaengkaumenghendakikehidupandidunia,makakembalilahkesarangmu,danurusilahduniahinggakaumitubinasa.[2]

    Surat itu diciumoleh ImamHusain as, danmelayangkan kembali ke angkasa bak burungmerpati. Beliau kemudian berucap kepada Allah: Ya Allah, aku sudah berjanji kepadaMuuntuk memberi syafaat umat kakekku. Lantas bagaimana mungkin aku akan mencabutkembali janji itu, dan Engkaupun juga sudahmemberitahuku bahwa sesungguhnya untukmemberikansyafaatituterdapatsuatuderajatmuliayangtakdapatdicapaikecualidengansyahadah...[3]

    Perjanjianuntukmenggelarpertarungansecaraksatriaakhirnyabenarbenardiabaikanolehmusuh.UmarbinSaadmemerintahkanseluruhpasukannyauntukramairamaimengepungdanmembantai ImamHusain as sedapat mungkin. Maka, sang Imam punmulaimenjadibulanbulanmenghadapi sekian banyakmanusiamanusia buas itu. Tubuh Imam semakinlemasdalammelakukanperlawanansehinggasaatdemisaattubuhbeliaumulaimenuailuka

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 12

    dankucurandarah. Jasadbeliaumulai terkoyakkoyakolehberbagai jenissenjatapedang,tombak,danpanahyangsudahtaksabaruntukmenghabisiriwayatImamHusainas.

    Di saatsaat Imam dalam posisi yang nyaris tak berdaya itu, beliau melihat seseorangbernama Syimir bin Dzil Jausyan bersama anak buahnyamengendapmengendap diantaratempat Imam Husain bertahan dan lokasi perkemahan beliau. Di situ beliau berteriaklantang:

    Celakalah kalian, hai pengikut keluarga Abu Sufyan! Jika kalian memang sudah takberagama, tidak takut kepada hari kebangkitan, maka berpesta poralah kalian denganurusanduniawikalian!

    Kamubicaraapa,haiputeraFatimah!SergahSyimir.

    Imam menjawab: Yang berperang adalah aku dan kalian. Jangan kalian ganggu kaumwanita.Janganlahkalianberbuatsesuatuyangsangatmelanggarkehormatanku!

    Syimirmenjawab:Kamitidakakanmelanggarkehormatan.

    Manusia kejam ini lalu berteriak kepada pasukannya: Celakalah kalian! Apa yang kalianpelototi?!Cepathabisidia!Teriakan inisegeradisusuldengankeroyokanyang lebihsengitterhadapImamHusainyangnampaksudahkewalahanitu.DarisekianpedangyangberebutuntukmenghabisinyawacucuRasuldanputeraFatimah itu,satupedangyangdigenggamSolehbinWahabberhasilmenghunjamkeraspahabeliau.Hantamaninimenjatuhkanbeliaudariataskuda.PelipiskananbeliaumenghempaspasirKarbalayangpanasitu.

    Beliau tetap bangkit berdiri dan melanjutkan perlawanan sekuat tenaga. Dalam keadaanseperti itu beliau masih sempat menjatuhkan beberapa pasukan. Beliau juga sempatbersumbarkepadamusuhbahwamati terbunuh lebihbaikdaripadaharushidup terpedayaolehkehinaandanketercelaan.Terbunuhnyaparapengikutbeliauseiringdenganjerittangisanakanakkecilyangmeratapkehausansamasekalitakmenciutkannyalibeliauuntukterusmelawandanpantangmundur.KetabahandantawakkaldidepanAllahadalahprinsipyangtaktergoyahkan.SaatitukepadaTuhannyabeliauberucap:

    "AkusabaratasgarisyangtelahEngkautentukan,tiadaTuhanYangPatutDisembahkecualiEngkau,wahaiPelindungorangorangyangmemohonperlindungan."[4]

    Dalamdoaziarahuntukbeliaudisebutkan: "Danparamalaikatpun terkesimamenyaksikankesabaranmu."[5]

    Hatimusuh sama sekali sudah buta danmengenal belas kasih. Dalam perlawanan sekuattenaga itu, tubuh ImamHusainas terpaksa semakinbermandidarahsaat tombaktombakdanpanahmusuhikutmenggerogotidayapertahananbeliau.

    Dari arah sana Hazrat Zainab tak kuasa menahan diri menyaksikan kakaknya menjadisasaran pembantaian seganas itu. Wanita agung menjeritjerit mengadukan penderitaankepadakakek,ayah,danpamannyayangsudahbersemayamdialamkeabadian.

    "OhMuhammad!OhAyah!OhAli!OhJa'far!"RatapZainabtersedusedu."Alangkahbaiknyaseandainya langit ini runtuhmenimpa bumi! Alangkah baiknya seandainyagununggununginiberhamburanmenimpasahara."[6]

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 13

    Puteri FatimahAzzahraasmencobamendekati ajangpembantaiankakaknya.Di saatyangsama,manusia biadab Umar bin Sa'ad dan gerombolannya bergerakmenuju perkemahankeluargadanrombonganImamHusainas.Disaat tubuh Imamrobohdannafasnyasudahtersengalsengal menanti ajal, gerombolan manusia liar itu mengobrakabrik perkemahananak keturunan Rasul tersebut. Mereka melakukan aksi pembakaran, merampasi hartabenda,danmenangkapidanmenggiringkaumwanitadananakanakkecilsebagaitawanan.

    HazratZainabyangmasihterbayangnasibkakaksekaliguspemimpinsucinya ituberteriakkepada Umar bin Sa'ad: "Hai Umar, apakah Abu Abdillah terbunuh dan kamumenyaksikannya sendiri?!" Entah mengapa, katakata wanita pemberani ini tibatibamenggedorperasaanputeraSa'ad itusehinggatakberanimenjawabnyadenganbentakan.Bagaibinatangpandir,diatakberanimenjawabataumenatapwajahZainab.Diamemalingmuka.[7]

    Zainab berteriak lagi: "Adakah seorang Muslim diantara kalian?!" Tak seorangpunmenjawabnya. Saat gerombolan itu dibungkamkan oleh katakata Hazrat Zainab, tubuhImamHusain as yangmasih bernafas tibatiba bangkit lalumenerjang beberapa pasukanyangadadidekatnyasehinggamerekamundur.

    Dengantubuhyangsudahtercabikcabikdansengalannafasyangmasihtersisa itu,beliauberteriak: "Hai umat yang paling bejat, kalian telahmemberikan perlakuan yang terburukkepada Muhammad dengan menganiaya anak keturunannya. Ketahuilah bahwa setelahkunantikaliantidakakanmungkintakut(berdosa)lagidalammembunuhseseorang.Sesudahmembunuhku kalian pasti akan gampang sekali berbuat itu. Demi Allah, aku sangatmendambakankemuliaandariAllahdengansyahadah,laluDiaakanmenuntutbalasdarahkudarikaliantanpakaliansadari."[8]

    Setelahberusahamelakukanperlawanansekianlamadidepanpestapembantaianitu,ImamHusain asmencobamenjauh dari pasukan lawanuntukmengatur nafas. Namun, tibatibasebuah batumelayang dari arahmusuh danmengena kepala beliau. Darahpunmengucurderas lagi. Belum selesai beliau mengusap darahnya yang suci itu, dada beliau diterjangsebuahanakpanahbermata tiga. Tertembuspanahberacun itu,beliauberucap:Bismillahiwa billahi wa ala millati rasulillah. Beliau menatap langit dan berdesah lagi: Ilahi,sesungguhnyaEngkaumengetahuimerekatelahmembunuhseseorangdimukabumiyangtaklainadalahputeraNabi.[9]

    Disaatbeliausemakinkehabisantenagaitu,beliaumencabutanakpanahitudaridadanya.Darah kembali menggenang. Sebagian beliau hamburkan ke atas dan sebagian yang lainbeliau usapkan ke wajahnya sambil berucap: Beginilah aku jadinya hingga aku bertemudengankakekkuRasulllahdalamkeadaanberlumurandarahlaluakuadukankepadabeliau:fulan,fulantelahmembunuhku.[10]

    Puas menatap pemandangan seperti ini, bala tentara musuh sejenak menghentikankebrutalannya.MerekaterkekehkekehmenyaksikanImamHusainasberdoa:YaRabbi,akubersabar atas ketetapanMu, tiada Tuhan selainMu, wahai Penolong orangorang yangmemohon pertolongan. Tiada Tuhan Pemelihara kami selainMu, tiada Tuhan Yang Patutdisembah kecuali Engkau. Aku bersabar atas ketentuan (humum)Mu, wahai Pelindungorangorang yang tak memiliki perlindungan, wahai Zat Yang Maha Kekal dan TakBerpenghabisan, wahai Yang Menghidupkan orang yang sudah mati, wahai Zat YangMenghakimi setiap jiwa sesuai perbuatannya, hakimilah antara aku dan mereka,sesungguhnyaEngkauadalahyangterbaikdiantaraparahakim.[11]

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 14

    Setelahitusempatterjadikeheninganbeberapasaat.UntuksementarawaktumasihbelumadaseorangpunyangberanitampilsebagaipembunuhutamacucuRasul itudidepanAllahSWTkelak.

    DiriwayatkanbahwasaatitupulatibatibaImamHusainasdidatangibayanganwajahkakekdanayahnya.Wajahwajahsuciitubertuturkepadabeliau:Cepatlahkemari,sesungguhnyakamisangatmerindukanmudisurga.[12]

    Keheningan itu ternyata tak berlangsung lama. Umar bin Saad kembali buas danmemerintahkan anak buahnya untuk segera menghabisi Imam Husain. Maka tampillahShabatssebagaiorangpertamayangberanimendaratkanmatapedangnyakekepalaImamHusainas.Namun,saatmataImammenataptajamwajahShabats,tubuhpriakurangajarini tibatibagemetaran lalumenggigil keras sehinggapedangyangditangannya terhempaske tanah.Denganwajah pucat pria itu berkata kepadaUmar binSa'ad:Hai Putera Saad,kamutidakmaumembunuhsendiriHusainagarnantiakulahyangakandibalas.Tidak.AkutidakmaubertanggujawabatasdarahHusain.

    SyabatssegeraditegurolehseseorangbernamaSannanbinAnas.Kenapakamutidak jadimembunuhnya?!TanyaSamnanketus.

    Syabats menjawab: Dia menatap wajahku, Sannan! Kedua matanya menyerupai mataRasulullah.Sungguh,akuseganmembunuhseseorangyangmiripdenganRasul.

    Sannandengancongkaknyaberkata:Berikankepadakupedangmu itu,karenaakulahyanglebih patut untukmembunuhnya. Begitu pedang itu pindah ke tangannya, Sannan segeramenenggerkannyadiataskepalabeliau.Imamyangsudahtakberdayaitukembalimenatapwajahorangyangberniatmenghabisinya itu.Sepertiyangdialami,Syabats, tubuhSannanyang kotor itu tibatiba juga menggigil ketakutan setelah ditatap Imam dengan tajam.Sannan mengambil langkah mundur sambil berucap: Aku berlindung kepada TuhannyaHusaindaripertemuandenganNyadalamkeadaanberlumurandarahHusain.

    Kini tibalahgiliranSyimirbinDziljausan.PriayangmenutupiwajahdanhanyamenyisakancelahuntukmatanyainimenghampiriSannansambilmengumpat.Semogaibumumeratapikematianmu,kenapaurungmembunuhnya!?MakiSyimir.

    Sannanmenjawab:Tatapanmatanyamengingatkankupadakeberanianayahnya.Akutakut.Akutakberanimembunuhnya.

    Sambil menyeringai Syimir berseru: Berikan pedang itu kepadaku. Demi Allah, tak adaseorangpun yang lebih layak dariku untuk membunuh Husain. Akulah yang akanmenghabisinya,walaupundiamiripAlMustafaataupunAlMurtadha.

    Syimirberpalingkearahpasukannya lalumembentak:Hai, tungguapa lagi?!Cepatbunuhdia!! Tanpa basabasi lagi, satuanakpanahmelesat ke arah ImamHusain dari Hissin binNumair.SejuruskemudianyanglainikutramairamaimenghajarImamHusainsehinggatakadaanggota tubuhsuci cucuRasul ituyang luputdarihantamanbenda tajam,danbendatumpul.Batubatupunbahkanikutmeremukkantubuhbeliau.

    Syimirbersumbarlagi:Ha,ha,ha,takadaorangyanglebihpatutdarikuuntukmembunuhHusainDiabergerakmendekati ImamHusainyangterbaringdi tanah lalumendudukidadaImamHusain as yangmasih bergerak turun turun naik. Imammencobamembuka kedua

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 15

    kelopak matanya dan menatap wajah Syimir yang menyeringai di depan wajah beliau,namuntatapanbeliaukaliinitakmeluluhkanhatiSyimiryangsudahsangatmembatu.

    Bukannyaketakutan,darimulutSyimiryangtertutupkain itumalahkeluarkatakata:Akubukanlah seperti mereka yang mengurungkan niat untuk membunuhmu itu. Demi Allah,akulah yang akanmenceraikan kepalamu dari jasadmu, walaupun aku tahu kamu adalahorangyangpalingmuliakarenakakek,ayah,danibumuitu.

    HaisiapakamusehinggaberanimendudukitubuhyangseringdiciumiolehRasulini?

    AkuSyimirbinDzilJausyan!

    Apakahkamutahusiapaaku?

    Aku tahu persis. Ayahmu adalah Ali AlMurtadha, ibumu Fatimah Azzahra, kakekmuMuhammadalMustafa,dannenekmuKhadijahAlKubra.

    Alangkahcelakanyakamu.Kamutahusiapaaku,tetapimengapaakanmembunuhkudengancarasepertiini?

    SupayaakubisamendapatimbalanbesardariYazidbinMuawiah.

    KamulebihmenyukaiimbalandariYaziddaripadasyafaatkakekku?

    Yah,akulebihmenyukaiimbalanYazid.

    Karenatidakadapilihanlainbagimukecualimembunuhku,makaberilahakusetegukair.

    Ohtidak!Itutidakmungkin,kamutidakmungkinbisameneguknyasebelumkamumenegukkematian.

    Syimirkemudianmenyingkapdanmelepaskainpenutupmukayanghanyamenyisakancelahuntukkeduamatanyayang juling itu.Maka,nampaklahseluruhwajahSyimiryangburuk,kasar, belang, dan ditumbuhi bulubulu keras itu. Mulutnya ditutup oleh penutup sepertipenutupmulutanjingsupayatakmenggigit.

    Melihat wajah Syimir, Imam Husain as segera berucap: Benar apa yang dikatakan olehRasulullah.

    Apayangdikatakankakekmuitu?!TanyaSyimirangkuh.

    Kakekkupernahberkatakepadaayahku,Ali:Sesungguhnyaputeramuiniakandibunuholehseseorangyangberkulitbelang,bermatajuling,bertutupmulutsepertianjing,danberambutkerassepertibulubabi.

    Kakekmutelahmenyamakankudengananjing?!DemiAllah,akumemisahkankepalamudarilehermu.

    Syimir mencabut pedang dari sarungnya dan tanpa membuangbuang waktu lagi, lelakibengismengayunkanpedangnyakuatkuatkelehercucuRasuldanputeraFatimahAzzahraitu.Sekalitebas,kepalamanusiamuliaterlepasdaribadannya.Terpisahnyakepalamanusia

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 16

    suci itu disusul dengan suara takbir tiga kali dari liangmulut bala tentaraUmar binSaadyangbusuk itu.Kepalayangdulu seringdiciumiolehRasulullahSAWW ituditancapkankeujungtombak.

    Dia antara mereka terdengar teriakan keras: Bergembiralah hai Amir! Inilah Syimir yangtelahmembunuhHusain!

    Langitpunkelabu.Bumimeratappilu.

    [1]AnwarAssyahadahhal.52[2]Ibid.[3]Ibid.[4]Dzari'atAnnajahhal.145[5]BiharulAnwarjuz98hal.24[6]Ibidjuz45hal.54[7]Lama'atAlHusainhal.75[8]Ibidhal.358[9]AnwarAssyahadahhal.196[10]BiharulAnwarjuz45hal.53[11]MaqtalAlHusainhal.294297[12]AnwarAssyahadahhal.190

    Perpisahan Terakhir

    DetikdetikterakhirkehidupanImamHusainastelahsemakinberdetakkeras.Maka,kepadakaumwanitakeluargadankerabatnyabintangketigadariuntaiansuci ImamAhlul Baitasyangsiapmenyongsongkematiansakralituberkata:

    "Kenakanlah gaun duka cita kalian. Bersiaplah menanggung bencana dan ujian. Namun,ketahuilahbahwaAllahadalahPenjagadanPelindungkalian.Diaakanmenyelamatkankaliandari keburukan musuh, mendatangkan kebaikan dari persoalan yang kalian hadapi,mengazab musuh dengan berbagai macam siksaan, dan akan mengganti bencana kaliandengan berbagai macam kenikmatan dan kemuliaan. Maka janganlah kalian mengeluhdengan rintihan dan katakata yang dapat mengurangi keagungan kalian." [Jala' Al'Uyunhal.213]

    ImamHussain as.menatapwajah puteriputerinya satu persatu sambil berkata: "Sakinah,Fatimah,Zainab,UmmuKaltsum,salamkuataskalian.Inilahakhirpertemuankita,danakansegeratibasaatnyakaliandirundungnestapa."[1]

    WajahImambersimbahairmatasehinggaHazratZainabmemberanikandiriuntukbertanya:"Mengapaengkaumenangis?"

    "Bagaimanaakuakandapatmeredamtangis,sedangkansebentar lagikalianakandigiringolehmusuhsebagaitawanan?!"[2]

    Sakinahjugabertanya:"Ayahku,apakahengkauakanmenyerahkepadakematian?"[3]

    "Bagaimana tidak, sedangkan akusudah tidakmendapati orang yangakanmenolongku?!"JawabImam.

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 17

    Sakinahberkatalagi:"Kalaubegitu,lebihbaikpulangkankamiketanahsucikakek."[4]

    ImamHusainmenjawab: "Manamungkinakubisamemulangkankalian?Andaikanmerekamau melepaskan diriku, tidak mungkin aku akan menjerumuskan diriku kepadakebinasaan.."[5]

    Sejurus kemudian Sang Imam bergerak untuk menjejakkan kakinya seorang diri menujugerombolanmusuhyangsudahhausakandarahbeliauitu.Namun,gerakannyatertahanlagioleh sisasisa jerit tangis anakanak yang menahan dahaga. "Tak usah kalian menangis,demikalianjiwakuakanakukorbankan."

    Kepada adiknya, Hazrat Zainab as, beliau berpesan: "Aku titipkan anakanak dan kaumwanita ini kepadamu. Jadikanlah kamu sebagai ibu mereka sepeninggalku, dan tak perluengkau menguraiuraikan rambutmu (sebagai luapan dukacita) atas kepergianku. Apabilaanakanakyatimkumerindukanayahnya,biarlahputeraAliyangakantampilsebagaiayahmereka."

    Dengan suara lirih, beliau akhirnya mengucapkan salam perpisahan: "Alwidaa', alwidaa',alfiraaq,alfiraaq."[6]

    Putera Ali bin Abi Thalib as itu kemudian mengendarai Dzul Janah, kuda yang sebelumditunggangi oleh Abul adhl Abbas as. Anakanak kecil dan kaum wanita tetap tak kuasamenahan ratapan duka lara. Gerakan Imam diiringi raung tangis mereka. SebagiantersimpuhsambilmemelukkakiDzulJanah."Ayah!Ayah!"Panggilputeribeliauyangmasihberusiatigatahun."Akuhaus,akuhaus!Maukemanaengkauayah?Lihatlahaku,ayah.Akusedangkehausan."

    HatiSangImamkembalimenjerit.Imamsempattersedumenahantangis,tetapikemudiantetapmenarikkendalikudanyamenujulaskaribliskerajaanBaniUmayyahitu.Disitubeliaumencobauntukmengajukanpermohonan.

    "Hai putera Sa'ad!" Seru beliau. "Aku menginginkan darimu satu diantara tiga pilihan.Pertama,kamubebaskanakuuntukkembalikembaliketanahsucikakekkudanmenetapdisana."

    "Itutidakmungkin!"SergahIbnuSa'addenganrautmukayangangkuh.

    "Kedua,"LanjutImam."Berilahkamiair,karenakeluargakusedangtercekikdahaga."

    "Inijugatidakbisa!"TeriakpanglimapasukanYaziddariKufahitu.

    Imam berkata lagi: "Kalau begitu, kalian tahu aku disini hanya seorang diri. Karenanya,sekarangakumintasatudiantarakalianmajuberdueldenganku."

    Umar bin Sa'ad menjawab: "Ini pekerjaan gampang. Saya terima permintaanmu untukmemulaiduel."

    [1]TazkiahAssyahadahhal.307[2]Ibid.[3]QiyameSalareSyahidanhal.214[4]BiharulAnwarjuz45hal.47[5]DzariatAnnajaahhal.138[6]TazkiahAssyuhadahal.307

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 18

    Penuntasan Hujjah Terakhir

    Setelah para pemuda dan para pengikutnya sudah terbunuh, Imam Husain as akhirnyamempersiapkandiriuntukmengorbankanjiwadanraganya.Demipenuntasanhujjahuntukterakhirkalinya,beliauberkalikalimeneriakkanpertanyaan:

    "AdakahseseorangyangakanmelindungikehormatanRasulullahdaribencanaini?""AdakahorangbertauhidyangtakutkepadaAllahberkenaandengankami?""AdakahorangyangakanmenolongpermohonankamidemikeridhaanAllah?"[QiyamSalareSyahidaanhal.225]

    TeriakanImamHusainasinimengundangjerittangiskaumwanitayangmasihharusbeliaulindungi.

    Beliau berteriak lagi: "Adakah orang yang menyisakan rasa belas kasih? Adakah seorangpenolong?"

    Ali Zainal Abidin Assajjad, putera beliau satusatunya yang sedang sakit keras dan takberdaya untukmaju kemedan lagaberusahabangkit dari pembaringannyadan berteriak:"Aku siap. Aku akan mengorbankan jiwa." Dengan tubuhnya yang lemas Ali Assajjad ituberusaha meraih pedang, namun lempengan besi tajam itu masih sangat berat untuktubuhnya yang nyaris tanpa tenaga itu. Pemuda ini lantas meraih tombak, satusatunyasenjatayangbaginyajustrulebihmenyerupaiuntukmenyanggahtubuhnyayanglunglaiitu.Dengan sisasisa tenaga diamencoba beranjakmenuju gerombolanmusuh.Namun ImamHusain as tidak membiarnya berperang dalam kondisi seperti itu. Beliau memerintahkanUmmu Kaltsum untuk mencegahnya, namun Assajjad menolak. "Biarkan aku yang akanmenolongnya."PintaAssajjad.

    ImamHusainasakhirnyaturuntangansendiriuntukmencegahdanmembawanyakembalike pembaringan lalu berkata: "Tenanglah puteraku. Tetaplah kamu di sini. Biarkan akusendiri yang akan menghadapi pedang, sedangkan kamu cukuplah menanti belenggu.Puteraku,kamuharuskembalikekampunghalamandiMadinah.Sampaikansalamkuuntukpusara kakekku, ibuku, dan saudaraku. Sampaikan salamku kepada saudarimu, Fatimah.Sampaikansalamkukepadaparapengikutkitadankatakankepadamereka:ayahkuberkata'Aku berharap kepada kalian untuk mengingat bibirku yang kering kehausan jika kalianhendakmenegukair, danmenangislah kalian dan jangan kalian lupakan keterasingan dansyahadahkusaatkalianbicaratentangketerasinganseorangsyahid."

    Salam atasmu, wahai Abu Abdillah AlHusain. Salam kami, para pengikutmu, atas engkauyangtelahmenumpahdarahsucimudijalanAllah.

    Di saatsaat terakhir itu, Imam Husain as mendatangi tendatenda satu persatu. Beliaupanggilsatupersatuanakanakbeliau.Beliaumemintamerekauntuktabahdansabar."Haiparapelipurhatikusekalian,"TuturImamHusainaspenuhharap,"Allahtidakakanberpisahdengan kalian di dunia danakhirat. Ketahuilah dunia ini tidaklah abadi. Akhiratlah tempatpesinggahan yang abadi." Imam Husain as kemudian menumpahkan segala rahasiakepemimpinan (imamah) kepadaputera yang kelakmewarisi kepemimpinannya, Ali ZainalAbidinAssajjadas.

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 19

    ImamHusainasantara lainberkata: "Pusakapusakaparanabi,washi, dankitab suci akuserahkankepadaUmmuSalamah,dansemuanyaakandiserahkan(kepadamu)sepulangmudariKarbala."

    Imamlalumendekatiadiknya,ZainabAlKubraasdanmemintasupayadiambilkangamisnyayangsudahlamadanusang.Denganwajahnyayangdipenuhisketsapenderitaandandukacita itu, Hazrat Zainab mencarikannya kemudian menyerahkannya kepada Imam. Beliaumengenakannya setelah sebagian beliau sobek kemudian diikatkan kuatkuat sebagai taliyangmengikatgamisitudengantubuhnyaagartakmudahlepasataudibukaolehoranglain.GerakanSang Imamyangdiiringioleh ratapandan tangisananggotakerabatyangadadisekitarnya, seiring dengan jerit tangis bayi mungil Ali Ashgar, putera beliau yang masihberusia enam bulan. Bayi itu menjeritjerit menahan dahaga setelah sekian lama tidakmendapatkantetesanairsusudariibunyayangjugasudahlamatercekikkehausan.

    Tak tegamendengar tangisan itu, Imammeminta puteranya yangmasih bayi itu supayadiberikan kepada beliau. Bayi itu diserahkan kepada beliau oleh seorang wanita bernamaQandaqah. Beliaumeraih bayi itu lalu menciuminya sambil berucap: "Alangkah celakanyakauminisejakmerekadimusuhiolehkakekmu."BayibernamaAliAsgharitubeliaubawakedepan barisan pasukan musuh dan memperlihatkannya kepada mereka untuk mengujiadakah mereka masih menyisakan jiwa dan perasaan mereka sebagai manusia. Beliauberucap kepadaAllah: "YaAllah, hanya inilah yang tertinggal dariku, dan jiwanyapun relaakukorbankandijalanMu"

    Beliau lalumenatap kewajahwajahmanusia durjana di depannya itu. Bayi berusia enambulan beliau junjung sambil berseru: "Hai para pengikut keluarga Abu Sufyan, jika kalianmenganggapkusebagaipendosa, lantasdosaapakahyangdiperbuatolehbayi inisehinggasetetesairpuntidakkalianberikanuntuknyayangsedangmengerangkehausan."

    Sungguh biadab, tak seorangpun diantaramanusia iblis itu yang tersentuh oleh katakatabeliau.Yangterjadijustrukeganasanyangtakmengenalsamasekalirasakasihsayangdannorma insaniah. Seorang berhati srigala bernama Harmalah bin Kahil AlAsadi diamdiammencantumkanpangkalanakpanahnyaketalibusur lalumenariknyakuatkuat.Tanpaadakomando,bendayangujungnya runcingmelesatkearahbayiAliAsghar.SepecahandetikkemudianbayimalangitumenggelepardiatastelapakImamHusainasyangtakmendugaakan mendapat serangan sesadis itu sehingga tak sempat berkelit atau melindunginyadengan cara apapun. Beliau tak dapat berbuat sesuatu hingga bayi itu diam tak berkutiksetelah anakpanah itumenebus lehernya. Ali Akbar telahmenemui ajalnyadalam kondisiyang mengenaskan. Darah segar mengucur dari lehernya hingga menggenangi telapaktanganayahnya.Dengandemikian,lengkaplahpenderitaanImamHusainas.

    Dengan hati yang tersayatsayat, beliau melangkah kembali ke arah perkemahan. Beliaumenggali lubangkeciluntuktempatpersemayamanjasadsuciAliAsghar.Dari langitbeliaumendengar suara bergema: "Biarkanlah dia gugur, wahai Husain, sesungguhnya di surgasudahmenantiorangyangakanmenyusuinya."[1]

    Imammenghampiriperkemahannyauntukmengucapkankalimatperpisahanterakhir.Dalamhal ini kepada puteranya yang sedang sakit, Assajjad as, beliau bertutur: "Puteraku,sampaikan salamku kepada para pengikutku. Katakanlah kepada mereka sesungguhnyaayahkutelahgugurseorangdiri,makaratapilahdia."[2]

    [1]AnwarAssyahadahhal.165[2]Ma'aaliAsshibthainjuz2hal.2223

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 20

    Musibah Hazrat Abu Fadhl Abbas as

    DalamriwayatdisebutkanbahwaAbuFadhlAbbas[AyahAbuFadhlAbbasadalahAlibinAbiThalibas.IbunyaadalahFatimahAlKilabi,wanitayanglebihdikenaldengansebutanUmmulBanin. Isterinya adalah Lababah binti Ubaidillah bin Abbas bin Abdul Muthalib. LababahmempunyaiempatorangputerabernamaUbaidillah,Fadhl,Hasan,danQasim,sertaseorangputeri. Abu Fadhl Abbas gugur di Karbala saat masih berusia 34 tahun. (Sardar Karbalahal.341)]asadalahpriayangberperawakantinggi, tegap,dankekar.Dadanyabidangdanwajahnyaputih berseri. Sedemikian elok dan rupawannya fisik Abbas sehinggaadik ImamHusainasdarilainibuinitenardenganjulukanPurnamaBaniHasyim(QamarbaniHasyim).

    DalamsejarahAbbasjugadikenalsebagaipemegangpanjiKarbala.Keberaniann,kehebatan,dankekuatannyasaatitutaktertandingiolehsiapapun.Sebagaimanusiayangtumbuhbesardi tengahbinaankeluargasucidanmulia,diamemilikiketeguhandankesetiaanyang luarbiasa kepada kepemimpinan dalam untaian figurfigur utama Ahlul Bait as. Perjuangan diKarbalatelahmenyematkannamanyadalamsejarahkeislamandanAhlulBaitRasulsebagaisalahsatupahlawanyangsangatlegendaris.

    Tentang ini ImamAli Zainal AbidinAssajjadas berkata: Sesungguhnya di sisi AllahAbbasmemiliki kedudukan (sedemikian tinggi) sehingga seluruh para syuhada cemburumenyaksikannyapadaharikiamat.[1]

    Imam Assajad as dalam doanya untuk Abbas as juga berucap: "Ya Allah, rahmatilahpamanku,Abbas.Sesungguhnyadiatelahmengorbankanjiwanyauntuksaudaranya."

    Dalam peperangan kedua tangannya telah dipotong oleh musuh sehingga Allahmenggantinyadengansepasangsayapuntukterbangdenganparamalaikatdialamsurga.Disisi Allah dia memiliki kedudukan yang sangat agung sehingga membuat para sahabatcemburumelihatnya.[2]

    Sang Purnama Bani Hasyim adalah pria dewasa yang perasaannya dikenal sangat peka.Perasaannya sangat tersayat menakala dia mendengar ratapan kehausan dan tumpahnyadarahparapahlawanKarbala.Saatitulahdiasemakinmerasakantidakadagunanyahidupbila tidakdiagunakanuntukberjihadmembela junjungandanpemimpinnya, ImamHusainas.Namun, selama terjadipeperanganyangmenggugurkansatupersatudari sahabatdankerabatnya, yang bisa dia nantikan hanyalahmenanti instruksi Sang Imam. Dan saat diamendapat instruksi itu, banyak diantara pasukan musuh yang harus bergelimpanganditangannyauntukkemudiandiakirimkenerakajahannamdenganharapandapatmembalaskebejatanparamusuhitudengansekuattenaga.

    Dalam penantian instruksi dari saudara sekaligus pemimpinnya itu, katakata yang diaucapkankepadabeliauadalah:"Kakakku,sudahkahengkaumengizinkanaku?"PernyataanSangPurnamainimembuathatiSangImamluluhsehinggamenangistersedudanberkata:"Adikku, engkau adalah pengibar panjiku dan lambang pasukanku." [3] Beliau jugamengatakan: "Engkaulah pemegang panjiku, namun cobalah engkau carikan seteguk airuntukanakanakitu."[4]

    Hazrat Abbas as lantas mendatangi kelompok Bani Umayyah dan mencoba menasihatimerekakendatiAbbastahubahwaitutidakakanmerekadengar.Setelahterbuktinasihatitusiasia,diakembalimenghadapImamHusainasdanmendengarjerittangisanakanakkecil

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 21

    yangkehausanmemintadibawakanair.HatiAbbasmerintih.Sambilmenataplangit,bibirnyaberucap: Tuhanku, Junjunganku, aku berharap dapat memenuhi janjiku, aku akanmembawakansatugirbahairuntukanakanakitu.[5]

    Abbaskemudianmeraihtombakdanmemacukudanyasambilmembawagirbah(kantungairdari kulit)menuju sungai Elfrat yang seluruh tepi dijaga oleh sekitar empat ribu pasukanmusuh. Begitu Abbas tiba di dekat sungai itu, pasukanmusuh itu segeramengepungnyasambil memasang anak panah ke busurnya ke arah adik Imam Husain as tersebut.Pemandangan seperti itu tak membuatnya gentar. Begitu beberapa anak panah melesat,Abbas segera berkelit dan bergerak tangkas menyerang musuh. Sekali terjang, pedangAbbas berhasil membabat nyawa sejumlah pasukan. Kemanapun kuda Abbas bergerak,gerombalan musuh bubar dan porak poranda. Akibatnya, penjagaan sungai ElFrat yangberlapislapisakhirnyajebolditerjangpendekarAbbas.

    Sambil menahan letih dan rasa haus yang mencekiknya, Abbas turun ke sungai dengankudanya.Mulamuladiaberusahacepatcepatmengisigirbahnyadenganair.Setelahitudiameraih air dengan telapak tangannya untuk diminumnya. Namun, belum sempat air itumenyentuh bibirnya, Abbas teringat kepada ImamHusainasdan kerabatnya yang sedangkehausanmenantikankedatangannya.Airditelapaktangannyalangsungdiatumpahkanlagisambil berucap: Demi Allah aku tidak akan meneguk air sementara junjunganku Husainsedangkehausan.[6]

    Hazrat Abbas as kemudian berusaha kembali dengan menempuh jalur lain melalui tanahyangditumbuhipohonpohonkurmaagarairyangdibawanyatibadenganselamatketanganImam.Namun,perjalananAbbastetapdihadangmusuh.Diatidakdiperkenankanmembawaair itukepadaAhlulNabi tersebut.Kali inipasukanUmarbinSaadsemakingarang.Abbasdikepunglagi.Pasukanyangmenghadangdidepannyaadalahpasukanpemanahyangsudahsiap melepaskan sekian banyak anak panah untuk mencabikcabik tubuhnya. Namun,sebelummenjadisarangbendabendatajamberacunitu,dengantangkasnyapedangAbbasmenyambar musuh ada di depannya. Sejurus kemudian kepunganmusuh kembali porakporandadiobrakabrikAbbas.

    MenyaksikankehebatanAbbasyangtidakbisadipatahkandenganberhadapanlangsungitu,beberapa pasukan penunggang kuda ahli diperintahkan untuk bekerjasama menghabisiAbbas dengan cara menyelinap dan bersembunyi di balik pepohonan kurma. Saat Abbaslewat, dua pasukan musuh bernama Zaid bin Warqa dan Hakim bin Tufail yang jugabersembunyi di balik pohon segeramuncul sambil menghantamkan pedangnya ke tanganAbbas. Tanpa ampun lagi, tangan kananAbbasputus dan terpisah dari tubuhnya. Tangankirinya segera menyambar girbah air dan pedangnya. Dengan satu tangan dan sisasisatenagaitu,Abbasmasihbisamembalasbeberapaorangpasukanhinggatewas.Saatitudiasempatberucap:DemiAllah,walaupuntangankanankutelahkalianpotongakutetapakanmembelaagamaku,membelaImamyangjujur,penuhkeyakinan,dancucuNabiyangsucidanterpercaya.[7]

    HazratAbbasastetapberusahabertahandanmenyerangwalaupunbadannyasudahlemahakibat pendarahan. Dalam kondisi yang nyaris tak berdaya itu, seseorang bernama NufailArzaqtibatibamunculbaksilumandaribalikpohonsambilmengayunkanpedangnyakearahbahuAbbas.Abbastaksempatmenghindarlagi.Satusatunyatanganyangdiharapkandapatmembawakan air untuk anak keturunan Rasul yang sedang kehausan itu akhirnya putus.Dalamkeadaantanpatangan,adikImamHusaininimencobameraihnyakantungairdenganmenggigitnya.Tapikebrutalanhatimusuhtakkunjungreda.Kantung itudipanahsehinggaairyangdiharapkanitutumpah.Airitupunmengucurhabisseiringdenganhabisnyaharapan

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 22

    Abbas. Aksi pembantaian ini berlanjut dengan tembusnya satu lagi anak panah ke dadaAbbas.Takcukupdenganitu,HakimbinTufaildatanglagimenghantamkanbatanganbesikeubunubun Abbas. Abbas pun terjungkal dari atas kuda sambil mengerang kesakitan danberteriak:Haikakakku,temuilahaku!

    Dengan sengalan nafas yangmasih tersisa Abbas asberucap lagi untuk ImamHusain as:Salamatasmudariku,wahaiAbuAbdillah.[8]

    SuaradanratapanAbbasinisecaraajaibterdengarolehImamHusainassehinggabeliaupunberanjak ke arahnya sambil berteriakteriak: Dimanakah kamu? ImamHusain as tibatibadikejutkanolehkudaAbuFadhlAbbasyangdiberinamaDzulJanahitu.Secaraajaibkudaitudapatberucapberucap:Haijunjunganku,adakahengkautidakmelihatketanah?[9]

    Imam lantas melihat ke tanah dan tampaklah di depan mata beliau dua pasang tangantergeletakdiatastanah.Tanganyangdikenalnyasegeradiraihdandipeluknya.Takjauhdarisitupula,Imammelihattubuhadiknyayangtinggibesaritutergeletakdalamkeadaanpenuhluka bersimbah darah. Imampun tak kuasamenahan duka. Beliaumenangis tersedu danmerataphinggamengirishatiseluruhhambasejatiAllahdilangitdanbumi.

    Kini tulang punggungku sudah patah, daya upayaku sudah menyurut, dan musuhku punsemakinmencacimakidiriku.RatapputeraFatimahitusambilmemelukAbbas,adiknyadarilain ibu. Di tengah isak tangisnya, Imam juga berucap kepada Abbas: Semoga Allahmembalasmu dengan kebaikan, adikku. Engkau telah berjuang di jalan Allah dengansempurna.[10]

    Jasad Abbas yang tak bertangan itu ternyata masih bernyawa. Mulutnya bergetar dankemudianbersuara lirih:Kakakku, tolong janganengkaubawaakuke tendasana.Sebab,selainakutelahgagalmemenuhijanjikuuntukmembawakanairkepadaanakanakkecilitu,akuadalahpemegangpanji sayap tengah. Jikaorangorangdiperkemahansana tahuakutelahterbunuh,makaketabahanmerekaakanmenipis.

    ImamHusainaskembalimendekaperateratkepadaadiknyayangbersimbahdarahitu.AirmataAbbasyangmengalirbeliauusap.

    Mengapaengkaumenangis?TanyaImam.

    Wahai kakakku, wahai pelipur mataku. Bagaimana aku tidak akan menangis saat akumelihatmu mengangkat kepalaku dari tanah dan merebahkanku dalam pangkuanmu,sementara tak lama lagi tidak akan ada seorangpun yang akan meraih dan mendekapkepalamu, tidak ada seorangpun yang akan membersihkan debudebu dan tanah diwajahmu.

    Katakata Abbas ini semakin meluluhkan hati Imam Husain as sehingga beliau semakinterbawa derai isak dan tangis haru sambil bersimpuh di sisi adiknya tanpamempedulikansengat terik mentari yang membakar. Dengan hati yang pilu Sang Imam mengucapkansalam perpisahan kepada tulang punggung pasukannya yang sudah tak berdaya itu laluberanjakpergidenganlangkahkakiyangberat.Abbaspungugurtergeletakbermandidarah,debu,danairmatadibawahguyurancahayapanasmentarisahara.

    Begitutibaditendatempatbeliautinggal,Imamyangmasihtakkuasamembendungderaiairmatadukasegeradisambutdenganpertanyaandariputerinya,Sakinah.

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 23

    "Ayah,bagaimanakahdengannasibpamanku?Bukankahdiatelahberjanjikepadakuuntukmembawakanair,danbukankahdiatidakmungkiningkarjanji?"

    Pertanyaan Sakinah nampak sulit untuk dijawab ayahnya. Hanya isak tangis yang segeramenjawabnya, sebelum kemudian beliau berkata dengan suara meratap pilu: "Puteriku,sesungguhnya paman sudah terbunuh, tetapi ketahuilah bahwa arwahnya sudahbersemayamdidalamsurga."[11]

    BeritapiluinitakurungsegeradisusuldengangemuruhtangisdanratapanpedihSakinah,Zainab AlKubra, dan wanitawanita lain di sekitarnya. "Oh Abbas!" "Oh, saudaraku!""Habislahsudahsangpenolong!""Betapapedihnyanantibencanasesudahkepergianmu!"[12]

    SangImamsendiritetaptakkuasamenahandukalarakepergianAbbasyangtelahmenjadiperisaitangguhkelompoknya."OhAbbas,ohadikku,ohbuahhatiku,kinikamibenarbenartelah kehilangan dirimu. Patah sudah tulang punggungku. Lemah sudah strategiku. Punahsudahharapanku."[13]

    [1]SardarKarbalahal.240[2]MuntahaAlAmaalhal.279[3]AnwarAssyahadahhal.76[4]SardarKarbalahal.287[5]AnwarAssyahadahhal.78[6]BiharAlAnwarjuz45hal.41[7]RamzAlMushibahhal.307[8]NadhmAzzahrahal.120[9]AnwarAssyahadahhal.99[10]NasikhAttawarikhjuz2hal.346[11]SugandNamehAliMuhammadhal.310[12]KibritAlAhmarhal.162[13]MuhayyijAlAhzan,MuthabiqAlWaqayi'waAlhawaditsjuz3hal.19

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 24

    Musibah Hazrat Qasim as

    Padamalam Asyura Imam Husain as telahmemberitahu para sahabatnya bahwamerekabesok akansyahid. "Kalian semuabesokakan terbunuh."Ujar beliau. Saat itu,Qasim binHasanbinAlias,seorangremajarupawandatangmenghadapImamHusainas.

    "Paman,"PanggilputeraImamHasanasitu,"apakahakujugaakanterbunuh?"PertanyaaninimembuatsangImamterharudansegeramemelukeratkemenakannyaitulalubertanya:"Bagaimanakahmenurutmukematianitu?"

    Anakyangbaruberanjakusia remaja itumenjawab: "Kematianbagikuadalah lebihmanisdaripada madu."[Sugand Nameh hal.284] Mendengar jawaban ini, Imam segeramemberitahu: "Kamuakan terbunuhsetelah terjadibencanabesar, danbahkanAliAsgharpunjugaakanterbunuh."

    PadahariAsyura,saatsudahmempersiapkandiriuntukberperang,Qasimpergimenghadappamannyauntukmengajukansebuahpermohonan."Paman,izinakuuntukikutberperang."Pintanya. Namun Imam menjawab: "Kamu bagiku adalah cindera mata dari kakakku, [1]makabagaimanaakudapatmerelakankematianmu?"

    SikapImamHusainasinitidakmemudarkansemangatQasim.Diatetapmemohonlagiagarbeliaumembiarkannyabertempurmelawanmusuh.NamunImamtetapmenahankepergianQasim.Remajatampaninibersedihlaluterdudukseorangdirisambilberenungpenuhdukacita.Disaatitutibatibadiateringatpadapesanayahnyadulu,ImamHasanas.Saatmasihhidup,kepadaQasim ImamHasanpernahberpesan: "Jikananti suatupenderitaansedangmenimpamu, maka bukalah catatan yang kamu ikatkan dilenganmu, lalu bacalah danamalkanlah."[2]

    Qasimkemudianberpikirpikirlagitentangmusibahsedemikianbesaryangbelumpernahdiaalamisebelumnya.Darisitudialantasmerasabahwasekaranginilahsaatnyadiamembacasurat wasiat itu. Surat itu dibukanya dan disitu dia mendapatkan pesan ayahnya yangmengatakan:

    "Hai Qasim, aku berpesan kepadamu bahwa jika kamu mendapati pamanmu Husain diKarbaladalamkeadaanterasingdankerumuniolehmusuh,makajanganlahkamutinggalkanjihad,danjangansampaikamuengganmengorbankanjiwamudeminya."[3]

    QasimlalumembawapesantertulisitukepadaImamHusainas.ImamHusainasterharudantibamenangisbegitumenyaksikancirikhastulisankangankakakyangamatdicintainyaitu,laluberkatakepadaQasim:

    "Jikaayahmu telahberwasiatdemikiankepadamu,makasaudarakuHasan itu jugapernahberwasiatsuatuhalkepadasehinggaakupunsekarangharusmenikahkanputerikuFatimahdenganmu."ImammeraihtanganQasimdanmembawanyakedalamtenda.Beliaubertanyakepadasemuaorangdanparapemudayangadadisekitarnya:"AdakahpakaianbagusuntukakukenakankepadaQasim?"Semuaorangmenjawabtidak.

    Imamlalumemintaadiknya,HazratZainab,supayamengambilkanbeberapapotongpakaianpeninggalan Imam Hasan as dari sebuah peti. Setelah pakaian itu didatangkan, beliaumengenakan serban dan gamis Imam Hasan itu kepada Qasim lalu mengakad nikahkan

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 25

    Fatimah dengannya. Begitu selesai, Imam berujar kepada Qasim: "Hai puteraku, adakahsekarangkamusiapmelangkahmenujukematian?"[4]

    Qasimmenjawab: "Entahlahpaman,bagaimana aku haruspergimeninggalkanmu seorangdiri tanpa pelindung dan kawan diantara sekian banyakmusuh. Yang pasti, jiwaku jiwakusiapberkorbanuntukjiwamu,dirikusiapmelindungidirimu.[5]"

    Setelah kembali mengajukan permohonan dengan amat sanga untuk berperang, ImamHusain as akhirnya rela melepaskan Qasim berperang melawanmusuh. Beliau menyobekserbannyamenjadiduapotong,satuuntukbeliaupakailagiuntukserban,selebihnyabeliaukenakan dalam bentuk kain kafan. Setelah menyerahkan sebilah pedang kepada Qasim,Imampunmelepaskankepergiannyakearahmusuhyangtaksabarmenantikorbankorbansuciselanjutnya.

    Dimedanpertempuran,Qasimsang remaja suci itumenyorot tajammataUmarbinSa'adkemudianmenumbuknyadengankatakata:"HaiUmar,masihkankamutidaktakutkepadaAllah?!ApakahkamutetapsajamengabaikanhakRasulullah?!LantasbagaimanakamubisamengakusebagaiseorangMuslimsementarakamumemblokirsungaiElfratagarputeradanAhlulBaitRasulyangberteriakteriakkehausanitutidakdapatmenegukairnya?!"

    Dengan angkuhnya Umar bin Sa'ad menjawab: "Aku hanya akan membiarkan kalianmeminumnyaairnyajikakalianmenanggalkansikaptakaburkalian."

    "Ohtidak,terimakasih,(kamitidakakanmeminumnya)."SergahQasim.

    Saatmenatapwajahwajahmusuh yang berjajar di depannya, putera ImamHasan as itusempatmengucapkan sebuah syair tentang jiwanya yang sudahmembaja dan kenal katagentaritu.Syairituberbunyi:

    "Jikakalianbelummengenalku,makaketahuilahbahwaakulahputeraAlHasan,cucuNabiAlMustafa, manusia kepercayaan (Allah). Dan ini adalah Husain yang sedang menderitabagaitawananyangdisanderaditengahorangorang."[6]

    Meski usianya masih belia, Qasim akhirnya mementaskan kehebatan ilmu perang yangdikuasainya di atas gelanggang sejarah heroisme Karbala. Sejumlah musuh jatuhbergelimpangansetelahmenikmatikerasnyasabetanpedangQasim.

    Syaikh Mufid ra dalam kitabnya, AlIrsyad, meriwayatkan dari Hamid bin Muslim yangberkata:

    "SaatituakuberadaditengahpasukanIbnuSa'ad.Akumenyaksikanseorangremajabeliayangwajahnyasangatrupawandanbersinarbagaipurnama.Diamengenakanpakaiandanizar (semacam sarung). Kakinyamengenakan sepasang sendal yang tali satu diantaranyasudahterputus.Menyaksikanremaja itu,AmrbinSa'adAlIzadiberkata: 'DemiAllah,akumemperlakukannyadengankasardanmembunuhnya.'[7]

    "Aku berseru: 'Subhanallah! Kehendak macam apakah yang kamu katakan ini?! Orangsebanyakitudankinisedangmengelilinginyaitusudahcukupuntukmembantainya.Lantasuntukapakamumauikutikutanmenghabisinya?!'

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 26

    "Saat aku masih berpikir demikian, seekor kuda tibatiba menerjang kemudian disusuldengan hantaman pedang yang mengena bagian kepala anak yang sedang teraniaya itu.Kepalanya terkoyak sehingga Qasim tersungkur ke tanah dan berteriak: 'Oh paman, akuhaus,akudahaga.Beriakusetegukairminum!'

    "Hazrat Husain bin Ali dari jauh mencoba memberinya semangat dan ketabahan hati,sementarapasukanmusuhterusmengerubungisambilmenganiayanyasecarabertubitubi.Saatmereka hendakmemenggal kepalanya, remajabelia itumerintih danmeminta diberikesempatan untuk mengucapkan suatu wasiat kepada seseorang. Namun, saat dia tidakmelihatsiapapundidekatnyakecualikudatunggangannya.Maka,ditujukankepadakudanyaitu dia berkata: "Katakanlah kepada puteri pamanku, sesungguhnya aku terbunuh dalamkeadaandahagaseorangdiri.Maka,jikakamumeminumair,ingatlahakudanratapilahaku,danjika(disini)kamuhendakmewarnaikukumudengansesuatu,makawarnailahdengandarahku."[8]

    Dalam keadaan tak berdaya itu, Qasim dipenggal oleh musuh. Kepalanya terpisah daribadan. Menyaksikan pemandangan sedemikian biadab itu, Imam Husain as segeramenerjang barisan pasukan musuh. Bagaikan elang yang menukik dari angkasa saatmemburumangsa,ImamHusainasmenerobosgerombolanmusuhdanmengincarmanusialiar yang telahmemenggal kepada kepalaQasim. Begitumanusia biadab beramaAmr binSaadituterlihatdidepanbeliau,ImamHusainassegeramembabatkanpedangnyakearahAmr.Amrpunmengerangkesakitanbegitumelihat tangannyasudahterpisahdaripangkallengannya akibat sabetan pedang Imam Husain as. Namun, tanpa ampun lagi, diiringigelegar suara Imam Husain as yang menggetarkan nyali pasukan musuh yang ada disekitarnya, Amr bin Saad mendapat serangan kedua kalinya dari pedang Imam. Manusiasadisterhempasdarikudanya.Dalamkeadaanbermandidarahdiapunsekaratdanmati.

    Debuyangbeterbanganpunreda.Disaatmusuhtercengang,ImammendekatidanmeraihkepalaQasimdanmemeluknyajasadnyayangtakbernyawaitu.Imamberucap:DemiAllah,adalahsesuatuyangtidakmungkinbagipamanmuuntuktidakmemenuhipanggilanmujikakamu memanggilnya, atau memenuhinya tetapi tidak berguna untukmu.[9] Hai Puteraku,orangorang kafir telah membunuhmu. Mereka tidak tahu siapa kamu, ayahmu dankakekmu.[10]

    GugurnyaQasimdimedanjihadtakurungdisambutdenganjerittangishisteris isteriyangbarusajadinikahinya.RatapanhisterisjugadatangdariibuQasim.MerekamelumuriwajahmerekadengandarahsuciQasimsambilmenangistanpahentihinggakemudiandenganhatipilu Imam Husain as memintamereka untuk tabah didepan cobaan yang amat besar ini.Beliau kemudian membawa jenazah suci Qasim ke dalam tenda yang khusus untukdibaringkan di sisi jenazah para syuhada sebelum Qasim. Dengan wajah yang tak dapatmembendungluapanduka,beliaumenatapkearahlangitdanberucap:

    YaAllah YangMahaKuat lagiMaha Perkasa, Engkau tahu bahwa orangorang (Kufah) itutelah mengundangku untuk mendukungku. Namun sekarang mereka telah melepaskantangandarikukemudianmenjabattanganmusuhku.Merekamembantumusuhdanbangkitmemerangiku. Ya Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana, binasakanlah mereka, ceriberaikanmerekahingga tidakada lagi satupundiantaramerekayang tersisa. LaknatAllahatasparapembunuhkalian(parasyuhada).

    DiKarbala, saatputeraputeraksatriaAli binAbiThalibas tidak tersisa lagi kecuali ImamHusainasdanAbuFadlAbbas,Abbasdatangmenghampirikakaknya,ImamHusainasdan

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 27

    berkata: Terbunuhya para sahabat dan kerabatku kini telah membuatku tak kuasa lagimenahanrasasabar.Makaizinkanakuuntukmembalasdarahmereka.

    Saudarasaudara Imam Husain as yang sudah maju ke depan dan membawa benderaperlawanan sebelum Abbbas ialah Abdullah, Jakfar, dan Ustman. Mereka sudah gugurmendahuluiAbbashinggaakhirnyatibalahgiliranAbbassendiriuntukmelakukanperlawanandiataspentaspeperanganyangsebenarnyalebihmerupakanpanggungpembantaianitu.

    [1]SugandNamehhal.284[2]Ibid.[3]RamzulMushibahjuz2hal.190[4]AnwarAssyahadahhal.126[5]Ibidhal125[6]RamzulMushibahjuz2hal.191[7]AnwarAssyahadahhal.126[8]Ibidhal.127[9]BiharulAnwarjuz45hal.35[10]AnwarAssyahadahhal.182

    Banjir Darah Hari Asyura

    Untuk sementara kalangan, hari Asyura saat itu adalah hari jihad, pengorbanan, danperjuanganmenegakkankebenaran.Namun,untukkalanganlain,hariituadalahharipestadarah,hariperang,danharipenumpahanambisiambisiduniawi.Akibatnya,terjadilahbanjirdarahparapahlawanKarbalayangterdirianakketurunanRasuldanparapecintanya.

    Hari itu tanah Karbala sedang diguyur sengatan terik mentari yang mengeringkantenggorokan para pahlawan Karbala. Hari itu, para pejuang Islam sejati itu satu persatubergelimpanganmeninggalkansanjungansejatinya,HusainputeraFatimahbintiMuhammadSAWW. Bintang kejora Ahlul Bait Rasul ini akhirnyamenatap pemandangan sekelilingnya.Wajahwajah setia pecinta keluarga suci Nabi itu sudah tiada. Dari para pejuang gagahberaniituyangadahanyalahonggokanjasadtanpanyawa.PuteraAmirulMukmininsejatiitumelantunkankatamutiaranya:

    "AkulahputeraAlidariBaniHasyim,dancukuplahkiranyainimenjadikebanggaanbagiku.Fatimahadalahibundaku,danMuhammadadalahkakekku.DenganperantarakamilahAllahmenunjukkan kebenaran dari kesesatan. Kamilah pelitapelita Allah yangmenerangimukabumi. Kamilah pemilik telaga AlKautsar yang akan memberi minum para pecinta kamidengancawancawanRasul.Takseorangpundapatmengingkarikedudukankamiini."

    "Parapengikutkamiadalahumatyangpalingmuliadi tengahmakhluk,danmusuhmusuhkami adalah orang paling rugi pada hari kiamat. Beruntunglah hambahamba yang dapatberkunjungkepadakamidi surga setelahkematian, surgayangkeindahannya takkunjunghabisuntukdisifati."[1]

    HariAsyuraadalahharipementasandukanestapaAhlulBaitRasul,haririntihansunyiputeraFatimah, hari keterasingan puteraAzzahra, hari kehausan dan jerit tangis anak keturunanNabi."Adakahsangpenolongyangakanmenolongkami?Adakahsangpelindungyangakanmelindungikami?AdakahsangpembelayangakanmenjagakehormatanRasulullah?"PintaputeraAlibinAbiThalibasitukepadaumatkakeknya,MuhammadSAWW.[2]

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 28

    Rintih pinta cucu Rasul itu tak dijawab kecuali oleh beberapa pemuda Bani Hasyim yaitukeluarga,kaumkerabatdanpengikutbeliauyangmasihtersisa.DiantaramerekaadalahAliAkbar,puterabeliausendiri.AliAkbarmemintaizinsangayahuntukmajumelawanmusuh.Sang ayah mendapati wajah anaknya itu dibinari cahaya spiritual yang amat cemerlang,mengingatkanbeliaupadawajahRasul.Wajahmemohonitudirestuitatapanbisusangayah.Hanya linangan airmata dan tak sepatah katapun terucap sebagai kata perpisahan untukpemudaksatriaitudialamfana.Demitujuansebuahyangagung,ImamHusainasituharusrelamengorbankanjiwadanragaputerayangsangatdikasihinya.

    Demikianlah, Imam Husain as akhirnya mempersembahkan putera tercintanya, Ali Akbar,sebagaipejuangpertamaBaniHasyimdiKarbala.Dalampertempurannya,AliAkbarselalubeliauperhatikandenganseksamadanpenuhketabahan.Dalamkeadaanberlinangairmata,imamHusainasberucap:

    "Ya Allah, saksikanlah seorang remaja yang paras, perangai, dan tutur katanya palingmenyerupai rasulMu kini telah tampil berjuangmelawan kaum itu. Kepadawajah remahainilahkamimemandangjikakamisedangmerindukanrasulMu."

    ImamHusainaskemudianberserukepadaUmarbinSa'ad:"HaiputeraSa'adsemogaAllahmemutuskan hubungan kekeluargaanmu sebagaimana kamu telahmemutuskan hubungankekeluargaanku."

    AliAkbarbinHusainas sudahadadimedan laga.Tanpadidugapasukanmusuh,merekatercengang menyaksikan kepiawaian Ali Akbar dalam berperang. Gerakan danketangkasannya dalam bertempurmengingatkanmereka kepadaHaidar AlKarrar alias Alibin Abi Thalib as yang tenar dengan Singa Allah. Tak sedikit pasukan musuh yang matimenjadimangsa sambaran pedangAli Akbar. Namun, saat tenaganya sudah terkuras danjumlahmusuhseakantakberkurang,AliAkbarsempatmendatangisangayahdanberkata:"Ayah,akutercekikkehausansehingga(senjata)besipunkinimemberatkanku..."[3]

    Imam Husain as menjawab: "Tabahkan dirimu, hai puteraku tercinta. SesungguhnyaRasulullahtaklamalagiakanmemberimuminumyangakanmembuatmutidakakanpernahlagimerasakehausan."

    Remaja berhati baja itu akhirnya kembali lagi ke medan laga. Namun, keadaannya yangsudahnyaristanpadayaitusegeradimanfaatkanmusuhuntukmenghabisiriwayatnya.Makadari itu, kedatangannyadisambutdenganhantamanpedang tepatmengenadibagianataskepala Ali Akbar. Darahnya yangmengucur segera disusul dengan sambaran anak panahyangmenusuktubuhnyasecarabertubitubi.Dalamkondisifisikyangmengenaskanitu,bibirAliAkbarmengucapkankatakatayangdimaksudkankepadaayahnya:

    "Sekarangakusudahmelihatkakekkuyangsedangmembawacawanyangbeliaupersiapkanuntukmu."[4]

    Ali Akbar lalu tergolek di atas kudanya yang berputarputar ke sana kemari setelahkehilangankendalidi tengahriuhnyasuasanaperang.Tubunnyayangsudahmengenaskanitu masih sempat dihantam senjata dan dipanah lagi saat kuda yang tak terkendali itubergerak di sekitar pasukan musuh. Di saatsaat itulah, sambil memanfaatkan sisasisatenagadannafasnya,AliAkbarberucaplagi:

    "Salamatasmuwahaiayahku,sekarangakusudahmenyaksikankakekkuRasulullah.Beliaumenyampaikansalamkepadamudanbersabda:'Cepatlahdatangkepadakami!'"[5]

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 29

    Katakata yang didengar Imam Husain as ini segera disambut dengan katakata lantangbeliau:"Allahakanmembinasakankaumyangtelahmembunuhmu!"[6]

    "Hai orangorang Kufah, aku berharap mata kalian kelak akan dipedihkan oleh tangisan,dadakalianakandibebanirintihanuntukselamanya,danAllahtidakmemberkatikalian,danDiaakanmenceraiberaikankumpulankalian."

    Setelahmemekikkankutukanini,ImamHusainasmajusendirikemedanperangmenerobosdan membubarkan barisan depan musuh. Beliau mendekati kuda Ali Akbar danmenggiringnya ke tempat yang aman lalu menurunkan tubuh penuh luka dan bermandidarahputeranyaitudarikuda.Tubuhsucidirebahkandalampelukanhangatbeliau.DisitudadaAliAkbarternyatamasihbergerak.Setelahkelopakmatanyaterbukaperlahan,bibirnyaberucap:

    "Ayahku yangmulia, aku sudahmelihat pintupintu langit terbuka, para bidadari di surgasedangberkumpulsambilmembawacawancawanminumandanmemanggilmanggildiriku.Sekarang aku akan pergi ke sana dan membinarkan wajah mereka yang merindukankedatangankuitu..."

    RuhAliAkbarmelayangsetelahjasadnyamenghembusnafasterakhir.Kepergiannyakealamkeabadiandiantarayahandanyayangmuliaitudengankatakata:

    "Adalahsesuatuyangberatbagi kakekmu,pamanmu,danayahmuuntuk tidakmemenuhipermohonanmu.[7]

    Imam Husain as membawa jasadnya yang penuh luka bacokan danmenjadi sarang anakpanah itu ke arah perkemahan. Hazrat Zainab segera keluar dari dalam tenda danmenyambut jasad itu dengan jerit tangis dan ratapan. Jasad itu dipeluknya erat sambilmeratap: "Oh kemenakanku. Oh putera kesayangku." Imam Husain as mengantarkanadiknya itu ke dalam kemah orangorang perempuan lagi lalu kembalimemeluk jasad AliAkbarsambilberucap:

    "Puteraku, engkau sudah beristirahat dari kegundahan dan kegetiran hidup di dunia. Kinitinggallahayahmuseorangdiri."[8]

    ImamHusain as lantasmemerintahkan para pemuda Bani Hasyim untukmembawa jasadsuciyangtercabikcabikitukedalamtendatempatjasadparasyuhadadikumpulkan.Jasadputera kesayangan Imam itu diusung diiringi dengan katakata beliau berkalikali: "Innaalillaahiwainnaailahiraaji'uun."

    DenganhatipiluputeraAlibinAbiThalibasiniberkatadengannadatinggikepadaUmarbinSa'ad:

    "Tahukah kamu apa yang akan terjadi nanti denganmu? Allah pasti akan membinasakankeluarga dan keturunanmu sebagaimana kamu membinasakan keluargaku, sebagaimanakamu tidak mengindahkan kekerabatanku dengan Rasulullah. Allah tidak akanmemberkahimu. Allah akan menguasakan atasmu seseorang yang akan memenggalkepalamudiatastempattidurmu!"

    Satu lagi diantara ksatria Karbala dari kerabat Rasul yang berdiri teguh melawan badaibencana dengan segala jiwa dan raga ialah Abdullah bin Muslim bin Aqil. Dia termasuk

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 30

    prajurit yang meminta sendiri kepada Imam Husain as untuk angkat pedang melawanmusuh.Imammenjawab:

    "Masih belum lama ayahmu Muslim gugur sebagai syahid. Aku akan mengizinkanmuberperangjikakamumembawaibumuyangsudahtuaitukeluardarisuasanapertempuranini."

    Abdullah bin Muslim menjawab: "Ibuku pasti siap berkorban untukmu, dan aku sendiribukanlahorangyangmengutamakankehidupandiduniadaripadakehidupanyangabadidiakhirat.Akumemohonrestumuuntukmengorbanjiwakudijalanmu."

    Sang Imam suci dan agung itupun kemudianmerestuinya.Maka,dengan jiwa yang besardantakkenalkatagentar,Abdullahmajukemedanlagadengantatapanyangtajamkearahmusuh yang bergerombol bak srigala kelaparan. Di tengah kerumunan manusiamanusiasrigala padang pasir itu, Abdullah bin Muslim mengamuk bak singa sahara. Pedangnyaberkelebatkelebat memangkas nyawa manusiamanusia tak berperasaan dari Kufah itu.Beberapa serdadu bergelimpang diterjang keperkasaan Abdullah yang mewarisi darahkependekaran ayahnya, sebelum kemudian dia sendiri tak berdaya melawan prajurit iblisyangmenyemutitu.PuteraMuslimbinAqilinigugurditanganAmrbinSabihAssaidawidanAsadbinMalik.

    Berakhirnya legenda kependekaran Abdullah disusul dengan tampilnya satu lagi puteraMuslim, Muhammad. Sebagaimana Abdullah, Muhammad jugameneguk manisnya derajatsyahadahdibumigersangKarbalaitu.

    Dikisahkanpuladalamsejarahbahwadihari yangpalingna'asuntukanakketurunandankerabat suci Rasul itu, Hazrat Zainab AlKubra as sempatmengenakan baju baru kepadakedua puteranya, Muhammad dan 'Aun, sebelum kemudian menyerahkan pedang kepadamerekasambilmenahanjerithatiyangpiludidalamhati.Denganlinanganairmata,wanitasuci,pemberani,danmuliainimemintarestukepadakakaknyasupayakeduaputeranyaituikutmempersembahkanjiwadanraganyadijalanAllah.ImamHusainastadinyamasihinginmenahan keberadaan kedua putera itu. Namun, keinginan itu luluh setelah Hazrat Zainabtetap mendesak beliau supaya mengizinkan kepergian mereka. Imam lantas merestuikepergiankeduakemenakanyangdikasihinyaitu.

    Yang maju terlebih dahulu adalah Muhammad bin Abdullah bin Jakfar. Seperti syuhadasebelumnya,Muhammadjatuhdangugursetelahmenghabisiajalsejumlahserdadumusuh.Setelah itu barumenyusullah 'Aun bin Abdullah bin Jakfar. Dalam keadaan bertahan danmenyerang pasukan musuh, dia mencoba mendekati jasad saudaranya yang sudah takbernyawaitulaluberkata:"Saudaraku,nantikanakuyangtaklamalagiakanmenyusulmu."

    Benar,taklamasetelahitu'Aunmenyusulkepergiansaudaranyakealamkeabadiansetelahtubuhnya mendapat serangan telak dari seseorang Abdullah bin Qathanah. Arwah keduaputeraHazratZainab ituterbangtinggibakduamerpatimenujukerimbunantamantamansurgawi.

    DiriwayatkanpulabahwaduakakakberadikdariputeraputeraMuslimbinAqil jugatampilkemedanlaga.MerekaadalahAbdurrahmanbinAqildanJakfarbinAqil.Keduatampiluntukmempersembahkanjiwadanraganyadijalanyanghak.KeduanyakemudiandisusullagiolehMuhammadbinAbiSaidbinAqilyangjugatampildenganlangkahmantapuntukmenerjangpasukan iblishingga titikdarahpenghabisan, titikdarahyang terukirabadidalamprasasti

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 31

    sejarah heroisme dan duka nestapa perjuangan Ahlul Bait Nabi demi tegaknya agamaMuhammadSAWW.

    [1]MaqtalAlHusainhal.120[2]PermintaanImamHusainasinitentusajabukandalamrangkamemelaskepadamanusiamanusiabuasyangberdiri

    angkuh di depan beliau, melainkan sebagai itmam alhujjah, sebagai penuntasan hujjah di depan Allah, umatmanusia,dansejarahbahwabeliaubenarbenartelahdisiasiakan,dianiaya,danditelantarkanolehumat.

    [3]NasikhAttawarikhjuz2hal.350[4]AlKhasaishAlHusainiahhal.114[5]BiharAlAnwarjuz2hal.355[6]NasikhAttawarikhjuz2hal.355[7]SugandNamehAliMuhammadhal.227[8]SitareganeDirahsyanhal.164

    Dimulainya Perang Tak Seimbang

    Pasukan dari pihak yang hak dan pihak yang batil akhirnya bergerak maju dalam posisifrontal.DaripihakImamHusainas,nampakwajahwajahcemerlangdanberbinarseakantaksabar lagiuntukberjumpadenganYangMahaKuasa.MerekasiapterbangbahumembahudanberlombamenujualamkeabadiandisisiAlKhalikdengankepakansayapsayapimannyayang lebar. Dengan jiwa yang membajamereka siap mengarungi lautan darah membelakehormatandancitacitamuliaAlHusainas, bintangkejoradari keluargasuciRasul. Jiwamereka yang sudah terpatri dalam semangat altruisme telah siapmenyongsong kematianyangsucidansakral sebelum ImamHusainas sendirimenegukpuncakkemuliaanderajatsyahadah.

    Saat bayangan kecamukperang sudah nampak di depanmata itu, Hur datangmendekatiImam Husain sambil berkata: "Hai Putera Rasul, saat Ubaidillah menggiringku untukmemerangimu,danlaluakukeluardariDarulImarahakumendengarsuaralapatlapatdaribelakang mengatakan: 'Berita gembira tentang kebaikan untukmu, Hai Hur.' Saat akuberpaling ke belakang, aku takmelihat satu orangpun sehingga aku lantasberkata dalamhatibahwademiAllahinibukanlahberitagembirakarenaakuakanpergiuntukmemerangiputera Rasul, dan aku tadinya tak pernah berpikir bahwa suatu saat nanti aku akanbertaubat.Barusekarangakumenyadaribahwaitumemangberitagembira."

    "HaiHusain, aku adalah orangpertama yang beranimenghadangmu.Karena itu sekarangperkenankanakuuntukmenjadiorangpertamayangakanberkorbanuntukmuagardiharikiamatkelakakubisamenjadiorangpertamayangdapatberjabattangandenganRasulullahSAWW."[1]

    Imam Husain as mengizinkan permohonan Hur untukmaju sebagai orang pertama untukberjihad. Hur pun maju dengan gagah berani. Saat berhadapan dengan barisan pasukanmusuhyangberjumlahbesaritu,diaberteriaklantang:

    "HaiorangorangKufah,laknatuntukkaliandanibuyangmelahirkankalian.Kalianlahyangmengundang hamba salih Allah ini untuk mendatangi kalian tetapi kemudian melupakanbegitusajajanjiyangpernahkaliannyatakan.Kaliansekarangmalahmengepungnya.KaliantelahmemjadikanbumiAllahyangluasinisempitbaginyasehinggatakadalagitempatyangamanbagidiadankeluarganya.Kinimerekamenderitabagaiorangorangtawanan.KalianmencegahmerekauntukmenegukairsungaiElFratsementarakalianmembiarkanbinatang

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 32

    binatang liar meminumnya. Betapa celakanya perangai kalian terhadap anak keturananRasul.DiharikiamatAllahpastiakanmembiarkankaliantercekikkehausan..."[2]

    Katakata Hur kembali menyengat telinga pasukan dari Kufah tersebut. Tak tak tahandigedoremosi,merekamenyerangHur.SambilmelawandanmengayunayunkanpedangnyaHurberteriakteriaklagi:

    "Rumahku selalumenjadi tempat singgahnya para tamu danaku tahu adatmenghormartitamu. Namun, untuk membela para tamu yang lebih mulia daripada para tamu Allah diMakkahdanMina ini pedangku takakanseganseganmembabat siapa saja.Akulahorangyangtumbuhbesarditengahkeluargapemberanidanakumewarisimereka."

    Selama melakukan perlawanan dan serangan di tengah pasukan musuh yangmengerubunginya, Hur sempat melihat anaknya yang juga termasuk satu diantara ribuanpasukanmusuh.HurmemintaputeranyayangbernamaAli itusupayabertobat,danusahaHur itu berhasil sebelum manusia yang terbebas dari angkara murka ini gugur sebagaisyahid.

    Dalamriwayatdisebutkanbahwasaatmelihatanaknya,Hurberkata:"Puteraku,kinisudahtiba saatnya bagimu untuk mempertontonkan keberanianmu di jalan putera Rasulullahhinggakamugugur."Katakatasangayahsegeramembuatanaknyasadar.PuterabernamaAli dari keluarga pemberani itu segera menarinarikan pedangnya untuk membabat siapasajadari pasukanmusuh yang ada di dekatnya. Tak kurangdari 24 pasukanmusuhmatiterkaparakibatsabetanpedangnyasebelumdiasendirikehabisantenagadangugurdibantaimusuh.

    Saatmenyaksikananaknyatersungkurketanahtanpanyawa,Hurmemanjatkanpujisyukuruntukanaknya: "Segalapuji bagiAllahyang telahmenganugerahiMudengansyahadahdisisiputeradariputeriRasulullah."[3]

    Hurkemudianbergegas lagimenghadapipasukanmusuh.Saat itudiamelihat saudaranyayang bernama Mash'ab yang bergerak mendekatinya. Pasukan Umar bin Sa'ad segeramenduga akan terjadi duel antara kakak dan adik. Merekamenyoraki keduanya. Namun,ketikaberhadapandenganHur,Mash'abtibatibaberkata:

    "Akuucapkanselamatkepadamuyangtelahberhasilmembebaskandiridarikesesatandanmendapatkan hidayah. Sekarang bawalah aku ke hadapan Imam Husain agar taubatkuditerima."

    HurlantasmembawanyamenghadapImamHusaindanmemperkenalkannyakepadabeliau.Mash'ab pun bertaubat danmasuk ke dalambarisan pengikut ImamHusain as. Umar binSa'ad semakin naik pitam melihat ulah dua orang kakak beradik itu. Dia segeramemerintahkanSofwanbinHandalah,orangyangdikenaljagoandiKufah,untukmenghabisiHurjikaHurmenantangduel.

    Maka,begituHurmemacukudanyakearenapertempuran,Sofwansegeramenghadangnyasambil berteriak: "HaiHur, betapa keparatnya perbuatanmu. Kamuberpaling dari khalifahYaziddanmenyebrangkekelompokHusain."

    Hur menjawab: "Setahuku kamu adalah lelaki yang pintar, tetapi sekarang aku heranmengapa kamu sampai mengeluarkan katakata seperti ini. Kamu memintaku supaya

    www.rajaebookgratis.com

  • http://abatasya.net/content/category/8/47/86/ 33

    meninggalkanHusain lalumemilih bergabung dengan Yazid, si tukangmabukdanpenzinaitu?!"

    Mendapati jawaban seperti ini, tanpa basabasi lagi Sofwan menghunus pedang danmengayunkannya ke arah tubuh Hur. Namun dengan tangkasnya Hur menangkis ayunanpedang jagoan Kufah itu. Belum sempat melancarkan serangan lagi, Sofwan tibatibamengerang kesakitan begitumendapat serangan balas dari Hur. Ketangkasannya ternyatatak sehebat Hur. Dada Sofwan tertembus tombak yang dihunjamkan Hur. Sofwan sangjagoaniturobohbersimbahdarah.

    Tiga saudara Sofwan geram menyaksikan pemandangan itu. Hur segera dikeroyok olehmereka.Tapi ketigaorang itu ternyata takadaartinyadidepankehebatanHuryangbarusajamenjadi komandanpasukanmusuh itu.Tigatiganya robohmenyusulSofwankealambaka.Hurkemudianmenantangorangorang lainuntukduel. Tapibegitu tak seorangpunberanimenjawabtantangannya,Hursegeramendobrakbarisanmusuh.Barisanitupunceraiberai dan Hur segera kembali lagi menghadap Imam Husain dengan wajah ceria setelahberhasil menambah jumlah korban tewas di pihakmusuh. Begitulah seterusnya apa yangdilakukanHurhinggabanyakkorbanyangberjatuhanakibatsabetanpedangHur.

    Di lain pihak,menyaksikan pasukannya kacau balau diterjang pendekar bernamaHur itu,Umar binSa'ad segeramemekikkan suara: "Hujani dia dengan panah. Janganbiarkan dialolos!"

    HujanpanahpunmenyerbutubuhsangpendekarbernamaHuritu.Diatakkuasamenghalauseranganselicik itu.Tubuhnyamenjadi sarangbeberapaanakpanahberacun itu.Sebelumtubuhnya roboh, para sahabat ImamHusain asmajumenerjangmusuh dan sebagian lainmembopongHuryangdalamkeadaansekaratdanmembawakehadapanImamHusainas.

    ImamkemudianmengusapwajahHursambilberucap:"Kinitelahhur(bebas)sebagaimananama yang diberikan i