Tugas Ekologi Industri - Gama&Meli (Smster 2)

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS EKOLOGI INDUSTRI DASAR-DASAR EKOLOGIC

OLEH: DEBORA MELIANA HANTORO (11320007) GAMA AENISTIA SAPUTRO (11320006)

TEKNIK INDUSTRI 2012

DASAR-DASAR EKOLOGI

PENDAHULUAN Kata Ekologi berasal dari Oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan Logos yang berarti telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal organisme atau rumah tangga makhluk hidup. Ekologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan sesamanya dan dengan benda-benda mati di sekitarnya (lingkungannya). Ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, seorang ahli biologi Jerman pada tahun 1869. Dalam pengertian proses alamiah, ekologi telah diketahui dan diaplikasikan sejak dulu dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan akal dan budaya manusia. Sebagai ilmu, ekolohi telah berkembang pesat sejak tahun 1990. Berdasarkan perkembangannya, sekarang dikenal ilmu lingkungan hidup (environmental science) dan biologi linglungan (environmental biology). Pada dasarnya yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan yang terdapat dalam suatu ruang tempat organisme itu berada dan dapat saling mempengaruhi. Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan (Soerjaatmadja, 1981). Ekologi kadangkala disebut juga ilmu lingkungan, hanya saja cakupan ilmu lingkungan lebih luas daripada ekologi. Sebagai bagian dari makhluk hidup, peranan dan perilaku manusia secara khusus dalam ekologi manusia (Soerjani, 1985)

PEMBAGIAN EKOLOGI Autekologi, mempelajari satu jenis organisme dan interaksinya dengan lingkungan. Pembahasan pada aspek siklus hidup, adaptasi, sifat parasitik dll. Sinekologi, mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai kesatuan yang saling berinteraksi dalam satu daerah tertentu. Sering dikenal dengan ekologi komunitas. Pembagian ekologi berdasarkan habitat, kajian ekologi menurut habitat dimana organisme hidup misalnya ekologi laut, ekologi padang rumput, ekologi hutan tropika dll. Pembagian ekologi menurut taksonomi, kajian ekologi menurut tingkatan takso organisme, misalnya ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi mikroorganisme dll

HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU LAINNYA Telah dikatakan bahwa ekologi merupakan bagian dari biologi. Namun demikian dalam penerapannya dibutuhkan berbagai disiplin ilmu lainnya. 1. ILMU ALAM LAIN a) Fisika: berperan dalam hal faktor fisik, seperti sinar matahari, suhu dll. b) Kimia: berperan dalam proses sintesis dan analisis kimiawi dalam tubuh organisme c) Bumi antariksa: terutama berperan pada musim, perubahan siang malam, erosi, sedimentasi, gravitasi dll. 2. ILMU SOSIAL Ilmu sosial menjadi penting bila komponen manusia dimasukkan ke dalam cakupan ekosistem.

PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI Di alam, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya, suatu organisme akan sangan bergantung pada kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisme lain dan berbagai komponen lingkungan sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan dll. Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem. PENGERTIAN EKOLOGI INDUSTRI Frosh mendefinisikan ekologi industri sebagai jaringan dari keseluruhan proses indutri yang saling berinteraksi dan saling menghidupkan satu sama lain, bukan hanya dari segi ekonomi melainkan juga dalam hal pemanfaatan limbah dari suatu proses sebagai energy dan material dari proses lain. Ekologi Industri adalah bidang ilmu yang difokuskan pada dua tujuan yaitu peningkatan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi industri, sistem industri dipandang bukan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari sistem dan lingkungan disekelilingnya, melainkan merupakan satu kesatuan. Didalam sistem ini dioptimalkan siklus material, dari mulai bahan mentah hingga menjadi bahan jadi, komponen, produksi dan pembuangan akhir. Faktor-faktor yang dioptimalkan termasuk sumber daya, energi dan modal.

KONSEP DASAR EKOLOGI INDUSTRI Ekologi industri memang merupakan suatu kajian yang masih baru yang menggunakan pendekatan sistem dan studi-studinya untuk mengintegrasikan antara sistem industri dan alam serta mencari cara-cara untuk mendesain ulang sistem industri tersebut. Ekologi industri ini merupakan salah satu konsep untuk menerapkan pembangunan berkelanjutan. Ekologi industri ini merupakan multi disiplin ilmu yang membahas masalah sistem industri, aktivitas ekonomi dan hubungannya yang fundamental dengan sistem alam. Ide ekologi industri dianalogikan dengan sistem ekologi alam, yang biasanya digerakkan oleh energi matahari, ekosistem, termasuk didalamnya hubungan mutualisme antar berbagai jasad renik dan lingkungan sekitarnya dimana terjadinya pertukaran material melalui suatu siklus besar. Idealnya sistem yang dibangun dalam ekologi industri juga mengikuti siklus seperti itu, dimana aliran energi, material dan penggunaan sampah hasil olahannya dapat dibentuk dalam suatu siklus tertutup, sehingga dapat mengefisiensikan penggunaan sumber daya alam, bahkan bisa melengkapi/memperkaya sumber daya alam itu sendiri. Tujuan ekologi industri adalah untuk mengajukan dan melaksanakan konsepkonsep pembangunan berkelanjutan, baik itu secara global, regional ataupun pada tingkat lokal, dengan mencoba menemukan antara kebutuhan generasi sekarang dengan generasi yang akan datang. Dalam hal ini ada tiga prinsip kunci pembangunan yang berkelanjutan yang menjadi tujuan ekologi industri, yaitu:

1. Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan Ekologi industri mengembangkan prinsip untuk lebih mengutamakan penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Aktivitas industri bergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang kuat (steady supply of resource), sehingga untuk itu perlu untuk mengatur pemanfaatannya secara lebih efisien dalam proses sebisa mungkin, walaupun sudah banyak penelitian yang menemukan cara meminimalisasi penggunaan bahan baku ini. Ini tidak dapat diasusimkan bahwa permintaan akan kebutuhan bahan-bahan baku tersebut akan berkurang. Selain sinar matahari, supply sumber daya alam sangat terbatas. Sehingga menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan rusaknya sumber daya alam yang dapat diperbaharui (seperti hutan) harus dapat diminimalisasi agar aktivitas industri dapat berkelanjutan dalam jangka waktu lebih lama.

2. Menjamin Mutu/Kualitas Hidup Masyarakat Sekitarnya Manusia merupakan satu-satunya komponen dalam interaksi yang ada dalam ekologi yang kompleks. Aktivitas-aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi keseluruhan sistem. Karena kualitas hidup manusia bergantung pada kualitas komponen-komponen lain dalam ekosistem, struktur dan fungsi ekosistem, sehingga hal ini harus menjadi fokus dalam konsep ekologi industri. Bagaimana caranya agar ekosistem atau secara perlahan merusak struktur dan fungsi ekosistem itu sendiri, yang membahayakan sistem kehidupan.

3. Memelihara Kelangsungan Hidup Ekologi Sistem Alami (Environmental Equity) Tantangan yang utama bagi pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana upaya untuk mencapai suatu keadilan antar-generasi dan antarmasyarakat (intergenerational and intersociental equity). Menghabiskan sumber daya alam dan merusak kualitas ekologi demi mencapai tujuan jangka pendek dapat membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ketidakadilan antar-masyarakat juga muncul, sebagai fakta bahwa tidak adanya keseimbangan penggunaan sumber daya alam antara negara maju dengan negara berkembang, dimana terjadi ketidaksesuaian atau keseimbangan penggunaan sumber daya alam yang digunakan negara-negara maju dibandingan negara-negara berkembang. Ketidakadilan ini juga muncul di Amerika, masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata lebih merasakan dampak-dampak pencemaran lingkungan dari industri, sebab di kalangan masyarakat ini pula mereka lebih rentan terhadap resiko-resiko kesehatan dan zat-zat berbahaya/beracun.