10
Efek Siklus Menstruasi pada Respon Hemodinamik pada Laringoskopi dan Intubasi Trakea Fluktuasi hormonal, fisik dan psikologis terjadi selama siklus menstruasi. Rencana pemberian anestesi, analgesik dan antiemetik serta sensasi nyeri dan tingkat serum noradrenalin, dapat berubah selama perbedaan dari tahap-tahap siklus menstruasi. Intubasi trakea bisa merangsang nosiseptif somatik dan viseral di jalan napas dan dapat secara signifikan meningkatkan tekanan darah arterial dan katekolamin. Bagaimanapun juga, yang terbaik untuk pengetahuan kita, tidak ada referensi yang mempengaruhi fase-fase siklus menstruasi pada hemodinamik dengan intubasi trakea. Hipotesis dari pembelajaran ini adalah fase luteal dari siklus menstruasi meningkatkan rate pressure product (RPP) setelah intubasi trakea di perbandingkan dengan fase folikular. Untuk menguji hipotesis tersebut, kita memilih waktu selama siklus menstruasi dimana profil hormonal berbeda dari fase folikular dan luteal. Kajian prospektif dan double-blind telah selesai untuk menguji efek dari fase folikular dan luteal dari siklus menstruasi di RPP response to TI. METODE Setelah memperoleh persetujuan dari komite etik rumah sakit dan izin tertulis, 62 wanita, 18-49 tahun, status ASA I, yang dijadwalkan untuk general anestesi dengan intubasi trakea untuk

translate jurnal reading anestesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

efek menstruasi thd anestesi

Citation preview

Page 1: translate jurnal reading anestesi

Efek Siklus Menstruasi pada Respon Hemodinamik pada Laringoskopi dan

Intubasi Trakea

Fluktuasi hormonal fisik dan psikologis terjadi selama siklus menstruasi Rencana pemberian

anestesi analgesik dan antiemetik serta sensasi nyeri dan tingkat serum noradrenalin dapat

berubah selama perbedaan dari tahap-tahap siklus menstruasi Intubasi trakea bisa merangsang

nosiseptif somatik dan viseral di jalan napas dan dapat secara signifikan meningkatkan tekanan

darah arterial dan katekolamin Bagaimanapun juga yang terbaik untuk pengetahuan kita tidak

ada referensi yang mempengaruhi fase-fase siklus menstruasi pada hemodinamik dengan intubasi

trakea Hipotesis dari pembelajaran ini adalah fase luteal dari siklus menstruasi meningkatkan

rate pressure product (RPP) setelah intubasi trakea di perbandingkan dengan fase folikular

Untuk menguji hipotesis tersebut kita memilih waktu selama siklus menstruasi dimana profil

hormonal berbeda dari fase folikular dan luteal Kajian prospektif dan double-blind telah selesai

untuk menguji efek dari fase folikular dan luteal dari siklus menstruasi di RPP response to TI

METODE

Setelah memperoleh persetujuan dari komite etik rumah sakit dan izin tertulis 62 wanita 18-49

tahun status ASA I yang dijadwalkan untuk general anestesi dengan intubasi trakea untuk

operasi elektif yang terdaftar dalam penelitian ini Kriteria eksklusi adalah adanya kelainan

neurologis dan psikiatrik kesulitan bicara riwayat penggunaan kombinasi kontrasepsi oral

siklus menstruasi iregular amenorrhea total abdominal hysterectomy dan bilateral

salphingopherectomy kehamilan kesulitan intubasi trakea yang diantispasi massa indeks tubuh

gt 30 kgm2 masukan analgesik lt 24 jam sebelum operasi pemberian obat diketahui dapat

mempengaruhi tekanan darah dan denyut jantung (HR) dan hipersensitivitas obat

Seluruh pasien yang dilakukan premedikasi dengan 007 mgkg IM midazolam 1 jam sebelum

induksi anestesi Saat sampai di ruang operasi kanul 20-gauge IV dimasukkan ke dalam vena

dari dorsum tangan dan infuse vena dengan cairan dimulai dari 5 mLkghr

Pasien yang ditetapkan kedalam 2 kelompok menurut fase dari siklus menstruasi mereka Pasien

yang pada hari pertama dan ke-12 setelah hari pertama dari hari terakhir menstruasi mereka

dipertimbangkan pada fase folikular dari siklus dan ditetapkan kedalam group F dari hari ke-20

sampe hari ke-24 setelah hari pertama dari hari terakhir menstruasi dianggap dalam fase luteal

siklus dan ditetapkan ke grup L Karena luteinizing hormone mencapai puncaknya pada hari ke-

13 dan progesteron mulai meningkat pada hari ke-18 siklus menstruasi pasien pada hari ke-13

sampai hari ke-19 dari siklus menstruasi mereka tidak dimasukkan untuk lebih membedakan

antara folikular dan fase luteal Progesterone dalam darah mulai menurun dari hari ke-24 siklus

sehingga kami juga mengesampingkan pasien pada hari ke - 24 atau lebih dari siklus mereka

dengan menggunakan rationale1 310

Durasi siklus menstruasi dan setelah hari pertama dari menstruasi terakhir pasien yang kami

pantau dan catat Pasien dalam kedua kelompok dipantau dengan elektrokardiografi terus

menerus (Drager Fabius GS_ Drager Medical AG Ko Luuml beck Germany) siklus non invasive

pengukuran tekanan pembuluh darah diukur dengan ukuran manset dewasa dan oximetri

Pemberian oksigen dilakukan dalam 3 menit dengan 5 Lmin aliran gas murni 100 oksigen

Setelah pemberian oksigen seluruh pasien diberikan 3 mgkg propofol lebih dari 30 detik

Setelah kehilangan reflex bulu mata saat disentuh masker ventilasi dimulai Rocuronium 09

mgkg diberikan untuk membantu intubasi trakea 60 detik kemudian intubasi trakea dilakukan

Seluruh intubasi trakea yang dilakukan oleh anestesiologis yang sama yang belum pernah

diberitahu tentang penetapan kelompok pasien (Sedat Hakimog˘ lu) untuk meminimalkan bias

A Macintosh 3 laryngoscope blade dan a 75-mm endotracheal tube digunakan untuk melakukan

intubasi trakea pada waktu yang sedikit dan durasi dari awal intubasi trakea dicatat Waktu

intubasi ditentukan merupakan jangka waktu dari penghentian dari manual ventilasi dengan

sungkup muka untuk pemulihan ventilasi melalui tabung endotrakeal dan dicatat oleh pengamat

dengan menggunakan stopwatch Kita rencanakan termasuk pasien yang membutuhkan gt 120

detik untuk mencapai TI sukses Tekanan darah sistolik pasien tekanan diastolik tekanan arteri

rata-rata (MAP) HR dan Spo2 dicatat sebelum dan setelah penatalaksanaan IV anestesi dan

relaksan otot segera setelah TI dan inflasi manset dan 1 2 3 4 5 dan 10 menit kemudian

RPP di kalkulasi dengan rumus RPP = HR X systolic blood pressure yang dihitung untuk setiap

waktu dan dicatat

Setelah intubasi anestesi seluruh pasien diatur dengan memberikan 66 nitrous oxide dalam

oksigen dan 05 sevoflurane

Ventilasi telah disesuaikan untuk mempertahankan akhir dari volume tidal CO2 (ET CO2) antara

35 - 40 mm Hg Selama pengumpulan data tidak ada operasi yang dilakukan Insisi dilakukan

dan tanpa rasa nyeri yang diberikan sampai akhir pengumpulan

Jika intubasi trakea tidak dapat dilakukan dengan berhasil pada upaya pertama pasien yang tidak

termasuk dalam penelitian Atropin pada dosis 05 mg diberikan untuk bradikardia (HR lt50

beats per minute [bpm]) Jika MAP turun 30 dibawah nilai standar sampai 60 detik 5 mg

ephedrine diberikan dan dicatat Jika MAP meningkat diatas 30 dari nilai standar dalam 60

detik 1 gkg fentanyl diberikan dan dicatat Komplikasi yang terjadi selama intubasi seperti

batuk laringospasme atau bronkospasme juga kita catat

Hipotesis pertama kita adalah fase luteal dari siklus menstruasi menghasilkan peningkatan besar

dalam RPP 1 menit setelah intubasi endotrakea Contoh estimasi ukuran didasarkan pada SD dari

penelitian serupa dilakukan oleh Skinner et al11 To use the RPP (15882 _ 4077) ditentukan

oleh Skinner et al Kita berikan propofol dan rocuroniun untuk intubasi Untuk mengetahui

adanya perubahan sebesar 20 dari RPP dengan kesalahan 005 dan kekuatan 80 kami

menghitung bahwa ukuran sampel harus setidaknya 25 pasien per kelompok

Table 1 Patient Characteristics

Grup F (n = 1) Grup L (n = 1) P

Age (years) 276 plusmn 80 296 plusmn 79 033

Weight (kg) 645 plusmn 118 638 plusmn 104 081

Height (cm) 1629 plusmn 59 1628 plusmn 41 092

Menstrual cycle duration (days) 271 plusmn 10 266 plusmn 13 016

Menstrual cycle day (after first day of

last menstruation)

61 plusmn 38 227 plusmn 24 lt 001

Figure 1 Systolic blood pressure (SBP) diastolic blood pressure (DBP) and heart rate (HR)

changes in beats per minute (bpm) F _follicular L _ luteal

Memperkirakan tingkat kesalahan sekitar 20 termasuk 31 pasien dalam setiap kelompok

Estimasi ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan Kalkulator Daya (Departemen Statistik

University of California Los Angeles httpwwwstatubcca_rollinstatsssize) 711 Paket

Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 115 digunakan untuk analisis data Data numerik diberikan

sebagai mean plusmn sd dan dianalisis dengan uji t Student P lt 005 dianggap signifikan secara

statistik

HASIL

Kelompok-kelompok yang serupa dalam hal data demografis (P gt 005) Karakteristik pasien

ditunjukkan pada Tabel 1

Semua TI berhasil pada upaya pertama dengan durasi rata-rata 53 plusmn 10 dan 54 plusmn 9 detik (berkisar

antara 30 sampai 70 detik) dalam kelompok F dan L masing-masing (P = 0705)

Tidak ada pasien yang tidak termasuk dalam kelompok untuk TI waktu lama Sebelum

pemberian obat bius IV variabel hemodinamik adalah serupa antara kelompok (P gt 005)

Nilai RPP pada menit pertama setelah intubasi secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok L

dibanding kelompok F (14686 plusmn 2278 mmHg bpm dan 11167 plusmn 2069 mm Hg bpm masing-

masing) (P lt 0001)

Perubahan variabel hemodinamik disajikan pada Gambar 1 dan 2 Antargolongan dan analisis

intragroup dari SpO2 dan CO2 ET nilai mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik (P gt 005)

Tidak ada pasien baik dalam kelompok atropin diperlukan efedrin atau fentanil Tidak ada

pasien yang mengalami spasme laring atau bronkospasme

Figure 2 Rate pressure product (RPP) changes P _ 0001 (between-groups follicular [F] and

group luteal [L]) 1 minute after intubation Studentrsquos t test)

DISKUSI

Pada penelitian ini kita sudah menunjukkan bahwa RPP dalam 1 menit setelah intubasi trakea

meningkat secara signifikan pada fase luteal dibandingkan dengan pada fase folikuler dari siklus

menstruasi

Dari penelitian dan metaanalisis sebelumnya menunjukkan bahwa suhu tekanan iskemik

tusukan pada vena dan nyeri injeksi propofol meningkat pada fase luteal dibandingkan dengan

fase folikular Penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara sensitivitas nyeri

meningkat dan progesteron meningkat dan tingkat estrogen menurun

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi

Page 2: translate jurnal reading anestesi

sampe hari ke-24 setelah hari pertama dari hari terakhir menstruasi dianggap dalam fase luteal

siklus dan ditetapkan ke grup L Karena luteinizing hormone mencapai puncaknya pada hari ke-

13 dan progesteron mulai meningkat pada hari ke-18 siklus menstruasi pasien pada hari ke-13

sampai hari ke-19 dari siklus menstruasi mereka tidak dimasukkan untuk lebih membedakan

antara folikular dan fase luteal Progesterone dalam darah mulai menurun dari hari ke-24 siklus

sehingga kami juga mengesampingkan pasien pada hari ke - 24 atau lebih dari siklus mereka

dengan menggunakan rationale1 310

Durasi siklus menstruasi dan setelah hari pertama dari menstruasi terakhir pasien yang kami

pantau dan catat Pasien dalam kedua kelompok dipantau dengan elektrokardiografi terus

menerus (Drager Fabius GS_ Drager Medical AG Ko Luuml beck Germany) siklus non invasive

pengukuran tekanan pembuluh darah diukur dengan ukuran manset dewasa dan oximetri

Pemberian oksigen dilakukan dalam 3 menit dengan 5 Lmin aliran gas murni 100 oksigen

Setelah pemberian oksigen seluruh pasien diberikan 3 mgkg propofol lebih dari 30 detik

Setelah kehilangan reflex bulu mata saat disentuh masker ventilasi dimulai Rocuronium 09

mgkg diberikan untuk membantu intubasi trakea 60 detik kemudian intubasi trakea dilakukan

Seluruh intubasi trakea yang dilakukan oleh anestesiologis yang sama yang belum pernah

diberitahu tentang penetapan kelompok pasien (Sedat Hakimog˘ lu) untuk meminimalkan bias

A Macintosh 3 laryngoscope blade dan a 75-mm endotracheal tube digunakan untuk melakukan

intubasi trakea pada waktu yang sedikit dan durasi dari awal intubasi trakea dicatat Waktu

intubasi ditentukan merupakan jangka waktu dari penghentian dari manual ventilasi dengan

sungkup muka untuk pemulihan ventilasi melalui tabung endotrakeal dan dicatat oleh pengamat

dengan menggunakan stopwatch Kita rencanakan termasuk pasien yang membutuhkan gt 120

detik untuk mencapai TI sukses Tekanan darah sistolik pasien tekanan diastolik tekanan arteri

rata-rata (MAP) HR dan Spo2 dicatat sebelum dan setelah penatalaksanaan IV anestesi dan

relaksan otot segera setelah TI dan inflasi manset dan 1 2 3 4 5 dan 10 menit kemudian

RPP di kalkulasi dengan rumus RPP = HR X systolic blood pressure yang dihitung untuk setiap

waktu dan dicatat

Setelah intubasi anestesi seluruh pasien diatur dengan memberikan 66 nitrous oxide dalam

oksigen dan 05 sevoflurane

Ventilasi telah disesuaikan untuk mempertahankan akhir dari volume tidal CO2 (ET CO2) antara

35 - 40 mm Hg Selama pengumpulan data tidak ada operasi yang dilakukan Insisi dilakukan

dan tanpa rasa nyeri yang diberikan sampai akhir pengumpulan

Jika intubasi trakea tidak dapat dilakukan dengan berhasil pada upaya pertama pasien yang tidak

termasuk dalam penelitian Atropin pada dosis 05 mg diberikan untuk bradikardia (HR lt50

beats per minute [bpm]) Jika MAP turun 30 dibawah nilai standar sampai 60 detik 5 mg

ephedrine diberikan dan dicatat Jika MAP meningkat diatas 30 dari nilai standar dalam 60

detik 1 gkg fentanyl diberikan dan dicatat Komplikasi yang terjadi selama intubasi seperti

batuk laringospasme atau bronkospasme juga kita catat

Hipotesis pertama kita adalah fase luteal dari siklus menstruasi menghasilkan peningkatan besar

dalam RPP 1 menit setelah intubasi endotrakea Contoh estimasi ukuran didasarkan pada SD dari

penelitian serupa dilakukan oleh Skinner et al11 To use the RPP (15882 _ 4077) ditentukan

oleh Skinner et al Kita berikan propofol dan rocuroniun untuk intubasi Untuk mengetahui

adanya perubahan sebesar 20 dari RPP dengan kesalahan 005 dan kekuatan 80 kami

menghitung bahwa ukuran sampel harus setidaknya 25 pasien per kelompok

Table 1 Patient Characteristics

Grup F (n = 1) Grup L (n = 1) P

Age (years) 276 plusmn 80 296 plusmn 79 033

Weight (kg) 645 plusmn 118 638 plusmn 104 081

Height (cm) 1629 plusmn 59 1628 plusmn 41 092

Menstrual cycle duration (days) 271 plusmn 10 266 plusmn 13 016

Menstrual cycle day (after first day of

last menstruation)

61 plusmn 38 227 plusmn 24 lt 001

Figure 1 Systolic blood pressure (SBP) diastolic blood pressure (DBP) and heart rate (HR)

changes in beats per minute (bpm) F _follicular L _ luteal

Memperkirakan tingkat kesalahan sekitar 20 termasuk 31 pasien dalam setiap kelompok

Estimasi ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan Kalkulator Daya (Departemen Statistik

University of California Los Angeles httpwwwstatubcca_rollinstatsssize) 711 Paket

Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 115 digunakan untuk analisis data Data numerik diberikan

sebagai mean plusmn sd dan dianalisis dengan uji t Student P lt 005 dianggap signifikan secara

statistik

HASIL

Kelompok-kelompok yang serupa dalam hal data demografis (P gt 005) Karakteristik pasien

ditunjukkan pada Tabel 1

Semua TI berhasil pada upaya pertama dengan durasi rata-rata 53 plusmn 10 dan 54 plusmn 9 detik (berkisar

antara 30 sampai 70 detik) dalam kelompok F dan L masing-masing (P = 0705)

Tidak ada pasien yang tidak termasuk dalam kelompok untuk TI waktu lama Sebelum

pemberian obat bius IV variabel hemodinamik adalah serupa antara kelompok (P gt 005)

Nilai RPP pada menit pertama setelah intubasi secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok L

dibanding kelompok F (14686 plusmn 2278 mmHg bpm dan 11167 plusmn 2069 mm Hg bpm masing-

masing) (P lt 0001)

Perubahan variabel hemodinamik disajikan pada Gambar 1 dan 2 Antargolongan dan analisis

intragroup dari SpO2 dan CO2 ET nilai mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik (P gt 005)

Tidak ada pasien baik dalam kelompok atropin diperlukan efedrin atau fentanil Tidak ada

pasien yang mengalami spasme laring atau bronkospasme

Figure 2 Rate pressure product (RPP) changes P _ 0001 (between-groups follicular [F] and

group luteal [L]) 1 minute after intubation Studentrsquos t test)

DISKUSI

Pada penelitian ini kita sudah menunjukkan bahwa RPP dalam 1 menit setelah intubasi trakea

meningkat secara signifikan pada fase luteal dibandingkan dengan pada fase folikuler dari siklus

menstruasi

Dari penelitian dan metaanalisis sebelumnya menunjukkan bahwa suhu tekanan iskemik

tusukan pada vena dan nyeri injeksi propofol meningkat pada fase luteal dibandingkan dengan

fase folikular Penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara sensitivitas nyeri

meningkat dan progesteron meningkat dan tingkat estrogen menurun

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi

Page 3: translate jurnal reading anestesi

Ventilasi telah disesuaikan untuk mempertahankan akhir dari volume tidal CO2 (ET CO2) antara

35 - 40 mm Hg Selama pengumpulan data tidak ada operasi yang dilakukan Insisi dilakukan

dan tanpa rasa nyeri yang diberikan sampai akhir pengumpulan

Jika intubasi trakea tidak dapat dilakukan dengan berhasil pada upaya pertama pasien yang tidak

termasuk dalam penelitian Atropin pada dosis 05 mg diberikan untuk bradikardia (HR lt50

beats per minute [bpm]) Jika MAP turun 30 dibawah nilai standar sampai 60 detik 5 mg

ephedrine diberikan dan dicatat Jika MAP meningkat diatas 30 dari nilai standar dalam 60

detik 1 gkg fentanyl diberikan dan dicatat Komplikasi yang terjadi selama intubasi seperti

batuk laringospasme atau bronkospasme juga kita catat

Hipotesis pertama kita adalah fase luteal dari siklus menstruasi menghasilkan peningkatan besar

dalam RPP 1 menit setelah intubasi endotrakea Contoh estimasi ukuran didasarkan pada SD dari

penelitian serupa dilakukan oleh Skinner et al11 To use the RPP (15882 _ 4077) ditentukan

oleh Skinner et al Kita berikan propofol dan rocuroniun untuk intubasi Untuk mengetahui

adanya perubahan sebesar 20 dari RPP dengan kesalahan 005 dan kekuatan 80 kami

menghitung bahwa ukuran sampel harus setidaknya 25 pasien per kelompok

Table 1 Patient Characteristics

Grup F (n = 1) Grup L (n = 1) P

Age (years) 276 plusmn 80 296 plusmn 79 033

Weight (kg) 645 plusmn 118 638 plusmn 104 081

Height (cm) 1629 plusmn 59 1628 plusmn 41 092

Menstrual cycle duration (days) 271 plusmn 10 266 plusmn 13 016

Menstrual cycle day (after first day of

last menstruation)

61 plusmn 38 227 plusmn 24 lt 001

Figure 1 Systolic blood pressure (SBP) diastolic blood pressure (DBP) and heart rate (HR)

changes in beats per minute (bpm) F _follicular L _ luteal

Memperkirakan tingkat kesalahan sekitar 20 termasuk 31 pasien dalam setiap kelompok

Estimasi ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan Kalkulator Daya (Departemen Statistik

University of California Los Angeles httpwwwstatubcca_rollinstatsssize) 711 Paket

Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 115 digunakan untuk analisis data Data numerik diberikan

sebagai mean plusmn sd dan dianalisis dengan uji t Student P lt 005 dianggap signifikan secara

statistik

HASIL

Kelompok-kelompok yang serupa dalam hal data demografis (P gt 005) Karakteristik pasien

ditunjukkan pada Tabel 1

Semua TI berhasil pada upaya pertama dengan durasi rata-rata 53 plusmn 10 dan 54 plusmn 9 detik (berkisar

antara 30 sampai 70 detik) dalam kelompok F dan L masing-masing (P = 0705)

Tidak ada pasien yang tidak termasuk dalam kelompok untuk TI waktu lama Sebelum

pemberian obat bius IV variabel hemodinamik adalah serupa antara kelompok (P gt 005)

Nilai RPP pada menit pertama setelah intubasi secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok L

dibanding kelompok F (14686 plusmn 2278 mmHg bpm dan 11167 plusmn 2069 mm Hg bpm masing-

masing) (P lt 0001)

Perubahan variabel hemodinamik disajikan pada Gambar 1 dan 2 Antargolongan dan analisis

intragroup dari SpO2 dan CO2 ET nilai mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik (P gt 005)

Tidak ada pasien baik dalam kelompok atropin diperlukan efedrin atau fentanil Tidak ada

pasien yang mengalami spasme laring atau bronkospasme

Figure 2 Rate pressure product (RPP) changes P _ 0001 (between-groups follicular [F] and

group luteal [L]) 1 minute after intubation Studentrsquos t test)

DISKUSI

Pada penelitian ini kita sudah menunjukkan bahwa RPP dalam 1 menit setelah intubasi trakea

meningkat secara signifikan pada fase luteal dibandingkan dengan pada fase folikuler dari siklus

menstruasi

Dari penelitian dan metaanalisis sebelumnya menunjukkan bahwa suhu tekanan iskemik

tusukan pada vena dan nyeri injeksi propofol meningkat pada fase luteal dibandingkan dengan

fase folikular Penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara sensitivitas nyeri

meningkat dan progesteron meningkat dan tingkat estrogen menurun

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi

Page 4: translate jurnal reading anestesi

Figure 1 Systolic blood pressure (SBP) diastolic blood pressure (DBP) and heart rate (HR)

changes in beats per minute (bpm) F _follicular L _ luteal

Memperkirakan tingkat kesalahan sekitar 20 termasuk 31 pasien dalam setiap kelompok

Estimasi ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan Kalkulator Daya (Departemen Statistik

University of California Los Angeles httpwwwstatubcca_rollinstatsssize) 711 Paket

Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) 115 digunakan untuk analisis data Data numerik diberikan

sebagai mean plusmn sd dan dianalisis dengan uji t Student P lt 005 dianggap signifikan secara

statistik

HASIL

Kelompok-kelompok yang serupa dalam hal data demografis (P gt 005) Karakteristik pasien

ditunjukkan pada Tabel 1

Semua TI berhasil pada upaya pertama dengan durasi rata-rata 53 plusmn 10 dan 54 plusmn 9 detik (berkisar

antara 30 sampai 70 detik) dalam kelompok F dan L masing-masing (P = 0705)

Tidak ada pasien yang tidak termasuk dalam kelompok untuk TI waktu lama Sebelum

pemberian obat bius IV variabel hemodinamik adalah serupa antara kelompok (P gt 005)

Nilai RPP pada menit pertama setelah intubasi secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok L

dibanding kelompok F (14686 plusmn 2278 mmHg bpm dan 11167 plusmn 2069 mm Hg bpm masing-

masing) (P lt 0001)

Perubahan variabel hemodinamik disajikan pada Gambar 1 dan 2 Antargolongan dan analisis

intragroup dari SpO2 dan CO2 ET nilai mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik (P gt 005)

Tidak ada pasien baik dalam kelompok atropin diperlukan efedrin atau fentanil Tidak ada

pasien yang mengalami spasme laring atau bronkospasme

Figure 2 Rate pressure product (RPP) changes P _ 0001 (between-groups follicular [F] and

group luteal [L]) 1 minute after intubation Studentrsquos t test)

DISKUSI

Pada penelitian ini kita sudah menunjukkan bahwa RPP dalam 1 menit setelah intubasi trakea

meningkat secara signifikan pada fase luteal dibandingkan dengan pada fase folikuler dari siklus

menstruasi

Dari penelitian dan metaanalisis sebelumnya menunjukkan bahwa suhu tekanan iskemik

tusukan pada vena dan nyeri injeksi propofol meningkat pada fase luteal dibandingkan dengan

fase folikular Penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara sensitivitas nyeri

meningkat dan progesteron meningkat dan tingkat estrogen menurun

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi

Page 5: translate jurnal reading anestesi

Nilai RPP pada menit pertama setelah intubasi secara signifikan lebih tinggi dalam kelompok L

dibanding kelompok F (14686 plusmn 2278 mmHg bpm dan 11167 plusmn 2069 mm Hg bpm masing-

masing) (P lt 0001)

Perubahan variabel hemodinamik disajikan pada Gambar 1 dan 2 Antargolongan dan analisis

intragroup dari SpO2 dan CO2 ET nilai mengungkapkan tidak ada perbedaan statistik (P gt 005)

Tidak ada pasien baik dalam kelompok atropin diperlukan efedrin atau fentanil Tidak ada

pasien yang mengalami spasme laring atau bronkospasme

Figure 2 Rate pressure product (RPP) changes P _ 0001 (between-groups follicular [F] and

group luteal [L]) 1 minute after intubation Studentrsquos t test)

DISKUSI

Pada penelitian ini kita sudah menunjukkan bahwa RPP dalam 1 menit setelah intubasi trakea

meningkat secara signifikan pada fase luteal dibandingkan dengan pada fase folikuler dari siklus

menstruasi

Dari penelitian dan metaanalisis sebelumnya menunjukkan bahwa suhu tekanan iskemik

tusukan pada vena dan nyeri injeksi propofol meningkat pada fase luteal dibandingkan dengan

fase folikular Penelitian telah menunjukkan hubungan yang signifikan antara sensitivitas nyeri

meningkat dan progesteron meningkat dan tingkat estrogen menurun

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi

Page 6: translate jurnal reading anestesi

Selain itu penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada wanita sehat kadar

norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis secara signifikan lebih tinggi pada fase luteal

dibandingkan pada fase folikuler6 20-23 Mekanisme perubahan respon RPP untuk intubasi

endotrakeal dalam fase yang berbeda dari siklus menstruasi mungkin terkait dengan respon

terhadap rangsangan nociceptive meningkat kadar norepinefrin plasma dan aktivitas simpatis

selama fase luteal

Keterbatasan dari penelitian kami adalah bahwa kita tidak mengukur kadar estrogen dan

progesteron seperti yang dilakukan dalam studi serupa lainnya14524ndash27 Namun kami

memilih kelompok sampel dari pasien kami pada hari ke ndash 1 hari ke - 12 dan 20 untuk 24 hari

dari siklus mereka untuk memiliki 2 profil hormon yang sangat khas dalam kelompok Kami

memilih poin waktu tunggal untuk menilai dampak intubasi endotrakeal pada fase siklus

menstruasi karena waktu itu sendiri mungkin menjadi kovariat dalam bentuk itu sendiri dan

membutuhkan bentuk yang lebih canggih Kami menguji hipotesis sederhana yang saat siklus

menstruasi dapat mempengaruhi respon hemodinamik setelah stimulus berbahaya atau

merugikan Selain itu pengukuran katekolamin serum akan berguna

Kesimpulannya kami menduga bahwa fase siklus menstruasi dapat mempengaruhi keparahan

dari respon RPP kepada TI Pasien wanita mungkin telah secara signifikan meningkatkan respon

RPP kepada TI pada fase luteal dari siklus menstruasi mereka

Oleh karena itu penelitian selanjutnya dalam meneliti respon hemodinamik terhadap rangsangan

berbahaya harus mempertimbangkan fase siklus menstruasi