Upload
tranthu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT PRAKARSA ALAM SEGAR
(Survei Deskriptif : Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh :
ALDILLA OCTAVIA
4123143796
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Agustus
2017
ii
ALDILLA OCTAVIA (412314396), PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT PRAKARSA ALAM SEGAR (Survei Deskriptif : Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016) :129 halaman : 7 lampiran : 31 buku, 1988-2015 : 3 sumber lain :Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017
ABSTRAK
Community relations merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap humas perusahaan. Pada tanggal 23 Desember 2016 PT. Prakarsa Alam Segar mendapatkan protes dari warga sekitar mengenai limbah asap pabrik yang mencemari udara sekitar pemukiman sehingga membuat udara sekitar kotor dan bau asap dari pembakaran pabrik tersebut membuat sesak di pernafasan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses community relations di PT Prakarsa Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW 01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016.
Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah manajemen public relations dan community relations dengan variabel proses community relations yang memiliki lima dimensi yaitu menetapkan sasaran, mengenali komunitas, petunjuk untuk program community relations yang efektif, berkomunikasi dengan komunitas dan saluran komunikasi.
Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang warga RW 01 Kaliabang yang ikut protes dan sampelnya adalah 55 orang warga yang ikut protes dengan teknik penarikan sampel adalah Purposive Sampling serta tendensi sentralnya adalah mean.
Pada pembahasan hasil penelitian ini, ada beberapa masalah dalam proses community relations PT. Prakarsa Alam Segar. Hal ini dibuktikan adanya dimensi mean terendah yaitu berkomunikasi dengan komunitas, warga tidak pernah diundang ke perusahaan untuk melihat kondisi perusahaan dan proses pengolahan dari perusahaan tersebut, sehingga warga merasa komunikasi yang dilakukan oleh PT. Prakarsa Alam Segar kurang baik. Indikator yang memperoleh mean tertinggi dalam penelitian ini adalah indikator mengimplemantasikan aktivitas community relations sedangkan indikator yang memperoleh mean terendah adalah indikator open house.
iii
Kesimpulan penelitian ini terdapat dimensi tertinggi yaitu menetapkan sasaran karena warga merasa PT. Prakarsa Alam Segar sudah sesuai dalam menentukan sasaran community relationsnya. Dimensi terendah yaitu berkomunikasi dengan komunitas karena warga merasa komunikasi yang dilakukan oleh PT. Prakarsa Alam Segar kurang baik, warga juga tidak pernah diundang dan tidak dibolehkan melihat kondisi pabrik. Dalam proses community relations humas PT. Prakarsa Alam Segar sudah berjalan dengan baik. Namun, warga masih merasa humas PT. Prakarsa Alam Segar masih tidak terbuka dengan warga sekitar.
Kata Kunci. Manajemen Public Relations, Community Relations dan Proses Community Relations.
iv
ALDILLA OCTAVIA (412314396), THE PROCESS OF RELATIONS COMMUNITY AT PT PRAKARSA ALAM SEGAR (Descriptive Survey : The Protest Of Residential Kaliabang RW 01, Administrative Of Pejuang, Sub-District Of Medansatria, Bekasi City, West Java, against the waste of smoke on December 23, 2016): 129 pages: 7 appendices: 31 books, 1988-2015: 3 other sources: Final Scientific, August 2017.
ABSTRACT
Community relations is a thing to be done by every public relations in company. On December 23th, 2016 PT. Prakarsa Alam Segar Initiative is getting protests from local residents about the factory smoke that pollutes the air around the settlement, leaving the air around the dirty and smelly smoke from the burning of the plant to make difficult to breath normally. The purpose of this research is to know the process of community relations at PT Prakarsa Alam Segar about the protests of Kaliabang RW 01 residents, Administrative of Pejuang,Subdistrict of Medansatria, Bekasi City, West Java to smoke waste pollution on December 23, 2016.
The concepts used in this research are public relations and community relations management with the five-dimensional variables of the community relations process: targeting, recognizing communities, guidance for effective community relations programs, communicating with communities and communication channels.
The research approach used by writer is quantitative approach with descriptive research type. The research was conducted at Jalan Raya Kaliabang RW 01, Administrative of Pejuang,Subdistrict of Medansatria, Bekasi City, West Java. In selecting population 120 citizen participate protest and sample number 55 citizen participate with sample of writer use Purposive Sampling and its central tendency is mean.
In the discussion of the results of this study, there are some problems in the process of community relations PT. Prakarsa Alam Segar . This is evidenced by the lowest mean dimension of the communication channel, the citizens were never invited to the company to see the condition of the company and the processing process of the company, so that the residents feel the communication made by PT. Prakarsa Alam Segar is not good enough. The indicator that got the highest mean in this research is the indicator to imlement community relations activity while the indicator that get the lowest mean is open house indicator.
v
The conclusion of this study there is the highest dimension of setting goals because people feel PT. Prakarsa Alam Segar is appropriate in determining its community relations goals. The lowest dimension is the communication channel because people feel the communication is done by PT. Prakarsa Alam Segar Initiative is not good, residents are never invited and are not allowed to see factory condition.In the process of community relations PT. Prakarsa Alam Segar is going well. However,residents feel public relations PT. Prakarsa Alam Segar is still not open to the local people.
Key Word. Manajement Public Relations, Community Relations and Process Community Relations
vi
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah
dengan judul PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT. Prakarsa Alam
Segar (Survey Deskriptif: Protes warga Kaliabang RW 01, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap
pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016) benar-benar
hasil karya pribadi dan sudah mengikuti penulisan karya ilmiah. Apabila
dikemudian hari ditemukan adanya plagiat dalam Tugas Akhir Karya Ilmiah
ini, maka penulis sanggup menerima sanksi yang telah ditentukan.
Jakarta, Agustus 2017
Aldilla Octavia
NIM. 4123143796
vii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
NAMA : ALDILLA OCTAVIA
NIM : 4123143796
JUDUL : PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT PRAKARSA ALAM SEGAR (Survey Deskriptif: Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016)
TIM PENGUJI
No. Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Marisa Puspita Sary., M.Si
Ketua Sidang ………………
.....................
2.
Dr. Dini Safitri., M.Si Dosen Pembimbing
………………
......................
3.
Maulina Larasati P., M.I.Kom Penguji Ahli
………………
......................
4.
Dr. E. Nugrahaeni., M.Si Sekretaris Sidang
………………
......................
Lulus Sidang, Juli 2017
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan hidayah yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) ini dengan baik. Tak lupa Kedua
Orang Tua penulis yang senantiasa memberikan doa serta dukungan kepada
penulis hingga dapat menyelesaikan TAKI ini.
Dalam penelitian ini, penulis sangat menyadari bahwa penulis memiliki
banyak kekurangan. Dari kekurangan itu, penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak, baik yang dirasakan secara langsung maupun
secara tidak langsung. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Prof. Dr. H. Djaali, selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Dr. Muhamad Zid, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta.
3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P, sebagai Koordinator Program Studi DIII
Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Jakarta.
4. Dr. Dini Safitri, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu memberikan masukan dalam penulisan TAKI.
ix
5. Seluruh Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat DIII yang telah
memberikan berbagai macam pelajaran dalam perkuliahan.
6. Seluruh pihak di PT. Prakarsa Alam Segar dan Warga Kaliabang RW
01 Kecamatan Medansatria Kota Bekasi yang telah membantu penulis
saat melakukan penelitian.
7. Kedua orang tua Aminah Madjid dan Yuliansyah serta adik-adik Dina,
Dita, Dion yang telah memberi semangat dan doa dalam menyusun
tugas akhir karya ilmiah ini.
8. Semua teman-teman Program Studi DIII Hubungan Masyarakat
khusunya Laskar, Clara, Elsa, Amanda, Annisa, Izzat, Elvio, Adam,
Nadhif dan teman angkatan 2014 yang selalu membantu dan
memberikan masukan kepada penulis.
Mudah-mudahan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, khususnya bagi para dosen dan mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta. Penulis tetap menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis mengharapkan koreksi dari berbagai pihak.
Wassallamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Agustus 2017
Penulis
Aldilla Octavia
4123143796
x
DAFTAR ISI
Halaman COVER .............................................................................................. i ABSTRAK .......................................................................................... ii ABSTRACT ........................................................................................ iv LEMBAR ORISINALITAS .................................................................. vi LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. vii KATA PENGANTAR .......................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii DAFTAR DIAGRAM ........................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah ..................................................... 1 1.2. Perumusan masalah .......................................................... 7 1.3. Tujuan penelitian ................................................................. 8 1.4. Manfaat penelitian .............................................................. 8 1.4.1. Akademis ............................................................................ 8 1.4.2. Praktis ................................................................................. 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori .................................................................. 9 2.1.1. Manajemen Public Relations ............................................... 9 2.1.2. Community Relations ......................................................... 12 2.2. Kerangka Variabel .............................................................. 14 2.2.1. Proses Community Relations .............................................. 14 2.2.1.1. Menetapkan Sasaran .......................................................... 15 2.2.1.2 Mengenali Komunitas ......................................................... 16 2.2.1.3. Petunjuk untuk Program Community Relations yang Efektif 17 2.2.1.4. Berkomunikasi dengan Komunitas ..................................... 18 2.2.1.5. Saluran Komunikasi ............................................................ 19 2.3. Keterkaitan Antar Konsep ................................................... 20 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ....................................................... 22 3.2. Jenis Penelitian ................................................................... 23 3.3. Metode Penelitian .............................................................. 24 3.4. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 25 3.5. Unit Analisis dan Unit Observasi ........................................ 26 3.5.1. Unit Analisis ........................................................................ 26 3.5.2. Unit Observasi ................................................................... 27 3.6. Populasi dan Sampel .......................................................... 27
xi
3.6.1. Populasi ............................................................................. 27 3.6.2. Sampel ............................................................................... 28 3.7. Teknik Penarikan Sampel .................................................. 30 3.8. Uji Instrumen ....................................................................... 31 3.8.1. Validitas .............................................................................. 31 3.8.2. Reliabilitas ........................................................................... 34 3.9. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37 3.9.1. Data Primer ......................................................................... 37 3.9.2. Data Sekunder .................................................................... 40 3.10. Skala Pengukuran ............................................................... 41 3.11. Teknik Analisis Data ........................................................... 42 3.12. Definisi Konsep ................................................................... 44 3.13. Operasionalisasi Konsep .................................................... 46 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 50
4.1. Gambaran Umum PT. Prakarsa Alam Segar ...................... 50 4.2. Objek Kajian Penelitian ....................................................... 52 4.3. Hasil Penelitian ................................................................... 54 4.3.1. Dimensi Menetapkan Sasaran ............................................. 54 4.3.1.1. Indikator Merencanakan Aktivitas Community Relations ..... 54 4.3.1.2. Indikator Mengimplementasikan Aktivitas Community Rela- tions-nya .............................................................................. 57 4.3.1.3. Indikator Kebutuhan Komunitas Local Sebagai Tim Duta
Perusahaan Ke Masyarakat ................................................ 60 4.3.1.4. Indikator Strategi rencana dengan tertulis untuk community Relations .............................................................................. 63 4.3.1.5. Indikator Sasaran community relations yang spesifik ......... 66 4.3.2 Dimensi Mengenali Komunitas ............................................ 69 4.3.2.1 Indikator Organisasi Harus Mengenal Komunitasnya ......... 69 4.3.2.2 Indikator Menekankan Komunikasi dari Organisasi ke Komunitas ........................................................................... 72 4.3.2.3 Indikator Hubungan Dekat dengan Pimpinan Komunitas .... 75 4.3.3 Dimensi Petunjuk untuk Program Community Relations yang
Efektif .................................................................................. 78 4.3.3.1 Indikator Pencapaian sasaran ............................................ 78 4.3.3.2 Indikator Strategi Alternatif harus Dieksplorasi .................... 81 4.3.3.3 Indikator Dampak Program Community Relations terhadap Organisasi dan Komunitas ................................................... 84 4.3.3.4 Indikator Total Biaya dari Kegiatan Nonprofit ....................... 87 4.3.3.5 Indikator Membutuhkan Pengetahuan dan Pemahaman ..... 90 4.3.4 Dimensi Berkomunikasi dengan Komunitas ......................... 93 4.3.4.1 Indikator Perusahaan Terbuka Terhadap Komunitas ........... 93 4.3.4.2 Indikator Karyawan Berkomunikasi dengan Komunitas ...... 96
xii
4.3.4.3. Indikator Perusahaan Berkomunikasi dengan Opinion Leader .................................................................................. 99 4.3.4.4. Indikator Melakukan Komunikasi Informal ........................... 102 4.3.5. Dimensi Saluran Komunikasi .............................................. 105 4.3.5.1. Indikator Pembuatan Iklan di Media Massa ......................... 105 4.3.5.2. Indikator Publikasi Internal ................................................... 108 4.3.5.3. Indikator Open House .......................................................... 111 4.4 Analisis Penelitian ............................................................... 114 4.5 Pembahasan Penelitian ...................................................... 120
BAB V. PENUTUP ............................................................................ 125
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 125
5.2 Saran ................................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 127
LAMPIRAN ................................................................................... xviii-lvi
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas ............................. 32 Tabel 3.2. Validitas Variabel Proses Community Relations ............... 33 Tabel 3.3. Klasifikasi Reliabilitas ........................................................ 35 Tabel 3.4. Case Processing Summary............................................... 36 Tabel 3.5. Realibilty Statistics ............................................................ 37 Tabel 3.6. Operasionalisasi Konsep ................................................. 46 Tabel 4.1 Humas PT. Prakarsa Alam Mengajak Warga Berdiskusi Mengenai Kebutuhan Warga ............................................ 54 Tabel 4.2 Humas PT. Prakarsa Alam Menyusun Program Pembagi- an Mie Sedaap Gratis Bersama Warga ............................ 55 Tabel 4.3 Humas PT. PAS Mendata Warga Untuk Berdiskusi .......... 56 Tabel 4.4 Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membersihkan Limbah Asap Hingga Bersih .......................................................... 57 Tabel 4.5 Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Mie Sedaap Gratis ................................................................................ 58 Tabel 4.6 Humas PT. PAS Memberikan Dukungan Berupa Dana .... 59 Tabel 4.7 Pihak PT. PAS Menyediakan Peluang Kerja Bagi Warga yang Berkompeten dalam Bidangnya ............................... 60 Tabel 4.8 PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Tim Duta Perusahaan Untuk Melayani Kebutuhan Warga ................................... 61 Tabel 4.9 Tim Duta Perusahaan PT.Prakarsa Alam Segar Menden- garkan Saran dari Warga untuk Memenuhi Kebutuhan .... 62 Tabel 4.10 Humas PT. Prakarsa Alam Segar Menjelaskan Kewajiban Perusahaan Kepada Warga Masalah Limbah Asap ......... 63 Tabel 4.11 Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mendekati Warga Untuk Menjalin Hubungan Dengan Masyarakat .......................... 64 Tabel 4.12 Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Pelayanan Kepada Warga yang Merupakan Kewajiban Perusahaan.. 65 Tabel 4.13 Sasaran Community Relations Adalah Warga di Jalan Raya Kaliabang RW 01 ..................................................... 66 Tabel 4.14 Community Relations Dilakukan untuk Warga yang Berte- mpat Tinggal di Jalan Raya Kaliabang RW 01 .................. 67 Tabel 4.15 Program yang Diadakan Oleh PT. Prakarsa Alam Segar Mendapatkan Dukungan dari Warga ................................ 68 Tabel 4.16 PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Program Sesuai den- an Harapan Warga ............................................................ 69 Tabel 4.17 PT. Prakarsa Alam Segar Ikut Berpartisipasi dalam Prog- ram Komunitas .................................................................. 70 Tabel 4.18 PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Program Sesuai den- an Kebutuhan Warga ........................................................ 71 Tabel 4.19 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Selalu Berpartisipasi Dalam Menyampaikan Informasi pada Komunitas ............ 72
xiv
Tabel 4.20 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Berpartisipasi dalam Kegiatan Komunitas .......................................................... 73 Tabel 4.21 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi dalam Menangani Masalah Limbah Asap .................................... 74 Tabel 4.22 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Memiliki Hubungan De- kat Dengan Ketua RW 01 di Jalan Raya Kaliabang .......... 75 Tabel 4.23 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Melakukan Pertemuan Dengan Ketua RW di Berbagai Kegiatan Warga .............. 76 Tabel 4.24 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Selalu Memberikan Kabar Terbaru Mengenai Perusahaan Ke Ketua RW ....... 77 Tabel 4.25 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mengetahui Keinginan Warga dalam Menangani Limbah Asap ............................ 78 Tabel 4.26 Pasca Masalah Limbah Asap Hubungan Warga Dengan PT.Prakarsa Alam Segar Membaik ................................... 79 Tabel 4.27 Pasca Masalah Limbah Asap Lingkungan Sekitar Semakin Nyaman ............................................................................ 80 Tabel 4.28 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Melakukan Pendekatan Dengan Warga Untuk Menyelesaikan Limbah Asap ......... 81 Tabel 4.29 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mencari Solusi Dari Masalah Limbah Asap Pablik ............................................ 82 Tabel 4.30 PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Dana dalam Men- atasi Limbah Asap ............................................................ 83 Tabel 4.31 Pasca Limbah Asap Hubungan Warga dengan PT. Prak- arsa Alam Segar Semakin Dekat ...................................... 84 Tabel 4.32 PT.Prakarsa Alam Segar Peduli Dengan Kenyamanan Lingkungan Warga ............................................................ 85 Tabel 4.33 PT.Prakarsa Alam Segar dan Warga Saling Memahami .. 86 Tabel 4.34 PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Uang Ganti Rugi Kepada Warga Mengenai Limbah Asap ........................... 87 Tabel 4.35 PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Santunan Setelah Adanya Masalah Limbah Asap ......................................... 88 Tabel 4.36 PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Santunan Kepada Warga Yang Kurang Mampu............................................. 89 Tabel 4.37 PT. Prakarsa Alam Segar Mengetahui Kebutuhan Warga 90 Tabel 4.38 PT. Prakarsa Alam Segar Paham dalam Menangani Ma- salah Limbah .................................................................... 91 Tabel 4.39 PT.Prakarsa Alam Segar Memahami Keluhan Warga Mengenai Limbah Asap .................................................... 92 Tabel 4.40 PT. Prakarsa Alam Segar Terbuka dengan Warga ........... 93 Tabel 4.41 PT. Prakarsa Alam Segar Selalu Transparan Mengenai Pengolahan Limbah Asap ................................................. 94 Tabel 4.42 PT. Prakarsa Alam Segar Tidak Menutup-nutupi Informasi Yang Seharusnya Diketahui Oleh Warga ......................... 95 Tabel 4.43 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Menceritakan Hal Men- genai Masalah Limbah Asap ............................................. 96
xv
Tabel 4.44 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi dengan Organisasi yang Berada di Daerah Perusahaan ............... 97
Tabel 4.45 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Ikut Serta dalam Musy- awarah Bersama ............................................................... 98 Tabel 4.46 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mengundang Ketua RW 01 Untuk Membicarakan Persoalan Limbah Asap ..... 99 Tabel 4.47 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mengajak Ketua RT di Masing-masing di RW 01 untuk Membicarakan Persoalan Limbah Asap ..................................................................... 100 Tabel 4.48 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Berbincang-bincang de- ngan Ketua Aliansi RW 01 Untuk Membicarakan Persoal- an Limbah Asap ................................................................ 101 Tabel 4.49 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Melakukan Komunikasi Informal dengan Warga Sekitar ........................................ 102 Tabel 4.50 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Kesempatan Kepada Komunitas untuk Berkomunikasi ......................... 103 Tabel 4.51 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi Informal Dengan Warga Secara Rutin ............................................ 104 Tabel 4.52 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Membuat Permintaan Maaf Mengenai Masalah Limbah Asap Melalui Koran ...... 105 Tabel 4.53 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Membuat Iklan Untuk Mensponsori Acara Masyarakat........................................ 106 Tabel 4.54 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Membuat Iklan Diradio Dengan Mengikut Sertakan Masyarakat ........................... 107 Tabel 4.55 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Memberikan Majalah Yang Dibuat Oleh PT.Prakarsa Alam Segar kpd Warga ... 108 Tabel 4.56 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Membagikan Brosur Kepada Warga .................................................................. 109 Tabel 4.57 Kegiatan Acara yang Diselenggarakan Warga Dirilis Dalam BulletinInternal PT.Prakarsa Alam Segar .......................... 110 Tabel 4.58 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Selalu Mengadakan Open House Untuk Warga ................................................ 111 Tabel 4.59 Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mengundang Masyarakat Secara Langsung dalam Acara Open House .................... 112 Tabel 4.60 Warga diperbolehkan Masuk Kedalam PT. Prakarsa Alam Segar Untuk Melihat Pengolahan Limbah Asap ............... 113 Tabel 4.61 Mean per Dimensi ............................................................. 114 Tabel 4.62 Mean per Indikator ............................................................ 117
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner ................................................................................ xviii
Lampiran 2. Berita Online ......................................................................... xxviii
Lampiran 3.Daftar Nama Warga RW 01 Kaliabang Yang Ikut Protes ......... xxx
Lampiran 4. Transkrip Wawancara Humas PT. Prakarsa Alam Segar ..... xxxiv
Lampiran 5. Transkrip Wawancara Ketua RW 01 Kaliabang .................. xxxviii
Lampiran 6. Coding Sheet ........................................................................... xli
Lampiran 7. Curriculum Vitae........................................................................ lvi
xvi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Mean per Dimensi ............................................................ 121 Diagram 4.2 Mean per Indikator ............................................................ 125
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan biasanya mempunyai komunitas atau khalayaknya
masing-masing. Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri apabila tidak ada
lingkungan sekitar yang mendukung. Hubungan yang baik harus dapat
terbina agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar. 1 Segala risiko yang
mungkin terjadi dalam masyarakat sekitar akibat beroperasinya perusahaan
merupakan alasan yang menjadi dasar mengapa perusahaan harus
mempunyai perhatian dan tanggung jawab kepada masyarakat sekitar
perusahaan.2
Sebuah perhatian dan tanggung jawab kepada masyarakat sekitar
perusahaan direalisasikan dengan melakukan kegiatan community relations.
Menurut W.J.Peak community relations adalah partisipasi dari lembaga yang
terencana, aktif, dan terus-menerus dengan masyarakat, dalam rangka
memelihara dan meningkatkan lingkungannya untuk memperoleh
keuntungan, bagi lembaga maupun komunitas.3 Hubungan yang sudah
terjalin harus dipelihara dengan baik oleh setiap perusahaan. Perusahaan
1 Yosal Iriantara, Community Relations Konsep dan Aplikasinya, Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2010, hlm 5. 2 Widya Paramita, Public Relations, Jakarta: UNJ Press,2008, hlm 98
3 Dan Lattimore, et all, Public Relations The Professi & Practice,singapore: Mc Graw Hill,2013, hal 233
2
yang senantiasa berhubungan baik dengan lingkungan sekitarnya dapat
menimbulkan pandangan yang positif dimata masyarakat.
Seperti halnya PT. Prakarsa Alam Segar (PT PAS). PT PAS
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri food & beverage
yang tergabung dalam salah satu perusahaan di Indonesia yaitu Wings
Group. Hasil produksi dari PT PAS ini adalah Mie Sedaap.4 Perusahaan ini
berdiri pada tahun 2003 tepatnya pada bulan April di daerah Jl. Raya
Kaliabang Bungur, Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan ini berada
dekat pemukiman warga jalan Kaliabang RW 01, Bekasi, Jawa Barat.
Berada di dekat pemukiman warga, perusahaan ini harus menjalin
hubungan baik dengan komunitas sekitar. Hal tersebut dilakukan guna
menciptakan citra baik perusahaan dimata komunitas sekitar. PT PAS
melakukan proses community relations untuk menjaga hubungan dengan
komunitas sekitar. proses yang dilakukan oleh PT. PAS ini adalah melakukan
kegiatan community relations seperti mempekerjakan warga sekitar yang
mempunyai keahlian atau yang merasa berkompeten dalam bidang industri
makanan, membagikan mie sedaap gratis untuk warga sekitar 6 bulan sekali,
membantu dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan warga
sekitar, serta menyumbangkan dana di acara kegiatan warga sekitar. Hal ini
4 Profile PT. PAS, http://www.miesedaap/profile.php , diakses 22 Maret 2017, pukul 12.15 WIB
3
dibuktikan dengan wawancara yang dilakukan penulis dengan Bapak Arif
selaku Humas PT. PAS yang penulis kutip:
“Kita mempekerjakan warga sekitar yang mempunyai keahlian atau yang merasa berkompeten dalam bidang industri makanan yang sesuai dengan produk kami. Selain itu kami juga sering memberikan mie sedaap kepada warga sekitar sini setiap 6 bulan sekali, dan karyawan kita juga sering membantu warga sekitar untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar secara gotong royong serta kalau ada acara-acara kegiatan yg dilakukan warga sini perusahaan kami juga turut nyumbang dana untuk acara tersebut misalnya kegiatan 17 agustusan begitu mba.“5
Namun, pada kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang
diharapkan perusahaan. Pada tanggal 23 Desember 2016 PT. Prakarsa Alam
Segar mendapatkan protes dari warga sekitar. Protes tersebut terjadi karena
warga terganggu dengan limbah pembuangan asap pembakaran PT.
Prakarsa Alam Segar yang diyakini mencemari udara di sekitar pemukiman
warga.
Hal itu diperkuat dengan adanya beberapa pemberitaan di media
online bahwa PT Prakarsa Alam Segar mengalami masalah dengan
masyarakat sekitar. Warga sekitar PT. Prakarsa Alam Segar mengajukan
protes akan pembuangan asap dari PT Prakarsa Alam Segar yang
mengakibatkan lingkungan tempat tinggal warga tercemar serta suara bising
yang menggaggu. Berikut kutipan dari salah satu pemberitaan online yang
diambil dari tigapilarnews.com. Berikut kutipan dari pemberitaan tersebut:
5 Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Arif humas PT PAS pada 29 Maret 2017 Pukul 08.30
4
“Warga Kaliabang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, mengeluhkan pembuangan limbah asap pembakaran pabrik PT Perkasa Alam Segar yang mencemari pemukiman warga didekat pabrik sejak satu bulan lalu.Untuk memprotes pencemaran udara tersebut, ratusan warga dari RW 01 mendatangi PT Prakasa Alam Segar di Jalan Raya Kali Abang,Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria,Kota Bekasi, Jumat siang 23 Desember 2016 . Salah satu warga Suci Sucilawati meminta agar perusahaan bertanggung jawab dalam pencermaran udara yang dilakukan oleh PT Prakasa Alam Segar. "Tanggung jawab aja intinya, kita gak mau lagi denger suara bising tiap malam, gak ada bau-bau pembakaran batu bara tiap malem, gak ada pencemaran udara lagi pokonya," pungkas Suci.”6
Berita tersebut terlihat bahwa warga sekitar tidak nyaman atas
tindakan PT. Prakarsa Alam Segar karena telah membuang limbah asap
yang telah mencemari pemukiman warga sekitar RW 01. Terlihat pula
kekecewaan warga akan tindakan yang telah dilakukan PT Prakarsa Alam
Segar yg dikutip dari pemberitaan media online lain yaitu saluransatu.com.
Berikut kutipan dari pemberitaan tersebut:
“Ratusan warga dari RW 01 Kelurahan Kaliabang, mendatangi PT Prakarsa Alam Segar (PAS). Pabrik mie instan yang berada di Jalan Raya Kaliabang, Kelurahan Pejuang, disambangi ratusan warga Kaliabang yang menyampaikan protes terhadap asap pembakaran dari perusahaan tersebut. Warga Kaliabang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi mengeluhkan pembuangan asap yang diyakini mencemari udara sekitar permukiman warga. Sucilawati mengatakan bahwa demo sudah dilakukan berkali-kali tapi sayangnya koordinasi dengan perusahaan selalu berhenti di tengah jalan. “Warga nggak melarang mereka usaha di sini. Tapi jangan dampaknya dikasih ke warga,” tambahnya.”7
6 Warga Kaliabang Protes Limbah Asap PT Prakarsa Alam Segar,
www.tigapilarnews.com/berita/2016/12/23/88903-warga-kaliabang-protes-limbah-asap-pt-prakasa-alama-segar. diakses 23 Desember 2016 pukul 14.59 WIB. 7 PT Prakarsa Alam Segar (Mie Sedaap) Digeruduk Warga Kaliabang (Lagi),
http://saluransatu.com/2016/12/25/pt-pas-digeruduk-warga-kaliabang-lagi/ . diakses 25 Desember 2016 pukul 09.00 WIB.
5
Dari kutipan berita diatas juga terlihat kekesalan warga karena warga
sudah protes ke PT. Prakarsa Alam Segar namun tidak ada koordinasi dari
pihak perusahaan. Keluhan ini diperkuat dengan wawancara penulis bersama
dengan ketua RW 01 Kaliabang, Kecamatan Pejuang,Kelurahan
Medansatria, Bekasi. Berikut ini adalah kutipan wawancara penulis dengan
bapak Fahrul Rozi:
“Yaa awal desember kemarin mah bau-bau asap terus ngebul gitu mba nah itu datangnya dari pabrik tersebut, yang paling parahnya lagi asapnya itu membuat sesak di pernafasan mbak, terus juga lingkungan disekitar sini jadi kotor gara-gara asap dari pembakaran batu bara dari pabrik itu udah gitu baunya jadi sangit juga jadi ganggu banget tuh mbak bikin lingkungan sini jadi tercemar. Kami pernah datang langsung ke pabrik tersebut dan sudah melakukan pertemuan juga tapi enggak ada tanggapan dan kelanjutan lagi”8
Penyebab dari pencemaran limbah asap tersebut diyakini karena telah
terjadi kebocoran pada pipa saluran pembakaran asap sehingga membuat
asap yang muncul menjadi tidak terkendali dan dari pembakaran tersebut
membuat asap menjadi hitam karena adanya efek dari batubara pada saat
proses pembakarannya, hal tersebut dibuktikan dengan wawancara penulis
dengan humas PT. Prakarsa Alam Segar yaitu Bapak Arif:
“Pada awal Desember kemarin sekitar tanggal 7 Desember memang telah terjadi kebocoran pada pipa saluran pembakaran asap di pabrik kita mba, ada salah satu saluran pipa yg berlubang sedikit jadinya membuat proses pembakaran asapnya tidak sempurna, terus asapnya jadi susah dikendalikan dan membuat asapnya juga jadi warna hitam karena kan ada efek batubara pada saat proses pembakaranya gitu mba.”
8 Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Fahrul Rozi Ketua RW 01 Kaliabang, pada 29 Maret 2017
Pukul 10.00
6
Pihak PT.PAS pada dasarnya sudah berusaha untuk mengatasi protes
warga yang ditujukan untuk perusahaan dengan cara melakukan klarifikasi
membuat pertemuan dengan perwakilan warga yang ikut protes. Pihak
perusahaan sudah berusaha menangani limbah pembakaran asap tersebut,
hal ini diperkuat dengan wawancara penulis dengan Bapak Arif selaku humas
PT PAS:
“Kami pihak perusahaan sudah berusaha untuk menangani limbah asap tersebut, tetapi semuanya kan perlu proses ya, jadi tidak dapat selesai dengan cepat seperti yang diharapkan oleh warga. Pihak kami juga sudah memberikan konfirmasi dan menjelaskan cara kami mengolah limbah asap yang dihasilkan pabrik dan sudah melakukan pertemuan untuk menginformasikan bahwa telah ada kebocoran pipa pada saluran pembakaran pabrik kami kepada ketua RW 01 Kaliabang.”9
Namun, warga masih merasa kecewa karena PT. PAS tidak
mengizinkan mereka untuk masuk kedalam pabrik karena dengan alasan
prosedur yang berlaku di pabrik tersebut, padahal warga hanya ingin melihat
proses dari pengolahan pembakaran asap tersebut. Hal ini diperkuat dengan
wawancara penulis dengan Ketua RW 01 Kaliabang, yaitu bapak Fahrul
Rozy:
”Kami tidak boleh melihat ke dalam pabrik, padahal kami hanya ingin melihat proses dari pengolahan pembakaran asap tersebut mengapa sampai bisa terjadi hal seperti ini yang menyebabkan warga terkena imbas dari pembuangan pembakaran asap perusahaan tersebut.”10
9 Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Arif humas PT PAS pada 29 Maret 2017 Pukul 08.30
10 Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Fahrul Rozi Ketua RW 01 Kaliabang, pada 29 Maret 2017
Pukul 10.00
7
Pihak PT. Prakarsa Alam Segar melakukan kegiatan community
relations kembali untuk menangani masalah limbah asap tersebut, kegiatan
community relations yang dilakukan oleh PT. Prakarsa Alam Segar meliputi
program pengobatan gratis untuk warga sekitar serta memberikan santunan
kepada warga yang kurang mampu, hal ini dibuktikan dengan wawancara
penulis dengan Humas PT.Prakarsa Alam Segar:
“Pasca kejadian tersebut pihak dari PT. Prakarsa Alam Segar langsung mengadakan program pengobatan gratis untuk warga di sekitar pabrik sini mba, juga memberikan santunan kepada warga yang kurang mampu.”11
Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik melakukan penelitian
untuk mengetahui bagaimana proses community relations di PT Prakarsa
Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang penulis
ambil dalam penelitian ini adalah bagaimana proses community relations di
PT Prakarsa Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW 01,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016?
11
Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Arif humas PT PAS pada 29 Maret 2017 Pukul 08.30
8
1.3. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui proses community relations di PT Prakarsa Alam Segar
mengenai protes warga Kaliabang RW 01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap
pada tanggal 23 Desember 2016.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Penelitian Akademis
Hasil penelitian ini dapat mengembangkan kajian ilmu komunikasi
khususnya public relations mengenai proses community relations humas
perusahaan swasta.
1.4.2. Manfaat Penelitian Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para praktisi public relations
mengenai proses community relations humas perusahaan swasta.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Public Relations
Manajemen dalam konteks strategi, mempunyai peran penting untuk
membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
dalam lingkungan usaha. Lingkungan adalah satu set faktor yang muncul dari
luar dan tidak dapat dikendalikan begitu saja secara mudah. Perubahan-
perubahan lingkungan tentu akan mempengaruhi prestasi perusahaan dalam
meraih keuntungan atau memberi kontribusi pada pihak-pihak yang terkait.
Public relations mempunyai peranan yang penting dalam upaya
mengefektifkan organisasi dengan membangun hubungan jangka panjang
dengan lembaga-lembaga strategis.12 Public relations dapat dibedakan
kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi (operating
concept of administration) dan fungsi staf khusus dalam pelayanan
administrasi (specialized staff function serving administrator).13
Sebuah organisasi adalah berkaitan dengan tujuan utama dan fungsi-
fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajemen tersebut
merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian suatu tujuan pokok dari
organisasi/lembaga, dan biasanya berkaitan dengan memanfaatkan berbagai
12
Renald Kasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta Grafiti,
2008 hlm. 32 13
Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, edisi 9 Jakarta: Kencana, 2006, hlm 29
10
potensi sumber-sumber (sumber daya) yang dimiliki oleh organisasi/lembaga
bersangkutan.14
Dalam buku Rosady Ruslan yang berjudul “Manajemen Public
Relations dan Media Komunikasi”, Mc Elreath, (Managing Systematic and
Ethial Public Relation, 1993 Madison, Wiscon: Brown & Mark) mendefinisikan
manajemen humas adalah:
“Managing Public Relations means researching, planning, implementing and evaluating an array of communication activities sponsored by the organizational satellite linked press conference, form simple brochures to multimedia national campaigns, from open house to grassroots political campaigns, from public services announcement to crisis management.”
Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi;
mulai daro pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi
pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye
nasional melalui multimedia, dari menyelenggarakan acara open house
hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan public hingga
menangani kasus manajemen krisis.15
Konsep Public Relations atau Manajemen Humas menurut Rhenald
Khasali, dalam bukunya Manajemen Public Relations, Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia, mengatakan:
14
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta: RajaGrafindo, Persada, 2003, hlm 13 15
Ibid, hlm. 31
11
“Fungsi manajemen Humas bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, perusahaan atau produknya terhadap segmen masyarakat, yang kegiatannya langsung ataupun tidak langsung mempunyaidampak bagi masa depan organisasi, lembaga, perusahaan dan produknya.”16
Khalayak (publik) dalam public relations terbagi menjadi dua, yakni
khalayak internal dan khalayak eksternal. Khalayak internal adalah khalayak
yang merupakan bagian dari organisasi dan mempunyai kepentingan dan
hubungan langsung dengan organisasi tersebut, misalnya karwayan sebuah
perusahaan. Sedangkan khalayak eksternal adalah khalayak yang tidak
berkaitan langsung dengan perusahaan, seperti pers, pemerintahan,
pendidikan atau dosen, pelanggan, komunitas, dan pemasok.17
Kegiatan manajemen public relations mencakup fungsi-fungsi pokok
manajemen secara umum, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengkomunikasian, pengawasan, dan penilaian yang dapat menentukan
kelancaran proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari lembaga.18
Cukup banyak definisi manajemen humas yang dikemukakan oleh
para pakar, akademis dan praktisi.19 Dari berbagai definisi tersebut, garis
besarnya adalah manajemen humas dapat dilihat secara konseptual,
fungsional dan unsur-unsurnya dalam aktivitas atau kegiatan serta faktor-
16
Renald Kasali, Op. Cit, hlm. 29 17
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi dan Public Relations, Bandung: Pustaka Setia, 2012, hlm. 115 18
Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, Manajamen Public Relations, Jakarta: Laboraturium Sosial Politik Press 2010, hlm, 29 19
Rosady Ruslan, Op.Cit, hlm. 30
12
faktor yang mempengaruhi publik sasaran salah satunya adalah kegiatan
dengan publik eksternal perusahaan seperti kegiatan community relations
dengan kegiatan community relations maka fungsi manajemen humas akan
terlaksa, pengertian manajemen humas dalam suatu organisasi, baik untuk
tujuan komunikasi dua arah timbal balik, membangun hubungan baik maupun
komunikasi persuasif searah yang pada akhirnya bertujuan untuk
membangun saling pengertian, menghargai, dukungan yang baik hingga
menciptakan citra positif. 20
2.2. Community Relations
Saat ini perusahaan harus bisa kerja sama sekaligus bersaing untuk
mencapai keberhasilan. Sebuah organisasi menjadi bagian dari komunitas,
menciptakan solusi saling menguntungkan (win-win solutions) yang
menghasilkan garis dasar yang lebih sehat serta membawa keuntungan bagi
stakeholder dan masyarakat secara keseluruhan. Kunci bagi program
community relations yang efektif adalah adanya tindakan yang positif dan
bertanggung jawab secara sosial untuk membantu masyarakat sebagai
bagian dari organisasi.21 Tujuan umum dari program community relations
adalah menciptakan citra baik perusahaan pada masyarakat disekitar
perusahaan beroperasi.22
20
Betty Wahyu Nila Sary, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, hlm. 22 21
Dan Lattimore, et al, Public Relations: Profesi dan Praktik, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, hlm 255 22
Edy Sahputra & Faulina, Profesional Public Relations, Medan: USU Press, 2011, hlm 127
13
Setiap komunitas memiliki aturan penting dalam kestabilan ekonomi
dan kesejahteraan lembaganya. Setiap organisasi memiliki saham penting
dalam kestabilan ekonomi dan kesejahteraan dari komunitas di mana
organisasi berada. Oleh karena itu, cukup ilmiah jika setiap organisasi dari
komunitas membangun suasana saling berkepentingan dalam keberhasilan
serta efektivitas masing-masing operasi. Community relations yang baik
membantu mengamankan apa yang dibutuhkan organisasi dari komunitas
dan membantu menyediakan apa yang diharapkan oleh komunitas.23
Satu organisasi perlu merumuskan langkah langkah strategis dalam
membantu mengembangkan Komunitas sekitar onganisasi melalui kegiatan
community relalons. Apalagi kini banyak pemerintah kota atau kabupaten
ditanah air yang mengharapkan kehadian investor yang menanam investasi
di daerahnya, yang berdampak pada perekonomian dan pengembangan
masyarakatnya.24
Organisasi yang menanggapi dengan baik perubahan yang terjadi di
sekelilingnya lalu mempersiapkan diri dalam lingkungan kompleksitasnya
makin tinggi, pasti tidak akan mengabaikan program atau kegiatan
community relations, karena program atau kegiatan community relations
dianggap sebagai cara menanggapi perubahan yang terjadi pada lingkungan
23
Ibid., hlm 256 24
Yosal Iriantara, Op.Cit., hlm 43
14
organisasinya.25 Kegiatan community relations juga dipandang sebagai
bagian dari wujud tanggung jawab sosial organisasi, organisasi mempunyai
tanggung jawab sosial dalam menjalankan peran dalam membantu warga
masyarakat untuk mengembangkan dirinya.26
Community relations bisa dipandang sebagai salah satu upaya untuk
mengelola keragaman masyarakat. Organisasi terbiasa menangani berbagai
komunitas yang memiliki pandangan yang unik terhadap organisasi.
Organisasi pun menjadi terbiasa melihat dan menelaah perubahan-
perubahan yang terjadi pada komunitasnya. Hubungan yang baik dengan
komunitas merupakan modal yang cukup penting bagi organisasi untuk
memahami arus perubahan yang terjadi pada lingkungan sosialnya sekaligus
juga untuk menunjukkan tanggung jawab sosialnya pada komunitas.27
2.2.1. Proses Community Relations
Community relations yang efektif tidak terjadi begitu saja, juga bukan
sebagai hasil yang tidak bisa dielakkan dari organisasi yang berjalan dengan
baik dan senantiasa memikirkan kepentingan umum.28 Community relations
yang baik adalah sebuah kemitraan yang saling menguntungkan, jauh
melampaui, katakanlah, sekedar suatu donasi keuangan atau kedermawanan
untuk mendanai proyek masyarakat. Idealnya, sebuah institusi akan
25
Ibid., hlm 76 26
Ibid., hlm 77 27
Ibid., hlm 78 28
Dan Latimore, et al, Op.Cit, hlm 256
15
mengumpulkan sumber dayanya, produk dan jasa yang diberikan
perusahaan, relasi dengan konsumen, rekrutmen, employee relations, proses
produksi, strategi pemasaran dan iklan, rancangan gedung dan fasilitas
organisasi dan menggunakan semua ini untuk membuat komunitas lebih baik
serta untuk membentuk komunitas ditempat institusi berada.29
Dalam proses community relations terdapat beberapa tahapan-
tahapan, seperti yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
2.2.1.1 Menetapkan Sasaran
Perusahaan harus melibatkan karyawannya ketika merencanakan
dan mengimplementasikan aktivitas community relations-nya. Kebutuhan
komunitas lokal dan kepedulian karyawan perusahaan adalah dua kriteria
paling penting dalam menentukan apa yang perlu diberi dukungan. Para
karyawan ini berpartisipasi dalam kegiatan yang dipilih, membawa komitmen
sosial mereka pada kehidupan, dan membuat tim duta perusahaan ke
masyarakat.
Namun, sasaran secara umum saja tentu tidak cukup. Perusahaan
perlu memiliki strategi rencana dengan tertulis untuk community relations ini.
Rencana tersebut harus menegaskan pandangan pihak manajemen tentang
kewajibannya kepada komunitas sehingga usaha-usaha yang akan dilakukan
dapat terkoordinasi dan terfokus. Sasaran community relations yang spesifik
29
Ibid., hlm 257
16
harus diterangkan dengan seksama. Kegagalan dalam melakukan hal ini
dapat mematikan berbagai program community relations sebelum program
tersebut dimulai.30
2.2.1.2. Mengenali Komunitas
Kebijakan dan sasaran community relations tidak ditentukan
berdasarkan prinsip-prinsip idealis. Mereka terjadi dengan melihat dan
menilai kebutuhan organisasi, sumber daya, dan keahlian dalam organisasi
pada satu sisi, serta kebutuhan dan harapan komunitas disisi lainnya.
Sebelumnya kebijakan dan sasaran yang penting dikembangkan, organisasi
harus mengenal komunitasnya.
Walaupun community relations biasanya menekankan komunikasi dari
organisasi ke komunitas, keberhasilan usaha ini berstandar pada
pengetahuan komunikator tentang audensinya. Setiap komunitasnya memiliki
publiknya sendiri dan tidak ada diantara dua publik ini yang persis sama.
Namun, pengetahuan nyata tentang komunitas melampaui data
demografis, etnik, geografis, dan ekonomi standard. "Untuk membangun
komunitas, Anda harus berpartisipasi dalam komunitas tersebut," ungkap
Annie Heckenberg dari GPTMC, Perusahaan Pemasaran Wisata
Philadephia.31
30
Ibid., hlm 258
31 Ibid., hlm 259
17
Hubungan dekat dengan pimpinan komunitas adalah sumber informasi
yang sangat penting. Para pemimpin professional, agama, persaudaraan,
pemimpin politik, serta editor media, umumnya dapat dijangkau melalui
keanggotaan pada organisasi lokal melalui pertemuan dengan tatap muka
dalam berbagai kegiatan.32
2.2.1.3. Petunjuk untuk Program Community Relations yang Efektif
Setelah menyusun metode untuk input komunitas yang terus-
menerus, petunjuk berikut harus digunakan untuk menyusun program
community relations yang efektif.33
1. Penyusunan pencapaian sasaran yang diharapkan oleh manajemen
puncak harus dilakukan secara hati-hati organisasi dapat mencari
beberapa sasaran reputasi, pengalaman dengan potensial pay off dimasa
mendatang stabilitas lingkungan dan sebagainya.
2. Strategi alternatif harus dieksplorasi sebelum membuat pilihan,
3. Dampak program community relations terhadap organisasi dan
komunitas harus diantisipasi.
4. Perlu diperhatikan perkiraan total biaya dari semua kegiatan nonprofit ini
serta total volume sumber daya organisasi yang digunakan dan
dialokasikan untuk program community relations. Sesuatu yang tidak
menguntungkan baik bagi organisasi maupun komunitas, jika tiba-tiba
32
Ibid., hlm 260 33
Ibid.,
18
organisasi menemukan program yang ditetapkan berbiaya sangat tinggi
dan dengan tiba-tiba harus menghentikan semua layanan yang telah
diberikan kepada komunitas.
5. Banyak manajer telah menyadari bahwa keterlibatan jenis tertentu dalam
urusan daerah kota membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang
melampaui bakat bisnis teknis serta kemampuan manajerial yang biasa.
Keterampilan politik, pemahaman mendalam tentang masalah komunitas,
dan kemampuan menyelesaikan masalah dalam setting tidak budaya
yang biasa merupakan beberapa persyaratan untuk beberapa aktivitas.
Keahlian khusus mungkin juga diperlukan.34
2.2.1.4. Berkomunikasi dengan Komunitas
Komunikasi pada komunitas tidak memiliki audiensi tunggal.
Perusahaan harus terbuka terhadap berbagai taktik komunikasi jika mereka
ingin menjangkau publik yang penting, salah satu cara yang signifikan untuk
menjangkau komunitas adalah melalui komunikasi karyawan.35
Organisasi lokal juga merupakan wahana penting komunikasi dalam
komunitas. Warga, jasa, sosial, organisasi budaya, politik, veteran, dan
keagamaan serta kelompok pemuda semuanya memberikan platform bagi
pesan dan memberikan kesempatan yang cukup untuk melakukan
komunikasi informal. Para manajer organisasi harus didorong untuk menjadi
34
Ibid., hlm 260 35
Ibid., hlm 260
19
bagian dari kelompok seperti ini dimana harus bersiap memberikan informasi
umum untuk publik.36
2.2.1.5. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi yang melaluinya, di mana audiensi yang
dijangkau bisa beragam, mulai dari pertemuan informal sampai pembuatan
iklan di media massa setempat seperti surat kabar, radio, dan televisi.
Publikasi internal, brosur, dan laporan tahunan dapat dibagi dengan mudah
kepada pemimpin komunitas. Beberapa organisasi bahkan membuat
newsletter yang ditunjukkan khusus untuk masyarakat di sekitarnya.
Sebuah metode komunikasi organisasi yang berorientasi pada
komunitas adalah open house. open house yang sukses memberikan wisata
kelompok kecil pada fasilitas organisasi dengan petunjuk yang komprehensif.
Termasuk didalamnya, film, tampilan, dan brosur serta biasanya
menyediakan sampel produk yang bisa dibawa pulang oleh partisipan. Tentu
saja, pesan utama dari aktivitas ini adalah adanya saling ketergantungan
antara lembaga dan komunitas.37
2.3. Keterkaitan Konsep
Manajemen public relations menjalankan fungsi membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
36
Ibid., hlm 261 37
Ibid.,
20
atau perusahaan dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau
kegagalan organisasi atau perusahaan tersebut.
Community relations bisa bermakna lebih dari sekedar membangun
hubungan baik antara organisasi dan komunitas sekitarnya. Community
relations merupakan partisipasi dari lembaga yang terencana, aktif, dan
terus-menerus dengan masyarakat, dalam rangka memelihara dan
meningkatkan lingkungannya untuk memperoleh keuntungan, bagi lembaga
maupun bagi komunitas.
Community relations sangat penting untuk sebuah perusahaan atau
organisasi. Komunitas dengan perusahaan bisa saling menguntungkan
dalam segala hal. Setiap komunitas dapat menjaga dan meningkatkan
sebuah perusahaan dalam hal kestabilan ekonomi maupun kesejahteraan
perusahaan dan perusahaan dapat membantu menyediakan apa yang
diperlukan oleh komunitas.
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi terdapat beberapa proses
community relations yang harus dijalankan secara bertahap. Hal-hal tersebut
berkaitan satu sama lain sehingga apabila semua proses community relations
berjalan dengan lancar akan menghasilkan hubungan yang baik antara
perusahaan dengan masyarakat.
Dalam proses community relations terdapat beberapa tahapan-
tahapan, yaitu menetapkan sasaran, mengenali komunitas, petunjuk untuk
program community relations yang efektif, berkomunikasi dengan komunitas
21
dan saluran komunikasi, yang dimana kelima proses tersebut saling
berkaitan. Dengan adanya proses community relations maka akan terjalin
hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang menggambarkan
atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.
Proses penelitian bersifat linier, dengan langkah-langkah yang jelas, dimulai
dari perumusan masalah, tujuan penelitian, konsep atau landasan teoritis,
metode penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, analisis data
serta menarik kesimpulan dan saran-saran yang diajukan.38 Nasution
mengatakan bahwa dalam penelitian kuantitatif peneliti lebih spesifik
memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering
menunjukkan hubungan-hubungan antara berbagai variabel atau memberi
gambaran yang jelas tentang situasi sehingga bersifat deskriptif.39
Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif karena
penulis ingin membuat deskriptif gambaran masalah mengenai penelitian
yang berjudul proses community relations di PT. Prakarsa Alam Segar
38
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo, 2008, hlm 265. 39
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm 24.
23
mengenai protes warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap
pada tanggal 23 Desember 2016. Penulis hanya menjelaskan suatu masalah
yang hasilnya dapat digeneralisasikan dan tidak terlalu mementingkan
analisis data, dan penulis harus bersifat objektif tidak memihak atau berada
dalam posisi netral.
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang relatif
sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengakuan
hipotesis tertentu. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau
objek tertentu. Penelitian ini menggambarkan realitas yang sedang terjadi
tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.40
Menurut Whitney pada tahun 1960, metode deskriptif adalah pencarian
fakta dan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-
masalah masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta
situasi-situasi tertentu tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana, 2010, hlm. 69
24
pandangan-pandangan, serta proses yang berlangsung dan pengaruh-
pengaruh dari suatu fenomena.41
Mely G. Tan mengatakan bahwa penelitian yang bersikap deskriptif
bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau
penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara
suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam hal ini, mungkin sudah
ada hipotesis-hipotesis, mungkin belum, tergantung dari sedikit banyaknya
pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan.42
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif. Penulis menggunakan penelitian deskriptif karena berusaha
mendapatkan dan menyampaikan deskripsi secara sistematis, faktual dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau objek tertentu. Fakta-fakta
yang ada harus dengan jelas, teliti, dan lengkap mengenai proses community
relations di PT. Prakarsa Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW
01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016.
3.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Survei digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif. Survei
41
Moh. Nazir. Metode Penelitian, Jakarta. Ghlmia Indonesia, 1988, hlm. 63 42
Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial, Bandung. Refika Aditama, 2012, hlm. 28
25
merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan
terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian
seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, dioleh, dan dianalisis.
Pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan
yang baik terhadap suatu persoalan tertentu, atau studi ekstensif yang
dipolakanuntuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. 43
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
survei. Penulis menggunakan metode survei dalam penelitian ini untuk
mendapatkan keterangan atau informasi-informasi yang dibutuhkan
mengenai proses community relations di PT. Prakarsa Alam Segar mengenai
protes warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap
pada tanggal 23 Desember 2016 melalui kuesioner.
3.4. Waktu dan Tempat Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan dimensi waktu penelitian
cross sectional. Menurut Asep Hermawan, dimensi waktu penelitian cross
sectional artinya suatu penelitian yang ditanya, dikumpulkan sekaligus,
merupakan hasil sekali bidik (one snapshot) pada suatu saat tertentu dan
43
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta:
Rajawali Pers, 2008, hlm 143.
26
pada penelitian tersebut datanya dikumpulkan hanya sekali, dengan cara
menyebarkan kuesioner.44
Penulis melakukan wawancara dengan humas PT. Prakarsa Alam
Segar dan Ketua RW 01 Kaliabang pada tanggal 29 Maret 2017. Tempat
penulis melakukan penelitian adalah di Jl. Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Waktu penelitian
yang dilakukan oleh penulis dimulai pada bulan Mei 2017.
3.5. Unit Analisis dan Unit Observasi
3.5.1. Unit Analisis
Unit Analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis. Unit analisis adalah
individu atau kelompok individu, sedangkan analisis isi unit analisisnya
adalah teks, pesan atau medianya sendiri.45
Dalam penelitian ini unit analisis data yang digunakan oleh penulis
adalah individu, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah individu yang
merupakan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
44
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta, Grasindo, 2007, hlm 89. 45
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, hlm. 235
27
3.5.2. Unit Observasi
Menurut Gulo unit observasi merupakan unit sosial yang lebih besar
dari tingkatan unit analisis. Unit observasi atau satuan pengamatan adalah
unit tempat informasi diperoleh tentang satuan analisis.46
Unit observasi yang diambil oleh penulis dalam mengamati objek dari
penelitian ini adalah komunitas yaitu warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat yang melakukan
protes mengenai masalah limbah asap yang ditimbulkan oleh PT. Prakarsa
Alam Segar.
3.6. Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu
kesimpulannya.47 Populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok
orang saja, tetapi binatang atau apa saja yang menjadi perhatian peneliti.
Menurut Sugiyono (2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
46
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 76 47
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, hlm. 61
28
atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.48
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penulis adalah warga RW
01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi,
Jawa Barat yang melakukan protes sebanyak 120 orang terkait masalah
pencemaran limbah asap yang ditimbulkan oleh PT. Prakarsa Alam Segar.49
3.6.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili).50
Penulis menggunakan rumus Yamane untuk melakukan teknik
sampling. Rumus Yamane digunakan untuk populasi yang lebih besar
sehingga diperoleh pendugaan proporsi populasi.
48
Yusuf Zainal A., Metode Penelitian Komunikasi: Penelitian Kuantitatif, Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2015, hlm. 270-271 49
Daftar Nama Warga Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat yang melakukan protes ke PT. Prakarsa Alam Segar yang diperoleh langsung dari Ketua RW 01 Kaliabang. 50
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, hlm 81.
29
Rumus Yamane, yaitu:
n = N
Nd2 + 1
Keterangan:
n = Berapa sampel yang diperlukan
N = Populasi
d2 = Presisis yang diinginkan
Menurut Krechie dan Harry King dalam melakukan penghitungan
ukuran sampel berdasarkan atas kesalahan sekitar 5%-15%.51 Penghitungan
sampel dalam penelitian ini diambil dari banyaknya populasi sebesar 120
orang warga RW 01 Kaliabang yang melakukan protes ke PT. Prakarsa Alam
Segar.
n = 120
120 (10%)2 + 1
n = 120
2,2
n = 54,5 sampel
Jadi jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 54,5
dan dibulatkan menjadi 55 orang warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat yang melakukan
protes ke PT. Prakarsa Alam Segar.
51
Rosady Ruslan, Op. Cit, hlm. 127
30
3.7. Teknik Penarikan Sampel
Dalam riset komunikasi dikenal dua jenis teknik sampling, yaitu:
sampel probabilitas dan sampel nonprobabilita. Teknik penarikan sampel
probabilitas, Kriyantono menjelaskan yang dimaksud probabilitas adalah
sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas di mana setiap unsur populasi
memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara
matematis.52
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penarikan sampel
nonprobabilita, karena seluruh anggota populasi tidak memiliki kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. Dalam penarikan sampel non probabilita
ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive (purposive sampling).
Menurut Kriyantono, teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas
dasar kriteria-kriteria tertentu yang disebut periset berdasarkan tujuan riset.53
Dalam penelitian ini, yang menjadi krieria penulis dalam menentukan
populasi yang dapat dijadikan sampel adalah warga RW 01 Kaliabang yang
ikut datang protes ke PT. Prakarsa Alam Segar terhadap masalah
pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016.54
52
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hlm. 158. 53
Ibid, hal 158. 54
Daftar Nama Warga Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria,
Kota Bekasi, Jawa Barat yang melakukan protes ke PT. Prakarsa Alam Segar yang diperoleh langsung dari Ketua RW 01 Kaliabang.
31
3.8. Uji Instrumen
3.8.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang tidak valid
berarti memiliki validitas rendah.55
Validitas instrumen riset dapat digolongkan menjad: validitas kontruksi,
validitas isi, validitas prediktif, validitas eksternal, dan validitas rupa.56
Validitas konstruksi adalah validitas yang berawal dari logika model kerangka
teoritis, yang menghubungkan suatu konsep dengan konsep – konsep
lainnya.57
Pada pengujian validitas konstruksi, skala yang digunakan adalah
skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara
satu data dengan data lainnya dan mempunyai bobot atau jarak atau interval
yang sama.58
Coefficient Alpha atau Cronbach’s Alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai Cronbach’s Alpha adalah nilai yang terkandung akan
55
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm 211 56
Rachmat Kriyantono, Op.Cit. hlm 149 57
Bambang Prasetyo dan Miftahul Jannah, Op. Cit., hlm 102 58
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2006, hlm 137
32
meningkat dengan meningkatnya nomor pada skala.59 Pengukuran level
interval membiarkan kita untuk menentukan jumlah jarak antar kategorinya.60
Barlett’s Test Sphericity menggunakan ukuran statistik approximate
chi-square dan degree freedom (df) dengan nilai signifikansi di atas 0.5.61
memiliki nilai signifikansi 0,000-0,005 bahwa instrument telah memenuhi
syarat valid, dengan memakai software SPSS untuk mendapatkan hasil yang
valid.62
Tabel 3.1.
Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas
Koefisien Validitas Tafsiran
0,8 - 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,6 - 0,8 Validitas tinggi (baik)
0,4 - 0,6 Validitas sedang
0,2 - 0,4 Validitas rendah (kurang)
0,0 - 0,2 Validitas sangat rendah
0,00 Tidak Valid
Sumber: Wahyu Agung 2010.63
65
Naresh K. Malhotra, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey: Pearson Education 2010, hlm. 287 60
W. Lawrence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston: Pearson Education, 2011, hlm. 219 61
Naresh K. Malhotra, Op. Cit.hlm. 607 62
Husen Umar, Metode Riset Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007), hlm. 175 63
Wahyu Agung, Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu, 2010, Hlm 95
33
Pada tabel 3.2. di atas dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai
koefisien validitasnya, “di atas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik)
sedangkan 0,2 berarti sangat terendah 64 analisis faktor sudah sesuai, nilai di
bawah 0,5 menyatakan bahwa analisis faktor tidak sesuai.65 Barlett’s test of
sphericity menggunakan ukuran statistik approximate chi-square dan degree
freedom (df) yang mana memiliki nilai signifikan (>0,5). Maka analisis faktor
dinyatakan sudah menggunakan teknik yang sesuai.66
Tabel 3.2.
Validitas Proses Community Relations di PT. Prakarsa Alam Segar
n = 55
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .861
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1778.633
Df 435
Sig. .000
Berdasarkan hasil uji validitas yang diadakan penulis, dari hasil
analisis yang diperoleh nilai KMO (keiser meyer olkin) measure of sampling
dequency sebesar 0,861 ternyata melebihi 0,5 maka data dikatakan valid.
64
Ibid, hlm 230. 65
Naresh K Malhotra, Op. Cit.hlm, hlm 607. 66
Ibid, hlm 609.
34
Dismping itu dari barlett’s test of sphericity menunjukan nilai signifikansi 0.000
< 0.05 bahwa instrument ini memenuhi syarat valid
3.8.2. Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya atau diandalkan. Ini berarti bahwa
hasil-hasil numerik yang dihasilkan oleh indikator tidak berbeda karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrument pengukuran itu sendiri.67
Reliabilitas memiliki tiga dimensi, yaitu stabilitas (stability), konsisten
internal (internal consistency), dan kesamaan (equivalency).68 Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini, penulis lakukan dengan pengujian reliabilitas
secara internal consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis
konsistensi butir-butir analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency yang dilakukan sekali uji coba saja.
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relative
konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulangkali oleh peneliti
yang sama atau peneliti lainnya.69 Uji reliabilitas ini menggunakan Alpha
Cronbach’s, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable)
67
Kinkin Yuliaty, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press, 2010, hlm 91 68
Ibid, hlm. 146 69
Riduwan, Op.Cit., hlm. 144
35
Reliabilitas (r) Kriteria
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Sedang
0,2 – 0,39 Rendah
< 0,2 Sangat Rendah
bila memiliki koefisien keandalan atau nilai Alpha >0.60.70 Berikut
adalah klasifikasi yang digunakan:
Tabel 3.3.
Klasifikasi Reliabilitas
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007, hal. 24571
Menurut Trinton “jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas
dengan range yang sama, maka ukutan kemantapan alpha dapat
diinterpretasikan sebagai berikut”:
1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai 0,20, berarti kurang reliabel atau
sangat rendah.
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai 0,40, berarti agak reliabel atau
rendah.
3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai 0,60, berarti cukup reliabel atau
sedang.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai 0,80, berarti reliabel atau tinggi.
70
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm 171 71
Ibid, hlm. 245
36
5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 sampai 1,00, berarti sangat reliabel atau
sangat tinggi.72
Coefficient alpha atau Chronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai Chronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung
meningkat dengan meningkatnya nomer pada skala.73 Pengukuran level
interval membiarkan kita untuk menspesifikasikan jumlah jarak antar
kategorinya.74
Tabel 3.4.
Case Processing Summary Proses Community Relations di PT. Prakarsa Alam Segar
n = 55
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 55 100.0
Excludeda 0 .0
Total 55 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
72
Ibid, hlm. 91 73
Naresh K Malhotra, Op.Cit., hlm. 287 74
W. Laurence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston : Pearson Education, 2011, hlm.219
37
Tabel 3.5.
Realibilty Statistics Proses Community Relations di PT. Prakarsa Alam Segar
n = 55
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.698 .702 60
Sumber: hasil penelitian penulis dengan SPSS 16
Dari hasil realibilitas di atas dapat dilihat bahwa dari 60 pernyataan
yang diajukan oleh penulis kepada 55 responden mempunya nilai cronbach’s
alpha 0,698 dan cronbach’s alpha based on standardized items 0,702, maka
hasil dinyatakan valid.
3.9. Teknik Pengumpulan Data
3.9.1. Data Primer
Data primer yaitu data-data yang dikumpulkan dengan teknik
observasi, wawancara, dan angket atau data langsung diperoleh dari pihak
pertama.75 Data primer yang diperoleh pihak penulis yaitu melalui
penyebaran kuesioner atau angket mengenai proses community relations di
75
Husaini Usman, Manajemen : Teori, Praktik & Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara , 2008, hlm 69
38
PT. Prakarsa Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW
01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016 serta
wawancara langsung dengan humas PT.Prakarsa Alam Segar dan Ketua RW
01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi,
Jawa Barat.
Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Tujuan penyebaran kuesioner adalah untuk mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertanyaan.76 Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah diolah,
responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya, pengisian menggunakan
waktu yang singkat, dan dapat menjaring responden yang relative banyak
karena kemungkinan dikembalikan sangat besar.77 Penulis menyebarkan
angket atau kuesioner karena memiliki banyak keuntungan seperti dapat
menjaring banyak responden dan juga hanya menggunakan waktu yang
singkat dalam pengisiannya mengenai proses community relations di PT.
Prakarsa Alam Segar.
76
Rachmat Kriyantono, Op.Cit., hlm 95 77
Husaini Usman, Op.Cit., hlm 68
39
Ada beberapa jenis angket atau kuesioner yaitu angket terbuka dan
tertutup. Angket tertutup dimana responden telah diberikan alternatif jawaban
oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban oleh periset. Responden
tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan realitas yang
dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda (X) atau ().78
Checklist atau daftar cek adalah daftar yang memuat beberapa aspek
yang akan diriset. Checklist ini berfungsi sebagai alat bantu bagi periset untuk
mencatat tiap-tiap peristiwa yang dianggap penting.79 Dalam angket ini
penulis memberikan lima pilihan nilai yang bisa dijawab oleh responden,
diantaranya Sangat Tidak Setuju(STS) bernilai satu, Tidak Setuju (TS)
bernilai dua, Ragu-Ragu (RR) bernilai tiga, Setuju (S) bernilai empat, Sangat
Setuju (SS) bernilai lima. Responden dapat meberikan tanda checlist ()
sebagai alat bantu bagi penulis untuk mencatat hal yang penting mengenai
proses community relations di PT. Prakarsa Alam Segar mengenai protes
warga Kaliabang RW 01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23
Desember 2016.
Mail-and self administired questionnaire adalah survei dengan
pernyataan yang dikirimkan melalui pos (mail) atau responden harus mengisi
sendiri (self). Peneliti hanya perlu memberikannya pada responden langsung
78
Rachmat Kriyantono, Op.Cit hlm 96 79
Ibid., hlm 97
40
kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui pos,
peneliti dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dengan biaya yang sangat
murah, penelitian ini juga menghindari dari bias pewawancara (pengaruh
pewawancara dalam mengisi pernyataan).80
3.9.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga merupakan data
yang sudah tersedia, dimana penulis tinggal mencari dimana
mendapatkannya, sumber data tersebut bisa internal maupun eksternal.81
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dari
website yaitu http://www.miesedaap/profile.php. Data yang penulis ambil
dalam website http://www.miesedaap/profile.php profile dari PT. Prakarsa
Alam Segar. Selain itu penulis juga mendapatkan berita dari website
http://www.tigapilarnews.com/berita/2016/12/23/88903-warga-kaliabang-
protes-limbah-asap-PT.-prakasa-alama-segar yang diakses 23 Desember
2016 pukul 14.59 WIB. Serta berita dari website
http://saluransatu.com/2016/12/25/PT.-pas-digeruduk-warga-kaliabang-lagi/
yang diakses pada tanggal 25 Desember 2016 pukul 09.00 WIB serta
mengambil dari beberapa buku referensi.
80
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op.Cit, hlm. 152 81
Bilson Simarnora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000),
hlm. 30
41
3.10. Skala Pengukuran
Pada proses skala pengukuran ada empat jenis skala, yaitu skala
nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Skala pengukuran yang
digunakan penulis dari beberapa skala tersebut adalah skala interval, karena
skala ini lebih baik dari dua skala sebelumnya ada konsep interval.82
Pengertian skala interval sendiri, skala yang menunjukkan bobot atau
jarak atau interval yang sama.83
Adapun penulis juga akan menguji variabel dari proses
community relations dengan menggunakan skala interval agar
mempermudah penulis dalam menarik kesimpulan. Penjelasan skala dalam
kuesioner yang disebarkan penulis:
Skala 5 = Sangat Setuju (SS)
Skala 4 = Setuju (S)
Skala 3 = Ragu-ragu (RR)
Skala 2 = Tidak Setuju (TS)
Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS).84
82
Elecom, Seri Kilat Belajar SPSS 17, (Jakarta: PT.. Elex Media Komputindo, 2008), hlm. 49 83
Ibid, hlm. 135 84
Rosady Ruslan, Op. Cit., hlm. 207
42
3.11. Teknik Analisis Data
Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis
ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif.85
Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu mengenai proses community
relations di PT. Prakarsa Alam Segar.
Statistik deskriptif digunakan pada riset deskriptif, yang berupaya
menggambarkan gejala atau fenomena dari satu variabel yang diteliti tanpa
berupaya menjelaskan hubungan-hubungan yang ada. Beberapa jenis teknik
yang termasuk kategori statistik deskriptif yang sering digunakan antara lain:
Tabel (Distribusi) frekuensi, tendensi sentral, dan standar deviasi.86 Penelitian
ini berupaya menggambarkan gejala atau fenomena dari proses community
relations tanpa berupaya menjelaskan hubungan-hubungan yang ada.
Dalam penelitian ini, jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah
tendensi sentral.
Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk
melihat seberapa besar kecenderungan data pusat pada nilai tertentu. Nilai
tertentu tersebut berupa nilai tunggal atau nilai pusat karena pada umumnya
nilai tersebut berlokasi dibagian tengah atau pusat dari suatu distribusi.87
85
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal. 168. 86
Ibid, hal. 169. 87
Bambang Praasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit., hal. 186.
43
Tendensi sentral adalah ukuran statistik yang menyatakan bahwa satu
skor yang dapat mewakili keseluruhan distribusi skor atau penilaian yang
sedang diteliti.88 Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas
tertentu dalam bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari
bilangan tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan,
yaitu Mean (nilai rata-rata) merupakan nilai rata-rata dari total bilangan.89
Median adalah nilai tengah sebuah data, dan modus adalah jenis tendensi
sentral yang menunjukan frekuensi terbesar pada suatu kelompok data
nominal tertentu.90
Pada penelitian ini penulis menggunakan tendensi sentral dan hanya
menggunakan mean dalam teknik analisis data proses community relations di
PT. Prakarsa Alam Segar.
88
Agus Irianto, Op. Cit., hal 25. 89
Rachmat Kriyantono. Op. Cit., 2010, hal 169 90
Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010, hal 171.
44
Mean (nilai rata-rata) merupakan nilai tengah dari total bilangan. Mean dapat
diperoleh dari rumus:91
∑ fX
N = ───
N
Keterangan:
f = Frekuensi
X = Nilai pengukuran
N = Banyak pengamatan
3.12. Definisi Konsep
Pada penelitian ini yang menjadi konsep penelitian ini adalah
manajemen humas, dengan variabel proses community relations. Proses
community relations mempunyai beberapa turunan indikator.
Dimensi pertama menetapkan sasaran yang memiliki lima indikator,
yaitu merencanakan aktivitas community relations, mengimplementasikan
aktivitas community relations, kebutuhan komunitas lokal sebagai tim duta
perusahaan ke masyarakat, strategi rencana dengan tertulis untuk community
relations dan sasaran community relations yang spesifik.
91
Rachmat Kriyantono. Op. Cit., 2010, hal 169
45
Dimensi kedua mengenali komunitas yang memiliki tiga indikator, yaitu
menilai kebutuhan organisasi, organisasi harus mengenal komunitasnya dan
setiap komunitas memiliki publiknya sendiri.
Dimensi ketiga petunjuk untuk program community relations yang
efektif yang memiliki lima indikator, yaitu pencapaian sasaran, strategi
alternative harus dieksplorasi, dampak program community relations terhadap
organisasi dan komunitas, total biaya dari semua kegiatan nonprofit, dan
serta membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang melampaui bakat
bisnis teknis serta kemampuan manajerial yang biasa.
Dimensi keempat berkomunikasi dengan komunitas yang memiliki
empat indikator, yaitu perusahaan terbuka terhadap komunitas, karyawan
berkomunikasi dengan komunitas, perusahaan berkomunikasi dengan
opinion leader, serta melakukan komunikasi informal.
Dimensi kelima saluran komunikasi yang memiliki tiga indikator, yaitu
pembuatan iklan di media massa, publikasi internal, dan open house.
46
3.13. Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.6. Operasionalisasi Konsep
Proses Community Relations di PT. Prakarsa Alam Segar (Survei Deskriptif : Protes Warga Kaliabang RW 01,Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Manajemen Public Relations (Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia)
Proses Community Relations (Dan lattimore, Otis Baskin, Suzette Elisabeth L. Toth, Public Relations Teori dan Praktek)
1. Menetapkan Sasaran
a. Merencanakan
aktivitas community
relations
b.Mengimplementasikan
aktivitas community
relations
c. Kebutuhan komunitas
lokal sebagai tim duta
perusahaan ke
masyarakat
d. Strategi rencana
dengan tertulis untuk
community relations
e. Sasaran community
relations yang spesifik
Skala
Interval (1-5)
1=STS
(Sangat
Tidak
Setuju)
2=TS(Tidak
Setuju)
3=RR(Ragu-
Ragu)
4=S(Setuju)
5=SS (Sangat Setuju)
47
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Manajemen Public Relations (Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia)
Proses Community Relations (Dan lattimore, Otis Baskin, Suzette Elisabeth L
2. Mengenali Komunitas 3. Petunjuk untuk Program Community Relations yang Aktif
a. Organisasi
harus mengenal
komunitasnya.
b. Menekankan komunikasi dari organisasi ke komunitas. c. Hubungan dekat dengan pimpinan komunitas a. Pencapaian
sasaran
b. Strategi
alternatif harus
dieksplorasi
c. Dampak
program
community
relations terhadap
organisasi dan
komunitas
d. Total biaya dari
kegiatan nonprofit
e. Membutuhkan
pengetahuan dan
pemahaman
Skala Interval
(1-5)
1=STS
(Sangat Tidak
Setuju)
2=TS(Tidak
Setuju)
3=RR(Ragu-
Ragu)
4=S(Setuju)
5=SS (Sangat Setuju)
48
Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala
Manajemen Public Relations (Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia)
Proses Community Relations (Dan lattimore, Otis Baskin, Suzette Elisabeth L
4.Berkomunikasi dengan Komunitas 5. Saluran Komunikasi
a. Perusahaan
terbuka
terhadap
komunitas
b. Karyawan
berkomunikasi
dengan
komunitas
c. Perusahaan
berkomunikasi
dengan Opinion
Leader
d. Melakukan komunikasi informal a. Pembuatan
iklan di media
massa
b. Publikasi
Internal
c. Open house
Skala Interval
(1-5)
1=STS
(Sangat
Tidak Setuju)
2=TS(Tidak
Setuju)
3=RR(Ragu-
Ragu)
4=S(Setuju)
5=SS (Sangat Setuju)
49
3.14. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian
1. Keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah dalam
penarikan sampel yang menggunakan teknik purposive sampling
karena penulis harus mencari tahu warga yang mengikuti protes
tersebut terlebih dahulu sementara waktu yang diberikan terbatas.
2. Kelemahan penulis dalam penelitian ini terdapat pada penggunaan
konsep. Penulis hanya menggunakan satu konsep yaitu Manajemen
Public Relations dan satu variabel yaitu proses community relations.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.1.1. Profil PT. Prakarsa Alam Segar
WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya,
Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah
berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar
(market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik
berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Tujuan WINGS Corporation adalah
memproduksi produk-produk berkualitas internasional dengan harga
ekonomis.
Berdasarkan surat izin usaha perdagangan (SIUP) nomor
10.925/9503- P/09-01/PB/96 tanggal 19 April 2003, Grup Wings Food
mendirikan anak perusahaannya yaitu PT Prakarsa Alam Segar (PAS).PT
PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri food &
beverage, Hasil produksi dari PT PAS ini adalah Mie Sedaap. PT Prakarsa
Alam Segar (PAS) memproduksi mie dengan total produksi 202 ribu ton per
tahun. PT.Prakarsa Alam Segar (PAS) berlokasi di Jl. Raya Kaliabang
Bungur, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Bekasi, Jawa Barat.
51
Dalam kegiatan usahanya Divisi Noodle, PT.Prakarsa Alam Segar
memproduksi jenis mie instan dengan merk dagang Mie Sedaap dan
beberapa merk khusus untuk kegiatan tertentu dan ekspor. Sebagai anak
usaha Grup Wings, PT. Prakarsa Alam Segar sungguh berani menantang
pasar. Lewat produk andalannya, Mie Sedaap, mereka menantang penguasa
pasar mi instan Indofood. Hebatnya, hanya dalam waktu singkat Mie Sedaap
menjadi penantang yang sangat diperhitungkan. Kehadiran Mie Sedaap
langsung mengubah peta bisnis industri mi instan. Belum genap dua tahun
diluncurkan, mereka sudah berhasil menggerus sedikitnya 12% pangsa pasar
mie instan.
Dengan kekuatan yang dimiliki, PT. Prakarsa Alam Segar mencoba
berekspansi dengan mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari
Nigeria sampai Filipina. Wings telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir.
Sehingga memungkinkan bagi mereka menghasilkan secara konsisten
produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah berupa harga jual yang
lebih rendah dibanding pesaingnya.
Visi PT. Prakarsa Alam Segar adalah membantu semua lapisan
masyarakat untuk mendapatkan makanan bermutu dan hidup lebih baik
(helping all levels sociaty to eat and live better) serta misi PT. Prakarsa Alam
52
Segar adalah menjadi perusahaan makanan Indonesia terkemuka dan
terpercaya.90
4.2. Objek Kajian Penelitian
PT. Prakarsa Alam Segar berada disekitar pemukiman warga,
perusahaan ini harus menjalin hubungan baik dengan komunitas sekitar. Hal
tersebut dilakukan guna menciptakan citra baik perusahaan dimata
komunitas sekitar. Pada tanggal 23 Desember 2016 warga RW 01
Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa
Barat protes karena pencemaran limbah asap yang dihasilkan oleh
PT.Prakarsa Alam Segar. Protes tersebut terjadi karena warga sangat
terganggu dengan PT.Prakarsa Alam Segar, pencemaran limbah asap yang
dimaksud, seperti tercemarnya udara, bau asap yang menyengat dari pabrik,
dan suara bising dari pabrik membuat warga sekitar RW 01 Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
merasa sangat terganggu.
Warga protes terhadap PT. Prakarsa Alam Segar karena sudah
sangat menganggu membuat udara disekitar kotor, lalu bau asap
pembakaran yang dihasilkan dari pabrik masuk ke dalam rumah warga
90
Profile PT. PAS, http://www.miesedaap/profile.php , diakses 22 Maret 2017, pukul 12.15 WIB
53
sehingga membuat sesak di pernafasan, serta suara bising dari mesin
pengolahan pabrik tersebut. 91
Proses community relations yang dilakukan oleh PT. Prakarsa Alam
Segar yaitu mempekerjakan warga sekitar yang mempunyai keahlian atau
yang merasa berkompeten dalam bidang industri makanan, membagikan mie
sedaap gratis untuk warga sekitar 6 bulan sekali, membantu dalam kegiatan
kerja bakti membersihkan lingkungan warga sekitar, serta menyumbangkan
dana di acara kegiatan warga sekitar, setelah kejadian masalah limbah asap
PT. Prakarsa Alam Segar kembali melakukan proses community relations
meliputi, program pengobatan gratis untuk warga sekitar serta memberikan
santunan kepada warga yang kurang mampu.92
Akan tetapi dalam melakukan proses community relations banyak
masalah yang dihadapi oleh PT.Prakarsa Alam Segar. Untuk itu penulis akan
meneliti mengenai proses community relations PT. Prakarsa Alam Segar
yang akan dinilai melalui variable proses community relations dengan lima
dimensinya yaitu menetapkan sasaran, mengenali komunitas, petunjuk untuk
program community relations yang efektif, berkomunikasi dengan komunitas
dan saluran komunikasi.
91
Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Fahrul Rozi Ketua RW 01 Kaliabang, pada 29 Maret 2017
Pukul 10.00 92
Hasil Wawancara Penulis dengan Bapak Arif humas PT PAS pada 29 Maret 2017 Pukul 08.30
54
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Dimensi Menetapkan Sasaran
4.3.1.1. Indikator Merencanakan Aktivitas Community Relations
Tabel 4.1
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mengajak Warga Untuk Berdiskusi Mengenai Kebutuhan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 26 47.3% 4 = (Setuju) 21 38.2% 4.29
3 = (Ragu-Ragu) 6 10.9% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.29,
responden setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak warga untuk
berdiskusi mengenai kebutuhan warga. Hal ini menunjukan humas PT.
Prakarsa Alam Segar dalam merencanakan program melibatkan
komunitasnya yaitu warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran kebutuhan komunitas lokal
adalah salah satu kriteria yang paling penting dalam menentukan apa yang
harus diberi dukungan, dalam penelitian ini PT. Prakarsa alam segar sudah
mengidentifikasi kebutuhan warga melalui diskusi untuk merencanakan
program community relations serta menetapkan sasarannya.
55
Tabel 4.2
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Menyusun Program Pembagian Mie
Sedaap Gratis Bersama Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 31 56.4% 4 = (Setuju) 20 36.4% 4.47
3 = (Ragu-Ragu) 3 5.5% Sangat Setuju
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.47,
responden sangat setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak warga
dalam menyusun program community relations. Hal ini menunjukan bahwa
humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak warga dalam menyusun program
pembagian mie sedaap gratis setiap enam bulan sekali.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran para karyawan berpartisipasi
dalam kegiatan yang dipilih, dalam penelitian ini PT. Prakarsa Alam Segar
sudah melibatkan karyawan dalam mengajak warga untuk menyusun
program pembagian mie sedaap gratis setiap enam bulan sekali.
56
Tabel 4.3
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mendata Warga Untuk Mengundang Berdiskusi Mengenai Dukungan Bantuan Dana pada Acara 17
Agustusan
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 28 50.9% 4 = (Setuju) 17 30.9% 4.25
3 = (Ragu-Ragu) 7 12.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.25,
responden setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar mendata warga untuk
mengundang berdiskusi mengenai dukungan bantuan dana .Hal ini
menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak warga untuk
mendata orang yang hadir untuk berdiskusi mengenai dukungan bantuan
dana pada acara 17 Agustusan.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran para karyawan berpartisipasi
dalam kegiatan yang dipilih, dalam penelitian ini PT. Prakarsa Alam Segar
sudah melibatkan karyawan dalam mendata undangan untuk berdiskusi
mengenai dukungan bantuan dana pada acara 17 Agustusan.Hal tersebut
terlihat dari presentase tertinggi yaitu 50,9 % menyatakan sangat setuju.
57
4.3.1.2. Indikator Mengimplementasikan Aktivitas Community Relations
Tabel 4.4
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membersihkan Limbah Asap Hingga Bersih
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 29 52.7% 4 = (Setuju) 17 30.9% 4.35
3 = (Ragu-Ragu) 8 14.5% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.35,
responden setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar membersihkan limbah
asap hingga bersih. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam
Segar ikut serta dalam membersihkan limbah asap hingga bersih. Namun
masih ada responden yang menjawab tidak setuju karena responden merasa
humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak ikut serta membersihkan limbah asap
hingga bersih.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, mengimplementasikan
aktivitas community relations sangatlah penting dalam hal ini PT. Prakasa
Alam segar sudah merealisasikannya dengan ikut serta dalam membersihkan
limbah asap yang disebabkan PT. Prakarsa Alam Segar hingga limbah
tersebut bersih.
58
Tabel 4.5
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Mie Sedaap Gratis Kepada Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 31 56.4% 4 = (Setuju) 16 29.1% 4.40
3 = (Ragu-Ragu) 7 12.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.40,
responden setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan mie sedaap
gratis kepada warga. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam
Segar telah memberikan mie sedaap gratis kepada warga RW 01 Kaliabang
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi setiap enam bulan
sekali.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, terdapat indikator
mengimplementasikan aktivitas community relations hal ini sudah di
realisasikan oleh PT. Prakarsa Alam Segar dengan cara membagikan mie
sedaap gratis kepada warga RW 01 Kaliabang Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi setiap enam bulan sekali.
59
Tabel 4.6
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Dukungan Berupa Bantuan Dana Untuk Kegiatan Acara Warga Sekitar
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 30 54.5% 4 = (Setuju) 19 34.5% 4.40
3 = (Ragu-Ragu) 4 7.3% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.40,
responden setuju humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan dukungan
berupa bantuan dana untuk kegiatan acara warga sekitar. Hal ini
menunjukkan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar telah memberikan
dukungan berupa bantuan dana untuk kegiatan acara warga RW 01
Kaliabang Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, kebutuhan komunitas lokal
adalah kriteria paling penting dalam apa yang perlu diberi dukungan dalam
hal ini PT.Prakarsa Alam Segar telah memberikan dukungan berupa bantuan
dana untuk kegiatan acara warga RW 01 Kaliabang Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
60
4.3.1.3. Indikator Kebutuhan Komunitas Lokal Sebagai Tim Duta
Perusahaan ke Masyarakat
Tabel 4.7
Pihak PT. Prakarsa Alam Segar Menyediakan Peluang Kerja Bagi Warga yang Berkompeten dalam Bidangnya
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 25 45.5% 4 = (Setuju) 17 30.9% 4.18
3 = (Ragu-Ragu) 11 20.0% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.18,
responden setuju mengatakan bahwa pihak PT. Prakarsa Alam Segar
menyediakan peluang kerja bagi warga yang berkompeten dalam bidangnya.
Hal ini menunjukan bahwa pihak PT. Prakarsa Alam Segar menyediakan
peluang kerja bagi warga yang berkompeten dalam bidang industri makanan
karena PT. Prakarsa Alam Segar bergerak dalam industri makanan.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, kebutuhan komunitas lokal
adalah kriteria yang paling penting, kebutuhan komunitas lokal pada
PT.Prakarsa Alam Segar adalah dengan cara menyediakan peluang kerja
61
bagi warga RW 01 Kaliabang Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria,
Kota Bekasi.
Tabel 4.8
PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Tim Duta Perusahaan untuk Melayani Kebutuhan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 32 58.2% 4 = (Setuju) 15 27.3% 4.35
3 = (Ragu-Ragu) 3 5.5% Sangat Setuju
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.18,
responden setuju mengatakan bahwa pihak PT. Prakarsa Alam Segar
mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar membuat tim duta perusahaan
untuk melayani kebutuhan warga. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa
Alam Segar membuat tim duta perusahaan untuk melayani kebutuhan warga.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, terdapat indikator kebutuhan
komunitas lokal sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat dalam hal ini
PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat tim duta perusahaan untuk
melayani kebutuhan warga RW 01 Kaliabang Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
62
Tabel 4.9
Tim Duta Perusahaan PT. Prakarsa Alam Segar Mendengarkan Saran dari Warga untuk Memenuhi Kebutuhan
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 23 41.8% 4 = (Setuju) 26 47.3% 4.31
3 = (Ragu-Ragu) 6 10.9% Sangat Setuju
2 = (Tidak Setuju) 0 0.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.18,
responden setuju mengatakan bahwa tim duta perusahaan PT. Prakarsa
Alam Segar mendengarkan saran dari warga untuk memenuhi kebutuhan
warga. Hal ini menunjukan bahwa tim duta perusahaan PT. Prakarsa Alam
Segar selalu mendengarkan saran dari warga untuk memenuhi kebutuhan
warga.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, terdapat indikator kebutuhan
komunitas lokal sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat dalam hal ini tim
duta yang telah dibuat oleh PT. Prakarsa Alam Segar selalu mendengarkan
saran dari warga untuk memenuhi kebutuhan warga. RW 01 Kaliabang
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
63
4.3.1.4. Indikator Strategi Rencana dengan Tertulis untuk
Community Relations
Tabel 4.10
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Menjelaskan Kewajiban Perusahaan Kepada Warga Sekitar Terkait Masalah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 17 30.9% 4 = (Setuju) 23 41.8% 3.98
3 = (Ragu-Ragu) 12 21.8% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 3 5.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.98,
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
menjelaskan kewajiban perusahaan kepada warga sekitar terkait masalah
limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
menjelaskan kewajiban perusahaan kepada warga sekitar terkait masalah
limbah asap.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, yaitu strategi rencana dengan
tertulis untuk community relations dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar
telah mebuat strategi rencana dengan tertulis untuk community relations
64
dengan cara menjelaskan kewajiban perusahaan kepada warga sekitar
terkait masalah limbah asap.
Tabel 4.11
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mendekati Warga Untuk Menjalin Hubungan Dengan Masyarakat
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 21 38.2% 4 = (Setuju) 29 52.7% 4.25
3 = (Ragu-Ragu) 3 5.5% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.25
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mendekati warga untuk menjalin hubungan dengan masyarakat. Hal ini
menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar mendekati warga
dengan cara melakukan komunikasi informal untuk menjalin hubungan
dengan masyarakat.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, yaitu strategi rencana dengan
tertulis untuk community relations dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar
telah mebuat strategi rencana dengan tertulis untuk community relations
dengan cara melakukan komunikasi informal untuk menjalin hubungan
dengan masyarakat.
65
Tabel 4.12
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Pelayanan Kepada Warga yang Merupakan Kewajiban Perusahaan
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 23 41.8% 4 = (Setuju) 18 32.7% 4.04
3 = (Ragu-Ragu) 7 12.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 7 12.7% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.04
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan pelayanan kepada warga yang merupakan kewajiban
perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan pelayanan dengan cara mengadakan pengobatan gratis kepada
warga yang merupakan kewajiban perusahaan.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, secara umum strategi
rencana dengan tertulis untuk community relations harus menegaskan pihak
manajemen tentang kewajibannya kepada komunitas sehingga PT. Prakarsa
Alam Segar mengadakan pengobatan gratis kepada warga yang merupakan
kewajiban dari perusahaan.
66
4.3.1.5. Indikator Sasaran Community Relations yang Spesifik
Tabel 4.13
Sasaran Community Relations Adalah Warga di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa
Barat
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 20 36.4% 4 = (Setuju) 19 34.5% 4.02
3 = (Ragu-Ragu) 13 23.6% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 3 5.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.02
responden setuju mengatakan bahwa sasaran community relations adalah
warga di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Hal ini menunjukan bahwa sasaran
community relations adalah warga di Jalan Raya Kaliabang RW 01,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, sasaran community relations
harus diterangkan dengan seksama dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar
telah menetapkan sasarannya yaitu warga RW 01 Kaliabang Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
67
Tabel 4.14
Community Relations Dilakukan untuk Warga yang Bertempat Tinggal di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 13 23.6% 4 = (Setuju) 29 52.7% 3.95
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 3 5.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.95
responden setuju mengatakan bahwa community relations dilakukan untuk
warga yang bertempat tinggal di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Hal ini menunjukan bahwa
community relations dilakukan untuk warga yang bertempat tinggal di Jalan
Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, sasaran community relations
harus diterangkan dengan seksama dalam hal ini community relations PT.
Prakarsa Alam Segar dilakukan untuk warga yang bertempat tinggal di Jalan
Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi.
68
Tabel 4.15
Program yang Diadakan Oleh PT. Prakarsa Alam Segar Mendapatkan Dukungan dari Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 32 58.2% 4 = (Setuju) 19 34.5% 4.47
3 = (Ragu-Ragu) 2 3.6% Sangat Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.47
responden sangat setuju mengatakan bahwa program yang diadakan oleh
PT. Prakasa Alam Segar mendapatkan dukungan dari warga. Hal ini
menunjukan bahwa program community relations yang diadakan oleh PT.
Prakasa Alam Segar mendapatkan dukungan dari warga.
Berdasarkan teori menetapkan sasaran, kegagalan dalam melakukan
community relations salah satunya adalah tidak ada dukungan dari warga
setempat namun dalam hal ini, PT. Prakarsa Alam Segar telah mendapatkan
dukungan dari warga sehingga dapat terkoordinasi dengan baik.
69
4.3.2. Dimensi Mengenali Komunitas
4.3.2.1. Indikator Organisasi Harus Mengenal Komunitasnya
Tabel 4.16
PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Program Sesuai dengan Harapan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 15 27.3% 4 = (Setuju) 10 18.2% 3.11
3 = (Ragu-Ragu) 8 14.5% Ragu-Ragu
2 = (Tidak Setuju) 10 18.2% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 12 21.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.11
responden ragu-ragu mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar membuat
program sesuai dengan harapan warga. Hal ini menunjukan bahwa rata–rata
responden ragu-ragu dengan PT. Prakarsa Alam Segar karena merasa
PT.Prakarsa Alam Segar belum tentu membuat program community relations
yang sesuai dengan harapan warga.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, kebutuhan komunitas
ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip idealis namun, dalam hal ini PT.
Prakarsa Alam Segar membuat program yang belum sesuai dengan harapan
70
warganya hal ini terlihat dari hasil rata-rata responden yang cenderung ragu-
ragu pada pernyataan tersebut.
Tabel 4.17
PT. Prakarsa Alam Segar Ikut Berpartisipasi dalam Program Komunitas
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 16 29.1% 4 = (Setuju) 21 38.2% 3.78
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.6%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.78
responden setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar ikut
berpartisipasi dalam program komunitas. Hal ini menunjukan bahwa PT.
Prakarsa Alam Segar ikut serta hadir dalam program komunitas yaitu warga
RW 01 Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, sasaran yang paling penting
dikembangkan, harus mengenal komunitas dalam hal ini PT. Prakarsa Alam
Segar telah ikut serta hadir dalam program komunitas yaitu warga RW 01
Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
71
hal ini menunjukkan bahwa PT.Prakarsa Alam Segar sudah megenali
komunitasnya.
Tabel 4.18
PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Program yang Sesuai Dengan Kebutuhan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 18 32.7% 4 = (Setuju) 22 40.0% 3.95
3 = (Ragu-Ragu) 9 16.4% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.95
responden setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar membuat
program community relations yang sesuai dengan kebutuhan warga. Hal ini
menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar membuat program yang sesuai
dengan kebutuhan warga RW 01 Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, sasaran yang paling penting
dikembangkan harus mengenal komunitas dalam hal ini PT. Prakarsa Alam
Segar membuat program yang sesuai dengan kebutuhan warga RW 01
72
Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata responden menjawab setuju.
4.3.2.2. Indikator Menekankan Komunikasi dari Organisasi ke Komunitas
Tabel 4.19
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Selalu Berpartisipasi dalam Menyampaikan Informasi pada Komunitas
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 10 18.2% 4 = (Setuju) 30 54.5% 3.82
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.82
responden setuju mengatakan bahwa mengatakan bahwa humas PT
Prakarsa Alam Segar selalu berpartisipasi dalam menyampaikan informasi
pada komunitas. Hal ini menunjukan humas PT. Prakarsa Alam Segar selalu
berpartisipasi dalam menyampaikan informasi pada komunitas yaitu warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, walaupun community relations
biasanya menekankan komunikasi dari organisasi ke komunitas,
keberhasilan usaha ini diterapkan dengan cara humas PT. Prakarsa Alam
Segar selalu berpartisipasi dalam menyampaikan informasi pada komunitas.
73
Tabel 4.20
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Berpartisipasi dalam Kegiatan Komunitas
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 19 34.5% 4 = (Setuju) 23 41.8% 4.05
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 3 5.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.05
responden setuju mengatakan bahwa humas PT Prakarsa Alam Segar ikut
berpartisipasi dalam kegiatan komunitas. Hal ini menunjukan humas PT
Prakarsa Alam Segar selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan komunitas
yaitu warga RW 01 Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, walaupun community
relations biasanya menekankan komunikasi dari organisasi ke komunitas,
keberhasilan usaha ini diterapkan dengan cara menunjukan humas PT
Prakarsa Alam Segar selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan komunitas.
.
74
Tabel 4.21
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi dalam Menangani
Masalah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 14 25.5% 4 = (Setuju) 26 47.3% 3.89
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0% Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.89
responden setuju mengatakan bahwa humas PT Prakarsa Alam Segar
berkomunikasi dalam menangani masalah limbah asap. Hal ini menunjukan
bahwa humas PT Prakarsa Alam Segar selalu berkomunikasi dengan warga
RW 01 Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi dalam menangani masalah limbah asap.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, walaupun community
relations biasanya menekankan komunikasi dari organisasi ke komunitas,
keberhasilan usaha ini diterapkan dengan cara humas PT Prakarsa Alam
Segar selalu berkomunikasi dengan warga RW 01 Kaliabang RW 01
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi dalam menangani
masalah limbah asap.
75
4.3.2.3. Indikator Hubungan Dekat dengan Pimpinan Komunitas
Tabel 4.22
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memiliki Hubungan Dekat Dengan Ketua RW 01 di Jalan Raya Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria,Kota Bekasi
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 20 36.4%
4.29 Setuju
4 = (Setuju) 31 56.4%
3 = (Ragu-Ragu) 4 7.3%
2 = (Tidak Setuju) 0 0.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.29
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memiliki hubungan dekat dengan ketua RW 01 di Jalan Raya Kaliabang,
Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi. Hal ini
menunjukan bahwa warga merasa yakin bahwa humas PT. Prakarsa Alam
Segar memiliki hubungan dekat dengan ketua RW 01 di Jalan Raya
Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, hubungan dekat dengan
pimpinan komunitas adalah sumber informasi yang sangat penting, dalam hal
ini PT. Prakarsa Alam Segar sudah hubungan dekat dengan ketua RW 01
Kaliabang.
76
Tabel 4.23
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Sering Melakukan Pertemuan Dengan Ketua RW di Berbagai Kegiatan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 13 23.6% 4 = (Setuju) 29 52.7% 3.91
3 = (Ragu-Ragu) 8 14.5% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.91
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
sering melakukan pertemuan tatap muka dalam berbagai kegiatan dengan
ketua RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar sering
melakukan pertemuan tatap muka dalam berbagai kegiatan dengan ketua
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, para pemimpin komunitas
umumnya dapat dijangkau melalui pertemuan dengan tatap muka dalam
berbagai kegiatan, dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar sudah melakukan
pertemuan tatap muka dalam berbagai kegiatan dengan ketua RW 01
Kaliabang.
77
Tabel 4.24
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Selalu Memberikan Kabar Terbaru Mengenai Perusahaan Kepada Ketua RW
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju 21 38.2% 4 = (Setuju) 21 38.2% 4.07
3 = (Ragu-Ragu) 9 16.4% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 4 7.3% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.07
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan kabar terbaru mengenai perusahaan kepada ketua RW . Hal ini
menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan kabar
terbaru mengenai perusahaan kepada ketua RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori mengenali komunitas, para pemimpin professional,
agama, persaudaraan, pemimpin politik, serta editor media, umumnya dapat
dijangkau melalui keanggotaan pada organisasi lokal dalam hal ini humas
PT. Prakarsa Alam Segar menjangkau dengan cara memberikan kabar
terbaru mengenai perusahaan kepada ketua RW 01 Kaliabang.
78
4.3.3. Dimensi Petunjuk untuk Program Community Relations yang
Efektif
4.3.3.1. Indikator Pencapaian Sasaran
Tabel 4.25
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mengetahui Keinginan Warga dalam Menangani Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 15 27.3% 4 = (Setuju) 21 38.2% 3.89
3 = (Ragu-Ragu) 17 30.9% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 2 3.6% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.89
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mengetahui keinginan warga dalam menangani limbah asap. Hal ini
menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar mengetahui keinginan warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
dalam menangani masalah limbah asap.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, penyusunan pencapaian sasaran yang diharapkan oleh manajemen
harus dilakukan dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah mengetahui
keinginan warga dalam menangani limbah asap.
79
Tabel 4.26
Pasca Masalah Limbah Asap Hubungan Warga dengan PT. Prakarsa Alam Segar Membaik
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 15 27.3% 4 = (Setuju) 30 54.5% 4.09
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 0 0.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.09
responden setuju mengatakan bahwa pandangan warga terhadap PT.
Prakarsa Alam Segar semakin membaik pasca masalah limbah asap. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi terhadap PT. Prakarsa Alam Segar
semakin membaik pasca masalah limbah asap.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, penyusunan pencapaian sasaran dilakukan secara hati-hati agar citra
yang timbul menjadi baik, dalam hal ini pandangan warga terhadap PT.
Prakarsa Alam Segar semakin membaik pasca masalah limbah asap.
80
Tabel 4.27
Pasca Masalah Limbah Asap Lingkungan Sekitar Semakin Nyaman
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 8 14.5% 4 = (Setuju) 28 50.9% 3.78
3 = (Ragu-Ragu) 18 32.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.79
responden setuju mengatakan bahwa pasca masalah limbah asap
lingkungan sekitar semakin nyaman. Hal ini menunjukan bahwa pasca
masalah limbah asap lingkungan sekitar RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi semakin nyaman.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, penyusunan pencapaian sasaran dilakukan secara hati-hati dalam hal
ini warga merasa pasca masalah limbah asap lingkungan sekitar semakin
nyaman hal ini membuktikan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar telah
melakukan pencapaian sasaran dengan baik.
81
4.3.3.2. Indikator Strategi Alternatif Harus Dieksplorasi
Tabel 4.28
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Melakukan Pendekatan Dengan Warga Untuk Menyelesaikan Masalah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 14 25.5% 4 = (Setuju) 18 32.7% 3.51
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 8 14.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 9.1%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.51
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
melakukan pendekatan dengan warga untuk menyelesaikan masalah limbah
asap. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar mendekati
warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota
Bekasi untuk menyelesaikan masalah limbah asap.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, strategi alternatif harus diekspolrasi sebelum membuat pilihan dalam
hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat strategi dengan cara
melakukan pendekatan dengan warga untuk menyelesaikan masalah limbah
asap.
82
Tabel 4.29
Humas PT.Prakarsa Alam Segar Mencari Solusi dari Masalah Limbah Asap Pabrik
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 25 45.5% 4 = (Setuju) 18 32.7% 4.13
3 = (Ragu-Ragu) 7 12.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 4 7.3% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.13
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mencari solusi dari masalah limbah asap pabrik. Hal ini menunjukan bahwa
humas PT. Prakarsa Alam Segar mencari solusi dari masalah limbah asap
pabrik dengan cara melakukan pertemuan tatap dengan warga untuk
membahas masalah limbah asap tersebut .
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, strategi alternatif harus diekspolrasi sebelum membuat pilihan dalam
hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat strategi dengan cara
melakukan pertemuan tatap dengan warga untuk membahas masalah limbah
asap tersebut.
83
Tabel 4.30
PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Dana dalam Mengatasi Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 10 18.2% 4 = (Setuju) 19 34.5% 3.47
3 = (Ragu-Ragu) 13 23.6% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 13 23.6%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.47
responden setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar memberikan
dana dalam mengatasi limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa
Alam Segar memberikan dana kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi dalam mengatasi limbah
asap.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, strategi alternatif harus diekspolrasi sebelum membuat pilihan dalam
hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat strategi dengan cara
memberikan dana kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi dalam mengatasi limbah asap.
84
.
4.3.3.3. Indikator Dampak Program Community Relations Terhadap
Organisasi dan Komunitas
Tabel 4.31
Pasca Masalah Limbah Asap Hubungan Warga Dengan PT.Prakarsa Alam Segar Semakin Dekat
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 21.8% 4 = (Setuju) 26 47.3% 3.78
3 = (Ragu-Ragu) 11 20.0% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.78
responden setuju mengatakan bahwa pasca masalah limbah asap hubungan
warga dengan PT. Prakarsa Alam Segar semakin dekat. Hal ini menunjukan
bahwa pasca masalah limbah asap hubungan warga RW 01 Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi dengan PT.
Prakarsa Alam Segar semakin dekat.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, dampak program community relations harus diantisipasi dalam hal ini
PT. Prakarsa Alam segar telah menimbulkan dampak yang positif dibuktikan
85
dengan pasca masalah limbah asap hubungan warga dengan PT. Prakarsa
Alam Segar semakin dekat.
Tabel 4.32
PT. Prakarsa Alam Segar Peduli Dengan Kenyamanan Lingkungan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 13 23.6% 4 = (Setuju) 22 40.0% 3.62
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 7.3%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.62
responden setuju mengatakan PT. Prakarsa Alam Segar peduli dengan
kenyamanan lingkungan warga. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa
Alam Segar peduli dengan kenyamanan lingkungan warga RW 01 Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, dampak program community relations terhadap organisasi dan
komunitas harus diantisipasi dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah
mengantisipasi dengan cara peduli dengan kenyamanan lingkungan warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi.
86
Tabel 4.33
PT. Prakarsa Alam Segar dan Warga Saling Memahami
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 40.0% 4 = (Setuju) 14 25.5% 3.84
3 = (Ragu-Ragu) 9 16.4% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 8 14.5% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.6%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.84
responden setuju mengatakan PT. Prakarsa Alam Segar dan warga saling
memahami. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar dan warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi
saling memahami dalam masalah kebutuhan warga.
Berdasarkan teori petunjuk untuk program community relations yang
efektif, dampak program community relations terhadap organisasi dan
komunitas harus diantisipasi dalam hal ini dampak program community
relations sudah terlihat dengan adanya hubungan PT. Prakarsa Alam Segar
dan warga yang saling memahami.
.
87
4.3.3.4. Indikator Total Biaya dari Kegiatan Nonprofit
Tabel 4.34
PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Uang Ganti Rugi Kepada Warga Mengenai Masaah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 21.8% 4 = (Setuju) 23 41.8% 3.56
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 4 7.3% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.9%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.56
responden setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar memberikan
uang ganti rugi kepada warga mengenai masalah limbah asap. Hal ini
menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar memberikan uang ganti rugi
kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansaria, Kota Bekasi mengenai masalah limbah asap.
Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif perlu diperhatikan perkiraan total biaya dari semua kegiatan nonprofit
ini dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah memberikan uang ganti rugi
kepada warga mengenai masalah limbah asap.
88
Tabel 4.35
PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Santunan Setelah Adanya Masalah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 15 27.3% 4 = (Setuju) 22 40.0% 3.56
3 = (Ragu-Ragu) 7 12.7% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 18.2%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.56
responden setuju mengatakan PT. Prakarsa Alam Segar memberikan
santunan setelah adanya masalah limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa
PT. Prakarsa Alam Segar memberikan santunan berupa dana serta sembako
kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansaria, Kota Bekasi setelah adanya masalah limbah asap.
Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif perlu diperhatikan perkiraan total biaya dari semua kegiatan nonprofit
yang digunakan dan dialokasikan untuk program community relations dalam
hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah mengalokasikannya dengan cara
memberikan santunan berupa dana serta sembako kepada warga RW 01
Kaliabang.
89
Tabel 4.36
PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Santunan Kepada Warga Yang Kurang Mampu
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 17 30.9% 4 = (Setuju) 20 36.4% 3.73
3 = (Ragu-Ragu) 8 14.5% Setuju
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 7.3%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.73
responden setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar memberikan
santunan berupa uang kepada warga yang kurang mampu. Hal ini
menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar memberikan santunan kepada
warga yang kurang mampu.
. Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif perlu diperhatikan perkiraan total biaya dari semua kegiatan nonprofit
yang digunakan dan dialokasikan untuk program community relations dalam
hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah mengalokasikannya dengan cara
memberikan santunan berupa uang kepada warga yang kurang mampu.
90
4.3.3.4. Indikator Membutuhkan Pengetahuan dan Pemahaman
Tabel 4.37
PT. Prakarsa Alam Segar Mengetahui Kebutuhan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 2 3.6% 4 = (Setuju) 17 30.9% 3.09
3 = (Ragu-Ragu) 22 40.0% Ragu-ragu
2 = (Tidak Setuju) 12 21.8% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.6%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.09
responden ragu-ragu mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar
mengetahui kebutuhan warga. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam
Segar belum tentu mengetahui kebutuhan warga RW 01 Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif jenis keterlibatan tertentu dalam urusan daerah kota membutuhkan
pengetahuan dan pemahaman yang melampaui bakat bisnis dalam hal ini
PT. Prakarsa Alam Segar belum memahami mengenai kebutuhan warganya
dibuktikan dengan rata-rata responden menjawab ragu-ragu.
91
Tabel 4.38
PT. Prakarsa Alam Segar Paham dalam Menangani Masalah Limbah
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 7 12.7% 4 = (Setuju) 29 52.7% 3.49
3 = (Ragu-Ragu) 6 10.9% Ragu-ragu
2 = (Tidak Setuju) 10 18.2% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 5.5%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.49
responden ragu-ragu mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar paham
dalam menangani masalah limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa PT.
Prakarsa Alam Segar belum paham dalam menangani masalah limbah asap
yang ditimbulkan oleh pabrik.
Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif jenis keterlibatan tertentu dalam urusan daerah kota membutuhkan
pengetahuan dan pemahaman yang melampaui bakat bisnis dalam hal ini
PT. Prakarsa Alam Segar belum paham dalam menangani masalah limbah
asap yang ditimbulkan oleh pabrik.
92
Tabel 4.39
PT. Prakarsa Alam Segar Memahami Keluhan Warga Mengenai Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 10 18.2% 4 = (Setuju) 17 30.9% 3.25
3 = (Ragu-Ragu) 11 20.0% Ragu-ragu
2 = (Tidak Setuju) 11 20.0% 1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.9%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.25
responden ragu-ragu mengatakan PT. Prakarsa Alam Segar memahami
keluhan warga mengenai limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa karena
warga belum yakin PT. Prakarsa Alam Segar memahami keluhan warga RW
01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi
mengenai limbah asap.
Berdasarkan teori, petunjuk untuk program community relations yang
efektif pemahaman yang mendalam tentang masalah komunitas merupakan
beberapa persyaratan untuk beraktivitas dalam hal ini PT. Prakarsa Alam
Segar belum memahami keluhan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansaria, Kota Bekasi mengenai limbah asap.
93
.
4.3.4. Dimensi Berkomunikasi dengan Komunitas
4.3.4.1. Indikator Perusahaan Terbuka Terhadap Komunitas
Tabel 4.40
PT. Prakarsa Alam Segar Terbuka dengan Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 5 9.1%
2.58 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 8 14.5%
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2%
2 = (Tidak Setuju) 23 41.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 9 16.4%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.58
responden tidak setuju mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar terbuka
dengan warga. Hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar tidak
terbuka dengan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, komunikasi pada
komunitas tidak memiliki audiensi tunggal, perusahaan harus terbuka
terhadap berbagai taktik komunikasi jika ingin menjangkau publik yang
penting dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar belum menjangkau publiknya
94
karena PT. Prakarsa Alam Segar tidak terbuka dengan warga RW 01
Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Tabel 4.41
PT. Prakarsa Alam Segar Selalu Transparan Mengenai Pengolahan Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 21.8%
3.27 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 12 21.8%
3 = (Ragu-Ragu) 15 27.3%
2 = (Tidak Setuju) 11 20.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 9.1%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.27
responden ragu-ragu mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar selalu
transparan mengenai pengolahan limbah asap. Hal ini menunjukan karena
PT. Prakarsa Alam Segar belum tentu transparan mengenai pengolahan
limbah asap kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, perusahaan
harus terbuka terhadap berbagai taktik komunikasi jika ingin menjangkau
publik yang penting dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar belum transparan
mengenai pengolahan limbah asap kepada warga RW 01 Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
95
Tabel 4.42
PT. Prakarsa Alam Segar Tidak Menutup-nutupi Informasi yang Seharusnya Diketahui Oleh Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 21.8%
3.35 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 17 30.9%
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2%
2 = (Tidak Setuju) 10 18.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.9%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.35
responden ragu-ragu mengatakan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar tidak
menutup-nutupi informasi yang seharusnya diketahui oleh warga. Hal ini
menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar menutup-nutupi informasi yang
seharusnya diketahui oleh warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, komunikasi pada
komunitas tidak memiliki audiensi tunggal, perusahaan harus terbuka
terhadap berbagai taktik komunikasi jika ingin menjangkau publik yang
penting dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar belum menjangkau publiknya
karena masih menutup-nutupi informasi yang seharusnya diketahui oleh
96
warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi.
4.3.4.2. Indikator Karyawan Berkomunikasi Dengan Komunitas
Tabel 4.43
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Menceritakan Hal Mengenai Masalah Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 3 5.5%
2.44 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 7 12.7%
3 = (Ragu-Ragu) 20 36.4%
2 = (Tidak Setuju) 14 25.5%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 13 23.6%
Total 57 103.6%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.44
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
menceritakan hal mengenai limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa humas
PT. Prakarsa Alam Segar tidak menceritakan hal mengenai limbah asap
kepada warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas,salah satu cara
yang signifikan untuk menjangkau komunitas adalah melalui komunikasi
karyawan dalam hal ini komunikasi antara PT. Prakarsa Alam Segar dengan
97
warga belum efektif karena humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak
menceritakan hal mengenai limbah asap kepada warga.
Tabel 4.44
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi dengan Organisasi yang Berada di Daerah Perusahaan
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 3 5.5%
2.40 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 5 9.1%
3 = (Ragu-Ragu) 15 27.3%
2 = (Tidak Setuju) 20 36.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 12 21.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.40
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
berkomunikasi dengan organisasi yang berada di daerah perusahaan. Hal ini
menunjukan bahwa warga tidak yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar
melakukan komunikasi dengan organisasi yang berada di daerah
perusahaan.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas,salah satu cara
yang signifikan untuk menjangkau komunitas adalah melalui komunikasi
karyawan dalam hal ini komunikasi antara PT. Prakarsa Alam Segar dengan
warga belum efektif karena humas PT. Prakarsa Alam Segar melakukan
komunikasi dengan organisasi yang berada di daerah perusahaan.
98
Tabel 4.45
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Ikut Serta dalam Musyawarah Bersama Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 20 36.4%
3.91 Setuju
4 = (Setuju) 19 34.5%
3 = (Ragu-Ragu) 9 16.4%
2 = (Tidak Setuju) 5 9.1%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.6%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.91
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar ikut
serta dalam musyawarah bersama warga. Hal ini menunjukan bahwa humas
PT. Prakarsa Alam Segar mengikuti musyawarah bersama warga RW 01
Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas,salah satu cara
yang signifikan untuk menjangkau komunitas adalah melalui komunikasi
karyawan dalam hal ini komunikasi antara PT. Prakarsa Alam Segar dengan
warga sudah efektif karena humas PT. Prakarsa Alam Segar mengikuti
musyawarah bersama warga RW 01 Kaliabang.
99
4.3.4.3. Indikator Perusahaan Berkomunikasi dengan Opinion Leader
Tabel 4.46
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mengundang ketua RW 01 Untuk Membicarakan Persoalan Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 5 9.1%
3.53 Setuju
4 = (Setuju) 35 63.6%
3 = (Ragu-Ragu) 4 7.3%
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 5 9.1%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.53
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mengundang ketua RW 01 untuk membicarakan persoalan limbah asap. Hal
ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar mengundang ketua
RW 01 untuk membicarakan persoalan limbah asap.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, organisasi lokal
juga merupakan wahana penting komunikasi dalam komunitas salah satunya
adalah berkomunikasi dengan pemimpin opini, dalam hal ini PT. Prakarsa
Alam Segar sudah mengundang ketua RW 01 Kaliabang untuk
membicarakan persoalan limbah asap.
100
Tabel 4.47
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mengajak Ketua RT Masing-masing di
RW 01 untuk Membicarakan Persoalan Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 0 0.0%
2.11 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 7 12.7%
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2%
2 = (Tidak Setuju) 20 36.4%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 18 32.7%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.11
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mengajak ketua RT masing-masing di RW 01 untuk membicarakan persoalan
limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
tidak mengajak ketua RT masing-masing di RW 01 untuk membicarakan
persoalan limbah asap.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, organisasi lokal
juga merupakan wahana penting komunikasi dalam komunitas salah satunya
adalah berkomunikasi dengan pemimpin opini, dalam hal ini PT. Prakarsa
Alam Segar belum mengajak ketua RT masing-masing di RW 01 untuk
membicarakan persoalan limbah asap.
101
Tabel 4.48
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Berbincang-bincang Dengan Ketua Aliansi RW 01 Untuk Membicarakan Persoalan Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 3 5.5%
2.44 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 12 21.8%
3 = (Ragu-Ragu) 5 9.1%
2 = (Tidak Setuju) 21 38.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 14 25.5%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.44
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
berbincang-bincang dengan ketua aliansi RW 01 untuk membicarakan
persoalan limbah asap. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam
Segar tidak berbincang-bincang dengan ketua aliansi RW 01 untuk
membicarakan persoalan limbah asap.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, organisasi lokal
juga merupakan wahana penting komunikasi dalam komunitas salah satunya
adalah berkomunikasi dengan pemimpin opini, dalam hal ini humas PT.
Prakarsa Alam Segar tidak berbincang-bincang dengan ketua aliansi RW 01
untuk membicarakan persoalan limbah asap.
102
4.3.4.4. Indikator Melakukan Komunikasi Informal
Tabel 4.49
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Melakukan Komunikasi Informal dengan Warga Sekitar
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 4 7.3%
3.27 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 18 32.7%
3 = (Ragu-Ragu) 22 40.0%
2 = (Tidak Setuju) 11 20.0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.27
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
melakukan komunikasi informal dengan warga sekitar. Hal ini menunjukan
bahwa warga belum yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar melakukan
komunikasi informal dengan warga sekitar RW 01 Kaliabang, Kelurahan
Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas warga, jasa,
sosial, organisasi budaya, serta kelompok pemuda memberikan kesempatan
yang cukup untuk melakukan komunikasi informal dalam hal ini humas PT.
Prakarsa Alam Segar belum melakukan komunikasi informal dengan warga
103
sekitar RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi dibuktikan dengan rata-rata responden ragu-ragu.
Tabel 4.50
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Kesempatan Kepada Komunitas Untuk Berkomunikasi
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju 3 5.5%
2.80 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 18 32.7%
3 = (Ragu-Ragu) 9 16.4%
2 = (Tidak Setuju) 15 27.3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 10 18.2%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.80
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan kesempatan kepada komunitas untuk berkomunikasi. Hal ini
menunjukan bahwa warga belum yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan kesempatan kepada komunitas untuk berkomunikasi.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, para manajer
organisasi harus didorong untuk menjadi bagian dari kelompok seperti ini
dimana harus bersiap memberikan informasi untuk umum untuk publik dalam
hal ini humas PT. Prakarsa Alam Segar belum memberikan kesempatan
kepada komunitas untuk berkomunikasi dibuktikan dengan rata-rata
responden menjawab ragu-ragu.
104
Tabel 4.51
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Berkomunikasi Informal Dengan Warga Secara Rutin
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 2 3.6%
2.49 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 11 20.0%
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2%
2 = (Tidak Setuju) 21 38.2%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 11 20.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.49
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
berkomunikasi informal dengan warga secara rutin. Hal ini menunjukan
bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak berkomunikasi informal dengan
warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi secara rutin.
Berdasarkan teori berkomunikasi dengan komunitas, para manajer
organisasi harus didorong untuk menjadi bagian dari kelompok seperti ini
dimana harus bersiap memberikan informasi untuk umum untuk publik dalam
hal ini humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak berkomunikasi informal dengan
warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi secara rutin.
105
4.3.5. Dimensi Saluran Komunikasi
4.3.5.1. Indikator Pembuatan Iklan di Media Massa
Tabel 4.52
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Permintaan Maaf Mengenai Masalah Limbah Asap Melalui Koran
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 3 5.5%
2.56 Tidak Setuju
4 = (Setuju) 11 20.0%
3 = (Ragu-Ragu) 4 7.3%
2 = (Tidak Setuju) 29 52.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 8 14.5%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.56
responden tidak setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
membuat permintaan maaf mengenai masalah limbah asap melalui koran.Hal
ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak melakukan
permintaan maaf mengenai masalah limbah asap melalui koran.
Berdasarkan teori saluran komunikasi dimana audiensi yang dijangkau
bisa beragam, mulai dari pertemuan informal sampai pembuatan iklan
dimedia massa setempat seperti surat kabar, radio, dan televisi, dalam hal ini
humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak membuat permintaan maaf mengenai
masalah limbah asap melalui Koran.
106
Tabel 4.53
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Iklan Untuk Mensponsori Acara Masyarakat
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 7 12.7%
3.38 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 16 29.1%
3 = (Ragu-Ragu) 24 43.6%
2 = (Tidak Setuju) 7 12.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1.8%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.38
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
membuat iklan untuk mensponsori acara masyarakat. Hal ini menunjukan
bahwa warga belum yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat
iklan untuk mensponsori acara warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori saluran komunikasi dimana audiensi yang dijangkau
bisa beragam, salah satunya pertemuan informal dan pembuatan iklan dalam
hal ini PT. Prakarsa belum membuat iklan untuk mensponsori acara warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
107
Tabel 4.54
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membuat Iklan Diradio Dengan Mengikut Sertakan Masyarakat
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 5 9.1%
3.58 Setuju
4 = (Setuju) 10 18.2%
3 = (Ragu-Ragu) 5 9.1%
2 = (Tidak Setuju) 26 47.3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 9 16.4%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.58
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
membuat iklan diradio dengan mengikut sertakan masyarakat. Hal ini
menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar membuat iklan diradio
dengan mengikut sertakan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori saluran komunikasi dimana audiensi yang dijangkau
bisa beragam, mulai dari pertemuan informal sampai pembuatan iklan
dimedia massa setempat seperti surat kabar, radio, dan televisi, dalam hal ini
humas PT. Prakarsa Alam Segar telah membuat iklan diradio dengan
mengikut sertakan warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
108
4.3.5.2. Indikator Publikasi Internal
Tabel 4.55
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Memberikan Majalah yang Dibuat Oleh PT. Prakarsa Alam Segar Kepada Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 8 14.5%
4.36 Sangat Setuju
4 = (Setuju) 22 40.0%
3 = (Ragu-Ragu) 19 34.5%
2 = (Tidak Setuju) 6 10.9%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 4.36
responden setuju mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan majalah yang dibuat oleh PT. Prakarsa Alam Segar kepada
warga. Hal ini menunjukan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
memberikan majalah yang dibuat oleh perusahaan kepada warga RW 01
Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori saluran komunikasi,publikasi internal, brosur ,dan
laporan tahunan dapat dibagi dengan mudah kepada pemimpin komunitas
dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar telah memberikan majalah yang
dibuat oleh humas PT. Prakarsa Alam Segar kepada warga RW 01
Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
109
Tabel 4.56
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Membagikan Brosur Kepada Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 25 45.5%
2.93 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 26 47.3%
3 = (Ragu-Ragu) 3 5.5%
2 = (Tidak Setuju) 1 1.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.93
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
membagikan brosur kepada warga. Hal ini menunjukan bahwa warga belum
yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar membagikan brosur kepada warga
RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori saluran komunikasi,publikasi internal, brosur ,dan
laporan tahunan dapat dibagi dengan mudah kepada pemimpin komunitas
dalam hal ini PT. Prakarsa Alam Segar belum membagikan brosur kepada
warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi.
110
Tabel 4.57
Kegiatan Acara yang Diselenggarakan Warga Dirilis Dalam Bulletin Internal PT. Prakarsa Alam Segar
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 3 5.5%
2.87 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 17 30.9%
3 = (Ragu-Ragu) 14 25.5%
2 = (Tidak Setuju) 15 27.3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 6 10.9%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 2.87
responden ragu-ragu mengatakan bahwa kegiatan acara yang
diselenggarakan warga dirilis dalam bulletin internal PT. Prakarsa Alam
Segar. Hal ini menunjukan bahwa warga belum yakin humas PT. Prakarsa
Alam Segar merilis acara kegiatan yang diselenggarakan oleh warga di
bulletin internal perusahaan.
Berdasarkan teori saluran komunikasi, beberapa organisasi bahkan
membuat newsletter atau bulletin yang ditujukkan khusus untuk masyarakat
di sekitarnya dan dapat dibagikan dengan mudah kepada pemimpin
komunitas dalam hal ini humas PT.Prakarsa Alam Segar belum merilis acara
kegiatan yang diselenggarakan oleh warga di bulletin internal
perusahaannya.
111
4.3.5.3. Indikator Open House
Tabel 4.58
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Selalu Mengadakan Open House untuk Warga
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 7 12.7%
3.33 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 14 25.5%
3 = (Ragu-Ragu) 10 18.2%
2 = (Tidak Setuju) 13 23.6%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 11 20.0%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.33
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
selalu mengadakan open house untuk warga. Hal ini menunjukan bahwa
warga belum yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar selalu mengadakan
open house untuk warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi.
Berdasarkan teori saluran komunikasi, sebuah metode komunikasi
organisasi yang berorientasi pada komunitas adalah open house namun
pada kenyataannya dalam hal ini humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak
mengadakan open house untuk warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.
112
Tabel 4.59
Humas PT. Prakarsa Alam Segar Mengundang Masyarakat Secara Langsung dalam Acara Open House
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 7 12.7%
3.33 Ragu-ragu
4 = (Setuju) 20 36.4%
3 = (Ragu-Ragu) 14 25.5%
2 = (Tidak Setuju) 12 21.8%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 3.6%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 3.33
responden ragu-ragu mengatakan bahwa humas PT. Prakarsa Alam Segar
mengundang masyarakat secara langsung dalam acara open house. Hal ini
menunjukan bahwa warga belum yakin humas PT. Prakarsa Alam Segar
mengundang masyarakat secara langsung dalam acara open house.
Berdasarkan teori saluran komunikasi, open house yang sukses
memberikan wisata kelompok kecil pada fasilitas organisasi dengan petunjuk
yang komprehensif termasuk didalamnya film, tampilan dan brosur serta
menyediakan sampel produk yang bisa dibawa pulang oleh partisipan namun
dalam hal ini humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak mengundang masyarakat
secara langsung dalam acara open house.
.
113
Tabel 4.60
Warga Diperbolehkan Masuk Kedalam PT.Prakarsa Alam Segar Untuk Melihat Pengolahan Limbah Asap
n = 55
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 1 1.8%
1.71 Sangat Tidak
Setuju
4 = (Setuju) 3 5.5%
3 = (Ragu-Ragu) 4 7.3%
2 = (Tidak Setuju) 18 32.7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 29 52.7%
Total 55 100.0%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil rata – rata 1.71
responden sangat tidak setuju mengatakan bahwa warga diperbolehkan
masuk kedalam PT. Prakarsa Alam Segar untuk melihat pengolahan limbah
asap. Hal ini menunjukan bahwa warga tidak diperbolehkan masuk kedalam
PT. Prakarsa Alam Segar untuk melihat pengolahan limbah asap.
Berdasarkan teori saluran komunikasi, open house yang sukses
memberikan wisata kelompok kecil pada fasilitas organisasi tentu saja pesan
utama dari aktivitas ini adalah adanya saling ketergantungan antara lembaga
dengan komunitas namun dalam hal ini humas PT. Prakarsa Alam Segar
tidak memperbolehkan warga masuk kedalam PT. Prakarsa Alam Segar
untuk melihat pengolahan limbah asap sehingga tidak terciptanya
ketergantungan antara warga dengan perusahaan.
114
4.4. Analisis Penelitian
Tabel 4.64
Mean per Dimensi
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT. PRAKARSA ALAM SEGAR (Survey Deskriptif: Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
n = 55
No Dimensi Mean
1 Menetapkan Sasaran 4.25
2 Mengenali Komunitas 3.87
3 Petunjuk Untuk Program Community Relations 3.65
4 Berkomunikasi dengan Komunitas 2.88
5 Saluran Komunikasi 3.02
Tabel Rata-rata per dimensi. Dari tabel mean per dimensi di atas,
dapat dilihat bahwa mean per dimensi pada dimensi pertama yaitu
menetapkan sasaran, dimensi kedua yaitu mengenal komunitas, dimensi ke
tiga petunjuk untuk program community relations yang efektif, dimensi ke
empat yaitu berkomunikasi dengan komunitas. Dimensi kelima saluran
115
komunikasi. Nilai mean tertinggi berada pada dimensi ke pertama yaitu
menetapkan sasaran dan mean terendah berada pada dimensi yang
keempat yaitu berkomunikasi dengan komunitas.
Diagram 4.1
Mean per Dimensi
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT. PRAKARSA ALAM SEGAR (Survey Deskriptif: Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
n = 55
4.253.87 3.65
2.88 3.02
1
2
3
4
5
Men
etap
kan
Sas
aran
Men
gen
ali K
om
un
itas
Pet
un
juk
Un
tuk
Pro
gram
Co
mm
un
ity
Rel
atio
ns
yan
g ef
ekti
f
Ber
kom
un
ikas
i D
enga
n K
om
un
itas
Salu
ran
Ko
mu
nik
asi
Proses Community Relations
Tabel dan diagram batang di atas adalah hasil pengolahan data dari
penelitian tentang proses community relations di PT Prakarsa Alam Segar
mengenai protes warga Kaliabang RW 01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap
116
pada tanggal 23 Desember 2016 yang terdiri dari 60 pernyataan 20 indikator
5 dimensi dan 55 responden.
Dari kelima dimensi tersebut, dimensi menetapkan sasaran
merupakan dimensi tertinggi, hal ini disebabkan karena menurut warga PT.
Prakarsa Alam Segar sudah sesuai dalam hal menetapkan sasarannya .
Dimensi ini terdiri dari lima indikator yaitu merencanakan aktivitas community
relations, mengimplementasikan aktivitas community relations, kebutuhan
komunitas lokal sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat, strategi
rencana dengan tertulis untuk community relations, dan sasaran community
relations yang spesifik. Menetapkan sasaran merupakan dimensi tertinggi
yang berarti responden cenderung setuju.
Adapun dimensi berkomunikasi dengan komunitas memperoleh nilai
mean terendah, hal ini disebabkan karena menurut warga PT. Prakarsa Alam
Segar belum maksimal dalam Berkomunikasi dengan komunitasnya.
Berkomunikasi dengan komunitas terdiri dari empat indikator yaitu
perusahaan terbuka terhadap komunitas, karyawan berkomunikasi dengan
komunitas, perusahaan berkomunikasi dengan opinion leader, dan
melakukan komunikasi informal. Berkomunikasi dengan komunitas
merupakan dimensi terendah yang berarti responden cenderung ragu–ragu.
117
Tabel 4.65
Mean per Indikator
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT. PRAKARSA ALAM SEGAR (Survey Deskriptif: Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
n = 55
Dimensi Indikator Mean
1. Menetapkan
Sasaran
1. Merencanakan aktivitas
community relations
4.34
2. Mengimplementasikan
aktivitas community relations
4.38
3. Kebutuhan komunitas lokal
sebagai tim duta perusahaan
ke masyarakat
4.28
4. Strategi rencana dengan
tertulis untuk community
relations
4.09
5. Sasaran community relations
yang spesifik
4.15
118
Dimensi Indikator Mean
2. Mengenali
Komunitas
1. Organisasi harus mengenal
komunitasnya
3.61
2. Menekankan komunikasi dari
organisasi ke komunitas.
3.92
3. Hubungan dekat dengan
pimpinan komunitas
4.09
3. Petunjuk Untuk
Program
Community
Relations yang
Efektif
1. Pencapaian sasaran 3.92
2. Strategi alternatif harus
dieksplorasi
3.70
3. Dampak program community
relations terhadap organisasi
dan komunitas
3.75
4. Total biaya dari kegiatan
nonprofit
3.62
5. Membutuhkan pengetahuan
dan pemahaman
3.28
4. Berkomunikasi
dengan
Komunitas
1. Perusahaan terbuka terhadap
komunitas
3.07
2. Karyawan berkomunikasi
dengan komunitas
2.92
3. Perusahaan berkomunikasi
dengan opinion leader
2.69
4. Melakukan komunikasi
informal
2.85
119
Dimensi Indikator Mean
5. Saluran
Komunikasi
1. Pembuatan iklan di media massa
2.81
2. Publikasi internal 3.62
3. Open house 2.64
Berdasarkan tabel di atas mean per indikator di atas dapat dilihat
bahwa mean tertinggi berada pada indikator mengimplementasikan aktivitas
community relations dan Rata-rata terendah berada pada indikator open
house.
Diagram 4.2 Mean per Indikator
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT. PRAKARSA ALAM SEGAR (Survey Deskriptif: Protes Warga Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap, pada tanggal 23 Desember 2016)
n = 55
4.34 4.38 4.28 4.09 4.15
3.613.92 4.09 3.92
3.70 3.75 3.623.28
3.07 2.922.69 2.85 2.81
3.62
2.64
1
2
3
4
5
Mer
enca
naka
n ak
tivita
s
Sas
aran
com
mun
ity …
Org
anis
asi h
arus
…
Men
ekan
kan …
Hub
unga
n de
kat …
Pen
capa
ian
sasa
ran
Str
ateg
i alte
rnat
if ha
rus …
Tot
al b
iaya
dar
i …
Mem
butu
hkan
…
Per
usah
aan
terb
uka …
Kar
yaw
an K
omun
ikas
i
Per
usah
aan …
Mel
akuk
an k
omun
ikas
i …
Pub
likas
i int
erna
l
Ope
n ho
use
PROSES COMMUNITY RELATIONS
120
Tabel dan diagram batang di atas adalah hasil pengolahan data dari
penelitian tentang proses community relations di PT. Prakarsa Alam Segar
mengenai protes warga Kaliabang RW 01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran limbah asap
pada tanggal 23 Desember 2016 yang terdiri dari 60 pernyataan 20 indikator
5 dimensi dan 55 responden.
Dari diagram mean per indikator di atas dapat dilihat bahwa mean
tertinggi berada pada indikator mengimplementasikan aktivitas community
relations hal ini menunjukan bahwa PT. Prakarsa Alam Segar
mengimplementasikan aktivitas community relations dengan baik. Pada
indikator mean terendah berada pada indikator open house, hal ini
menunjukan jika kegiatan open house masih belum terpenuhi.
3.5 Pembahasan Penelitian
Pada penelitian ini yang penulis lakukan mengenai proses community
relations PT. Prakarsa Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW
01,Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
terhadap pencemaran limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016
dilandasi oleh konsep manajemen public relations. Salah satu pembahasan
dalam manajemen public relations adalah community relations, dalam
community relations terdapat proses community relations yang terdiri dari
121
beberapa tahapan yaitu menetapkan sasaran, mengenali komunitas,
petunjuk untuk program community relations yang efektif, berkomunikasi
dengan komunitas, dan saluran komunikasi.
Community relations yang baik adalah sebuah kemitraan yang saling
menguntungkan jauh melampaui, katakanlah, sekedar suatu donasi
keuangan atau kedermawanan untuk mendanai proyek masyarakat.
Organisasi harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungan perusahaan, hal itu dilakukan agar perusahaan dengan cepat
mengatasi berbagai hal yang terjadi disekitar mereka. Hubungan baik dengan
komunitas merupakan salah satu modal yang harus dimiliki perusahaan
untuk memahami perubahan yang terjadi di lingkungan sosial merekadan
sekaligus menunjukkan tanggung jawab sosialnya terhadap komunitasnya.
Pada penelitian ini terdapat lima dimensi yaitu dimensi pertama yaitu
menetapkan sasaran yang memiliki lima indikator. Dimensi kedua yaitu
mengenali komunitas memiliki tiga indikator. Dimensi ketiga yaitu petunjuk
untuk program community relations yang efektif memiliki lima indikator.
Dimensi keempat yaitu berkomunikasi dengan komunitas memiliki empat
indikator. Dimensi kelima yaitu saluran komunikasi memiliki tiga indikator.
Adapun dimensi yang memiliki nilai Rata-rata tertinggi adalah dimensi
pertama yaitu menetapkan sasaran rata–rata responden menjawab setuju hal
122
ini disebabkan karena warga merasa bahwa humas PT.Prakarsa Alam Segar
sudah tepat dalam menentukan sasaran program community relationsnya.
Dimensi ini memiliki lima indikator yaitu merencanakan aktivitas community
relations, mengimplementasikan aktivitas community relations, kebutuhan
komunitas lokal sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat, strategi
rencana dengan tertulis untuk community relations, dan sasaran community
relations yang spesifik.
Indikator pertama yaitu merencanakan aktivitas community relations,
pada indikator ini merupakan perencanaan target dari proses community
relations yang dilakukan oleh perusahaan. Pada indikator ini rata–rata
responden menjawab sangat setuju karena warga merasa bahwa humas PT.
Prakarsa Alam Segar sudah tepat dalam perencanaan target sasarannya .
Indikator kedua yaitu mengimplementasikan aktivitas community relations,
pada indikator ini merupakan pengimplementasian dari aktivitas community
relations yang dilakukan oleh perusahaan. Pada indikator ini rata–rata
responden menjawab sangat setuju.
Indikator ketiga yaitu kebutuhan komunitas lokal sebagai tim duta
perusahaan ke masyarakat, pada indikator ini merupakan keefektifan tim duta
dari perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dari masyarakat. Pada
indikator ini rata–rata responden menjawab sangat setuju. Indikator keempat
yaitu strategi rencana dengan tertulis untuk community relations, pada
123
indikator ini merupakan strategi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
community relations . Pada indikator ini rata – rata responden menjawab
setuju. Indikator kelima yaitu sasaran community relations yang spesifik, pada
indikator ini merupakan target sasaran spesifik dari community relations.
Pada indikator ini rata – rata responden menjawab setuju
Dimensi menetapkan sasaran merupakan dimensi tertinggi karena
menurut warga, humas PT. Prakarsa Alam Segar dalam melaksanakan
program community relations, sudah tepat sasaran dan program-program
yang dibuat oleh humas PT. Prakarsa Alam Segar sudah cukup sesuai
dengan kebutuhan warga, yaitu mempekerjakan warga sekitar yang
berkompeten dalam bidang industri makanan, pembagian mie sedaap gratis
kepada warga, membantu dalam kegiatan kerja bakti, sumbangan dana
dalam acara kegiatan warga, melakukan pengobatan gratis, serta
memberikan santunan kepada warga yang kurang mampu.
Adapun dimensi keempat yaitu berkomunikasi dengan komunitas
memiliki nilai mean terendah dalam penelitian ini, rata–rata responden
menjawab tidak setuju karena warga merasa bahwa pihak dari PT. Prakarsa
Alam Segar kurang maksimal dalam hal berkomunikasi dengan komunitas,
karena pihak dari PT.Prakarsa Alam Segar tidak terbuka dengan
komunitasnya yaitu warga RW 01 Kaliabang, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi dan humas PT. Prakarsa Alam Segar tidak
124
melakukan komunikasi informal dengan warga. Dimensi ini memiliki empat
indikator. Indikator pertama yaitu perusahaan terbuka terhadap komunitas
pada indikator ini rata–rata responden menjawab tidak setuju. Indikator kedua
karyawan berkomunikasi dengan komunitas pada indikator ini rata–rata
responden menjawab tidak setuju. Indikator ketiga yaitu perusahaan
berkomunikasi dengan opinion leader pada indikator ini rata–rata
responden menjawab ragu-ragu. Indikator keempat yaitu melakukan
komunikasi informal, pada indikator ini rata-rata responden menjawab ragu-
ragu.
125
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah pada penelitian ini proses
community relations yang dilakukan PT. Prakarsa Alam Segar sudah baik
dalam hal menetapkan sasaran dan belum maksimal dalam hal
berkomunikasi dengan komunitas. Beberapa kesimpulan yang dapat penulis
berikan berkaitan dengan hasil penelitian ini, yaitu:
1. Dimensi yang pertama yaitu menetapkan sasaran menjadi dimensi
dengan rata-rata tertinggi dalam penelitian ini karena warga merasa
humas PT. Prakarsa Alam Segar sudah baik dalam hal menetapkan
sasaran community relationsnya.
2. Dimensi keempat adalah berkomunkasi dengan komunitas menjadi
dimensi yang terendah dalam penelitian ini karena warga merasa bahwa
humas PT. Prakarsa Alam Segar kurang baik dalam hal berkomunikasi
dengan komunitas, masih menutup-nutupi informasi kepada warga serta
tidak terbuka dengan komunitasnya.
3. Indikator dengan mean tertinggi dalam penelitian ini adalah indikator
mengimplemantasikan aktivitas community relations.
4. Indikator dengan mean terendah dalam dimensi ini adalah indikator open
house.
126
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan
hasil penelitian yang berjudul proses community relations di PT. Prakarsa
Alam Segar mengenai protes warga Kaliabang RW 01 Kelurahan Pejuang,
Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat terhadap pencemaran
limbah asap pada tanggal 23 Desember 2016 yaitu:
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar tetap mempertahankan program
community relations yang dilakukan PT. Prakarsa Alam Segar seperti
mempekerjakan warga sekitar yang berkompeten dalam bidang industri
makanan, membagikan mie sedaap gratis untuk warga sekitar setiap 1
bulan sekali, membantu dalam kegiatan kerja bakti membersihkan
lingkungan warga sekitar, menyumbangkan dana di acara kegiatan warga
sekitar, program pengobatan gratis untuk warga sekitar serta
memberikan santunan kepada warga yang kurang mampu.
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar lebih terbuka lagi dalam mengadakan
diskusi dengan warga agar mengetahui apa yang diinginkan warga serta
warga bisa mengetahui informasi-informasi seputar perusahaan.
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar harus memperbaiki dalam hal
berkomunikasi dengan komunitas yang merupakan dimensi terendah
dalam penelitian ini, humas sebaiknya lebih dekat lagi dengan warga
dengan berkomunikasi informal secara rutin, dan berkomunikasinya tidak
hanya kepada ketua RW saja namun dengan ketua RT juga.
127
DAFTAR PUSTAKA
Buku.
Agung, Wahyu, 2010, Panduan SPSS 16.0, Yogyakarta: Gerailmu
Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta
Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Broom, 2006, Effective Public
Relations, Jakarta: Kencana
Elecom, 2008, Seri Kilat Belajar SPSS 17, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo
Gulo, W, 2008, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grasindo
Hermawan, Asep, 2007, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta:
Grasindo
Iriantara, Yosal, 2010, Community Relations Konsep dan Aplikasinya,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Irianto, Agus, 2006, Statistik Konsep Dasar & Aplikasinya, Jakarta: Kencana
Kasali, Rhenald, 2005, Manajemen Public Relations, Jakarta: Pustaka Utama
Grafitti
Kriyantono, Rachmat, 2009, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta:
Kencana
Lattimore, Dan et al, 2010, Public Relations: Profesi dan Praktik, Jakarta:
Salemba Humanika
Malhotra, Naresh K, 2010, Marketing Research: Sixth Edition, New Jersey:
Pearson Education
128
Nasution, S, 2008, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi
Aksara
Nazir. Moh, 1988, Metode Penelitian, Jakarta. Ghalia Indonesia
Neurman, W Laurence, 2011, Social Research Methods: Seventh Edition,
Boston : Pearson Education
Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam, 2012, Komunikasi dan Public
Relations, Bandung: Pustaka Setia
Paramita, Widya, 2008, Public Relations, Jakarta: UNJ Press,
Prasetyo, Bambang, Lina Miftahul Jannah, 2005, Metode Penelitian
Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ruslan, Rosady, 2010, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,
Jakarta: Rajawali Pers
Ruslan, Rosady, 2010, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Rusyana, Riduwan Adun dan Enas, 2011, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0
dan Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: Alfabeta
Sahputra, Edy & Faulina, 2011, Profesional Public Relations, Medan: USU
Press
Silalahi, Ulber, 2012, Metode Penelitian Sosial, Bandung. Refika Aditama
Simanora, Bilson, 2000, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Subarsa Putri, Kinkin Yuliaty, 2010, Manajemen Publik Relation, Jakarta:
Laboratorium Sosial Politik Press
129
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
ALFABETA
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta
Umar, Husen, 2007, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka
Usman, Husaini, 2008, Manajemen : Teori, Praktik & Riset Pendidikan,
Jakarta: Bumi Aksara
Wahyu, Betty, 2012, Humas Pemerintah, Yogyakarta: Graha Ilmu
Zainal, Yusuf, 2015, Metode Penelitian Komunikasi: Penelitian Kuantitatif,
Bandung: CV.Pustaka Setia
Sumber Lain.
Profile PT. PAS, http://www.miesedaap/profile.php , diakses 22 Maret 2017,
pukul 12.15 WIB
PT Prakasa Alam Segar (Mie Sedaap) Digeruduk Warga Kaliabang (Lagi),
http://saluransatu.com/2016/12/25/pt-pas-digeruduk-warga-kaliabang-
lagi/. diakses 25 Desember 2016 pukul 09.00 WIB.
Warga Kaliabang Protes Masalah Limbah Asap di PT Prakarsa Alam Segar,
www.tigapilarnews.com/berita/2016/12/23/88903-warga-kaliabang-
protes-limbah-asap-pt-prakasa-alama-segar. diakses 23 Desember
2016 pukul 14.59 WIB.
xviii
Lampiran 1
Kuesioner
Responden yang terhormat, kuesioner ini disebarkan guna melengkapi
data dan informasi penulis untuk Tugas akhir karya ilmiah mengenai
PROSES COMMUNITY RELATIONS DI PT PRAKARSA ALAM SEGAR.
Kuesioner ini dibuat hanya untuk konsumsi pendidikan, bukan untuk
konsumsi umum.
Penulis ucapkan terimakasih atas kesediaan responden untuk mengisi
dan mengembalikan kuesioner ini.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Alamat :
Lama tinggal :
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda checklist ( ) pada kolom pernyataan sesuai dengan jawaban
pilihan anda.
Contoh:
No. Indikator 2 Melibatkan mengimplementasikan
aktivitas community relations
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membantu membersihkan limbah
hingga bersih
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan mie sedaap kepada
warga setiap 1 tahun sekali
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan bantuan dana untuk
kegiatan acara warga sekitar
xix
Keterangan:
SS : Sangat Setuju (5)
S : Setuju (4)
RR : Ragu-Ragu (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
xx
1. Menetapkan Sasaran
No. Indikator 1 Merencanakan aktivitas
community relations
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak warga untuk berdiskusi
mengenai kebutuhan warga
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar menyusun program pembagian mie
sedaap gratis bersama warga
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mendata warga untuk mengundang
berdiskusi mengenai dukungan bantuan dana pada acara 17
Agustusan
No. Indikator 2 Mengimplementasikan aktivitas
community relations
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membersihkan limbah asap hingga
bersih
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan mie sedaap kepada
warga
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan dukungan berupa
bantuan dana untuk kegiatan acara warga sekitar
No. Indikator 3 Kebutuhan komunitas lokal
sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Pihak PT. Prakarsa Alam Segar menyediakan peluang kerja bagi
warga yg berkompeten dalam bidangnya
xxi
No. Indikator 3 Kebutuhan komunitas lokal
sebagai tim duta perusahaan ke masyarakat
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
2. PT. Prakarsa Alam Segar membuat tim duta perusahaan untuk melayani
kebutuhan warga
3. Tim duta perusahaan PT. Prakarsa Alam Segar mendengarkan saran
dari warga untuk memenuhi kebutuhan warga
No. Indikator 4 Strategi rencana dengan tertulis
untuk community relations
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar menjelaskan kewajiban perusahaan
kepada warga sekitar terkait masalah limbah asap yg ditimbulkan
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mendekati warga untuk menjalin hubungan dengan masyarakat
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan pelayanan kepada
warga yang merupakan kewajiban perusahaan
No. Indikator 5 Sasaran community relations
yang spesifik
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Sasaran community relations adalah warga di Jalan Raya Kaliabang RW 01, Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
2. Community relations dilakukan untuk warga yang bertempat tinggal di Jalan Raya Kaliabang RW 01,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
xxii
No. Indikator 5 Sasaran community relations
yang spesifik
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
3. Program yang diadakan oleh PT. Prakasa Alam Segar mendapatkan
dukungan dari warga
2. Mengenali Komunitas
No. Indikator 1 Organisasi harus mengenal
komunitasnya.
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. PT. Prakarsa Alam Segar membuat program sesuai dengan harapan
warga
2. PT. Prakarsa Alam Segar ikut berpartisipasi dalam program
komunitas
3. PT. Prakarsa Alam Segar membuat program yang sesuai dengan
kebutuhan warga
No. Indikator 2 Menekankan komunikasi dari
organisasi ke komunitas.
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT Prakarsa Alam Segar selalu berpartisipasi dalam
menyampaikan informasi pada komunitas
2. Humas PT Prakarsa Alam Segar ikut berpartisipasi dalam kegiatan
komunitas
3. Humas PT Prakarsa Alam Segar berkomunikasi dalam menangani
masalah limbah asap
xxiii
No. Indikator 3 Hubungan dekat dengan pimpinan
komunitas
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memliki hubungan dekat dengan
ketua RW 01 di Jalan Raya Kaliabang, Kelurahan Pejuang Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar sering melakukan pertemuan dengan
ketua RW di berbagai kegiatan warga
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar selalu memberikan kabar terbaru
mengenai perusahaan kepada ketua RW
3. Petunjuk Untuk Program Community Relations yang aktif
No. Indikator 1 Pencapaian sasaran
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mengetahui keinginan warga dalam
menangani limbah asap
2. Pasca masalah limbah asap hubungan warga dengan PT.
Prakarsa Alam Segar semakin membaik
3. Pasca masalah limbah asap lingkungan sekitar semakin nyaman
No. Indikator 2 Strategi alternatif harus
dieksplorasi
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar melakukan pendekatan dengan
warga untuk menyelesaikan masalah limbah asap
xxiv
No. Indikator 2 Strategi alternatif harus
dieksplorasi
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mencari solusi dari masalah limbah
asap pabrik
3. PT. Prakarsa Alam Segar memberikan dana dalam mengatasi
limbah asap
No. Indikator 3 Dampak program community
relations terhadap organisasi dan komunitas
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Pasca masalah limbah asap hubungan warga dengan PT.
Prakarsa Alam Segar semakin dekat
2. PT. Prakarsa Alam Segar peduli dengan kenyamanan lingkungan
warga
3. PT. Prakarsa Alam Segar dan warga saling memahami
No. Indikator 4 Total biaya dari kegiatan nonprofit
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. PT. Prakarsa Alam Segar memberikan uang ganti rugi kepada
warga mengenai masalah limbah asap
2. PT. Prakarsa Alam Segar memberikan santunan setelah adanya masalah limbah asap
3. PT. Prakarsa Alam Segar memberikan santunan kepada warga
yang kurang mampu
xxv
No. Indikator 5 Membutuhkan pengetahuan dan
pemahaman
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. PT. Prakarsa Alam Segar mengetahui kebutuhan warga
2. PT. Prakarsa Alam Segar paham dalam menangani masalah limbah
asap
3. PT. Prakarsa Alam Segar memahami keluhan warga mengenai limbah
asap
4. Berkomunikasi Dengan Komunitas
No. Indikator 1 Perusahaan terbuka terhadap
komunitas
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. PT. Prakarsa Alam Segar terbuka dengan warga
2. PT. Prakarsa Alam Segar selalu transparan mengenai pengolahan
limbah asap
3. PT. Prakarsa Alam Segar tidak menutup-nutupi Informasi yang
seharusnya diketahui oleh warga
No. Indikator 2 Karyawan berkomunikasi dengan
komunitas
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar menceritakan hal mengenai limbah
asap
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar berkomunikasi dengan organisasi
yang berada di daerah perusahaan
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar ikut serta dalam musyawarah
bersama warga
xxvi
No. Indikator 3 Perusahaan berkomunikasi
dengan opinion leader
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam mengundang ketua RW 01 untuk membicarakan persoalan limbah
asap
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mengajak ketua RT masing-masing
di RW 01 untuk membicarakan persoalan limbah asap
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar berbincang-bincang dengan ketua
aliansi RW 01 untuk membicarakan persoalan limbah asap
No. Indikator 4 Melakukan komunikasi informal
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar melakukan komunikasi informal
dengan warga sekitar
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan kesempatan kepada komunitas untuk berkomunikasi
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar berkomunikasi informal dengan
warga dilakukan secara rutin
5. Saluran Komunikasi
No. Indikator 1 Pembuatan iklan di media massa
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membuat permintaan maaf
mengenai masalah limbah asap melalui Koran
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membuat iklan untuk mensponsori
acara masyarakat
xxvii
No. Indikator 1 Pembuatan iklan di media massa
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
3. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membuat iklan di radio dengan mengikut sertakan masyarakat
No. Indikator 2 Publikasi internal
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar memberikan majalah yang dibuat
oleh PT. Prakarsa Alam Segar kepada warga
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar membagikan brosur kepada warga
3. Kegiatan acara yg diselenggarakan warga di rilis dalam bulletin internal
PT Prakarsa Alam Segar
No. Indikator 3 Open house
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
1. Humas PT. Prakarsa Alam Segar selalu mengadakan open house
untuk warga
2. Humas PT. Prakarsa Alam Segar mengundang masyarakat secara
langsung dalam acara open house
3. Warga diperbolehkan masuk kedalam PT. Prakarsa Alam Segar untuk melihat pengolahan limbah
asap
xxviii
Lampiran 2
PT PAS Digeruduk Warga Kaliabang (Lagi)
Posted on December 25, 2016. 09.00 WIB
SALURANSATU.COM – Jumat (23/12) siang, ratusan warga dari RW 01 Kelurahan Kaliabang, mendatangi PT Prakarsa Alam Segar (PAS). Pabrik mie instan yang berada di Jalan Raya Kaliabang, Kelurahan Pejuang, disambangi ratusan warga Kaliabang yang menyampaikan protes terhadap asap pembakaran dari perusahaan tersebut. Warga Kaliabang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi mengeluhkan pembuangan asap yang diyakini mencemari udara sekitar permukiman warga.
“Pencemaran udara oleh PT Prakarsa Alam Segar sudah terjadi sejak satu bulan lalu, pencemaran PT PAS, polusi batu bara kaki jadi pada item debu-debu sampai satu bulan, di pernapasan juga sampai sesak dada, orang-orang kukitnya jadi pada hitam, bau limbah sama kebisingan,” ujar salah satu warga, Sucilawati (53), Jumat.
Sucilawati mengatakan bahwa warga kesal karena PT PAS mencemari keebersihan lingkungan, polusi dan penerimaan tenaga kerja yang tidak jelas.
“Anak-anak di sekitar pabrik banyak lulusan SMA, tes kadang nggak lulus kontrak cuma 2-3 bulan abis 6 bulan juga abis, dipersulit lulusan kemarin juga nggak lulus kita kan warga sekitar pabrik dipersulit,” imbuh Susi.
Kata Susi warga sudah merasakan hal ini selama 10 tahun tanpa solusi. Mereka sudah melakukan dialog dengan kelurahan tapi diabaikan, akhirnya memilih demonstrasi.
“Banyak polisi satu mobil, ditemui pemilik pabrik ada perwakilan kalau nggak ditanggapi kita akan melapor ke kementerian lingkungan hidup. Ini lagi ada proses dialog dengan pemilik pabrik,” imbuhnya.
Suci mengatakan demo sudah dilakukan berkali-kali tapi sayangnya koordinasi dengan perusahaan selalu berhenti di tengah jalan. “Warga nggak melarang mereka usaha di sini. Tapi jangan dampaknya dikasih ke warga ini kan bukan satu RT tapi hampir total ribuan,” tambahnya.
Warga mengaku bingung mau menghubungi siapa tanpa bicara ke kepolisian karena mereka tidak memberikan solusi tapi mereka mau mengecek nantinya padahal warga sudah memberikan sampel hasil polusi dari perusahaan.“Warga juga mengancam BPLH selalu putus tidak ada solusi kepada warga, warga ingin hidup nyaman dan bergandengan dengan perusahaan, tapi jangan seperti ini bukan hanya polusi tapi limbah cair saja larinya ke kali baunya luar biasa,” katanya. (dns)
http://saluransatu.com/2016/12/25/pt-pas-digeruduk-warga-kaliabang-lagi/. diakses 25
Desember 2016 pukul 09.00 WIB.
xxix
Warga Kaliabang Protes Limbah Asap PT Prakasa Alama Segar
Jumat, 23 Desember 2016 14:59 WIB
BEKASI, Tigapilarnews.com - Warga Kaliabang, Kecamatan Medan Satria, Kota
Bekasi, mengeluhkan pembuangan limbah asap pembakaran pabrik PT Perkasa Alam
Segar yang mencemari pemukiman warga didekat pabrik sejak satu bulan lalu.
Untuk memprotes pencemaran udara tersebut, ratusan warga dari RW 01 mendatangi
PT Prakasa Alam Segar di Jalan Raya Kali Abang,Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medan Satria,Kota Bekasi, jumat (23/12/2016) siang.
Salah satu warga Suci Sucilawati mengatakan pencematan yang dilajukan oleh PT
Perkasa Alam Segar sudah terjadi sejak satu bulan lalu.
"Udah sebulan ini kita keganggu, mulai dari suara bising mesin tiap malem, ditambah
bau menyengat pembakaran batu bara, itu rumah kita jadi pada kotor bang, pada item
semua, itu diem diluar rumah sebentar aja cemong muka kita," ujar Suci, jumat
(23/12/2016) dilokasi.
Lebih lanjut Suci meminta agar perusahaan bertanggung jawa dalam pencermaran
udara yang dilakukan oleh PT Prakasa Alam Segar. "Tanggung jawab aja intinya, kita
gak mau lagi denger suara bising tiap malam, gak ada bau-bau pembakaran batu bara
tiap malem, gak ada pencemaran udara lagi pokonya," pungkas Suci.
www.tigapilarnews.com/berita/2016/12/23/88903-warga-kaliabang-protes-limbah-asap-
pt-prakasa-alama-segar. diakses 23 Desember 2016 pukul 14.59 WIB.
xxx
Lampiran 3
DAFTAR NAMA WARGA YANG MELAKUKAN PROTES KE PT.
PRAKARSA ALAM SEGAR
Jalan Raya Kaliabang RW. 01 Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat
NO. NAMA ALAMAT
1 Syahrul Fanindi Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
2 Suhera Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
3 Kokom Komariyah Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
4 Djumadi Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
5 Muhammad Noval Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
6 Lilis Sukarsih Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
7 Darga Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
8 Kumaenah Jalan Raya Kaliabang RT 01 RW 01
9 Sulaeman Azhari Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
10 Neulis Setiawati Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
11 H. Endang Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
12 Yulianty Agustina Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
13 Maulana Arifin Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
14 Opi Syahdini Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
15 Kartika Sari Devi Jalan Raya Kaliabang RT 02 RW 01
16 Sumiyati Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
17 Ali Marzunis Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
18 Karta Wicaksono Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
19 Moh Rizky Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
20 Abdul Rosyid Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
21 Malik Hakim Jalan Raya Kaliabang RT 03 RW 01
22 Sri Wahyuni Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
23 Safrudin Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
24 Harry Siregar Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
25 Yuwono Hendro Kartono Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
26 Muhammad Idris Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
27 Lanaria Pardede Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
28 Iwan Juwandi Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
29 Ocih Hasna Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
30 Sarkiyah Jalan Raya Kaliabang RT 04 RW 01
31 Maemunah Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
32 Nursiah Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
xxxi
NO. NAMA ALAMAT
33 Dewi Murni Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
34 Ammar Taufik Rahman Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
35 Darusallam Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
36 Muhammad Faisal Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
37 Intan Nirmala Jalan Raya Kaliabang RT 05 RW 01
38 Saliyah Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
39 Titin Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
40 Muhtar Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
41 Annisa Alisa Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
42 Yoga Effendy Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
43 Reza Alfarisi Jalan Raya Kaliabang RT 06 RW 01
44 Siti Wati Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
45 Zaenab Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
46 Budi Prasetyo Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
47 Niko Muhammad Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
48 Trio Muktiaji Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
49 Agus Suhendar Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
50 Novrandi Toa Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
51 Yasin Kusnadi Jalan Raya Kaliabang RT 07 RW 01
52 Rina Siahaan Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
53 Santi Manulang Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
54 Duta Sapta Margana Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
55 Yuri Roesli Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
56 Nur Istiqomah Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
57 Dwi Cahyono Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
58 Dio Aditya Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
59 Budianto Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
60 Deden Suhendar Jalan Raya Kaliabang RT 08 RW 01
61 Sri Lestari Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
62 Pudjiastuti Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
63 Chandra Krisna Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
64 Reza Feruz Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
65 Ibnu Sina Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
66 Ani Maryati Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
67 Nur Hasnah Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
68 Nurul Huda Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
69 Siti Maryam Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
70 Abi Satria Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
71 Rama Ramadhan Jalan Raya Kaliabang RT 09 RW 01
72 Marbela Uly Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
xxxii
NO. NAMA ALAMAT
73 Adhiel Akbar Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
74 Diah Utari Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
75 Gunawan Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
76 Budi Hartono Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
77 Herlambang Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
78 Idris Azhar Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
79 Aditya Rahmat Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
80 Ika Ayu Jalan Raya Kaliabang RT 010 RW 01
81 Irfan Efendy Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
82 Anita Lestari Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
83 Aprianto Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
84 Al Haris Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
85 Hasyim Azhari Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
86 Fahmi Aziz Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
87 Choidir Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
88 Erita Anggriani Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
89 Ella Nurjanah Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
90 Gunawan Jalan Raya Kaliabang RT 011 RW 01
91 Kartika Sari Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
92 Rukmini Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
93 Pusono Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
94 Maemunah Saidi Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
95 Santoso Fandy Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
96 Sunaryo Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
97 Sulis Irawan Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
98 Joko Nahdi Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
99 Jalaludin Irawan Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
100 I Made Haryani Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
101 Ris Purwanti Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
102 Ade Fenny Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
103 Dodi Purnama Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
104 Annisa Habibah Jalan Raya Kaliabang RT 012 RW 01
105 Mukhlis Azwir Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
106 Nadia Kholila Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
107 Imam Subarja Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
108 Adila Azzahra Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
109 Rohma Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
110 Anggada Agung Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
111 Nurlaela Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
112 Ridwan Isman Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
xxxiii
NO. NAMA ALAMAT
113 Sentot Kuncoro Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
114 Asmunih Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
115 Emma Sumiyati Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
116 Akbar Iskandar Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
117 Jumaroh Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
118 Lita Septiana Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
119 Adnan Buyung Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
120 Amelia Cahyani Jalan Raya Kaliabang RT 013 RW 01
Kaliabang,
Ketua RW 01
xxxiv
Lampiran 4
Transkrip Wawancara Humas
WAWANCARA
Narasumber : Bapak Arif (Humas PT. Prakarsa Alam Segar)
Tanggal Wawancara : 29 Maret 2017
Saya : Selamat Pagi pak terimakasih atas waktunya. Saya Aldilla
Octavia mahasiswi dari Universitas Negeri Jakarta. Saya sedang
melakukan penelitian untuk tugas akhir saya. Saya ingin bertanya
seputar perusahaan ini bergerak dalam bidang apa dan sejak
kapan perusahaan ini berdiri?
Narasumber : Iya siang, perusahaan kami merupakan salah satu grup dari
Wings Group yang bergerak dalam bidang industri makanan
dengan produk utama kami yang dikenal dengan merek mie
sedaap. Perusahaan ini berdiri dari tahun 2003 tepatnya pada
bulan April.
Saya : Sebagai perusahaan yang besar dan bertempat dilingkungan
perumahan warga, tentu harus menjalin hubungan dengan
komunitas sekitar perusahaan, nah saya ingin tahu apa saja
xxxv
program yang sudah di buat untuk menjaga hubungan dengan
komunitas sekitar PT. Prakarsa Alam Segar pak?
Narasumber : Tentu saja harus ada hubungan baik dengan warga sekitar
karena sangat penting, program yang kami buat untuk menjaga
hubungan baik dengan warga sekitar ada beberapa aspek seperti
perusahaan kita mempekerjakan warga sekitar yang mempunyai
keahlian atau yang merasa berkompeten dalam bidang industri
makanan yang sesuai dengan produk kami. Selain itu kami juga
sering memberikan mie sedaap kepada warga sekitar sini setiap 1
bulan sekali, dan karyawan kita juga sering membantu warga
sekitar untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar secara
gotong royong serta kalau ada acara-acara kegiatan yg dilakukan
warga sini perusahaan kami juga turut nyumbang dana untuk
acara tersebut misalnya kegiatan 17 agustusan begitu mba .
Saya : Lalu apakah pernah ada keluhan pak yang muncul dari warga
sekitar sini?
Narasumber : Untuk masalah itu pernah mbak, pada bulan Desember kemarin
warga pada protes datang kesini karena ada pencemaran udara
dari perusahaan kita katanya bau limbah asap dari perusahaan ini
mengganggu di pernafasan atau membuat sesak. Mereka
xxxvi
meminta untuk melihat bagaimana kami mengelola limbah asap
kami, tetapi kami tidak bisa mengizinkan masuk karena kebijakan
dari perusahaan.
Saya : Mengapa bisa terjadi masalah limbah asap tersebut?
Narasumber : Pada awal Desember kemarin sekitar tanggal 7 Desember
memang telah terjadi kebocoran pada pipa saluran pembakaran
asap di pabrik kita mba, ada salah satu saluran pipa yg berlubang
sedikit jadinya membuat proses pembakaran asapnya tidak
sempurna, terus asapnya jadi susah dikendalikan dan membuat
asapnya juga jadi warna hitam karena kan ada efek batubara pada
saat proses pembakaranya gitu mba
Saya : Lalu apa tindakan perusahaan ini untuk menangani protes warga
mengenai hal tersebut pak?
Narsumber : Kami pihak perusahaan sudah berusaha untuk menangani limbah
asap tersebut, tetapi semuanya kan perlu proses ya, jadi tidak
dapat selesai dengan cepat seperti yang diharapkan oleh warga.
Pihak kami juga sudah memberikan konfirmasi dan menjelaskan
cara kami mengolah limbah asap yang dihasilkan pabrik dan
sudah melakukan pertemuan untuk menginformasikan bahwa
telah ada kebocoran pipa pada saluran pembakaran pabrik kami
xxxvii
kepada ketua RW 01 Kaliabang. Pihak PT. Prakarsa Alam Segar
dalam menjalin hubungan dengan komunitas sering membagikan
mie sedaap kepada warga sekitar setiap 6 bulan sekali dan
mendahulukan warga sekitar jika ingin bekerja di PT Prakarsa
Alam Segar serta meberikan bantuan dana dalam acara warga.
Saya : Setelah kejadian protes tersebut program apa yang dilakukan
oleh PT. Prakarsa Alam Segar?
Narasumber : Pasca kejadian tersebut pihak dari PT. Prakarsa Alam Segar
langsung mengadakan program pengobatan gratis untuk warga di
sekitar pabrik sini mba, juga memberikan santunan kepada warga-
warga yang kurang mampu.
Saya : Apakah pernah terjalin komunikasi informal antara pihak perusahaan
dengan warga?
Narasumber : Selama ini sih paling ya membicarakan seputar program-program
perusahaan aja mbak, dan paling itu juga seperlunya aja kami
berkomunikasi dengan warganya karna kan kita juga jarang ketemu
dengan warga.
Saya : Ohh begitu ya pak, baik terima kasih pak atas waktu dan informasinya
Narasumber : Sama-sama mbak.
xxxviii
Lampiran 5
Transkrip wawancara Ketua RW 01 Kaliabang
WAWANCARA
Narasumber : Bapak Fahrul Rozi Ketua RW 01 Jl. Raya Kaliabang,
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi
Tanggal : 29 Maret 2017
Saya : Selamat pagi pak, saya Aldilla Octavia mahasiswi dari
Universitas Negeri Jakarta sedang melakukan penelitian untuk
tugas akhir saya. Saya ingin menanyakan seputar pabrik yg
berada didekat pemukiman sini yaitu PT. Prakarsa Alam
Segar. Keluhan apa yang bapak rasakan mengenai PT.
Prakarsa Alam Segar?
Narasumber : Yaa awal desember kemarin mah bau-bau asap terus ngebul
gitu mba nah itu datangnya dari pabrik tersebut, yang paling
parahnya lagi asapnya itu membuat sesak di pernafasan
mbak, terus juga lingkungan disekitar sini jadi kotor gara-gara
asap dari pembakaran batu bara dari pabrik itu udah gitu
baunya jadi sangit juga jadi ganggu banget tuh mbak bikin
lingkungan sini jadi tercemar. Kami pernah datang langsung
ke pabrik tersebut dan sudah melakukan pertemuan juga tapi
enggak ada tanggapan dan kelanjutan lagi.
xxxix
Saya :Lalu sudah ada yang pernah menyampaikan masalah ini ke
PT. Prakarsa Alam Segar pak?
Narasumber : Sudah pernah mbak warga saya datang langsung ke pabrik
tersebut dan sudah melakukan pertemuan juga tapi enggak
ada tanggapan dan kelanjutan lagi, malah ketika kami ingin
melihat saluran pengolahan limbah asap, kami tidak di kasih
ijin untuk liat, jadi tidak ada keterbukaan dari pabriknya.
Saya : Lalu bagaimana hubungan perusahaan dengan warga sekitar
pak?
Narasumber : Mereka sangat cuek mbak sama warga sini jarang juga
berkunjung liat-liat keadaan warga sini, dan jarang juga tuh
berkomunikasi sama warga sini, makannya setelah ada limbah
asap ini kami protes mbak.
Saya : Apakah ada program yang sudah diberikan oleh PT.
Prakarsa Alam Segar untuk warga sekitar sini pak?
Narasumber : Iya sudah pernah mbak, PT Pakarsa Alam Segar sering
memberikan Mie Sedaap gratis kepada warga sini setiap 6
bulan sekali, terus biasanya juga ada beberapa karyawan
yang bantu-bantu untuk kerja bakti gotong royong bersihin
lingkungan sekitar sini mba lalu suka ngasih bantuan dana
juga untuk kegiatan acara warga sekitar sini contohnya
kegiatan 17 agustusan. Lalu setelah kita melakukan protes ke
xl
pabrik itu dari pihak pabrik juga mengadakan program
pengobatan gratis untuk warga sini dan memberikan santunan
kepada warga-warga yang kurang mampu di sekitar sini.
Saya : Pernah ga pak diajak masuk ke dalam pabrik?
Narasumber : Kami tidak boleh melihat ke dalam pabrik, padahal kami
hanya ingin melihat proses dari pengolahan pembakaran asap
tersebut mengapa sampai bisa terjadi hal seperti ini yang
menyebabkan warga terkena imbas dari pembuangan
pembakaran asap perusahaan tersebut.
Saya : Sudah ada belum bu penanganan dari perusahaan untuk
mengatasi limbah tersebut?
Narasumber : Belum ada mbak sampai saat ini, kami warga sekitar
berharap ada penanganan untuk mengatasi limbah ini, agar
lingkungan kami menjadi lingkungan yang sehat dan bersih
kembali mbak.
Saya : Terima kasih ya bu atas waktunya
Narasumber : Sama-sama mbak, semoga membantu ya mbak
xli
Lampiran 6
CODING SHEET
Dimensi Menetapkan Sasaran
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 5 5 5 5 4 3 2 5 3 3 2 5 4 4
3 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 5 2 3 4 4
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4
5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3
6 2 5 5 5 5 3 3 3 5 2 5 2 2 3 5
7 5 4 5 5 2 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4
8 2 5 1 3 5 4 4 2 5 3 5 5 3 4 5
9 5 4 5 3 3 5 3 5 4 2 2 2 5 2 2
10 4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5
11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
14 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 3
15 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5
16 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5
17 3 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 4
18 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
19 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
xlii
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
20 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
21 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
22 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4
23 5 5 3 2 3 3 3 5 4 3 4 5 5 2 5
24 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 3 4 4
25 5 3 3 5 5 5 3 5 5 3 2 5 2 3 5
26 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5
27 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4
28 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5
29 5 2 2 5 3 2 2 5 4 3 5 2 5 3 5
30 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
31 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 5
32 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
33 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
34 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5
35 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
36 5 4 5 5 5 4 2 5 5 4 4 3 3 5 5
37 5 4 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4
38 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5
39 5 4 5 4 4 5 3 2 3 2 4 3 2 2 2
40 4 4 3 4 5 3 3 5 5 5 4 2 4 4 5
41 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5
xliii
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
42 3 3 3 4 5 3 3 5 4 3 4 3 4 4 5
43 4 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 4
44 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5
45 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5
46 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 5
47 3 5 3 5 5 5 3 5 3 3 5 5 3 5 5
48 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5
49 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
50 3 3 2 3 5 2 5 3 4 3 3 2 3 3 5
51 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5
52 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4
53 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5
54 3 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 3 4
55 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5 4 3 3 4 5
xliv
Dimensi Mengenali Komunitas
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 2 4 4 3 4 4 4 5 5
2 2 4 2 3 4 2 4 4 4
3 5 4 2 3 4 2 4 4 5
4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 4 2 4
6 3 3 3 2 2 2 4 4 5
7 5 5 5 4 3 5 5 2 5
8 1 5 5 5 3 3 4 3 4
9 3 3 3 5 3 3 4 2 5
10 1 3 4 4 4 4 3 4 4
11 5 4 4 4 4 3 5 2 3
12 1 5 5 5 5 5 4 3 5
13 4 2 3 4 4 3 4 2 4
14 3 5 4 4 5 4 5 5 5
15 2 5 5 4 4 5 3 4 4
16 2 4 4 4 4 4 5 4 5
17 5 4 3 4 5 4 4 4 5
18 2 5 5 5 5 5 4 4 5
19 2 4 4 4 4 4 3 3 3
xlv
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24
20 2 4 4 4 4 4 5 5 5
21 2 4 4 4 4 4 5 4 5
22 1 3 5 2 4 4 5 5 4
23 2 3 2 2 2 3 4 4 2
24 1 3 4 4 3 3 5 5 5
25 3 3 2 2 2 3 3 4 2
26 5 5 5 5 5 5 4 5 5
27 1 4 4 4 3 4 4 3 2
28 5 5 5 5 5 5 4 3 4
29 3 1 3 3 5 2 4 4 2
30 1 4 4 4 5 5 4 4 3
31 5 5 4 4 5 4 4 5 4
32 5 4 4 4 4 4 4 3 4
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 4 4 4 4 4 4 4 4
35 5 4 4 4 4 4 5 5 5
36 1 2 5 4 5 4 4 4 3
37 4 2 3 4 5 5 4 3 4
38 4 4 4 4 5 5 4 4 4
39 3 2 2 2 3 2 4 4 4
40 3 4 3 3 3 3 5 4 3
41 4 4 5 4 5 5 4 3 3
xlvi
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24
42 4 3 3 3 3 3 5 4 3
43 2 3 2 4 4 4 5 4 4
44 1 3 4 4 3 4 5 5 4
45 1 5 5 5 5 5 5 4 4
46 1 4 4 4 4 4 4 4 5
47 3 5 5 3 5 3 4 4 4
48 1 4 4 4 4 4 5 4 5
49 5 4 4 4 4 4 5 4 5
50 4 1 3 3 5 4 4 5 3
51 5 5 5 4 4 4 4 4 4
52 4 2 4 3 4 4 5 4 3
53 4 4 5 4 5 5 5 5 4
54 5 5 5 4 3 4 4 4 4
55 4 2 4 3 4 4 5 4 5
xlvii
Dimensi Petunjuk Untuk Program Community Relations yang Efektif
No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 1 4 4 4 5
2 3 4 3 5 4 2 3 1 4 5 3 4 3 2 3
3 4 4 4 3 5 2 3 5 2 3 5 5 2 2 2
4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 3 4 5
5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 2 3 5 2 1 2
6 4 4 4 2 3 2 3 2 2 1 3 4 3 4 4
7 5 5 5 4 5 3 4 5 3 3 3 5 1 2 2
8 3 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4
9 3 4 4 3 5 2 5 5 5 4 2 5 4 4 4
10 3 4 3 3 5 2 5 2 2 1 1 5 2 1 2
11 5 5 5 4 5 4 4 3 1 5 4 5 1 5 5
12 2 3 3 5 5 5 5 2 4 5 3 4 3 2 1
13 4 4 5 3 5 3 4 1 1 4 4 3 4 4 2
14 5 5 5 4 5 4 4 4 2 5 4 1 3 1 5
15 3 4 3 5 5 5 4 1 4 5 4 3 2 2 2
16 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 1 3 4 2
17 4 4 4 4 5 4 5 2 2 4 4 4 4 2 4
18 4 4 4 5 4 4 4 1 5 4 4 3 3 4 2
19 3 3 3 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 1
xlviii
No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
20 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 2 1
21 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 1 3 5 5
22 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 1 3 4 4
23 4 5 4 3 5 3 3 4 3 4 5 2 4 4 4
24 5 5 5 3 3 2 5 3 5 5 4 5 5 5 5
25 3 4 3 3 5 2 4 4 4 1 5 2 2 3 2
26 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 4 2 4 1
27 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 4 4
28 3 3 2 5 5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 3
29 4 4 4 2 2 2 5 3 5 4 5 2 4 4 2
30 3 4 3 4 2 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4
31 4 4 4 2 4 4 5 4 2 1 1 4 4 4 5
32 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 2
33 5 5 5 1 5 5 5 4 2 5 4 2 3 5 1
34 3 4 3 1 2 4 4 4 4 1 1 3 3 2 3
35 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 2 2 5 1
36 3 4 3 1 3 3 4 3 4 4 1 5 4 3 3
37 2 3 3 2 5 3 4 5 4 4 4 5 4 2 3
38 4 4 4 5 2 5 4 4 4 1 1 4 4 4 4
39 3 4 3 2 4 3 2 5 4 3 4 3 3 2 3
40 4 3 3 4 1 2 1 4 5 3 4 5 4 3 3
41 3 3 3 5 4 5 2 4 3 3 1 4 3 3 3
xlix
No 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
42 4 3 3 2 3 3 3 3 5 2 4 5 2 3 3
43 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 2 5 5
44 4 4 3 1 3 2 2 5 5 2 5 3 3 4 3
45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 2 4 4
46 3 3 4 1 4 3 3 4 5 4 1 5 3 4 5
47 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
48 3 3 4 2 4 3 2 3 5 3 1 5 3 5 5
49 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 2 3 2 2 4 5 2 5 5 3 4 4
51 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 1 4 4 4 4
52 4 3 3 3 4 2 3 3 5 3 3 4 2 3 3
53 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
54 3 4 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 2 4 4
55 5 5 4 3 4 2 3 3 5 4 5 4 3 4 4
l
Dimensi Berkomunikasi Dengan Komunitas
No 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
1 5 5 5 4 4 5 4 4 2 3 2 2
2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3
3 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 4 4
4 2 2 5 3 3 3 4 2 4 4 3 3
5 4 3 4 2 3 5 5 1 1 5 3 3
6 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 4 2
7 1 5 5 2 2 5 4 1 2 2 4 3
8 5 3 5 3 2 3 3 4 2 5 2 2
9 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 4 2
10 2 3 2 3 3 3 4 2 2 4 1 1
11 2 3 1 4 2 4 2 2 2 3 4 1
12 5 2 5 3 1 5 1 1 3 4 4 4
13 2 2 1 5 3 3 4 3 2 4 1 1
14 1 2 5 3 1 2 5 1 3 3 4 2
15 2 2 2 1 3 2 1 1 1 3 2 2
16 3 4 4 3 1 5 5 1 1 2 1 1
17 2 3 2 1 3 1 4 1 2 4 2 2
18 3 4 4 3 1 4 4 3 2 4 4 2
19 2 5 2 4 2 4 1 1 4 4 2 2
20 3 3 5 3 2 1 2 3 2 3 4 2
li
No 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
21 2 3 1 3 4 2 3 4 2 4 5 2
22 4 5 4 3 2 3 4 1 4 3 1 1
23 2 2 1 3 1 3 1 2 1 2 3 3
24 3 1 3 1 1 5 4 2 3 2 2 2
25 2 2 2 3 2 5 4 2 1 3 2 2
26 1 5 5 1 2 4 2 2 4 2 2 2
27 2 5 2 3 3 5 4 1 1 3 3 3
28 1 3 5 1 2 4 4 1 4 4 2 2
29 2 5 4 2 3 5 4 1 3 3 1 1
30 2 2 1 1 4 5 4 2 2 4 4 4
31 2 1 2 1 3 5 5 1 5 3 1 1
32 2 1 4 2 5 5 4 1 1 4 4 4
33 1 2 2 1 2 5 4 3 1 2 3 3
34 2 4 5 2 2 2 4 2 4 4 4 4
35 1 5 1 4 1 4 4 3 2 2 4 4
36 2 4 3 2 3 5 4 2 1 3 2 2
37 1 2 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5
38 3 4 3 4 1 5 4 2 2 3 2 2
39 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4
40 2 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 2
41 3 1 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3
42 3 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4
lii
No 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
43 2 1 3 1 1 5 5 1 1 2 2 2
44 1 5 4 2 2 4 4 1 2 4 1 1
45 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 1 1
46 5 5 5 1 3 5 4 2 2 3 4 4
47 3 4 3 2 3 5 3 3 2 4 1 1
48 5 3 5 2 3 4 4 2 2 3 3 3
49 4 4 4 1 4 4 4 1 1 3 1 1
50 3 3 3 2 2 5 4 2 5 5 5 5
51 4 4 4 1 2 4 3 3 1 3 2 2
52 3 5 3 1 5 4 4 1 2 3 4 4
53 4 5 4 3 2 4 4 2 4 4 2 2
54 4 4 4 4 1 4 2 2 4 2 4 4
55 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3
liii
Saluran Komunikasi
No 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 5 4 3 4 3 4 3 2
2 5 3 2 5 4 2 2 4 3
3 2 3 2 3 5 3 4 4 2
4 2 3 2 4 4 2 4 3 2
5 3 1 2 4 5 3 3 4 2
6 2 3 5 3 3 4 4 3 2
7 1 5 2 4 5 2 5 5 1
8 2 3 2 4 4 1 5 3 1
9 2 3 4 4 5 2 4 5 2
10 2 2 2 3 4 2 4 5 2
11 2 3 2 2 4 2 5 3 2
12 1 4 4 4 4 3 1 2 1
13 4 3 2 2 4 2 3 3 2
14 2 2 1 4 5 3 4 2 1
15 1 3 2 4 3 4 4 4 2
16 2 3 3 3 5 2 2 2 1
17 2 3 2 4 5 4 4 5 1
18 4 5 2 2 5 2 5 1 2
19 2 3 2 5 4 1 2 4 1
liv
No 52 53 54 55 56 57 58 59 60
20 2 5 3 4 5 4 4 2 3
21 2 3 1 5 4 1 1 2 1
22 1 4 4 3 5 1 4 5 3
23 5 4 1 4 5 2 2 4 1
24 5 3 3 4 5 5 1 2 1
25 2 4 4 5 5 3 1 2 1
26 4 4 2 3 5 3 3 4 1
27 2 4 4 4 2 4 4 4 4
28 4 3 1 2 4 3 5 4 1
29 2 2 3 3 5 3 2 2 1
30 4 4 2 3 5 4 4 3 1
31 2 2 2 3 5 3 2 4 1
32 2 4 4 3 4 4 3 3 1
33 4 4 2 4 4 4 2 3 1
34 1 3 4 3 3 4 3 2 1
35 4 4 1 2 4 3 3 4 4
36 2 2 2 3 5 5 1 2 2
37 2 5 1 4 4 2 1 4 1
38 2 4 4 4 4 1 4 2 2
39 1 5 2 3 5 4 2 4 2
40 2 3 2 3 5 1 3 1 1
41 4 4 2 4 4 2 2 2 1
lv
No 52 53 54 55 56 57 58 59 60
42 2 4 5 4 4 4 1 4 3
43 1 5 1 2 5 2 2 5 1
44 3 3 5 4 4 3 3 3 1
45 1 4 2 5 4 4 1 3 1
46 4 2 2 4 4 4 2 4 2
47 2 3 4 5 4 2 2 4 1
48 2 3 2 5 4 4 3 3 2
49 4 3 5 4 5 3 5 4 4
50 2 3 1 4 4 4 2 4 2
51 4 4 3 3 4 4 5 3 2
52 2 3 1 5 4 3 1 3 1
53 3 2 2 3 5 2 1 5 1
54 2 3 5 3 5 5 3 4 5
55 3 4 2 3 5 4 1 4 1
lvi
Curriculum Vitae
A. Data Pribadi
Nama : Aldilla Octavia
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 4 Oktober 1996
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Lajang
Tinggi, berat badan : 165 cm, 63 kg
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jl. Johar Baru 4a No.2 RT11/05
Kel. Johar Baru Kec. Johar Baru Jak-Pus
Nomor Handphone : 082299992496
E-mail : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2002 – 2008 : SDN Johar Baru 01 Pagi Jakarta Pusat
2. 2008 – 2011 : SMPN 216 Jakarta Pusat
3. 2011 – 2014 : SMAN 4 Jakarta Pusat
4. 2014 - Sekarang: Program Diploma (D-III) Public Relations
Universitas Negeri Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
1. Osis SMPN 216 Jakarta
2. Osis SMAN 4 Jakarta sebagai Sekretaris I OSIS
3. Hima Humas UNJ sebagai staff Departemen Publikasi
4. BEM Prodi DIII Humas UNJ sebagai Kepala Departemen Publikasi