4
TUGAS BACA DIVISI INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIS SITORESMI PRABANINGRUM Invasif Nontyphoidal Salmonela Pendahuluan Infeksi salmonela dapat ditemukan diseluruh belahan dunia. Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dibagi menjadi serotipe Typhi dan Paratyphi yang dapat menyebabkan demam enterik atau demam tifoid. Salmonella nonthyphoid (NTS) merupakan serotipe yang memiliki host yang lebih luas terutama binatang. NTS merupakan penyebab infeksi yang sering terjadi di Afrika. Serotipe penyebab NTS adalah S.Typhimuriom, S. Enteridis, S. Heidenberg dan S. Newport. Patogenesis Timbulnya penyakit setelah infeksi Salmonela bergantung pada jumlah organisme, virulensi trait, dan daya tahan tubuh pejamu. Saat salmonela mencapai lambung, asam merupakan barier proteksi pertama. Keasaman menginhibisi multiplikasi Salmonela. Dalam usus kecil dan besar, Salmonella harus berkompetisi dengan bekteri flora normal untuk bermultiplikasi dan menyebabkan penyakit, pemberian antibiotik menghentikan kompetisi ini.Setelah bermultiplikasi dalam lumen, organisme berpenetrasi melalui plak peyeri, secara tipikal di bagian ileum distal dan kolon proksimal. Heat-labile cholera-like enterotoxin diprosuksi oleh solat Salmonela. Toksin ini dan prostaglansin yang diproduksi lokal meningkatkan kadar cAMP di dalam kripta intestinal, menyebabkan net efflux elektrolit dan air kedalam lumen intestinal. Manifestasi klinis Dapat terjadi bermacam sindrom klinis tergantung pada faktor pejamu dan serotipe spesifik. Manifestasi klinis NTS antara

Tugas Baca

Embed Size (px)

DESCRIPTION

salmonela

Citation preview

TUGAS BACADIVISI INFEKSI DAN PENYAKIT TROPISSITORESMI PRABANINGRUM

Invasif Nontyphoidal Salmonela

PendahuluanInfeksi salmonela dapat ditemukan diseluruh belahan dunia. Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dibagi menjadi serotipe Typhi dan Paratyphi yang dapat menyebabkan demam enterik atau demam tifoid. Salmonella nonthyphoid (NTS) merupakan serotipe yang memiliki host yang lebih luas terutama binatang. NTS merupakan penyebab infeksi yang sering terjadi di Afrika. Serotipe penyebab NTS adalah S.Typhimuriom, S. Enteridis, S. Heidenberg dan S. Newport.PatogenesisTimbulnya penyakit setelah infeksi Salmonela bergantung pada jumlah organisme, virulensi trait, dan daya tahan tubuh pejamu. Saat salmonela mencapai lambung, asam merupakan barier proteksi pertama. Keasaman menginhibisi multiplikasi Salmonela. Dalam usus kecil dan besar, Salmonella harus berkompetisi dengan bekteri flora normal untuk bermultiplikasi dan menyebabkan penyakit, pemberian antibiotik menghentikan kompetisi ini.Setelah bermultiplikasi dalam lumen, organisme berpenetrasi melalui plak peyeri, secara tipikal di bagian ileum distal dan kolon proksimal.Heat-labile cholera-like enterotoxin diprosuksi oleh solat Salmonela. Toksin ini dan prostaglansin yang diproduksi lokal meningkatkan kadar cAMP di dalam kripta intestinal, menyebabkan net efflux elektrolit dan air kedalam lumen intestinal.Manifestasi klinisDapat terjadi bermacam sindrom klinis tergantung pada faktor pejamu dan serotipe spesifik. Manifestasi klinis NTS antara lain gastroenteritis,bakterimia, infeksi fokal ekstraintestinal. Gastrointenteritis merupakan manifestasi paling sering. Sesudah masa inkubasi 6-72 jam dapat terjadi mual,muntah, abdominal pain, kejang didaerah periumbilikalis dan kuadran bawah bagian atas, diikuti diare berair atau disentri. Demam terjadi pada 70% kasus disertai dengan nyeri abdomen. Feses khas mengandung PMN dan darah samar. Darah perifer: leukositosis dan shift to the left sering terjadi. Dapat terjadi invasi ke dinding usus dan terjadi toxic megacolon, toksisitas sistemik, serta kematian. Bakteremia dapat terjadi pada infeksi NTS,berhubungan dengan demam, menggigil, dan toksisitas pada 1-5% penderita, serta lebih sering pada bayi. S.typhimurium merupakan serotipe Salmonella yang paling sering menyebabkan benteremia. Bakteremia pada infeksi NTS seringkali menetap jika diterapi dengan antibiotik oral atau dosis tunggal parenteral. Anak dengan imunokopromise beresiko untuk terjasi infeksi fokal serius (meningitis, osteomielitis, artritis septik,pneumonia) selama bekteremia, sedangkan pada anak yang sebelumnya sehat memiliki resiko yang lebih rendah. Salmonela dapat menimbulkan infeksi pada hampir setiap organ. Tempat-tempat dengan kelainan anatomis dapat terkena, misalnya polycystic kidney, hyperplastic lymph node.

DiagnostikSarana laboratorium untuk diagnosis NTS dilakukan dengan isolasi kuman penyebab melalui biakan kuman dari spesimen daran, urin, tinja. Pelacakan DNA salmonela dapat dilakukan dengan teknik polymerase chain reaction (PCR). Teknik PCR merupakan pemeriksaan sangat spesifik dan sensitif yang dapat mendeteksi bakteri dalam jumlah sangat kecil, namun pemeriksaan ini belum dapat dipakai untuk keperluan pelayanan kesehatan yang luas, terbatas pada keperluan penelitian dan akademis.

TerapiAntibiotik untuk infeksi NTS meliputi ampicilin/amoksilin, trimethoprim-sulfamethoxazole, tetrasiklin, cefalosporin generasi ke tiga, makrolit, fluoroquinolon, aminoglikosid.Suatu cochrane review melakukan investigasi pemberian antibiotik pada NTS gastroenteritis. Terdapat 12 ramdomised controlled trial (RCT) dipublikasikan sebelum 1998. Review ini tidak mengidentifikasi secara significant perbedaan pada lamanya penyakit, diare atau demam pada pemberian antibiotik dan placebo. Antibiotik berhubungan dengan kultur feses yang negatif pada minggu pertama. Lamanya pengobatan gastroenteritis NTE belum diteliti lebih lanjut. Namun rekomendasi dari beberapa sumber terapi diberikan antara 3 sampai 14 hari tergantung kondisi penyakit.