20
TRIAL COMPACTION Disusun oleh : Dahlia Nurul Mawadah (101134007) 3D4-TPJJ TEKNIK SIPIL

Trial compaction (dahlia)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Trial compaction (dahlia)

TRIAL COMPACTIONDisusun oleh :

Dahlia Nurul Mawadah (101134007)3D4-TPJJ

TEKNIK SIPIL

Page 2: Trial compaction (dahlia)

PENGERTIANTrial compaction atau Pemadatan campuran

beraspal adalah proses pemampatan dan pengurangan volume campuran beraspal. • Pemadatan mengurangi rongga udara dan

meningkatkan berat isi campuran. Hasil dari pemadatan adalah campuran beraspal yang mempunyai ikatan dan tahanan geser antar butir yang baik.

• Pemadatan yang baik umumnya menghasilkan rongga udara di lapangan sekitar 8 % atau kurang.

Page 3: Trial compaction (dahlia)

Durabilitas vs rongga udara

Page 4: Trial compaction (dahlia)

TUJUAN(1

) untuk memperkuat campuran,

(2) Sifat kedap

terhadap air dan udara, agar dapat mencegah penuaan aspal akibat oksidasi dan masuknya air kelapis ponadsi agregat

(3) Memperoleh

stabilitas campuran

Page 5: Trial compaction (dahlia)

Prinsip pemadatan

Untuk memperoleh pemadatan yang baik, maka gaya tahan lapisan yang telah stabil harus seimbang dengan gaya tekan alat pemadat.

Gaya tekan alat

pemadat

Gaya tahan pada campuran beraspal yang baru dihampar

Gaya tahan pada lapisan dibawahnya

yang telah stabil (lapis pondasi agregat atau existing lapis

beraspal)

Page 6: Trial compaction (dahlia)

Faktor yang mempengaruhi kemudahan pemadatan

• Tekstur dan bentuk agregat sangat mempengaruhi kemudahan pemadatan

Karakteristik campuran beraspal

• Kelembaban, kecepatan angin dan temperatur lingkungan mempengaruhi kecepatan penurunan temperatur campuran beraspal

Kondisi lingkungan

• Semakin tebal lapisan campuran beraspal, pemadatannya relatif semakin sulit

Ketebalan lapisan

• Kondisi alat yang tidak baik akan mempengaruhi hasil dari pemadatan

Kondisi alat pemadat

Page 7: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadatUsaha pemadatan yang dihasilkan dari suatu alat pemadat

merupakan fungsi dari beban alat pemadat dan bidang kontak antara roda dengan campuran beraspal.• Secara umum pemadat yang digunakan untuk memadatkan

campuran beraspal, yaitu :

Alat pemadat mesin gilas roda baja statis

Alat pemadat roda karet pneumatik

Kombinasi dari keduanya, seperti pemadat yang

dilengkapi baik dengan drum pemadat bergetar

maupun roda karet peneumatik.

Page 8: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadat mesin gilas roda baja statis

Mesin gilas roda baja mempunyai roda belakang dan depan berupa drum ( 2 roda) atau drum pada bagian depan dan dengan roda pada bagian

belakang (3 roda).

Pada campuran beraspal disarankan untuk menggunakan jenis dengan roda belakang dan

depan berupa drum (2 roda) untuk memperoleh tekstur yang

lebih baik.

Berat dari pemadat ini bervariasi dari 3 sampai 14 ton atau lebih dengan lebar

drumbervariasi dari 1 sampai 1,5 m atau lebih. Jika diperlukan berat yang lebih,

maka dapat ditambahkan beban tambahan. Untuk jalan-jalan dengan lalu-

lintas yang berat maka berat minimum alat yang digunakan adalah 10 ton.

Page 9: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadat mesin gilas roda baja statis (2)

Sebaran gaya yang dihasilkan alat pemadat menerus sampai ke perkerasan dibawahnya. Karena perkerasan di bawahnya telah padat maka timbul gaya reaksi ke atas. Pada akhirnya campuran beraspal yang baru dihampar seolah-olah mendapat dua gaya tekan, dari atas dan dari bawah. Makin berat alat pemadat maka makin besar tegangan yang diberikan. Sementara makin besar lebar drum maka makin kecil tegangan yang diberikan.

Arah pergerakan pemadat ini , khususnya pada awal pemadatan, harus roda penggerak berada di depan. Dengan posisi tersebut maka campuran beraspal akan memperoleh gaya tekan ke bawah dan bukan terdorong seperti halnya jika pergerakannya dibalik.

Gaya pemadat yang lebih besar dibutuhkan untuk campuran beraspal yang lebih stabil.

Page 10: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadat mesin gilas roda baja statis

Posisi Pemadatan yang BENAR

Posisi Pemadatan yang SALAH

Page 11: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadat mesin gilas roda baja statis

• Mesin gilas roda baja kadangkala dilengkapi dengan penggetar. Alat pemadat dengan penggetar ini menghasilkan usaha pemadatan dari kombinasi antara berat dengan getaran/vibrasi. Berat alat ini sekitar 7 ton sampai 17 ton. Diameter drum bervariasi dari 0,9 m sampai 1,5 m dengan lebar 1,2 m sampai 2,4 m. Berat statis dari alat pemadat ini antara 2,9 kg per mm sampai 3,2 kg per mm.

• Getaran/vibrasi dihasilkan oleh alat yang umum disebut dengan esentrik (eccentrics), pada batang (shaft) yang berputar di dalam drum.

Page 12: Trial compaction (dahlia)

Amplitudo Penggetar

Page 13: Trial compaction (dahlia)

Pengaturan Tumbukan• Untuk menjamin hasil pemadatan yang baik maka frekuensi dan

kecepatan alat pemadat harus disesuaikan. Beberapa ahli menyarankan jumlah tumbukan per meter adalah sebanyak 30 tumbukan sampai 40 tumbukan, untuk memcapai keseimbangan antara produktivitas pemadatan dan kerataan permukaan. Jumlah tumbukan per meter ini dapat ditentukan dengan membagi kecepatan alat penghampar dengan frekuensi vibrasi. Jumlah tumbukan 30 tumbukan per meter kira-kira sama dengan jarak tumbukan 33 mm, sementara jumlah tumbukan 40 per meter sama dengan jarak 25 mm antar tumbukan.

• Jarak tumbukan = kecepatan alat pemadat / frekuensi• Pada frekuensi 2400 vibrasi per menit, dengan kecepatan 4,8 km/h

akan menghasilkan 30 tumbukan per meter, dan dengan kecepatan 3,6 km/h akan menghasilkan 40 tumbukan per menit. Jika frekuensi diatur pada 3000 vibrasi per menit, maka kecepatan alat penghampar untuk memperoleh jumlah tumbukan 30 sampai 40 per meter adalah pada kecepatan 5,6 km/h sampai 4,2 km/h.

• Pada umumnya frekuensi diatur maksimum, dan kecepatan alat pemadat disesuaikan untuk memperoleh hasil pemadatan yang disyaratkan.

Page 14: Trial compaction (dahlia)

Alat pemadat roda karet pneumatik• Alat pemadat roda karet pneumatik

(Tire rollers, TR) merupakan alat pemadat dengan roda karet, mempunyai dua gandar dengan roda karet 3 sampai 4 roda di bagian depan dan 4 sampai 5 roda di bagian belakang.

• Berat total alat ini bervariasi dari 10 ton sampai 35 ton tergantung pada ukuran dan jenisnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah berat pada satu roda harus berkisar antara 680 kg sampai 907 kg.

• Roda karet yang digunakan harus rata dengan lebar roda 380 mm, 430 mm, 510 mm atau 610 mm.

• Tekanan pada setiap roda harus sama dan toleransi perbedaan tekanan tidak boleh melebihi 5 psi (kPa).

Page 15: Trial compaction (dahlia)

Pelaksanaan Pemadatan di Lapangana) Pemadatan awal (breakdown rolling)Pemadatan awal adalah pemadatan yang dilakukan setelah penghamparan pada selang temperatur yang disyaratkan. Pemadatan ini lebih banyak berfungsi memberi pemadatan awal agar campuran beraspal menjadi relatif stabil (diam) untuk dilewati pamadat berikutnya. Pemadatan awal dapat dilakukan dengan mesin gilas roda baja statis atau bergetar. Pemadatan menggunakan mesin gilas roda baja. Dimulai kurang lebih 0-10 menit setelah penghamparan

b) Pemadatan antara (intermediate rolling)Pemadatan antara merupakan pemadatan utama yang berfungsi untuk mencapai kepadatan yang diinginkan, dengan jumlah lintasan dan selang temperatur campuran beraspal yang tertentu. Pemadatan antara harus segera dilaksanakan setelah pemadatan awal selesai. Pemadatan antara umumnya dilakukan dengan alat pemadat roda karet pneumatik. Dimulai kurang lebih 5-15 menit setelah penghamparan. Dimulai tidak lebih dari 45 menit setelah penghamparan

c) Pemadatan akhir (finish rolling) Pemadatan terakhir atau pemadatan penyelesaian yang dilakukan untuk meningkatkan penampakan permukaan dan dilakukan pada selang temperatur tertentu. Pemadatan akhir umumnya dilakukan dengan alat pemadat mesin gilas roda baja statis.

Page 16: Trial compaction (dahlia)

URUTAN PEMADATAN• Sambungan melintang• Ujung tepi• Pemadatan awal mulai dari daerah yang terendah• Pemadatan antara mulai dari daerah yang terendah• Pemadatan akhir

Pemadatan pada campuran beraspal

yang tipis (kurang dari 5cm)

• Sambungan melintang• Pemadatan awal mulai dari 30 cm-40 cm dari tepi

yang lemah• Pemadatan antara mulai dari daerah yang terendah• Pemadatan akhir

Pemadatan pada campuran beraspal

yang tebal (lebih dari 5cm)

• Pemadatan pada daerah sambungan dibuat overlapPemadatan sambungan memanjang

Page 17: Trial compaction (dahlia)

Kecepatan Pemadatan

Page 18: Trial compaction (dahlia)

Lintasan PemadatanUntuk mencapai target kandungan rongga udara (air

void) dan seragamnya kepadatan campuran beraspal yang dihasilkan dari proses pemadatan, maka setiap titik dalam perkerasan harus dilewati alat pemadat dengan jumlah tertentu pada selang temperatur campuran yang disyaratkan. Satu lintasan (1 passing) didefinisikan sebagai pergerakan alat pemadat dari titik tertentu ke suatu arah dan kemudian kembali ke titik tersebut.

Pada umumnya untuk pemadatan awal dilakukan sebanyak 1 lintasan sampai 3 lintasan, untuk pemadatan antara dilakukan 10 lintasan – 16 lintasan, dan untuk pemadatan akhir 1 lintasan sampai 2 lintasan. Jumlah lintasan sangat tergantung pada karakteristik campuran, ketebalan, dan kondisi lingkungan. Untuk memperoleh jumlah lintasan yang sesuai maka harus dilakukan uji coba pemadatan terlebih dahulu. Uji coba pemadatan dilakukan diluar lokasi pekerjaan untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan pemadatan.

Page 19: Trial compaction (dahlia)

Pemeriksaan Hasil pemadatan

Tekstur permukaan

Penyimpangan pada tekstur permukaan dapat disebabkan karena kesalahan pencampuran, penanganan, penghamparan atau pemadatan

Kerataan Permukaan

Kerataan permukaan diukur dengan mistar 3 meter ( straight edge). Toleransi yang dijinkan sesuai persayaratan

Kepadatan

Pengukuran kepadatan lapangan dilakukan tiap 200m dengan alat core drill. (Hal yang penting dalam pengujian kepadatan adalah penimbangan baru dilaksanakan setelah benda uji mempunyai berat konstan

Page 20: Trial compaction (dahlia)