Upload
ipepfebriyanto
View
21
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :Pokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat yang dugunakan, 3 H terdiri dari :
Citation preview
Training EquipmentWheel Balancer, Screen Test Line & 3R AC
TujuanPokok bahasan pada pelatihan bertujuan agar peserta memahami mengenai 3H pada alat-alat
yang dugunakan, 3 H terdiri dari :
- How to Use (bagaimana cara menggunakan)
- How to Sale (bagaimana cara menjual)
- How to Maintain (bagaimana cara merawat)
Metode Pelaksanaan3 hari Teori : 720 menit
Praktik : 720 menit
Instruktur Tonny Kurniawan (PT. Malitra)
3H How to Use
Hal ini sangat berkaian dengan pengertian dan kegunaan alat yang bersangkutan bila
digunakan dikendaraan.
How to Sale
Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita memahami bagaimana cara menjual suatu alat atau
cara menjual kegunaan suatu alat kepada pelanggan sehingga kita dapat memperoleh
keuntungan.
How to Maintain
Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara merawat suatu alat agar tidak terjadi penurunan
fungsi dan peforma dari suatu alat
I. Wheel BalancerWheel Balancer adalah alat yang dugunakan untuk mendeteksi ketidakseimbangan roda
kendaraan, dan mengembalikan lagi keseimbangan roda tersebut dengan memberikan
pemberat pada sisi lainnya sehingga roda kembali seimbang dan tidak menimbulkan
gangguan pada saat digunakan. Terdapar dua jenis wheel balancer, yaitu :
- Off Car Balancer
Jenis alat yang pengerjaannya harus melepas
roda kendaraan dan ditimbang pada unit
balancer tersebut. Jenis pengerjaan ini biasa
disebut “dynamic balance”.
- On Car Balancer
Jenis alat yang pengerjaannya tidak perlu
melepas roda kendaraan dan langsung
ditimbang pada kendaraan tersebut dengan
alat bantu yang disebut “wheel spinner”. Jenis
pengerjaan ini biasa disebut “static balance”. Gambar 1.1 Wheel Balancer MT 788
A. Standar Pengoperasian Alat :
1. memeriksa keadaan tie road, ball joint dan rem (perbaiki atau ganti spare part bila perlu)
2. melepaskan ban dari mobil dan tutup
tengah pada lubang velg
3. melepaskan semua timah balancer yang
ada dan gunakan adaptor yang sesuai
4. memastikan tekanan angin ban sesuaiGambar 1.2 Adaptor MT 788
5. menaikan ban ke unit balancing, gunakan tire lifter bila diperlukan, kencangkan quick nut
6. melakukan pemeriksaan run out ban terhadap velg
7. memastikan bahwa tidak ada batu krikil atau kotoran lain pada permukaan kembang ban
8. memilih tombol indikator (passanger car atau truck/bus)
9. masukan data velg
- wheel diameter - distance
- wheel width - (+ atau -) dan OK
10. sesuaikan ALU timah yang akan digunakan dengan menggunakan tombol ALU
11. sebelum menutup wheel guard, bantulah memutar dengan tangan
12. pemasangan timah balancing yang sesuai dengan ukuran yang tertera pada display dengan
terlebih dahulu memutar ban hingga lampu indicator menyala
13. pemasangan tegak lurus terhadap as balancing atau di posisi jam 12.00 pada velg
B. Perawatan Mesin :
- pemeriksaan oil lubricator, dilakukan sebulan sekali
- pemeriksaan filtar air dan kejenuhan air
- pemeriksaan pegas dan pengikat quick nut, berikan pelumasan bila diperlukan
- pemeriksaan as balancing dan bersihkan drat pada as balancing dari kotoran
- pemeriksaan tekanan angin yang dibutuhkn anatra 5-6 bar atau 70-80 Psi
C. Kalibarasi Mesin :
1. siapkan velg untuk kalibrator
passanger car 14”-15”
truck/bus 20” – 22’5”
2. siapkan timah balance kalibrator
kalibrasi passanger car 60-80 gram
kalibrasi truck 325-350 gram
3. memilih tombol menu sampai pada display kiri “CAL”, lalu tombol mm/inch, display
akan berubah menjadi C-1
4. untuk kalibrasi passenger car perhatikan apakah lampu indikator sudah mati (tidak hidup)
5. semua adaptor /cones balancing dan quick nut dipasang
6. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-2
7. velg kalibrator dipasang, gunakan adaptor/cones yang sesuai dan pasang quick nut
8. data velg (rim diameter; rim width; distance) dimasukan
9. pastikan lampu indikator passenger car dalam keadaan mati
10. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-3
11. timah kalibrator dipasang pada sisi dalam velg disembarang tempat lalu sesuaikan berat
timah kalibrator dengan menggunakan tombol + atau –
12. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-4
13. timah diepaskan kalibrator tadi dan pindahkan kebagian luar velg
Catatan: harus segaris
14. wheel guard ditutup display kiri terlihat C-5
15. velg diputar secara perlahan sampai mendapatkan posisi timah kalibrator di jam 18.00
16. pada posisi ini, pastikan velg tidak berputar, kemudian tekan tombol “Split” (tombol
kanan bawah) untuk menyimpan data kalibrasi.
II. Screen Test LineJenis pengukuran yang dilakukan :
Side Slip Tester
Alat yang dapat melihat atau mengukur nilai toe in atau toe out kendaraan. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui nilai total toe, dan seberapa besar nilai penyimpangan yang
dinyatakan dalam mm.
Suspension Tester
Alat yang dapat mengukur dan mengetahui seberapa baik kerja dari sistem suspensi
kendaraan. Hasil pengukuran ini dinyatakan dalam bentuk %.
Brake Tester
Alat yang digunakan untuk pengecekan efektifitas pengereman kendaraan dan hand brake.
Adapun hasil pengukurannya berupa :
- Braking Efficiency
Merupakan suatu nilai efisiensi hasil pengereman sebuah kendaraan yang dihitung pada saat
mulai menginjak pedal rem, sampai roda kendaraan berhenti atau terjadi slip pada roller.
Besaran nilainya dinyatakan dalam %. Semakin besar nilai % yang diperoleh, berarti efisiensi
pengereman kendaraan yang bersangkutan semakin baik.
- Braking Imbalance
Merupakan suatu nilai ketidakseimbangan pengereman antara roda kiri dan roda kanan pada
saat kendaraan belum berhenti. Hal ini lebih dikenal dengan sebutan “ngebuang atau
banting”. Besaran nilainya dinyatakan dalam %. Semakin kecil nilai % yang diperoleh,
berarti pengereman kendaraan yang bersangkutan semakin baik.
- Braking Difference
Merupakan suatu nilai yang menunjukan perbedaan hasil pengereman sebuah kendaraan pada
saat roda kendaraan sudah berhenti dan dinyatakan dalam bentuk %.
- Braking Force
Merupakan suatu nilai yang menunjukan besarnya tenaga yang menghentikan laju kendaraan.
- Ovality
Meruapakan suatu nilai yang menunjukan ketidak rataan permukaan rotor disc atau ketidak
bulatan permukaan drum brake yang dinyatakan dalam satuan %. Semakin kecil nilai ovality
yang didapatkan, pengereman suatu kendaraan lebih baik dan lebih nyaman.
Gambar 2.1 Screen Test Line
III. Disc Brake LatheAlat bantu perbaikan kerusakan pada rotor disc yang digunakan adalah PRO-CUT PFM 9.20
ON CAR DISC BRAKE LATHE, alat ini juga memberikan kecepatan waktu pada saat
pengerjaan perbaikannya. Sehingga waktu pengerjaan perbaikannya bukan saja menjadi jauh
lebih singkat, tapi juga akan mendapatkan hasil pekerjaan yang benar memuaskan.
3 (tiga) alasan mengapa memilih menggunakan pro-cut pfm 9.20 on car disc brake lathe :
- lebih akurat dengan electronic run out
compensation
- tidak memerlukan skill atau keterampilan
khusus dalam melakukan pengerjaannya.
- karena tidak diperlukannya keterampilan
khusus,maka waktu pengerjaannya menjadi
jauh lebih singkat.
Gambar 3.1 Pro-Cut FM 9.20
Cara mendapatkan hasil bubutan rotor disc yang baik, diantaranya :
A. Persiapan pekerjaan :
1. mobil diangkat
2. melakukan pemeriksaan keadaan bearing : tie road : ball joint : rem
catatan : ganti atau setel bila perlu
3. melakukan pemeriksaan batas minimum ketebalan rotor disc yang akan dibubut.
untuk rotor disc berfentilasi : 7mm
untuk rotor disc yang tidak berfentilasi : 12>13mm
4. tentukan posisi sebelah mana dahulu yang akan dibubut.
sebelah kiri : bila posisi caliper ada dibagian belakang roda
sebelah kanan : bila posisi caliper ada dibagian depan roda
Gambar 3.2 Brake Caliper Belakang dan Depan
5. membuka dan melepaskan caliper ( gunakan besi penggantung )
6. membersihkan permukaan rotor disc bagian luar, serta permukaan rotor disc bagian dalam
catatan : bila rotor disc bisa dilepas
7. menggunakan adaptor yang sesuaikan
8. mur roda dipasang dan kencangkan dengan menggunakan kunci pas
catatan : jangan menggunakan impact wrench, gunakan mur pada kotak mur-mur yang
ada bila diperlukan.
B. Pengoperasian pro-cut pfm 9.20
1. adaptor dipasang pada unit pro-cut.
catatan : perhatikan posisi cutting head agar tidak menyentuh rotor disc, miringkan unit pro-
cut kearah kanan atau bukalah caliper housing bila diperlukan.
2. kuatkan baut pengikat adaptor.
catatan : jangan terlalu kencang
3. gagang pisau bubut didekatakan kearah rotor disc
4. baut kuning pengikat gagang pisau bubut dikendurkan
5. melakukan pengaturan sudut gagang pisau bubut dengan memutar tombol hitam yang
ada dibagian belakangnya.
6. melakukan pengaturan limit switch holder, kencangkan kembali baut kuning/baut
pengikat gagang pisau bubut.
7. memposisikan cutting head kearah dalam kira-kira di bagian tengah rotor disc
8. unit pro-cut dihidupkan dan tunggu sampai led kuning bagian atas berkedip dan pada
display terbaca "ready”
9. tombol switch on ditekan
10. tombol start ditekan sampai terdengar
bunyi "tit" kemudian lepas, unit pro-cut
mulai melakukan run out compensation
11. run out compensation akan selesai bila led
hijau dibagian bawah menyala ready to
cut dan optimum
Gambar 3.2 Control Panel Pro Cut
catatan : selama proses run out tombol hitam putaran cutting head harus dalam keadaan
keluar/bebas
12. baut kuning dikendurkan, kemudian atur gagang pisau bubut sampai menyentuh rotor disc
13. reset ke angka nol tombol pengatur gagang pisau bubut.
14. putar balik tombol pengatur gagang pisau bubut sebanyak 3 strip kedua duanya.
15. putar kearah masuk tombol hitam cutting head,sampai pada sisi bagian akhir rotor disc
catatan : hati2 agar mata pisau bubut tidak menyentuh rotor disc bagian dalam.
16. putar tombol pengatur gagang pisau bubut kearah kanan sampai di skla nol lagi,
kemudian tambahkan 3-4 strip. lakukan untuk kedua tombolnya. kencangkan kembali
baut kuning
17. melakukan pemasangan cylencer.
18. tombol hitam cutting head ditekan, pekerjaan bubut dimulai
catatan : bila pada saat pengerjaan bubutan didapati ada bagian rotor disc yang belum
terpotong. ulangilah pekerjaan bubut dan untuk melakukan pekerjaan bubut roda
sebelahnya adalah sama hanya saja, posisi unit pro-cut harus diputar
C. Perawatan pro-cut disc brake lathe
1. hindari menggunakan oli atau pelumas apapun juga untuk melumasi bagian cutting head.
2. membersihkan cutting head dengan angin,pada saat pekerjaan selesai.
3. bila mendapatkan hasil bubutan yang agak kasar dan sedikit berbulu itu tandanya mata
pisau bubut hrs diputar atau diganti
4. mengganti oli gear box setiap 6bulan sekali.
5. bersihkan cutting head setiap 2-3 minggu sekali
6. Cek atau periksalah pergeseran cutting head kearah dalam dan kearah luar tidak boleh
berat ataupun tidak boleh terlalu enteng pada saat memutarnya
IV. 3R ACA. Fungsi dari 3R AC adalah :
- sebagai alat bantu pengecekan untuk sistem AC mobil
- digunakan pada saat sistem AC sedang terdapat masalah atau dalam pemeriksaan berkala
B. Pengertian 3R
R1 : Recovery
Merupakan proses penghisapan gas freon dari sistem AC mobil ke dalam tanki gas freon di
unit MAC-31. Pekerjaan ini diakukan agar tidak membuang gas freon ke udara yang pada
akhirnya dapat merusak lapisan ozon. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan waktu
antara 7 sampai dengan 10 menit. Tergantung dari banyaknya jumlah gas freon yang ada
didalam system AC mobil itu sendiri
R2 : Recycling
Merupakan proses pemisahan antra gas freon dengan oil compressor. Karena pada saat proses
recovery baik gas maupun oli dihisap bersamaan. Untuk gas freonnya sendiri akan masuk
kedalam tangki gas dialat 3R.AC dan untuk olienya sendiri akan masuk kedalam botol
penampungan oli bekas/used oil.
R3 : Recharging
Merupakan suatu proses pengisian ulang gas freon dari unit MAC-31 ke unit AC mobil. Gas
yang diisikan kedalam system AC mobil adalah gas freon hasil daur ulang. Sudah barang
tentu pengisian atau recharging ini dilakukan setelah proses penggantian sparepart komponen
AC mobil selesai dilakukan.
C. Persiapan pekerjaan dan proses pekerjaan 3R AC
1. menghidupkan alat 3R AC
2. memastikan bahwa gas freon mencukupi
untuk pelaksanaan recharging ( jumlah
minimum harus ada 1500gram/1,5kg)
3. bila mencukupi, maka pekerjaan recovery
dapat dilaksanakan.
4. bila tidak mencukupi, proses pekerjaan
recovery tidak dapat dilaksanakan, harus
dilakukan terlebih dahulu pengisian gas
freon dari tabung/tangki luar kedalam
tangki alat 3R AC yang dinamakan dengan
sebutan : bottle charge
Gambar 4.1 Control Panel Mac-31
D. Proses pekerjaan 3R AC
1. tutup pentil dibuka pada masing-masing pipa sitem ac mobil.
2. selang merah/high pressure hose dan selang biru/low pressure hose dipasang
3. kran quick coupler dibuka pada masing2 selang….. (perhatikan arah putarannya)
4. masuk ke menu "manual" lalu tekan enter
5. masukan data kendaraan…. ikuti perintah kerja pada display…. terakhir tekan enter
(proses pekerjaan recovery dan recycling berlangsung)
6. setelah proses pekerjaan recovery dan recycling diatas selesai, maka proses penggantian
part sistem ac mobil dapat dilakukan.
catatan : unit 3R AC dapat dimatikan sementara
7. setelah proses penggantian parts selesai, maka proses selanjutnya adalah :
vacuum > oil charge > gas feeling/charging.
8. hidupkan kembali unit 3R AC
9. masuk ke menu manual enter
10. masuk ke menu vacuum enter (waktu vacuum dimasukan, minimal 15 menit)
11. masuk kemenu gas feeling/charge enter
12. masuk jumlah gas freon …….. mg. (lihat di work shop manual) enter
13. masuk kemenu oil charge enter
14. masukan jumlah olie….. (maksimal 30ml) enter
15. tunggu sampai proses pekerjaan selesai. akan berbunyi alarm
16. bila sudah selesai enter print
17. pilih exit enter
Gambar 4.2 Print Hasil Proses 3R AC
E. Pengetesan AC setelah 3R AC
1. kran merah dan kran biru pada unit ditutup
2. mesin mobil dihidupkan hidupkan ac mobil dengan posisi temperatur maksimum dan
posisi kipas di nomor 1 atau di nomor 2.
3. gas/rpm engine dinaikkan sambil memperhatikan jarum pada high pressure dan low
pressure.
high pressure pada tekanan antara : 275 s/d 325 psi
low pressure pada tekanan antara : 75 s/d 125 psi
4. temperatur digital dipasang pada kisi-kisi ac mobil, dan pantau penurunan temperaturnya.
pada ac yang normal, penurunan temperatur bisa mencapai 3 s/d 4 derajat celcius.
F. Proses pekerjaan bottle charge :
1. siapkan botol atau tangki freon
2. selang merah/high dipasang pada tangki
3. quick coupler dibuka
4. kran tangki dibuka
5. kran merah/high pada unit 3R AC
dibuka
6. pilih menu bottle enter
7. masukan jumlah gas freon yang akan
diisikan. enter
8. pada saat selesai akan berbunyi alarm.Gambar 4.3 Tanki Refrigerant
catatan :
1. hidupkan sistem pemanas bila pada display terbaca "tank under pressure”
2. pasang baut pengaman sensor timbangan, bila unit 3R AC akan dipindahkan ke lokasi lain
yang agak jauh
3. biasakan, proses pekerjaan 3R AC mobil yang mendekati alat