Transplant vs transaksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah pbl

Citation preview

Transplantasivs TransaksiSeorang wanita usia 45 tahun, isteri seorang pejabat di sebuah provinsi telahdinyatakan oleh dokter spesialis penyakit mengalami gagal ginajl sejak 5 ahunyang lalu. Sejak awal dokter menyatakan bahwa alternatif terapinya adalah cucidarah atau transplantasi ginjal. Pada dua tahun pertama kondisinya terkontrol baiksehingga pasien beserta keluarga masih bisa hidup normal. Pada saat itu pasiendan suaminya memilih untuk melakukan cuci darah. Pada awal tahun ke-3 kondisipasienmenuruncukupbermakna,sehinggadengansegalapertimbanganpasiendan suami ingin melakukan transplantasi ginjal. Persoalan pertama yang munculadalah tidak mudah untuk mendapatkan calon donor. Anak dan keluarga pasientidak ada yang berkehendak (sukarela) melakukan donor. Secara kebetulan pasienmaupun keluarganya beberapa kali membaca kerelaan orang untuk menjadidonor ginjal seperti yang ada dalam surat kabar dengan berbagai alasan.Setiap mendapat berita kerelaan semacam di atas, suami pasien berusahamenghubungi calon donor untuk melakukan pendekatan yang akhirnya selaluberujungpadaperjanjiantransaksi.Selamatahunketigadankeempatsuamipasientelahberhasilmelkukanpendekatan dan perjanjian transaksi pada tigaMINGGU KLIWON 4 MARET 2007 (14 SAPAR 1940)Tukar Ginjal untuk Biaya Anak SakitSAYAlaki-laki dengan 1 istri dan 2 anak laki-laki. Anak pertma umur 8 tahun lahirdengan operasi caesar, kondisi sehat. Anak kedua umur 3 tahun, lahir dengan operasicaesar, kondisi sakit. Sewaktu istri saya hamil 2 bulan, ada kista di rahimnya dan dibuangpada waktu anak saya lahir.Selain dirawat inap juga rawat jalan hampir tiap hari. Saya juga sudah ke pengobatanalternatif, ke mana saja sampaisaya harus kehilangan pekerjaan dan tabungan, tetapihasilnya tidak ada perubahan.deiagnosa penyakit anak saya ada kelainan di syaraf otak,komplikasi paru-paru, ginjal dan saluran pencernaan. Kini berat badan anak saya semakinmenurun (sekitar 7 kg) dan kondisi lemas, berada di rumah, karena tidak ada biaya kerumah sakit dan karena saya belum mendapat pekerjaan. Mohon santuanan. Apabila adadermawan yang bersedia membiayai pengobatan anak saya sampai sembuh dan bisaberjalan, saya akan berikan salah satu ginjal saya.

orang calon donor, namun semuanya tidak ada kecocokan setelah melaluiserangkaian uji medis. Diduga karena tekanan hidup yang tidak ringan karenasulitnya mendapatakan calon donor dan beban kerja yang berat, pada awal tahunkelima suami pasien mengalami serangan stroke hingga hemiparese. Pada akhirtahun kelima keluarga pasien berhasil mendapatkan calon donor yang cocoksecara medis dan mereka melakukan perjanjian transaksi.Pada saat konsultasi dengan dokter untuk langkah medis selanjutnta, doktermemahami sulitnya mencari donor dan juga mengetahui cara keluargamendapatkan calon donor tersebut. Adalah menjadi dilema bagi dokter untukmelanjutkan proses transplantasi. Apabila proses transplantasi benar-benardilakukan, maka dokter telah terlibat pada jual beli organ dan membiarkankesalahan akibat ketiadaan sistem donasi organ tetap berlangsung. Namun biladibatalkan, pasien akan semakin parah kondisinya dan pihak keluarga terutamasuami akan sengat kecewa, karena upayanya selama ini sia-sia