Tugas Asma Epigenetik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    1/20

    EPIGENETIK PADA ASMA

    Abstrak:

    Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakatyang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan dan tidak mengganggu

    aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian. Adanya

    peningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh perubahan faktor epigenetik ( terwariskan

    selain adanya hubungan dengan urutan DNA ) dan lingkungan hidup yang berubah. Mekanisme epigenetik

    melibatkan beberapa tingkat pengaturan yang memiliki penanda primer dan sekunder sebagai berikut

    perubahan kovalen DNA (metilasi dan hidroksimetilasi dari sitosin pada dinukleotida !p") dan protein

    yang berkaitan dengan DNA (histon metilasi, asetilasi, ubi#uinasi, dan fosforilasi) yang mempengaruhi

    struktur dan fungsi yang lebih tinggi pada area genom. Namun kemampuan ini juga dapat menjadi

    bumerang, seperti pada alergi yang merupakan salah satu faktor pen$etus terbesar untuk terjadinya asma,

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Asma adalah penyakit saluran napas kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan

    masyarakat yang serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat ringan dan tidak

    mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan

    harian. %roduktivitas menurun akibat tidak bekerja atau sekolah, dan dapat menimbulkandisability (ke$a$atan), sehingga menambah penurunan produktiviti serta menurunkan kualitas hidup.

    Asma disebabkan oleh interaksi lingkungan dan genetika yang merupakan kombinasi yang rumit dan

    belum sepenuhnya dimengerti. &emua faktor ini memengaruhi baik tingkat keparahan dan juga respons

    terhadap terapi. Adanya peningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh perubahan faktor

    epigenetik (terwariskan selain adanya hubungan dengan urutan DNA ) dan lingkungan hidup yang berubah.

    Epigenetik adalah studi tentang perubahan fenotipe atau ekspresi genetika yang disebabkan oleh

    mekanisme selain perubahan sekuens DNA dasar. 'pigenetika berasal dari bahasa unani , epi- yang berarti

    di atas atau menutupi , dan * genetika . +idak ada perubahan pada sekuens DNA dasar, melainkan faktor

    non genetika yang menyebabkan ekspresi gen organisme berubah

    Mekanisme epigenetik melibatkan beberapa tingkat pengaturan yang memiliki penanda primer dan

    sekunder sebagai berikut perubahan kovalen DNA (metilasi dan hidroksimetilasi dari sitosin pada

    dinukleotida !p") dan protein yang berkaitan dengan DNA (histon metilasi, asetilasi, ubi#uinasi, dan

    fosforilasi) yang mempengaruhi struktur dan fungsi yang lebih tinggi pada area genom yaitu gen

    promotor, keseluruhan kromosom, dan keseluruhan genom. %emprograman epigenetik terpi$u dan

    https://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fenotipehttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Fenotipehttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekspresi_genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetik

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    2/20

    menyediakan plastisitas ekspresi gen sebagai respon terhadap perubahan lingkungan. -emampuan adaptasi

    ekspresi gen ini dapat menguntungkan karena proses adaptasi manusia terhadap serta proses evolusi

    (karena modifikasi epigenetik ini diturunkan) terhadap lingkungan dapat berlangsung lebih $epat. Namun

    kemampuan ini juga dapat menjadi bumerang, seperti pada alergi yang merupakan salah satu faktor

    pen$etus terbesar untuk terjadinya asma, karena paparan terhadap lingkungan yang potensial dapat

    menyebabkan maladaptasi.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi

    Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak

    sel dan elemennya. nflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan

    napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada

    terasa berat dan batuk*batuk terutama malam dan atau dini hari. 'pisodik tersebut

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    3/20

    berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali

    bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan.

    /. 'tiologi dan 0aktor risiko

    Asma disebabkan oleh interaksi lingkungan dan genetika yang merupakan kombinasi yang

    rumit dan belum sepenuhnya dimengerti. &emua faktor ini memengaruhi baik tingkat keparahan dan

    juga respons terhadap terapi. Adanya peningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh

    perubahan faktor epigenetik (terwariskan selain adanya hubungan dengan urutan DNA ) dan

    lingkungan hidup yang berubah.

    1isiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host

    fa$tor) dan faktor lingkungan. 0aktor pejamu disini termasuk predisposisi genetik

    yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma, yaitu genetik asma, alergik (atopi) ,

    hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras. 0aktor lingkungan mempengaruhi

    individu dengan ke$enderungan2 predisposisi asma untuk berkembang menjadi

    asma, menyebabkan terjadinya eksaserbasi dan atau menyebabkan gejala*gejala asma

    menetap. +ermasuk dalam faktor lingkungan yaitu alergen, sensitisasi lingkungan

    kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosioekonomi

    dan besarnya keluarga. nteraksi faktor genetik atau pejamu dengan lingkungan

    dipikirkan melalui kemungkinan pajanan lingkungan hanya meningkatkan risiko

    asma pada individu dengan genetik asma, baik lingkungan maupun genetik masing*

    masing meningkatkan risiko penyakit asma.

    Faktor peja !

    Asma adalah penyakit yang diturunkan telah terbukti dari berbagai penelitian.

    %redisposisi genetik untuk berkembangnya asma memberikan bakat2 ke$enderungan

    untuk terjadinya asma. 0enotip yang berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan

    ukuran subjektif (gejala) dan objektif (hipereaktiviti bronkus, kadar g' serum) danatau keduanya. -arena kompleksnya gambaran klinis asma, maka dasar genetik asma

    dipelajari dan diteliti melalui fenotip*fenotip perantara yang dapat diukur se$ara

    objektif seperti hipereaktiviti bronkus, alergik2 atopi, walau disadari kondisi tersebut

    tidak khusus untuk asma. /anyak gen terlibat dalam patogenesis asma, dan beberapa

    kromosom telah diidentifikasi berpotensi menimbulkan asma, antara3lain !D45,

    https://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNAhttps://id.wikipedia.org/wiki/Epigenetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terwariskan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Urutan_DNA

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    4/20

    "%/6, !!17, !D44, 891,N:&;, reseptor agonis beta4, "&+%; dan gen*gen yang

    terlibat dalam menimbulkan asma dan atopi yaitu 104, 8*p dan terdiri atas gen kelas , dan dan

    lainnya seperti gen +N0*?. /anyak studi populasi mengamati hubungan antara

    respons g' terhadap alergen spesifik dan gen =8A kelas dan reseptor sel +,

    didapatkan hubungan kuat antara =8A alel D1/; ;6 dengan respons terhadap

    alergen.

    Genetik engontro" sitokin proin#"a asi

    -romosom ;;,;4,;< memiliki berbagai gen yang penting dalam

    berkembangnya atopi dan asma. 0enotip alergik dikaitkan dengan kromosom ;;,

    kromosom ;4 mengandung gen yang mengkode 0N*g, mast cell growth factor,

    insulin-like growth factor dan nictric oxide synthase . &tudi berkesinambungan

    menunjukkan ada ikatan positif antara petanda*petanda pada lokus ;4#, asma dan

    g', demikian pula kromosom ;7 dan ;9.

    0aktor 1isiko pada asma

    Faktor Peja !%rediposisi genetik

    Atopi

    =iperesponsif jalan napas

    @enis kelamin

    1as2 etnik

    Faktor Lingk!ngan

    Me pengar!$i berke bangn%a as a pa&a in&i'i&! &engan pre&isposisi as aAlergen di dalam ruangan

    Mite domestik

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    5/20

    Alergen binatang

    Alergen ke$oa

    @amur (fungi, molds, yeasts)

    Alergen di luar ruangan

    +epung sari bunga

    @amur (fungi, molds, yeasts)

    /ahan di lingkungan kerja

    Asap rokok

    %erokok aktif

    %erokok pasif

    %olusi udara

    %olusi udara di luar ruangan

    %olusi udara di dalam ruangan

    nfeksi pernapasan

    =ipotesis higiene

    nfeksi parasit

    &tatus sosioekonomi

    /esar keluarga

    Diet dan obat:besiti

    Faktor Lingk!ngan

    Men(et!skan eksaserbasi &an ata!) en%ebabkan geja"a*geja"a as a enetapAlergen di dalam dan di luar ruangan

    %olusi udara di dalam dan di luar ruangan

    nfeksi pernapasan

    Exercise dan hiperventilasi%erubahan $ua$a

    &ulfur dioksida

    Makanan, aditif (pengawet, penyedap, pewarna makanan), obat*obatan

    'kspresi emosi yang berlebihan

    Asap rokok

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    6/20

    ritan (a.l. parfum, bau*bauan merangsang, household spray )

    Mutasi pada kluster*kluster gen sitokin pada kromosom 6 dihipotesiskan sebagai

    predisposisi terjadinya asma. /erbagai gen pada kromosom 6# berperan dalam

    progresiviti inflamasi baik pada asma maupun atopi, yaitu gen yang mengkode sitokin 8*

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    7/20

    Ha" "ain %ang per"! &iperti bangkan &a"a ri0a%at pen%akit :

    * 1iwayat keluarga (atopi)

    * 1iwayat alergi 2 atopi

    * %enyakit lain yang memberatkan

    * %erkembangan penyakit dan pengobatan

    D. -lasifikasi Asma

    Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit dan pola

    keterbatasan aliran udara. -lasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagi

    pengobatan dan peren$anaan penatalaksanaan jangka panjang, semakin berat asma

    semakin tinggi tingkat pengobatan. /erat penyakit asma diklasifikasikan berdasarkan

    gambaran klinis sebelum pengobatan dimulaidiagnosis alergi2 atopi.

    -lasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis (&ebelum %engobatan)

    Derajat

    As a

    Geja"a Geja"a Ma"a Faa" par!

    I1 Inter iten B!"anan APE 2345

    B "ejala C; 2minggu

    B +anpa gejala diluar

    serangan

    B &erangan singkat

    B E 4 kalisebulan

    B F'% ; G 5HI nilai prediksi

    A%' G 5HI nilai terbaik

    B Fariabiliti A%' C 4HI

    II1 Persisten Mingg!an APE 6 345

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    8/20

    +ingan

    B "ejala J; 2minggu,

    tetapi C ; 2 hari

    B &erangan dapat

    menggangguaktiviti

    dan tidur

    B J 4 kalisebulan

    B F'% ; G 5HI nilai prediksi

    A%' G 5HI nilai terbaik

    B Fariabiliti A%' 4H*HI nilai terbaik

    B Fariabiliti A%' J

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    9/20

    Tahapan Pengobatan yang digunakan saat penilaian

    Geja"a &an Faa" par!

    &a"a Pengobatan

    Ta$ap IInter it

    en

    Ta$ap Persisten+ingan

    Ta$ap ; Persisten se&ang

    +ahap ntermiten

    "ejala C ; 2 mgg

    &erangan singkat

    "ejala malam C 4 2 bln

    0aal paru normal di luar serangan

    ntermiten

    %ersisten1ingan

    %ersisten &edang

    +ahap %ersisten 1ingan

    "ejala J; 2 mgg, tetapi C; 2hari

    "ejala malam J4 2bln, tetapiC; 2mgg

    0aal paru normal di luar serangan

    %ersisten1ingan

    %ersisten&edang

    %ersisten /erat

    +ahap %ersisten &edang

    "ejala setiap hari

    &erangan mempengaruhiaktiviti dan tidur

    "ejala malam J ; 2mgg

    >HICF'% ; C5HI nilai prediksi

    %ersisten&edang

    %ersisten/erat

    %ersisten /erat

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    10/20

    >HICA%'C5HI nilai terbaik

    +ahap F %ersisten /erat

    "ejala terus menerus

    &erangan sering

    "ejala malam sering

    F'% ; K >HI nilai prediksi,atau

    A%' K >HI nilai terbaik

    %ersisten

    /erat

    %ersisten

    /erat

    %ersisten /erat

    '. %atogenesis

    Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. /erbagai sel inflamasi

    berperan terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit +, makrofag, neutrofil dan sel

    epitel. 0aktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau

    pen$etus inflamasi saluran napas pada penderita asma. nflamasi terdapat pada

    berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten. nflamasi

    dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma alergik, asma nonalergik,

    asma kerja dan asma yang di$etuskan aspirin.

    INFLAMASI AKUT

    %en$etus serangan asma dapat disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain

    alergen, virus, iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi akut yang terdiri atas

    reaksi asma tipe $epat dan pada sejumlah kasus diikuti reaksi asma tipe lambat.

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    11/20

    +eaksi As a Tipe

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    12/20

    mengalami sheeding . Mekanisme terjadinya masih diperdebatkan tetapi dapat

    disebabkan oleh eksudasi plasma, eosinophil granule protein , oxygen free-radical ,

    +N0*alfa, mast-cell proteolytic enzym dan metaloprotease sel epitel.

    E=SIN=FIL

    'osinofil jaringan (tissue eosinophil) karakteristik untuk asma tetapi tidak

    spesifik. 'osinofil yang ditemukan pada saluran napas penderita asma adalah dalam

    keadaan teraktivasi. 'osinofil berperan sebagai efektor dan mensintesis sejumlah

    sitokin antara lain 8*, "M*!&0, +N0*alfa serta mediator lipid antara

    lain 8+!7 dan %A0. &ebaliknya 8*

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    13/20

    "ambar 4.

    nflamasi

    danremodeling

    pada asma

    Makro#ag

    Merupakan sel terbanyak didapatkan pada organ pernapasan, baik pada orang

    normal maupun penderita asma, didapatkan di alveoli dan seluruh per$abangan

    bronkus. Makrofag dapat menghasilkan berbagai mediator antara lain leukotrin, %A0

    serta sejumlah sitokin. &elain berperan dalam proses inflamasi, makrofag juga berperan

    pada regulasi airway remodeling. %eran tersebut melalui a.l sekresi growth-promoting

    factors untuk fibroblast, sitokin, %D"0 dan +"0*b.

    AIRWAY REMODELING

    %roses inflamasi kronik pada asma akan meimbulkan kerusakan jaringan yang

    se$ara fisiologis akan diikuti oleh proses penyembuhan (healing pro$ess) yang

    menghasilkan perbaikan (repair)dan pergantian selsel mati2rusak dengan sel*sel yang

    baru. %roses penyembuhan tersebut melibatkan regenerasi2perbaikan jaringan yang

    rusak2injuri dengan jenis sel parenkim yang sama dan pergantian jaringan yang

    rusak2injuri dengan jaringan peyambung yang menghasilkan jaringan skar. %ada asma,

    kedua proses tersebut berkontribusi dalam proses penyembuhan dan inflamasi yang

    kemudian akan menghasilkan perubahan struktur yang mempunyai mekanisme sangat

    kompleks dan banyak belum diketahui dikenal dengan airway remodeling. Mekanisme

    tersebut sangat heterogen dengan proses yang sangat dinamis dari diferensiasi, migrasi,

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    14/20

    maturasi, dediferensiasi sel sebagaimana deposit jaringan penyambung dengan diikuti

    oleh restitusi2pergantian atau perubahan struktur dan fungsi yang dipahami sebagai

    fibrosis dan peningkatan otot polos dan kelenjar mukus. %ada asma terdapat saling

    ketergantungan antara proses inflamasi dan remodeling . nfiltrasi sel*sel inflamasi

    terlibat dalam proses remodeling, juga komponen lainnya seperti matriks ekstraselular,

    membran retikular basal, matriks interstisial, fibrogenic growth factor , protease dan

    inhibitornya, pembuluh darah, otot polos, kelenjar mukus.

    %erubahan struktur yang terjadi

    =ipertrofi dan hiperplasia otot polos jalan napas

    O =ipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus

    O %enebalan membran reti$ular basal

    O %embuluh darah meningkat

    O Matriks ekstraselular fungsinya meningkat

    O %erubahan struktur parenkim

    O %eningkatan fibrogenic growth factor menjadikan fibrosis

    "ambar 6.

    %erubahan

    struktur

    pada

    airway

    remodeling dan

    konsekuensi klinis

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    15/20

    Dari uraian di atas, sejauh ini airway remodeling merupakan f enomena sekunder dari inflamasi atau

    merupakan akibat inflamasi yang terus menerus (longstanding inflammation).

    -onsekuensi klinis airway remodeling adalah peningkatan gejala dan tanda asma seperti

    hipereaktiviti jalan napas, masalah distensibiliti2regangan jalan napas dan obstruksi jalan

    napas. &ehingga pemahaman airway remodeling bermanfaat dalam manajemen asma

    terutama pen$egahan dan pengobatan dari proses tersebut

    Pe ikiran bar! engenai patogenesis as a &ikaitkan &engan terja&in%a Air0a%

    re o&e"ing

    Disadari lingkungan sangat berpengaruh pada terjadinya ataupun perburukan asma.

    %eningkatan kekerapan asma adalah akibat perubahan lingkungan yang beraksi pada

    genotip asma baik sebagai induksi berkembangnya asma atau memperburuk asma yang

    sudah terjadi. Di samping itu dipahami terjadinya kerusakan epitel dan perubahan sifatepitel bronkus pada asma seperti lebih rentan untuk terjadinya apoptosis akibat oksidan,

    meningkatnya permeabiliti akibat pajanan polutan, meningkatnya penglepasan sitokin

    dan mediator inflamasi dari epitel akibat pajanan polutan, yang berdampak pada proses

    inflamasi dan remodeling . &tudi pada binatang per$obaan mendapatkan bahwa injuri sel

    epitel menghasilkan penglepasan mediator proinflamasi yang bersifat fibroproliferasi dan

    profibrogenic growth factors terutama +"0*b dan familinya (fibroblast growth fa$tor,

    insulin growth fa$tor, endothelin*;, platelet*derived growth fa$tor, dan sebagainya) yang

    berdampak pada remodeling. Dari berbagai mediator tersebut, !"#-b adalah paling

    paling penting karena mempromosi diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas yang

    kemudian akan mensekresi kolagen interstisial , sedangkan mediator2 growth factor

    lainnya sebagai mitogen otot polos dan sel endotel. +"0*b dan efeknya pada fibroblas

    dan miofibroblas dimulai pada sel epitel dan diteruskan ke submukosa. -omunikasi

    antara sel*sel epitel dan sel*sel mesenkim tersebut dikaitkan dengan perkembangan

    embriogenik jalan napas mendatangkan pikiran adanya epithelial mesen$hymal tropi$

    unit ('M+P) yang tetap aktif setelah lahir atau menjadi reaktivasi pada asma dan

    menimbulkan remodeling jalan napas pada asma. /erdasrkan pemikirantersebut,

    inflamasi dan remodeling yang terjadi pada asma adalah konsekuensi dari peningkatan

    ke$enderungan injuri, kelemahan penyembuhan luka atau keduanya.

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    16/20

    +eori +=*4 dan 'M+P

    +eori lingkungan, terjadinya remodeling pada asma serta tidak $ukupnya sitokin

    proinflamasi untuk menjelaskan remodeling tersebut dan per$obaan binatang yang

    menunjukkan peran 'M+P mendatangkan pemikiran baru pada patogenesis asma

    Dipahami asma adalah inflamasi3kronik jalan napas melalui mekanisme +h*4. Akan

    tetapi berbagai sitokin yang merupakan hasil aktivasi +h*4 (sitokin l*;

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    17/20

    0aktor epigenetik pada asma tersebut berkaitan dengan adanya alergi yang merupakan salah satu

    faktor pen$etus terjadinya asma. %enyakit asama dan alergi memiliki hubungan yang erat satu sama

    lain. Alergi memiliki kontribusi yang besar pada asma, reaksi imunologi tubuh terhadap alergen yang

    masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan mun$ulnya gejala asma. Alergen yang umumnya dapat

    menimbulkan asma antara lain, debu, bulu binatang, serbuk sari pada bunga yang biasanya terbawa

    angin, jamur, asap rokok, asap kendaraan dan asap yang berasal dari hasil pembakaran, udara dingin,

    aroma yang kuat dari bahan kimia tertentu , seperti pada parfum, dan kelelahan atau stress yang

    dialami seseorang. Alergen ini akan mempengaruhi sistem imun sehingga menimbulkan proses

    inflamasi pada saluran nafas dan memi$u terjadinya asma.

    ". 'pigenetik alergi sebagai salah satu faktor pen$etus asma

    8ingkungan kompleks imun janin harus mengalami perubahan agar sistem imunibu dapat bertoleransi dengan antigenitas janin. %erubahan sistem imun ini diawali

    dengan datangnya 0:Q%

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    18/20

    =. Determinan epigenetik pada penyakit alergi

    &eperti yang telah dijelaskan di atas, alergi merupakan ekspresi akhir dari

    genotipe seseorang yang berespon terhadap perubahan lingkungan melalui

    pemprograman epigenetik. Determinan yang mempengaruhi ekspresi akhir ini adalah

    sebagai berikut

    ;. "enotipe yang diturunkan

    :rang tua yang menderita alergi merupakan determinan terkuat dari penyakit

    alergi pada anak. =al ini dikarenakan ke$enderungan aktivitas faktor*faktor

    modifikasi dari ekspresi genetik yang dimiliki kedua orang tua, akan diturunkan

    kepada keturunannya dan menjadi $etakan perintah pada saat pemprograman

    epigenetik.

    %engaruh ini digambarkan pada tabel

    %engaruh riwayat alergi pada ibu lebih menentukan perkembangan alergi anak

    daripada riwayat alergi ayah. =al ini dikarenakan adanya interaksi imun yang lebih

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    19/20

    banyak pada saat sirkulasi materno*fetal. %ada ibu alergi, terjadi modifikasi interaksi

    imun yaitu penurunan respon +h; 0N*R terhadap antigen bayi. %erbedaan sitokin

    terjadi dan menyebabkan terlambatnya maturasi +h; saat neonatus.

    4. %aparan asap rokok dan polutan lain pada epigenetik alergi

    &tres oksidatif yang dihasilkan dari paparan asap rokok dan polutan, dapat mempengaruhi

    pemprograman epigenetik melalui aktivasi nuclear factor k$ (N0*k/), modifikasi histon, dan

    remodeling kromatin dari gen proinflamasi. %ada paparan asap rokok terjadi penurunan aktivitas

    deasetilasi histon (=DA!) yang berakibat pada aktivasi N0*kb (faktor yang dapat menginduksi

    modifikasi histon yang mengaktivasi atau membungkam gen inflamasi dan jalur transduksi sinyal lain)

    dan ekspresi 8*> dan 8*5. &edangkan pada asap kendaraan, terjadi augmentasi produksi dari g' dari

    sensitisasi g' lewat hipermetilasi 0N" dan hipometilasi dari lokus 87 serta peningkatan metilasi

    acyl-Coa synthetase long-chain family member % (A!&8

  • 8/16/2019 Tugas Asma Epigenetik

    20/20

    BAB III

    KESIMPULAN

    %eningkatan laju penderita asma belakangan ini disebabkan oleh perubahan faktor epigenetik

    (terwariskan selain adanya hubungan dengan urutan DNA ) dan lingkungan hidup yang berubah.. 0aktor epigenetik pada asma tersebut berkaitan dengan adanya alergi yang merupakan salah satu faktor pen$etus

    terjadinya asma. %enyakit asama dan alergi memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Alergi memiliki

    kontribusi yang besar pada asma, reaksi imunologi tubuh terhadap alergen yang masuk ke dalam tubuh

    dapat menyebabkan mun$ulnya gejala asma.

    %erubahan sistem imun pada alergi sebagai penyebab asma ini diawali dengan

    datangnya 0:Q%