Transportasi Pasien Gawat Darurat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    1/14

    Transportasi pasiengawat daruratTeguh Santoso

    Anestesiologi dan Reanimasi

    RSUD Tasikmalaya

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    2/14

    Transportasi

    pasien gawat darurat Identifikasi permasalahan pasien sebelum

    dipindahkan. Tidak boleh memperburukkeadaan pasien pada saat transportasi.

    Transportasi pasien diharapkan dapatmenjamin pasien aman menuju ke fasilitasmedis

    Alat transportasi harus memenuhi syaratbagi pasien gawat darurat

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    3/14

    Prinsip merujuk

    pasien gawat darurat Pasien sudah berada pada keadaan stabil dan siap dirujuk

    Pasien memerlukan peralatan diagnostik yang lebihcanggih (misalnya: CT scan) atau peralatan untuk terapi

    (misalnya: ventilator) yang tidak tersedia ditempat tsb. Pasien memerlukan pengobatan/ terapi definitif yang tidak

    dapat dilakukan ditempat tsb, karena tidak tersedianyadokter ahli/ dokter spesialis yg dibutuhkan

    Sebelum merujuk harus dipastikan bahwa rumah sakitrujukan dapat menerima pasien yang akan dirujuk, untukitu data keadaan pasien harus sudah diinformasikan danpertolongan yang sudah dilakukan.

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    4/14

    Persyaratan moda transportasi

    (ambulans)

    Jenis kendaraan (darat, laut, udara) untuk pasien

    gawat darurat, tidak memperburuk keadaan pasien.

    Dilengkapi dengan kru (personil) terampil danperalatan medis khusus untuk mengatasi

    permasalahan selama tranportasi

    Pemilihan moda adalah harus cukup aman bagipasien dan dapat membawa pasien dengan cepat

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    5/14

    Tindakan yang harus dilakukan

    sebelum transportasi.

    1. Intubasi, gunakan ETT bila diperlukan (sesuaiindikasi)

    2. Bersihkan jalan nafas (suction) pada gangguan jalan

    nafas terutama pada pasien tidak sadar.

    3. Lakukan torakosentesis (pada tensionpneumotoraks) atau pasang chest tube biladiperlukan (peningkatan tekanan intrapleura) dantersedia fasilitas yg diperlukan

    4. Pasang NGT untuk mencegah bila terjadi aspirasi

    5. Berikan oksigen bila frekuensi pernafasan cepat

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    6/14

    Tindakan sebelum transportasi (lanjutan)

    6. Lakukan penghentian sumber perdarahan eksternal

    7. Stabilkan pasien dengan memasang i.v. line dan lakukanpenggantian volume dengan pemberian cairan yang

    diperlukan.

    8. Bila memungkinkan dan dipandang perlu dapatdilakukan pemasangan kateter urine.

    9. Lakukan monitoring frekuensi dan irama jantung

    10. Lakukan imobilisasi untuk patah tulang (gunakan collarsplint, spine board dan splint untuk fraktur padaekstremitas)

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    7/14

    Pengelolaan pasien gawat

    darurat selama transportasi

    Melanjutkan pengawasan/ monitoring tanda tanda vital(kardio-respiratori)

    Melanjutkan penggantian volume/ cairan kristaloid

    Memberikan obat sesuai dengan petunjuk dokter atauprotokol yang berlaku

    Melakukan komunikasi dengan rumah sakit rujukan

    Mencatat data yang penting selama transportasi

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    8/14

    Form.(dokumen medik) transportasi

    pasien gawat darurat

    Lakukan pengisian formulir sesuai ketentuan yang

    berlaku untuk transfer pasien

    Isi formulir disarankan terdiri dari :

    Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ telp ),

    Waktu (saat pasien dibawa dan tiba ditempat tujuan),

    Riwayat penyakit (anamnesa),

    Tanda vital saat dibawa (frek nafas, nadi, tek. darah, suhu),

    Hasil pemeriksaan laboratorium/ X ray bila ada,

    Obat dan cairan yang diberikan selama transportasi,

    Komunikasi/ konsultasi selama perjalanan,

    Nama rumah sakit tujuan, dokter/ perawat yang menerima

    pasien dirumah sakit rujukan

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    9/14

    Keputusan Menteri Kesehatanttg standarisasi kendaraan pelayanan medik

    Persyaratan umum (ambulans) sedang dalam revisi

    Kendaraan roda empat/ lebih dengan suspensi lunak.

    Warna kendaraan putih / kuning muda dengan pengenal

    khusus yang memantulkan cahaya.

    Tulisan AMBULANS terbalik yang memantulkan cahayahanyapada bagian depan.

    Bagian samping belakang : logo dan nama rumah sakitdapat ditambahkan gambarstar of life(untuk ambulans gawatdarurat), dapat ditambahkan gambar Palang berwarna hijaupada bagian pintu kanan dan kiri (untuk ambulans rumah sakit)

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    10/14

    Kep Menkes dalam revisi (lanjutan)

    Pintu belakang tidak mengganggu keluar masuknyastretcher.

    Lampu rotator warna biru terletak di tengah atap depankendaraan.

    Dinding dan lantai kendaraan tidak membentuk sudutdengan lantai landai. Ruang dalam kendaraan cukup luasuntuk bekerja dan infus dapat menetes dengan baik.

    Tempat duduk bagi petugas/ pendamping di ruangpenderita dapat dibuka/ dilipat (captains seat).Ruanganpenderita mempunyai akses dengan tempat pengemudi.

    Gantungan infus 2 (dua) buah terletak sekurang-kurangnya 90 cm diatas tempat penderita.

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    11/14

    Kep Menkes dalam revisi (lanjutan)

    Terdapat Disaster Kit pada Ambulans G. D dan AmbulansR.S.Lap, Peta setempat di setiap jenis ambulans darat.

    Tata Tertib :

    Sewaktu menuju tempat penderita boleh menggunakan

    sirene dan lampu rotator, pada saat mengangkut penderitahanya boleh menggunakan lampu rotator.

    Semua peraturan lalu lintas harus ditaati. Kecepatan maks.40 km/ jam di jalan biasa dan 80 km/ jam di jalan bebashambatan

    Melakukan pencatatan keadaan pasien selama transpotasi

    Petugas menggunakan pakaian seragam dan identitas jelas

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    12/14

    Kep Menkes dalam revisi (lanjutan)

    Tujuan Pengg unaan :

    Tujuan penggunaannya sesuai dengan fungsi masing-masing ambulans, yaitu :

    Ambulans Transpo r tasi:

    Mengangkut pasien dari satu fasilitas pelayanan medik ketempat lain tanpa perlu pengawasan medis khusus.

    Ambu lans Gawat Darurat:

    Mampu melakukan tindakan pemberian bantuan hidup

    dasar pd pasien gawatdarurat..

    Ambulans Rumah Saki t Lapangan:

    Selain mampu memberikan pelayanan bantuan hidupdasar , juga dapat berfungsi sebagai Rumah sakitlapangan pada saat terjadibencana/ disaster.

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    13/14

    Kep Menkes dalam revisi (lanjutan)KENDARAAN JENAZAHPersy aratan Tekn is :

    Kendaraan roda empat atau lebih,Warna kendaraanhitam.

    Warna lampu rotator biru terletak di tengah ataskendaraan, sirene 1 (satu) atau 2 (dua) nada.

    Tulisan MOBIL JENAZAH terbalik di bagian depanyang memantulkan cahaya.

    Dilengkapi sabuk pengaman untuk peti jenazah ,dapat mengangkut 1 (satu) peti jenazah

  • 7/28/2019 Transportasi Pasien Gawat Darurat

    14/14

    Kep Menkes dalam revisi (lanjutan)

    Ruangan jenazah terpisah dgn ruang pengemudi,tempatduduk lipat bagi sekurang-kurangnya 4 orang di ruanganmobil jenazah.

    Tanda pengenal kereta jenazah dari bahan yang

    memantulkan cahaya, tempat gantungan untuk karanganbunga di depan, samping kiri dan kanan kendaraan.

    Tata Tertib :

    Sirene hanya digunakan pada waktu bergerak dalamiringan jenazah (konvoi) dengan mentaati peraturan lalu

    lintas tentang konvoi, bilamana tidak membentuk iringanhanya boleh mempergunakan lampu rotator.

    Kecepatan kendaraan maksimum di jalan biasa 40 km/jam dan di di jalan bebas hambatan 80 km/ jam,Semuaperaturan lalu lintas harus ditaati