15
BAB II PEMBAHASAN PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA 1. SIFAT AUDIT Peran auditor dalam masyarakat, dan bagaimana tanggung jawab auditor makin meningkat hingga mencakup pelaporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan terbuka. Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen. Untuk melakukan audit harus ada informasi yang dapat di verifikasi dan beberapa standar (criteria) yang dapat dopakai auditor untuk mengevaluasi informasi itu. Informasi ini bisa dan memiliki beberapa bentuk. Auditor biasanya menggunakan informasi yang terukur termasuk laporan keuangan perusahaan dan PPh seseorang. Informasi dan kinerja yang telah ditetapkan Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.auditor

Tugas Audit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Audit

BAB II

PEMBAHASAN

PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA

1. SIFAT AUDIT

Peran auditor dalam masyarakat, dan bagaimana tanggung jawab auditor makin

meningkat hingga mencakup pelaporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas

pelaporan keuangan perusahaan terbuka.

Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan

dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan.

Auditing harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen.

Untuk melakukan audit harus ada informasi yang dapat di verifikasi dan beberapa

standar (criteria) yang dapat dopakai auditor untuk mengevaluasi informasi itu. Informasi ini

bisa dan memiliki beberapa bentuk. Auditor biasanya menggunakan informasi yang terukur

termasuk laporan keuangan perusahaan dan PPh seseorang.

Informasi dan kinerja yang telah ditetapkan

Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi

dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi

tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.auditor juga mengaudit informasi

yang lebih subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan efisiensi operasi manufaktur.

Untuk kriteria yang lebih subjektif, kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor

dan entitas yang diaudit telah menyepakati kriteria yang akan digunakan sebelum audit

dimulai. Sebagai contoh, dalam audit atas efektivitas aspek-aspek khusus dalam operasi

komputer, kriterianya mungkin mencakup tingkat kesalahan input atau output yang masih

bias ditolerir.

Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi

yang sedang diaudit. Dalam audit ataslaporan keuangan historis oleh kantor akuntan publik

(KAP), kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

Page 2: Tugas Audit

Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan

apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dangan kriteria yang telah ditetapkan.

Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:

1. Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

2. Komunikasi terulis dengan pihak luar

3. Observasi oleh auditor

4. Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit,auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan

jumlah yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan

serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kompeten dan independen

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan

harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna

mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut. Auditor juga harus

memiliki sikap mental yang independen.

Auditor independen adalah auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan

keuangan perusahaan. Walaupun auditor ini menerika fee dari perusahaan,mereka biasanya

cukup independen dalam melekukan audit yang dapat diandalkan oleh para pemakai. Bahkan

auditor internal yang bekerja pada perusahaan yang mereka audit biasanya langsung melapor

ke manajemen puncak dan dewan komisaris, sehingga para auditor ini tetap independen dari

unit operasi yang mereka audit.

Pelaporan

Tahap terakhir dalam proses audit adalah menyiapkan laporan audit(audit report),

yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai.laporan seperti ini memiiki sifat

yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberikan kepada para pembaca tentang derajat

kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.setelah menyelesaikan

audit, auditor tersebut mengeluarkan laporan kepada wajib pajak yang berisi perhitungan

Page 3: Tugas Audit

wajib pajak tambahan, pemberitahuan bahwa terdapat restitusi, atau menyatakan bahwa tidak

ada perubahan dalam situs pajak.

2. PERBEDAAN ANTARA AUDIT DAN AKUNTANSI

Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan

dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Sedangkan akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian dan

penjumlahan dari kejadian ekonomi yang logis yang memiliki tujuan untuk menyediakan

informasi keuangan yang diperlukan dalam pengamilan keputusan.

Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus untuk memeriksa apakah informasi

yang tercatat mencerminkan dengan benar peristiwa ekonomi yang terjadi sepanjang periode

akuntansi. Karena GAAP menjadi dasar dalam kritera mengevaluasi informasi akuntansi,

maka auditor harus memahami GAAP. Auditor juga harus memiliki keahlian dalam

mengumpulkan dan menginterprestasikan bukti audit.

3. ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDIT

Resiko informasi menggambarkan kemungkinan bahwa informasi terkait dengan

keputusan bisnis dibuat tidak akurat. Auditing dapat menggambaran signifikan resiko

informasi. Sebagai gambaran kebutuhan akan auditing adalah pertimbangan manahger bank

dalam keputusan untuk pinjaman bisnis. Keputusan ini berdasarkan faktor-faktor seperti

hubungan keuangan sebelumnya dengan usaha dan kondisi keuangan usaha sebagaimana

tercermin dari laporan keuangan. Jika bank membuat pinjaman tersebut, ia akan mengenakan

tingkat bunga ditentukan terutama oleh tiga faktor:

1. Risiko Suku bunga bebas

Ini adalah perkiraan mengandalkan tingkat bank bisa mendapatkan dengan

berinvestasi catatan US treasury untuk jangka waktu yang sama dengan pinjaman

bisnis.

2. Risiko bisnis bagi pelanggan

Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa bisnis tidak akan mampu

membayar kembali pinjamannya karena kondisi ekonomi atau bisnis seperti resesi,

yang lain.

Page 4: Tugas Audit

3. Resiko Informasi

Risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa informasi di atas dimana

keputusan risiko usaha dibuat tidak akurat. Penyebab kemungkinan risiko informasi

adalah kemungkinan laporan keuangan tidak akurat.

Ada beberapa alasan terjadinya resiko informasi:

Jauhnya informasi => kemungkinan adanya penyalahsajian baik sengaja maupun tidak

sengaja karena informasi diperoleh dari pihak lain tidak diperoleh dari pihak pertama

secara langsung.

Bias dan motif pihak penyedia => informasi yang sengaja dibiaskan demi keuntungan

pihak penyedia.

Data yang sangat banyak => semakin banyak volume transaksi semakin besar

kemungkinan pencatatan informasi yang kurang tepat bahkan mungkin terkubur oleh

informasi lainnya.

Transaksi perusahaan yang kompleks antarorganisasi yang membuat transaksi lebih

sulit dicatat dengan tepat.

Mengurangi resiko informasi :

a) Pengguna memverifikasi informasi

Pengguna biasanya memperoleh informasi tentang keandalan dan reabilitas secara

langsung. Akan tetapi cara tersebut tidak efisien dan tidak praktis dari segi biaya. Secara

ekonomis juga tidak efisien bagi semua pemakai untuk memverifikasi sendiri informasi itu.

b) Pengguna berbagi resiko informasi dengan manajemen

Pengguna dapat menjadi dasar tuntutan hukum kepada manajemen. Jika pengguna

mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai akibatnnya akan menanggung

kerugian keuangan. Hal ini memungkinkan kesulitan dalam informasi manajemen adalah

pengguna tidak akan menerima penggantian atas kerugian yang dideritanya.

c) Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan dari sisi ini peran auditor sangat

diharapkan untuk meminimalisir resiko informasi

Pengambilan keputusan dapat memanfaatkan hasil audit dengan asumsi lengkap, akurat,

dan tidak bias. Biasanya manajemen suatu perusahaan tertutup atau komite audit perusahaan

terbuka menugaskan auditor untuk memberikan kepastian kepada pemakai bahwa laporan

keuangan perusahaan tersebut itu dapat diandalkan.

Page 5: Tugas Audit

4. JASA ASSURANCE

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas

informasi bagi para pengambil keputusan. Individu individu yang bertanggung jawab

membuat keputusan bisnis memerlukan jasa asurance untuk membantu meningkatkan

keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai keputusannya.

Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional

lainnya. Sebagai contoh, Yayasan lembaga konsumen indonesia (YLKI),Sebuah organisasi

nirlaba, menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan melaporkan hasil

evaluasinya atas mutu produk yang diuji dalam warta konsumen.

a) Jasa astetasi

Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa

atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance dimana KAP

mengeluarkan laporan tentang realibilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa

atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:

1. Audit atas laporan keuangan historis => laporan tertulis yang menyatakan pendapat

bahwa laporan keuangan secara wajar sesuai dengna prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

2. Atestasi mengenai pengendalian internal aas pelaporan keuangan => menegaskan

bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti

kriteria yang sudah ditentukan.

3. Telaah (review) atas laporan keuangan historis => tingkat kepastian moderat atas

laporan keuangan biasanya dilakukan oleh organisasi non publik.Jasa atestasi mengenai

teknologi informasi => jasa web trust yaitu memberi kepastian kepada pengguna situs

internet ada juga jasa sys strust yaitu mengevaluasi dan menguji reliabilitas sistem

dalam berbagai bidang.

4. Jasa atestasi lain => memenuhi keinginan klien yang menginginkan kepastian yang

independen suatu informasi .

5. Jasa assurance lainnya : meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan,

misalnya ISO 9000, audit lingkungan, jasa konsultan manajemen (konsultasi adalah

memberikan rekomendasi) untuk itu auditor harus memahami tentang GAAP, keahlian

Page 6: Tugas Audit

dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit, serta informasi yang

berorientasi modern seperti penggunaan teknologi internet untuk memberikan

rekomendasi yang dapat meningkatkan mutu perusahaan.

b. Jasa assurance lainnya

Kebanyakan layanan jaminan lainnya tidak memenuhi definisi formal jasa

atestasi. Persyaratan KAP ke layanan jaminan lain:

1. KAP harus mandiri.

2. KAP harus memberikan jaminan.

3. KAP tidak diharuskan untuk memberikan laporan tertulis.

Komite Elliott telah dibebankan dengan meneliti dan mengembangkan pelayanan

peluang jaminan bagi KAP untuk memberikan kepada nasabah bisnis dan individu yang

membutuhkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan

baru kritis.

Contoh Jasa Assurance Lain 

1.     Kontrol atas dan risiko yang berkaitan dengan investasi, termasuk kebijakan yang terkait

dengan derivatif, melibatkan penilaian proses dalam praktek-praktek investasi

perusahaan untuk mengidentifikasi risiko dan untuk menentukan efektivitas proses-

proses tersebut.

2.    Mystery shopping, melibatkan melakukan belanja anonim untuk menilai tenaga penjual

yang transaksi dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti.

3.     Menilai risiko akumulasi, distribusi, dan penyimpanan informasi digital, melibatkan

resiko keamanan menilai dan terkait kontrol atas data dan informasi lainnya disimpan

secara elektronik, termasuk kecukupan cadangan penyimpanan dan off-site.

4.    Penilaian Resiko tindakan Fraud dan ilegal, meliputi pengembangan profil resiko fraud

dan menilai kecukupan sistem dan kebijakan perusahaan dalam mencegah dan

mendeteksi fraud dan tindakan-tindakan ilegal.

Page 7: Tugas Audit

5.    Kepatuhan terhadap kebijakan perdagangan dan prosedur, melibatkan memeriksa

transaksi antara mitra dagang untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan

perjanjian, mengidentifikasi dalam perjanjian

6.  Kepatuhan terhadap perjanjian royalti hiburan, melibatkan menilai apakah royalti

dibayarkan kepada seniman, penulis, dan lain-lain sesuai dengan perjanjian royalty

7.    Sertifikasi ISO 9000, melibatkan sertifikasi kepatuhan perusahaan ISO 9000 standar

kualitas kontrol, yang membantu memastikan produk perusahaan berkualitas tinggi

8.    Lingkungan audit, melibatkan menilai apakah kebijakan perusahaan dan praktek

memastikan kepatuhan perusahaan dengan standar lingkungan dan hukum,

c. Jasa-jasa non- Assurance yang diberikan Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik melakukan berbagai layanan lain yang umumnya berada di luar

cakupan layanan jaminan. Contoh spesifik jasa non assurance dari KAP adalah menyediakan

termasuk jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

5. JENIS-JENIS AUDIT

Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas audit berikut ini :

1. Audit operasional , mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur

dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasionaln, manajemen biasanya

mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai Contoh, auditor

mungkin mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan

sisitem komputer yang baru dipasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakan akuntan

merasa kurang menguasai bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan

kepuasan pelanggan atas pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan

semacam federal express.

2. Audit ketaatan ( kompliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak

yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan

oleh otoritas yang lebih tinggi.

Contohnya :

Page 8: Tugas Audit

a. Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh

pengawas perusahaan.

b. Telaah tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum

c. Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjaman lainnya untuk

memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum.

3. Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan

apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan

kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umum (GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan

keuangan yang disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar

lainnya yang cocok untuk organisasi tersebut. Contoh: Audit Tahunan laporan

keuangan perusahaan Boing, Informasi yang telah disetujui adalah laporan keuangan

Boeing; Didirikan Kriteria umum prinsip-prinsip akuntansi, Tersedia Dokumen Bukti,

catatan, dan sumber-sumber di luar bukti.

6. JENIS-JENIS AUDITOR

Ada beberapa jenis auditor diantaranya:

1. Kantor akuntan publik

Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan

historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan

perusahan lain yang besar,dan banyak perusahaan serta organisasi

nonkomersial yang lebih kecil.

2. Auditor internal pemerintah

Auditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk badan

pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP), guna melayani kebutuhan

pemerintah.

3. Auditor badan pemeriksaan keuangan

4. Auditor badan pemeriksaan keuangan adalah auditor yang bekerja untuk

badan pemeriksa keuangan (BPK) Republik indonesia,badan yang didirikan

berdasarkan konstitusi indonesia.

Page 9: Tugas Audit

5. Auditor pajak

Auditor pajak ini bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak.

Salah satu tanggung jawab dirjen pajak adalah mengaudit SPT wajib pajak

untuk menentukan apakah SPT itu mematuhi peraturan pajak yang berlaku.

Audit ini murni bersifat ketaatan. Audit yang melakukan pemeriksaan ini

disebut auditor pajak.

6. Auditor internal

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi

manajemen, sama seperti BPK mengaudit untuk DPR. Tanggung jawab

auditor internal sangat beragam, tergantung dari yang mempekerjakan mereka.

Ada staf audit internal yang hanya terdiri dari satu atau dua karyawan yang

melakukan audit ketaatan secara rinci.

7. Akuntan Public Bersertifikat (CPA)

Pemakaian gelar certified public accounting (CPA) diatur oleh hukum Negara bagian

melalui departemen pemberi lisensi disetiap Negara bagian. Dalam setiap Negara bagian,

peraturan untuk mempertahankan lisensi demi berpraktiksetelah gelar itu diperoleh untuk

pertama kalinya. Sebagian besar professional muda yang ingin menjadi CPA memulai karir

mereka dengan bekerja pada sebuah KAP. Setelah menjadi CPA, banyak yang meninggalkan

KAP asalnya dan bekerja di lingkungan industry, pemerintahan, atau pendidikan.

Persyaratan Menjadi Akuntan Publik (CPA)

1.     Persyaratan Pendidikan

Lulus sarjana akuntansi atau sarjana ekonomi bidang akuntansi dan sudah mendapatkan

nomor register Negara bidang akuntan.

2.     Persyaratan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

Lulus ujian sertifikasi akuntan public yang terdiri dari empat ujian yakni: Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan; Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan;

Page 10: Tugas Audit

Auditing dan Assurance; dan Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan

System Informasi

3.   Persyaratan Pengalaman

Bervariasi dari pengalaman audit tidak sampai 2 tahun.beberapa negara bagian

mengharuskan memiliki pengalaman kerja dilembaga pemerintah atau auditing internal.