Upload
doni-purwanto
View
39
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pertama, mulailah dengan memperhatikan judul artikel. Meskipun hanya terdiri atas sekitar 10-15 kata, judul artikel sangat penting. Judul lazimnya mengindikasikan variabel yang diteliti (baik intervensi maupun variabel hasil yang diteliti), populasi sasaran, dan setting/ lokasi penelitian.
Citation preview
1. Sebutkan langkah-langkah untuk mensearching jurnal klinik yang baik:
Pertama, mulailah dengan memperhatikan judul artikel. Meskipun hanya terdiri atas
sekitar 10-15 kata, judul artikel sangat penting. Judul lazimnya mengindikasikan variabel
yang diteliti (baik intervensi maupun variabel hasil yang diteliti), populasi sasaran, dan
setting/ lokasi penelitian. Jadi judul artikel sesungguhnya sudah bisa mengisyaratkan
apakah artikel yang bersangkutan relevan dan akan menjawab pertanyaan klinis (PICO).
Jika judul tidak relevan dengan praktik klinis, artikel tersebut tidak perlu dibaca, dan
klinisi bisa meneruskan pencarian bukti dari artikel lainnya. Sebaliknya jika relevan
dengan praktik klinis, klinisi perlu membaca abstrak artikel. ABSTRACT (abstrak)
jurnal kedokteran umumnya terstruktur, terdiri atas BACKGROUND (berisi latar
belakang dan tujuan), SUBJECT/ MATERIAL AND METHODS (subjek atau materi dan
metode), RESULTS (hasil), dan CONCLUSIONS (kesimpulan).
Jika isi abstrak mengindikasikan bahwa artikel itu tidak menjawab pertanyaan klinis
(PICO) dan/ atau menggunakan metode dasar yang tidak benar, maka teruskan dengan
mencari bukti dari artikel lainnya. Sebaliknya jika relevan, maka lakukan penilaian kritis
(critical appraisal) menyangkut VIA (validity, importance, acceptability) bukti-bukti
pada artikel tersebut.
Editorial berguna untuk dibaca, karena mengulas dan memberi komentar atau kritik
terhadap artikel asli, sehingga memberikan konteks masalah klinis. Editorial biasanya
merujuk kepada artikel dari sejumlah jurnal lain, sehingga merupakan sinopsis
(ringkasan) dari publikasi artikel asli, dan memaparkan isu yang perlu mendapat
perhatian khusus.
2. Bagaimana secara umum langkah-langkah mengappraise suatu jurnal ilmiah?
Cara Mengappraise Jurnal Secara Evidence Based Medicine (EBM)
Jurnal kedokteran tersebar dimana-mana, namun tidak semua jurnal kedokteran luar
negeri maupun dalam negeri layak digunakan. Evidence-Based Medicine (EBM) yang
artinya kurang lebih untuk mencapai manajemen pasien yang paling baik, menggunakan
keahlian klinis seseorang digabungkan dengan bukti klinis dari penelitian klinis
tersistematis terbaik yang ada di luar. Istilah EBM secara luas telah menggantikan istilah
yang lebih lama yaitu clinical epidemiology. Evidence-based medicine sekarang juga
sering disebut evidence-based practice.Jadi EBM mencoba meningkatkan kualitas
informasi di mana keputusan klinisi ditentukan berdasarkan hal tersebut. EBM membantu
klinisi menghindari overload informasi, dan dalam waktu yang sama menemukan dan
menerapkan informasi yang paling berguna.
Cara kritisi secara cepat sebuah jurnal kedokteran dengan memakai teknik dibawah ini:
Dalam mengkritisi atau telaah jurnal, langkah pertama menggunakan prinsip PICO,
untuk mendapatkan jawaban di dalam jurnal. Untuk mencari jurnal yang sesuai dengan
apa yang kita cari, cari jawaban atas pertanyaan ini dalam sebuah jurnal:
P: Population and Clinical Problem Adalah populasi atau problem klinis relevan yang
ada dalam pemikiran kita.
I: Intervention, Indicator atau Index test Adalah strategi manajemen, eksposure, atau
tes yang kita ingin ketahui, yang berhubungan dengan problem kinis. Contohnya,
prosedur seperti terapi obat, pembedahan atau diet (intervention). Paparan terhadap
lingkungan kimia, atau faktor yang mungkin mempengaruhi outcome (indicator). Tes
diagnosis seperti CT-Scan, tes darah lengkap (index test).
C :Comparator Adalah alternatif atau strategi kontrol, eksposure atau tes sebagai
pembanding dengan apa yang kita ingin tahu (apa yang menarik bagi kita).
O : Outcome Menunjukkan apa yang kita paling pikirkan akan terjadi (atau berhenti
terjadi) dan atau apa yang pasien paling pikirkan.
Langkah kedua adalah langkah critical appraisal, dalam hal ini menggunakanprinsip
RAMMBO, yaitu :
R : Recruitment Were the subjects representatvive of the target population ?
Apakah subyek penelitian mewakili populasi target? Bagaimana cara rekruitmen subyek
penelitian tersebut? Subyek yang dilipih untuk penelitian penting mewakili population of
interset. Jika subyek penelitian tidak representative, makan akan sulit menentukan apakah
hasil bisa diterapkan / applicable. Sangat ideal jika sebuah uji saring/uji diagnostik
diterapkan di spektrum pasien yang luas (dari yang awal maupun kasus yang sudah
terlambat).
A : Allocation or adjusment . Pada uji saring atau diagnostik, tidak ada alokasi ke
dalam kelompok-kelompok. Semua subyek harus menerima tes yang diteliti dan tes
standar rujukan. Aspek alokasi dalam kasus uji saring adalah, dimana baik tes yang
diteliti dan tes standar harus dilakukan secara bebas pada semua subyek.
M : Maintenance. Semua pasien yang direkrut, harus dimaintain di dalam penelitian
(dimana mereka harus menerima tes yang diteliti dan tes standar).
M : Measurement, b : blinded subject, o : objective outcome. Hasil harus diukur,
apakah setiap orang blinded terhadap hasil tes yang diujikan, atau dengan objective test
endpoint
3. Apa yang anda ketahui tentang clinical pathway dan clinical governance?
Clinical pathway : suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah
yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis dan asuhan keperawatan
yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu tertentu selama dirumah
sakit.(Firmanda D, 2006).
Clinical pathway merupakan suatu standar prosedur operasional yang merangkum: profesi medis
yaitu standar pelayanan medis dari setiap kelompok staf medis/staf medis fungsional (SMF)
klinis dan penunjang. Profesi keperawatan yaitu Asuhan Keperawatan, profesi farmasi yaitu unit
dose daily dan stop ordering dan alur pelaynan pasien rawat inap dan operasi dari sistem
kelompok staf medis/staf medis fungsional (SMF), instalasi dan sistem manajemen rumah sakit.
Dalam membuat clinical pathway harus bersifat :
1. Berfokus pada pasien
2. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, piñata, laboratories, farmasis)
3. Pencatatan Clinical Pathway seluruh kegiatan yang diberikan kepada pasien secara
terpadu dan berkesinambungan, dalam bentuk dokumen dan merupakan bagian dari
Medical record
4. Penyimpangan CP dicatat sebagai varians dan dilakukan kajian analisis dalam bentuk
audit
5. Varians dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit penyerta atau komplikasi
maupun kesalahan medis (medical errors)
6. Varians dipergunakan sebagai salah satu parameter dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan nutu pelayanan
Clinical pathway dapat merupakan suatu SOP yang merangkum :
1. Profesi medis: standar pelayanan kedokteran dari tiap staf medis fungsional klinis dan
penunjang
2. Profesi keperawatan: Asuhan Keperawatan
3. Profesi farmasi : unit dose daily dan stop ordering
4. Alur pelayanan pasien rawat inap dan operasi dari sistem staf medis fungsional ( SMF)
instalasi dan sistem manajemen rumah sakit
Clinical governance : suatu cara (sistem) upaya menjamin dan meningkatkan mutu
pelayanan secara sistematis dalam satu organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan
( rumah sakit) yang efisien dan sebagai salah satu dari tiga komponen dalam quality
assurance ( jaminan kualitas layanan) British NHS executive, 2001
Prinsip dasarnya adalah bagaimana mengembangkan sistem untuk meningkatkan mutu
klinik. Hal ini dilakukan dengan cara memadukan pendekatan manajemen, organisasi,
dan klinik secara bersama.
Clinical governance bertugas untuk memastikan, bahwa telah terdapat sistem untuk
memantau kualitas praktis klinis, yang berfungsi dengan baik
4. Apa artinya p-value dan confidence interval pada perhitungan statistic ?
Dalam perkembangannya, banyak peneliti yang sering menggunakan P-Value untuk
kriteria ujinya. P-value lebih disukai dibandingkan kriteria uji lain seperti tabel distribusi
dan selang kepercayaan. Hal ini disebabkan karena p-value memberikan 2 informasi
sekaligus, yaitu disamping petunjuk apakah H0 pantas ditolak, p-value juga memberikan
informasi mengenai peluang terjadinya kejadian yang disebutkan di dalam H0 (dengan
asumsi H0 dianggap benar). Definisi p-value adalah tingkat keberartian terkecil sehingga
nilai suatu uji statistik yang sedang diamati masih berarti (Kurniawan, 2008).
Interpretasi yang lengkap untuk nilai p adalah sebagai berikut “besarnya kemungkinan
hasil yang diperoleh atau hasil yang lebih ekstrim diperoleh karena faktor peluang, bila
hipotesis nol benar”.
4. Confidence Interval pada perhitungan statistik dalam penelitian adalah salah satu
parameter lain untuk mengukur seberapa akurat mean sebuah sample mewakili (mencakup)
nilai Mean Populasi sesungguhnya.
Confidence Interval pada perhitungan statistik dalam penelitian juga bisa diartikan sebagai
rentang antara dua nilai dimana nilai suatu Sample Mean tepat berada di tengah-tengahnya.