1
Anamnesa & pemeriksaan fisik: jejas kepala, otorhea, rhinorhea, penurunan kesadaran, amnesia retrograd pasca trauma. Pemeriksaan Neurologis : GCS, reflek cahay, refleks fisiologis, refleks patologis, lateralisasi. CT Scan Kepala : Gambaran hiperdens intrakranial, diskontinuitas Os Cranium, dll. Penatalaksanaan : Berdasarkan GCS!! Pasien Dalam Keadaan Sadar (GCS=15) Simple Head Injury (SHI) Kriteria : Boleh langsung dipulangkan dengan nasihat dan keluarga diminta mengobservasi kesadaran. Bila dicurigai kesadaran menurun saat diobservasi, misal terlihat sangat mengantuk dan sulit dibangunkan, segera kembali ke RS Tidak ada riwayat penurunan kesadaran sama sekali Tidak ada defisit neurologis sama sekali Tidak ada muntah Pasien GCS 13-15 Cedera Kepala Ringan (CKR) Kriteria : Observasi minimal 24 jam di rumah sakit untuk menilai kemungkinan hematoma intrakranial (ex: lucid interval, nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran, dan gejala lateralisasi (pupil anisokor, refleks patologis) Pasien di pulangkan dengan pengawasan ketat oleh keluarga selama 48 jam Edukasi : Pasien kembali ke rumah sakit bila di rumah terjadi hal-hal berikut: Pasien cenderung tidur terus menerus Sakit kepala yang semakin berat Muntah proyektil Dirawat apabila ada indikasi : Ada gangguan orientasi Sakit kepala dan muntah Tidak ada yang mengawasi di rumah Letak rumah jauh dan sulit kembali dari RS Pingsan < 10 menit Defisit neurologik (-) CT Scan dbn Pasien GCS 9-12 Cedera Kepala Sedang (CKS) Kriteria : Lanjut penanganan ABC Pantau tanda vital (TNPS), pupil, GCS, gerakan ekstremitas, sampai pasien sadar. Pantauan tiap 4 jam GCS 15. Perhatian khusus mencegah terjadinya hipotensi. Hindari kondisi sebagai berikut : Tekanan darah sistolik < 90mmHg. Suhu > 38°C Frekuensi napas > 20x/menit Posisi kepala di tinggikan 30° Bila perlu dapat diberikan manitol 20% Berikan analgetik bila perlu dapat diberikan sedasi jangka pendek Atasi komplikasi (Jika ada) : anti kejang, antibiotik, cairan parenteral, roboransia, neuroprotektan (citicolin), neurotropik. Pingsan > 10 menit s/d <6 jam Defisit neurologis (+) CT Scan, abnormal Pasien GCS 3-8 Cedera Kepala Berat (CKB) Kriteria : Lanjut penanganan ABC Pantau tanda vital (TNPS), pupil, GCS, gerakan ekstremitas, sampai pasien sadar. Pantauan tiap 4 jam GCS 15. Perhatian khusus mencegah terjadinya hipotensi. Hindari kondisi sebagai berikut : Tekanan darah sistolik < 90mmHg. Suhu > 38°C Frekuensi napas > 20x/menit Posisi kepala di tinggikan 30° Bila perlu dapat diberikan manitol 20% Berikan analgetik bila perlu dapat diberikan sedasi jangka pendek Atasi komplikasi (Jika ada) : anti kejang, antibiotik, cairan parenteral, roboransia, neuroprotektan (citicolin), neurotropik. Pingsan > 6 jam, defisit neurologik (+) CT Scan abnormal Trauma Kapitis

Trauma Kapitis.pdf

  • Upload
    htandow

  • View
    176

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

trauma kapitis

Citation preview

Page 1: Trauma Kapitis.pdf

Anamnesa & pemeriksaan fisik: jejas kepala, otorhea,

rhinorhea, penurunan kesadaran, amnesia retrograd pasca

trauma.

Pemeriksaan Neurologis : GCS, reflek cahay,

refleks fisiologis, refleks patologis, lateralisasi.

CT Scan Kepala : Gambaran hiperdens intrakranial,

diskontinuitas Os Cranium, dll.

Penatalaksanaan :

Berdasarkan GCS!!

Pasien Dalam Keadaan Sadar (GCS=15)

Simple Head Injury (SHI)

Kriteria :

Boleh langsung dipulangkan dengan

nasihat dan keluarga diminta

mengobservasi kesadaran. Bila dicurigai

kesadaran menurun saat diobservasi, misal

terlihat sangat mengantuk dan sulit

dibangunkan, segera kembali ke RS

Tidak ada riwayat

penurunan kesadaran

sama sekali

Tidak ada defisit

neurologis sama

sekali

Tidak ada muntah

Pasien GCS 13-15

Cedera Kepala Ringan (CKR)

Kriteria :

Observasi minimal 24 jam di rumah sakit untuk menilai kemungkinan hematoma intrakranial (ex: lucid interval, nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran, dan gejala lateralisasi (pupil anisokor,

refleks patologis) Pasien di pulangkan dengan pengawasan

ketat oleh keluarga selama 48 jam Edukasi :

Pasien kembali ke rumah sakit bila di rumah terjadi hal-hal berikut: Pasien cenderung tidur terus

menerus

Sakit kepala yang semakin berat Muntah proyektil Dirawat apabila ada indikasi : Ada gangguan orientasi Sakit kepala dan muntah

Tidak ada yang mengawasi di

rumah

Letak rumah jauh dan sulit kembali

dari RS

Pingsan < 10

menit

Defisit neurologik (-)

CT Scan dbn

Pasien GCS 9-12

Cedera Kepala Sedang (CKS)

Kriteria :

Lanjut penanganan ABC

Pantau tanda vital (TNPS), pupil, GCS,

gerakan ekstremitas, sampai pasien

sadar. Pantauan tiap 4 jam GCS 15.

Perhatian khusus mencegah terjadinya

hipotensi.

Hindari kondisi sebagai berikut :

Tekanan darah sistolik <

90mmHg.

Suhu > 38°C

Frekuensi napas > 20x/menit

Posisi kepala di tinggikan 30°

Bila perlu dapat diberikan manitol 20%

Berikan analgetik bila perlu dapat

diberikan sedasi jangka pendek

Atasi komplikasi (Jika ada) : anti

kejang, antibiotik, cairan parenteral,

roboransia, neuroprotektan (citicolin),

neurotropik.

Pingsan > 10 menit s/d

<6 jam

Defisit neurologis (+)

CT Scan, abnormal

Pasien GCS 3-8

Cedera Kepala Berat (CKB)

Kriteria :

Lanjut penanganan ABC

Pantau tanda vital (TNPS), pupil, GCS,

gerakan ekstremitas, sampai pasien

sadar. Pantauan tiap 4 jam GCS 15.

Perhatian khusus mencegah terjadinya

hipotensi.

Hindari kondisi sebagai berikut :

Tekanan darah sistolik <

90mmHg.

Suhu > 38°C

Frekuensi napas > 20x/menit

Posisi kepala di tinggikan 30°

Bila perlu dapat diberikan manitol 20%

Berikan analgetik bila perlu dapat

diberikan sedasi jangka pendek

Atasi komplikasi (Jika ada) : anti

kejang, antibiotik, cairan parenteral,

roboransia, neuroprotektan (citicolin),

neurotropik.

Pingsan > 6 jam,

defisit neurologik (+)

CT Scan abnormal

Trauma Kapitis