Upload
maz-anjar
View
175
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TEKNIK PEMBENTUKAN( TMS 3134 )
PROSES-PROSES PEMBENTUKAN dan SIFAT LOGAM
NAMA : M. Anjar ArrohmanNIM : 1107111946TUGAS ke : 1TGL PENYERAHAN : 17 September 2013
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
2013
1. Bawa benda dan jelaskan proses pembentukannya?
Koin Logam
Proses pembuatannya dimulai dari proses melting.
Jadi materialnya (logam) ditempatkan di tungku pembakaran, setelah itu ditaruh
di permukaan datar sehingga menjadi flat juga.
gambar 1 1 proses melting gambar 1.2 Flat
Kemudian, material ini dimasukkan ke roller machine untuk mendapatkan
ketebalan yang kita inginkan (luar biasa ya ketebalan saja diatur dan diukur).
gambar 1.3 Roller machine
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang sering disebut roller punching machine
sehingga menjadi koin tanpa angka atau sering disebut blank coin. Nah, setelah
proses ini baru ada proses smoothness dan juga pelicinan coin biar nggak lengket,
melihat kembali bentuk yang tidak rata, ataupun pinggiran yang masih tajam. Ada
mesin yang disebut mesin ronde.
2. Buat daftar benda dan jelaskan proses pembentukannya (minimal 10 benda)?
Jawab :
A. Pipa
Metode yang seringdigunakanmeliputiseamless, but-weldeddanspiral-
welded pipe manufacturing:
1. Seamless pipe dibuatdengancaramenusukbatangbaja yang
mendekatisuhucair (disebut billet) denganmenggunakansebuah mandrel
yangmanapipainitidakmemilikisambungan.Diagram
pembuatanpipaseamless (tanpasambungan) dapatdilihapada diagram
berikut:
2. Butt-welded pipe
dibuatdengancaramemasukkanpelatbajapanasmelaluipembentuk (shapers,
shape rollers) yang akanmerolnyakemenjadbentukbatanganpipa yang
berlubang.Penekanan yang sangatkuatpadakeduasisi-
sisipelatakanmenghasilkansambunganlas.Diagram
berikutinimenunjukkanpembentukanpipabutt-welded
daribahandasarpelathinggamenjadipipamelalui proses pengerolan :
3. Spiral-welded pipe dibuatdengancaramemuntir strip logam
(pelatpanjangdenganlebarsempit, seperti pita), menjadibentuk spiral,
sepertipolakritingrambut di salon, kemudiandilasdimanaujung-
ujungsambungansatu-sama lain membentuksebuahsambungan.Pipa-
pipajenisiniterbataspadasistempemipaan yang
menggunakantekananrendahkarenatebalpipa yang tipis.Diagram
berikutinimenunjukkanspiral-welded pipe sebelumdilas :
B. Sprocket.
Proses pembentukansprocket dengan cara Fine Blanking yaitu
menggunakan cetakan dan mesin frais.
Pada proses percetakan pelat/besi yang sudah diukur tadi dipanaskan
agar memudahkan pada saat proses percetakan. Setelah dipanaskan dengan
merata dan dengan perlahan-lahan hingga suhu kurang lebih 700°C atau
hingga berubah warna menjadi warna merah tua, kemudian suhu
ditingkatkan dengan cepat hingga menjadi 1050°C hingga berubah warna
menjadi kuning kemerah-merahan, kemudian diangkat dan dimasukkan ke
dalam cetakan.
Untuk membentuk seluruh giginya, lakukan menggunakan mesin frais
agar pengerjaan terlihat rapi dan bersih dari kerak – kerak akibat cetakan
tadi.
Agar hasil lebih maksimal, lakukan pengujian sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.Gigi tarik (sprocket) kemudian dilakukan finishing
diberi oli agar tidak terjadi korosi pada saat disimpan di dalam gudang
hasil produksi.
C. Piston.
Pembuatan piston dilakukan dengan proses pembentukan logam jenis
forging. Di mana bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong.
Pipa-pipa tersebut kemudian dipotong-potong. Ukuran mendekati piston
yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan baku. Hasil
potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tetapi tidak
sampai mencair.
Bahan piston yang membara di dinginkan sebentar. Lalu di masukkan
ke cetakan dan di pukuli agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul
juga di bentuk seperti pantat piston. Bentuk piston sehabis di pukul baru
pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah kelihatan bagian lumayan
tipis. Meski tipis tapi bisa kuat karena di pukul.
Tetap harus dilakukan proses finishing, supaya bentuk dan ukurannya
presisi. Proses finishing menggunakan alat pemesinan macam mesin bubut
CNC. Dibentuk juga lubang pen, ring piston, dan lubang oli sepresisi
mungkin.
Hasil dari proses pembentukan, bentuk piston forging serba tipis-tipis
namun bisa kuat, karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau
ditempa seperti bikin pedang. Bidang kontak dengan linear sedikit.
Gesekannya ringan, juga lebih enteng, sehingga putaran mesin lebih
enteng.
D. Connecting Rod.
Proses pembentukan connecting rod dilakukan dengan cara proses
forging. Pada proses forging terdapat cara lain yaitu cara
pemukulan/penekanan yang termasuk pada jenis proses Close Die
Forging. Tahapan dalam proses pembuatan Forged Connecting Rod antara
lain:
1. Bahan.
Connecting rod berawal dari batangan alloy steel sepanjang 2m.
Alasan digunakannya bahan alloy steel adalah lebih kuat, tahan karat
dan mudah dalam proses pemotongan. Kemudian batangan dipotong
menjadi batangan- batangan kecil.
2. Proses Forging.
Penekan dan cetakan dipanaskan, sementara bahan (billet)
dipanaskan didalam oven, Temperatur pemanasan sama dengan
temperatur penekan dan cetakan yaitu sekitar 11000°C – 12500°C.
Kemudian bahan alloy steel (billet) dikeluarkan dari oven dan
diletakkan di atas penekan. Proses penekanan dilakukan dengan besar
tekanan 2000 ton sehingga membentuk bentuk dasar dari connecting
rod.
3. Oven.
Setelah proses pendinginan, connecting rod dimasukkan kedalam
oven lagi sebanyak dua kali. Proses yang pertama bertujuan untuk
memperkuat logam dengan temperatur yangtinggi. Proses yang kedua
dilakukan untuk menstabilkan logam dengan temperatur rendah.
4. Proses Bubut.
Kemudian digunakan mesin bubut untuk memotong kelebihan
ukuran dari bentuk dasar dari connecting rod. Menjadikannya lebih
dekat ke ukuran akhir proses.
5. Proses Milling.
Mesin milling digunakan untuk mengurangi sampai beberapa mm
pada setiap sisi dari connecting rod. Ini bertujuan untuk mengurangi
berat keseluruhan dari connecting rod itu sendiri.
6. Finishing.
Proses finishing digunakan untuk memperhalus dan merapikan
bentuk connecting rod,bertujuan agar bentuk presisi saat digunakan.
Kemudian mesin menuliskan model dan informasi produk. Kemudian
seorang pekerja memperhalus sudut-sudut tajam dari connecting rod
yang terbentuk selama proses pembuatan. Lubang yang ada kemudian
dihaluskan dengan sebuah mesin agar connecting rod lebih presisi.
Akhirnya, connecting rod di semprot panas,deionisasi air,
menghilangkan pelumas yang tersisa atau oli yang tertinggal pada saat
proses pembuatan.
E. Pegas.
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Pada mobil, pegas memiliki
fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke
bodi kendaraan secara langsung.
Adapun tahap dan proses pembentukan dari pegas antara lain:
1. Proses Forging.
Pada proses ini kedua ujung benda kerja dipanaskan dengan merata
dan dengan perlahan lahan hingga suhu kurang lebih 700°C atau
hingga berubah warna menjadi warna merah tua, kemudian suhu
ditingkatkan dengan cepat hingga menjadi 1050°C hingga berubah
warna menjadi kuning kemerah-merahan, kemudian diangkat dan
ditempa dengan menggunakan mesin tempa atau pukulan sangat berat.
Pada waktu mengerjakan penempaan pada kedua ujung baja pegas
sebaiknya suhu berada pada kurang lebih 800, kedua ujung ditempa
kira-kira 25 – 30cm, kemudian didinginkan secara alami.
2. Proses Rolling.
Untuk menggulung bahan pegas secara berkesinambungan dari
panjang bahan pegas diperlukan mesin roll/gulung pegas. Setelah
bahan yang akan dijadikan pegas sudah melalui proses pemanasan
pertama kemudian bahan pegas tersebut di masukan ke mesin gulung
atau roll pegas sehingga bahan tersebut mengalami penggulungan
sehingga berubah bentuk menjadi pegas yang masih rapat. Proses ini
terjadi pada keadaan suhu sekitar 850°C, kemudian didinginkan secara
alami.
Setelah membentuk pegas, kemudian tahap akhir yaitu finishing,
dengan memberi cat pada pegas agar kelihatan menarik.
F. Koin Logam
Proses pembuatannya dimulai dari proses melting. Jadi materialnya
(logam) ditempatkan di tungku pembakaran, setelah itu ditaruh di
permukaan datar sehingga menjadi flat juga. Kemudian, material ini
dimasukkan ke roller machine untuk mendapatkan ketebalan yang kita
inginkan (luar biasa ya ketebalan saja diatur dan diukur lhoooo).
Setelah itu dimasukkan ke mesin yang sering disebut roller punching
machine sehingga menjadi koin tanpa angka atau sering disebut blank
coin. Nah, setelah proses ini baru ada proses smoothness dan juga
pelicinan coin biar nggak lengket, melihat kembali bentuk yang tidak rata,
ataupun pinggiran yang masih tajam. Ada mesin yang disebut mesin
ronde.
G. Velg
1. Spun-Rim, Flow-FormingatauRim Rolling Technology
Ini salah satu pengembangan dari low pressure casting; dengan
menggunakan sebuah mesin khsuus yang memutar casting awal;
memanaskan bagian terluar casting nya; kemudian menggunakan
tekanan roller baja sehinggga meenghasilkan bentuk akhir velg.
Kombinasi panas, tekanan dan pemutaran itu menghasilkan
penampang velg yang kuat — hampir mirip dengan forged, tapi
dengan biaya lebih murah. Banyak velg yang menggunakan metode ini
berhasil mencapai ‘cita-cita’ light wheel dengan cost yang masuk akal,
walau gak murah.
2. Forged
Inilah teknologi paling mutakhir dalam pengerjaan velg 1
piece.Forging merupakan proses memampatkan billet aluminium solid
dengan penekanan yang ekstrim. Hasilnya, sebuah produk aluminium
yang sangat padat, kuat dan bisa sangat ringan. Tapi faktor biaya
peralatan, pengembangan dan proses, membuat cara ini tidak banyak
yang mampu melakukannya. Maka jadilah ekslusifitas, harga
membumbung walaupun demand tetap tinggi.
H. Camshaft
Camshaft alias noken-as ataukemdibedakan jenisnya berdasarkan
proses produksi. Hasil dari dua proses produksi kem bisa dilihat secara
kasar mata. Tapi, proses pembuatan noken-as menentukan tingkat
kekuatannya. Sementara ini yang dianggap punya ketahanan tinggi noken-
as yang diproses dengan forging dingin.
“Forging dingin teknologi milik Musashi. Dibentuk langsung dari
material mentah dan diforging. Tapi, pro- sesnya lewat temperatur rendah,
bukan temperatur tinggi seperti bikin piston forging. Kekuatan noken-as
forging dingin diproduksi langsung dari material padat yang langsung
dibentuk dengan cara ditempa atau dipukul. Kemudian dilakukan proses
machining menggunakan CNC agar jadi kem sesuai spesifikasi. Rasio NG-
nya lebih rendah karena hardening dilakukan di semua bagian kem. NG
artinya satuan perbandingan resiko logam terhadap tingkat kekeroposan.
“Proses produksinya lebih singkat. Jadi harga bisa lebih murah. Bentuknya
kelihatan kem forging semua permukaannya halus.
I. Proses Pembentukan Samurai (Katana) DenganTeknik Forging
Peleburan Baja (Smelting steel) Pedang katana
tradisionaldibuathanyadaribajamurni.
a. PenempaanPedang (Forging the sword)
Setelahahlipembuatpedangmenghilangkansemuaampasdenganmen
empabajamurniberkali-kali, iamemanaskanbaja yang
kerasdanberkarbontinggilalumembentuknyamenjadipotonganpanjangdeng
ancelahpanjang di tengahnya. Lalumenempabajalainnya yang
kuatdanberkarbonrendah yang dibentuk agar bisa pas
dimasukkankedalamcelahbajasatunya,
danmenempakeduabajaygsudahdisatukantadi.
b. Melapisi Katana (Coating the katana)
Melapisibilahpedangbagianatasdanbagian yang
tumpuldenganlapisantebaldaricampurantanahlempungdanbubukarang,
sementaramatapedang yang tajamhanyadilapisi tipis saja,
untukselanjutnyapedangdipanaskanuntukterakhir kali.
c. Membentuk (melengkungkan) Katana (Curving the blade)
Selanjutnya,
pedangdikeluarkandariapilalumemasukkannyadengancepatkedalambak air
untukmendinginkannyadengansegera. Proses inidisebut
“pendinginancepat.”
Karenabagiandalamdanbelakangpedangmengandungkarbon yang
sangatsedikit,
makaakanlebihterkontraksisaatpemanasandibandingkandenganbagiandepa
n yang tajam yang mengandungkarbonlebihtinggi.
Perbedaankecepatandantingkatkontraksiantaraduajenisbajaini,
menyebabkanpedangmelengkungdanmenciptakanbentuklengkung yang
khas.
J. Kunci
Dies untuk penurunan tempa terbuat dari baja ditempa dikeraskan,
baja cor ataubesi cor dingin. Dies dibuat berpasangan, seperti ditunjukkan
pada gambar. Rendah mengandung kesan bagian bawah penempaan, dan
atas mengandung kesanpenekanan. Untuk beberapa tempa
permukaandieberisi penuh dan kesan kelancaranpenempaan.
Sebuah bar besi panjang yang nyaman untuk penanganan dan
penampang cukup untuk mengisi dies dipanaskan dalam minyak kecil atau
tungku gas di dekatnya. Operasi pertama adalah untuk menempatkan
ujung dipanaskan padabar sepanjang die rendah dan memberikan satu atau
lebih pukulan dengan palu untuk membentuk awaluntuk garis besar tempa
yang akan dibuat. Ini disebut mogok, dan kesan di tepidie berlawanan juga
digunakan untuk membantu dalam pekerjaan ini. Operasi ini segera diikuti
dengan menempatkan ujung jebol atas die dan menjatuhkan palu di
atasnya, biasanya sekitar dua kali. Logam ini dipaksa kepadakeduacetakan,
dan logam surplus dipaksa masuksedikit ke dalampenekanan sekitarnya
dies. Tapi untuk penekanan ini, cetakan bisa di gunakanbersama-sama dan
penempaan akan terlalu tebal. Sirip atau "flash" logam terbentuk sekitar
tempa yang ditampilkan pada kunci pas ditandai f.
3. Daftar sifat metalurgi dan sifat mekanik dari berbagai logam?
Jawab :
A. Logam Baja.
SifatMetalurgiLogam Baja.
Baja Tahan Karat (Stainless Steel).
1. Memilikidayatahan yang baik terhadap panas, karat dan
goresan/gesekan.
2. Tahan temperatur rendah maupun tinggi.
3. Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil.
4. Keras, liat, densitasnyabesardanpermukaantahanaus.
5. Tahan terhadap oksidasi.
High Strength Low Alloy Steel (HSLA).
1. Tensile Strength yang tinggi.
2. Anti bocor.
3. Tahan terhadap korosi.
4. Mudah dibentuk.
5. Ulet.
Baja Perkakas (Tool Steel).
1. Tahan pakai.
2. Tajam atau mudah diasah.
3. Tahan panas, kuat, dan ulet.
4. Tahan beban kejut dan repeat loading.
5. Sifatnya keras.
6. Tidak cocok untuk beban dinamis.
7. Tahan temperatur tinggi.
Baja dengan sifat fisik dan sifat kimia :
1. Baja tahangaram (Acid Resisting Steel).
2. Baja tahan panas (Heat Resisting Steel).
3. Baja tahan sisik (Non Scaling Steel).
4. Electric steel.
5. Magnetic steel.
6. Non magnetic steel.
7. Baja tahan pakai (Wear Resisting Steel).
8. Baja tahan karat/korosi.
SifatMekanikLogam Baja.
Kekuatan.
Kekuatanmerupakankemampuansuatu bahan
untukmenahanperubahanbentuk dibawahtekanan.
Elastisitas.
Elastisitasmerupakankemampuansuatu bahan untuk kembali
ke bentuk semula setelah pembebanan ditiadakan atau dilepas.
Plastisitas.
Plastisitasmerupakankemampuansuatu bahan untuk merubah
bentuk secara permanen setelah diberi beban.
KekuatanTarik.
Kekuatantarikadalahkemampuan suatu material untuk
menahan tarikan dua gaya yang saling berlawanan arah dan
segaris.
Keuletan.
Keuletanadalahkemampuansuatu material untuk diregang
atau ditekuk secara permanen tanpa mengakibatkan pecah atau
patah.
Kekerasan.
Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan untuk menahan
pembebanan yang dapat berupa goresan atau penekanan.
B. Logam Aluminium.
Sifat Metalurgi Logam Aluminium.
Di udara aluminium langsung memiliki lapisan tipis
oksida aluminium pada seluruh permukaan.
Tahan terhadap korosi.
Ringan dan kuat.
Aluminiumtidakmenyerappanas matahari sehingga
tepat digunakan bahan penutup atap.
Titik lebur 660°C.
Titik didih 2519°C.
Modulus Young 70 GPa.
Modulus Geser 26 GPa.
Konduktivitas Thermal 237 W/m-K.
Berat jenis 2,7 gr/cm3.
Konfigurasi elektron 26.9815386 gr-mol-1.
Mampu didaur ulang tanpa mengalami sedikitpun
kehilangan kualitas dan dapat dilakukan berkali-kali.
Sifat Mekanik Logam Aluminium.
Kekerasan.
Elastisitas.
Plastisitas.
Kekuatan tarik.
Keuletan.
Ketangguhan.
Batas proporsionalitas.
C. Logam Tungsten.
Sifat Metalurgi Logam Tungsten.
Ekspansi thermal yang rendah.
Ketahanan terhadap korosi tinggi.
Meningkatkan kekuatan dengan membentuk larutan
padat di ferrit.
Meningkatkan ketahanan abrasi.
Meningkatkan ketangguhan dengan mengendalikan
bentuk inklusif.
Sifat Mekanik Logam Tungsten.
Kekerasan.
Kekuatan.
Ketahanan terhadap keausan.
Konduktivitas panas yang tinggi.
Resistance.
Elastisitas.
D. Logam Nickel.
Sifat Metalurgi Logam Nickel.
Berwarna putih ke perak-perakan.
Ringan.
Kuat dan anti karat.
Mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
Titik lebur 14530°C.
Titik didih 27320°C.
Resistance terhadap oksidasi.
Mudah ditarik oleh magnet.
Larut dalam asam nitrit.
Tidak larut dalam air dan amoniak.
Spesifik grafitinya 8,902.
Berat massa jenis 8,8 kg/m3.
Sifat Mekanik Logam Nickel.
Kekuatan tinggi.
Kemampuan kerja yang baik.
Kekuatan suhu tinggi.
Tahan karbonisasi baik.
Ketangguhan pada suhu tinggi.
Ketahanan korosi.
E. Logam Titanium.
Sifat Metalurgi Logam Titanium.
Logam transisi yang ringan.
Berkilau.
Tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan
klorin dengan warna putih ke perak-perakan).
Sifat Mekanik Logam Titanium.
Kekuatan lebih dari pada baja.
Kekuatan lelah (fatigue) yang lebih tinggi.
Tahan suhu tinggi.
Ketahanan korosi yang sangat baik.
Rasio berat – kekuatan yang lebih rendah dari pada
aluminium.
F. Logam Kuningan.
Sifat Metalurgi Logam Kuningan.
Memiliki kemampuan cor yang baik.
Warna kuningan sangat dipengaruhi oleh kandungan
Zn.
Keras, rapuh, dan ketermesinan rendah.
Alat penukar panas yang baik.
Sifat Mekanik Logam Kuningan.
Ketahanan terhadap korosi.
Meningkatkan kekuatan.
Sifat mampu mesin (Machinibility).
Ketahanan aus.
Memiliki keuletan.
G. Logam Tembaga.
Sifat Metalurgi Logam Tembaga.
Berwarna kuning seperti emas kuning.
Keras bila tidak murni.
Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga
mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan
kawat.
Konduktor panas dan listrik yang baik.
Tahan terhadap korosi.
Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan
halogen.
Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut
dalam amonia adanya udara membentuk larutan yang
berwarna biru.
Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-
asam non-oksidator encer.
Berat jenis 8,9 kg/m3.
Titik cair 1083°C.
Sifat Mekanik Logam Tembaga.
Pengerjaan dingin akan mereduksi keuletan.
Proses perlakuan panas dapat meningkatkan keuletan.
Menurunkan kekerasan dan tegangan pada proses
perlakukan panas.
Ketahanan aus.
Creep Resistance.
Tahan terhadap getaran.
Thermal dan Electrical Conductivitas.
H. Logam Magnesium.
Sifat Metalurgi Logam Magnesium.
Reduksi penguapan dan pengembunan uap.
Peleburan kristal menjadi magnesium kasar.
Tergolong logam ringan.
Tahan terhadap karat berkat lapisan oksida magnesium.
Suhu leleh 111°C.
Rapat massa 1,738 gr/cm3.
Meredam getaran yang baik.
Sifat Mekanik Logam Magnesium.
Kekuatan tarik yang sangat rendah.
Modulus elastisitas yang rendah.
Tidak dapat dibentuk dengan pengerjaan dingin.
Kekerasan.
Fluidity (Keenceran).
Meningkatkan ductility.
Castability (mampu tuang).
Ketahanan stres.
4. Apa dan berapa dua tertinggi temperature cair logam?
Garis solidus = menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam
keadaan padat atau temperatur terendah dimana masih terdapat fasa cair.
Garis Solvus = menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam
keadaan fasa padat yang kedua atau temperatur terendah dimana masih
terdapat fasa padat yang pertama.