Upload
putih-amaliana
View
139
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
CLORPROMAZINE
1.1 Definisi
Clorpromazine (CPZ) merupakan antipsikotik tipikal turunan dari phenotiazine rantai
Aliphatic yang secara spesifik memblokade reseptor dopamin pada sistem limbik dan sistem
ekstrapiramidal. Clorpromazine merupakan antipsikotik generasi pertama.
1.2 Nama Kimia
2-klor-N-(dimetil-aminopropil)-fenotiazin
1.3 Nama dagang
Largactil, Promactil, Cepezet
1.3 Farmakodinamik
CPZ berefek farmakodinamik sangat luas dibeberapa bagian :
a. Susunan Saraf Pusat.
CPZ menimbulkan efek sedasi yang disertai sikap acuh tak acuh terhadap rangsang
dan lingkungan. Pada pemakaian lama dapat timbul toleransi terhadap efek sedasi.
Timbulnya sedasi amat tergantung daristatus emosional penderita sebelum minum
obat. Chlorpromazine berefek antipsikosis terlepas dari efek sedasinya.Refleks
terkondisi yang diajarkan pada tikus hilang oleh CPZ. Padamanusia kepandaian
pekerjaan tangan yang memerlukan kecekatan dandaya pemikiran berkurang.
Aktivitas motorik diganggu antara lain terlihatsebagai efek kataleptik pada tikus. CPZ
menimbulkan efek menenangkan pada hewan buas. Efek in juga dimiliki oleh obat
lain, misalnyaBarbiturat, Narkotik, Meprobamat, atau Klordiazepoksid.
•
Berbeda dengan barbiturat, CPZ tidak dapat mencegah timbulnyakonvulsi akibat rangsang listrik
maupun rangsang oleh obat. Semuaderivat fenotiazin mempengaruhi ganglia basal, Sehingga
menimbulkangejala parkinsonisme (efek ekstrapiramidal).
•
Chlorpromazine dapat mengurangi atau mencegah muntah yangdisebabkan oleh rangsangan
pada
chemoreceptor trigger zone
. Muntahyang disebabkan oleh kelainan saluran cerna atau vestibuler, kurang
dipengaruhi, tetapi fenotiazin potensi tinggi, dapat berguna untuk keadaantersebut.
•
Fenotiazin terutama yang potensinya rendah menurunkan ambang bangkitan sehingga
penggunaannya pada pasien epilepsi harus sangat berhati-hati. Derivat piperazin dapat digunakan
secara aman pada penderita epilepsi bila dosis diberikan bertahap dan bersama antikonvulsan
(Sulistia G, 1995).
b).Neurologik
Pada dosis berlebihan, semua derivat fenotiazin dapat menyebabkan gejalaekstrapiramidal serupa
dengan yang terlihat pada parkinsonisme (Sulistia G, 1995).Dikenal 6 gejala sindrom neurologik
yang karakteristik dari obat ini. Empat diantaranya biasa terjadi sewaktu obat diminum, yaitu
distonia akut, akatisia, parkinsonisme dan sindrom
neuroleptik malignant
yang terakhir jarang terjadi. Duasindrom yang lain terjadi setelah pengobatan berbulan-bulan
sampai bertahun-tahun, berupa tremor perioral (jarang) dan diskinesia tardif (Sulistia G, 1995).
c).Otot Rangka
Chlorpromazine dapat menimbulkan relaksasi otot skelet yang berada dalamkeadaan spastik.
Cara kerja relaksasi ini diduga bersitaf sentral, sebab sambungansaraf-otot dan medula spinalis
tidak dipengaruhi CPZ
ENDOKRIN
CPZ menghambat ovulasi dan menstruasi. CPZ juga menghambat sekresiACTH. Efek terhadap
sistem endokrin ini terjadi berdasarkan efeknya terhadaphipotalamus (Sulistia G, 1995).Semua
fenotiazin, kecuali Klozapin menimbulkan hiperprolaktinemia lewat penghambatan efek sentral
dopamin.
e).Kardiovaskular
CPZ dapat menimbulkan hipotensi berdasarkan beberapa hal, yaitu: (1) refleks presor yang
penting untuk mempertahankan tekanan darah dihambat oleh CPZ; (2)CPZ berefek bloker; dan
(3) CPZ menimbulkan efek inotropik negatif pada jantung.Toleransi dapat timbul terhadap efek
hipotensif CPZ. Efek samping hipotermia dapatdigunakan pada terapi hibernasi. Efek
antikolinergik berupa takikardia, mulut dantenggorok kering, sering terjadi pada pemberian
fenotiazin. Perlu digunakan berhati-hati pada penderita glaukoma dan hipertrofi prostat
1.4 Farmakokinetik
Pada umumnya semua fenotiazin di absorpsi baik bila diberikan per oralmaupun parenteral.
Penyebaran luas ke semua jaringan dengan kadar tertinggi di paru-paru,hati, kelenjar suprarenal
dan limpa. Sebgaian fenotiazin mengalami hidroksilasi dankonjugasi, sebagian lagi diubah
menjadi sulfoksid yang kemduian dieksresi bersama fesesdan urin. Setelah pemberian CPZ dosis
besar, maka masih ditemukan eksresi CPZ ataumetabolitnya selama 6-12 bulan.
1.5 Indikasi
Indikasi utama fenotiazin ialah Skizofrenia yang adalah gangguan psikosisyang tersering
ditemukan. Gejala psikotik yang dipengaruhi secara baik oleh fenotiazindan antipsikosis lain
ialah ketegangan, hiperaktivitas,
combativeness
,
hostality
,halusinasi, delusi akut, susah tidur, anoreksia, perhatian diri yang buruk, negativismedan
kadang-kadang mengatasi sifat menarik diri. Pengaruhnya terhadap
insight, judgement
, daya ingat dan orientasi kurang. Pemberian antipsikotik sangatmemudahkan perawatan pasien.
Walaupun antipsikosis sangat bermanfaat untuk mengatasi gejala psikosis akut, namun
penggunaan antipsikosis saja tidak mencukupiuntuk merawat pasien psikotik. Perawatan,
perlindungan, dan dukungan mental-spiritual terhadap pasien sangatlah penting (Sulistia G,
1995).Semua antipsikosis kecuali mesoridazin, molindon, tioridazin dan klozapinmempunyai
efek antiemetik (Sulistia G, 1995).Chlorpromazine merupakan obat terpilih untuk
menghilangkan
hiccup
. Obatini hanya diberikan pada
hiccup
yang berlangsung berhari-hari sangat mengganggu.Penyebab
hiccup
seringkali tidak dapat ditemukan, tetapi nervositas dan kelainan diesofagus atau lambung
mungkin merupakan kausanya. Dalam hal yang terakhir, terapikausal harus dilakukan
a. Skizofrenia dengan gejala agitasi, ansietas, tegang, bingung, insomnia, waham,halusinasi
b. Psikosis manik-depresif
c. Gangguan kepribadian
d. Psikosis involusional
e. Psikosis pada anak
f. Dalam dosis rendah dapat digunakan untuk mual, muntah maupun cegukan ataugangguan
non psikosis dengan gejala agitasi tegang, gelisah, cemas dan insomnia.
1.6 Dosis
Dosis permulaan 25-100 mg/hari-Dosis ditingkatkan sampai 300 mg/hari-Bila gejala belum
hilang dosis dapat ditingkatkan perlahan-lahan hingga 600-900mg/hari.
1.7 Cara pemberian
Diberikan per-oral dengan dosis terbagi.- untuk efek cepat dapat diberikan per injeksi (im)
dengan penderita dalam posisi berbaring(untuk mencegah timbulnya orthostatic hypotension
yang sering terjadi).
1.8 Efek samping
a. Lesu dan ngantuk.-Hipotensi ortostatik.
b. Mulut kering, hidung tersumbat, konstipasi dan amenore pada wanita
1.9 Kontra indikasi
Klorpromazine tidak boleh diberikan pada keadaan-keadaan :
Koma
Keracunan alcohol
Barbiturat dan narkotika
Hipersensitif
1.10 Sediaan
CPZ tersedia dalam bentuk tablet 25 mg dan 100 mg. Juga tersedia dalam bentuk larutan
suntik 25 mg/ml.