14
Training Equipment Wheel Balancer, Screen Test Line & 3R AC Tujuan Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari : - How to Use (bagaimana cara menggunakan) - How to Sale (bagaimana cara menjual) - How to Maintain (bagaimana cara merawat) Metode Pelaksanaan 3 hari Teori : 720 menit Praktik : 720 menit Instruktur Tonny Kurniawan (PT. Malitra) 3H How to Use Hal ini sangat berkaian dengan pengertian dan kegunaan alat yang bersangkutan bila digunakan dikendaraan. How to Sale Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita memahami bagaimana cara menjual suatu alat atau cara menjual kegunaan suatu alat kepada pelanggan sehingga kita dapat memperoleh keuntungan. How to Maintain Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara merawat suatu alat agar tidak terjadi penurunan fungsi dan peforma dari suatu alat

Training Equipment

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :

Citation preview

Page 1: Training Equipment

Training EquipmentWheel Balancer, Screen Test Line & 3R AC

TujuanPokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat

yang dugunakan, 3 H terdiri dari :

- How to Use (bagaimana cara menggunakan)

- How to Sale (bagaimana cara menjual)

- How to Maintain (bagaimana cara merawat)

Metode Pelaksanaan3 hari Teori : 720 menit

Praktik : 720 menit

Instruktur Tonny Kurniawan (PT. Malitra)

3H How to Use

Hal ini sangat berkaian dengan pengertian dan kegunaan alat yang bersangkutan bila

digunakan dikendaraan.

How to Sale

Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita memahami bagaimana cara menjual suatu alat atau

cara menjual kegunaan suatu alat kepada pelanggan sehingga kita dapat memperoleh

keuntungan.

How to Maintain

Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara merawat suatu alat agar tidak terjadi penurunan

fungsi dan peforma dari suatu alat

Page 2: Training Equipment

I. Wheel BalancerWheel Balancer adalah alat yang dugunakan untuk mendeteksi ketidakseimbangan roda

kendaraan, dan mengembalikan lagi keseimbangan roda tersebut dengan memberikan

pemberat pada sisi lainnya sehingga roda kembali seimbang dan tidak menimbulkan

gangguan pada saat digunakan. Terdapar dua jenis wheel balancer, yaitu :

- Off Car Balancer

Jenis alat yang pengerjaannya harus melepas

roda kendaraan dan ditimbang pada unit

balancer tersebut. Jenis pengerjaan ini biasa

disebut “dynamic balance”.

- On Car Balancer

Jenis alat yang pengerjaannya tidak perlu

melepas roda kendaraan dan langsung

ditimbang pada kendaraan tersebut dengan

alat bantu yang disebut “wheel spinner”. Jenis

pengerjaan ini biasa disebut “static balance”. Gambar 1.1 Wheel Balancer MT 788

A. Standar Pengoperasian Alat :

1. memeriksa keadaan tie road, ball joint dan rem (perbaiki atau ganti spare part bila perlu)

2. melepaskan ban dari mobil dan tutup

tengah pada lubang velg

3. melepaskan semua timah balancer yang

ada dan gunakan adaptor yang sesuai

4. memastikan tekanan angin ban sesuaiGambar 1.2 Adaptor MT 788

5. menaikan ban ke unit balancing, gunakan tire lifter bila diperlukan, kencangkan quick nut

6. melakukan pemeriksaan run out ban terhadap velg

7. memastikan bahwa tidak ada batu krikil atau kotoran lain pada permukaan kembang ban

8. memilih tombol indikator (passanger car atau truck/bus)

9. masukan data velg

- wheel diameter - distance

- wheel width - (+ atau -) dan OK

10. sesuaikan ALU timah yang akan digunakan dengan menggunakan tombol ALU

11. sebelum menutup wheel guard, bantulah memutar dengan tangan

12. pemasangan timah balancing yang sesuai dengan ukuran yang tertera pada display dengan

terlebih dahulu memutar ban hingga lampu indicator menyala

13. pemasangan tegak lurus terhadap as balancing atau di posisi jam 12.00 pada velg

Page 3: Training Equipment

B. Perawatan Mesin :

- pemeriksaan oil lubricator, dilakukan sebulan sekali

- pemeriksaan filtar air dan kejenuhan air

- pemeriksaan pegas dan pengikat quick nut, berikan pelumasan bila diperlukan

- pemeriksaan as balancing dan bersihkan drat pada as balancing dari kotoran

- pemeriksaan tekanan angin yang dibutuhkn anatra 5-6 bar atau 70-80 Psi

C. Kalibarasi Mesin :

1. siapkan velg untuk kalibrator

passanger car 14”-15”

truck/bus 20” – 22’5”

2. siapkan timah balance kalibrator

kalibrasi passanger car 60-80 gram

kalibrasi truck 325-350 gram

3. memilih tombol menu sampai pada display kiri “CAL”, lalu tombol mm/inch, display

akan berubah menjadi C-1

4. untuk kalibrasi passenger car perhatikan apakah lampu indikator sudah mati (tidak hidup)

5. semua adaptor /cones balancing dan quick nut dipasang

6. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-2

7. velg kalibrator dipasang, gunakan adaptor/cones yang sesuai dan pasang quick nut

8. data velg (rim diameter; rim width; distance) dimasukan

9. pastikan lampu indikator passenger car dalam keadaan mati

10. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-3

11. timah kalibrator dipasang pada sisi dalam velg disembarang tempat lalu sesuaikan berat

timah kalibrator dengan menggunakan tombol + atau –

12. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-4

13. timah diepaskan kalibrator tadi dan pindahkan kebagian luar velg

Catatan: harus segaris

14. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-5

15. velg diputar secara perlahan sampai mendapatkan posisi timah kalibrator di jam 18.00

16. pada posisi ini, pastikan velg tidak berputar, kemudian tekan tombol “Split” (tombol

kanan bawah) untuk menyimpan data kalibrasi.

Page 4: Training Equipment

II. Screen Test LineJenis pengukuran yang dilakukan :

Side Slip Tester

Alat yang dapat melihat atau mengukur nilai toe in atau toe out kendaraan. Pengukuran ini

dilakukan untuk mengetahui nilai total toe, dan seberapa besar nilai penyimpangan yang

dinyatakan dalam mm.

Suspension Tester

Alat yang dapat mengukur dan mengetahui seberapa baik kerja dari sistem suspensi

kendaraan. Hasil pengukuran ini dinyatakan dalam bentuk %.

Brake Tester

Alat yang digunakan untuk pengecekan efektifitas pengereman kendaraan dan hand brake.

Adapun hasil pengukurannya berupa :

- Braking Efficiency

Merupakan suatu nilai efisiensi hasil pengereman sebuah kendaraan yang dihitung pada saat

mulai menginjak pedal rem, sampai roda kendaraan berhenti atau terjadi slip pada roller.

Besaran nilainya dinyatakan dalam %. Semakin besar nilai % yang diperoleh, berarti efisiensi

pengereman kendaraan yang bersangkutan semakin baik.

- Braking Imbalance

Merupakan suatu nilai ketidakseimbangan pengereman antara roda kiri dan roda kanan pada

saat kendaraan belum berhenti. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan “ngebuang atau

banting”. Besaran nilainya dinyatakan dalam %. Semakin kecil nilai % yang diperoleh,

berarti pengereman kendaraan yang bersangkutan semakin baik.

- Braking Difference

Merupakan suatu nilai yang menunjukan perbedaan hasil pengereman sebuah kendaraan pada

saat roda kendaraan sudah berhenti dan dinyatakan dalam bentuk %.

- Braking Force

Merupakan suatu nilai yang menunjukan besarnya tenaga yang menghentikan laju kendaraan.

- Ovality

Meruapakan suatu nilai yang menunjukan ketidak rataan permukaan rotor disc atau ketidak

bulatan permukaan drum brake yang dinyatakan dalam satuan %. Semakin kecil nilai ovality

yang didapatkan, pengereman suatu kendaraan lebih baik dan lebih nyaman.

Page 5: Training Equipment

Gambar 2.1 Screen Test Line

III. Disc Brake LatheAlat bantu perbaikan kerusakan pada rotor disc yang digunakan adalah PRO-CUT PFM 9.20

ON CAR DISC BRAKE LATHE, alat ini juga memberikan kecepatan waktu pada saat

pengerjaan perbaikannya. Sehingga waktu pengerjaan perbaikannya bukan saja menjadi jauh

lebih singkat, tapi juga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang benar memuaskan.

3 (tiga) alasan mengapa memilih menggunakan pro-cut pfm 9.20 on car disc brake lathe :

- lebih akurat dengan electronic run out

compensation

- tidak memerlukan skill atau keterampilan

khusus dalam melakukan pengerjaannya.

- karena tidak diperlukannya keterampilan

khusus,maka waktu pengerjaannya menjadi

jauh lebih singkat.

Gambar 3.1 Pro-Cut FM 9.20

Cara mendapatkan hasil bubutan rotor disc yang baik, diantaranya :

A. Persiapan pekerjaan :

1. mobil diangkat

2. melakukan pemeriksaan keadaan bearing : tie road : ball joint : rem

catatan : ganti atau setel bila perlu

3. melakukan pemeriksaan batas minimum ketebalan rotor disc yang akan dibubut.

untuk rotor disc berfentilasi : 7mm

untuk rotor disc yang tidak berfentilasi : 12>13mm

Page 6: Training Equipment

4. tentukan posisi sebelah mana dahulu yang akan dibubut.

sebelah kiri : bila posisi caliper ada dibagian belakang roda

sebelah kanan : bila posisi caliper ada dibagian depan roda

Gambar 3.2 Brake Caliper Belakang dan Depan

5. membuka dan melepaskan caliper ( gunakan besi penggantung )

6. membersihkan permukaan rotor disc bagian luar, serta permukaan rotor disc bagian dalam

catatan : bila rotor disc bisa dilepas

7. menggunakan adaptor yang sesuaikan

8. mur roda dipasang dan kencangkan dengan menggunakan kunci pas

catatan : jangan menggunakan impact wrench, gunakan mur pada kotak mur-mur yang

ada bila diperlukan.

B. Pengoperasian pro-cut pfm 9.20

1. adaptor dipasang pada unit pro-cut.

catatan : perhatikan posisi cutting head agar tidak menyentuh rotor disc, miringkan unit pro-

cut kearah kanan atau bukalah caliper housing bila diperlukan.

2. kuatkan baut pengikat adaptor.

catatan : jangan terlalu kencang

3. gagang pisau bubut didekatakan kearah rotor disc

4. baut kuning pengikat gagang pisau bubut dikendurkan

5. melakukan pengaturan sudut gagang pisau bubut dengan memutar tombol hitam yang

ada dibagian belakangnya.

6. melakukan pengaturan limit switch holder, kencangkan kembali baut kuning/baut

pengikat gagang pisau bubut.

7. memposisikan cutting head kearah dalam kira-kira di bagian tengah rotor disc

8. unit pro-cut dihidupkan dan tunggu sampai led kuning bagian atas berkedip dan pada

display terbaca "ready”

9. tombol switch on ditekan

Page 7: Training Equipment

10. tombol start ditekan sampai terdengar

bunyi "tit" kemudian lepas, unit pro-cut

mulai melakukan run out compensation

11. run out compensation akan selesai bila led

hijau dibagian bawah menyala ready to

cut dan optimum

Gambar 3.2 Control Panel Pro Cut

catatan : selama proses run out tombol hitam putaran cutting head harus dalam keadaan

keluar/bebas

12. baut kuning dikendurkan, kemudian atur gagang pisau bubut sampai menyentuh rotor disc

13. reset ke angka nol tombol pengatur gagang pisau bubut.

14. putar balik tombol pengatur gagang pisau bubut sebanyak 3 strip kedua duanya.

15. putar kearah masuk tombol hitam cutting head,sampai pada sisi bagian akhir rotor disc

catatan : hati2 agar mata pisau bubut tidak menyentuh rotor disc bagian dalam.

16. putar tombol pengatur gagang pisau bubut kearah kanan sampai di skla nol lagi,

kemudian tambahkan 3-4 strip. lakukan untuk kedua tombolnya. kencangkan kembali

baut kuning

17. melakukan pemasangan cylencer.

18. tombol hitam cutting head ditekan, pekerjaan bubut dimulai

catatan : bila pada saat pengerjaan bubutan didapati ada bagian rotor disc yang belum

terpotong. ulangilah pekerjaan bubut dan untuk melakukan pekerjaan bubut roda

sebelahnya adalah sama hanya saja, posisi unit pro-cut harus diputar

C. Perawatan pro-cut disc brake lathe

1. hindari menggunakan oli atau pelumas apapun juga untuk melumasi bagian cutting head.

2. membersihkan cutting head dengan angin,pada saat pekerjaan selesai.

3. bila mendapatkan hasil bubutan yang agak kasar dan sedikit berbulu itu tandanya mata

pisau bubut hrs diputar atau diganti

4. mengganti oli gear box setiap 6bulan sekali.

5. bersihkan cutting head setiap 2-3 minggu sekali

6. Cek atau periksalah pergeseran cutting head kearah dalam dan kearah luar tidak boleh

berat ataupun tidak boleh terlalu enteng pada saat memutarnya

Page 8: Training Equipment

IV. 3R ACA. Fungsi dari 3R AC adalah :

- sebagai alat bantu pengecekan untuk sistem AC mobil

- digunakan pada saat sistem AC sedang terdapat masalah atau dalam pemeriksaan berkala

B. Pengertian 3R

R1 : Recovery

Merupakan proses penghisapan gas freon dari sistem AC mobil ke dalam tanki gas freon di

unit MAC-31. Pekerjaan ini diakukan agar tidak membuang gas freon ke udara yang pada

akhirnya dapat merusak lapisan ozon. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan waktu

antara 7 sampai dengan 10 menit. Tergantung dari banyaknya jumlah gas freon yang ada

didalam system AC mobil itu sendiri

R2 : Recycling

Merupakan proses pemisahan antra gas freon dengan oil compressor. Karena pada saat proses

recovery baik gas maupun oli dihisap bersamaan. Untuk gas freonnya sendiri akan masuk

kedalam tangki gas dialat 3R.AC dan untuk olienya sendiri akan masuk kedalam botol

penampungan oli bekas/used oil.

R3 : Recharging

Merupakan suatu proses pengisian ulang gas freon dari unit MAC-31 ke unit AC mobil. Gas

yang diisikan kedalam system AC mobil adalah gas freon hasil daur ulang. Sudah barang

tentu pengisian atau recharging ini dilakukan setelah proses penggantian sparepart komponen

AC mobil selesai dilakukan.

C. Persiapan pekerjaan dan proses pekerjaan 3R AC

1. menghidupkan alat 3R AC

2. memastikan bahwa gas freon mencukupi

untuk pelaksanaan recharging ( jumlah

minimum harus ada 1500gram/1,5kg)

3. bila mencukupi, maka pekerjaan recovery

dapat dilaksanakan.

4. bila tidak mencukupi, proses pekerjaan

recovery tidak dapat dilaksanakan, harus

dilakukan terlebih dahulu pengisian gas

freon dari tabung/tangki luar kedalam

tangki alat 3R AC yang dinamakan dengan

sebutan : bottle charge

Gambar 4.1 Control Panel Mac-31

Page 9: Training Equipment

D. Proses pekerjaan 3R AC

1. tutup pentil dibuka pada masing-masing pipa sitem ac mobil.

2. selang merah/high pressure hose dan selang biru/low pressure hose dipasang

3. kran quick coupler dibuka pada masing2 selang….. (perhatikan arah putarannya)

4. masuk ke menu "manual" lalu tekan enter

5. masukan data kendaraan…. ikuti perintah kerja pada display…. terakhir tekan enter

(proses pekerjaan recovery dan recycling berlangsung)

6. setelah proses pekerjaan recovery dan recycling diatas selesai, maka proses penggantian

part sistem ac mobil dapat dilakukan.

catatan : unit 3R AC dapat dimatikan sementara

7. setelah proses penggantian parts selesai, maka proses selanjutnya adalah :

vacuum > oil charge > gas feeling/charging.

8. hidupkan kembali unit 3R AC

9. masuk ke menu manual enter

10. masuk ke menu vacuum enter (waktu vacuum dimasukan, minimal 15 menit)

11. masuk kemenu gas feeling/charge enter

12. masuk jumlah gas freon …….. mg. (lihat di work shop manual) enter

13. masuk kemenu oil charge enter

14. masukan jumlah olie….. (maksimal 30ml) enter

15. tunggu sampai proses pekerjaan selesai. akan berbunyi alarm

16. bila sudah selesai enter print

17. pilih exit enter

Gambar 4.2 Print Hasil Proses 3R AC

E. Pengetesan AC setelah 3R AC

Page 10: Training Equipment

1. kran merah dan kran biru pada unit ditutup

2. mesin mobil dihidupkan hidupkan ac mobil dengan posisi temperatur maksimum dan

posisi kipas di nomor 1 atau di nomor 2.

3. gas/rpm engine dinaikkan sambil memperhatikan jarum pada high pressure dan low

pressure.

high pressure pada tekanan antara : 275 s/d 325 psi

low pressure pada tekanan antara : 75 s/d 125 psi

4. temperatur digital dipasang pada kisi-kisi ac mobil, dan pantau penurunan temperaturnya.

pada ac yang normal, penurunan temperatur bisa mencapai 3 s/d 4 derajat celcius.

F. Proses pekerjaan bottle charge :

1. siapkan botol atau tangki freon

2. selang merah/high dipasang pada tangki

3. quick coupler dibuka

4. kran tangki dibuka

5. kran merah/high pada unit 3R AC

dibuka

6. pilih menu bottle enter

7. masukan jumlah gas freon yang akan

diisikan. enter

8. pada saat selesai akan berbunyi alarm.Gambar 4.3 Tanki Refrigerant

catatan :

1. hidupkan sistem pemanas bila pada display terbaca "tank under pressure”

2. pasang baut pengaman sensor timbangan, bila unit 3R AC akan dipindahkan ke lokasi lain

yang agak jauh

3. biasakan, proses pekerjaan 3R AC mobil yang mendekati alat