Upload
berthoe-rara
View
181
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KELAS : C
TUGAS
ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER I
Disusun oleh :
Muhammad Fawas Saputra 123100008
Daniel Alexander Octavianus T. 123100055
Rr. Bertha Kumala Dewi 123100063
Nuriah Indrarini 123100067
Fatma Hidayati 123100070
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “
YOGYAKARTA
2012
1. Aljabar Boolean
Definisi Aljabar Boolean Aljabar Boolean (B) merupakan aljabar yang terdiri atas suatu himpunan dengan operasi jumlah/disjungsi, kali/konjungsi dan komplemen/negasi serta elemen 0 dan 1 ditulis sebagai <B,+, . , ‘ ,0,1> yang memenuhi sifat-sifat:
1. Hukum identitas 2. Hukum idempoten (i) a + 0 = a (i) a+a = a (ii) a . 1 = a (ii) a.a = a3. Hukum komplemen 4. hukum dominasi (i) a+a’ = 1 (i) a.0 = 0 (ii) a.a’ = 0 (ii) a+1 = 15. Hukum involusi 6. Hukum penyerapan (i) (a’)’ = a (i) a+(a.b) = a (ii) a.(a+b) = a 7. Hukum komutatif 8. Hukum asosiatif (i) a+b = b+a (i) a+(b+c) = (a+b)+c (ii) a.b = b.a (ii) a.(b.c) = (a.b).c9. Hukum distributif 10. Hukum De Morgan (i) a+(b.c) = (a+b).(a+c) (i) (a+b)’ = a’.b’ (ii) a.(b+c) = (a.b)+(a.c) (ii) (ab)’ = a’+b’11. Hukum 0/1 (i) 0’ = 1 (ii) 1’ = 0Catatan:Untuk penyederhanaan penulisan, penulisan a.b sebagai ab Aljabar Boolean dua-nilai Aljabar Boolean dua-nilai (two-valued Boolean algebra) didefinisikan pada sebuah himpunan dengan dua buah elemen, B = {0,1}, dengan kaidah untuk operator + dan .Perhatikan: Aljabar Boolean dua-nilai Aljabar Boolean dua-nilai (two-valued Boolean algebra) didefinisikan pada sebuah himpunan dengan dua buah elemen, B = {0,1}, dengan kaidah untuk operator + dan .Perhatikan:
a b a.b
0011
0101
0001
a b a+b
0011
0101
0111
a A’
01
10
Priinsip Dualitas Misalkan S adalah kesamaan tentang aljabar Boolean yang melibatkan operasi +, . , dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti: . Dengan + + dengan . 0 dengan 1 1 dengan 0Maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh :Tentukan dual dari (i) a.(b+c) = (a.b)+(a.c) (ii) a+0Jawab:
(i) a+(b.c) = (a+b).(a+c)(ii) a+0 = a mempunyai dual a.1 = a
Beberapa bukti dari sifat-sifat aljabar Boolean:(2i) a+a = (a+a) (1) (identitas) = (a+a) (a+a’) (komplemen) = a+ (a.a’) (distributif) = a+0 (komplemen) = a (identitas) Soal :Buktikan bahwa untuk sembarang elemen a dan b dari aljabar Boolean:
(i) a+a’b =a+b (ii) a(a’+b) = ab
(iii) a+1 = 1
(iv) (ab)’ = a’ + b’Jawab:
(i) a+a’b = (a+ab) + a’b penyerapan = a+(ab+a’b) Asosiatif = a(a+a’)b distributif = a+1.b Komplemen
= a+b Identitas
2. Gerbang Logika
Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner.Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Gerbang logika InventerInverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal masukan.
Tabel Kebenaran/Logika InverterInverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan.
Gambar simbol Inverter (NOT)Fungsi gerbang NOT
2. Gerbang logika non-InverterBerbeda dengan gerbang logika Inverter yang sinyal masukannya hanya satu untuk gerbang logika non-Inverter sinyal masukannya ada dua atau lebih sehingga hasil (output) sinyal keluaran sangat tergantung oleh sinyal masukannya dan gerbang logika yang dilaluinya (NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR). Yang termasuk gerbang logika non-Inverter adalah :
Gerbang ANDGerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).Fungsi gerbang AND
Tabel Logika AND dengan dua masukan.* untuk mempermudah mengetahui jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung berdasarkan inputanya, gunakan rumus ini :- 2n , dimana n adalah jumlah input.Contoh :n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus dihitung sebanyak 4 kali.
Gambar simbol Gerbang AND
Gerbang ORGerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga.Fungsi gerbang OR :
Misal : A = 1 , B = 1 maka Y = 1 + 1 = 1. A = 1 , B = 0 maka Y = 1 + 0 = 0.
Tabel Logika Gerbang OR dengan dua masukan.
Gambar simbol Gerbang OR.
Gerbang NAND (Not-AND)Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NAND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin rendah (0) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1).Fungsi gerbang NAND :
Tabel Logika Gerbang NAND dengan dua masukan.
Gambar gerbang NAND dalam arti logikanya
Gambar simbol Gerbang NAND standarGerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi dari rangkaian gerbang NAND dapat digunakan untuk memenuhi semua fungsi dasar gerbang logika yang lain.
Gerbang NOR (Not-OR)Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua bitnya bernilai nol.Fungsi gerbang NOR :
Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan.
Gambar gerbang NOR dalam arti logikanya
Gambar simbol Gerbang NOR standar
Gerbang XOR (Antivalen, Exclusive-OR)Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1).Fungsi gerbang XOR :
Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan
Gambar simbol Gerbang XOR standar
Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR)Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang XNOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1) maka sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah keduanya atau tinggi keduanya).Fungsi gerbang XNOR :
Tabel Logika Gerbang XNOR dengan dua masukan
Gambar simbol Gerbang XNOR standar
3. Rangkaian kombinasional Implementasi fungsi boolean
Implementasi + Boolean dengan gerbang NAND dan NOR merupakan teknik manipulasimenyederhanakan rangkaian yang merubah dari diagram AND – OR menjadi diagram NAND atau NOR saja1. Implementasi NAND
Contoh 1.Implementasikan fungsi boolean dengan gerbang NAND untuk Ekspresi minterm ( Sum of Product ) sbb : F = AB + CD
2. Implementasi NOR
Contoh 1.Implementasi fungsi boolean dengan gerban NOR untuk : F = (A+B)(C+D)E
Penyederhanaan dengan Peta karnaughMetode peta karnaught untuk menyederhana kan persamaan logika.
Peta Karnaught dengan 2 variabel f(AB)
Peta Karnaught dengan 3 variabel f (ABC)
Peta Karnaught dengan 4 variabel f(ABCD)
Peta Karnaught dengan 5 variabel (ABCDE)
Aplikasi peta karnaught untuk menyederhanakan persamaan logika.a. Minimimasi persamaan logika dalam bentuk kemonis SOP (MINTERM) dengan peta karnaughtb. Minimasi persamaan logika dalam bentuk Kemonis POS (MAXTERM) dengan peta karnaught c. Bentuk yang dapat di sederhanakan untuk mengeliminasi multi variabelPenyederhanaan persamaan logikaRepresentasi kanonikal sum of product (sop) Merupakan ekspresi fungsi AND atau metode SOP- Rangkaian kombinasi logika- Kondisi output ditentukan oleh kombinasi input – inputnyaContoh :Buatlah persamaan boolean dan rangkaian logika dari fungsi boolean dalam bentuk Minterm sbb : F(ABC) = ? ( 0,3,6,7 )jawab:Tabel ekspresi untuk metode SOP / Minterm
Persamaan BooleanF = ? Fi
= F0 + F3 + F6 + F7= A’B’C’ + A’BC + ABC’ + ABC= A’(B’C’ + BC) + AB(C’ + C)= A’(B C) + AB
Rangkaian logika
Representasi kanonikal product of sum ( pos ) Merupakan ekspresi fungsi OR atau metode POS- Rangkaian kombinasi logika- Kondisi output ditentukan oleh kombinasi input – inputnyaContoh :Buatlah persamaan boolean dan rangkaian logika dari fungsi boolean dalam bentuk MAXTERM Sbb :F(ABC) = ? ( 0,2,5,7 )jawab:Tabel ekspresi untuk metode POS / Maxterm
Persamaan BooleanF = ? Fi
= F0 ? F2 ? F5 ? F7= (A’+B’+C’)?(A’+B+C’)?(A+B’+C)?(A+B+C)= (A’+C’) ? (A+C)= A’C + AC’= A ? C
Rangkaian logika
Don’t care conditionKondisi Don’t Care adalah suatu kondisi yang dapat diasumsikan mempunyai keadaan 0 atau 1 yang juga ditandai dengan X dan untuk menyederhanakan ekspresi boolean menggunakan peta.Contoh :Sederhanakan fungsi Boolean sbb :F(A,B,C,D) = ? ( 1,3,7,11,15 )Yang mempunyai don’t care condition sbb :d(A,B,C,D) = ? ( 0,2,5 )
jawab:
4. Rankaian Sekuensial (Flip-flop dan register)
Rangkaian Logika terbagi menjadi dua kelompok yaitu rangkaian logika kombinasional dan rangkaian sekuensial. Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input). Rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian logika yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam rangkaiannya.
Rangkaian yang termasuk rangkaian logika kombinasional yaitu Dekoder, Enkoder, Multiplekser, Demultiplekser. Pada rangkaian-rangkaian itu terlihat bahwa kondisi keluaran hanya dipengaruhi oleh kondisi masukan pada saat itu. Adapun contoh rangkaian yang termasuk rangkaian sekuensial yaitu flip-flop, counter, dan register.
Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan.
Ada beberapa macam flip-flop yang akan dibahas, yaitu flip-flop R-S, flip-flop J-K, dan flip-flop D. Sebagai tambahan akan dibahas pula masalah pemicuan yang akan mengaktifkan kerja flip-flop.
Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai
logika positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q)
bernilai logika negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak
berubah dari kondisi sebelumnya saat dipicu.4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran
(Q) berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari
kondisi keluaran Q.
1.6.2. Pemicuan Flip-FlopPada flip-flop untuk menyerempakkan masukan yang diberikan pada kedua
masukannya maka diperlukan sebuah clock untuk memungkinkan hal itu terjadi. Clock yang dimaksud di sini adalah sinyal pulsa yang beberapa kondisinya dapat digunakan untuk memicu flip-flop untuk bekerja. Ada beberapa kondisi clock yang biasa digunakan untuk menyerempakkan kerja flip-flop yaitu :
1) Tepi naik : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika rendah (0) ke logika tinggi.
2) Tepi turun : yaitu saat perubahan sinyal clock dari logika tinggi (1) ke logika rendah (0).
3) Logika tinggi : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 1.4) Logika rendah : yaitu saat sinyal clock berada dalam logika 0.
Gambar 3.1. Kondisi Pemicuan Clock
Gambar 3.2. Simbol-simbol Pemicuan
Selanjutnya cara pengujian pemicuan suatu flip-flop akan dijelaskan dalam Tabel 3.2. Pada tabel tersebut, kita gunakan penerapan logika positif. Kondisi Clock High, yaitu saat clock ditekan sama artinya dengan logika 1, sedangkan saat clock dilepas sama artinya dengan logika 0. Jika pada langkah pengujian pertama keadaan sudah sesuai dengan tabel, pengujian dapat dihentikan, demikian seterusnya.
Tabel 3.1. Pengujian Pemicuan ClockLangkah Pengujian
Clock Input Output Jenis Pemicuan
1. 1Diubah-ubah
Berubah Logika Tinggi
2. 0Diubah-ubah
Berubah Logika rendah
3. 0 Diubah-ubah
Tetap Tepi naik
0 ke 1(ditekan)
Diubah-ubah
Berubah
1Diubah-ubah
Tetap
4.
1Diubah-ubah
Tetap
Tepi turun1 ke 0(dilepas)
Diubah-ubah
Berubah
0Diubah-ubah
Tetap
1.6.3. Flip-Flop R-SFlip-flop R-S adalah rangkaian dasar dari semua jenis flip-flop yang ada. Terdapat
berbagai macam rangkaian flip-flop R-S, pada percobaan ini flip-flop R-S disusun dari empat buah gerbang NAND 2 masukan. Dua masukan flip-flop ini adalah S (set) dan R (reset), serta dua keluarannya adalah Q dan Q’.
Kondisi keluaran akan tetap ketika kedua masukan R dan S berlogika 0. Sedangkan pada kondisi masukan R dan S berlogika 1 maka kedua keluaran akan berlogika 1, hal ini sangat dihindari karena bila kondisi masukan diubah menjadi berlogika 0 kondisi kelurannya tidak dapat diprediksi (bisa 1 atau 0). Keadaan ini disebut kondisi terlarang. Selanjutnya kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu akan dijelaskan melalui Tabel 3.1.
Gambar 3.3. Rangkaian Percobaan Flip-Flop R-S
Tabel 3.2.a. Kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu, karena perubahan clockNo.
S R Clock Keterangan
1. 1 1 Aktif (1) Kondisi terlarang2. 1 1 Tepi turun (Berubah
dari 1 ke 0)Kondisi pacu
3. 1 1 Tidak aktif (0) Kondisi tak tentu
Tabel 3.2.b. Kondisi terlarang, pacu, dan tak tentu, karena perubahan clock dan masukan yang serempak
No.
S R Clock Keterangan
1. 1 1 Aktif (1) Kondisi terlarang2. 0 0 Tepi turun Kondisi pacu3. 0 0 Tidak aktif (0) Kondisi tak tentu
1.6.4. Flip-flop DFlip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R atau flip-flop J-K yang masukannya
saling berkebalikan. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan salah satu masukannya dengan inverter agar kedua masukan flip-flop selalu dalam kondisi berlawanan. Flip-flop ini dinamakan dengan flip-flop data karena keluarannya selalu sama dengan masukan yang diberikan. Saat flip-flop pada keadaan aktif, masukan akan diteruskan ke saluran keluaran.
Gambar 3.4. Contoh rangkaian Flip-flop D (Picu logika tinggi)
1.6.5. Flip-flop J-KFlip-flop J-K merupakan penyempurnaan dari flip-flop R-S terutama untuk
mengatasi masalah osilasi, yaitu dengan adanya umpan balik, serta masalah kondisi terlarang seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu pada kondisi masukan J dan K berlogika 1 yang akan membuat kondisi keluaran menjadi berlawanan dengan kondisi keluaran sebelumnya atau dikenal dengan istilah toggle. Sementara untuk keluaran berdasarkan kondisi-kondisi masukan yang lain semua sama dengan flip-flop R-S.
Gambar 3.5. Flip-flop J-K
1.6. RegisterRegister merupakan sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan informasi
biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan sebesar n bit. Ada dua cara untuk menyimpan dan membaca data ke dalam register, yaitu seri dan paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan atau pembacaan dilakukan secara
serentak oleh semua tingkat reigster. Sedangkan untuk operasi seri, diterapkan secara sequential bit demi bit sampai semua tingkat register terpenuhi.
Ada empat tipe register :1. Serial In – Serial Out2. Paralel In – Paralel Out3. Serial In – Paralel Out 4. Paralel In – Serial Out
1.6.1. Register Serial In – Serial OutPada Register Serial In – Serial Out, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur
keluarannya juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip-flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip-flop kedua menerima masukan dari flip-flop pertama, dan seterusnya.
Gambar 5.2. Rangkaian Register Serial In - Serial Out
1.6.2. Register Paralel In – Paralel OutRegister Paralel In - Paralel Out mempunyai jalur masukan dan keluaran
sesuai dengan jumlah flip-flop yang menyusunnya. Pada register jenis ini, data masuk dan keluar secara serentak. Dan hanya membutuhkan satu kali picu.
Gambar 5.3. Rangkaian Register Paralel In – Paralel Out
1.6.3. Register Serial In – Paralel OutRegister serial In – Paralel Out mempunyai satu saluran masukan dan saluran
keluaran sejumlah flip-flop yang menyusunnya. Data masuk satu-persatu (secara serial)
dan dikeluarkan secara serentak. Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.
Gambar 5.4. Rangkaian Register serial In – Paralel Out
1.6.4. Register Paralel In – Serial OutRegister Paralel In - Serial Out mempunyai jalur masukan sesuai dengan jumlah
flip-flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan dikendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu-persatu (secara serial).
Gambar 5.5. Rangkaian Register Paralel In – Serial Out
Contoh soal:Contoh soal:
Perbedaan Rangkaian kombinasonal dan sekuensial Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang
selalu tergantung pada kombinasi input yang ada. Sedangkan Rangkaian Sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan input – inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya.
Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial juga didefinisikan sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung waktu.
pengertian flip flop dan ciri – cirinyaFlip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit data secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang tersimpan tersebut. Ciri ciri : outpunya tergantung bukan hanya pada input yang ada sekarang,namun juga pada
input yang telah lalu. Sehingga di butuhkan “pengingat ” mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan
proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan kepadanya.
memiliki 2 output, yaitu satu untuk output dari data yang disimpan dan yang satunya lagi dari merupakan komplement lainnya.
pengertian dariTurth Table merupakan suatu tabel yang menyajikan beragam kombinasi inputan dari suatu fungsi beserta output yang dihasilkan, dalam penyajianya biasa terdapat potongan-potongan fungsi jika fungsi yang ingin disajian tersebut panjang.State Table merupakan tabel yang menyajikan satu-persatu input, output, dan susunan flip-flop yang ada.Characteristic Table merupakan defenisi dari sifat-sifat logika dari sebuah rangkaian flip-flop dengan menjelaskan operasinya yang disajikan dalam bentuk tabel.Exitation Tabel merupakan tabel yang digunakan untuk menunjukkan input yang digunakan untuk perubahan state awalanBoolean Equation berfungsi untuk mendefenisikan suatu fungsi dalam rangkaian menggunakan bilangan biner yang terdiri angka 0 dan 1 serta symbol operasi logika.State Equation berfungsi untuk menetapkan suatu fungsi dari state lanjutan sebagai sebuah fungsi dari state awalan sebagai fungsi dari state awal dan input.Characteristic Equation berfungsi untuk menjelaskan sifat-sifat logika dari sebuah rangkaian flip-flop (seperti pada Characteristic Table) dalam bentuk aljabar.Flip-flop Input Equation merupakan bagian dari rangkaian yang menghasilkan input untuk ragkaian flip-flop secara aljabar, menggunakan kumpulan fungsi boolean.Ripple Counter disebut juga Asyncronous counter, output masing – masing flip –flop yang digunkan akan berubah kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya secara berurutan. Hal ini karena flip – flop yang paling ujung saja yang dikendalikan sinyal clock, sedangkan sinyal lainnya diambil dari masing – masing flip – flop sebelumnya. Oleh karena itu disebut juga serial counter.
Syncronous Counter, outpu flip – flop yang digunakan bergantian secara serempak. Disebabkan karena masing – masing flip – flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh satu sinyal clock. Oleh karena itu disebut juga paralel counter