9
TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KELAS K PENGERTIAN PROFESI DAN PEKERJAAN KELOMPOK 3 FITRI AMELIA 125100600111014 LUKAS WAHYU P. 125100601111020 MUHAMMAD GHIFARI 135100600111

Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas etprof TBP UB 2015

Citation preview

Page 1: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

TUGAS MATA KULIAHETIKA PROFESI

KELAS K

PENGERTIAN PROFESI DAN PEKERJAAN

KELOMPOK 3

FITRI AMELIA 125100600111014LUKAS WAHYU P. 125100601111020MUHAMMAD GHIFARI 135100600111

Page 2: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

PROGRAM STUDI TEKNIK BIOPROSES

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 3: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

1. Pekerjaan

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali masyarakat beranggapan bahwa profesi sama dengan pekerjaan. Padahal, profesi tidak sama dengan pekerjaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.

Pekerjaan secara umum didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentukuang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah pekerjaan dianggap sama dengan profesi. Pekerjaan yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama disebut sebagai karier. Seseorang mungkin bekerja pada beberapa perusahaan selama kariernya tapi tetap dengan pekerjaan yang sama (Elhaq, 2011).

Pekerjaan tidak memiliki etika dan gelar akademik tertentu . Suatau pekerjaan untuk dapat disebut sebagai profesi maka harus memenuhi beberapa persyaratan yang akan dibahas lebih lanjut di point berikutnya.

2. Profesi2.1 Pengertian Profesi

Menurut Satori (2007), Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Artinya, suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang menjalankan suatu profesi harus mempunyai keahlian khusus dan memiliki kemampuan yang didapat dari pendidikan khusus bagi profesi tersebut.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 1993 Tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi pasal 1 menyatakan bahwa sebutan profesi adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki gelar akademik yang telah menyelesaikan program keahlian atau profesi bidang tertentu. Sedangkan pada pasal 4 menyebutkan bahwa Yang berhak menggunakan gelar akademik adalah lulusan pendidikan akademik dari Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.Gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister, dan Doktor.

2.2 Ciri-ciri ProfesiMenurut Satori (2007) profesi mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut:a. Standar unjuk kerja;b. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab;c. Organisasi profesi;d. Etika dan kode etik profesi;e. Sistem imbalan;f. Pengakuan dari masyarakat.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang 11harus dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya. Tinggi rendahnya pengakuan profesionalisme sangat

Page 4: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

bergantung pada keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh.

2.3 Syarat ProfesiSelain telah diatur didalam Keputusan Kementerian, sebuah profesi memiliki beberapa syarat lain agar bisa diakui. Syarat-syarat suatu profesi menurut Isnanto (2009) :- Melibatkan kegiatan intelektual.- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.- Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.

Melihat dari syarat-syarat profesi diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua pekerjaan dapat dikategorikan sebagai profesi. Seperti pada poin “Menentuka baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik” yang berarti suatu pekerjaan yang tidak mempunyai kode etik secara tertulis maka tidak dapat disebut sebagai profesi. Contoh pekerjaan yang tidak dapat digolongkan sebagai profesi adalah pedagang sayur, tukang becak, dan pesulap. Mereka juga membutuhkan suatu gelar akademik khusus yang didapatkan melalui pendidikan tinggi. Beberapa jenis gelar akademik berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 1993 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis Gelar Sarjana No. Urut Kelompok Program Studi Gelar Akademik Singkatan

1. Sastra Sarjana Sastra S.S.2. Hukum Sarjana Hukum S.H.3. Ekonomi Sarjana Ekonomi S.E.4. Ilmu Politik Sarjana Ilmu Politik S.IP5. Ilmu Sosial Sarjana Ilmu Sosial S.Sos6. Psikologi Sarjana Psikologi S.Psi7. Kedokteran Sarjana Kedokteran S.Ked

8. Kesehatan MasyarakatSarjana Kesehatan Masyarakat

S.KM

9. Kedokteran Gigi Sarjana Kedokteran Gigi S.KG10. Pertanian Sarjana Pertanian S.P11. Teknologi Pertanian Sarjana Teknologi Pertanian S.TP12. Peternakan Sarjana Peternakan S.Pt13. Perikanan Sarjana Perikanan S.Pi14. Kehutanan Sarjana Kehutanan S.Hut15. Kedokteran Hewan Sarjana Kedokteran Hewan S.KH

16.Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam

Sarjana Sains S.Si

17. Teknik Sarjana Teknik S.T18. Komputer dan Informatika Sarjana Komputer S.Kom19. Seni Sarjana Seni S.Sn

Page 5: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

20. Pendidikan Sarjana Pendidikan S.Pd21. Agama Sarjana Agama S.Ag

Selain memberikan rincian gelar akademik, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 1993 juga mencantumkan jenis sebutan profesi yang ada di Indonesia. Jenis sebutan profesi dapat dilihat di Tabel 2.

Tabel 2. Jenis Sebutan Profesi

No. Urut Bidang Keahlian Sebutan Profesi

1. Kedokteran Dokter

2. Farmasi Apoteker

3. Ekonomi Akuntan

4. Kedokteran Hewan Dokter Hewan

5. Kedokteran Gigi Dokter Gigi

6. Psikologi Psikologi

7. Hukum Notaris, Pengacara

8. Arsitektur Arsitek

2.4 Jenis Profesi

Dengan pengertikan profesi seperti dikemukakan di atas, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada banyak yang dapat disebut sebagai profesi pada umumnya. Dari berbagai profesi itu jenis profesi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Profesi Umum2. Profesi khusus (luhur)

Menurut Athosoki dkk (2005), hal utama yang membedakan suatu profesi khusus dari profesi pada umumnya adalah tekanan utamanya pada pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Dengan tekanan utama pada pengabdian dan pelayanan masyarakat bukan berarti profesi khusus tidak memperhatikan nafkah bagi hidupnya. Akan tetapi, orang yang menjalankan profesi khusus juga membutuhkan nafkah hidup, yang akan mereka dapatkan dari kegiatan menjalankan profesi tersebut. Contoh profesi khusus adalah dokter, penasehat hukum, polisi dan tentara.

3. Pengertian Profesional

Page 6: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 1993, Sebutan profesional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional. Sedangkan menurut Kerraf (1998) seseorang dapat disebut profesional jika orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta punya komitment pribadi yang medalam atas pekerjaannya. Dengan kata lain, orang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan karena ahli dibidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut.4. Posisi Keteknikan Pertanian Sebagai Sebuah Profesi

Telah dibahas sebelumnya di atas berdasarkan literatur dari Satori (2007), bahwa suatu pekerjan memiliki beberapa ciri agar bisa dikatakan sebagai sebuah profesi. Yaitu standar unjuk kerja, lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan standar kualitas akademik yang bertanggung jawab, organisasi profesi, etika dan kode etik profesi, sistem imbalan, pengakuan dari masyarakat. Keteknikan pertanian telah bisa disebut sebagai sebuah profes karena telah memiliki ciri-ciri yang sesuai, yaitu :1. Standar unjuk kerja

Dalam melakukan pekerjaannya, sarjana keteknikan pertanian mempunyai SOP nya sendiri dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan secara nasional.

2. Lembaga pendidikan khususJurusan keteknikan pertanian terdapat di beberapa instansi perguruan tinggi di

Indonesia, contohnya adalah Universitas Brawijaya

3. Organisasi profesiOrganisasi keteknikan pertanian di Indonesia adalah PERTETA yang didirikan pada

tahun 1968

4. Etika dan kode etik profesiKeteknikan pertanian juga mempunyai kode etik profesi

5. Pengakuan dari masyarakatJurusan keteknikan pertanian sudah diakui oleh BAN PT dengan akreditasi A untuk

jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya.

Kemudian, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 1993, sebutan profesi adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang memiliki gelar akademik yang telah menyelesaikan program keahlian atau profesi bidang tertentu. Keteknikan pertanian memiliki gelar akademik STP yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 7: Tugas Etprof Profesi dan Pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA

Atoshoki, A., Gea Antonina, Panca Y. Wulandari. 2005. Character Building IV : Relasi Dengan Dunia. PT Elex Media Komputindo. Jakarta

Elhaq, Nida. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Lapangan Kerja Di Pematangsiantar. Skripsi sarjana pada FMIPA USU: tidak diterbitkan.

Indonesia, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Gelar Dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, KMPKRI No. 36 Tahun 1993

Isnanto, R. Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Kerraf, Sonny. 1998. Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius. Yogyakarta

Satori, Djam’an. 2007. Profesi Keguruan. Universitas Terbuka. Jakarta