26
TREN DAN ISSU KEPERAWATAN KOMUNITAS Latar Belakang Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh : Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat, Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan

Trend Issue

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gsfuaeguargirghnergh

Citation preview

TREN DAN ISSU KEPERAWATAN KOMUNITAS

Latar Belakang Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh : Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat, Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang , Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.Sejauh ini, bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan kemampuan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, banyak orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang dirasakan lebih nyaman ( Depkes RI,2002 ). Maka dari itu dalam makalah ini kami membahas trend dan issue kesehatan keperawatan komunitas tentang home care (Home Health Care), perawatan keluarga dan pondok kesehatan desa.

Konsep Komunitas dan Kesehatan MasyarakatKomunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2007).Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007). Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat (Mubarak, 2005).

Konsep Keperawatan KomunitasKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).Perawatan komunitas adalah perawatan yang diberian dari luar suatu institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Elisabeth, 2007).Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:1. KemanfaatanSemua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005).2. KerjasamaKerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).3. Secara langsungAsuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).4. KeadilanTindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).5. OtonomiKlien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005).

Sejarah Nursing CenterKonsepNursing Centerpertama kali dicetuskan dalam seminar nasionalkeperawatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sewindu Program StudiIlmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (PSIK Unpad) tanggal23 Maret tahun 2002. Dalam seminar nasional yang dilanjutkan dengan lokakaryatersebut, konsepNursing Centermendapatkan masukan dan kritik yang sangat positifdari peserta semiloka yang digunakan untuk memperbaiki konsep yang telah ada.Pada tahun yang sama,Nursing Centerdi uji coba penerapannya di KecamatanPaseh Kabupaten Sumedang dengan melibatkan dua institusi pendidikan keperawatanialah PSIK FK Unpad dan Akademi Keperawatan Pemerintah Daerah KabupatenSumedang dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.Tahun 2003, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membentuk TimPengembangan Keperawatan Komunitas Provinsi Jawa Barat dan memberikandukungan dana untuk pengembangan daerah uji coba baru maupun untuk penyusunanbuku pedoman teknis dan pengelolaanNursing Centerdan keperawatan komunitas.Daerah uji coba yang baru, dikembangkan di Kabupaten Sumedang(menguatkan proyek yang telah berjalan) dan di Kota Bandung serta KabupatenCirebon.Dalam perjalanan waktu, Kabupaten Cirebon mengalami kemacetan, karenakomitmen dari pihak-pihak terkait kurang memadai. Sedangkan Kota Bandung sampaisaat ini sudah memiliki 12Nursing Centeryang dikembangkan dengan dana dariPemerintah Daerah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan bekerjasama denganinstitusi pendidikan keperawatan di Kota Bandung (FIK Unpad, Akper TNI AUCiumbuleuit mulai tahun 2003, Stikes Immanuel mulai tahun 2006, dan tahun 2007mulai diadakan kerjasama dengan Akper PPNI, Borromeus, Bidara Mukti, Aisyiyyah,Kebonjati, FIKA ARS International, dan Stikes Dharma Husada dan Bhakti Kencana).Di Kabupaten Sumedang telah memiliki duaNursing Centeryangdikembangkan juga dengan dana dari Pemerintah Daerah setempat bekerjasama dengan FIK Unpad dan Akper Pemda Sumedang.

Trend Issue Keperawatan Komunitas1.Trend Keperawatan Komunitas PengertianKonsep dasar tentang tren (trend) adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa berbasis teknikal. Semua aspek yang ada bertujuan sama yaitu untuk membantu mengukur tren suatu hal atau topik, dalam rangka berpartisipasi dalam tren tersebut. Anda mungkin sering mendengar istilah populer seperti always trade in the direction of the trend, never buck the trend, atau the trend is your friend. Tulisan singkat ini mencoba mengupas dan mendefinisikan apa yang dimaksud dengan tren dan mengklasifikasikannya dalam beberapa kategori. Secara umum, tren adalah ke arah mana sesuatu bergerak. Tapi kita membutuhkan definisi yang lebih akurat untuk dapat memanfaatkannya dalam analisa teknikal. Pertama yang harus diingat adalah bahwa gerakan kepopuleran atau sesuatu yang aktual tidak berbentuk garis lurus ke satu arah. Melainkan bergerak dalam bentuk serangkaian zigzag.Gerakan Zigzag ini membentuk rangkaian gelombang yang berurutan, dengan puncak (peak/top) dan tembusan (through) yang cukup jelas. Arah peak dan through ini yang menentukan tren. Peak dan through ini bergerak naik, turun, atau menyamping (sideways). Arah gerakan inilah yang memberitahukan kita tentang sebuah tren. Sebuah tren menaik (uptrend) didefinisikan sebagai serangkaian urutan peak dan through yang menaik. Tren menurun (downtrend) adalah kebalikannya, yaitu serangkaian peak dan through yang semakin menurun. Adapun serangkaian peak dan through yang cenderung menyamping disebut sebagai sideways/ranging. Namun tren yang dimaksud disini adalah tren yang bergerak naik yang ditandai dengan peak dan trough. Jadi, Tren keperawatan komunitas adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.

2. Isu Keperawatan Komunitas Pengertian Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian, yang terlintas khabar, desas desus atau banyak lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok persoalan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah masalah yang dikedepankan. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1993, isu adalah :1. Masalah yang dikedepankan untuk ditangani;2. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya;3. Kabar, desas-desus.Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita hangat. Jadi,isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.

3.1 Konsep Home Care / Home Health Care3.1.1 Definisi Home Care / Home Health CareMenurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.Menurut Sherwen ( 1991 ) mendefenisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari pelayanan keperawatan yang di lakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.Sedangkan menurut Stuart ( 1998 ) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan ( discharge planning ), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, perawat komunitas dimana klien berada, atau tim khusus yang menangani perawatn di rumah. Health care secara pribadi masih diutamakan penyakit dan orientasi pengobatan dan mempunyai keutamaan dalam terapi medisnya. Meskipun The American Medikal Association (AMA) dan organisasi kesehatan lain mendorong orang-orang untuk memeriksakan kesehatannya secara rutin yang bertujuan untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Kebanyakan asuransi pribadi tidak mengadakan pemeriksaan fisik secara rutin, sehingga biaya yang harus dikeluarkan oleh klien sangat mahal.Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993).Di UK, Home Care berkembang secara professional selama pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian merek mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah : merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan damai mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat dikemukakandalam perawatan maternitas, dimana RS Budi Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care (HC) yang disebut dengan Partus Luar. Dalam layanan Partus Luar, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas Partus Luar dan tindak lanjutnya, harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan dengan pelayanan.

3.1.2 Model/ Teori Keperawatan yang MendukungHome CareMenurut Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang mendukung home care antara lain :1) Teori Lingkungan (Florence Nightingale)Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputia. Udara bersih,b. Air yang bersihc. Pemeliharaan yang efisiend. Kebersihane. Penerangan/pencahayaanNightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.2) Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan helicy. Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan lahan maupun berlangsung dengan cepat. 3) Teori Transkultural nursing (Leininger)Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip care dan pemahaman yang dalam mengenai care sehingga cultures care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur (orang biasa dan profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada care dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.4) Theory of Human Caring (Watson, 1979)Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri. 5) Teori Self Care (Dorothea Orem)Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan dua bentuk teori Self Care, di antaranya : a. Perawatan diri sendiri (Self Care)b. Self Care Defisit3.1.3 Landasan Hukum Home Care Fungsi hukum dalam Praktik Perawat : Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.3.1.4 Tujuan Perawatan Kesehatan di Rumah Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga. Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang diperlukan rehabilitasi atau perawatan paliatif.3.1.5 Mekanisme Perawatan di Rumah (Home Care)Mekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai berikut: Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.Persyaratan pasien / klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah: Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggungjawab atau menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (Informed consent) Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan.3.1.6 Manfaat Perawatan Kesehatan di Rumah (Home Care)Manfaat untuk keluarga.: Biaya kesehatan akan lebih terkendali Mempererat ikatan keluarga karena dapat berdekatan dengan anggota keluarga yang lain saat sakit Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri Manfaat untuk perawat: Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang sama. Dapat mengenal lingkungan dan klien dengan baik sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien.

3.1.7 Tahap-Tahap Perawatan Kesehatan di Rumah (Home Care) Fase persiapan Fase Inisiasi (perkenalan) Fase implementasi Fase terminasi Fase pasca kunjungan

3.1.8 Prinsip Home Care Pengelolaan home care dilaksanaka oleh perawat/ tim Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik. Mengumpulan data secara sistematis, akurat dan komrehensif. Menggunakan data hasil pengkajian dalam menetakan diagnosa keperawatan. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan. Memberi pelayanan prepentif, kuratif, promotif dan rehabilitaif. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen kasus. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim. Mengembankan kemampuan profesional. Berpartisifasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care. Menggunakan kode etik keperawatan daam melaksanakan praktik keperawatan3.1.9 Peran dan Fungsi Perawat Home CareA. Manajer kasus: Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi : Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga. Menyusun rencana pelayanan. Mengkoordinir aktifitas tim Memantau kualitas pelayananB. Pelaksana: memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan fungsi: Melakukan pengkajian komprehensif Menetapkan masalah Menyusun rencana keperawatan Melakukan tindakan perawatan Melakukan observasi terhadap kondisi pasien. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif. Melibatkan keluarga dalam pelayanan Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

3.2 Konsep Nursing Center3.2.1 Definisi Nursing CenterNursing Centermerupakan Pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal. DalamNursingCenterselalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh,sehinggaNursing Centermemiliki karakteristik tertentu. (Suharyati, 2002).Nursing center adalah Pengelolaan secara terpadu dalam pelayanan pendidikan, penelitian, dan pelayanankeperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi yang ada secara optimal dalam sentrakeperawatan yang selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai satu kesatuanyang utuh. (Suharyati, 2002)Nursing center adalah Organisasi keperawatan komunitas yang memberikan akses langsung kepada klien dalampelayanan keperawatan professional3.2.2 Peran Nursing CenterPeran nursing center adalah Sebagai pembuat asuhan keperawatan yang sesuai standar, Sebagai pengelola kasus, Sebagai pemberi pelayanan keperawatan yang berkesinambungan, Sebagai pengarah pasien untuk dapat menolong diri sendiri dalam mengatasidan mencegah masalah keperawatan, Sebagai penilai kemandirian keluarga dalam hal kesehatan3.2.3 Fungsi Nursing CenterNursing center sebagai laboratorium keperawatan yang juga merupakan ruang konseling gizi, KIA(Kesehatan Ibu dan Anak), kesehatan lingkungan, memberikan asuhan keperawatan komunitas sebagaisumber informasi daerah/ tempat-tempat rawan penyakit.3.2.4 Karakteristik Nursing CenterSesuai dengan batasanNursing Center, maka yang menjadi ciri utamaNursing Centeradalah :1. Keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi program pendidikan,pelayanan dan penelitian/pengembangan keperawatan. Keterpaduan pengelolaan dalampendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan diperlukan untuk mencapai sinergisitasdalam setiap langkah pengelolaan.2. Dengan keterpaduan pengelolaan maka akan terjadi pemberdayaan seluruh potensi yangada secara optimal. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran, keterbukaan dan kebersamaandalam menghadapi pelaksanaan tugas pelayanan, pendidikan dan penelitian yangdipandang sebagai tanggung jawab bersama.3. Untuk dapat mengoptimalisasikan seluruh potensi yang ada tersebut, diperlukan persamaanpersepsi seluruh personal yang terlibat terhadap keperawatan komunitas baik eksternalmaupun internal keperawatan komunitas.