57
Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES PEMBUATAN KERAJINAN BOKOR PADA MUDA TAMA GALLERY BOYOLALI WAWAN TRI HARYANTO F3506058 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Tugas Akhir

ANALISIS NETWORK DALAM PROSES PEMBUATAN KERAJINAN BOKOR PADA MUDA TAMA GALLERY BOYOLALI

WAWAN TRI HARYANTO F3506058

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi sekarang ini merupakan suatu hal

yang tidak dapat dihindarkan mengingat perkembangan bisnis dan perdagangan yang

begitu cepat. Banyak industri kecil yang bermunculan dan turut meramaikan dunia

bisnis di Indonesia. Perkembangan ini harus dapat diantisipasi secara tepat dan cepat

agar usaha tersebut dapat tetap bertahan serta mengembangkan potensinya dalam

menghadapi persaingan tersebut.

Proses produksi memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan.

Pada umumnya sebelum melaksanakan proses produksi, manajemen perusahaan perlu

mengadakan penyusunan perencanaan, penjadwalan serta pengawasan yang baik..

Tujuan dari semua agar selama proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana

dan jadwal yang ditentukan. Serta dapat mengawasi atau mengendalikan semua

kegiatan selama proses produksi.

Supaya proses produksi dapat diselesaikan dengan baik, maka diperlukan adanya

urutan kegiatan dan waktu penyelesaian kegiatan. Apabila dalam proses produksi

mengalami keterlambatan maka akan mengakibatkan bertambahnya waktu dan biaya

produksi. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dapat menerapkan suatu

metode yaitu analisis jaringan kerja atau network.

Page 3: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

―Analisis network merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi

pada perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan atau

proyek yang akan dilaksanakan (Gitosudarmo,1999:297)‖.

Muda Tama Gallery, adalah salah satu industri kerajinan tembaga dan kuningan yang

terletak di pusat desa Tumang, kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali. Perusahaan ini

bergerak di dalam pembuatan alat-alat dapur tradisional yang terbuat dari bahan baku

tembaga, kuningan maupun alumunium. Dalam perkembangannya, perusahaan ini

beralih dari kerajinan alat-alat dapur tradisional menjadi kerajinan interior dan eksterior

yang meliputi berbagai hiasan dan seni ukir. Dimana di dalam pembuatan seni

kerajinan tersebut ada beberapa kegiatan yang perlu diselesaikan secara bersama.

Oleh karena itu perlu dilakukannya penggabungan beberapa jadwal kerja. Mengingat

masih banyak terdapat sistem kerja yang dipakai dengan menggunakan sumber daya

manusia, hal ini tidak menutup kemungkinan banyak timbul berbagai kesulitan yang

dihadapi karyawan saat bekerja.

Dari sinilah peranan suatu jaringan kerja yang disusun dengan baik dapat digunakan

sebagai alat pengawasan dan pengendalian yang cukup baik untuk menyelesaikan

pekerjaan dalam suatu proses produksi. Disamping itu pihak manajemen diharapkan

dapat menyusun perencanaan penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu dan dapat

melakukan efisiensi tenaga kerja yang optimal.

Bertitik tolak dari hal di atas maka penulis mengambil judul : ANALISIS NETWORK

DALAM PROSES PEMBUATAN KERAJINAN BOKOR PADA MUDA TAMA

GALLERY BOYOLALI. Penelitian ini dimaksudkan agar dapat mengetahui lama waktu

Page 4: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

proses pembuatan kerajinan bokor dan juga efisiensi-efisiensi yang dapat dilakukan di

Muda Tama Gallery Boyolali.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana urutan pekerjaan pembuatan kerajinan bokor pada Muda Tama

Gallery BOYOLALI ?

2. Berapa waktu yang diperlukan dalam pembuatan satu unit produk kerajinan

bokor?

3. Berapa besar probabilitas tercapainya kegiatan pembuatan satu unit bokor?

C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode analisis network dalam

proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan:

1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda Tama Gallery

Boyolali.

2. Untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan satu unit kerajinan

bokor.

3. Untuk mengetahui probabilitas tercapainya kegiatan pembuatan satu unit bokor.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

a. Untuk menambah informasi dan sumbangan pemikiran bagi Muda Tama

Gallery Boyolali dalam proses perencanaan dan pengawasan produksi.

Page 5: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

b. Diharapkan mampu memberikan motivasi kepada karyawan pada khususnya

dan pada perusahaan umumnya untuk meningkatkan efisiensi proses

produksi, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal.

c. Diharapkan dapat digunakan sebagai alat perencanaan terutama pembuatan

kerajinan bokor.

d. Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan pengawasan

pelaksanaan kegiatan.

2. Bagi Peneliti

a. Untuk menambah wawasan dan wahana penelitian dalam menerapkan teori-

teori analisis network yang diterima di bangku perkuliahan dengan

penerapan pada dunia kerja nyata

b. Diharapkan dapat memberikan informasi dalam penggunaan analisis network

dalam produksi. Dan diharapkan dapat dijadikan referensi pada pihak lain

yang melakukan penelitian lanjutan dalam permasalahan sejenis pada masa

yang akan datang.

E. Kerangka Pemikiran

Order atau

Permintaan

Konsumen

Perencanaan

Produksi

Pelaksanaan analisis network

Penjadwalan

Page 6: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

Keterangan:

Gambar di atas menjelaskan bahwa kegiatan produksi berawal dari lahirnya suatu order

atau permintaan dari konsumen yang memesan produk kerajinan bokor. Setelah

disepakati, langkah selanjutnya perusahaan mulai membuat perencanaan Produksi.

Setelah mendapat perencanaan yang baik maka perusahaan mulai melakukan

penjadwalan kerja. Kemudian dalam pelaksanaan produksi perusahan menggunakan

analisis network. Dengan ini maka dapat diketahui jalur kritis dan waktu kegiatan.

Dengan diketahui jalur kritis maka diharapkan dapat memperoleh waktu produksi yang

efektif.

Dalam pelaksanaan produksi maka diperlukan adanya pengawasan proses produksi

dengan menggunakan acuan hasil dari Analisis Network sehingga dapat dihasilkan

produk yang optimal dan berkualitas tinggi dengan waktu yang efektif.

F. Metode Penelitian

Pengawasan

Produk dengan hasil

Optimal

Page 7: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

1. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah perusahaan kerajinan tembaga dan

kuninga Muda Tama Gallery yang berlokasi di dukuh Banaran,desa Tumang, Cepogo,

Boyolali.

2. Jenis Dan Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian melalui

wawancara dengan bagian personalia maupun dengan karyawan pengrajin yang

dipandang mampu memberikan informasi terkait tentang penelitian ini.

Data yang telah diperoleh adalah :

1) Alur kerja proses produksi bokor

2) Jenis kegiatan dalam proses produksi bokor

3) Waktu penyelesaian setiap kegiatan

b. Data Sekunder

Diperoleh dari hasil studi pustaka yang berhubungan dengan pokok masalah yang

diteliti. Dengan cara pencarian informasi-informasi yang berhubungan denga masalah

tersebut di atas.

Data yang diperoleh adalah :

1) Gambaran umum perusahaan

2) Sejarah berdirinya perusahaan

Page 8: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

3) Struktur organisasi perusahaan

4) Jenis pekerjaan yang ada dan data ketenagakerjaan

5) Produk-produk yang dihasilkan serta bagaimana pemasarannya

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung mengenai

kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data

yang lengkap.

b. Teknik Wawancara

Merupakan teknik yang digunakan penulis dengan mengadakan wawancara dengan

pimpinan, staf maupun karyawan perusahaan mengenai ruang lingkup perusahaan dan

kegiatan produksi di Muda Tama Gallery.

c. Teknik Kepustakaan

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pencarian informasi-informasi

melalui buku-buku pedoman terutama yang berkaitan dengan analisis network.

Page 9: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Proses Produksi

Produksi di dalam suatu perusahaan merupakan kegiatan yang sangat penting.

Dikatakan bahwa produksi adalah merupakan dapur dari sebuah perusahaan. Apabila

kegiatan produksi dalam perusahaan terhenti, maka seluruh kegiatan dalam

perusahaan tersebut akan terhenti pula. Demikian pula seandainya terdapat berbagai

hambatan yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi, maka seluruh kegiatan

dalam perusahaan tersebut akan terganggu pula. Karena sangat pentingnya kegiatan

produksi, maka suatu perusahaan harus selalu memperhatikan kegiatan produksi di

perusahaan tersebut.

Page 10: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Proses produksi merupakan cara, metode dan tehnik untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi

(tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana) yang ada (Nasution,2003:3).

Menurut Subagyo (2000:8-10) proses produksi adalah proses perubahan masukan

menjadi keluaran. Pada umumnya proses produksi dibagi menjadi dua macam yang

sifatnya ekstrim, yaitu proses produksi continous atau terus-menerus dan proses

produksi intermittent atau terputus-putus.

1. Proses Produksi Terus-menerus

Proses produksi terus-menerus atau continous adalah proses produksi yang tidak

pernah berganti macam barang yang dikerjakan. Proses produksi terus-menerus

biasanya juga disebut proses produksi yang berfokuskan pada produk atau product

focus dan biasa digunakan untuk membuat barang yang macamnya relatif sama dan

jumlahnya sangat banyak.

2. Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi terputus-putus atau intermittent digunakan oleh perusahaan yang

mengerjakan bermacam-macam barang, dengan jumlah yang hanya sedikit.Proses

produksi terputus-putus biasanya disebut juga sebagai proses produksi yang

berfokuskan pada proses atau process focus.

B. Pengertian Manajemen Proyek

Page 11: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Manajemen merupakan proses dari perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pengarahan serta pengendalian (Ahyari,1994:37). Jadi manajemen

sangat penting bagi suatu proyek agar bisa mencapai tujuan dan sasaran yang dituju.

Sedangkan proyek merupakan proses penciptaan suatu jenis produk yang agak rumit

dengan suatu pendefinisian urutan tugas-tugas teratur akan kebutuhan sumber daya

dan dibatasi oleh waktu penyelesaiannya (Nasution,2003:11). Sehingga dapat diartikan

sebagai kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas,

dengan alokasi sumber daya tertentu dan memasukkan untuk pelaksanaan tugas dan

sasaran yang telah digariskan dengan jelas.

Jadi yang dimaksud manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi

perusahaan untuk mencapai tujuan dan waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.

Menurut Heizer dan Render (2004:75) manajemen proyek meliputi tiga fase, yaitu :

1. Perencanaan, fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek dan

organisasi tim-nya.

2. Penjadwalan, fase ini menghubungkan orang, uang atau bahan untuk kegiatan

khusus dan menghubungkan antara kegiatan satu dengan lainnya.

3. Pengendalian, fase di sini perusahan mengawasi sumberdaya, biaya, kualitas

dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan

menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi

kebutuhan waktu dan biaya.

C. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi

Page 12: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Perencanaan dan pengendalian produksi dapat didefinisikan sebagai proses untuk

merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar

dari sistem produksi/ operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah

yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi

minimum(Nasution,2003:13).

Secara sederhana, pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses yang dibuat untuk

menjaga supaya realisasi dari suatu aktivitas sesuai dengan yang direncanakan. Oleh

karena itu pengendalian terdiri dari prosedur-prosedur untuk menentukan

penyimpangan dari rencana yang telah ditetapkan dan tindakan-tindakan perbaikan

yang diperlukan untuk mengeliminir penyimpangan tersebut.

Dalam perencanaan produksi biasanya terdapat tiga jenis perencanaan berdasasrkan

periode waktu yang dicakup oleh perencanaan tersebut, yaitu:

1. Perencanaan produksi jangka panjang (biasanya 5 tahun atau lebih)

2. Perencanaan produksi jangka menengah (antara 1 sampai 12 bulan)

3. Perencanaan produksi jangka pendek (kurang dari 1 bulan)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa peranan perencanaan dan pengawasan

produksi adalah dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dalam

proses produksi, sehingga perusahaan dapat menghasilkan barang atau jasa sesuai

kemauan konsumen dengan waktu proses produksi yang efektif dan efisien.

D. Analisis Network

Analisis network merupakan suatu metode analisis yang mampu memberikan informasi

pada perusahaan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian suatu kegiatan atau

proyek yang akan dilaksanakan. Metode ini digunakan untuk mengendalikan kegiatan-

Page 13: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

kegiatan yang tidak bersifat rutin atau terutama pada tiap proses produksi yang

intermittent atau produksi pesanan (Gitosudarmo,1999:297).

Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan analisis network adalah :

1. Mengorganisir dan memberikan informasi secara sistematik.

2. Penentuan urutan atau prioritas pekerjaan.

3. Dapat menentukan pekerjaan-pekerjaan yang dapat ditunda tanpa menyebabkan

terlambatnya penyelesaian proyek secara keseluruhan sehingga dari pekerjaan-

pekerjaan tersebut dapat dihemat tenaga, waktu dan biaya.

4. Dapat segera menentukan pekerjaan-pekerjaan yang mana yang harus di-sub

kontrakkan agar penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dapat sesuai

dengan permintaan konsumen.

Penyusunan diagram network untuk setiap kegiatan dalam proses produksi ditulis

dalam simbol-simbol sebagai berikut :

1. (Anak Panah)

Kegiatan (activity) yaitu bagian dari keseluruhan pekerjaan yang dilakukan.

Kegiatan mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta mempunyai waktu mulai dan

akhir.

2. (Lingkaran)

Peristiwa (event) menandai permulaan dan akhir suatu kegiatan. Biasanya

digambarkan dalam bentuk lingkaran, yang diberi nomor dengan nomor-nomor yang

lebih kecil bagi peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya.

3. (Anak Panah Putus-putus)

Page 14: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Melambangkan kegiatan semu (dummy). Dalam kegiatan network kegiatan

semu boleh ada boleh tidak. Kegiatan semu dimunculkan untuk menghindari antara dua

peristiwa terhadap lebih dari satu kegiatan.

E. PERT

Metode PERT atau Program Evaluation and Review Technique merupakan suatu

metode analitik yang dirancang untuk membantu dalam scheduling dan pengawasan

kompleks yang memerlukan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam

urutan tertentu, dan kegiatan-kegiatan itu mungkin tergantung pada kegiatan-kegiatan

lain (Handoko,1999:401).

PERT menggunakan tiga estimasi waktu penyelesaian kegiatan. Estimasi ini

diperoleh dari orang-orang yang mempunyai kemampuan tentang pekerjaan yang akan

dilaksanakan dan berapa lama waktu pengerjaannya(Handoko,1999:402), ketiga

estimasi tersebut adalah :

1. Waktu optimis (a) : waktu kegiatan bila semuanya berjalan baik tanpa hambatan-

hambatan atau penundaan-penundaan.

2. Waktu realistis (m) : waktu kegiatan yang akan terjadi bila suatu kegiatan

dilaksanakan dalam kondisi normal, dengan penundaan-penundaan tertentu

yang dapat diterima.

3. Waktu pesimis (b) : waktu kegiatan bila terjadi hambatan atau penundaan lebih

dari semestinya.

.Rumus yang digunakan yaitu:

Te =

Page 15: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Dimana

a :Waktu optimis

b :Waktu pesimis

m :Waktu realistis

Menurut Render dan Heizer(2004:80), metode PERT mengikuti enam langkah

dasar, yaitu:

1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja.

2. Membangun hubungan antara kegiatan dan memutuskan kegiatan mana yang

harus terlebih dahulu dan kegiatan mana yang harus mengikuti yang lain.

3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan.

4. Menetapkan perkiraan waktu untuk tiap kegiatan.

5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan inilah yang disebut jalur kritis.

6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan

pengendalian proyek.

F. Estimasi Probabilitas

Menghitung perkiraan probabilitas penyelesaian proses produksi dengan cara

menghitung varian standar (Handoko,1999:408).

Rumus variasi standard normal (Z) adalah :

Z =

Dimana :

Z = Estimasi probabilitas

Page 16: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Td = Waktu penyelesaian yang dijadwalkan

Te = Waktu penyelesaian yang diharapkan

σTe= Deviasi standar untuk Te

Nilai σTe didapatkan dengan menjumlahkan varian masing-masing kegiatan kritis :

√∑

dan

σ2 Te =

2

6

ab

Dimana :

Te = Waktu penyelesaian yang diharapkan

a = Waktu optimis

b = Waktu pesimis

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Muda Tama Gallery

1. Sejarah Singkat Perusahaan Dan Lokasi Perusahaan

Muda Tama Gallery merupakan perusahaan warisan leluhur yang sudah ada

sejak jaman kerajaan Mataram. Pada tahun 1978, bapak Supri Haryanto yang masih

merupakan kerabat keraton Yogjakarta belajar kepada bapak Sapto Hudoyo di

Yogjakarta. Di sana bapak Supri Haryanto belajar tentang dasar–dasar membuat

Page 17: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

kerajinan dari bahan dasar tembaga sehingga menjadi kerajinan tembaga yang

mempunyai nilai seni tinggi. Beliau belajar cara-cara membuat kerajinan tembaga

seperti menempa, mengukir, memahat dan lain-lain. Di sana beliau juga diajari

bagaimana cara memasarkan produk-produk dari tembaga tersebut.

Pada tahun 1981 bapak Supri Haryanto mulai mencoba untuk berwiraswasta sendiri

dengan mendirikan perusahaan sendiri di kampung halamannya yaitu di desa Tumang

kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali. Dalam mendirikan perusahaannya beliau

mendapat bantuan dari Pemda Kabupaten Boyolali melalui instansi–instansi terkait.

Juga tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitar sehingga Muda Tama Gallery

dapat berkembang sampai sekarang dan menjadi cikal bakal perusahaan sejenis di

daerah tersebut.

Muda Tama Gallery awalnya hanya bergerak di dalam pembuatan alat-alat dapur

tradisional yang terbuat dari bahan baku tembaga saja. Namun dalam

perkembangannya, perusahaan ini beralih dari kerajinan alat-alat dapur tradisional

menjadi kerajinan interior dan eksterior yang meliputi berbagai hiasan dan seni ukir.

Dan sekarang lambat laun tidak hanya menggunakan bahan baku dari tembaga saja,

tetapi juga menggunakan bahan dari kuningan dan alumunium.

Sampai sekarang di desa Tumang telah bermunculan puluhan perusahaan yang sejenis

dengan Muda Tama Gallery. Para pemilik perusahaan yang berdiri sendiri tersebut

awalnya merupakan karyawan atau pengrajin di Muda Tama Gallery. Namun seiring

dengan semakin tingginya permintaan konsumen terhadap kerajinan tembaga,

kuningan dan aluminium, maka akhirnya mereka memilih untuk mendirikan perusahaan

sendiri. Hal tersebut justru menjadi nilai positif bagi desa Tumang karena desa tersebut

Page 18: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

menjadi desa wisata yang terkenal sebagai sentra atau pusat kerajinan dari tembaga,

kuningan dan alumunium. Dan juga bagi Muda Tama Gallery sendiri menganggap para

kompetitor tersebut bukan sebagai halangan untuk kemajuan akan tetapi justru sebagai

tantangan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

Muda Tama Gallery tidak hanya terkenal di dalam negeri saja. Di luar negeri

perusahaan ini juga sudah cukup dikenal oleh para pecinta seni di berbagai negara. Hal

ini dibuktikan dengan jumlah permintaan kerajinan tembaga, kuningan dan aluminium

dari luar negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena manajemen yang

baik dari tahun ke tahun maka Muda Tama Gallery telah memperoleh berbagai

penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain :

a. Anugerah Upakarti oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1993.

b. Anugerah Upa Pradana oleh Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1993.

c. Top Eksekutif of The Year Jawa-Bali pada tahun 1997.

d. Peringkat I dalam rangka bulan mutu dan produktivitas tahun 2004.

e. Serta beberapa piagam penghargaan lainnya.

Hal tersebut terus berkembang setelah adanya media cetak dan elektronik yang ikut

berperan aktif dalam membantu mempromosikan tentang keberadaan Muda Tama

Gallery secara lengkap.

Muda Tama Gallery beralamatkan lengkap di dukuh Banaran, desa Tumang,

kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali 57371 dengan nomor telepon (0276) 323456

dan fax +62276323366. Serta beralamatkan email di : [email protected].

Ini merupakan lokasi Sedangkan galeri perusahaan terletak sekitar 1 kilometer dari

perusahaan induk, yaitu di pintu masuk ke desa Tumang.

Page 19: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

2. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi dari perusahaan Kerajinan Tembaga dan kuningan Muda Tama Gallery

adalah :

a. Untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah dari

perdagangan dan pariwisata terutama di kota Boyolali.

b. Untuk mengurangi pengangguran, yaitu dengan menyediakan lapangan

pekerjaan dan ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama penduduk

sekitar.

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melaksanakan kegiatannya Muda tama Gallery menggunakan sistem organisasi

komando di mana hanya ada satu pimpinan yang mempunyai kekuasaan mutlak untuk

mengatur jalannya perusahaan. Selain itu perusahaan ini memiliki beberapa staf dan

ahli desain yang dapat membantu tugas pimpinan perusahaan. Secara umum struktur

organisasi di Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut :

Page 20: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Muda Tama Gallery

Sumber : Muda Tama Gallery

Dari gambar di atas maka dapat dijelaskan definisi tugas dan tanggung jawab masing-

masing bagian adalah sebagai berikut :

a. Direktur Perusahaan

1) Menjadi penanggung jawab utama bagi Muda Tama Gallery.

2) Mengatur jalannya seluruh aktivitas perusahaan.

KARYAWAN atau PENGRAJIN

Bagian

Administratif

dan

Keuangan

Bagian

Desain

Bagian

Produksi

dan Quality

Control

Bagian

Gudang

Direktur Perusahaan /

Pemilik Perusahaan

Page 21: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

3) Direktur sebagai pemilik perusahaan dan mempunyai hak mutlak tentang

perusahaan.

4) Memberi motivasi kepada seluruh bawahannya.

5) Menentukan kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

b. Bagian Desain

1) Bagian desain bertugas membuat desain dan mal suatu produk kerajinan.

2) Bagian desain harus mampu membuat desain-desain khusus yang

dikehendaki oleh pemesan.

3) Bagian desain harus memiliki jiwa seni yang tinggi dan mampu

mengembangkan ide-ide kreatifnya untuk membuat desain produk yang

baru dan menarik.

4) Membantu direktur dalam pengawasan produksi .

5) Memberi pengarahan dan penjelasan kepada karyawan terutama yang

masih baru.

c. Bagian Administratif Dan Keuangan

Bertugas menjalankan seluruh kegiatan administrasi perusahaan yang

berhubungan dengan kegiatan dokumentasi data-data penting bagi perusahaan

termasuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Bagian ini juga

bertanggung jawab atas keuangan pada perusahaan Muda Tama Gallery.

Page 22: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

d. Bagian Produksi Dan Quality Control

1) Menjalankan proses produksi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

kesepakatan dan tujuan yang telah ditetapkan.

2) Bertugas mengawasi jalannya proses produksi dan melaksanakan Quality

Control terhadap produk-produk yang dihasilkan.

3) Bertanggung jawab kepada direktur atas baik buruknya suatu produk

kerajinan.

4) Member motivasi kepada karyawan atau pengrajin agar dapat

meningkatkan produktivitasnya.

e. Bagian Gudang

1) Bertanggung jawab atas keamanan produk-produk yang ada di gudang

maupun di showroom.

2) Menjaga dan merawat peralatan-peralatan produksi yang dimiliki

perusahaan.

3) Melaksanakan kegiatan packing terhadap produk-produk yang akan

dikirim ke pemesan.

4) Mencatat bahan-bahan yang masuk atau dibeli perusahaan serta produk-

produk jadi yang telah keluar.

Page 23: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

f. Karyawan Atau Pengrajin

Karyawan atau pengrajin bertugas melaksanakan perintah dari direktur

atau kepala bagian produksi dalam pembuatan produk. Hal ini meliputi kegiataan

menempa, memotong, mengelas, memahat, mewarnai, mengkilapkan dan kegiatan

produksi lainnya.

4. Pengembangan Karyawan Dan Aspek Penggajian

a. Jumlah Karyawan

Adapun jumlah karyawan di perusahaan Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut :

1) Pemilik / Pimpinan perusahaan : 1 Orang

2) Bagian Desain : 3 Orang

3) Bagian Administrasi dan Keuangan : 2 Orang

4) Bagian Gudang : 2 Orang

5) Bagian Produksi : 2 Orang

6) Bagian Qualiy Control : 2 Orang

7) Karyawan Harian / Pengrajin :43 Orang

Jumlah :55 Orang

b. Jam Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan proses produksinya Muda Tama Gallery

menerapkan satu shif kerja. Semua karyawan bekerja setiap hari mulai pukul 08.00

sampai dengan pukul 16.00 dengan jam istirahat satu kali yaitu pukul 12.00 – 13.00.

Sedangkan untuk hari minggu sebagian karyawan diijinkan libur secara bergantian.

Page 24: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

c. Sistem Penggajian

Di perusahaan Muda Tama Gallery hanya ada satu sistem penggajian. Sistem

penggajian tersebut dilakukan secara mingguan dan dilaksanakan pada hari sabtu.

d. Fasilitas Dan jaminan Sosial

Sebagai kompensasi atas hasil kerja karyawan, perusahaan juga memberikan

fasilitas dan jaminan sosial untuk menunjang kesejahteraan karyawan sebagai berikut :

1) Fasilitas Perusahaan

a) Mushola

b) Tempat parkir

c) Ruang Istirahat

d) Mess

e) Toilet

f) Obat-obatan yang lengkap

2) Jaminan Sosial

a) Perusahaan mendatangkan tenaga medis dari kecamatan maupun

dari kabupaten setiap bulannya

Page 25: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

b) Perusahaan menanggung seluruh biaya pengobatan karyawan bila

mengalami kecelakaan kerja

c) Pemberian sumbangan kepada karyawan dan keluarganya yang

mengalami musibah

d) Pemberian bea siswa bagi anak karyawan yang berprestasi

e) Pemberian dana sosial bagi masyarakat sekitar Muda Tama Gallery

Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan demi

kemajuan perusahaan maka perusahaan telah menerapkan berbagai sistem dan

pemberian tunjangan kepada karyawan, antara lain :

a) Penerapan K 3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)

Muda Tama Gallery merupakan perusahaan yang menggunakan

peralatan kerja yang bisa membahayakan karyawan jika salah dalam penggunaannya

seperti mesin las, gerenda, pemotong plat, tungku pembakar dan lain-lain. Maka dari itu

perusahaan mewajibkan karyawannya menggunakan masker, sarung tangan, penutup

telinga dan pelindung mata saat menggunakan peralatan kerja tersebut.

b) Penerapan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

Slogan 5 R merupakan program yang dicanangkan oleh Dinas

Perindustrian kabupaten Boyolali kepada semua perusahaan kerajinan tembaga di

desa Tumang. Program ini bertujuan agar perusahaan bisa meningkatkan mutu

produknya.

Page 26: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

5. Aspek Produksi

a. Bahan Produksi

Dalam melaksanakan kegiatan produksinya, Muda Tama Gallery menggunakan

bahan baku utama maupun bahan baku penunjang, antara lain :

1) Bahan Baku Utama

a) Tembaga berupa plat dengan berbagai ukuran ketebalan

b) Kuningan berupa plat dengan berbagai ukuran ketebalan

c) Alumunium berupa plat maupun kawat

2) Bahan Baku Penunjang

a) Kertas

b) Getah damar / jabung

c) Pasir merah

d) Kain

e) Vernis

f) Zat kimia berupa Sn, Hcl, H2So2, H2So4

g) Batu hijau

b. Mesin Dan Peralatan

1) Mesin

Page 27: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

a) Gerinda

b) Mesin selep

c) Blower dan tungku pembakaran

d) Kompresor

e) Genset

2) Peralatan

a) Palu besi (ondhel)

b) Palu kayu (gandhen)

c) Suwul / alas besi

d) Jantur / penyangga suwul

e) Tatah atau alat pahat

f) Gunting logam

g) Las karbit

h) Kain jeans

i) Amplas

j) Spidol

k) Jangka ukuran besar

Page 28: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

l) Sikat logam

c. Proses Produksi

Secara umum proses produksi kerajinan tembaga, kuningan maupun tembaga di

perusahaan Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut :

1) Persiapan bahan baku

Persiapan bahan baku merupakan kegiatan paling awal dari

keseluruhan proses produksi. Dalam hal ini persiapannya meliputi persiapan bahan

baku utama, bahan baku penunjang serta peralatan yang akan digunakan selama

proses produksi.

2) Pembuatan desain dan mal

Desain merupakan gambar secara lengkap, rinci dan utuh dari produk

yang akan dibuat yaang digambarkan dalam skala yang kecil. Sedangkan mal adalah

gambaran atau pola bagian-bagian tertentu produk sebelum dibuat dan ukurannya

sama dengan ukuran produk yang dikehendaki. Mal ini berfungsi sebagai alat ukur atau

cetakan agar bahan yang dipotong ukurannya bisa konsisten.

3) Pemotongan bahan

Setelah pembuatan mal, maka proses selanjutnya adalah memotong

plat sesuai dengan ukuran mal tersebut. Alat-alat yang digunakan adalah gunting plat,

meteran, penggaris dan juga jangka. Pemotongan plat tembaga harus dilakukan secara

teliti agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.

Page 29: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

4) Pembentukan

Bahan-bahan yang sudah dipotong kemudian dibentuk dengan cara

ditempa secara bertahap dengan palu kayu (gandhen) sampai bahan tersebut berubah

bentuk menjadi cekung dan siap disambung dengan bahan lain agar bisa membentuk

sebuah bejana. Proses penyambungan ini menggunakan las karbit dan dilakukan

secara teliti dan rapi agar bentuk produk yang dihasilkan sesuai dengan bentuk yang

diinginkan. Untuk mempermudah pembentukan maka bahan yang telah dilas dibakar di

tungku pembakaran dengan menggunakan blower. Setelah dibakar kemudian bahan

ditempa lagi secara terus menerus sampai bentuknya sesempurna mungkin.

5) Tekstur dan pemahatan

Tekstur dan pemahatan merupakan proses produksi yang sangat

penting. Karena keindahan sebuah produk biasanya lebih banyak muncul dari tekstur

yang rapi serta motif pemahatan yang menarik. Pembuatan tekstur dilakukan dengan

cara menempa permukaan produk yang diinginkan dengan menggunakan alat pukul

khusus berupa palu besi yang ujungnya mempunyai motif tertentu. Palu besi ini disebut

juga ‖ondhel”. Sedangkan pemahatan dilakukan dengan cara memahat permukaan

produk tersebut dengan alat pahat berupa tatah yang ujungnya juga mempunyai motif

yang berbeda-beda. Pemahatan dilakukan untuk membuat gambar timbul atau relief.

6) Finishing awal

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu memeriksa apakah

terjadi perubahan bentuk setelah mengalami berbagai proses. Jika terjadi perubahan

Page 30: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

maka produk tersebut harus ditempa lagi sampai bentuknya pulih kembali. Setelah itu

produk yang hampir jadi tersebut dicuci dengan air asam jawa agar benar-benar bersih.

7) Nyireng / pewarnaan

Proses ini yaitu mewarnai produk dengan cara menyikat dan

mengolesi seluruh permukaan dengan larutan Sn dan Hcl. Proses ini dilakukan sampai

warna permukaan menjadi hitam pekat sesuai warna yang dikehendaki.

8) Pencucian

Pencucian dilakukan agar kotoran dan sisa-sisa larutan nyireng hilang

dari bokor. Pencucian ini hanya menggunakan detergen dan air biasa.

9) Nyelep / mengkilapkan

Nyelep yaitu mengkilapkan permukaan logam dengan cara

menggosok terus menerus sampai warna logam menjadi mengkilap. Alat yang

digunakan yaitu gerinda dan dinamo yang ujungnya berupa gulungan kain jeans. Agar

permukaan logam mudah mengkilap maka harus menggunakan batu hijau yang

dihaluskan untuk kemudian di gosok-gosokkan pada permukaan tersebut.

10) Finishing akhir

Finishing akhir yaitu melapisi produk kerajinan dengan vernis. Dalam

hal ini vernis yang digunakan vernis jenis Ripe2000. Kemudian dijemur dibawah terik

matahari sampai benar-benar kering

Page 31: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

11) Packing

Setelah produk sudah jadi dan siap dipasarkan, langkah selanjutnya

adalah pengepakan/ packing. Pengepakan dilakukan dengan cara membungkus produk

dengan kertas koran, membungkus dengan kardus kemudian memasukkannya dalam

kotak kayu. Hal ini dilakukan agar saat pengiriman tidak terjadi kerusakan pada produk.

d. Jenis Dan Macam-macam Produk

1) Copper handycraft / kerajinan tembaga

(a) Kaligrafi

(b) Relief lukisan

(c) Guci

(d) Vas bunga berbagai model dan ukuran

(e) Bokor berbagai ukuran

(f) Lampu dinding

(g) Lampu gantung

(h) Patung

(i) Alat dapur

(j) Alat makan

(k) Meja dan kursi

Page 32: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

(l) Tempat payung

(m) Wastafel

(n) Asbak

(o) Bathub / bak mandi

(p) Kubah masjid

(q) Tulisan nama instansi

(r) Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya

2) Brass handycraft / kerajinan kuningan

(a) Vas bunga berbagai model dan ukuran

(b) Bokor berbagai ukuran

(c) Alat dapur

(d) Alat makan

(e) Tulisan nama instansi

(f) Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya

3) Alumunium handycraft / kerajinan aluminium

(a) Kaligrafi

(b) Relief lukisan

Page 33: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

(c) Guci

(d) Vas bunga berbagai model dan ukuran

(e) Bokor berbagai ukuran

(f) Lampu dinding

(g) Lampu gantung

(h) Alat dapur

(i) Alat makan

(j) Wastafel

(k) Asbak

(l) Bathub / bak mandi

(m)Kubah masjid

(n) Tulisan nama instansi

(o) Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya

6. Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah hal yang sangat penting dalam perusahaan. Agar

perusahaan dapat bertahan dan dapat berkembang maka pemasaran harus dilakukan

Page 34: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

secara tepat dan serius. Sampai saat ini perusahaan Muda Tama Gallery bisa

dikatakan telah melakukan kegiatan pemasaran yang bagus.

Beberapa cara yang dilakukan perusahaan Muda Tama Gallery untuk meningkatkan

volume penjualan produknya antara lain :

a) Kerjasama dengan showroom- showroom lain.

Untuk meningkatkan penjualan Muda Tama Gallery menjalin kerjasama

dengan galeri atau showroom lain di berbagai kota besar.

Showroom tersebut diantaranya yaitu :

1) Di Bali : Oriental

2) Di Bandung : Gapura

3) Di Jepara : Kartini Shop

4) Di Semarang : Fio Jaya

Met and Smit

Olindo

Gapura

b) Mengikuti beberapa pameran kesenian atau expo

Selain bekerjasama dengan showroom lain, sering kali Muda Tama Gallery

mengikuti pameran baik tingkat propinsi maupun tingkat nasional. Pameran-pameran

tersebut biasanya diadakan di Bali, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang serta

Page 35: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

kota besar lainnya di Indonesia. Dalam mengikuti pameran biasanya perusahaan

mendirikan stand dengan membawa beberapa sampel produk kerajinan serta

membagikan brosur yang berisi tentang gambaran umum perusahaan dan produk-

poduknya.

c) Membuat blog dan website

Blog dan website dibuat agar memudahkan calon pembeli yang ingin mengetahui

secara detail tentang produk-produk yang dihasilkan Muda Tama Gallery. Pada

awalnya blog dan website dibuat untuk para pembeli dari luar negeri saja. Namun hal ini

juga memungkinkan bagi para pembeli dari dalam negeri yang memilih membeli produk

lewat blog atau website tersebut. Website resmi dari Muda tama Gallery adalah

www.mudatamastudio.com dan www.suprametalcraft.com .

d) Bekerja sama dengan ekspotir

Dalam hal ini eksportir lah yang mencari konsumen dari luar negeri. Kemudian pihak

eksportir memesan langsung produk yang diinginkan ke Muda Tama Gallery.

Selanjutnya perusahaan hanya mengantar produk yang dipesan sampai ke eksportir

saja.

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan bentuk penunjangan perkuliahan di luar kampus

yang berorientasi pada dunia kerja yang nyata. Magang kerja adalah kegiatan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok maupun individual dengan terjun

Page 36: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

langsung ke perusahaan, instansi pemerintah, instansi swasta, UKM, koperasi dan lain

sebagainya. Sebelum magang kerja, mahasiswa dibekali dengan ketrampilan dan

pengetahuan praktis. Sehingga mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu

dan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam dunia kerja nyata.

2. Tujuan Magang Kerja

a. Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh saat di bangku perkuliahan ke dalam

dunia kerja nyata.

b. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang

berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

c. Melatih mahasiswa untuk memecahkan masalah yang menjadi obyek

penelitian.

d. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam pembuatan tugas

akhir.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

Pelaksanaan magang kerja dilakukan di perusahaan Muda Tama Gallery beralamatkan

lengkap di dukuh Banaran, desa Tumang, kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali.

Magang kerja berlangsung selama tiga minggu. Kegiatan magang dimulai pada tanggal

16 Februari dan berakhir pada tanggal 4 Maret 2009. Dalam kegiatan magang tersebut

mahasiswa aktif ke perusahaan selama dua minggu namun untuk hari minggu kegiatan

magang libur.

Page 37: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Mahasiswa masuk dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Mahasiswa

ditempatkan langsung di bagian produksi agar dapat mengamati secara langsung

proses produksi pembuatan produk-produk kerajinan tembaga dan kuningan yang

didampingi oleh pendamping magang dari perusahaan. Sehingga jika ada hal yang

tidak dimengerti dapat langsung ditanyakan pada pembimbing tersebut. Selain

ditempatkan di bagian produksi mahasiswa juga ditempatkan di bagian staf kantor, di

gudang tempat penyimpanan produk-produk yang sudah siap dipasarkan, ataupun di

bagian packing. Kegiatan magang selama tiga minggu tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Minggu I

Penempatan mahasiswa

Adapun kegiatan magang yang dilaksanakan adalah :

1) Pengenalan perusahaan Muda Tama Gallery.

2) Wawancara dengan pemilik perusahaan tentang gambaran umum

perusahaan.

3) Pengamatan terhadap seluruh layout perusahaan.

b. Minggu II

Observasi bagian produksi

Page 38: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Adapun kegiatan magang yang dilaksanakan adalah :

1) Mencatat data –data yang terkait dengan penelitian.

2) Mengikuti jalannya proses produksi pembuatan bokor dari awal sampai

akhir.

3) Wawancara dengan karyawan dan pendamping magang.

c. Minggu III

Observasi bagian kantor dan gudang

Adapun kegiatan magang yang dilaksanakan adalah :

1) Mempelajari data admistratif perusahaan

2) Wawancara dengan staf administrasi mengenai manajemen yang

dilakukan perusahaan

3) Mempelajari struktur organisasi perusahaan dan data karyawan

4) Melengkapi data –data yang dibutuhkan untuk penelitian

C. Analisis Data Dan Pembahasan

1. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis network, karena analisis network

merupakan salah satu alat dalam menyusun perencanaan, koordinasi dan penyelesaian

pekerjaan dengan jangka waktu yang paling efisien. Dalam menyusun analisis network

langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 39: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

a. Menentukan Urutan Pekerjaan

Untuk menyusun diagram network, maka diperlukan sebuah urutan

kegiatan proses pembuatan satu unit produk. Dalam penelitian ini telah diketahui

kegiatan-kegiatan dalam proses pembuatan satu unit produk kegiatan bokor, kegiatan-

kegiatan tersebut adalah :

1) Persiapan bahan baku

Persiapan bahan baku merupakan kegiatan paling awal dari keseluruhan proses

produksi. Dalam hal ini persiapannya meliputi persiapan bahan baku utama berupa plat

tembaga 0,8 mm, bahan baku penunjang serta peralatan yang akan digunakan selama

proses produksi.

2) Pembuatan desain dan mal

Desain merupakan gambar secara lengkap, rinci dan utuh dari produk yang akan dibuat

yaang digambarkan dalam skala yang kecil. Sedangkan mal adalah gambaran atau

pola bagian-bagian tertentu produk sebelum dibuat dan ukurannya sama dengan

ukuran produk yang dikehendaki. Mal ini berfungsi sebagai alat ukur atau cetakan agar

bahan yang dipotong ukurannya bisa konsisten.

3) Pemotongan bahan

Setelah pembuatan mal, maka proses selanjutnya adalah memotong plat tembaga

sesuai dengan ukuran mal tersebut. Alat-alat yang digunakan adalah gunting plat,

meteran, penggaris dan juga jangka. Pemotongan plat tembaga harus dilakukan secara

teliti agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi.

4) Pembentukan badan bokor

Page 40: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Bahan-bahan yang sudah dipotong kemudian dibentuk dengan cara ditempa secara

bertahap dengan palu kayu (gandhen) sampai bahan tersebut berubah bentuk menjadi

cekung dan siap disambung dengan bahan lain agar bisa membentuk sebuah bejana.

Proses penyambungan ini menggunakan las karbit dan dilakukan secara teliti dan rapi

agar bentuk bokor yang dihasilkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk

mempermudah pembentukan maka bahan yang telah dilas dibakar di tungku

pembakaran dengan menggunakan blower. Setelah dibakar kemudian bahan ditempa

lagi secara terus menerus sampai bentuknya sesempurna mungkin. Untuk membuat

bokor dengan ukuran yang besar, biasanya pembakaran dilakukan lebih dari tiga kali

agar bentuk bokor benar-benar sesuai dengan desain yang dikehendaki. Setelah

bentuk badan bokor sesuai dengan yang diinginkan, maka bibir atau ujungnya diberi

kawat alumunium secara melingkar. Proses ini dinamakan “isen ―.

5) Pembentukan kaki bokor

Proses membentuk kaki bokor lebih mudah daripada membentuk badan bokor. Proses

ini juga mengalami penempaan dan pembakaran secara berulang—ulang. Kaki bokor

itu sendiri berfungsi sebagai penyangga atau alas serta bisa mempercantik bokor.

6) Tekstur dan pemahatan badan bokor

Tekstur dan pemahatan merupakan proses produksi yang sangat

penting. Karena keindahan sebuah produk biasanya lebih banyak muncul dari tekstur

yang rapi serta motif pemahatan yang menarik. Pembuatan tekstur dilakukan dengan

cara menempa permukaan badan bokor dengan menggunakan alat pukul khusus

berupa palu besi yang ujungnya mempunyai motif tertentu. Palu besi ini disebut juga

‖ondhel”. Sedangkan pemahatan dilakukan dengan cara memahat permukaan bokor

Page 41: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

dengan alat pahat berupa tatah yang ujungnya juga mempunyai motif yang berbeda-

beda. Pemahatan dilakukan untuk membuat gambar timbul atau relief. Agar

mempermudah proses pemahatan maka di bawah permukaan yang dipahat dilapisi

dengan getah damar atau yang disebut juga jabung. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi

perubahan bentuk karena proses pemahatan. Kemudian setelah selesai member motif

maka proses selanjutnya yaitu menghilangkan jabung dengan cara membakar badan

bokor agar jabung tersebut meleleh. Kemudian setelah selesai maka badan bokor siap

melalui proses selanjutnya.

7) Tekstur dan pemahatan kaki bokor

Pada dasarnya proses ini hampir sama dengan proses tekstur dan

pemahatan pada badan bokor. Akan tetapi proses ini lebih sederhana karena motif

yang dipakai biasanya tidak serumit motif pada badan bokor.

8) Penyambungan badan dan kaki bokor

Setelah proses tekstur dan pemahatan selesai maka kedua bagian

tersebut disambung dengan menggunakan timah patri. Proses ini dilakukan diruang

pembakaran. Mula-mula dipatri pada titik tertentu dahulu, kemudian setelah posisi

sudah tepat maka seluruh bagian yang menempel dari kedua bagian tersebut dipatri

sampai benar-benar kuat.

9) Finishing awal

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu memeriksa apakah

terjadi perubahan bentuk setelah mengalami berbagai proses. Jika terjadi perubahan

maka bokor ditempa lagi sampai bentuknya pulih kembali. Setelah itu bokor yang

Page 42: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

hampir jadi tersebut dicuci dengan air asam jawa agar sisa-sisa jabung benar-benar

bersih.

10) Nyireng / pewarnaan

Proses ini yaitu mewarnai bokor dengan cara menyikat dan mengolesi

seluruh permukaan dengan larutan Sn dan Hcl. Proses ini dilakukan sampai warna

permukaan menjadi hitam pekat sesuai warna yang dikehendaki.

11) Pencucian

Pencucian dilakukan agar kotoran dan sisa-sisa larutan nyireng hilang

dari bokor. Pencucian ini hanya menggunakan detergen dan air biasa.

12) Nyelep / mengkilapkan

Setelah dicuci bersih maka bokor kemudian diselep atau digosok terus

menerus sampai warna tembaga menjadi mengkilap. Alat yang digunakan yaitu gerinda

dan dinamo yang ujungnya berupa gulungan kain jeans. Agar permukaan logam mudah

mengkilap maka harus menggunakan batu hijau yang dihaluskan untuk kemudian di

gosok-gosokkan pada permukaan. Tidak semua permukaan bokor diselep, hanya pada

reliefnya saja yang dikilapkan. Hal ini dilakukan supaya bokor tersebut mempunyai

kombinasi dua warna yaitu warna hitam dan warna keemasan.

13) Pelapisan dengan vernis (finishing akhir)

Setelah diperoleh kombinasi warna yang menarik dan agar warnanya

tidak berubah maka seluruh permukaan bokor harus dilapisi dengan vernis. Dalam

Proses ini vernis yang digunakan yaitu jenis Ripe2000. Kemudian setelah selesai bokor

dijemur selama lebih dari tiga jam agar vernis benar-benar kering.

14) Packing

Page 43: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Seluruh proses pembuatan bokor sudah selesai, namun sebelum

bokor dikirim ke pemesan maka bokor harus dikemas terlebih dahulu agar tidak terjadi

kerusakan selama proses pengangkutan. Media yang digunakan untuk packing yaitu

koran bekas, kemudian dibungkus dengan kardus dan setelah itu di masukkan kedalam

kotak yang terbuat dari papan kayu sengon.

Agar dapat memudahkan dalam menyusun diagram network, maka akan

lebih mudah jika ditentukan urutan / alur kegiatan dan kode pada masing-masing

kegiatan. Adapun urutan kegiatan dan kode kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah

ini

Tabel 3.1 Urutan pekerjaan dengan Kodenya

No Kegiatan Kode

1 Persiapan bahan baku A

2 Pembuatan desain dan mal B

3 Pemotongan bahan C

4 Pembentukan badan bokor D

5 Pembentukan kaki bokor E

6 Tekstur dan pemahatan badan bokor F

7 Tekstur dan pemahatan kaki bokor G

8 Penyambungan badan dan kaki bokor H

9 Finishing awal I

10 Nyireng / pewarnaan J

11 Pencucian K

Page 44: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

12 Nyelep /mengkilapkan L

13 Pelapisan dengan vernis (finishing akhir)

M

14 Packing N

Sumber : Data mentah yang diolah

b. Menentukan kegiatan yang mendahului masing-masing kegiatan .

Setelah semua pekerjaan diberi kode maka langkah selanjutnya adalah menentukan

kegiatan yang mendahuluinya. Kegiatan yang mendahului jalan kegiatan yang

dilakukan sebelum pekerjaan atau kegiatan tertentu dilakukan. Dalam membuat sebuah

kerajinan bokor, telah diketahui urutan pekerjaan dan kegiatan pendahulunya seperti

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Urutan pekerjaan beserta kegiatan yang mendahuluinya

No Kegiatan Kode Kegiatan yang

mendahului

1 Persiapan bahan baku A -

2 Pembuatan desain dan mal B A

3 Pemotongan bahan C B

4 Pembentukan badan bokor D C

5 Pembentukan kaki bokor E C

6 Tekstur dan pemahatan badan bokor

F D

7 Tekstur dan pemahatan kaki bokor

G E

8 Penyambungan badan dan kaki bokor

H F,G

Page 45: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

9 Finishing awal I H

10 Nyireng / pewarnaan J I

11 Pencucian K J

12 Nyelep /mengkilapkan L K

13 Pelapisan dengan vernis (finishing akhir)

M L

14 Packing N M

Sumber : Data mentah yang diolah

c. Menentukan waktu yang dibutuhkan masing-masing kegiatan

Setelah menentukan kegiatan yang mendahului, langkah selanjutnya

adalah menentukan waktu yang dibutuhkan masing-masing kegiatan baik waktu optimis

(a), waktu moderat (m) maupun waktu pesimis (b)

Berdasarkan pengamatan di Muda Tama Gallery telah diketahui sebagai

berikut :

Page 46: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Tabel 3.3 Waktu masing-masing kegiatan

No Kegiatan Kode Kegiatan yang

mendahului

a

(menit)

m

(menit)

b

(menit)

1 Persiapan bahan baku

A - 10 15 25

2 Pembuatan desain dan mal

B A 15 30 40

3 Pemotongan bahan

C B 12 18 25

4 Pembentukan badan bokor

D C 280 320 360

5 Pembentukan kaki bokor

E C 150 165 190

6 Tekstur dan pemahatan badan bokor

F D 120 140 170

7 Tekstur dan pemahatan kaki bokor

G E 50 70 95

8 Penyambungan badan dan kaki bokor

H F,G 25 32 40

9 Finishing awal I H 20 25 40

10 Nyireng / pewarnaan

J I 25 28 45

11 Pencucian K J 15 20 25

12 Nyelep

/mengkilapkan L K 40 60 80

13 Pelapisan dengan vernis (finishing akhir)

M L 230 260 300

14 Packing N M 45 60 75

Page 47: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Sumber : Data mentah yang diolah

d. Mencari waktu yang diharapkan (Te)

6

4 bmaTe

maka untuk masing-masing kegiatan adalah :

1) Persiapan bahan baku : 83,206

25)154(10

x

2) Pembuatan desain dan mal : 16,296

40)304(15

x

3) Pemotongan bahan : 16,186

25)184(12

x

4) Pembentukan badan bokor : 3206

360)3204(280

x

5) Pembentukan kaki bokor : 6,1666

190)1654(150

x

6) Tekstur dan pemahatan badan bokor

: 6,1416

170)1404(120

x

7) Tekstur dan pemahatan kaki bokor

: 83,706

95)704(50

x

8) Penyambungan badan dan kaki bokor

: 1,326

40)324(25

x

9) Finishing awal : 6,266

40)254(20

x

Page 48: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

10) Nyireng / pewarnaan : 3,306

45)284(25

x

11) Pencucian : 206

25)204(15

x

12) Nyelep/mengkilapkan : 606

80)604(40

x

13) Pelapisan dengan vernis : 6,2616

300)2604(230

x

14) Packing : 606

75)604(45

x

Dengan penghitungan Te (waktu yang diharapkan) di atas maka dapat

dibuat tabel seperti berikut :

Page 49: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

Tabel 3.4 Waktu yang diharapkan masing-masing kegiatan

No Kegiatan Kode Kegiatan yang

mendahului

a

(menit)

m

(menit)

b

(menit)

Te

(menit)

1 Persiapan bahan baku

A - 10 15 25 20,83

2 Pembuatan desain dan mal

B A 15 30 40 29,16

3 Pemotongan bahan

C B 12 18 25 18,16

4 Pembentukan badan bokor

D C 280 320 360 320

5 Pembentukan kaki bokor

E C 150 165 190 166,6

6 Tekstur dan pemahatan badan bokor

F D 120 140 170 141,6

7 Tekstur dan pemahatan kaki bokor

G E 50 70 95 70,83

8 Penyambungan badan dan kaki bokor

H F,G 25 32 40 32,1

9 Finishing awal I H 20 25 40 26,6

10 Nyireng / pewarnaan

J I 25 28 45 30,3

11 Pencucian K J 15 20 25 20

12 Nyelep /mengkilapkan

L K 40 60 80 60

Page 50: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

13 Pelapisan dengan vernis (finishing akhir)

M L 230 260 300 261,6

14 Packing N M 45 60 75 60

Sumber : Data mentah yang diolah

e. Membuat diagram network

Gambar 3.2 Diagram network pembuatan bokor

A B C

E

D F

G

H I

J

K

L

M

N

20,83 29,16 18,16

320 141,6

166,6 70,83

32,1 26,6

30,3

20

60

261,6

60

Page 51: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

f. Menentukan jalur kritis

Dalam diagram network di atas terdapat dua jalur, yaitu :

Jalur 1 = A – B – C – D – F – H – I – J – K – L – M – N

= 20,83 + 29,16 + 18,16 + 320 + 141,6 + 32,1 + 26,6 + 30,3 + 20 + 60 + 261,6 + 60

= 1020,35 Menit

Jalur 2 = A – B – C – E – G – H – I – J – K – L – M – N

= 20,83 + 29,16 + 18,16 + 166,6 + 70,83 + 32,1 + 26,6 + 30,3 + 20 + 60 + 261,6 + 60

= 796,18 Menit

Dengan melihat perhitungan di atas maka dapat dibandingkan antara jalur 1 dengan

jalur 2. jalur 1 dengan waktu penyelesaian selama 1020,35 menit sedangkan jalur 2

dengan waktu penyelesaian selama 796,18 menit. Dari dua jalur tersebut yang

merupakan jalur kritis adalah jalur 1 karena waktu penyelesaiannya paling lama.

g. Mencari probabilitas terselesaikannya kegiatan

Diketahui perusahaan menjadwalkan pembuatan 1 unit kerajinan bokor yaitu selama 22

jam. Dalam mencari probabilitas terselesaikannya kegiatan dapat dicari dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

Page 52: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

1. Mencari varian masing-masing kegiatan pada jalur kritis

σ2 Te =

2

6

ab

σ2 Te A =

2

6

1025

= 6,25

σ 2 Te B =

2

6

1540

= 17,35

σ 2 Te C =

2

6

1225

= 4,7

σ 2 Te D =

2

6

280360

= 177,73

σ 2 Te F =

2

6

120170

= 69,4

σ 2 Te H =

2

6

2540

= 6,25

σ 2 Te I =

2

6

2040

= 11,11

σ 2 Te J =

2

6

2545

= 11,11

σ 2 Te K =

2

6

1525

= 2,77

Page 53: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

σ 2 Te L =

2

6

4080

= 44,43

σ 2 Te M =

2

6

230300

= 136,1

σ 2 Te N =

2

6

4575

= 25

2. Menghitung deviasi standar

σ Te = Te kritisjalur untuk Σ 2

= 251,13643,447,211,1111,1125,64,6973,1777,435,1725,6

= 2,512

= 22,631

3. Menghitung probabilitas terselesaikannya kegiatan

Z = Te

TeTd

= 631,22

78,12571320

= 2,75

Angka 2,75 dalam tabel kurva normal menunjukan luas 0,99702

sehingga probabilitas tercapainya proyek dalam jangka waktu proyek adalah 0,99702

Page 54: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

yang artinya perusahaan mempunyai kemungkinan sebesar 99,70% untuk

menyelesaikan proyek yang dijadwalkan.

Gambar 3.3 Kurva Probabilitas Tercapainya Proyek

Z = 2,75

Te 1257,78

1257,78

Td 1320

1320

Page 55: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian pada perusahaan Muda Tama Gallery

Boyolali, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Urutan dalam proses produksi pembuatan kerajinan Bokor pada perusahaan

Muda Tama Gallery adalah : persiapan bahan baku, pembuatan desain dan mal,

pembentukan badan bokor, pembentukan kaki bokor, tekstur dan pemahaman

badan bokor, tekstur dan pemahatan kaki bokor, penyambungan badan dan kaki

bokor, finishing awal, nyireng/pewarnaan, pencucian, nyelep/mengkilapkan,

pelapisan dengan vernis (finishing akhir) serta packing.

2. Dengan menggunakan analisis network, maka dapat dicari jalur kritis yaitu : A –

B – C – D – F – G – I – J – K – L – M – N dengan waktu penyelesaian 1020,35

menit atau 17,01 jam.

3. Dalam melaksanakan proses produksi, perusahaan Muda Tama Gallery telah

berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat dibuktikan berdasarkan

hasil perhitungan pada probabilitas tercapainya proyek adalah sebesar 2,75 dan

dalam tabel kurva normal menunjukan luas 0,99702 yang artinya perusahaan

mempunyai kemungkinan sebesar 99,70% untuk penyelesaian proyek yang

dijadwalkan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran-saran

sebagai berikut :

Page 56: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

1. Perusahaan diharapkan membuat jadwal dalam setiap kegiatan proses produksi.

Karena hal tersebut sebagai bahan acuan pengerjaan proyek selanjutnya.

Sehingga masalah-masalah mengenai keterlambatan waktu produksi dapat

diatasi sedini mungkin.

2. Dengan adanya perhitungan waktu pekerjaan dengan menggunakan analisis

network maka perusahaan diharapkan menggunakan waktu kerajinan bahan

selama 17,01 jam dan penjadwalan semula selama 22 jam, dengan demikian

perusahaan bisa menghemat waktu dan biaya produksi.

Page 57: Tugas Akhir ANALISIS NETWORK DALAM PROSES …/Analisis... · proses perencanaan dan pengawasan produk yang bertujuan: 1. Untuk mengetahui urutan pembutan kerajinan bokor pada Muda

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 1994. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. BPFE :

Yogyakarta.

Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Operasi. BPFE: Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE :

Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Guna Widya :

Surabaya.

Render, Barry dan Heizer, Jay. 2004. Operations Management. Edisi Ketujuh. Salemba Empat : Jakarta.

Subagyo, Pangestu. 2000. MANAJEMEN OPERASI. BPFE ; Yogyakarta.