76
KEMENHUB PIMPIN KORIDOR EKONOMI PAPUA-MALUKU EDISI 10 / 2011

Transmedia 10 Revisi Cetak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Transmedia 10 Revisi Cetak

KEMENHUB PIMPIN KORIDOR EKONOMI

PAPUA-MALUKU

EDISI 10 / 2011

Page 2: Transmedia 10 Revisi Cetak

2 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Page 3: Transmedia 10 Revisi Cetak

3TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976ISSN : 0853179X

PembinaMenteri Perhubungan RI

Wakil Menteri Perhubungan RI

PenasehatSekretaris Jenderal Kementerian PerhubunganInspektur Jenderal Kementerian Perhubungan

Dirjen Perhubungan DaratDirjen Perhubungan Laut

Dirjen Perhubungan UdaraDirjen Perkeretaapian

Kepala Badan Pengembangan SDM PerhubunganKepala Badan Litbang Perhubungan

PengarahKepala Pusat Komunikasi Publik

Penanggung Jawab/Pemimpin UmumEuis Eliany Kusumah

Pelaksana Pimpinan RedaksiBudi Bach

Danny Ramdhani

EditorNuris Rochmadi

Mia Ermaya

Dewan RedaksiBadrul Ulum

Gatut AribowoRisky Rahardjo

Dian MonicaLanny Mulya Nurani

Ritter Pane

Sekretaris RedaksiYosephinMifdhal

Raisa AyuDeby Hanisa

Bayu Aji RionoMuchtar Sohidin

PhotographerPaino

HerdinWisnu

Hari BuyungHari Supriyono

Creative DesignFranky Houtman

Tyasmitha DarmayantiIndra NugrahaBondan Arif H

Alamat RedaksiJl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta PusatTelp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

Fax (021) 3504631, 3511809e-mail: [email protected]

PenerbitKementerian Perhubungan RI

Satu lagi konsep pengembangan ekonomi diluncurkan oleh Pemerintah, Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Semuanya bukan sekedar program biasa yang menjadi pekerjaan rutin unit-unit kerja pemerintah, tetapi program khusus dengan dasar hukum yang kuat, mulai dari Peraturan Menteri, Peraturan Presiden atau Keputusan Presiden, bahkan sampai undang-undang. MP3EI menjadi menarik karena mencerminkan apa yang sesungguhnya kini menjadi obsesi pemerintah. Sebuah program ambisius dalam berbagai sisinya.

Sejak awal program ini dimulai dengan klaim akan menerapkan pendekatan not bussines as usual, tetapi sekaligus menyatakan bahwa MP3EI tetap merupakan bagian integral dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Ada dua hal yang dikehendaki dalam pengertian not bussiness as usual tersebut, pertama perubahan mindset kearah pemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan kolabolarasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan swasta. Kedua, merubah pandangan bahwa penyediaan infrastruktur tidak hanya bisa di-lakukan atau menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bisa dilaku-kan oleh swasta, baik lewat kerjasama dengan pemerintah (pola Public-Private Partnership) maupun sepenuhnya oleh swasta.

Program ini mengajak semua elemen tersebut berpadu, melihat target “ambisius” yang ingin dicapai dalam MP3EI ini, yakni mencapai pendapatan per kapita antara USD 14.250-USD 15.500 dan PDB antara USD 4,0-4,5 trilyun pada 2025. Target ini akan dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang secara bertahap akan ditingkatkan, yakni sebesar 6,4%-7,5 % pada 2011-2014 dan 8,0%-9,0% pada 2015-1025.

Kementerian Perhubungan memiliki peran penting dalam MP3EI ini antara lain mendukung pengembangan potensi ekonomi pada koridor ekonomi melalui penguatan konektivitas nasional. Program konektivitas ini sendiri sebenarnya telah menjadi paket fokus perhatian Kementerian Perhubungan. Menteri Perhubungan diawal masa jabatannya sebagai Menhub telah menegaskan Fokus berikutnya adalah menyukseskan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Kemenhub memiliki peran strategis dalam MP3EI yakni menjamin adanya konektivitas antar enam koridor yang ditetapkan.

Dalam membangun konektivitas nanti akan dilihat prioritas pembangunan jalur transportasi, khususnya kawasan timur Indonesia. Fokus lainnya adalah masalah keselamatan. Caranya dengan mengatasi dan meminimalisasi penyebab kecelakaan.

Salam RedaksiTRANSMEDIA

TransREDAKSI

Majalah Kementerian Perhubungan

Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Page 4: Transmedia 10 Revisi Cetak

TRANS UTAMAMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

Kemenhub Pimpin Koridor Ekonomi Papua-Maluku

Rencana Penguatan KonektivitasSistem Transportasi

TRANS DARATKemenhub Siapkan SDM Profesional Transportasi Darat

19-21TRANS PERSPEKTIFMerindukan Double Track

22-23TRANS KERETA APIKAI Rail Card, Cara Modern Membayar Tiket

24-27TRANS REGULASIStandar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota

28-29TRANS NEWSPertumbuhan penumpang domestik meningkat pesat

Bandara Soekarno-Hatta, Siap Layani Tamu Seagames XXVI

30-33TRANS LAUTAudit Kapal Penumpang demi Keselamatan Transportasi Laut

34-37TRANS UDARAWaspadai Cuaca Buruk di Akhir Tahun

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Berlaku Januari 2012 38-40TRANS SEJARAHRiwayat Simulator Penerbangan

41-51TRANS NEWSJelang ASEAN Open Sky, Indonesia Siapkan Lima Bandara

Pertemuan AMTWG Di Malaysia Bahas Kerjasama Transportasi Laut

4 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

13

DAFTAR ISI

19

16-18

6-15

39

Page 5: Transmedia 10 Revisi Cetak

52

“Ojek Kapal” Muara Angke di Tertibkan

Kemenhub Upayakan Tambah 3 Pendidikan Penerbangan

Upaya Modernisasi Jakarta Automated Air Traffic Control System (JAATCS) Bandara Soekarno- Hatta

Kemenhub Peroleh Tambahan Anggaran Pada Tahun 2012

Kemenhub Raih Peringkat Ke-4 Sebagai Badan Publik Paling Terbuka

Maskapai Penerbangan Indonesia Rencana Beli Pesawat Sukhoi Rusia

Road Map Transportasi Tidak Bisa ditunda

Dibutuhkan Peran Mahasiswa dalamPembangunan Perhubungan

52-53TRANS KOMUNITASTerbang Bebas Bersama Jakarta Aeromodelling Club

54-55TRANS HEALTHJangan Sepelekan Kesemutan

56-57 TRANS PROFILEPilot Penguji Pesawat Perempuan:-Capt. Esther Gayatri Saleh

58-61TRANS DAERAH

Pelabuhan Kupang Tambah Alat Bongkar Muat

DTKJ: Lima Langkah Bisa Wujudkan Trans-portasi Massal di Jakarta

Pelabuhan Panjang Siap Hadapi Tantangan

Pemprop DKI Rencanakan Gelar Operasi Ket-ertiban Angkutan Umum

62-63TRANS TEKNOMobil Berbahan Bakar KOPI

64-65TRANS WISATABelajar Sejarah Manusia Perahu Di Pulau Galang

66-68TRANS LIFESTYLEIpad, Co-Pilot yang Ramah Lingkungan

69-71TRANS SAFETYBerkendara Aman di Malam Kelam

73-74TRANS TOKOHSusi Pujiastuti, sang juragan Pesawat

5TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

22

Foto dok. PUSKOM / PainoBandara Sentani Jayapura

Page 6: Transmedia 10 Revisi Cetak

6 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransUtama

MASTERPLAN PERCEPATAN

DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN

EKONOMI INDONESIA

(MP3EI)

Tantangan dalam pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika

ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.

Dalam konteks inilah Pemerintah Indonesia menyadari perlunya menyusun sebuah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk memberikan arah pembangunan ekonomi Indonesia hingga 2025. Melalui percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini, perwujudan kualitas pembangunan manusia Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan

pendapatan dan daya beli semata, namun dibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kualitas hidup seluruh bangsa. Untuk itu pemerintah Indonesia dari sekarang terus berupaya mencapai target-target pembangunan diberbagai sektor, melibatkan semua stakeholders pembangunan dan kementerian terkait.Program yang diluncurkan pada 27 Mei 2011 lalu oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut ditandai dengan dimulainya 17 proyek besar di seluruh Indonesia, kebanyakan adalah pembangunan pabrik dan infrastuktur. Program tersebut dibagi dalam enam koridor

ekonomi di seluruh ekonomi. Kekuatan MP3EI ditopang oleh tiga strategi dasar, yakni pengembangan potensi daerah melalui enam koridor ekonomi, pengembangan konektivitas intra dan interkoridor serta internasional, dan pendekatan nilai tambah ekonomi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menyokong program ini diantaranya adalah dengan memperbaiki aturan dan undang-undang yang menghalangi kelancaran program ini.

Pada saat selesai meluncurkan MP3EI beberapa waktu yang lalu, Presiden SBY telah

Page 7: Transmedia 10 Revisi Cetak

7TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UtamaTrans

mengingatkan kepada seluruh stake holder pemerintahan daerah dan kementerian, bahwa MP3EI bukan pengganti dari semua rencana pembangunan yang telah disusun seperti RPJN, RKP yang mencakup semua sektor. “Untuk MP3EI ini kita menginginkan percepatan ekonomi yang sasarannya jelas, tujuannya jelas, siapa kerja untuk siapa,” terang Presiden. Walaupun MP3EI ini untuk jangka 15 tahun ke depan, Presiden SBY berharap program ini agar dapat dijalankan secara keseluruhan dengan penuh komitmen. Menurut Presiden Pertumbuhan ekonomi domestik lebih penting diutamakan daripada

penggunaan dari asing.

MP3EI ditandai dengan dimulainya proyek-proyek groundbreaking yang pencanangannya akan dipusatkan pada empat lokasi, yaitu Sei Mangke Sumatera Utara, Cilegon, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika Papua dengan pembangunan 17 proyek besar.Dengan visi “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”. Cetak biru kebijakan ekonomi, khususnya program investasi untuk tujuan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia diletakkan sebagai fundamental nilai implementasi tentang arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Untuk itu menurut Presiden dibutuhkan perubahan pola pikir (mindset) yang didasari oleh semangat “Not Business As Usual”.Perubahan pola pikir paling mendasar adalah pemahaman bahwa pembangunan ekonomi membutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan Swasta (dalam semangat Indonesia Incorporated). Perlu dipahami juga kemampuan pemerintah melalui ABPN dan APBD dalam pembiayaan pembangunan sangat

terbatas. Di sisi lain, semakin maju perekonomian suatu negara, maka semakin kecil pula proporsi anggaran pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Dinamika ekonomi suatu negara pada akhirnya akan tergantung pada dunia usaha yang mencakup BUMN, BUMD, dan swasta domestik dan asing.

Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250-USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0-4,5 triliun. Untuk mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4-7,5 persen pada periode 2011-2014, dan sekitar 8,0-9,0 persen pada periode 2015-2025. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5 persen pada periode 2011-2014 menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju. Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus utamanya, yaitu:

Page 8: Transmedia 10 Revisi Cetak

8 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransUtama

Pertama, peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Kedua, mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional.Ketiga, mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy.

MP3EI berisi tentang rencana investasi, yang akan dilakukan oleh pemerintah, oleh Badan-badan

Usaha Milik Negara dan oleh swasta nasional, yang jumlahnya hampir mencapai 3000 triliun.Dalam program MP3EI ini, pemerintah berharap bisa mengundang investasi senilai Rp. 4000 triliun selama 2011-2014. Dari sisi BUMN, mereka menargetkan sebanyak 6,6 juta lapangan kerja bisa tersedot dari target investasi BUMN selama 2011-2014.

Peluncuran MP3EI ditandai dengan dimulainya proyek-proyek groundbreaking yang pencanangannya akan dipusatkan pada empat lokasi, yaitu Sei Mangke Sumatera Utara, Cilegon, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Timika Papua dengan pembangunan 17 proyek besar. Ke-17 proyek tersebut adalah:

1. Sei Mangke (Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara)Di lokasi direncanakan akan dibangun proyek pembangunan Kawasan Industri Kelapa Sawit Sei

Mangke yang akan dilaksanakan oleh PT Perkebunan Negara III (PTPN III). Dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun dimulai tahun ini dan diperkirakan selesai pada 2014.• Proyek Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 (2×44 MW) di provinsi Nagroe Aceh Darusalam yang terletak di Takengon, Ibukota Kabupaten Aceh Tengah di dataran tinggi Gayo. Proyek ini rencananya akan dibiayai oleh JICA dengan estimasi biaya Rp. 1,53 triliun.• Dibangun proyek Broadband Access dan Through Broadband Access Plan oleh PT. Telkom yang merupakan pemerataan Access Broadband untuk seluruh wilayah Indonesia. Dimulai tahun ini hingga 2015.

2. Cilegon (Jawa Barat)• Proyek Pembangunan Pabrik Baja Modern yang merupakan join operation antara PT. Krakatau Steel dan POSCO Korea Selatan. Investasinya berjumlah Rp. 60 triliun untuk 2 tahap.

Page 9: Transmedia 10 Revisi Cetak

9TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UtamaTrans

• Pencanangan Proyek FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) Jawa Barat. Nilai proyek Rp. 59 triliun.• Proyek perluasan pabrik stamping, engine, casting, dan assembling kendaraan bermotor oleh PT Astra Daihatsu Motor berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta Karawang. Nilai investasi Rp. 2,4 triliun produksi pertama mulai beroperasi pada 2014.• Proyek jalan bebas hambatan Tanjung Priok seksi E2 dan NS yang berlokasi di Jakarta. Proyek ini dibiayai oleh JBIC, Pemerintah Pusat, Pemda, PT Angkasa Pura dan Jasa marga dengan nilai investasi senilai Rp. 1,6 triliun.• Proyek Chemical Grad Alumunium (CGA) berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai rangkaian terakhir. Pelaksana proyek ini adalah PT Antam Tbk yang diperkirakan selesai 2013 dengan nilai investasi Rp. 4,3 triliun.

3. Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat)• Proyek Waduk Pandan Duri berlokasi di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Investornya melibatkan pemerintah pusat, dan pemda dengan nilai investasi Rp.728 miliar.• Proyek Bendungan Titab yang akan dibangun di Desa Ularan, Buleleng, Bali. Dilaksanakan oleh pemerintah pusat yang didanai dari APBN dengan nilai investasi sebesar Rp. 481 miliar.• Proyek perluasan pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai dengan sumber dana oleh BUMN dengan nilai proyek Rp. 1,944 triliun.

4. Timika (Papua)Pencanangan dibangunnya proyek jalan raya Timika-Enarotali sepanjang 135 kilometer. Nilai investasi sebesar Rp. 600 miliar yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah Kabupaten Merauke.• Pembangunan proyek jalan raya dari Merauke-Waropko sepanjang 600 kilometer dengan nilai investasi Rp. 1,2 triliun.• Proyek Pertambahan dan Pengolahan Nikel dan Kobal dengan tenaga hidrometalurgi di Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, di Provinsi Maluku Utara. Proyek ini didanai oleh PT. Weda Bay Nickel senilai Rp. 50 triliun. Diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 2500-3000 orang saat operasi.• Proyek PLTS Miangas (150 kwp) dan proyek PLTS Sebatik (200 kwp) di Kalimantan Timur yang akan dimulai pada 2011 oleh PLTN. Kedua proyek ini sebagai bagian dari pembangunan proyek PLTS 100 pulau. Dengan ini diharapkan dapat meningktakan elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur dari 53,08% menjadi 53,12%.Total proyek tersebut yaitu Rp 190 triliun yang akan dibiayai melalui

BUMN, swasta, Foreign Direct Investment (FDI), dan APBN. Diharapkan, ke-17 proyek tersebut dapat menelan investasi sebesar Rp. 4.000 triliun. Sebanyak 17 proyek itu bagian dari serangkaian proyek di tahun 2014, yang akan menelan investasi Rp. 4.000 triliun.Semua element bangsa berharap agar Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) berhasil nyata. Oleh karena itu pemerintah berupaya konsisten dalam menyelesaikan berbagai faktor penyumbat (debottlenecking) yang telah di identifikasi yakni kelambanan dalam pelayanan birokrasi dan penyimpangan dalam rencana induk, egoisme dan kebijakan daerah yang menghambat, serta peran investor dalam merealisasikan komitmen investasinya, serta kepedulian dalam menyiapkan regulasi yang pro MP3EI yang telah disepakati.

Page 10: Transmedia 10 Revisi Cetak

10 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

KEMENHUB PIMPIN KORIDOR EKONOMI PAPUA-MALUKU

Di Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku, terdapat 59 proyek pembangunan infrastruktur pendukung, dengan tiga kementerian sebagai penanggung jawabnya. Kemenhub sendiri

menangani 27 proyek senilai Rp 52,81 triliun.

TransUtama

Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) tercantum tiga strategi utama untuk mencapai tiga inisiatif strategis. Selanjutnya dari tiga Inisiatif strategis inilah diharapkan visi Indonesia 2025 mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju adil dan makmur dapat tercapai.

Tiga strategi utama tersebut mencakup pertama, pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi. Kedua, penguatan konektivitas nasional, dan ketiga penguatan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, ketiga strategi itu diimplementasikan dalam enam koridor ekonomi, yakni Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi Bali Nusa Tenggara serta Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku.

Tanggung jawab pelaksanaan pembangunan di enam koridor tersebut diketuai menteri yang telah ditunjuk dibantu para pemimpin daerah di wilayah bersangkutan.Untuk Tim Kerja Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku, Menteri Perhubungan ditunjuk sebagai ketua dibantu oleh Wakil Ketua I Gubernur Papua, Wakil Ketua II Gubernur Maluku, Wakil Ketua III Arifin Panigoro, dan Wakil Ketua IV Direktur Utama Pertamina. Sedangkan untuk ketua alternative atau jika Menhub berhalangan, digantikan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.

Dalam rapat koordinasi Tim Kerja Koridor Ekonomi Papua-Kepulauan Maluku yang digelar akhir September

lalu, Menhub memaparkan empat rencana kerja tim yang dipimpinnya itu. Pertama, melakukan inventarisasi dan penyesuaian atau sinkronisasi dari proyek pembangunan, infrastruktur baik yang pendanaannya bersumber dari dana APBN, APBD, BUMN Swasta maupun campuran antara pemerintah dan swasta.

Menhub melanjutkan, rencana kedua adalah menyusun kebutuhan investasi proyek proyek-proyek infrastruktur, kemudian yang ketiga inventarisasi terhadap proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan termasuk menemukenali permasalahan atau kendala proyek yang akan di-groundbreaking tahun 2012 nanti.

Selanjutnya rencana kerja yang keempat adalah menyusun rencana aksi tahunan (2011-2014) guna menghilangkan debottlenecking termasuk kegiatan yang dalam APBN-P tahun 2012 dan monitoring tahun 2011-2012 serta untuk jangka menengah tahun 2012-2014. Menurut Menhub, keempat rencana kerja itu telah disusun Tim Kerja, sehingga tinggal tahap pelaksanaan di lapangan.

Kemenhub Tangani 27 Proyek

Untuk koridor ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku terdapat 59 proyek pembangunan infrastruktur pendukung dengan tiga kementerian sebagai penanggung

Page 11: Transmedia 10 Revisi Cetak

11TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UtamaTrans

jawabnya. Kemenhub sendiri menangani 27 proyek senilai Rp 52,81 triliun. Sisanya Kementerian Pekerjaan Umum serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Proyek Kemenhub di antaranya pembangunan Pelabuhan Kaimana di Papua Barat senilai Rp 188 miliar untuk periode 2011-2014.

Pembangunan infrastruktur oleh Kemenhub di Maluku dan Papua ini untuk mendukung usaha perikanan, pengembangan agroindustri, dan pariwisata. Pembangunan infrastruktur di koridor 6 tergolong strategis, khususnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.“Kita dorong pembangunan dan pengembangan perekonomian dengan program-program prioritas, misalnya pembuatan lumbung perikanan, pembangunan bandara di Morotai (Maluku Utara), dan lainnya,” ujar Menhub.

Pembangunan sektor transportasi dan infrastruktur mendapat perhatian serius untuk memperlancar distribusi barang dan akses pemasaran. Nantinya proses

pemantauan dan pengawasan pembangunan infrastruktur di koridor Papua dan Maluku dilakukan oleh sub-tim kerja per sektor. “Berdasarkan saran dari semua (peserta rapat), subtim itu lintas sektoral, misalnya ada perwakilan dari sektor pertanian, pertambangan, dan lain-lain,” ungkap Menhub.

Namun begitu ada empat isu strategis yang juga perlu mendapat perhatian dalam melaksanakan proyek di koridor ini, yakni isu masalah keamanan, kesesuaian RTRW dengan RTRW Kawasan, kesesuaian program atau kegiatan pemerintah dengan rencana daerah, serta masalah kepemilikan tanah.

Terkait sub sektor transportasi laut di koridor ini, Menhub mengungkapkan nantinya akan diwujudkan menjadi enam klaster untuk mendukung pengembangan ekonomi Papua-Maluku. Yakni klaster Manokwari (Pelabuhan Manokwari), Klaster Jayapura (pelabuhan Depapre), Klaster Merauke (Pelabuhan Bade dan Merauke), Klaster Sorong (Perlabuhan Sorong dan Pelabuhan Arar), Klaster Ambon (Pelabuhan Ambon) dan Klaster Ternate (Pelabuhan Ahmad Yani dan Pelabuhan Sofifi).Saat ini menurut Menhub kegiatan pengembangan maupun pembangunan klaster tersebut telah mulai berjalan dengan rata-rata

capaian di atas 50%. Bahkan khusus untuk kegiatan pembangunan fasilitas pelayaran di pelabuhan Sofifi dan Pelabuhan Ahmad Yani telah mencapai 100% dan siap digunakan.

Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Alberth mengatakan, sebanyak 20 persen pembiayaan pembangunan infrastruktur MP3EI di Provinsi Maluku dari pemerintah. Sedangkan 80 persennya berasal dari swasta. Secara umum pembiayaan pembangunan di Maluku untuk proyek MP3EI dari APBD, APBN, BUMN, dan swasta. Proyek yang didanai Kemenhub adalah pembangunan Bandara Pattimura sebesar Rp 10 miliar.

Gubernur Maluku menyampaikan bahwa Maluku memiliki tiga sasaran pengembangan berbasis ekonomi. Pengembangan ini didasari pada potensi sumber daya yang dimiliki oleh Maluku saat ini. “Dengan potensi yang dimiliki, Maluku dapat menjadi lumbung ikan nasional, dapat menjadi sentra agro industri pala, cengkeh, dan kelapa, kemudian menjadi daerah tujuan wisata,” ujar Karel.

Page 12: Transmedia 10 Revisi Cetak

12 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransUtama

Karel yakin jika tiga sasaran pengembangan dilakukan secara tepat dan cepat, maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga visi 2025 dapat terwujud.

Dilain pihak Gubernur Papua Bernabas Suebu, salah satu kepala daerah yang memiliki peran di Koridor Ekonomi Papua Maluku mengatakan, ini merupakan kali pertama dalam sejarah RI yang memperlihatkan besarnya perhatian pemerintah terhadap kawasan Timur Indonesia yang ditunjukan oleh besar nilai proyek yang dimobilisasi.Barnabas Suebu mengharapkan besarnya nilai proyek yang dimobilisasi bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kawasan timur yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. “Kami ingin kawasan timur tidak lagi sekedar menjadi halaman belakang pembangunan Indonesia, tapi menjadi bagian dari halaman depan pembangunan nasional,” kata Barnabas.Gubernur Papua sendiri telah menyampaikan kesiapan koridor Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua untuk melaksanakan program MP3EI, yang antara lain adalah pembangunan jalan darat antara Timika-Nabire, pembangkit listrik tenaga surya di Kepulauan Mianggas dan pembangunan jaringan komunikasi di kawasan Indonesia bagian timur.

Ia menyampaikan harapannya agar Kawasan Timur Indonesia tidak menjadi halaman belakang pembangunan ekonomi Indonesia dengan adanya MP3EI. “Kawasan Timur Indonesia siap untuk mendukung pembangunan dan perluasan ekonomi nasional Indonesia,” katanya.

Page 13: Transmedia 10 Revisi Cetak

13TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UtamaTrans

RENCANA PENGUATAN KONEKTIVITAS SISTEM TRANSPORTASI

Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) telah

digulirkan pemerintah, Kementerian Perhubungan memiliki peran penting pada program tersebut dalam mempersiapkan infrastruktur transportasi untuk seluruh provinsi di Indonesia. Tugas Kemenhub antara lain melaksanakan proyek konektivitas sistem transportasi dan distribusi (logistik) nasional, di antaranya melalui proyek Kereta Api (KA), Pelabuhan, dan Bandara. Pembangunan infrastruktur tersebut harus dimulai pada 2012 mendatang.

“ Total alokasi anggaran Kementerian Perhubungan untuk infrastruktur transportasi pada 2012 adalah sebesar 19,1 triliun untuk seluruh provinsi di Indonesia. Misalnya untuk Koridor Ekonomi Sumatera yang terdiri dari provinsi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau dan Bengkulu, total anggaran Kemenhub pada pagu anggaran 2012 adalah 2,89 triliun” kata Menteri Perhubungan (10/10).

Anggaran tersebut menurut Menhub, akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur misalnya pengerukan alur/kolam Pelabuhan Lhoksumawe; pelayanan angkutan perintis

laut di Meulaboh dan udara di Bandara Cut Nyak Dhien-Nagaraya; pembangunan prasarana KA antara Duku – Bandara Internasional Minangkabau; pembangunan jembatan timbang di Trantang Manuk; dan masih banyak yang lainnya.

Menhub menambahkan untuk Koridor Ekonomi Jawa, pada pagu anggaran 2012, Kemenhub telah menganggarkan 9,25 triliun. Untuk Koridor Ekonomi Kalimantan adalah 1,33 triliun yang terdiri dari 267,17 milyar untuk Provinsi Kalimantan Barat; 345 milyar untuk Provinsi Kalimantan Tengah; 149,45 milyar untuk Provinsi Kalimantan Selatan; dan 575,78 milyar untuk Kalimantan Timur.

Page 14: Transmedia 10 Revisi Cetak

14 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransUtama

“Di Koridor Ekonomi Kalimantan, infrastruktur transportasi yang akan dibangun adalah diantaranya pembangunan Terminal Batu Ampar; pembangunan fasilitas Pelabuhan Telok Batang, Satay, Kandawangan, Sintete; pengerukan alur pelayaran/kolam Pelabuhan Sampit- S.Mentaya, dan lain-lain,“ lanjut Menhub.

“Selain itu, untuk Koridor Ekonomi Sulawesi, pagu anggaran 2010 adalah 2,33 triliun dan untuk Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara adalah 851,51 milyar,” lanjut Menhub. Menhub juga memaparkan, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan, rehab dan pemeliharaan prasarana Bandara Ngurah Rai; pembangunan Dermaga Penyeberangan II Sape; pembangunan Dermaga Penyeberangan Waiwerang, Seba,

Baranusa, Hansisi, Solor dan Ndao; dll.

Untuk Koridor Ekonomi Maluku-Papua, Menhub menjelaskan, anggaran Kementerian Perhubungan pada 2012 adalah 2,45 triliun. Untuk Provinsi Maluku, anggaran Kemenhub adalah 782,01 milyar dan untuk Provinsi Maluku Utara adalah 395,77 milyar. Sedangkan untuk Provinsi Papua adalah 868,75 milyar dan 407,74 milyar untuk Provinsi Papua Barat.

DPR SETUJUI PENAMBAHAN ANGGARAN UNTUK KEMENHUB TERKAIT MP3EI

Sebelumnya Komisi V DPR telah menyetujui penambahan anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk 2012 sebesar Rp 3.913 triliun yang khusus

digunakan untuk menciptakan konektivitas antarkoridor dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dengan begitu, total anggaran Kemenhub untuk tahun depan menjadi Rp 26,809 triliun.Dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Kemenhub, akhir September lalu yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR disebutkan, dana Rp 3,913 triliun sebagian besar untuk sektor KA, yakni untuk pengadaan lahan untuk KA Bandara Soetta jalur ekspres Rp 1,05 triliun, pembangunan jalur ganda lintas Semarang-Surabaya Rp 1,04 triliun, pembangunan jalur ganda lintas Cirebon-Tegal Rp 689 miliar, pembangunan jalur ganda lintas Tegal-Semarang Rp 651,4 miliar. Lalu, untuk pembangunan breakwater Aandermaga VI di Bakauheni Rp 335 miliar, dan

Page 15: Transmedia 10 Revisi Cetak

15TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UtamaTrans

pembangunan Bandara Ahmad Yani (sisi udara) Rp 140 miliar.Sekjen Kemenhub Ikhsan Tatang menjelaskan, konektivitas antarkoridor ekonomi dalam kerangka MP3EI harus bisa menciptakan mobilitas barang dan penumpang, juga ketahanan nasional. Meski ditambah dengan dana untuk konektivitas itu, sebenarnya total pagu anggaran 2012 sebesar Rp 26,809 triliun itu masih jauh dari kebutuhan yang mencapai Rp 45.495 triliun. Namun demikian, Kemenhub mengapresiasi peningkatan anggaran di Kementerian Perhubungan itu, yakni pada 2010 hanya Rp 17,87 triliun dan pada 2011 Rp 22,12 triliun.Dari total anggaran Kemenhub Rp 26,809 triliun, anggaran Ditjen Perkeretaapian mencapai Rp 8,6 triliun atau mendapat porsi terbesar. Dari alokasi sebesar itu, sekitar Rp 5,3 triliun untuk pembangunan sarana dan prasana.

Kementerian Perhubungan sendiri melalui Ditjen Perkeretaapian telah melakukan pengerjaan 4 proyek dalam MP3EI pada semester I/2011 senilai Rp10,03 triliun. Keempat proyek tersebut merupakan bagian dari sejumlah capaian proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pada semester I/2011 yang ditangani pemerintah sebanyak 15 proyek.

Berdasarkan data Kemenhub, ada 7 proyek MP3EI yang sudah dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Semester I/2011, yakni 4 Ditjen Perkeretaapian dan 3 Ditjen Perhubungan Laut.

“Kami sudah lakukan sejumlah pembangunan rel kereta api di sejumlah jalur contohnya jalur ganda Serpong-Maja, sebagai

bagian dari MP3EI,” ungkap Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Arief Heryanto.

Proyek Ditjen Perkeretaapian Kemenhub yang sudah groundbreaking pada semester I/2011 adalah pengembangan jaringan dan layanan kereta api antar Kota Sigli-Bireunti-Lhokseumawe sepanjang 172 km dengan nilai investasi Rp 5,15 triliun dan ditargetkan tuntas pada 2016. Selanjutnya adalah pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi lintas Duri-Tangerang senilai Rp. 570 miliar dan ditargetkan selesai pada 2015.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso menegaskan menyiapkan anggaran sekitar Rp. 1,5 Triliun dari total anggaran direktorat yang dipimpinnya Rp. 2,9 Triliun pada 2012 untuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)“Kalau anggaran Rp. 2,9 Triliun untuk transportasi darat disetujui, maka Rp. 1,5 triliun untuk MP3EI sangatlah penting, karena didalam pengembangan ekonomi Indonesia ini ada 6 koridor ekonomi utama termasuk koridor Bali Nusa Tenggara yang dicanangkan sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional” Kata Suroyo kepada Wartawan(24/10).Menurutnya, dalam MP3EI, Ditjen Perhubungan Darat hanya

pendukung , misal menyiapkan angkutan penyebarangan perintis di wilayah-wilayah terpencil dengan menyediakan kapal-kapal yang lebih besar sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa lebih banyak, mengganti kapal-kapal yang berusia relative tua dan lainnya.Menurutnya adanya pengoperasian Kapal Motor Dharma Kencana III, Kapal penyeberangan Ferry Lembar – Padangbai ini akan menjadi jembatan bergerak diantara dua kutub utama pintu gerbang pariwisata di koridor Bali dan Nusa Tenggara.

“Jadi, inilah salah satu dari nilai strategis diresmikannya Kapal Ferry ini memperkuat Sabuk Selatan guna merekatkan pembangunan ekonomi dan perhubungan transportasi di Indonesia yang merupakan negara kepulauan” ujar Suroyo.

Untuk mendukung pengembangan koridor ekonomi Bali dan Nusa Tenggara yang diprogramkan menjadi salah satu pintu gerbang pariwisata dan pangan nasional, Suroyo meminta jajaran PT ASDP untuk melakukan berbagai pembenahan dan peningkatan pelayanan, antara lain agar dilakukan pengadaan atau penggantian kapal-kapal yang berusia relatif tua. Hal itu, demi menjaga keselamatan penumpang kapal dan juga kenyamanan penumpang. Selain itu, komitmen pelaku usaha didalam menyisihkan secara rutin keuntungan usaha agar diinvestasikan kembali untuk meningkatkan sarana dan prasarana lintas penyebarangan.

“Selain itu, untuk Koridor Ekonomi Sulawesi, pagu anggaran 2010 adalah 2,33 triliun dan untuk Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara adalah 851,51 milyar,” lanjut

Menhub.

Page 16: Transmedia 10 Revisi Cetak

16 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

KEMENHUB SIAPKAN SDM PROFESIONAL TRANSPORTASI DARAT

Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi merupakan salah satu tugas penting yang harus dilakukan pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Hal ini karena dengan adanya pengembangan teknologi dan manajemen transportasi, maka perpindahan dan pergerakan

barang-barang, jasa dan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dapat berjalan lebih cepat, efisien dan efektif. Upaya pengembangan kedua hal tersebut diatas tentu tidak akan berjalan dengan mulus bila tidak didukung oleh Sumber Daya Manusia yang kompeten. Untuk menjawab kebutuhan akan profesional di bidang transportasi , khususnya transportasi darat, Kementerian Perhubungan terus berupaya mencetak dan mendidik para profesional yang mampu menjawab persoalan dan tantangan yang terjadi dalam penyelenggaraan perhubungan di Indonesia.

Antara lain yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang terus menyiapkan para profesional, khususnya untuk posisi teknis yang saat ini kebanyakan tidak ditempati oleh profesional dibidangnya. Berdasarkan data, Indonesia masih kekurangan tenaga teknis, namun pada kenyataan di lapangan, tenaga teknis yang tersedia justru tidak ditempatkan sesuai bidangnya.

Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, transportasi darat menjadi faktor penentu kelancaran transportasi moda lainnya, seperti laut, kereta api, dan udara. Namun, Sugihardjo mengakui saat ini penempatan tenaga profesional Transportasi Darat belum maksimal. “Baru sekitar 15 persen lulusan yang memiliki kompetensi di bidangnya bisa terserap “ Kata Sugihardjo. “Selebihnya, berasal dari berbagai latar belakang di luar sektor transportasi STTD”, lanjut Sugihardjo. Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) yang berada dibawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan telah meluluskan 319 taruna yang masing-masing berasal dari Bekasi, Bali, Tegal, dan Palembang.

Asas profesionalitas dijunjung tinggi di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), sekolah ini mencetak ahli manajemen transportasi, ahli tehnik mesin dan perkeretaapian seiring dengan kebutuhan akan professional transportasi yang semakin tinggi. “Untuk itu, kita juga berharap SDM Transportasi Darat ini harus disesuaikan dengan posisi yang pas atau sesuai kompetensinya karena jika tidak, wajah transportasi, khususnya darat, akan tetap semrawut dan tidak akan berkembang,” kata dia.

Diakui kerancuan masih kerap terjadi di sektor transportasi terutama di daerah-daerah, khususnya untuk posisi teknis yang saat ini kebanyakan tidak ditempati oleh profesional dibidangnya. Ketidaktepatan penempatan SDM di sektor perhubungan sangat rawan menjadi pemicu tingginya tingkat kecelakaan. Untuk itu dibutuhkan tenaga profesional yang mampu mengatasi tantangan pembangunan penyelenggaraan perhubungan di Indonesia.

TransDarat

Page 17: Transmedia 10 Revisi Cetak

17TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Penyiapan tenaga profesional transportasi darat perlu terus ditingkatkan seiring berbagai tantangan yang terus berkembang, antara lain untuk mengatasi kesemrawutan lalu lintas (transportasi darat) di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Sebagai insan Perhubungan dituntut untuk lebih peka terhadap berbagai isu strategis yang berkembang saat ini dalam hal peningkatan pelayanan publik, khususnya masalah Transportasi Darat seperti upaya peningkatan kondisi sarana dan prasarana dan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), peningkatan keselamatan transportasi darat, efisiensi dan diversifikasi penggunaan bahan bakar bidang transportasi, serta peningkatan pelayanan umum.

Tantangan dinamika Transportasi Darat di masa mendatang lainnya adalah terkait dengan penyelenggaraan angkutan umum, Kementerian Perhubungan sedang melakukan pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) dengan prinsip penyelenggaraan angkutan umum massal “Safe, Fastest, Cheap, Biggest” yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan penataan lalu lintas yang efisien sehingga dapat terwujud kondisi lalu lintas yang lancar dan terkendali.

Pelayanan jasa transportasi darat merupakan pelayanan yang langsung dirasakan oleh masyarakat. Sebagai realisasi dari upaya peningkatan pelayanan publik, dapat ditindak lanjuti dengan menyiapkan Standar Pelayanan Publik sebagai tolak ukur acuan penilaian kualitas pelayanan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Dengan adanya Standar Pelayanan Publik yang didukung pula oleh para profesional dibidangnya, maka jelas komitmen Kementerian Perhubungan dalam meningkatkan kinerja pelayanan khususnya transportasi darat akan tercapai.

Selanjutnya menurut Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso diperlukan komitmen pusat dan daerah dalam peningkatan pelayanan transportasi darat, dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan ke depan. Komitmen dan kerjasama daerah berupa penguatan koordinasi di antara Dinas Perhubungan Kabupaten dan Kota dengan Dinas Perhubungan Provinsi masing-masing dalam menyelesaikan berbagai permasalahan transportasi darat di daerah, serta peningkatan koordinasi antar wilayah daerah yang bertetangga pun tengah dioptimalkan, terutama yang menyangkut pengembangan angkutan umum perkotaan, karena hal ini terkait

DaratTrans

Page 18: Transmedia 10 Revisi Cetak

18 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransDarat

dengan kewajiban pemerintah seperti yang tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009, bahwa Pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan angkutan umum.

Selain itu pengembangan pola transportasi yang sesuai dengan karakteristik daerah, peningkatan pelayanan angkutan perkotaan, penanganan masalah over loading, pembangunan terminal dan pengujian kendaraan bermotor yang sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan tujuannya agar dapat dinikmati masyarakat adalah sebagian tantangan bidang Transportasi Darat dalam mewujudkan moda transportasi yang baik. Kesemuanya ini memerlukan dukungan para profesional dan sumber daya bidang transportasi darat yang handal.

Tenaga-tenaga profesional Transportasi Darat yang akan dicetak ini pada akhirnya akan

disalurkan Kemenhub, yang dituntut memberikan kontribusi kepada pihak pemerintahan baik di daerah maupun di tingkat pusat.

Pada kesempatan lain Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Capt. Booby R. Mamahit, mengatakan Kebutuhan nasional dan dunia akan SDM Transportasi yang handal dan profesional menjadi perhatian utama dalam pencapaian transportasi yang berorientasi “zero accident”. Menurut Bobby, untuk menjawab tantangan tersebut, BPSDM Perhubungan telah dan akan melakukan kerja sama dengan beberapa Pemerintahan Daerah untuk membangun sekolah-sekolah transportasi baru yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga potensi daerah untuk memproduksi SDM Transportasi dapat digali lebih dalam. Antara lain perluasan

perluasan kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Tegal.

Pemenuhan kebutuhan SDM Transportasi ini mutlak menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang di Bidang Transportasi yang menyatakan bahwa Pemerintah (Kemenhub) bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia bidang transportasi profesional, kompeten, disiplin, bertanggung jawab,dan memiliki integritas yang memenuhi standar nasional dan internasional, “jadi tidak hanya operator, aparatur prima, profesiona, dan beretika pun wajib kita wujudkan demi pelayanan yang optimal”, tutur Capt. Bobby R. Mamahit.

Foto dok. PUSKOM / Risky Raharjo

Page 19: Transmedia 10 Revisi Cetak

19TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Saat ini, dibanding moda transportasi lain, kereta api masih menjadi pilihan bagi masyarakat yang mendambakan alat transportasi murah. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 13.652.835

penumpang yang memanfaatkan semua moda angkutan. Khusus untuk angkutan kereta api itu sendiri mengalami penurunan dari 2.253.123 pada tahun 2010 menjadi 1.746.488 pada tahun 2011 atau mengalami penurunan sebesar 22,49 persen.

Penurunan ini tidak disebabkan oleh sepinya minat penumpang melainkan keterbatasan tiket yang dijual oleh PT. KAI dengan maksud untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang. Dengan keterbatasan tiket yang dijual maka diharapkan jumlah penumpang yang tidak memiliki tempat duduk menjadi dibatasi

demi memberikan kenyamanan kepada mereka yang memiliki tiket dengan tempat duduk. Hal ini tentu saja berbeda dengan kondisi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Selain kenyamanan PT. KAI, juga mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan penumpang dalam kebijakan pembatasan penjualan tiket ini, meski akhirnya risiko yang terjadi adalah banyaknya calon penumpang yang tidak terangkut sehingga penumpang terpaksa menunda keberangkatan mudik atau balik. Permintaan yang tinggi akan modal angkutan pada sektor kereta api ini, serta minimnya kemampuan yang bisa diberikan telah menyisakan banyak pekerjaan rumah (PR) bagi Kemenhub dan PT KAI.

PR ini tentu saja mau tidak mau harus segera diselesaikan dengan tujuan agar pada masa mendatang

Merindukan Double Track

Oleh : Poerwaningsih S. Legowo

PerspektifTrans

Page 20: Transmedia 10 Revisi Cetak

20 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

kereta api bisa menjadi alat transportasi yang dapat diandalkan tidak hanya sebagai angkutan penumpang melainkan juga barang. Lantas apa yang harus dilakukan oleh PT KAI sehingga harapan ini dapat tercapai?

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kereta api adalah dengan membangun jalur rel ganda (double track) yang baik dan memadai. Pembangungan jalur ganda ini tentu tidak hanya dalam rangka mengakomodasi kebutuhan akan permintaan angkutan penumpang melainkan juga angkutan barang, kecuali pengangkutan bahan bakar, yang “terpaksa” harus mengalah untuk memberikan ruang kepada kendaraan penumpang. Untuk itulah, maka pembangunan jalur ganda perlu mendapatkan prioritas.

Mengapa jalur ganda, khususnya di wilayah pulau Jawa penting? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentunya harus dilihat secara komprehensif dan menempatkan kereta api ini dalam konstelasi sistem transportasi di Indonesia baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Saat ini, 90 persen angkutan barang diangkut dengan moda transportasi jalan yang berdampak pada terjadinya kelebihan beban yang harus ditanggung oleh jalan raya. Jalan-jalan raya yang menghubungkan kota-kota pada jalur Utara dan Selatan jalan menjadi semacam “jalur Superman” karena dipaksa untuk mampu mengakomodasi hampir semua jenis kendaraan darat, mulai dari sepeda serta kendaraan non mesin lain sampai kontainer beroda 18.

Dengan kondisi semacam itu, tidak mengherankan apabila jumlah kecelakan juga menjadi tinggi akibat sumpek¬ dan padatnya jalan raya ini ditambah dengan menurunnya kualitas jalan akibat beban yang harus ditanggung sehingga konsekuensinya adalah daya saing logistik di Indonesia menjadi rendah, paling tidak untuk kawasan Asia Pasifik.

Asosiasi Logistik Indonesia bahkan menyebutkan angka 25-30 persen dari gross domestic product (GDP). Kontribusi terbesar yang diberikan atas tingginya biaya logistik ini adalah buruknya infrastruktur, retribusi pemerintah daerah, jembatan timbang, serta pungutan oknum aparat dan preman.

Angka-angka ini tentu saja cukup mengkhawatirkan karena itu artinya biaya transportasi di Indonesia 2-3 kali lebih tinggi dari negara pesaing seperti Cina, Thailand dan India bahkan Malaysia.

Pembangunan jalur ganda di wilayah utara Jawa paling tidak akan mengurangi beban jalan raya, meskipun beban itu juga dapat diambil alih oleh moda transportasi lain, misalnya jalur laut sehingga bisa memaksimalkan pelabuhan-pelabuhan yang membentang dari Tanjung Perak, Surabaya hingga Tanjung Priok di Jakarta. Hanya saja, pembangungan jalur ganda kereta api dianggap lebih realistis mengingat ketersediaan infrastruktur yang ada pada saat ini.

Selain itu, potensi pengangkutan KA barang di Pulau Jawa diprediksi mengalami pertumbuhan hingga 47 persen dalam lima tahun mendatang (2011-2015) yang tentunya akan berdampak pada pengurangan beban jalan raya dan pada gilirannya dapat mengurangi biaya logistik.

Pembangunan jalur rel ganda memang dianggap sebuah solusi, namun tidak berarti bahwa pembangunan ini tidak menemui banyak hambatan, paling tidak dari sisi investasi yang harus ditanamkan dalam proyek ini.

Sebagai contoh, investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan jalur rel ganda yang menghubungkan antara kota Semarang dan Surabaya adalah Rp 5,8 triliun dan masih ditambah dengan hambatan-hambatan lain seperti pembebasan lahan yang mau tidak mau akan berimbas pada sisi waktu penyelesaian pembangunan karena pada umumnya pembebasan lahan tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Kondisi-kondisi semacam itu yang seringkali menjadikan pembangunan jalur rel ganda terkendala. Namun demikian, paling tidak terdapat dua hal substantif yang perlu diperhatikan apabila kerinduan akan double track menjadi terobati, yakni good will pemerintah serta budaya berkendara masyarakat Indonesia.

Mengenai good will ini, pemerintah secara eksplisit telah menyatakan, paling tidak lewat penganggaran yang disusun oleh Kemhub (2011-2015), namun apakah memang pemerintah benar-benar konsisten serta tetap bergeming apabila terjadi “godaan” kepentingan, baik politik maupun ekonomi, karena menurut beberapa kalangan investasi jalur rel ganda dianggap kurang seksi dibanding dengan pembangunan jalan tol misalnya.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kereta

api adalah dengan membangun jalur rel

ganda (double track) yang baik dan memadai.“

TransPerspektif

Page 21: Transmedia 10 Revisi Cetak

21TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

PerspektifTrans

Selain itu, pembangunan jalur rel ganda akan menjadi sia-sia apabila masyarakat tidak diberikan pendidikan dan pemaknaan kebudayaan bertransportasi baik penumpang maupun barang. Budaya penggunaan jalan raya yang sudah berlangsung selama puluhan tahun tentu tidak mudah untuk digantikan begitu saja dengan transportasi kereta dan untuk itulah maka pembangunan jalur rel ganda harus dilaksanakan tidak hanya terfokus pada infrastruktur dan pelayanan melainkan juga lewat pendidikan bertransportasi kepada semua lapisan masyarakat, baik dalam kepentingannya sebagai penumpang maupun para pengusaha yang berkaitan dengan kepentingan distribusi barang dan jasa yang diproduksi lewat kampanye-kampanye penggunaan kereta di berbagai media massa.

Pembangunan, dalam bidang apapun, termasuk jalur rel ganda akan menjadi tidak maksimal dan bahkan sia-sia apabila tidak ada kesadaran dalam diri manusia yang mengelola dan memanfaatkan pembangunan tersebut.

Dengan adanya double track ini, selain bisa meningkatkan jumlah perjalanan kereta api, juga bisa meningkatkan keselamatan, dan dapat mengurangi beban jalan raya di kawasan utara. Pasalnya, angkutan

barang di jalur utara sekitar 90% menggunakan jalan raya, sisanya dengan jalur lain. UU. No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup secara nyata dan jelas menganut sistem dua jalur (double track system).

(Penulis: Peneliti Transportasi, Dosen dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengkajian Sosial Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta)

Ka.Pusat Penelitian dan Pengkajian Sosial Ekonomi – Universitas Kristen Indonesia

Kampus UKI – Cawang

Page 22: Transmedia 10 Revisi Cetak

22 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

KAI Rail Card,Cara Modern Membayar Tiket

Kabar gembira bagi pelanggan kereta api, pasalnya PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) telah mengeluarkan

sistem baru dalam pembayaran tiket yang lebih praktis dan canggih, sehingga pelanggan tidak perlu repot mengantri dalam reservasi dan pembayaran tiket sebagaimana mestinya.

Namanya KAI Rail Card, sebuah fitur kartu tiket elektronik yang diterbitkan oleh PT KAI, penerbitan KAI Rail Card merupakan realisasi atas kerjasama antara PT KAI dengan Ritel PT Bank Negara Indonesia (BNI) dengan tujuan meningkatkan fasilitas dan layanan publik khususnya pelanggan KAI dan nasabah BNI yang lebih cepat,

praktis dan ekonomis.

Penerbitan Rail Card diresmikan dengan penandatanganan oleh Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito dan Direktur Konsumer BNI Darmadi Sutanto yang sepakat mengembangkan KAI Rail Card di Gedung BNI Jalan Jenderal Sudirman Kav-1 lantai 23 Jakarta pada hari Senin (11/10).

Sulistyo menjelaskan, Rail Card memudahkan pengguna kereta api dalam membeli tiket dan memilih tempat duduk yang mereka inginkan. KAI Rail Card juga memberikan fasilitas top up, refund, bebas biaya administrasi bulanan dan bebas saldo minimal bagi para penggunanya.

Rail Card diformat sebagai kartu prabayar (prepaid) atau uang elektronik (e-money) yang juga

mengakses kartu keanggotaan bagi pelanggan KAI. Kartu prepaid ini dikeluarkan BNI sebagai pengganti uang tunai yang direalisasikan menjadi co-branding kartu member KAI. Perihal kerja sama antara KAI dan BNI, Damadi mengatakan,

“Upaya kerja sama ini adalah nilai lebih dari kedua belah pihak. Dengan KAI Rail Card, nasabah leluasa dalam bertransaksi. Selain itu layanan ini juga merupakan solusi tepat bagi eksistensi BNI masuk ke pasar prabayar atau uang elektronik.”

Menurutnya, kartu tersebut memiliki beberapa fasilitas dan fungsi, antara lain fasilitas penyediaan dana, fasilitas pembiayaan, bebas biaya administrasi bulanan, dan bebas saldo minimal. Kartu tersebut juga berfungsi sebagai kartu dalam program yang diberikan KAI

TransKereta Api

Page 23: Transmedia 10 Revisi Cetak

23TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

kepada pelanggan yang telah setia menggunakan jasa KAI.

Rail Card Murah Dan Terjangkau

Menariknya, Rail Card ini layaknya pulsa telepon. Rail Card dapat diisi ulang mulai dari nominal Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 250 ribu, dan Rp 500 ribu. Maksimum nominal saldo dalam kartu sebesar Rp 1 juta. Sedangkan harga kartu perdananya sebesar Rp20 ribu dan harga tersebut sudah termasuk PPn.

Rail Card dapat diisi ulang di ATM BNI, merchant BNI yang memasang logo BNI Prepaid, dan mesin EDC (Electronic Data Capture) yang terdapat di loket stasiun kereta api yang disediakan. Bahkan ada sistem kumpul poin setiap kali pengisian ulang Rail Card,

"Nanti kami akan menyebut para pelanggan sebagai Kereta Api Frequent Passenger, pelanggan yang akan mendapatkan poin tiap kali menggunakan KAI Rail Card.

Kalau terkumpul, poin tersebut bisa digunakan untuk membeli tiket lagi," terang Sulistyo dalam acara peluncuran KAI Rail Card.

Selain berfungsi untuk pembayaran tiket, Rail Card juga dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran lainnya di merchant-merchant yang memasang logo BNI Prepaid. Bahkan, jangka waktu Rail Card bisa mencapai hingga 10 tahun selama masih terdapat saldo.

Mengingat Rail Card ditujukan sebagai upaya kemudahan dalam meningkatkan layanan publik, PT KAI menyediakan Rail Card di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat, seperti di beberapa stasiun seperti Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Semarang. Selain stasiun, masyarakat bisa memperolehnya di kantor cabang BNI dan mal atau pusat perbelanjaan manapun yang memiliki merchant berlogo BNI Pre

Paid dan Rail Card.

Sebagai langkah awal, Darmadi menjelaskan, sementara Rail Card digunakan untuk kereta jurusan kota-kota di Jawa dan belum termasuk kereta Jabodetabek. “Untuk pembelian tiket kereta komuter Jabodetabek akan dikeluarkan dalam waktu dekat,” tambahnya.

Dengan Rail Card, lanjut Damadi, pemegang kartu bisa membeli tiket langsung melalui mesin pemesanan yang ada di stasiun-stasiun kereta di Jakarta dan sejumlah stasiun di Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya.

“Ke depannya, kerja sama serupa bisa dikembangkan untuk perjalanan komuter atau dalam kota,” pungkas Sulistyo yang juga menegaskan bahwa Rail Card yang diterbitkannya merupakan upaya PT KAI yang berkesinambungan demi meningkatkan mutu layanan publik dalam transportasi kereta api.

Kereta ApiTrans

Page 24: Transmedia 10 Revisi Cetak

24 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransRegulasi

Transportasi merupakan salah satu komponen yang mutlak penting bagi pencapaian tujuan pembangunan nasional masa kini dan mendatang. Berbagai studi telah menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil dalam pencapaian tujuan

pembangunan adalah negara-negara yang memiliki sistem transportasi yang memadai dalam memenuhi kebutuhan dinamis penduduknya, vice versa. Transportasi merupakan industri jasa yang mengemban fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional, yang secara umum menjalankan fungsi sebagai katalisator pendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pembangunan transportasi berpedoman pada sistem transportasi nasional (Sistranas), diarahkan untuk mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera sejalan dengan upaya perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis.

Indonesia yang adil dan demokratis tidak akan bisa tercapai bila tidak terwujudnya ketersediaan prasarana dan sarana transportasi di daerah. Untuk mendukung percepatan pembangunan daerah termasuk daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, mempererat hubungan antar wilayah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, serta menunjang tindakan pencegahan dan penyelesaian konflik di daerah rawan konflik.

Untuk itu penyelenggaraan transportasi di daerah sangat berperan untuk mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas baik di perkotaan maupun perdesaan didaerah tersebut dengan harga

terjangkau, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk melancarkan distribusi barang dan jasa dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional.

Tersedianya pelayanan transportasi antar wilayah diupayakan untuk mendorong dan meningkatkan perdagangan antar wilayah, mengurangi perbedaan harga antar wilayah, meningkatkan mobilitas dan pemerataan tenaga kerja untuk mendorong terciptanya kesamaan kesempatan pembangunan wilayah. Pemerataan pelayanan transportasi secara adil dan demokratis juga dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pelayanan jasa transportasi secara mudah dan terjangkau.

Kementerian Perhubungan sebagai perumus kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang perhubungan, serta pengawas dan pelaksana tugas dibidang perhubungan sangat membutuhkan dukungan peran Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah dalam hal ini sebagai perumus bahan kebijakan teknis operasional penyelenggaraan jaringan dan simpul pelayanan angkutan di daerah; selain itu juga sebagai perumus bahan kebijakan teknis operasional penyelenggaraan angkutan rekayasa lalulintas dan keselamatan Perumusan bahan fasilitasi bidang transportasiBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Kementeran Perhubungan melakukan pembinaan dan pengawasan melalui penyusunan Standar Pelayanan Minimal untuk menjamin akses mutu pelayanan dasar kepada masyarakat dan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Page 25: Transmedia 10 Revisi Cetak

25TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

RegulasiTrans

agar penyelenggaraan kinerja Pemerintahan Daerah tetap sejalan dengan tujuan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena bidang perhubungan merupakan salah satu pelayanan dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara yang juga menjadi urusan wajib Pemerintahan Daerah.Menteri Perhubungan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Yang disebut sebagai SPM Bidang Perhubungan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar dalam penyediaan aksesibilitas transportasi yang merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Sementara itu Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. Dan yang dimaksud Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

SPM Perhubungan ini dimaksudkan untuk memberikan acuan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyediaan aksesibilitas transportasi yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Kemudian SPM bidang Perhubungan ini dilakukan oleh Pemerintah dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan pemerintah daerah.

Pelaksanaan SPM ini dapat disempurnakan dan/atau ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan nasional dan daerah serta kemampuankelembagaan dan personil daerah. Gubernur dan BupatilWalikota yang bertanggungjawab dalampenyelenggaraan pelayanan di bidang perhubungan sesuai SPM Perhubungan

Berikut ini dapat dijabarkan mengenai prinsip dasar

Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang Perhubugan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011 , tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasional Standar Pelayanan Minimal ini dikoordinasikan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan daerah Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota.

PELAKSANAAN

Standar pelayanan minimal bidang perhubungan daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota dijabarkan antara lain melalui indicator beberapa jenis pelayanan standar minimal yang harus dimiliki oleh Pemerintah Daerah, dengan batas waktu pencapaian yang telah ditentukan yaitu hingga tahun 2014, beberapa hal yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan tentang Standar Minimum Pelayanan ini antara lain :

I. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH PROPINSI

1. Angkutan jalan

Untuk Angkutan Jalan Angkutan Daerah Propinsi diharapkan bisa menyediakan Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan dengan indikator tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia

Page 26: Transmedia 10 Revisi Cetak

26 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransRegulasi

jaringan jalan untuk jaringan jalan propinsi Sementara itu berkaitan denga jaringan prasarana Angkutan Jalan Provinsi, diharapkan tersedianya terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap Provinsi , untuk melayani angkutan umum dalam trayek. Fasilitas Perlengkapan jalan juga menjadi salah satu tolok ukur SPM, yaitu tersedianya fasilitas perlengkapan (rambu, marka dan guardrill) dan Jalan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Provinsi. Untuk Keselamatan angkutan jalan, diharapkan terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) Selain itu untuk masalah Sumber Daya Manusia (SDM), diharapkan tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada perusahaan angkutan umum, pengelola terminal, dan pengelola perlengkapan jalan.

2. Angkutan Sungai dan Danau

SPM untuk Angkutan Sungai dan Danau yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 81 Tahun 2011, antara lain tersedianya angkutan sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi pada wilayah yang tersedia alur pelayaran sungai dan danau yang dapat dilayari. Selain itu tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau yang beroperasi pada jaringan trayek antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi, pada wilayah yang tersedia alur pelayaran sungai dan danau yang dapat dilayari. Untuk masalah keselamatan, terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi pada trayek antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi. Sementera untuk Sumber Daya Manusia, diminta tersedianya SDM yang kompetensi sebagai awak angkutan sungai dan danau.

3. Angkutan Penyeberangan

Untuk angkutan penyeberangan Pemerintah Propinsi menurut Permenhub No. 81 Tahun 2011 ini adalah diharapkan tersedianya Jaringan Pelayanan Angkutan Penyeberangan, selain itu tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada Iintas antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang menghubungkan jalan Provinsi yang terputus oleh perairan. Sementara untuk jaringan prasarana angkutan penyeberangan, antara lain tersedianya pelabuhan pada setiap ibukota Provinsi dan ibukota Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan dan tidak ada alternatif jalan.

Berkaitan dengan keselamatan , diharapkan terpenuhinya Standar Keselamatan kapal

dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal yang beroperasi pada lintas penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi. Begitu juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM), diharapkan tersedianya SDM yang memilikikompetensi sebagai awak kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT. 4. Angkutan Laut

Permenhub No. 81 Tahun 2011. juga meminta kepada Pemerintah Propinsi untuk memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perhubungan untuk bidang Angkutan Laut, antara lain tentang Jaringan Pelayanan Angkutan Laut, yaitu tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas antarKabupaten/Kota dalam Provinsi pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif jalan. Selain itu juga Pemerintah Propinsi juga diminta memperhatikan masalah Jaringan Prasarana Angkutan Laut, yaitu tersedianya dermaga pada setiap ibukota Provinsi dan ibukota Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi diwilayah tersebut. Berkaitan dengan keselamatan, yaitu terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT. Berkaitan dengan Sumber Daya Angkutan Laut, Pemerintah Propinisi diharapkan memenuhi Sumber DayaManusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai awak kapal untuk angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT.

Page 27: Transmedia 10 Revisi Cetak

27TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

RegulasiTrans

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH KABUPATEN / KOTA

1. Angkutan Jalan

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota diharapkan mampu memenuhi Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan, yaitu dengan tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota. Selain itu tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang Kabupaten/ telah berkembang.

Sementara Jaringan Prasarana angkutan jalan diharapkan tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota dan tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek. Berkaitan dengan fasilitas angkutan jalan diharapkan tersedianya fasilitas perlengkapan Perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.

Untuk pelayanan diharapkan tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib ujib minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji. Berkaitan dengan sumber daya Angkutan Jalan, diharapkan tersedianya SDM di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal, tersedianya SDM di bidang pengujian kendaraan bermotor SDM di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota. Selain itu juga diharapkan tersedianya (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum

2. Angkutan Sungai dan Danau.

Berkaitan dengan Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai dan Danau Permenhub No. 81 Tahun 2011, meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota

menyediakan kapal sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek dalarn Kabupaten/Kota pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari. Selain itu harus tersedianya kapal sungai dan danau yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang. Sementara untuk Jaringan Pelayanan Angkutan Penyeberangan, diharapkan tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau yang beroperasi. Untuk keselamatan diminta terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu Kabupaten/Kota. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki pada penyelenggaraan perhubungan angkutan sungai dan danau ini diharapkan SDM yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan sungaidan danau untuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dan danau.3. Angkutan Penyeberangan

Untuk Angkutan Penyeberangan, diharapkan tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kabupaten/Kota. Selain itu tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan. Berkaitan dengan keselamatan, diharapkan terpenuhinya standar keselamatan, kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal penyeberangan yang beroperasi di wilayah tersebut. Selain itu juga diharapkan tersedianya SDM yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT.

4. Angkutan LautUntuk Angkutan Laut, Pemerintah Kabupaten / Kota diminta untuk memperhatikan tersedianya kapal laut yang beroperasi di wilayah Kabupaten / Kota yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Kapal tersebut digunakan untuk menghubungkan daerah tertinggal Kabupaten/ dan terpencil dengan wilayah kota yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan. Untuk fasilitas lainnya Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, diminta untuk memenuhi tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan. Berkaitan dengan Keselamatan, diminta terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT, sekaligus tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT.

Page 28: Transmedia 10 Revisi Cetak

28 TRANS MEDIA |

TransNews

Kali ini transportasi udara menjadi daya tarik masyarakat Indonesia, pasalnya jumlah penumpang yang menggunakan pesawat mengalami kenaikan hingga 23,51% sepanjang kuartal tiga. Menariknya, kenaikan ini terjadi pada

penumpang angkutan udara domestik dan bukan internasional.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Djamal. SE mengatakan, Penumpang udara domestik sepanjang kuartal tiga mencapai 4,5 juta orang atau naik 23,51% dibandingkan kuartal sebelumnya. “Ya, peningkatan yang sangat besar dalam waktu singkat“, terangnya pada hari Selasa (1/11).

Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang tersebut terjadi di semua bandara, diantaranya; peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Juanda, Surabaya yang mencapai 73,99 %, di Polonia-Medan yang mencapai 31,42%, Hasanuddin-Makassar yang mencapai 28,13%, Ngurah Rai-Denpasar yang mencapai 27,57%, dan Soekarno Hatta-Jakarta mencapai 19,98%.

Djamal menambahkan, dari pemantauan dari seluruh bandara, dapat dikatakan bahwa jumlah penumpang domestik terbesar terjadi melalui Soekarno Hatta mencapai 1,5 juta orang atau 33,77 % dari total penumpang domestik. Kemudian diikuiti Juanda-Surabaya 673.000 orang atau 14,80%.

Dibandingkan sebelumnya, pada kuartal tiga ini total jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 38,2 juta, berarti naik 22,70% dibandingkan

sebelumnya sebesar 31,2 juta orang. Rupanya kenaikan ini tidak berlaku untuk penerbangan ke luar negeri yang justru selama kuartal tiga, penerbangan ke luar negeri mengalami penurunan mencapai 887,5 ribu orang atau turun 8,95%.

Sementara , perkembangan angkutan laut dan angkutan kereta api selama kuartal tiga juga mengalami kenaikan serupa yang terjadi pada angkutan udara, jumlah penumpang angkutan laut tercatat 786.600 orang, itu artinya naik 22,28 % dibandingkan Agustus 2011. Namun jumlah barang yang diangkut justru mengalami penurunan 13,38% menjadi 10,4 juta ton. “Dari tahun ke tahun, jumlah penumpang naik 10,44%” terang Djamil.

Selama kuartal tiga tahun ini, jumlah penumpang kereta api tercatat sebanyak 16,9 juta orang, naik 13,98% dibandingkan Agustus 2011. Demikian juga jumlah barang yang diangkut naik 3,16 % menjadi 1,7 juta ton. Pada kesimpulannya, jumlah penumpang kereta api selama kuartal tiga, tercatat sebanyak 149,9 atau yoy turun 1,58 %.

Pertumbuhan Penumpang Domestik Meningkat Pesat

Page 29: Transmedia 10 Revisi Cetak

29TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

NewsTrans

Ingin mengetahui persiapan dan sistem pelayanan transportasi selama Sea Games XXVI Jakarta dan Palembang, Menteri

Perhubungan EE Mangindaan melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekaarno Hatta, Cengkareng Rabu (09/11/2011). Selaku tuan rumah pesta olah-raga antar negara-negara di kawasan ASEAN ini, Menteri Perhubungan EE. Mangindaan berharap semua pihak siap melayani para tamu dan kontingen negara peserta Sea Games, sehingga tidak ada kekecewaan yang dirasakan oleh para peserta Sea Games nantinya.

Menteri Perhubungan EE. Mangindaaan melakukan sidak bersama Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Gumay bersama beberapa jajaran Kemenhub dan Angkasa Pura. Lokasi-lokasi yang disidak antara lain adalah Terminal 2 internasional. Terminal tersebut dipersiapkan untuk kedatangan kontingen dari negara peserta.

Pada terminal 2 nampak beberapa tempat untuk menyambut kedatangan anggota kontingen, selain layanan khusus imigrasi, mereka juga mendapatkan layanan khusus lain untuk mempermudah mereka sampai di Jakarta.

Menteri Perhubungan EE. Mangindaan mengaku sangat puas terhadap kesiapan bandara internasional Soekarno Hatta Jakarta dalam menyambut kontingen Sea Games ke XXVI. Fasilitas khusus yang disiapkan

panitia pelaksana Sea Games ke XXVI dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara internasional Soekarno Hatta sangat membantu dan memudahkan para atlet dan official dari negara-negara sahabat yang akan berlaga di Jakarta dan Palembang.

Begitu keluar dari pesawat misalnya, kontingan Sea Games akan diarahkan ke jalur khusus. Disana akan bertemu petugas yang bertugas melakukan validasi terdapat ID Card seluruh kontingan. Nama-nama yang sudah di kirimkan oleh masing-masing negara jauh-jauh hari sebelumnya akan di validasi untuk selanjutnya di berikan ID Card.

Mengingat kedatangan para kontingan tidak bersamaan, ada yang datang pada pagi, siang bahkan malam hari, maka bagian validasi ini bertugas selama 24 jam penuh yang di bagi dalam 3 shift.

‘’Saya sudah tanyakan kepada petugas. Untuk validasi ID Card seluruh kontingan yang jumlahnya sekitar 50 orang, bisa diselesaikan dalam waktu 10 menit saja. Saya sangat puas,’’ kata Menhub seusai melakukan sidak di Bandara Soekarno Hatta, Rabu, (9/11).

Selain menyediakan counter khusus untuk melakukan validasi ID Card kontingan Sea Games XXVI, juga disediakan tempat khusus untuk keimigrasian dan tidak di satukan

dengan penumpang umum lainnya. Untuk mempercepat proses keimigrasian disediakan 3 counter dan juga khusus crew pesawat.

Karena penyelenggaraan Sea Games dan KTT Asean bersamaan, maka counter yang disediakan PT Angkasa Pura selain untuk mengurus keimigrasian peserta kontingen Sea Games XXVI, juga untuk delegasi KTT Asean. Pada saat yang bersamaan, Indonesia menjadi peyelenggara KTT Asean ke-19 di Denpasar Bali.

Menhub menjelaskan, penyediaan fasilitas-fasilitas tersebut merupakan bentuk partisipasi Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II untuk memperlancar kedatangan para kontingan dan delegasi tanpa menyalahi aturan yang ada. Bahkan untuk urusan cargo, seperti alat-alat yang akan digunakan oleh kontingen, pihak PT Angkasa Pura II memberikan fasilitas khusus.

Dari sidaknya didampingi Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti, Menhub mengatakan hingga saat ini tidak ada masalah, semua berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan. ‘’Kita berharap semua berjalan sesuai dengan yang direncanakan,’’ harap Menhub.

CEK KESIAPAN SEAGAMES XXVI, MENHUB SIDAK BANDARA SOEKARNO HATTA

Foto dok. PUSKOM / Herdin

Page 30: Transmedia 10 Revisi Cetak

30 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransLaut

Audit Kapal Penumpang demi Keselamatan Transportasi Laut

Page 31: Transmedia 10 Revisi Cetak

31TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

LautTrans

Upaya mewujukan keselamatan transportasi dimulai dari kesiapan dan kelayakan sarana transportasinya. Ditjen

Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan audit ulang terhadap seluruh kapal dan operator kapal penumpang untuk meminimalisir angka kecelakaan transportasi laut .

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Leon Muhammad mengatakan, pihaknya terus berupaya menciptakan kenyamanan bertransportasi bagi masyarakat antara lain dengan melakukan audit terhadap sekitar 733 kapal penumpang. “ Kami menurunkan tim auditor yang sudah memiliki surat audit yang dikeluarkan oleh lembaga professional, ke sejumlah daerah untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal penumpang, audit tetap dilakukan meski perusahaannya telah mengantongi sertifikat dari lembaga audit “ tegas Leon.

Leon juga mengatakan, kapal pengangkut penumpang harus mengantongi izin terlebih dahulu, baik izin dari Kemenhub maupun Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi. “Kenyataan di lapangan, saat ini banyak kapal pengangkut penumpang yang tidak mentaati peraturan tersebut,” kata Leon.

Diakui Leon, saat ini banyak kapal yang tidak laik untuk mengangkut penumpang, namun digunakan secara komersial. Kapal tersebut sebenarnya harus sesuai standar keselamatan dan kelaikan dari standar pelayanan minimum yang telah diatur oleh pemerintah.

Audit terhadap Kapal Penumpang Melibatkan Pemerintah Daerah

Kegiatan Audit Kapal Penumpang tidak akan berjalan maksimal tanpa dukungan Pemerintah Daerah, sebagai pengawas regulasi di lapangan. Menurut Leon, pihaknya telah menghimbau kepada pemerintah daerah (pemda) untuk mendukung pelaksanaan audit dan memberikan tindakan tegas kepada kapal komersial pengangkut penumpang yang tidak memiliki izin. “Selain Dinas Perhubungan, ada Pemerintah Daerah, lurah,

maupun RT, yang juga memantau di lapangan, kita berbagi dengan daerah sehingga angka kecelakaan kapal laut dapat ditekan” tutur Leon.

Permasalahan keselamatan transportasi laut memerlukan dukungan semua pihak, bahkan perlu melibatkan kementerian terkait, contohnya Kementerian Dalam Negeri (Mendagri), yang memiliki tugas meningkatkan kinerja pejabat-pejabat atau birokrasi di daerah, antara lain dengan memberikan pelatihan capacity building. Sementara Kementerian Perhubungan melakukan bimbingan teknis operasional dan pengetahuan tentang keselamatan transportasi kepada pejabat-pejabat di provinsi.

Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menambahkan peran pengawasan keselamatan transportasi laut ini tidak bisa hanya bertumpu pada Kementerian Perhubungan saja, peran aparat pemerintah daerah sangat dibutuhkan “orang-orang di provinsi mengawasi operasional transportasi laut di lapangan, antara lain memperketat pemeriksaan muatan di atas kapal ro-ro (roll-on roll-off) untuk mengantisipasi sejumlah kecelakaan transportasi laut” Kata Bambang S. Ervan.

Hal senada diungkapkan Direktur The National Maritime Institut (Namarin) Siswanto Rusdi, menurut Siswanto yang kadang luput dari perhatian adalah muatan kapal ro-ro dan juga masalah persyaratan

untuk menjadi pelaut, padahal hal tersebut sangat penting untuk meminimalisir terjadinya sejumlah peristiwa kecelakaan transportasi laut. Siswanto menilai, beberapa kecelakaan kapal yang terjadi diduga akibat kapasitas kompetensi pelaut yang tidak sesuai dengan standar internasional.

Page 32: Transmedia 10 Revisi Cetak

32 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

32

TransLaut

Menurut Siswanto, banyak pelaut di Indonesia yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan International Maritime Organization (IMO), tetapi dibolehkan membawa kapal. “Untuk mencegah kecelakaan lebih banyak akibat human error, sertifikasi pelaut perlu diperketat,” tegas Siswanto.

Mulai dari Sertifikat hingga Konstruksi.

Sesuai Undang-Undang (UU) No. 17/2008, Kemenhub memiliki tugas untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dalam hal keselamatan bertransportasi. Dalam pelaksanaan audit kapal penumpang ini, Auditor akan memeriksa berbagai hal yang terkait dengan syarat-syarat keselamatan. Dirjen Perhubungan Laut Leon Muhammad menegaskan Kapal berlayar harus laik laut, dibuktikan dengan sertifikat keselamatan yang dibuat oleh syahbandar. Selain itu, juga harus dilengkapi alat-alat keselamatan yang akan digunakan oleh awak kapal.

Selain itu, lanjut Leon, Auditor juga akan memperhatikan kondisi konstruksi dari kapal-kapal tersebut, garis muat, dan lain-lain termasuk administrasi ABK dan dokumen lainnya, apakah kompeten dan sesuai dengan persyaratan terbitnya Surat Izin Berlayar (SIB).

Audit Kapal Penumpang ini melibatkan UPT lebih kurang 380 unit dari seluruh Indonesia dan SDM yang cukup banyak lebih dari 17. 500 orang. Selain itu, Perhubungan Laut juga memiliki marine inspector sebanyak 946 orang, tenaga-tenaga auditor sebanyak 175 orang.

Terkait potensi armada, yang akan diaudit menurut Leon, ada sekitar 773 unit, sebagian besar berada di Kepulauan Riau (Kepri) dengan tipe kapal cepat. Untuk kapal ro-ro, menurut Leon pihaknya memiliki Darma Lautan 10 unit, Prima Biasa 6 unit, Prima Eksekutif 1 unit , Bukit Harapan Nusantara 3 unit, Bunga Teratai 2 unit, Citra Niaga Mandiri 1 unit, Panca Merak Samudera 2 unit, dan Yanto Bersaudara 2 unit. “Sedangkan di Sumatera, terdapat Sumber Sumatera Raya 3 unit, dan Tanjung Selamat 1 unit, Kepri dan Kepulauan Maluku memiliki 600 kapal cepat antar kabupaten dan kota. Sementara itu, kapal swasta dengan tipe cepat yang dimiliki PT Sandi Digmamor memiliki 13 unit, sehingga total 773 kapal. Semua kapal ini akan dilakukan audit ulang” Tandas Leon.

Leon juga memaparkan, di dalam aturan, pihaknya tegas dalam hal pembatasan umur kapal karena berkaitan dengan kelaikan kapal. Kelaikan aturan kapal harus dijaga melalui pemeriksaan inspeksi dan perawatan

kapal. Semua kegiatan laik laut ini ungkap Leon, sudah diatur dalam satu manajemen yang disahkan IMO, satu organisasi di bawah naungan PBB.

“Perawatan kapal ditata dalam satu manajemen, seperti lambung kapal harus naik dok setiap tahun karena resikonya tinggi. Selain itu, perawatan tehadap kelengkapan kapal, seperti pengecekan pemadam kebakaran, apakah padat, jinjing atau cair, itu harus ada pemeriksaan. Mesin juga harus diperiksa secara periodik”, kata Leon.

Perlu diketahui bahwa terkait lambung, mesin, dan garis muat kapal, pemerintah sudah mendelegasikan tugasnya ini kepada biro klasifikasi. “Yang menjadi klasifikasi laik laut, jika kondisinya prima, sebagai contoh, negara luar tidak membatasi umur kapalnya, tetapi perawatan kapalnya yang harus optimal.” Tambah Leon.

Berkaitan dengan auditornya sendiri, menurut Leon tim auditor Kementerian Perhubungan telah dibekali dengan ilmu auditor, melalui berbagai pelatihan. Fokus dari auditor adalah aspek keselamatan, manajemen dari perusahaan tersebut. “Ada sertifikasi dari perusahaannya sendiri (DOC) kemudian sertifikasi kapalnya (SMC), dua sertifikasi ini akan menjadi concern auditor untuk melakukan pemeriksaan, sebetulnya, pemeriksaan itu dilakukan setiap tahun oleh auditor, namun, menyusul kecelakaan, kita lakukan audit tambahan”, tambahnya.

Disiplin Muatan

Audit kapal penumpang juga menelisik masalah disiplin muatan kapal. Berkenaan dengan pola bongkar muat, UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran telah diatur bahwa terkait aturan pemerintah tentang kelautan dan Keputusan Menteri tentang pelayaran bahwa bongkar muat di kapal harus dilakukan perusahaan bongkar muat. Untuk kapal ro-ro dilakukan operator sendiri.

Sementara berkaitan dengan muatan, telah ditegaskan barang-barang berbahaya dilarang dibawa ke kapal penumpang, baik yang dibawa sendiri ataupun dari kendaraan. Di atas kapal sendiri telah ada mekanisme tanggung jawab bongkar muat yang diemban nahkoda, sehingga nahkoda bertanggung jawab penuh terhadap muatan dan penumpangnya, seperti Mualim 1, bertanggungjawab mengenai muatan, Mualim 2 berkaitan dengan penumpang, dan Mualim 3 tentang keselamatan. “Pembinaan disiplin muatan ini sebenarnya juga telah dilakukan secara terus-menerus, khusus untuk laut secara annually (tahunan), seperti di Sunda Kelapa yang sangat padat dikunjungi kapal-kapal, selain itu juga dilakukan simulasi tentang penyelamatan diri” kata Leon.

Page 33: Transmedia 10 Revisi Cetak

33TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

LautTrans

Leon Muhammad menegaskan, keselamatan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, regulator, operator maupun masyarakat. “Harapan saya, untuk mengurangi kecelakaan, mari kita melakukan kerjasama dengan baik. Kasus demi kasus kita pelajari. Kita membuat satu kebijakan dan memberi perbekalan terhadap pengawasan di lapangan. Kita akan menindak jika ada pelanggaran-pelanggaran di lapangan, jika ada pelanggaran mengenai aturan-aturan pelayaran, maka pasti ada tindakan tegas, berupa penundaaan berlayar terkait dengan SPB atau peringatan. namun,

jika pelanggarannya berat, bisa langsung dicabut izinnya. Kita tidak mau tawar menawar tentang keselamatan manusia”.

Selain disiplin muatan, tentu disiplin penumpang kapal juga memiliki kontribusi dalam mewujudkan keselamatan perjalanan laut. Penumpang diharapkan juga memiliki kesadaran untuk turut menciptakan keamanan dan keselamatan saat berlayar seperti tidak membawa bagasi berlebihan, atau tidak meletakan barang bawaan dan merokok di sembarang tempat, dan sebagainya.

Page 34: Transmedia 10 Revisi Cetak

34 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Trans

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Berlaku Januari 2012

Udara

Implementasi Peraturan Menteri tentang tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara ditunda. Penundaan tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri No.92/2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Perhubungan No. 77/2011.

Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Israfulhayat mengungkapkan Permenhub Tentang Tanggung Jawab Angkutan Udara tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2012. Sebelumnya peraturan tersebut akan berlaku pada 8 November 2011, setelah melalui masa sosialisasi selama 3 bulan semenjak terbitnya Permenhub tersebut 10 Agustus lalu.

Ada beberapa pertimbangan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perhubungan No. 92 tahun 2011, tentang penundaan pemberlakuan aturan tersebut, antara lain berdasarkan evaluasi lapangan terhadap stakeholders penerbangan, masih diperlukan

penyiapan Sumber Daya Manusia, Prasarana, Teknologi dan dokumen pendukung terkait yang memerlukan waktu untuk persiapan pemberlakuannya. Selain itu dikarenakan belum adanya konsorsium asuransi untuk menjamin pertanggungjawaban angkutan udara kepada pengguna jasa. Hal lainnya masih terdapat beberapa badan usaha angkutan udara yang belum siap, khususnya terhadap pemberlakuan ganti rugi keterlambatan secara langsung.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan mengatakan meski sudah ada Peraturan Menteri Perhubungan No 92 Tahun 2011, Permenhub No. 77 /2011 masih berlaku untuk pasal-pasal yang tidak diatur dalam peraturan yang baru. “PM 92 ini mengganti sejumlah pasal saja dalam Permenhub 77, tidak secara keseluruhan. Dengan demikian hanya pasal-pasal yang diganti itu yang tidak berlaku lagi dalam Permenhub 77, sedangkan peraturan ini secara keseluruhan masih berlaku,” jelasnya

Ada empat poin perubahan yang diatur dalam Permenhub nomor

92 Tahun 2011, antara lain : 1. Tanggung jawab pengangkut wajib diasuransikan oleh pengangkut kepada satu atau gabungan beberapa perusahaan nasional.

2. Penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian klaim Asuransi Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara dapat dilakukan dengan menggunakan jasa keperantaraan perusahaan pialang asuransi.

3. Tanggung jawab pengangkut dalam peraturan ini berlaku juga terhadap pengangkut yang melakukan kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal (charter) atau pihak-pihak lain sebagai pembuat kontrak pengangkutan (contracting carrier) sepanjang tidak diperjanjikan lain dan tidak bertentangan dengan peraturan ini.

4. Peraturan Menteri tentang Tanggung Jawab Pengangkut ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2012.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri telah menyatakan bahwa regulasi

Page 35: Transmedia 10 Revisi Cetak

tentang pengaturan konsorsium asuransi pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 77/2011 terbuka untuk ditinjau ulang sebelum dilaksanakan selama masih mengundang keberatan dari pihak maskapai penerbangan. Pemerintah berharap Peraturan Menteri Perhubungan itu benar-benar bisa diimplementasikan secara maksimal oleh semua pihak dan pemangku kepentingan transportasi udara. “ evaluasi regulasi yang mengatur konsorsium asuransi diupayakan agar implementatif, karena regulasi konsorsium asuransi ke depannya wajib diberlakukan seluruh maskapai penerbangan di tanah air” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Edward Alexander Silooy.

Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) terkait tanggung jawab pengangkutan angkutan udara sebelumnya mengundang keberatan dari pihak maskapai penerbangan. Seperti diungkapkan Asosiasi Penerbangan Indonesia (INACA), yang menyatakan keberatan terkait dengan peraturan tersebut dan meminta penundaan pelaksanaannya:

Menurut Ketua INACA, salah satu poin yang menjadi keberatan adalah mengenai pasal keterlambatan lebih dari empat jam diberikan ganti rugi sebesar Rp. 300 ribu per penumpang.Pihak INACA meminta peraturan ini kembali ke peraturan Permenhub No 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara (pasal 36). Pihak INACA membutuhkan kepastian ketentuan hukum yang harus diikuti.

Pasal yang diberatkan lainnya adalah mengenai tanggung jawab pengangkut sebagaimana dimaksudkan dalam pasal dua wajib diasuransikan kepada

perusahaan asuransi dalam bentuk konsorsium asuransi.

Menurut Ketua INACA, sebagian tanggung jawab pengangkut kecelakaan penerbangan telah dicover melalui asuransi Hull and abilities, sehingga akan mengakibatkan double coverage kecuali penggantian bagasi rusak atau hilang dan keterlambatan penerbangan. Permohonan penundaan pemberlakuan Permenhub No PM 77 tahun 2011 dari pihak maskapai, antara lain dengan pertimbangan belum adanya sosialisasi tentang kejelasan hak dan kewajiban pengangkut.

Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bhakti Gumay mengatakan pihak maskapai telah menerima penundaan pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan ini. “Pada dasarnya pihak operator setuju dengan tanggung jawab pengangkutan angkutan udara ini, namun karena masih ada beberapa yang mereka tanyakan, telah kita respon dan telah kita revisi, mudah-mudahan awal tahun depan aturan tersebut sudah bisa diberlakukan” Kata Herry Bhakti Gumay, disela-sela acara Penandatangan MOU Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Penyelenggaraan Perkeretaapian Bandara Soekarno-Hatta-Manggarai, di Gedung Kemenhub - Jakarta (10/11). Sebelumnya Herry Bhakti Gumay menegaskan Permenhub No. 77 tahun 2011 ini merupakan tanggung jawab pemerintah dalam menjembatani perbedaan kepentingan antara penyedia dan pengguna jasa angkutan udara, dan sekaligus juga memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tidak semua masalah-masalah yang terjadi akibat suatu perikatan hukum jasa angkutan udara menjadi tanggung jawab pemerintah. Herry juga menegaskan, bahwa Permenhub

ini dibuat bukan karena pesawat udara sering terlambat / delay, tetapi untuk memberikan kepastian hukum kepada penyedia dan pengguna jasa dalam perikatan hukum jasa angkutan udara, yang di dalamnya juga diatur mengenai ganti rugi jika terjadi delay. Selain itu menurut Herry, Permenhub ini merupakan dasar hukum yang sudah lama dinantikan oleh masyarakat dan badan usaha angkutan udara dalam mencari kepastian hukum, dan dalam rangka pengembangan industri penerbangan sipil indonesia yang memegang prinsip “safety, security and services through compliances,’’.

Dengan adanya penundaan Peraturan Menteri Perhubungan tersebut diharapkan akan lebih banyak waktu lagi untuk lebih memperkuat kesepahaman dan komitmen bila pada akhirnya regulasi tersebut dilaksanakan, karena menurut Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Israfulhayat “Aturan tersebut akan memberikan perlindungan kepada pengguna jasa penerbangan, serta diharapkan para badan usaha angkutan udara (maskapai) akan lebih disiplin terhadap keamanan, keselamatan, dan kelancaran dalam menjalankan bisnis angkutan udara,”.

35TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Trans

Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Berlaku Januari 2012

Udara

Page 36: Transmedia 10 Revisi Cetak

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengingatkan para pilot pesawat komersial untuk memperhatikan kondisi cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi pada Oktober hingga Desember tahun ini.

Utamanya, menurut Tatang, untuk rute penerbangan di wilayah yang memiliki hutan dan pegunungan luas. ”Angin kencang biasa mengganggu penerbangan di wilayah ini, misalnya Sumatera, Kalimantan, dan Papua,” katanya kepada wartawan awal Oktober ini. Menurut Tatang, wilayah yang memiliki hutan dan pegunungan luas pada bulan-bulan tersebut kerap muncul kabut awan. Kondisi udara, ia melanjutkan, cepat naik ke atas dengan kecepatan tinggi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) biasanya sudah memperingatkan bahaya cuaca ekstrem tersebut. ”Karena itu, hanya pilot yang berkemampuan tinggi yang disuruh terbang dalam kondisi cuaca buruk. Kewaspadaan juga ditingkatkan dua sampai tiga kali lipat,” ujarnya.

Daerah Berotensi Cuaca Ekstrim

Pihak berwenanang dibeberapa wilayah di Indonesia telah memberikan informasi akan perkiraan terjadinya

cuaca ekstrim hingga akhir tahun ini. Untuk wilayah Sumatera misalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan telah mengingatkan kepada setiap maskapai penerbangan untuk mewaspadai cuaca ekstrim seperti angin kencang dan awan tebal yang diikuti guntur hingga akhir tahun 2011. Peringatan ini dilakukan karena pembentukan awan komolonimbus atau awan cibi yang semangkin banyak khususnya di Sumatera Utara.

Kepala Substansi Bidang Pelayanan dan Jasa BMKG Wilayah I Medan, Heron Tarigan mengatakan keberadaan awan komolonimbus ini sering kali menimbulkan loncatan api atau listrik serta diikuti angin kencang dan guntur. Oleh karena itu, awan komolonimbus ini sering mengganggu aktivitas penerbangan. Menurutnya, salah satu penyebab terbentuknya awan komolonimbus ini akibat dari global warming dan polusi udara yang cukup tinggi.

Selain itu, Heron Tarigan juga menghimbau kepada setiap maskapai penerbangan untuk berhati-hati terhadap keberadaan awan komolonimbus. Pihaknya juga telah mengingatkan berbagai instansi terkait untuk mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi hingga

WASPADAI CUACA EKSTRIM

DI AKHIR TAHUN

36 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransUdara

Page 37: Transmedia 10 Revisi Cetak

Desember 2011.

Sementera itu untuk wilayah Kalimantan , BMKG Kalimantan Barat juga telah menginformasikan kemungkinan cuaca ekstrim yang terjadi diwilayah itu di akhir tahun 2011 Prakiraan Hujan bulan Oktober, November dan Desember 2011 disusun berdasarkan hasil analisis perkembangan iklim dan pantauan data yang diterima dari pos pengamatan cuaca di Kalimantan Barat, yang menyebutkan berdasarkan hasil beberapa informasi Meteorologi yang terjadi pada bulan Agustus 2011 antara lain diperkirakan banyaknya hari hujan dan cuaca ekstrim yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat hingga akhir tahun 2011.

Sementara untuk daerah Sulawesi, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo sendiri yang meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem. Ia mengungkapkan hal tersebut, terkait perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, Sulsel, bahwa akan terjadi beberapa bentukan angin puting beliung akibat tingkat tiupan angin dari baratan yang sangat kuat. “Kalau sekarang semua negara mengatakan akan ada cuaca ekstrem itu memang harus kita waspadai. Kemarin ini diperkirakan kemarau akan panjang ternyata hujan turun,” ujar Syahrul Yasin Limpo. Sebelumnya, (BMKG) wilayah IV Makassar memprediksi musim hujan jatuh pada Desember 2011. Berdasarkan data BMKG, pada musim pancaroba, peralihan angin daratan posisinya cenderung berubah-ubah, akibat pengaruh perubahan iklim yang tidak menentu.Hal senada disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov)

Sulawesi Utara yang mengimbau kepada para pemudik Natal dan Tahun Baru 2011 di Sulawesi Utara (Sulut), untuk menghindari ancaman cuaca ekstrim yang melanda wilayah itu. “Jika para pemudik tidak hati-hati dengan ancaman cuaca berbahaya, karena tingginya curah hujan dan angin kencang, bisa membahayakan keselamatan manusia,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Provinsi Sulut, Parlindungan Tampubolon.

Ia mengatakan, Pemprov Sulut sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulut yang memprediksikan cuaca ekstrim masih akan terjadi pada akhir tahun ini. Prediksi ini menunjukkan hujan masih berpeluang turun dengan intensitas yang tinggi antara 40 hingga 100 milimeter sekali turun, sehingga bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. Pemerintah daerah juga telah meminta kepada pemilik angkutan darat dan laut, untuk memperhatikan himbauan terkait keselamatan lalu lintas. Menurutnya, para pemilik angkutan tidak harus memaksakan melayani angkutan mudik di daerah, jika kelayakan kapal laut dan kendaraan kurang baik.

37TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

UdaraTrans

Page 38: Transmedia 10 Revisi Cetak

38 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Riwayat Perkembangan Simulator Penerbangan

TransSejarah

Simulator pesawat tentu erat kaitannya dengan sejarah pesawat, patut diketahui jauh sebelum pesawat pertama diciptakan

oleh Wright Brothers, Sejarah Yunani telah mencatat adanya seseorang berusaha bisa terbang dengan menggunakan bulu yang dirangkai menyerupai sayap burung. Hal tersebut didorong oleh keinginan melihat isi dunia dari atas permukaan bumi.Fenomena yang dicatat dalam buku sejarah Yunani itu memotivasi manusia untuk mencari cara bagaimana bisa terbang seperti burung. Dengan berjalannya waktu, manusia dengan segala kelebihannya mampu menciptakan teknologi yang menjadi wahana udara khususnya pesawat terbang. Penciptaan pesawat terbang

menstimulus banyak pihak untuk belajar menerbangkannya. Dari upaya ini, banyak pihak tersadar bahwa belajar terbang (menerbangkan) tidaklah mudah, bahkan berisiko tinggi dan sangat mahal. Istilahnya no space for error, kesalahan sedikit pun di udara bisa berakibat fatal dan bisa berakibat pada kematian.Adanya konsekuensi tersebut, timbul gagasan menciptakan sebuah mesin yang mendukung untuk belajar terbang yang kemudian berkembang menjadi Flight Simulator atau simulasi pesawat terbang seperti yang kita kenal sekarang.Perkembangan Simulasi PenerbanganRiwayat simulator penerbangan sendiri hampir setua perkembangan pesawat. Sejak diterbangkannya pesawat pertama

kali , yaitu The Flayer oleh Oliver dan Wilbur Wright bersaudara pada tahun 1910. Maka sejak itu pula simulasi pesawat dikenal, pada awalnya dua laki-laki bernama Sanders dan Eardley Billing membuat alat simulasi penerbangan pada tahun 1910, sebuah modifikasi pesawat terbang yang ditambatkan di atas tanah universal joint dan dilengkapi control column untuk mempertahankan keseimbangan (equilibrium) dan rudder bar.

Kemudian dipahami bahwa saat melakukan simulasi penerbangan dibutuhakan dua orang instruktur berpengalaman sehingga dapat mengajari taktis dan teknik dan bisa menjadi referensi bagi penerusnya untuk bisa dikembangkan.

Page 39: Transmedia 10 Revisi Cetak

TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

SejarahTrans

Karena upaya itu, dalam perkembangan selanjutnya modifikasi pesawatnya ditambahkan fasilitas instruksional, saat itu penambahan fasilitas tersebut diterapkan pada Walter’s Machine dan Antoinette. Pada Antoinette, terdapat dua orang instruktur untuk memberikan gangguan –gangguan dan penerbangan harus memberikan reaksi untuk mempertahankan keseimbangan trainer terhadap gangguan-gangguan tersebut. Kemudian dalam perkembangannya, mesin-mesin yang dikembangkan perlahan melengkapi, diantaranya; penggunaan actuator berisi udara yang terkompresi untuk menggerakkan cockpit ketiga sumbu (lateral, longitudinal dan vertical) yang ditemukan oleh Lender dan Heidelberg pada tahun 1817 dan 1918.

Edwin Link (1927-1928) juga menemukan pneumatic bellows yang bisa digunakan pada piano untuk menciptakan Link Trainer. Atas jasanya itu Edwin A. Link Jr dinobatkan dalam Hall of Fame sebagai penemu fight simulator dan flight trainer oleh National Inventors Hall Of Fame, Amerika serikat dalam rangka memperingati 100 tahun penerbangan oleh Wright Brothers. Pada tahun 1928, seseorang bernama Rougerie mematenkan Rougerie’s Trainer, alat ini telah dilengkapi dengan kursi siswa menghadap ke instrumen dan dua set alat control masing-masing untuk siswa dan instruktur.

Di kemudian harinya, W.E.P Johnson seorang instruktur di Central Flying School, Wittering, UK telah membuat trainer dari rongsokan badan pesawat Avro 504. Trainer tersebut dilengkapi dengan air speed indivator, turn dan bank indicator yang dioperasikan menggunakan kabel yang dihubungkan ke stick dan rudder bar milik siswa dan instruktur. Selain itu, penambahan throttle control yang berinteraksi dengan air speed indicator dan pengintegrasian indicator altitude dan heading.Selain Jonhson, terdapat juga Jenkins dan Berlyn yang memodifikasi trainer yang dilengkapi magnetic compass berputar bila ada penyimpangan heading trainer. Inovasi ini terjadi pada tahun 1932. Semikonduktor juga memiliki riwayat pengembangan tersendiri, diantaranya pada tahun 1938-1941, seorang ilmuan bernama DR. R.C. Dehmel dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan porsi “penerbangan” untuk flight trainer yang berbasisi rangkaian elektronika. Selain itu dia juga mengembangkan automatic signal controller yang mampu membangkitkan sinyal radio tiruan untuk Link Trainer.

Lalu ada seseorang bernama A.E Travis, bersama rekan-rekannya dia telah mengembangkan aerostructor, sesuatu fixed-base trainer yang dioperasikan secara elektronis dan dilengkapi visual system. Masa pengembangan ini tidak terlalu jauh dengan masa Dehmel.

Perkembangan selanjutnya justru darang dari sebuah instansi atau perusahaan bernama Telecommunication Research Establishment (TRE) pada tahun 1941 yang mengembangkan simulator elektronis sehingga dapat menghitung persamaan gerak pesawat terbang dan digunakan untuk aerial intercept.

Selang beberapa tahun, saat inovasi computer menggebrak dunia modern. Maka pengembangan teknologi terhadap simulasi pesawat menjadi lebih canggih, dimana modifikasinya mampu melakukan proses kalkulasi matematika tingkat tinggi yang membuat para penemu bisa menciptakan simulator yang lebih canggih dan mirip dengan aslinya. Hanya saja, terdapat hambatan utama saat itu dimana tidak adanya data lengkap yang mencatat karakteristik pesawat yang akan digunakan untuk simulasi sehingga kurang realistik. Sepuluh tahun kemudian , Muller dari Massachusset Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, dia telah mengembangkan suatu computer analog untuk simulasi real-time dinamika longitudinal suatu pesawat udara. MIT juga menyarankan penggunaan teknik numeric dalam sistem kendali pesawat terbang.

Tahun 1943 MIT mengembangkan Airplane Stability and Control Analyser (ASCA) yang digunakan oleh lembaga pengembangan pesawat terbang US Navy. Sayangnya, real-time simulation tidak bisa didukung oleh teknologi komputer saat itu, sehingga mendorong US Navy menge mbangkan suatu riset yang bernama Universal Digital Operational Flight Trainer (UDOFT) pada tahun

39

Page 40: Transmedia 10 Revisi Cetak

40 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

1950. UDOFT rupanya berhasil mencapai kelaikan dan menyelesaikan persamaan dinamika simulasi pesawat terbang yang komplek.

Awal tahun 60-an, Link Simulation and Training mengembangkan special-purpose digital computer yang diberi nama Link Mark I dan dirancang menjalankan real-time simulation dan kemudian mampu membangkitkan data radar.

Simulator realistis ini juga didukung oleh mesin aritmatika yang canggih dan diimbangi kondisi lingkungan simulasi yang relaistis juga, secara bertahap dikembangkan visual system sehingga situasi penerbangan menyerupai kondisi nyata. Hasil karya itu diciptakan beberapa penemu, diantaranya Perusahaan Giravions Dorans dari Prancis pada tahun 1955. Pertengahan 1950-an dilakukan pengembangan visual system monochrome menggunakan metode Closed-Circuit Television (CCTV) oleh Curtiss-Wright, divisi Link dari General Precision dan General Precision Systems (dulu bernama Air Trainers and Air Trainers Link Limited). Pada tahun 1962, Redifon memproduksi color system untuk pertama kalinya, kemudian tahun 1967 – Image generator untuk simulasi diciptakan pertama kali oleh General Electric Company dari Amerika Serikat pada suatu program luar angkasa. Versi awal system ini mampu membangkitkan citra “ground plane” terpola, sedang versi-versi pengembangngan berikutnya telah mampu membangkitkan citra dari obyek-obyek tiga dimensi (3D).

Pada tahun 1971 – Vital II dibuat oleh McDonnel-Douglas Electronics Company dari Amerika Serikat. Sistem ini menggunakan metode calligraphic atau stroke-writing sehingga mampu mereproduksi light point yang lebih baik. Visual system saat ini mampu menghasilkan citra suasana malam hari, senja dan siang hari dengan Level of Detail (LOD) yang sangat realistis. Resolusi yang didukung oleh sistem ini dapat mencapai 3 juta pixel (picture element), 20.000 bidang datar dan 4.000 calligraphic light point.

Selain itu juga dilengkapi dengan peta tekstur permukaan bumi, citra fotografi permukaan bumi, informasi ketinggian permukaan bumi dan model-model bergerak (moving model) yang semuanya dimanipulasi secara real-time dengan frame update antara 30 – 70 Hz. Pembuatan citra visual system ini dilakukan pada software terpisah. Setelah lulus uji, citra dalam bentuk database ini kemudian di-link dengan simulation software yang akan dijalankan dalam proses simulasi yang di-manage oleh Host Computer.

Untuk membuat citra visual system hampir semudah menggambar menggunakan drawing editor di personal computer (PC) rumahan. Tingkat kesulitannya adalah teknik agar citra yang dibuat tersebut tampak realistis secara dimensional ditinjau dari jarak dan sudut yang berbeda.

Oleh karena itu di dalam pembuatannya harus memperhatikan persyaratan LOD dan perspective view. Di

Simulator F-16A TNI AU pembuatan citra visual system dilakukan pada workstation SunSparc 10 pada beberapa software berbeda diantaranya Feature Model Developer (FMD), Color Table Editor (CTE), Adobe Photoshop, Terrain Decoration Software (TDS) dan Texture Manipulation Software (TMS). Hingga akhirnya, kita mengenal simulasi penerbangan seperti yang kita kenal sekarang.

TransSejarah

Page 41: Transmedia 10 Revisi Cetak

41TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Sebagai upaya mengembangkan program liberalisasi udara kawasan negara-negara Asia Tenggara (Open Sky) pada tahun 2015 nanti, Kemenhub akan mempersiapkan lima bandara. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Jakarta, Jumat (21/10/2011).“Indonesia hanya akan membuka lima bandara besar saat liberalisasi udara nanti,” kata Bambang.

dipersiapkan lima bandara tersebut ditujukan untuk menstimulus perusahaan-perusahaan penerbangan dalam negeri agar bisa bersaing dengan maskapai asing. Lima bandara dimaksud adalah Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Ngurah Rai (Denpasar), Bandara Hasanuddin (Makassar) dan Bandara Kuala Namu (Medan).“Dibatasi lima dulu, agar terjadi pelambatan dahulu. Setelah maskapai nasional siap baru kemudian dibuka bandara lainnya,” ujar Bambang.Menurut Bambang, pembatasan tersebut merupakan upaya pelambatan bagi pelaku maskapai domestik agar benar-benar siap. Pasalnya, pasar domestik udara Indonesia terbilang sangat besar sehingga maskapai domestik diharapkan tidak kalah nilai dengan maskapai asing yang terlihat tertarik dengan pasar udara Indonesia.

“Banyak maskapai asing berlomba-lomba masuk ke Udara kita, itu artinya pasar udara Indonesia sangat besar,” ujarnya.

Tahun lalu pergerakan penumpang domestik mencapai 106 juta dan dari jumlah itu 60 juta menggunakan jasa angkutan udara. Itu artinya, lanjut Bambang, penumpang udara masih kurang 10 persen, apabila perkembangannya mampu mencapai prosentase 20-25 persen maka banyak keuntungan yang akan diraih dari pasar udara ini. Atas dasar itu, pihaknya sangat menyambut upaya PT Garuda Indonesia yang terus memperbaiki kualitas layanan, termasuk memperbaharui armada-armadanya. Bambang menegaskan, bila Garuda mampu meningkatkan kualitas layanannya, SDM dan sistem pengelolaannya secara berkelanjutan, maka Garuda akan mampu memiliki pelanggan loyal yang membanggakan (“loyal customer”).

Jelang ASEAN Open Sky, Indonesia Siapkan Lima Bandara

NewsTrans

Page 42: Transmedia 10 Revisi Cetak

42 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransNews

PERTEMUAN AMTWG DI MALAYSIA BAHAS KERJASAMA TRANSPORTASI LAUT

Pertemuan ke-22 ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) telah diselenggarakan di Penang, Malaysia

pada 5-7 Oktober 2011 lalu. Pertemuan dibuka oleh ketua AMTWG, Mr. Abdullah Yusuf Basiron, Undersecretary Marine Division of the Ministry of Transport, Malaysia, dengan didampingi wakil ketua Mr. Htay Win, Director of Marine Administration Departement, Myanmar. Pertemuan tersebut dihadiri oleh delegasi dari seluruh negara anggota ASEAN, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Japan International Cooperation

Agency (JICA), Korea Maritime Institute, Universitas Inha-Korea, International Maritime Organization (IMO), Federation of ASEAN Shipowners Association (FASA), ASEAN Port Association (APA), dan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbelt (GIZ) GmbH.

Dalam sambutan pembukaannya, Mr. Abdullah Yusuf Basiron menggarisbawahi perlunya upaya maksimum dari negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan semua langkah-langkah (measures) yang tertuang dalam Roadmap Toward an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN sesuai dengan ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint, Brunei

Action Plan (BAP)/ASEAN Strategic Transport Plan (ASTP) 2011-2015, dan Master Plan on ASEAN Conncectivity (MP-AC).

Pertemuan membahas berbagai hal terkait dengan perkembangan kerjasama ASEAN di bidang transportasi laut, antara lain : Pembahasan Brunei Action Plan (BAP)/ASEAN Strategic Transport Plan (ASTP) 2011-2015, Master Plan on ASEAN Connectivity (MP-AC), implementasi Roadmap Towards an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN, serta kerjasama ASEAN dengan organisasi internasional, sektor swasta, dan negara Mitra Wicara (Cina dan Jepang) di bidang transportasi laut.

Page 43: Transmedia 10 Revisi Cetak

43TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

NewsTrans

Salah satu agenda pertemuan adalah membahas ”Feasibility Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping” yang draft TOR-nya telah dipersiapkan bersama-sama oleh Indonesia, Filipina, dan Jepang. Pertemuan telah membahas studi tersebut dan menyepakati untuk mengganti judul studi menjadi ”Master Plan Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping”, agar sesuai dengan Brunei Action Plan (BAP) pada MTA-3 nomor 1. Pertemuan pun meminta kepada negara anggota ASEAN lainnya untuk dapat menyampaikan rute pelayaran tambahan di kawasan ASEAN kepada Indonesia dan Filipina untuk dimasukkan ke dalam studi dimaksud dengan tenggat waktu sebelum 15 Oktober 2011.

Terkait keterhubungan antara jaringan Ro-Ro dengan ASEAN Highway Network, sesuai rekomendasi Pertemuan ASEAN Transport Facilitation Working Group ke-22 (ASEAN TFWG-22), negara-negara anggota ASEAN dalam ASEAN Maritime Transport

Working Group (AMTWG) diminta untuk mempertimbangkan keterhubungannya. Mengenai hal tersebut, Pertemuan memberikan catatan bahwa jaringan Ro-Ro domestik tidak akan menjadi bagian yang disurvey dalam studi dimaksud.

Pada pertemuan tersebut, Sekretariat ASEAN menyampaikan status beberapa langkah dalam AEC Scorecard periode 2010-2011 di bidang transportasi laut yang mencakup hal-hal yang perlu diselesaikan oleh negara anggota ASEAN sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Pertemuan pun kemudian membahas sejumlah actions yang tertuang dalam Brunei Action Plan (BAP) yang perlu dilakukan oleh negara anggota ASEAN dan menyetujui negara koordinator untuk beberapa langkah, antara lain :

- MTA-6 Nomor 1 : ”Develop program for SAREX”, negara koordinator : Indonesia.- MTA-7 Nomor 4 : “Establish logistics education and training centres at selected tertiary institutions within ASEAN”, negara

koordinator : Indonesia.- MTA-7 Nomor 6 : “Improve maritime security level and train security officer in accordance with ISPS Code”, negara koordinator : Vietnam.- MTA-8 Nomor 1 : “Support formulation and implementation of ASEAN Oil Spill Response Action Plan (OSRAP), negara Koordinator : Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand.- LTA-12 : “Formulate a regional plan for developing inland waterway transport in ASEAN by 2012 and begin the implementation thereafter” negara koordinator : Laos dan Thailand.

Delegasi Indonesia pada pertemuan kali ini dipimpin oleh Adolf R. Tambunan (Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut-Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan). Pada akhir Pertemuan, disepakati bahwa Pertemuan ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) berikutnya akan diselenggarakan di Yangoon atau Nay Phi Taw, Myanmar pada bulan April 2012. (RS)

Page 44: Transmedia 10 Revisi Cetak

44 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransNews

Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok terus berupaya melakukan penertiban di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Penertiban tersebut juga dilakukan dalam rangka operasi

penegakkan regulasi keselamatan berlayar. Kepala Pangkalan PL P Tanjung Priok, Nafri mengungkapkan pada Bulan Oktober ini , berhasil ditertibkan kapal kayu yang digunakan untuk mengangkut wisatawan dari Pelabuhan Muara Angke ke Kepulauan Seribu, Jakarta. Hasilnya, tiga “kapal ojek”, sebutan kapal kayu penumpang itu yakni KM Madina, KM Raksasa dan Intan Kurnia 1 yang beroperasi tanpa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diamankan dan tiga nakhoda awak kapal tersebut dalam proses penyidikan.

“ Penertiban dilakukan karena selama ini pihaknya sudah melakukan pembinaan, baik dengan sosialisasi dan penetiban pada kapal-kapal yang beroperasi di perairan teluk Jakarta agar memenuhi standar keselamatan pelayaran” Kata Nafri. “Namun, sejumlah kapal tetap beroperasi tanpa memenuhi persyaratan keselamatan pelayaran” Lanjut Nafri. Untuk itu, pihaknya bertindak tegas dengan “mengamankan” kapal-kapal tersebut.

“Karena mereka tetap berlayar tanpa surat persetujuan berlayar, akhirnya kami hentikan beroperasi, dan kami periksa nakhodanya, dalam kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan karena melanggar UU Bo. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, ” ungkap Nafri

Diakuinya, sejak bulan Pebruari sampai September 2011, pihak Pangkalan PLP Tanjung Priok sudah melakukan pembinaan melalui kegiatan sosialisasi tentang pentingnya kelaiklautan kapal dan keselamatan pelayaran dan penertiban atas kapal-kapal yang tidak memenuhi persyaratan berlayar. Bahkan dalam suatu kegiatan sosialisasi regulasi keselamatan pelayaran, pihak PLP Tanjung Priok menyertakan pejabat dari kantor Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. “Penertiban kami lakukan selama ini dengan mengarahkan kapal yang diketahui saat beroperasi tidak melengkapi dengan dokumen berlayar dan tidak memenuhi ketentuan keselamatan pelayaran, seperti penumpangnya melebihi kapasitas muat. Selama ini ( Pebruari-September) kapal tidak diamankan, hanya diarahkan untuk memenuhi persyaratan berlayar, setelah terpenuhi dipersilahkan berlayar kembali, ,” ungkap Nafri.

Tetapi tidak selamanya proses sosialisasi dilakukan, karena pada waktunya penertiban pada operator dan

awak kapal ojek itu dilakukan, maka ada saatnya untuk bertindak tegas, terhadap awak kapal yang tidak juga memenuhi regulasi pelayaran itu.“Jadi kapal yang tidak memenuhi ketentuan regulasi pelayaran itu yang kami tangkap. Sebab jika ada kapal yang tidak sesuai ketentuan berlayar kami biarkan beroperasi, maka kami yang dianggap lalai melakukan pengawasan pada kapal-kapal tersebut di perairan,” ujar Nafri.

Pihak PLP Tanjung Priok melakukan prioritas pengawasan atas kapal ojek itu setiap Sabtu dan Minggu, karena padat penumpang yang akan berwisata ke pulau-pulau yang bukan dikelola pengelola resort. Pengawasan dilakukan oleh kapal patroli milik PLP Tanjung Priok dan kapal patroli milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Patroli tidak dilakukan sendirian, tapi dengan aparat dari pemerintah daerah. Karena kami menyadari pentingnya koordinasi dengan aparat pemerintah daerah, dalam rangka menjaga keselamatan dan kepentingan masyarakat daerah setempat,” ungkap Nafri.

Kapal-kapal ojek yang berhasil ditertibkan itu rata-rat merupakan kapal kayu berbobot sekitar 35 GT. Sebagaimana ketentuan dalam UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, setiap kapal yang berlayar harus dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). “Dengan penegakan aturan regulasi pelayaran, kami berusaha menyelamatkan penumpang dari risiko kecelakaan, “ ungkap Nafri.

Setiap satu kapal ojek jika padat penumpangnya mencapai 100 orang lebih, padahal kapasitasnya sebanyak 50-60 orang. Saat ini terdapat 17 kapal ojek yang beroperasi di lintasan Muara Angke-Kepulauan Seribu.

“Ojek Kapal” Muara Angke di Tertibkan

“...sejumlah kapal tetap beroperasi tanpa memenuhi

persyaratan keselamatan pelayaran” Lanjut Nafri.

Page 45: Transmedia 10 Revisi Cetak

45TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

NewsTrans

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penerbang di tanah air, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) tengah mengupayakan dibentuknya tiga program pendidikan

lagi di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Medan, Sumenep, dan Papua dengan Program Pendidikan Penerbang. Hal tersebut diungkapkan Kepala BPSDM Bobby R. Mamahit saat pertemuan bersama media di Kantor BPSDM, Jakarta, Jumat (14/10).

Bobby mengungkapkan, rencana pengembangan program pendidikan tersebut, segera terealisasi pada tahun 2012 mendatang. Dibukanya program tersebut agar pendidikan penerbang bisa merata di beberapa daerah. “Untuk realisasi, kemungkinan yang paling cepat di Medan, dan tengah berupaya pendekatan dengan Bandara Polonia, Medan”, kata dia.Selain di Medan, untuk memenuhi tenaga penerbang dalam negeri, BPSDM Kemenhub berencana akan membuka sekolah penerbang di Sumenep, Jawa Timur dan Sorong, Papua dengan prakiraan biaya setiap satu sekolah mencapai Rp 100 miliar. Menurut Bobby, penambahan sekolah ini akan kita gunakan prinsip menyebar, tidak hanya berfokus di Jawa. Ini merupakan upaya memenuhi sarana dan prasarana. “Dengan demikian, pendidikan penerbang di bawah naungan Kemenhub bisa merata di berbagai daerah, tidak terpaku hanya di Sekolah Tinggi Penerbang Indonesia (STPI) Curug saja, kita yakin kita bisa”, tuturnya.

Dikembangkannya program pendidikan di ATKP Medan ini, tambah Bobby, karena di ATKP Medan sudah

memiliki fasilitas yang cukup lengkap sehingga tinggal menambah fasilitas yang dibutuhkan sesuai pendidikan penerbang. Apalagi dengan dibukanya Bandara Kuala Namu pengganti Polonia nanti, bandara lama akan bisa menjadi tempat latihan bagi siswa.“Programnya aja yang diperluas, tidak ada perubahan nama. Memanfaatkan yang sudah ada. Selain itu, di Sumenep juga sudah ada persetujuan”, tuturnya.Selain itu, lanjut Bobby, mengenai ruang udara untuk latihan di Medan yang sudah penuh karena sudah banyak bandar udara, akan diupayakan untuk memperoleh ruang udara untuk latihan siswa ATKP.“Saya yakin bisa memperoleh ruang udara di Sumut untuk latihan nantinya,” imbuhnya.

Sementara itu, Bobby juga menjelaskan, untuk pengembangan ATKP Medan diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 2 miliar. Pada program pendidikan tersebut nantinya akan mampu mendidik sekitar 30 siswa setiap tahunnya.“Bagaimana kita bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Tantangan kita di struktur. Saat ini, sudah terdapat tujuh sekolah penerbangan dan akan menjadi delapan”, ungkapnya.

Untuk proses pembangunan, kita melalui beberapa tahap, diantaranya melakukan studi dulu kemudian Detail Engineering Design (DED), setelah itu, tahap pembangunan. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi kekuarangan pelaut dan penerbangan.

Kemenhub Upayakan Tambah 3 Pendidikan Penerbangan

Page 46: Transmedia 10 Revisi Cetak

46 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransNews

Sistem pengaturan lalu lintas udara di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terus dimodernisasi , Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay mengungkapkan upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi berbagai

gangguan yang kerap terjadi pada system pelayanan lalu lintas udara di Bandara paling sibuk di tanah air itu. Herry Bakti mengakui sistem sistem radar di Cengkareng sudah tua, dan Kemenhub menargetkan pembangunan sistem baru selesai pada 2013.

Berkaitan dengan gangguan yang terjadi di Bandara Cengkareng, beberapa waktu lalu, Herry menjelaskan bahwa tidak terjadi masalah dengan Radar yang ada di Bandara Soekarno Hatta “Sistemnya hang, jadi radar ke monitor hang, bukan radarnya, radarnya sih nggak ada masalah. Orang awam bilang radarnya mati, padahal itu sistem JAATCS (Jakarta Automated Air Traffic Control System)-nya (bermasalah),” ujar Herry.

Sistem JAATCS itu,menurut Herry, bermasalah sekitar 1,5 jam dan langsung di-back up oleh sistem radar cadangan. Masalah ini membuat pesawat yang akan mendarat dan berangkat delayed. Herry mengakui radar

dan sistem yang ada di Cengkareng sudah tua dan akan segera diganti.

“Diakui barangnya sudah tua, tapi dalam proses mengganti. Membangun sistem baru kan tidak bisa sebentar,” jelas Herry.

Herry mengatakan proses penggantian sistem pelayanan lalu lintas udara Bandara Soekarno Hatta – Cengkareng ini, baru mulai memasuki masa tender. Sedangkan, pembangunan gedung sistem radarnya kemungkinan dilakukan awal 2012.

“Membangun sistem itu tidak bisa sebentar, jadi kita harapkan Sistem Jakarta Automated Air Traffic Control System selesai 2013. Sistemnya, kalau radar salah satu alatnya,” tegas Herry.

Upaya Modernisasi Jakarta Automated Air Traffic Control System (JAATCS) Bandara Soekarno- Hatta

Page 47: Transmedia 10 Revisi Cetak

47TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan dapat tambahan alokasi dana dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sebesar Rp. 1,308 triliun. Sehingga, total pagu anggaran Kemenhub 2012 jika ditambah optimalisasi dana dari Banggar

tersebut mencapai Rp. 28,1117 triliun.

Sebelumnya, pagu anggaran Kemenhub tahun depan hanya Rp. 26,809 triliun. Menhub EE Mangindaan merinci komposisi pembiayaan dari jumlah itu terdiri dari anggaran untuk Ditjen Perhubungan Darat Rp2,9 triliun, Ditjen Perkeretaapian Rp 8,7 triliun, Ditjen Perhubungan Laut Rp6,9 triliun, Ditjen Perhubungan Udara Rp4,6 triliun, Badan pengembangan SDM Perhubungan Rp207 miliar, Setjen sebesar Rp. 507 miliar, dan Inspektorat Jenderal sebanyak Rp78 miliar.

Anggara tersebut akan diprioritaskan untuk perbaikan fasilitas sarana dan prasarana perhubungan baik di darat,

laut, maupun udara. “Beberapa yang diprioritaskan adalah pembangunan dermaga, pelabuhan dan pengadaan kapal,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di gedung DPR, Jakarta, (24/10).

Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengutamakan bidang tersebut karena sektor itu dinilai paling menentukan kelangsungan pengangkutan barang dan penumpang. “Armada perhubungan itu harus mampu menghubungkan negara kita. Lebih baik itu dulu yang menjadi prioritas karena akan menjamin pengangkutan,” kata Mangindaan

EE Mengindaan juga mengungkapkan dirinya sedang mengejar target penyerapan anggaran Kemenhub yang baru 54 persen. Pasalnya, penyerapan anggaran itu harus dikebut mengingat 2011 hampir di pengujung tahun.

Kemenhub Peroleh Tambahan Anggaran Pada Tahun 2012

NewsTrans

Page 48: Transmedia 10 Revisi Cetak

48 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Kementerian Perhubungan meraih peringkat ke-4 terbaik sebagai badan publik paling terbuka dari Komisi Informasi Pusat. Pengumuman Peringkat Badan Publik Paling Terbuka Versi Komisi Informasi Pusat tersebut dilakukan pada Kamis (29/9) lalu di Lumire Hotel Jakarta. Acara ini merupakan kerjasama Komisi Informasi

Pusat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Hak untuk Tahu (International Right to Know Day) yang diperingati secara serentak di seluruh dunia setiap tanggal 28 September. Berdasarkan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat, Kemenhub meraih posisi ke-4 terbaik dalam implementasi undang-undang keterbukaan informasi dari 82 badan publik, kementerian, dan lembaga setingkat menteri di tingkat pusat.

Ada empat kriteria yang dinilai oleh Komisi Informasi Pusat, yaitu berdasarkan informasi tentang regulasi keuangan, kinerja dan profil Kementerian yang terbuka kepada publik melalui portal/website dan pelayanan informasi kepada publik secara langsung.

Hasil dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan Komisi Informasi Pusat ini dapat dijadikan dasar evaluasi bagi Kementerian Perhubungan dalam melaksanakan Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hal tersebut sebagaimana diamanatkan Pasal 9 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bahwa

seluruh badan publik diwajibkan untuk mempublikasikan informasi secara berkala. Berdasarkan monitoring dan evaluasi tersebut ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi oleh Kemenhub yaitu mengenai penyediaan Loket Layanan Informasi yang dirasa masih kurang. Kedepannya, Komisi Informasi Pusat menyarankan Portal Kemenhub dapat dilengkapi dengan informasi yang terkait dengan : Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Realisasi Anggaran yang sudah diaudit oleh BPK dan Rencana Kerja Kementerian Perhubungan

Tiga peringkat di atas Kementerian Perhubungan adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, dan Dewan Perwakilan Rakyat. Sementara peringkat ke lima dan seterusnya ditempati oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Mahkamah Agung, Kementerian Pertanian, Kejaksaan Agung, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Kehutanan.

Berikut adalah peringkat 10 besar Badan Publik paling Terbuka versi Komisi Informasi Pusat :

1. Kementerian Komunikasi dan Informatika2. Kementerian Keuangan3. Dewan Perwakilan Rakyat4. Kementerian Perhubungan5. Kementerian Pekerjaan Umum6. Mahkamah agung7. Kementerian Pertanian8. Kejaksaan Agung9. Kementerian Kesehatan10. Kementerian Kehutanan (RY)

KEMENHUB RAIH PERINGKAT KE-4 SEBAGAI BADAN PUBLIK PALING TERBUKA

TransNews

Page 49: Transmedia 10 Revisi Cetak

49TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

NewsTrans

Dua Maskapai Penerbangan Indonesia yaitu Kartika Airlines dan Sky Aviation akan membeli 30 pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 dari Rusia. Pesawat SSJ 100 ini merupakan katagori sipil untuk kepentingan komersial. 30 pesawat

Sukhoi Super Jet 100 tersebut merupakan pesawat untuk penerbangan sipil dengan kapasitas 100 penumpang. Sebanyak 18 pesawat merupakan permintaan dari Kartika Airlines dan 12 pesawat merupakan permintaan Sky Aviation.“Saat ini, pihak Indonesia tengah menunggu sertifikasi dari Eropa yaitu International Aviation Safety Assesment (IASA). Pasalnya, sertifikasi dari Rusia sudah diperoleh pesawat tersebut. Diharapkan pada tahun 2013, pesawat tersebut sudah bisa masuk secara bertahap” demikian diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay di Jakarta, Kamis (27/10).

SSJ 100 merupakan pesawat berkapasitas 100 tempat duduk. Pesawat ini buatan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) yang bekerjasama dengan Alinea Aeronautica. Sukhoi Civil Aircraft Company yang merupakan salah satu unit dari United Aviation Corporation yang memproduksi pesawat sipil.

Sebelum masuk ke Indonesia, akan dilakukan uji validasi terlebih dahulu. Lebih jauh, pemerintah Indonesia berharap nantinya akan ada kerja sama produksi Rusia dengan Indonesia dengan membangun pabrik suku cadang dengan menggandeng PT Dirgantara Indonesia. Menurut Herry, pemerintah sedang mengupayakan adanya joint production dengan Rusia bersama PT Dirgantara Indonesia untuk sparepart dan after sales service.

“Ini kan pesawat baru semua, pastilah ada kurang ini itu, baby sickness. Ini yang kita harapkan bisa dilakukan di Indonesia, meskipun memang tetap tanggung jawab pabrik,” terang Herry.

Pesawat ini telah melakukan penerbangan sejak Mei 2008. Pada Februari 2011, SSJ 100 telah meraih Sertifikat Type (Type Certification) dari Otoritas Sertifikasi Rusia dan sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Uni Eropa (EASA) yang akan diperoleh dalam waktu dekat.

Sukhoi Superjet 100 mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0.81) dan mencapai ketinggian 40.000 kaki. SSJ 100 dapat beroperasi di bandara dengan landasan pacu pendek: 1.731 meter.

Maskapai Penerbangan Indonesia Rencana Beli

Pesawat Sukhoi RusiaFoto dok. PUSKOM / Wisnu Kuncoro

Page 50: Transmedia 10 Revisi Cetak

50 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransNews

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diharapkan bisa secepatnya menyusun roadmap bidang transportasi sebagai acuan bagi pemerintah daerah (pemda) untuk pengembangan infrastruktur sesuai program Master Plan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Menurut Kepala Badan Litbang Kemenhub Denny Siahaan, penyusunan roadmap tersebut tidak bisa lagi ditunda mengingat kepentingan infrastruktur di daerah sudah sangat mendesak. “Ini penting bagi daerah yang sedang mengembangkan infrastruktur,” katanya dalam Rakornis Penelitian dan Pengembangan Transportasi terkait dengan program MP3EI di Jakarta, (29/10).Pada forum Rapat Kordinasi itu muncul komendasi perlunya dukungan dana dari Badan Litbang Kemenhub terhadap seluruh kegiatan penelitian yang mendukung program MP3EI.

“Balitbang Kemenhub akan terus melakukan penelitian guna mendorong tercapainya program MP3EI. Studi akan dilakukan di koridor V (Bali-Nusa Tenggara) untuk mengetahui sejauh mana dukungan sarana dan

prasarana transportasi dalam menghubungkan antarpulau atau provinsi dalam koridor V,” kata Denny. Selain itu, Rakornis juga menyimpulkan, saat ini penelitian mengenai transportasi yang dilakukan badan atau lembaga-lembaga penelitian di pusat maupun di daerah masih sangat minim. Untuk memperbanyak penelitian transportasi, Kemenhub perlu memberikan dukungan dana.

Pada 2011-2014, rakornis tersebut menyetujui 674 judul penelitian yang akan digarap, mencakup transportasi darat, laut, udara, multimoda, dan lintas sektoral. Dia mengatakan, rakornis itu juga sudah menentukan topik penelitian untuk diprioritaskan kurun waktu 2011-2012, antara lain percepatan pembangunan MP3EI, penelitian integrasi jembatan timbang dan overloading se-pulau Jawa untuk koordinasi antar jembatan timbang.Menurutnya, skala prioritas penelitian di Kalimantan, yakni penelitian pengembangan pelayanan transportasi jalan Trans Kalimantan, peningkatan jaringan pelayanan dan prasarana transportasi di wilayah perbatasan, serta pengembangan angkutan sungai dalam mendukung komoditas dan potensi wilayah.

Roadmap Transportasi Tidak Bisa Ditunda

Page 51: Transmedia 10 Revisi Cetak

51TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

NewsTrans

Demi pembangunan bidang perhubungan yang berkelanjutan perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan para calon intelektual dan generasi mendatang, seperti kalangan mahasiswa. Kementerian Perhubungan menilai,

secara tidak langsung mahasiswa memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perkembangan infrastruktur perhubungan di Tanah Air. Kontribusi yang diberikan berupa masukan-masukan positif tentang perhubungan. Perhatian generasi muda terhadap infrastruktur transportasi sangat dibutuhkan untuk dapat sama-sama memelihara dan mengawasi sehingga tidak mengganggu perekonomian warga.

Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (LLASDP), Ir. Wiratno saat jadi pembicara dalam seminar nasional Civil Cares Transportation (CCT) “Jalan dan Jembatan Perangkai Nusantara” di Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani)-Bandung, Sabtu (29/10).

Wiratno mengatakan, melalui seminar banyak sekali masukan dari mahasiswa yang bisa dijadikan sebagai sesuatu yang bermanfaat. Bahkan tidak jarang ada ide atau masukan yang tidak pernah terpikirkan oleh tingkat kementerian sekalipun.

“Melalui seminar seperti ini, kita bisa temukan potensi mahasiswa yang bisa dirangkaikan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi hambatan di bidang perhubungan. Tidak jarang dalam acara seperti ini mahasiswa memberikan masukan, maupun ide-ide yang belum pernah terpikirkan sebelumnya,” urai Wiratno.

Diakuinya, dalam merangkai pulau-pulau dengan membangun jalan dan jembatan penyeberangan di Tanah Air, pemerintah menghadapi beberapa kendala antara lain anggaran. Sebab untuk membangun sebuah dermaga maupun infrastruktur lainnya dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Oleh karena itulah, pihaknya membutuhkan saran maupun ide-ide membangun yang disampaikan mahasiswa.

“Pembangunan jalan maupun jembatan penyeberangan ini sangat diperlukan, terutama untuk tujuan merangkai Nusantara supaya ke depannya tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Sebab hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan perekonomian masyarakat juga,” tegasnya.

Perhatikan infrastruktur

Hal senada diungkapkan Rektor Unjani, Mayjen TNI (Purn.) Drs. Heriono, M.Psi. Pihaknya mengharapkan harapan bangsa Indonesia untuk merangkai Nusantara dapat terwujud, Dalam membangun infrastruktur ini dibutuhkan insinyur. Karena itu, di sinilah pembelajaran bagi para mahasiswa. Bagaimana mereka harus menjadi insinyur yang bisa membangun infrastruktur yang kuat,” ujarnya. Melalui seminar nasional Civil Cares Transportation inilah, kata Heriono, pihaknya bisa mengeksplorasi para ahli dan memberikan wawasan mengenai apa yang dihadapi dalam masalah perhubungan di Tanah Air.

Dibutuhkan Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan Perhubungan

Page 52: Transmedia 10 Revisi Cetak

52 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Manusia selalu hidup dengan mimpi. Berkat

mimpi pula, Wright bersaudara akhirnya dapat mewujudkan cita-cita masa kecil mereka, yaitu terbang sebebas burung di angkasa. Bila kedua bapak penerbangan tersebut mewujudkan mimpi mereka dengan merancang pesawat, sekelompok orang di Jakarta megaplikasikannya dengan cara lain, yaitu membentuk Jaya Aeromodelling Club (JAC).

JAC adalah sebuah komunitas aero sport, dengan berbagai aktifitas aeromodelling, diantaranya RC Helicopter, RC Aeroplane, RC Glider, Control Line, dan Zeppelin Balloon. Beragamnya aktifitas tersebut, sejalan dengan eksistensi club, yang bisa dibilang sudah cukup lama. Sejak berdiri pada 1 Juli 1980, sampai sekarang, JAC sudah memiliki kurang lebih 250 anggota. Para anggota JAC sendiri biasanya berkumpul setiap Sabtu dan Minggu atau hari libur lain dari pukul 06.00 sampai dengan 18.00. Untuk menerbangkan

Aeromodelling sendiri, dibutuhkan lahan yang cukup luas. Tidak heran, mereka akhirnya memilih Lapangan Dirgantara III Lanud Halim Perdana Kusuma sebagai tempat lepas landas pesawat-pesawat Aeromodelling kesayangan.

TERBANG BEBASBERSAMA JAKARTA AEROMODELLING CLUB

KomunitasTrans

Page 53: Transmedia 10 Revisi Cetak

53TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Selain lahannya yang cukup luas hingga mencapai 5 hektar, tempat itu didukung oleh berbagai fasilitas, diantara lain adalah landas pacu aspal sepanjang 200 meter dengan lebar 10 meter. Ukuran ini sangat mendukung untuk mendarat dan lepas landas pesawat model bermesin turbin (jet). Keuntungan lainnya adalah tersedianya 2 lokasi helipad untuk RC Helicopter, khususnya untuk cabang F3C. Demikian juga untuk pesawat Control Line, tersedia lokasi khusus untuk menerbangkan pesawat jenis ini. Sebagai lapangan aeromodelling terbesar di Asia Tenggara, JAC juga

mengakomodir kebutuhan para penggila aeromodelling dengan menyediakan shelter sepanjang 50 meter, kamar kecil, dan personel keamanan. Pemilihan Halim sendiri ternyata tidak lepas dari sejarah, karena beberapa pendiri awal JAC,merupakan perwira-perwira tinggi TNI Angkatan Udara. Tradisi tersebut berlanjut hingga sekarang, dengan didaulatnya Komandan Lanud Halim Perdanakusuma sebagai penasihat.

Dalam menekuni hobi Aeromodelling sendiri, banyak kendala yang dihadapi oleh para anggota JAC. Diantaranya adalah spare part yang mahal, langkanya aksesoris pendukung, hingga terkurasnya kantong, demi mendapatkan pesawat yang sesuai keinginan. Hal tersebut membuat sebagian anggota akhirnya memutar otak. Diantaranya dengan menekuni profesi lain yang berkaitan dengan Aeromodelling. Diantaranya adalah foto udara, penyemprotan lahan pertanian, produsen pesawat, hingga pedagang peralatan. Sebagian lagi malah lebih serius lagi dalam menggeluti Aeromodelling. Mereka sering disebut dengan atlet Aeromodelling. Prestasi yang diukirpun bukan

sembarangan, mereka menunjukkan kehebatan dalam menerbangkan pesawat Aeromodelling di Pekan Olahraga Nasional atau PON.

Club aeromodelling yang dikomandani oleh Frans D. Sutadji ini, cukup baik pengelolaannya, karena JAC juga mengadakan pelatihan bagi anggota baru/anggota yang belum terlalu mahir dalam menerbangkan pesawat aeromodelling dengan bantuan instruktur. Dalam merekrut anggota baru, JAC juga tidak menetapkan syarat-sayarat yang rumit. Para anggota baru cukup mendownload formulir pendaftaran di website, atau bisa juga datang ke sekretariat JAC dan melakukan pendaftaran di sana. Sekretariat JAC sendiri terletak di lantai Dasar Ruang 32 Bandara Halim Perdanakusuma. Bila anda tidak sempat datang, bisa coba dulu untuk berkirim pesan lewat email di:

[email protected], atau ke website http://www.jac.or.id.

Calon anggota akan diterima sebagai anggota setelah melengkapi beberapa persyaratan administrasi standar.

TransKomunitas

Page 54: Transmedia 10 Revisi Cetak

54 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Pada dasarnya tubuh manusia memang memiliki sifat yang sensitif. Dia akan merespon segala bentuk stimulasi dan rangsangan yang ada. Respon tersebut bisa berupa

reaksi yang berlebihan ataupun gejala ringan yang sering dianggap sepele. Salah satunya adalah kesemutan. Kesemutan atau parestesia dalam ilmu kedokteran, adalah sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia itu timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.

Semutan kerap terjadi bila syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan. Misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan. Yang patut menjadi perhatian adalah bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas, atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering, atau bila kesemutan menjadi rasa kebal. Itu tandanya anda wajib memeriksakan diri ke dokter.

JANGAN SEPELEKANKESEMUTAN

HealthTrans

Page 55: Transmedia 10 Revisi Cetak

55TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Seperti telah disebutkan di atas, kesemutan bisa jadi merupakan signal bahaya untuk memperingatkan kita, bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan salah satu organ tubuh. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang gejala awalnya ditandai dengan kesemutan:

•Radang sumsum tulang belakang (myelitis)Kesemutan yang terjadi biasanya didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.

•Diabetes mellitus atau kencing manisGejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

•Carpal Tunnel Syndrome (CTS)Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, dan pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf. akibatnya otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.

•JantungPada penderita sakit jantung,

kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang kemudian menyumbat pembuluh darah. Kemudian si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.

Pada beberapa orang, kesemutan memang menyerang untuk waktu yang tidak lama, sementara sisanya, akan merasakan kesemutan dengan dampak yang lebih berat. Untuk itu, kami akan berikan beberapa tips saederhana dalam mengatasi kesemutan yang mungkin dapat anda coba:

•Memijat atau melepaskan bendungan yang jadi penghambat aliran darah, dengan menggerak-

gerakkan bagian yang kesemutan tadi hingga hilang.

•Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah. Misalnya menonton tv sambil tiduran, atau menulis di lantai sambil tengkurap.

•Kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang kesemutan, Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah raga secara teratur.

•Ikatkan karet gelang pada ibu jari kaki yang kesemutan. Usahakan ikatannya jangan kuat-kuat atau pun terlalu kendur , sedang-sedang saja. Kemudian diamkan beberapa saat. Jika udah begitu maka tak berapa lama lagi kesemutan dikaki kita bakal hilang.

TransHealth

Page 56: Transmedia 10 Revisi Cetak

56 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

TransProfile

Nama lengkapnya, Capt. Esther Gayatri Saleh. Profesinya adalah seorang pilot penguji di PT

Dirgantara Indonesia yang sudah digelutinya hampir lebih dari 20 tahun. Di tangannya-lah ketentuan pesawat dinyatakan layak atau tidak untuk diterbangkan, hampir semua pesawat keluaran PT DI dijamahnya. Bahkan, kerap kali perempuan kelahiran Palembang, 3 September 1962 ini melatih para pilot yang hendak menerbangkan pesawat-pesawat yang dibeli dari PT. DI.

Terlebih, menjadi seorang penguji pesawat seperti Esther merupakan pekerjaan segelintir orang, pekerjaan yang diemban oleh mereka yang punya keahlian khusus

dalam melakukan uji terbang. Dalam hal ini, profesi mereka sudah diakui oleh penerbangan internasional seperti Nav-Aid Amerika, International Civil Aviation Organization (ICAO), dan FAA.

Profesi ini digelutinya sejak ia masuk ke Nurtanio pada 1984 atau 19 tahun silam. Pendidikan yang ditempuhnya tentu tidak sederhana, otoritas seorang penguji pesawat didapatkan Esther dengan tes ketat dan jenjang pendidikan yang tidak sebentar. “Biaya pendidikannya juga sangat mahal, sedikitnya 1 juta dolar,” terang Esther yang lulusan Sawyer School of Aviation, Phoenix, Arizona, Amerika.

Tingginya biaya pendidikan, membuatnya berjuang keras agar meraih kursi pendidikan terbatas yang disediakan perusahaan. Dan Esther mampu menjadi salah satu dari empat peserta didik. Pada

dasarnya, ungkap ia, perusahaan sekelas Boeing pun cuma punya 40 pilot penguji. “Yang disekolahkan khusus hanya empat orang, selebihnya dididik internal oleh pilot penguji di perusahaan itu,” ujarnya.

“Sudah mutlak jika menjadi pilot harus siap sekolah sampai tua,” katanya. Ada banyak traning telah dijalani Esther untuk bisa menerbangkan jenis pesawat tertentu. Menurutnya, setiap jenis pesawat itu unik, sehingga diperlukan pengendalian tersendiri. Oleh karena itu, training penerbangan hingga training untuk standar keselamatan tetap dijalaninya setiap 6 bulan sekali.

Ada banyak tes yang harus ditempuh Esther, antara lain: experimental test atau uji terbang pesawat yang masih dalam tahap eksperimen. Lalu, development test, uji coba terbang pengembangan

Pilot Penguji Pesawat PerempuanCapt. Esther Gayatri Saleh

Page 57: Transmedia 10 Revisi Cetak

57TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

ProfileTrans

dari performance pesawat yang ada. Ada juga maintenance test atau uji coba pesawat setelah dilakukan perawatan.

Kemudian, production test atau uji coba terbang setelah pesawat mendapat sertifikasi menjadi massive production. Selain itu ada ada demonstration flight, yaitu flight display pada setiap airshow yang memperlihatkan kemampuan terbang pesawat yang akan dijual. Sedangkan yang terakhir adalah airline pilot atau pilot yang melakukan terbang dalam komunitas airline.

Tidak berhenti sampai situ saja, setelah rampung di Nurtanio, Esther menempuh pendidikan di Sawyer School of Aviation, Phoenix Arizona, Amerika Serikat. Ia berhasil memperoleh sertifikat Commercial Pilot License serta Ground Instructor. Pada 1989, Esther harus sekolah lagi untuk memperoleh sertifikat Flight Instructor yang dikeluarkan oleh FAA. Pada tahun yang sama, Esther memperoleh sertifikat Airline Transport Pilot License FAA.

Tidak Gampang Sama Sekali

Sebagai perempuan satu-satunya yang berprofesi pilot penguji, Esther mengaku profesi test pilot memang berat sehingga dia memahami mengapa profesi ini tidak menarik perhatian perempuan pada umumnya. Pada dasarnya, pekerjaan sebagai pilot penguji dituntut memiliki kemampuan dengan tingkat presisi atau keakuratan yang tinggi. Esther, bagai satu berbanding seribu, ia adalah satu-satunya perempuan yang berhasil menjadi test pilot di Indonesia yang mempunyai jam terbang di atas 5.000. Saat ini, ia dan 12 test pilot anak buahnya membawahi 5 helikopter dan 8 pesawat.

Esther mengaku, mekanisme pekerjaannya selayaknya usaha dagang, semua dilakukan sesuai dengan permintaan pelanggan. Dengan arti, untuk melakukan satu mission flight testing (misi uji terbang), biasanya berdasarkan permintaan khusus dari pelanggan.

“Mereka ingin mengetahui kemampuan pesawat yang akan dibelinya, maka ujicoba terbangnya pun tetap mengacu pada kriteria yang sudah ada, baik dalam spesifikasi militer maupun sipil,” ujarnya. Sebelum uji coba terbang dilakukan, berbagai prosedur harus ditempuh oleh seorang test pilot. Di antaranya menganalisis data-data awal (preliminary data analysis) dari subyek yang akan diuji yang diberikan oleh spesialis. Hasil analisis tersebut kemudian dibahas dan diserahkan ke flight test engineer untuk dibuatkan flight test sequence (panduan tes terbang).

Kemudian, dilanjutkan dengan pertemuan dewan keselamatan uji terbang (flight test safety board). Materi yang dibahas biasanya berkaitan dengan teknik uji terbang (flight test technique) dan tujuan dilakukannya uji terbang (flight test objective) tersebut.

Pertemuan ini menjadi penting karena menentukan keselamatan. “Bahkan teramat penting, dengan pertemuan ini ketika ditemukan hal-hal yang tidak diharapkan maka langkah penyelamatan langsung disiapkan,” jelas Esther. Dengan begitu, semua prosedur tersebut dikaji dan diteliti secara detail agar keselamatan dan keberhasilan selama uji terbang pesawat tersebut bisa dicapai secara maksimal.

Jika semua prosedur telah dilakukan, barulah dilakukan uji terbang yang melibatkan para kru (flight test crew). Biasanya

para kru ini terdiri dari test pilot, flight test engineer, dan onboard specialist (mission specialist). Uji terbang sering kali dilakukan pada pagi hari dan dipantau oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu. “Tidak sederhana kan?” kata Esther mengingatkan bahwa di dalamnya melibatkan banyak ahli. ”Masih ada proses lainnya,” tambahnya.

Tim ahli ini memonitor setiap gerak terbang pesawat secara online melalui monitor komputer dengan test aircraft yang terpasang pada menara uji coba. Artinya, dalam setiap uji coba terbang, keselamatan penerbangan (flight safety) merupakan prioritas. “Ini dipakai guna memperoleh data yang akurat bagi test aircraft,” terang Esther. Kemudian hasil data tersebut dilaporkan ke Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara untuk ditentukan apakah pesawat tersebut laik terbang atau tidak.

Bila memperhatikan tugas seorang Esther, terlepas mereka laki-laki ataupun perempuan, siapapun akan dituntut memiliki kemampuan yang sepadan dengan tantangannya. Jadi, Anda berminat menjadi penguji pilot seperti Esther?

Pilot Penguji Pesawat PerempuanCapt. Esther Gayatri Saleh

Page 58: Transmedia 10 Revisi Cetak

58 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

KUPANG - PT Pelindo III Cabang Kupang mendapatkan satu unit alat angkat bongkar muat khusus petikemas

yaitu Container Crane (CC) yang dibawa dari negara Jepang dengan menggunakan MV. Yamatai pada 9 Oktober 2011.

Selanjutnya, pada 12 Oktober 2011, Pelabuhan Tenau Kupang kedatangan lagi dua unit Rubber Tyred Gantry (RTG). Kedatangan peralatan bongkar muat tersebut (CC dan RTG) adalah dalam rangka menunjang pelaksanaan Terminal Operator di Pelabuhan Tenau Kupang.

Menurut Manajer Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, penambahan fasilitas guna

menunjang kelancaran kegiatan operasioanl PT Pelindo III Cabang Tenau Kupang itu, menggandeng PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) yang juga merupakan anak perusahaan PT Pelindo III.

“Dengan kedatangan peralatan bongkar muat ini diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tenau Kupan,” kata Edi melalui siaran pers-nya hari ini (17/10).

Arus kunjungan kapal di Pelabuhan Tenau Kupang sendiri, pada tahun 2010 mengalami penurunan hingga 2.102 unit dibanding dengan tahun 2009 yaitu 2.478 unit. Tetapi, arus petikemas justru mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 lalu, telah tercapai 54.751 box, yang

berarti berada diatas capaian tahun 2009 yang tercatat 52.350 box.Dermaga Pelabuhan Tenau Kupang yang digunakan untuk kegiatan bongkar muat petikemas dengan panjang 237 meter dan lebar 34,8 meter. Sebagai upaya penunjang kegiatan operasional pelayanan petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang, disamping disiapkan peralatan bongkar muat juga telah disiapkan lapangan penumpukan/Container Yard eksisting seluas 15.650 m2 yang terbagi menjadi 4 blok.

Selanjutnya, pada tahun-tahun mendatang akan ditambahkan lapangan penumpukan petikemas/Container Yard (CY) seluas 8.500 m2, sehingga total luas lapangan penumpukan petikemas menjadi 24.150 m2.

Pelabuhan Kupang Tambah Alat Bongkar Muat

DaerahTrans

Page 59: Transmedia 10 Revisi Cetak

59TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Sejak kepulangannya dari Roma untuk studi banding mengenai transportasi publik, Dewan Transportasi

Kota Jakarta (DTKJ) menawarkan lima langkah upaya pembenahan transportasi Provinsi DKI Jakarta. Ketua DTKJ, Azas Tigor Nainggolan menjelaskan, sistem transportasi Roma cenderung aman dan murah sehingga patut ditiru Pemprov DKI Jakarta sebagai upaya mendukung transportasi massal yang diprogramkan Pemerintah Pusat.Pasalnya, pengelolaan atau manajemen lalu lintas dan angkutan umum massal yang dilakukan Pemerintah Italia sangat sederhana dan efektif. Azas menerangkan, ada lima langkah pembenahan yang bisa diterapkan Pemprov DKI Jakarta untuk transportasi massal.

“Langkah pertama yaitu adanya integrasi tiket busway, kereta api Jabodetabek, dan bus kota. Cara ini bisa mempermudah akses masyarakat dalam menggunakan angkutan umum,” ungkapnya.

Integrasi tiket akan mampu menarik minat masyarakat Jakarta untuk menggunakan transportasi umum. Selain itu, upaya integrasi ini akan mempermudah masyarakat menggunakan moda transportasi yang berbeda tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi

yang tinggi. Bahkan, lanjut Tigor, “Bisa mencapai tujuan dengan cepat, tentu upaya ini efisien waktu dan uang.”

Selama belajar tentang penataan transportasi di Roma, DTKJ melihat pembangunan sistem transportasi dilakukan secara terpadu dan sistematis, diantaranya mengintegrasikan antara kebutuhan infrastruktur dengan kebutuhan transportasi perhubungannya.“Di Roma, kita akan menikmati betapa mudah, murah dan nyaman setiap kali kita berjalan atau bertransportasi,” tuturnya. Hal tersebut, ditunjang dengan akses dan sistem integrasi angkutan umum massal yang baik.

Selanjutnya, Azas Tigor menjelaskan, sistem integrasi angkutan umum massal itu terwujud bila akses antara angkutan umum Tram, Busway dan Metro (MRT) diintegrasikan dengan baik, serta sistem ticketing yang terpadu. Penggunaan tiket angkutan umum di Roma berlaku untuk semua angkutan massal seperti untuk Tram, Busway, atau Metro.

Langkah kedua yang diusulkan DTKJ adalah memberlakukan zona parkir untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), fungsi pelayanan dan pembatasan kendaraan pribadi. Kemudian,

langkah ketiga yaitu membenahi sistem kelembagaan di Dinas Perhubungan, dan Bina Marga/Jasa Marga seperti yang dilakukan Kota Roma.

Sedangkan, langkah keempat yaitu memberi kewenangan kepada suku dinas masing-masing wilayah agar dapat bertanggung jawab terhadap kondisi dan lalu lintas di wilayahnya masing-masing dengan menerapkan local area traffic management (manajemen lalu lintas di area lokal).

Terakhir, langkah kelima, yaitu melakukan penegakan hukum secara tegas dalam aturan lalu lintas di Jakarta guna membangun sistem transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan murah. Tentunya upaya ini diperlukan koordinasi yang konsisten dari semua pihak terkait.

“Pemprov DKI dapat segera mewujudkan lima langkah ini, karena bisa mendukung program transportasi massal yang dicanangkan pemerintah pusat,” pungkasnya. Jika kelima langkah ini dapat diterapkan, maka Pemprov DKI Jakarta mampu menekan jumlah pengguna kendaraan pribadi dan mengalihkan minatnya untuk beralih ke sarana transportasi publik.

DTKJ: Lima Langkah Bisa Wujudkan Transportasi Massal di Jakarta

DaerahTrans

Page 60: Transmedia 10 Revisi Cetak

Demi meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada stakeholder, Pelabuhan Panjang – Lampung terus berbenah dan melengkapi fasilitas pelabuhannya. Antara lain didatangkannya 4 unit Gantry Jib Crane dari China dengan kapasitas 40 Ton yang

mempunyai kemampuan 16 Hoock cycle/Jam/unit atau 180 Ton/Jam/Unit, sehingga dengan pengoperasian 4 unit Jib Crane akan memiliki kemampuan 720 Ton/Jam dari sebelumnya 500 Ton/Jam (dengan menggunakan ship gear), ini menyusul telah didatangkannya 1 unit New Quay Container Crane Twinlift dengan Kapasitas 61 Ton pada tanggal 2 September 2011 dengan kemampuan kinerja 31 Cycle/jam. Alat bongkar muat ini untuk memperkuat dan melengkapi fasilitas pelayanan bongkar muat yang telah ada lainnya di Pelabuhan Panjang, baik kuantitas maupun kualitas. Sementara itu, untuk fasilitas infra dan supra struktur telah dilakukan penambahan dan perkuatan Lapangan beton D (CKG) dengan Luas 4120 M; Gudang seluas 3000 M2; Dermaga D1 dengan panjang 86 M (-9 s.d. -10 M.LWS), dan Dermaga D2 dengan panjang 400 M (-14 M.LWS)Dengan kemampuan alat yang memadai serta adanya Terminal Curah Kering, maka kunjungan kapal di Pelabuhan Panjang akan semakin singkat dan biaya di pelabuhan akan lebih efesiensi, sehingga hal ini akan berdampak pada barang-barang dipasaran akan jauh lebih murah dan pada akhinya akan meningkatkan pendapatan daerah.Seiring dengan adanya peningkatan fasilitas tersebut, telah terjadi peningkatan arus kapal, barang dan petikemas yang cukup signifikan.Menurut data Pelindo, arus kapal pada 2010 di Pelabuhan Panjang tercatat 2,402 unit (14,621,206 GT) meningkat 18,57% dan 24,31% bila dibandingkan taksasi 2011 yang tercatat 2.848 unit (18.176.250 GT). Sementara itu arus petikemas meningkat 12.40% dari realisasi 99.821 Box menjadi 112.200 Box pada taksasi 2011. Sedangkan arus barang naik sebesar 12.98% dari realisasi 2011 sebesar 13.724.446 Ton menjadi 15.505.687 Ton pada taksasi 2011.

Trobosan dan Kebijakan

Atas pencapaian target di tahun 2011 ini, dan untuk memenuhi rencana di tahun 2012 manajemen Pelabuhan Panjang telah melakukandan membuat program-program bisnis yang dapat menguntungkan baik

bagi Pelabuhan Panjang maupun para stakeholdernya.Program tersebut antara lain : Pertama,dengan menciptakan program marketing bersama dari semua stakeholder untuk kepentingan bersama, sehingga setiap individu, Asosiasi, Instansi Pemerintah dan Mitra Kerja yang terlibat langsung dalam kegiatan pelabuhan dapat senantiasa memasarkan Pelabuhan Panjang. Kedua,melakukan terobosan dengan menciptakan konversi energi sehingga dapat menekan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan.Ketiga,membuka peluang-peluang baru dalam bisnis pelabuhan dengan berorintasi pada kerjasama yang saling menguntungkan.Keempat,menyediakan dukungan fasilitas yang telah dimiliki Pelabuhan Panjang, baik fasilitas alat maupun infra dan supra struktur, serta rencana pengoperasiaan Terminal Curah Kering di Dermaga Pelabuhan Panjang.Untuk menunjang kelancaran arus kapal, Pelabuhan Panjang juga telah merencanakan untuk melaksanakan pengerukan alur dengan kedalaman menjadi -14 M.LWS di tahun 2012 sehingga dimungkinkan kapal-kapal berbobot diatas 10.000 GRT dapat masuk ke Pelabuhan Panjang.

Dengan adanya peningkatan fasilitas dan peralatan yang semakin membaik, sertaadanya dukungandan goodwill dari jajaran Pemerintah Provinsi Lampungberupa memberikan aturan dan kebijakan yang lebih baik bagi PelabuhanPanjang mendatang.Seperti dalam hal mengantisipasi antrian kapal,di mana telah dikeluarkan kebijakan dari Pemda melalui General Manajer Pelabuhan Panjang bahwa kepada pemilik Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang di kelolanya harus bersifat Bisnis To Bisnis, serta diwajibkan harus berkoordinasi selalu dengan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang dengan mengatur mekanisme penyandaran kapal serta Bongkar Muat. Sehingga dengan kebijakan ini, tidak ada lagi antrian kapal di Terminal Konvensional Pelabuhan Panjang.Dampak dari semua ini adalah dapat mensejahterakan masyarakat Lampung karena akan terciptanya lapangan kerja baru mulai dari pabrik, angkutan, Ekspedisi, Muatan Kapal Laut, perdagangan, pergudangan dan industrinya yang dapat menyerap tenaga kerja banyak,sehingga kedepannya Provinsi Lampung akan memiliki pendapatan daerah tertinggi di Wilayah Sumatera. ◊

60 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

PELABUHAN PANJANG SIAP HADAPI TANTANGAN

DaerahTrans

Page 61: Transmedia 10 Revisi Cetak

61TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Masalah keamanan dan kenyamanan Angkutan Umum di Ibu Kota masih akan menjadi perhatian Pemerintah DKI Jakarta. Menyusul maraknya kejadian kejahatan yang terjadi dalam Angkutan Umum di Ibu Kota

akhir-akhir ini, Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya melakukan tindakan pencegahan dan penindakan terhadap angkutan-angkutan kota yang beroperasi di Jakarta.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya akan melakukan razia terhadap sopir tembak angkuta kota, pada 21 November 2011. Razia ini dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pengguna angkutan umum.“Kami akan turun ke jalan memeriksa pengemudi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono saat dijumpai wartawan di Balaikota, Jakarta, (27/10/2011).

Dijelaskan Pristono, dalam razia nanti, petugas gabungan dari Dishub dan kepolisian akan merazia kelengkapan pengemudi yang meliputi tiga atribut, yakni seragam, Kartu Pengenal Anggota (KPA), dan Kartu Pengenal Perusahaan (KPP). Pelanggaran kelengkapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri nomor 35 tahun 2003 pasal 20 KM 35/2003 pasal 20 dan 82. Bila melihat aturan yang telah diatur dalam pasal tersebut, masih jauh perilaku sopir angkutan umum kita dari kondisi ideal. Beberapa hal yang diatur dalam Keputusan Menteri , sesuai Kepmen Nomor 35 Tahun 2003, diatur bahwa dalam pengoperasian kendaraan untuk pelayanan angkutan umum, pengemudi kendaraan umum yang

bertugas wajib :1. Mematuhi ketentuan dibidang pelayanan dan

keselamatan angkutan;2. Memakai pakaian seragam perusahaan yang

dilengkapi dengan identitas perusahaan, yang harus dipakai pada waktu bertugas;

3. Memakai kartu pengenal pegawai yang dikeluarkan oleh perusahaan;

4. Bertingkah laku sopan dan ramah;5. Tidak merokok selama dalam kendaraan;6. Tidak minum minuman yang mengandung alkohol,

obat bius, narkotika maupun obat lain;7. Mematuhi waktu kerja, waktu istirahat dan

pergantian pengemudi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Operasi yang akan digelar Dishub DKI Jakarta dan Kepolisian berupaya untuk menegakkan aturan tersebut “Sehingga jika ada yang melanggar kita tindak, dan mudah-mudahan ini membuat efek jera. Kita harapkan ini bisa mengurangi sopir tembak,” katanya. Pristono juga berharap pihak operator dan Organda DKI Jakarta bisa lebih tegas dalam mengawasi operasional kendaraan. “Operator harus tahu siapa yang pakai mobilnya. Jangan sampai dilempar-lempar ke orang lain sehingga pertanggungjawabannya sulit. Operator harus sadar karena kami tidak mungkin cek satu-satu,” tutur Pristono.

Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta juga telah melakukan penertiban penggunaan kaca gelap pada angkutan-angkutan kota. Hasilnya, kaca gelap pada sekira 2000 lebih angkutan kota telah dilepas. ◊

Pemprop DKI Rencanakan Gelar Operasi Ketertiban Angkutan Umum

DaerahTrans

Page 62: Transmedia 10 Revisi Cetak

MOBIL BERBAHAN BAKAR KOPI

62 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Tidak ada rotan akar pun jadi, itulah ungkapan yang tepat untuk sebuan penelitian baru di Inggris, sekelompok insinyur telah berhasil

memanfaatkan limbah minuman kopi sebagai bahan bakar mobil. Menariknya, mobil itu berhasil memecahkan rekor dunia sebagai kendaraan tercepat.

Coffee Car Mk2 namanya, mobil tersebut memecahkan rekor dunia

(Guiness World Record) karena mampu melesat hingga 124,7 km/jam dengan rata-rata kecepatan 107,0 km/jam. Sementara rekor sebelumnya dipegang oleh tim AS dengan mobil bahan bakar kayu, Beaver XR7 yang mencapai 76,8 km/jam.

Mobil berbahan kopi itu diformat menggunakan perangkat yang bernama gasifier dengan cara bagian kabin dirombak untuk menempatkan perangkat gasifier

dan berbagai peranti pendukung yang total bobotnya mencapai 250 kilogram.

Gasifier berfungsi merebus kopi hingga suhu 700 derajat Celsius. Proses itu menghasilkan gas sintetis yang terdiri dari metana monoksida, hidrogen, serta gas karbon. Kolaborasi ketiga gas itu menghasilkan tekanan hingga 150 Psi, kemudian disalurkan ke manifold mesin sehingga menimbulkan kecepatan mobil.

TransTekno

Page 63: Transmedia 10 Revisi Cetak

63TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Kemudian mobil itu melangsungkan perjalanan dari London ke Manchester sejauh 337 kilometer pada bulan Maret tahun 2010, karena ketahanan dan kecepatannya itu, mobil berbahan bakar kopi yang digarap oleh insinyur Martin Bacon bersama Teesdale Conservation Volunteers of Durham ini tak ayal langsung masuk ke Guinness Book of Records, karena sebelumnya tidak ada mobil bertenaga limbah yang pernah melakukan perjalanan sejauh itu.

Gara gara Limbah Kopi Di Kedai Kopi

Berawal dari seorang bernama Jem Stansfield. Ia memperhatikan banyak sekali ampas atau limbah kopi yang terbuang dari kedai minum kopi. Melihat fakta itu ide untuk memanfaatkan ampas itu sebagai bahan bakar mobil langsung hinggap di benaknya.

Ia segera mengaplikasikan bahan bakar itu di VW Scirocco dan jadilah VW itu dinamai "Car-puccino". Guinness mencatat, mobil itu membutuhkan 56 espresso untuk berjalan satu mil atau 1,6 kilometer.

Namun, mobil VW Scirocco bukan tercatat sebagai mobil dengan kecepatan tertinggi, tapi sebagai mobil berbahan bakar sampah organik yang mampu melakukan perjalanan jauh, yaitu dari London ke Menchester. Perihal interior mobil berbahan bakar kopi ini, Jem dan rekan insinyurnya telah mengubah tampilan interior sedan Rover SD1 bermesin enam silinder tersebut dimana bagian kabin dirombak untuk ruang perangkat gasifier dan berbagai peranti pendukung yang total bobotnya mencapai 250 kilogram.

TeknoTrans

Page 64: Transmedia 10 Revisi Cetak

64 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

BELAJAR SEJARAH

MANUSIA PERAHUDI PULAU GALANG

Kata wisata biasanya identik dengan suasana yang meriah, bangunan-bangunan yang megah, ataupun kenangan indah.

Pulau Galang adalah Anomali dari itu semua. Alih-alih melihat bangunan megah dengan suasana meriah, kita malah diajak untuk menengok sejarah getir perjuangan manusia perahu asal Vietnam dalam bertahan hidup di pengungsian. Walaupun begitu, terasa ada sensasi tersendiri bila anda mengunjungi pulau yang telah ditinggalkan para penghuninya semenjak tahun 2002 silam.

TransWisata

Page 65: Transmedia 10 Revisi Cetak

65TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Pulau yang terletak di propinsi Riau ini, sekitar tahun 1980-an, pernah menjadi rumah bagi 250.000 orang pencari suaka asal Vietnam. Sambil menunggu permohonannya dikabulkan, merekapun mulai mencoba beradaptasi dengan penduduk sekitar. Kegiatan adaptasi tersebut antara lain adalah dengan mendirikan beberapa bangunan, tempat peribadatan, serta pembuatan monument atau patung sebagai simbol untuk memperingati suatu peristiwa.

Bangunan-bangunan bersejarah itulah, yang sekarang banyak dikunjungi oleh turis, hingga akhirnya menjadi objek wisata.

Untuk sampai di pulau ini cukup mudah, karena selain jaraknya yang relatif dekat dengan pulau Batam – hanya 7 Kilo Meter - sekarang sudah ada Jembatan Batam, atau Jembatan Barelang, hingga para wisatawan dapat dengan leluasa berkunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan daerah ini cukup

menarik untuk dikunjungi, tapi ada baiknya anda mengunjungi beberapa tempat yang merupakan ikon dari Pulau Galang.

• Quan Am Tu PagodaPagoda Quan Am Tu bercirikan Patung Dewi Gung Shi Pu Sha (Dewi Kuan Im) berukuran besar yang terletak di luarnya. Terdapat altar doa di depan patung Dewi Kuan Im tersebut, dimana dipercaya apabila berdoa di altar tersebut akan diberikan jodoh (bagi mereka yang belum berjodoh), hoki dalam usaha dan ketentraman berumah tangga.

• Boat People PlazaDi tempat ini, dipamerkan beberapa jenis perahu yang digunakan oleh para pengungsi untuk mengarungi lautan demi mendapatkan kehidupan baru di negara lain.

• Ngha Trang GraveDi pemakaman ini, terdapat 503 makam pengungsi beragama Kristen dan Budha. Besarnya kematian saat itu diakibatkan berbagai penyakit yang mereka derita setelah berlayar berbulan-bulan di laut lepas.

• The MuseumDi sini, dipamerkan berbagai barang-barang peninggalan serta hasil karya tangan para pengungsi Vietnam. Bentuk hasil karya tangan pengungsi ini biasanya adalah kerajinan tanah liat dan lukisan. Juga terdapat foto-foto kegiatan serta kejadian yang ada di Camp Sinam.

• Pantai MelurTerletak di bagian barat Pulau Galang. Pantai Melur banyak di kunjungi karena pasir putihnya serta panorama lautnya yang luas, bersih dan bening.

WisataTrans

Page 66: Transmedia 10 Revisi Cetak

66 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Co-Pilot yang Ramah Lingkungan iPad,

Saat ini iPad sudah resmi dijadikan co- pilot di Amerika Serikat, sertifikasi penggunaan iPad yang disahkan

oleh FAA (Federal Aviation Administration) ini bukan ditujukan sebagai alat bergaya para pilot atau sebatas memainkan Angry Birds saat mengendalikan pesawat, namun ratusan aplikasi di dalamnya

mampu menunjang operasional penerbangan pesawat.

iPad menawarkan banyak aplikasi yang menyokong operasional penerbangan pesawat, bahkan aplikasi-aplikasi ini menjadi seperangkat (toolbox) praktis dan fleksible menggantikan toolbox manual, diantaranya printed manual, safety checklist, logbooks, navigatrion charts, informasi cuaca dan airport diagrams.

Diantara kemudahan yang ditawarkan iPad dalam

pengoperasian penerbangan pesawat adalah data grafik penerbangan yang pada umumnya tersedia dalam bentuk kertas cetak. Namun dengan penggunaan iPad, pilot tidak perlu lagi menyimpan banyak kertas data yang beratnya mencapai 16 kilogram, karena mereka bisa memantau data grafik dengan aplikasi iPad.

Panduan peta manual dalam bentuk kertas dan juga buku panduan kokpit untuk membantu pilot dalam menerbangkan pesawat tergantikan oleh aplikasi map dan panduan

TransLifestyle

Page 67: Transmedia 10 Revisi Cetak

67TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

kokplit dalam iPad. Sehingga penggunaannya dirasakan lebih canggih, praktis dan efisien. Dengan penggunaan iPad, maka produksi kertas bisa dikurangi, paling tidak dapat menyelamatkan pepohonan dari kepunahan.

Salah satu maskapai penerbangan di Amerika Serikat, yaitu American Airline tengah menjalankan program pengujian iPad yang berisi aplikasi grafik penerbangan. Tanpa kertas, perusahaan penerbangan ini akan dapat menghemat biaya jutaan dollar.

Beberapa waktu yang lalu FAA juga telah mengizinkan perusahaan penyewaan jet pribadi

“Executive Jet Management”, untuk menggunakan iPad sebagai pemandu navigasi pilotnya. Sayangnya setelah melakukan berbagai pengujian terhadap iPad sebagai navigasinya, pihak maskapai menyatakan bahwa penggunaan iPad tidak dapat digunakan di bawah ketinggian 10.000 kaki dan berencana melakukan perbaikan untuk memaksimalkan fungsi iPad sebagai navigator.

Sebenarnya, pengujian penggunaan iPad untuk penerbangan sudah berlangsung pada tahun 2010, maskapai penerbangan Alaska lah operator yang berinisiatif melakukannya, pada langkah

pertama pengujian, mereka menggunakan iPad sebagai peta dan panduan kokpit pada awal tahun 2010 dan hingga saat ini langkah itu dilakukan oleh 85 persen dari 1.300 perusahaan penerbangan.

Masih dalam Pengujian

Walau sudah diresmikan FAA menjadi co-pilot, namun penggunaan iPad sebagai co-pilot masih diragukan karena bertentangan dengan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang mengatakan keberadaan perangkat elektronik portabel apapun dapat membahayakan penerbangan.

LifestyleTrans

Page 68: Transmedia 10 Revisi Cetak

68 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Dalam hal ini FAA berdalih masih perlu pengujian iPad sebagai co-pilot lebih lanjut, itu sebabnya autorisasinya sementara berlaku hanya untuk beberapa operator penerbangan komersial dan pribadi. Penggunaan iPad saat penerbangan belum dapat dikatakan aman sepenuhnya. Sebagaimana diketahui, alat-alat elektronik diduga memiliki andil dalam gangguan terhadap penerbangan.

Namun Apple berusaha keras meyakinkan khalayak bahwa iPad nantinya dapat digunakan saat penerbangan, sehingga pilot tidak perlu mematikan dan menyimpan iPad selama lepas landas dan mendarat karena iPad tidak akan menganggu fungsi elektronik pesawat.

Sementara, Apple juga menegaskan tentang kemampuan daya tahan baterai iPad selama penerbangan.

Menurut Steve Jobs pada saat peluncuran iPad, baterai iPad telah didesain sedemikian rupa sehingga bisa tahan bekerja terus-menerus selama 10 jam tanpa harus dihubungkan ke soket untuk diisi ulang. Pencipta iPad yang tutup usia pada tanggal 5 Oktober 2011 itu menambahkan, dengan baterai iPad ia bisa menonton video tanpa henti bila melakukan penerbangan dari San Fransisco ke Tokyo.

TransLifestyle

Page 69: Transmedia 10 Revisi Cetak

69TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Berkendara Aman di MALAM KELAM

Tahukah Anda bahwa berkendaraan pada malam hari lebih beresiko daripada siang hari. Logisnya, kebanyakan

orang leluasa berkendaraan pada siang hari sehingga prosentasi berkendaraanya lebih tinggi dibandingkan berkendaraan pada malam hari. Namun fakta berbicara sebaliknya, risiko kecelakaan justru terbuka lebar bagi pengendara pada malam hari. Kenapa? Penyebab utama besarnya rasio kecelakaan pada malam hari adalah gelap. Hasil riset National Safety Council (NSC) Amerika

Serikat menyatakan, 90 persen kekuatan indera penglihatan menentukan reaksi berkendaraan. Terlebih bila pengendara berumur setengah baya atau manula akan sangat rawan mendapatkan kecelakaan karena organ matanya tidak sebaik dulu.

Seorang optometrist (seorang yang ahli dalam bidang kemampuan pandang, sistem penglihatan dan mata) dari Amerika Serika, Dr. Diana Risko menjelaskan bahwa retina mata pada dasarnya didisain untuk situasi yang terang.

Menurutnya, hanya 15 persen dari reseptor cahaya dalam mata dipergunakan dalam kegelapan.

Atas dasar itu suasana gelap akan membuat pupil mata membesar, dan sorotan cahaya dari mobil yang datang dapat mematikan, sementara reseptor-reseptor yang ada dalam mata, menjadikan apa yang Anda lihat hanyalah berupa kilasan cahaya putih sajaPakar yang juga seorang biker ini juga menambahkan bahwa astigmatism (mata buram) dalam sesaat akan terjadi saat mata tersoroti lampu kendaraan dari depan, setelah cahaya berlalu maka mata akan kembali ter-koreksi. Namun jika terlalu sering terjadi seperti itu, keburaman mata bisa menjadi permanen.

SafetyTrans

Page 70: Transmedia 10 Revisi Cetak

70 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Tidak ayal resiko kecelakaan pada malam hari sangat terbuka lebar walau kondisi jalan diisi dengan sedikit kendaraan. Sementara kendaraan besar seperti angkutan truk barang dan bus malam sering beroperasi pada malam hari maka resiko kecelakaan berkendaraaan pada malam hari semakin rawan, maka sebaiknya Anda mengusahakan untuk tidak berkendaraan pada malam hari, namun jika keadaannya terpaksa berkendaraaan pada malam hari, ada baiknya Anda memperhatikan tips aman berkendaraan malam hari di bawah ini:

Persiapan Utama

Tidak hanya berkendaraan dengan jarak jauh, berkendaraan dengan jarak dekat pun sebaiknya Anda memperhatikan tunggangan Anda sendiri. Persiapan kendaraan dengan intens adalah upaya utama dalam antisipasi berkendaraan aman.

Bila Anda pengguna motor maka sebaiknya lakukan pengecekan pengecekan pada sistem kelistrikan, terutama pada lampu-lampu. Pastikan, lampu besar hidup, lampu rem belakang hidup, lampu sein berfungsi.

Bilamana motor Anda menggunakan windshield, sebaiknya windshield dilap dan dibersihkan, minimal dua kali seminggu. Tidak hanya lampu dan

windshield, kaca helm Anda juga sebaiknya dibersihkan. Namun jika Anda pengguna helm full-face, upayakan kaca helm-nya bebas gores dan juga embun. Kaca yang baret-baret menyebabkan bias cahaya yang bisa menyebabkan cahaya kecil menjadi besar dan menutupi penglihatan, kaca yang melengkung (peang) menyebabkan satu titik cahaya berubah menjadi dua titik atau lebih.

Buta Akibat Cahaya

Perlu diketahui, kesilauan mata terhadap cahaya tergantung pada kesensitifan mata. Pada umumnya pengendara motor yang berumur memiliki mata yang lebih sensitif dibandingkan mata anak muda. Lampu-lampu HID banyak dipergunakan pada motor-motor dan mobil. Kalau sudah terpasang, saat diatas motor, anda akan sangat menikmati terangnya lampu dan juga luasnya jangkauan cahaya. Akan tetapi, bila Anda pengendara yang datang dari arah

berlawanan, maka Anda akan berpikir sebaliknya.

Hindari pergunaan lampu jauh bila Anda berada di belakang kendaraan lain, karena menyilaukan pengendara di depan oleh pantulan spion, dan juga saat ada kendaraan dari arah berlawanan. Latih pandangan malam Anda agar terbiasa memanfaatkan lampu kendaraan dengan tepat.

Jangan Ngebut dan Pelankanlah

Berhubung perjalanan malam mengurangi jarak dan kualitas penglihatan, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dan upayakan berjalan lebih pelan. Bagaimanapun menentukan kondisi jalan di malam hari akan dirasa sangat sulit sehingga Anda dituntut untuk selalu awas dan siap untuk melakukan pengereman darurat.

Setiap kali bertemu dengan tikungan maka bersiap-siaplah

TransSafety

Page 71: Transmedia 10 Revisi Cetak

71TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

untuk antisipasi bila tikungannya ternyata sangat tajam, maka selalu awas melihat cahaya yang timbul dari balik tikungan.

Tentukan Posisi

Usahakan jangan terlalu lama berada di belakang truk besar atau dalam blind-spot kendaraan lain. Jadikan diri kendaraan Anda terlihat. Bagian tengah jalan mungkin posisi yang terbaik bila memungkinkan, karena jika terlalu pinggir Anda akan menyatu dengan lampu-lampu yang hidup disamping jalan. Selalu memberi ruangan ekstra saat Anda berdekatan dengan

kendaraan lain, sehingga anda bisa mengantisipasi sewaktu-waktu kendaraan tersebut melakukan gerakan yang tidak terduga.

Lelah, Wajib Beristirahat!

Terlepas dari kondisi siang atau malam, berkendaraan dengan badan lelah dan ngantuk tidaklah dibenarkan. Perjalanan terlalu jauh akan menyebabkan kelelahan dan secara refleks “auto pilot”, yaitu secara naluriah, otak mengontrol aktifitas berkendara namun kesadaran anda mulai redup, sehingga reflek mulai hilang dan kemampuan untuk

mengenali bahaya berkurang. Snack (makanan kecil) dan pelemasan (stretching) dapat menolong meringankan kelelahan.

Biasakan Terlihat

bila Anda pengguna motor dan melakukan perjalanan malam, sebaiknya menggunakan pakaian yang menyala dan mencolok yang dapat memantulkan cahaya sehingga mudah terlihat dalam kegelapan. Begitu pula dengan pengguna mobil, body mobil bisa ditempeli sticker atau pita yang bisa dibeli di toko-toko aksesoris mobil dan motor.

SafetyTrans

Page 72: Transmedia 10 Revisi Cetak

TransLifestyle

72 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Page 73: Transmedia 10 Revisi Cetak

TokohTrans

73TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Susi Pudjiastuti,Sang Juragan Pesawat

Keharusan untuk menyediakan ikan segar membuat Susi terpikir untuk membeli pesawat terbang. Mengapa pula ia membuka sekolah pilot sendiri?

Susi sungguh pribadi yang penuh kontradiktif. Ia bermetamorfosis dari gadis kampung menjadi warga

dunia dan sukses sebagai wanita pengusaha bidang perikanan dan jasa penerbangan. Berbagai penghargaan ia terima. Mulai dari Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman Award for Economics.

Susi Pudjiastuti, wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965,

yang cuma lulusan SMP, kini Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan Presiden Diretur PT ASI Pudjiastuti Aviation yang mengoperasikan Susi Air yang kini memiliki 50 pesawat dan pabrik pengolahan ikan yang berkualitas untuk melayani kebutuhan ekspor, di antaranya adalah Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, Pilatus Porter, serta Diamond DA 42. Kebanyakan pesawat itu dioperasikan di luar Jawa seperti di Papua dan Kalimantan Di luar itu, aktivis lingkungan independen ini juga dipercaya sebagai Board of Directors HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) bidang hubungan dalam negeri serta Ketua Komisi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah pada KADIN. Kini ia juga dipercaya sebagai dosen tamu pada program pendidikan di lingkungan BRI dan Telkom, bahkan juga dipercaya menjadi dosen tamu di ITB, IPB, dan UGM.

Tentang 3 anak muda Eropa yang ikut pulang kampung bersamanya, dan diakui Susi sebagai hendak belajar di rumahnya itu, ternyata adalah pilot-pilot muda lulusan sekolah penerbang di Norwegia, Prancis, dan Jerman. Mereka datang ke Indonesia atas biaya sendiri, untuk belajar terbang lanjutan di rumah Susi. Susi memiliki sekolah penerbangan, namanya Susi Flying School, dibangun tahun 2008, di bawah manajemen PT ASI Pudjiastuti Flying School dengan Susi sebagai direktur utamanya.

Sejujurnya, Susi bilang bahwa pilot-pilot di perusahaannya, berjumlah nyaris mencapai seratus orang, umumnya memang pilot asing dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan beberapa dari Filipina. “Mencakup lebih dari 90% pilot yang bekerja pada kami,” kata Susi.

Page 74: Transmedia 10 Revisi Cetak

74 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Susi juga bukan tidak nasionalis dengan mempekerjakan pilot-pilot asing di nyaris semua pesawat miliknya. Awalnya, ia juga mimpi, pesawat-pesawatnya terbang melintasi khatulistiwa dan singgah di berbagai pelosok Nusantara, dengan pilot-pilot sebangsa dan sewarna kulit dengannya. Tetapi, mimpi itu tinggal sekadar mimpi. “Untuk mendapatkan pilot nyatanya tak semudah kita membalikkan tangan,” katanya.

Indonesia, menurut Susi, amat kekurangan pilot. Dari kebutuhan sekitar seratus pilot tiap tahunnya, cuma sebagian kecil saja yang diisi oleh pilot-pilot lulusan sekolah penerbang di Indonesia. Sebagian besar lebihnya merupakan pangsa kerja serapan pilot-pilot asing.

Sedemikian besarnya peluang kerja ini, sampai-sampai saat masih di bangku sekolah pun terkadang banyak calon pilot Indonesia yang diijon kerja di berbagai perusahaan jasa penerbangan yang ada. Satu hal lain, pesawat-pesawat yang

dimiliki Susi adalah pesawat-pesawat ringan, pesawat ‘mini’, dengan rute penerbangan yang tak populer di berbagai pelosok Indonsia. “Pilot-pilot kita, apalagi yang senior, mana mau terbang mengawaki pesawat kecil, apalagi ke pelosok-pelosok terpencil yang sepi dan susah dijangkau. Pastilah pesawat-pesawat jet berbadan besar, dengan perusahaan-perusahaan besar dan terkenal, lebih mendatangkan prestise untuk dijajal sebagai lahan kerja,” katanya, setengah bergurau.

Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pilot (dan ahli mesin) di perusahaannya, Susi bergerilya menyebar iklan ke situs-situs internet ataupun datang langsung ke sekolah-sekolah penerbangan sipil di berbagai negeri, khususnya Amerika dan Eropa. Untuk menindaklanjuti minat menjadi pilot Susi Air itu pula, ia lantas membangun Susi Flying School dengan berbagai program dasar dan lanjutan. Beberapa ruang kelas ber-AC dibangunnya di halaman

rumahnya yang luas, lengkap dengan mock-up dan ragam computer system dan alat avionik lainnya. Untuk uji terbang, silakan ke airstrip pribadinya di Pantai Pangandaran.

“Bagi pilot-pilot muda asing, menerbangkan pesawat-pesawat Susi Air bukan sekadar untuk menambah jam terbang yang memang amat dibutuhkan. Lebih dari itu, alam dan budaya Indonesia merupakan titik penting dari minat kerja mereka. Bayangkan! Mereka bisa melihat dan mendekat langsung ke spot-spot alam Indonesia, bersinggungan langsung dengan aktivitas masyarakat di berbagai pelosok negeri, dan untuk semua pengalaman berharga itu, mereka mendapat bayaran yang pantas sebagai pilot,” kata Susi. Tak heran bila banyak pilot Susi Air yang amat kerasan bekerja. Bahkan, saat-saat cuti pun, bukannya mudik ke negerinya, eh… mereka malah pergi ke tempat-tempat eksotis di berbagai pelosok Indonesia.

TokohTrans

Page 75: Transmedia 10 Revisi Cetak

75TRANS MEDIA | EDISI 10 2011

Page 76: Transmedia 10 Revisi Cetak

76 TRANS MEDIA | EDISI 10 2011