Upload
arif-scmy
View
405
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merupakan pemancaran spontan partikel-partikel radioaktifoleh inti-inti atom yang tidak
stabil. Radioaktivitas ditemukan pertama kali olehHenri Becquerel. Radioaktivitas ini
digolongkan menjadi unsur-unsur radioaktif danpartikel-partikel radioaktif. Unsur radioaktif
adalah unsur-unsur yang memancarkanpartikel-partikel radioaktif secara spontan. Pemancaran
partikel-partikel radioaktif ituterjadi untuk mencapai kestabilan inti atom. Sebagian unsur
radioaktif berubahmenjadi unsur radiooaktif lain yang lebih stabil setelah memancarkan partikel-
partikel radioaktif.
Ada 3 macam partikel radioaktif yaitu sinar alfa , sinar beta dan sinar gamma. Partikel
alfa itu berupa inti helium 2He4 atau kadang ditulis 42α , sedangkan partikel beta merupakan
elektron-elektron identik dengan mengelilingi inti dan mengandung 2 proton dan 2 neutron yang
terikat bersama-sama dan partikelbeta merupakan perbandingan jumlah neutron yang lebih
besar dari jumlah proton.Dari ketiga sinar radioaktivitas tersebut yang dijelaskan dalam makalah
ini yaitutentang partikel alfa, pada dasarnya partikel alfa memiliki muatan sebesar dua
kalimuatan proton dengan gerak yang relatif lambat sehingga menimbulkan ionisasi yangcukup
besar. Sebagian besar nuklida nomor massa A>150 adalah tidak stabil danmeluruh dengan
pemancaran sinar alfa. Untuk penur nuklida-nuklida yang lebihringan terjadinya peluruhan alfa
sangat tidak memungkinkan. Konstanta peluruhansecara eksponensial dengan penurunan
energi peluruhan, untuk nomor massa A= 150secara praktis energi peluruhannya nol. Informasi
eksperimen tentang peluruhan alfamemperlihatkan beberapa kecenderungan yang muncul pada
peluruhan inti, yaitu:1. Pada umumnya pada peluruhan alfa terjadi kebergantungan energi
peluruhan pada nomor massa A, atau nomor atom Z, atau nomor neutron N; terkecuali pada
bilangan-bilangan lainnya.2. Untuk nuklida-nuklida dengan nomor atom Z tertentu memiliki umur
paruh sebagai fungsi energi peluruhan, khususnya untuk inti genap-genap.
| Fisika 1
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Penjelasan tentang Sinar Alpha, Betha, dan Gamma
2. Perbedaan Sinar Alpha, Betha dan Gamma
3. Penerapan Sinar Alpha, Betha, dan Gamma dalam kehidupan sehari-hari
4. Pembahasan tentang peluruhan Radioaktif
5. Penemuan Radioaktif
6. Pemanfaatan Radioaktif dalam bidang Kehidupan..
C. Tujuan dan Manfaat
Berikut adalah tujuan dan masalah dari makalah ini:
1. Menjelaskan tentang Sinar Alpha, Betha, dan Gamma
2. Menjelaskan pengertian radioaktivitas.
3. Membahas Radioaktif dan peluruhannya
4. Menguraikan pemanfaatan Radioaktif dalam bidang kehidupan
| Fisika 2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sinar Alfa
Definisi Partikel Alfa Pada tahun 1896, Becquerel telah menemukkan gejala
radioaktivitas padabahan radioaktif alam. Curie dan Rutherford menemukkan bahan pemancar
radiasialfa. Struktur nuklir pada peluruhan alfa ini mempresentasikan keadaan inti ataudisebut
juga sebagai partikel alfa (Wiyatmo, Yusman 2009: 124). Partikel alfa adalah inti helium yang
dipancarkan oleh suatu inti yang tidakstabil. Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan
2 neutron atau identikdengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi serta
dipancarkandari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio neutron terhadap proton yang
terlalurendah. Oleh karena itu lambang partikel sama dengan lambang inti heliumatau terkadang
ditulis 2α4. Partikel bermuatan positif (+2e), dan ketika bergerakdiudara akan menimbulkan
ionisasi yang cukup besar dan paling besar dibandingkanpartikel dan . Bahkan partikel ini tidak
dapat menembus kertas. Secara umumproses pemancaran partikel dituliskan dalam bentuk
persamaan reaksi inti sebagaiberikut: Reaksi inti tersebut menunjukkan bahwa inti X meluruh
menjadi inti Ydengan memancarkan partikel dan membebaskan energi sebesar Q. Sinar alfa
terbentuk saat suatu unsur radioaktif memancarkan partikel alfa danmembentuk unsur baru
dalam proses yang disebut peluruhan alfa (alpha decay)(Purwoko.2009:380). Daya ionisasi
partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasipartikel beta dan 10.000 kali daya
ionisasi sinar gamma. Karena mempunyai muatanlistrik yang besar maka partikel alfa mudah
dipengaruhi oleh medan listrik yang adasekitarnya. Partikel alfa tidak mampu menembus pori-
pori kulit kita pada lapisanyang paling luar sekalipun karena mempunyai ukuran yang besar.
a. Sifat-sifat sinar alfa yaitu:
- Terdiri atas inti helium
- Bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Daya tembus kecil tetapi daya ionisasi sangat besar
- Jika suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom berkurang 2 dan nomor massa
berkurang 4
b. Kecepatan dan energi partikel alfa Beberapa kecepatan dan energi dari sebuah partikel alfa
dapat dijelaskan menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Pengukuran yang akurat dari suatu partikel alfa dapat menentukkan energi yang berbeda
hanya dengan jumlah kecil dan dapat menyebabkan radionuklida memancarkan spektrum
partikel.
| Fisika 3
2. Pengetahuan tentang energi suatu komponen dari spektrum memungkinkan dapat
menetapkan tingkat energi nuklir.
3. Metode untuk menentukkan energi dari suatu partikel yang dapat digunakan untuk proton
dan deuteron.
4. Nilai-nilai yang akurat dari suatu energi partikel dapat digunakan untuk pengembangan
teori partikel alfa.
Dari ke empat metode tersebut bahwa metode yang memberikkan hasil yangpaling
tepat untuk kecepatan dan energi dari suatu partikel bergantung padapengukuran defleksi dari
jalur partikel medan magnet. Ketika suatu partikel bermuatan bergerak dalam medan magnet
dan orbit merupakan radius lingkaran yang ditentukkan oleh relasi sebagai berikut: Hqv = 4
- Menurut Mostava (1999: 51)
pengukuran secara akurat dari enegri partikelalfa antara lain berguna:
1. Menentukan spektrum partikel alfa yang dipancarkan oleh inti radioaktif.
2. dengan adanya spektrum alfa dapat diketahui level energy nuklir.
3. Pengukuran energi yang akurat, menghasilkan harga muatan Q sehingga massa nuklir akan
dapat diketahui.
4. diperlukan harga partikel alfa dalam teori peluruhan alfa. Salah satu pengukuran secara
presisi dari kecepatan dan energy alfa adalahdengan metode defleksi magnetic, dengan
menggunakan sebuah instrument: Magnetic Spectograph.Kesetaraan Massa Mx = M y + M.
Kesetaraan Energi Hukum kekekalan energi menjelaskan mengenai peluruhan mana
yangpaling mungkin terjadi dan bagaimana menghitung energi diam atau kinetik dari
hasilpeluruhan. Sebagai contoh, sebuah inti X hanya dapat meluruh menjadi sebuah intiX’ yang
lebih ringan. Selain itu, ia memancarkan pula satu atau lebih besar daripada massa diamtotal X’
+ . Kelebihan energi massa inti kita sebut dengan nilai Q peluruhan
MN adalah massa diam inti (nucleus). Peluruhan ini hanya terjadi jika Qbernilai positif.
Kelebihan energy Q ini muncul sebagai energy kinetic paartikel-partikel hasil peluruhan (dengan
menganggap X mula-mula diam): Partikel alfa diperoleh dari peluruhan atom secara spontan,
dimana: Syarat peluruhan spontan atom yang meluruh harus memiliki unsurB. Emisi Partikel
Alfa Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2 netron atau identikdengan inti helium.
Partikel ini sangat masif dan berenergi tinggi serta dipancarkandari inti isotop radioaktif yang
memiliki rasio netron terhadap proton yang terlalurendah.dikarenakan partikel alfa ini memiliki
muatan listrik dan massa yang relatifbesar sehingga dapat menyebabkan partikel ini memiliki
kemampuan yang sangatterbatas dalam menembus bahan dan menjadi cepat kehilangan energi
di udara.
| Fisika 4
Sehelai kertas tisu bahkan kulit mati sudah cukup tebal untuk menyerap semua
radiasialfa yang keluar dari bahan - bahan radioaktif. (Kaplan: 319) Suatu Partikel yang
diberikan nuklida akan memancarkan partikel dengan jumlah energi yang berbeda. Hal ini
bahwa seluruh partikel αmemiliki kecepatan dan energi awal yang sama dari nuklida yang aktif.
Keberadaanjarak partikel ini pertama kali diamati oleh Rutherford dan Wood yang
mempelajaripenyerapan sinar α dari sampel ThC. Torium C memancarkan partikel dengan rata-
rata 4,73 cm. Selain itu juga Rutherford dan Wood menemukkan bahwa beberapa 6 10.
partikel dari suatu sumber melalui layar dapat menyerap ketebalan partikel berkisar 8,6 cm.
Adapun contoh peluruhan emisi partike l tersebut dapat dilihat dibawah ini:
21084 Po ----------------> 24He + 82206Pb
Dari contoh Polonium diatas dapat dilihat bahwa rasio neutron terhadap proton dari
polonium adalah 1.5 : 1 . Namun setelah mengalami peluruhan denganmenembakkan partikel
alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82 yang stabil dengan rasioneutron terhadap proton 1,51 : 1
Suatu inti yang memancarkan partikel alfa, terkadang meninggalkan keadaaneksitasi pada inti
anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar gamma untukmengembalikan inti pada
keadaan dasar (stabil). Seperti contoh yang terjadi pada 226 222 tranformasi inti Ra menjadi Rn
dimana energi partikel alfa sebesar 7.77 MeV 222dipancarkan sehingga mengghasilkan inti Rn
yang stabil. Dan energi partikel alfasebesar 4,591 MeV dipancarkan dan meninggalkan keadaan
tereksitasi yangkemudian kembali ke keadaan stabil dengan sebelumnya memancarkan sinar
gammasebesar 0.186 MeV.C. Karakteristik Partikel Alfa Karakteristik partikel alfa dapat
dijelaskan meliputi beberapa hal yaitu: Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa
kecepatan gerak partikel alfaberkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa
cukup besar, yaitu 4u, maka Daya Jangkau Partikel Alfa Berdasarkan hasil eksperimen
diketahui bahwa kecepatan gerak partikel alfaberkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena
massa partikel alfa cukup besar, yaitu 4u, maka jangkauan partikel alfa sangat pendek.partikel
alfa dengan energi palingtinggi, jangkauannya di udara hanya beberapa cm. Sedangkan dalam
bahan hanyabeberapa mikron. Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif
memilikienergi tunggal (mono-energetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan
mengurangienergi partikel alfa yang melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alfa itu
sendiri. Pengujian jejak partikel alfa dengan kamar kabut Wilson, menunjukkanbahwa sebagian
besar partikel alfa memiliki jangkauan yang sama di dalam gas danbergerak dengan jejak lurus.
Sedangkan jangkauannya dalam medium (d ) selain udara didefinisikan mdengan
pendekatan persamaan Bragg-Kleeman sebagai berikut: dengan = 3 m adalah massa jenis
medium (gr/cm ) N fraksi atom dari unsur i i A berat atom unsur i iContoh soalBerapakah
jangkauan partikel alfa dengan energi 4,195 MeV di dalam molekul UO 2 3dengan masaa jenis
| Fisika 5
10,9 gr/cm . Diketahui massa atom U dan O masing-masing 238dan 16 ?PenyelesaianMolekul
UO terdiri atas 3 atom (1 U dan 2 O), sehingga fraksi atom untuk U, n =1/3 2dan untuk O, n =
2/3 =Jangkauan partikel alfa di udara d = 1,24 x 4,195 – 2,62 = 2,58 cm 8. Maka jangkau
partikel alfa di dalam molekul UO 2 b. Daya Ionisasi Mekanisme utama hilangnya energi partikel
alfa adalah melalui ionisasi daneksitasi. Dalam udara partikel alfa rata-rata kehilangan energi
sebesar 3,5 eV untukmenghasilkan pasangan ion (p, e). Sementara eksitasi terjadi ketika energi
yangditransfer ke elektron atom medium, tidak cukup untuk melepaskan elektron daripengaruh
ikatan inti. Partikel alfa bergerak cukup pelan karena massanya yang relatif besar. Karena
muatannya juga besar (2e), maka ionisasi spesifik sangat tinggi. Ionisasi sepisifikadalah
banyaknya pasangan ion yang terbentuk per satuan panjang lintasan.Pasangan ion yang
terbentuk dalam orde puluhan ribu paangan ion per centimeterlintasan di udara. Ionisasi spesifik
(I ) dirumuskan: s IS = (pasangan ion/cm) K adalah energi partikel alfa (eV) dan W adalah energi
yang diperlukan untuk membentuk 1 pasang ion di udara, 35 eV/pasang Energi 9 . 8000
Pasangan ion per mm-udara 4000 2 4 6 Energi Partikel Alfa (Mev) Gambar 1 Kurva Bragg untuk
Ionisasi Spesifik Partikel Alfa di UdaraContoh:Berapa jumlah pasangan ion per cm di udara yang
dihasilkan oleh partikel alfadengan energi 4,5 MeV ?PenyelesaianJangkaun alfa di udara d =
1,24 x 4,5 – 2,62 = 2,96 cmJumlah pasngan ion per cm c. Dibelokkan oleh medan magnet
maupun medan listrik. d. Jika suatu atom memancarkan sinar α, maka nomor atom berkurang
dua dan nomor massa berkurang 4. 10.
- Spektrum Partikel Alfa (Mostavan,1999:62)
Energi dan jangkauan partikel α dari suatu nuklidaradioaktif pada awalnya sama namun
kenyataannya tidak setelah dipelajari denganchould chamber dan magnetic spectografh dapat
ditunjukkan seperti ThC memiliki dua group energi yang lebih besar atau disebut sebagai Long
Range Particle bahkan lebih dari dua yaitu 9,492 sebanyak 40 partikel, 10,422 MeV sebanyak
20 Partikel dan 10,543 MeV sebanyak 170 partikel untuk tiap juta partikel ThC. Begitu juga
dengan RaC. Pada tahun tersebut Rosenblum dengan defleksi magnetiknyamenemukkan
bahwa partikel α normal yang dipancarkan nuklida radioaktif jatuhpada beberapa daerah
dengan kecepatan grup yang berdekatan.
Beberapa komponendaerah yang berdekatan dari sinar α tadi dikatakan membentuk
struktur yang benar(fine struktur). Sehingga dapat diketahui bahwa beberapa sumber radioaktif
alamimemiliki spektrum yang berbeda-beda. Spektrum partikel alfa terdiri dari tiga halyaitu:
Spektrum terdiri dari single group atau lintas contoh Rn dan RnA Spektrum terdiri dari dua atau
lebih ciri khas, daerah dekat /closely spaced (V dan E) memiliki intensitas sama atau sedikit
beda. Spektrum terdiri dari grup utama dan grup yang berenergi besar (long- Range Particle)E.
| Fisika 6
Peluruhan Partikel Alfa Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat
dituliskansebagai atau . Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan sebuah partikel alfamaka
nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat. Peluruhan alfadapat ditulis
sebagai berikut: Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton yang berada
dalaminti yang membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini bergerak terus didalam
inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang berpisah. Di dalam inti 11: 15. partikel alfa
terikat oleh gaya inti yang sangat kuat. Tetapi jika partikel alfa intibergerak lebih jauh dari jari-jari
inti ia akan segera merasakan tolakan gaya Coulomb. (Krane.1992:366) Jenis peluruhan seperti
ini dapat membebaskan energi,karena inti hasil peluruhan terikat lebih erat daripada inti semula.
Energi yangterbebaskan dan muncul sebagai energi kinetik partikel alfa dan inti anak,
dapatdihitung dari massa semua inti yang terlibat menurut 16. Nuklida berumur terpanjang
memancarkan partikel alfa berenergi kecil. Nuklida berumur terpendek memancaarkan partikel
alfa berenergi terbesar. Hal ini sesuai dengan hukum Geiger-Nuttal: Log λ A log R + B, dimana
A= kemiringan garis Peluruhan alfa merupakan salah satu contoh dari efek terobos halang
(yangdibahas buku Fisika Modern: Kenneth Krane Bab 5 Persamaan Schrodinger dalammateri
“Potensial Tangga dan Halang”) partikel alfa terikat dalam inti atom oleh gayainti, ketika neutron
dan proton berada dalam inti , kadang-kadang berpadu danbercerai kembali sehingga ketika
bergerak melewati jari-jari inti akan merasakantolakan Coulomb dari inti anak. Taksiran kasar
probabilitas peluruhan alfa, berdasarkan mekanika kuantumadalah: Dengan K = dimana VB
merupakan tinggi maksimumpenghalang atau merupakan energi coulumb partikel alfa pada
permukaan inti atomyang besarnya VB = 2 (Z-2) , dan R’ = 2 (Z-2) .F.
- Menurut Teori Gamow dan Teori Semi Klasik
Peluruhan alfa tak mungkin terjadi menurut fisika klasik. Namun kenyataannyapeluruhan
alfa terjadi sebagai suatu cara untuk memperbesar kemantapan suatu atomyang memiliki
nukleon besar.
Atom ber-nukleon besar memiliki gaya tolak antarproton yang besar sehingga gaya nuklir
berjangkau pendek yang mengikatnya takdapat mengimbangi. Maka terjadilah peluruhan alfa.
Partikel alfa memiliki massa yang cukup kecil (jika dibandingkan nukleon pembentuknya), dan
memiliki energi 13 kinetik yang cukup tinggi sehingga dapat lolos dari inti sebuah atom. Lalu
bagaimanapenjelasan sebuah partikel alfa dapat lolos dari inti? Inti dari gambar ditas adalah
agar partikel alfa dapat lolos dari inti,maka ia harusmemiliki energi minimal 25 MeV (setara
dengan energi untuk membawa partikel alfadari jarak tak hingga ke dekat inti tapi masih diluar
jangkauan gaya tarik inti). Namunpeluruhan alfa hanya memiliki energy sekitar 4– 9 MeV,
sehingga terjadi kekuranganenergi sebesar 16 – 21 MeV untuk meloloskan diri dari inti.
Persoalan kekurangan energi tersebut dapat dijawab secara mekanika kuantum(oleh Gamow,
| Fisika 7
Gurney, dan Condon). Ada tiga prinsip yang dikemukakan untukmenjawabnya: 1. Partikel alfa
bisa ada sebagai partikel di dalam inti. 2. Partikel semacam ini terus menerus dalam keadaan
gerak dan dibatasgeraknya hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang melingkupinya. 3.
Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel ini melewatirintangan potensial ini (meski
kecil) setiap kali terjadi tumbukan Peluang terjadinya tumbukan dirumuskan : Konstanta
peluruhan v.T dimana v adalah frekuensi tumbukan dan T adalah peluang partikel
alfamenembus rintangan potensial. 14 Frekuensi tumbukan partikel v 2 R0 dimana v adalah
kecepatan partikel alfa dan Ro adalah jari-jari nuklir. Karena v > K, maka dalam fisika klasik
terjadi transmisi adalah tidakmungkin (T=0). Sedangkan secara mekanika kuantum partikel alfa
bergerakdipandang sebagai gelombang dengan peluangtransimisi T. Gamow, Gurney dan
condon pada tahun 1982 secara terpisah berhasilmenjelaskan peristiwa peluruhan alfa dengan
menggunakan perhitungan mekanikakuantum. Mereka mengasumsikan bahwa zarah alfa
berada dalam inti dilingkupi olehsebuah potensial inti. Potensial didalam inti tersebut
diasumsikan sama dengan noluntuk mensimulasikan efek coulum di dalam inti. Kedalaman yang
pasti dari sumurpotensial tersebut tidak berpengaruh pada hasil akhir dari perhitungan
mekanikakuantum. Menurut (Wiyatmo.2009:132) Tinjauan mekanika gelombang
memberikandeskripsi yang lebih akurat tentang peluruhan alfa. Jika dua buah proton dan
duaneutron bergabung membentuk zarah alfa dalam sebuah inti. Maka zarah ini akanterikat
oleh gaya inti, akan tetapi ia bebas bergerak didalamnya secara bolak-balikmenumbuk dinding
inti, seolah-olah seperti zarah yang terperangkap dalam sumur potensial yang tinggi, yang
secara klasik zarah tersebut tidak mungkin dapat keluardari sumur. Semakin besar energi
kinetik alfa dan semakin sering menumbuk dindingmaka semakin besar peluang alfa untuk lolos.
Hal ini berarti bahwa peluangterjadinya peluruhan alfa bergantung pada tenaga kinetik
alfa. Secara semi klasik, probabilitas peluruhan persatuan waktu sama denganjumlah tumbukan
perdetik dimana zarah alfa menumbuk dinding dikalikan denganprobabilitas P zarah untuk
menerobos potensial perintang. 15 Dengan v menyatakan kecepatan zarah alfa didalam inti.
Pendekatan yang lainyakni dengan menggunakan probabilitas P secara klasik : dengan
diberikan oleh persamaan ze pada muatan zarah alfa Jarak b disebabkan adanya efek pentalan
(recoil) dari inti turunan pada saatpeluruhan maka terjadi reduksi massa zarah alfa yakni:
Integral persamaan dapat ditentukan secara langsung dengan cara sebagaiberikut: Dengan v
menyatakan kecepatan relatif zarah alfa terhadap inti turunan. Selanjutnya untuk energi
peluruhan zarah alfa dapat dirumuskan sebagaiberikut: Dengan b menyatakan titik balik.
sehingga diperoleh konstanta peluruhan alfadalam potensial yang tebal adalah: 16
- Manfaat partikel Alfa (Muljono.2003:80)
| Fisika 8
Partikel alfa ini menghasilkan ionisasi, dimana ionisasi inidapat digunakan dalam bidang
biologi yaitu dapat menggantikan sel-sel yang rusaksecara total. Partikel alfa tersebut
ditembakkan pada inti suatu atom maka akanmenghasilkan radioisotope (yang lebih dan sering
digunakan untuk menembak adalahneutron).
Adapun Muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam industri, misalnya:
1. Radium-226 dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan memasukkan jumlah
kecil radium ke daerah yang terkena tumor.
2. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static eliminator dari paper mills di pabrik kertas dan
industri lainnya.
3. Beberapa Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241 untuk membantu
menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan alarm saat kebakaran
2. Sinar Beta
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif yang identik dengan elektron.
Sinar beta ini bermuatan negatif dan bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 10 -4 satuan massa atom
atau amu, diberi simbol beta atau e. Sifat-sifat sinar sinar beta adalah:
memiliki daya tembus yang jauh lebih besar daripada sinar alfa (dapat menembus
lempeng timbel setebal 1 mm),
daya ionisasinya lebih lemah dari sinar alfa,
bermuatan listrik negatif, sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke arah kutub positif.
- Partikel Beta
Partikel Beta merupakan suatu partikel subatomik yang
terlempar dari inti atom yang tidak stabil – beta. Partikel
tersebut ekuivalen dengan elektron dan memiliki muatan listrik
negatif tunggal -e ( -1,6 x 10-19 C ) dan memiliki massa yang
sangat kecil ( 0.00055 atomic mass unit ) atau hanya berkisar
1/2000 dari massa neutron atau proton. Perbedaannya adalah
partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron berasal dari luar inti. Kecepatan dari partikel
beta adalah beragam bergantung pada energi yang dimiliki oleh tiap – tiap partikel. Karena
pertimbangan – pertimbangan teoritis tidak memperkenankan eksistensi independen dan dari
elektron intra nuklir, maka dipostulatkan bahwa partikel terbentuk pada saat pemancaran oleh
transformasi suatu neutron menjadi sebuah proton dan sebuah elektron sesuai dengan
| Fisika 9
persamaan 01n ——–>1
1H + -10e. Transformasi tersebut memperlihatkan bahwa penurunan
beta terjadi diantara isotop – isotop yang memiliki kelebihan jumlah neutron. Sehingga
neutron yang berlebih tersebut bertransformasi menjadi proton dan elektron seperti yang telah
dijelaskan diatas, proton yang dihasilkan dari transformasi tersebut akan tetap berada pada inti,
sedangkan elektron yang dihasilkan akan terlempar dengan energi yang tinggi. Proses ini akan
mengakibatkan jumlah neutron dari suatu atom tersebut berkurang satu sedangkan jumlah
protonnya bertambah satu. Karena jumlah proton dari suatu atom menentukan unsur, maka
transformasi neutron menjadi proton tersebut akan merubah radionuklida tersebut menjadi unsur
yang lain. Seperti contoh transformasi fosfor radioaktif yang menjadi sulfur stabil yang sesuai
dengan persamaan :
15 32P ——–>16 32S + -1 0e + 1,71 MeV
Dapat diperhatikan bahwa – seperti yang telah dijelaskan, selama transformasi beta
terdapat satu muatan negatif yang hilang, dan karena massa partikel beta jauh lebih kecil
daripada 1 amu (atomic mass unit ), maka inti anakan akan memiliki nomer atom yang lebih
besar 1 amu daripada nomer atom induk, sedangkan nomer massa akan tetap 32 amu. Energi
transformasi dalam contoh ini sebesar 1,71 MeV merupakan energi yang setara dengan selisih
massa antara inti 32P dan jumlah inti 32S ditambah dengan partikel Beta. Energi ini muncul
sebagai energi kinetik dari partikel beta tersebut.
Eksperimen terhadap peluruhan beta
mengungkapkan bahwa partikel beta
dipancarkan dengan suatu distribusi
yang kontinu yang berkisar dari nol
hingga nilai yang diharapkan secara
teoritis yang didasarkan pada
pertimbangan – pertimbangan
energi – massa untuk transisi beta
khusus , bukan mono-energitik seperti halnya
partikel alfa. Anomali lain adalah fakta bahwa nuclear recoil tidak berada pada arah yang
berlawanan dengan momentum elektron. Terjadinya pancaran partikel lain adalah penjelasan
yang paling mungkin untuk menjelaskan tingkah laku ini, tetapi eksperimen tidak menemukan
sebuah bukti berupa massa dan muatan lain dari peristiwa ini.
| Fisika 10
Fakta ini nampaknya menyimpang dari hukum – hukum kekekalan energi dan massa.
Untuk menghindari penyimpangan ini, pada tahun 1930, Pauli mengusulkan suatu hipotesa
tentang keberadaan suatu partikel yang disebut dengan neutrino yang menyertai partikel beta
yang energinya sama dengan selisih antara energi kinetik yang menyertai partikel beta dan
energi maksimum dari distribusi spektrum, neutrino – seperti yang didalilkan haruslah tidak
bermuatan dan memiliki massa yang tak berhingga kecilnya, sehingga dengan karakteristik ini
maka partikel ini akan sangat sulit dideteksi. Namun demikian pembuktian akan keberadaan
partikel ini secara eksperimental barulah tercapai pada tahun 1950. Sehingga persamaan
transformasi beta harus dimodifikasi menjadi
01n ——–>1
1H + -10e + ν
dengan ν adalah neutrino. Fosfor-32, seperti halnya pemancar beta yang lain yang meliputi H-3,
C-14, Y-90, tidak memancarkan sinar gamma (disebut sebagai pemancar beta murni). Lawan
dari pemancar beta murni adalah pemancar beta – gamma (partikel beta (dengan seketika)
diikuti oleh pemancaran sinar gamma) dalam hal ini Inti anakan setelah terjadi pemancaran
sinar beta akan tertinggal dalam keadaan teraktivasi, dan keumdian energi aktivasi tersebut
dilepaskan melalui pemacaran sinar gamma. Salah satu contoh isotop pemancar beta-gamma
adalah Hg-203
Daya tembus partikel beta untuk menembus jaringan bergantung pada energi yang
dimiliki partikel tersebut, sehingga radiasi partikel beta juga merupakan bahaya radiasi eksternal
jika memiliki energi diatas 200 keV sehingga tingkat bahaya haruslah dievaluasi untuk setiap
kasus. Sinar – sinar beta yang energinya kurang dari 200 keV tidak dianggap sebagai bahaya
radiasi eksternal karena memiliki daya tembus yang sangat terbatas seperti halnya S-35 dan C-
14. Namun yang perlu diperhatikan adalah bahwa sinar – sinar beta akan memicu sinar-X
Bremsstrahlung yang berdaya tembus tinggi jika dihentikan melalu shielding yang tidak
dirancang sebagaimana mestinya dan langkah – langkah pencegahan yang sesuai tidak
dilakukan.
Radionuklida pemancar beta terdapat di alam dan juga merupakan buatan manusia. Seperti
halnya Potassium – 40 dan Carbon-14 yang merupakan pemancar beta lemah yang ditemukan
secara alami dalam tubuh kita. Pemancar beta digunakan untuk medical imaging, diagnosa, dan
prosedur perawatan (seperti mata dan kanker tulang), yakni technetium-99m, phosphorus-32,
and iodine-131. Stronsium-90 adalah bahan yang paling sering digunakan untuk menghasilkan
partikel beta. Partikel beta juga digunakan dalam quality control untuk menguji ketebalan suatu
item seperti kertas yang datang melalui sebuah system of rollers. Beberapa radiasi beta diserap
ketika melewati produk. Jika produk yang dibuat terlalu tebal atau terlalu tipis maka radiasi
dengan jumlah berbeda akan diserap. Sebuah program computer akan memantau kualitas dari
| Fisika 11
kertas yang diproduksi tersebut berdasarkan jumlah radiasi yang diteruskan melalui kertas
tersebut, sehingga program komputer tersebut memindahkan rollers untuk mengubah ketebalan
sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan sebelumnya.
Namun bagaimanapun, pada akhirnya Penggunaan pemancar beta haruslah memerlukan
sebuah perhatian khusus dari hal manfaat dan juga potensi dampak yang merugikan.
Sumber :
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2106427-pengertian-sinar-alfa/
http://dc219.4shared.com/doc/IZRRXP7t/preview.html
3. SINAR GAMMA
Sinar gamma (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gamma, γ) adalah sebuah
bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses
nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Sinar gamma membentuk spektrum elektromagnetik energi tertinggi. Mereka seringkali
didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik
dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gamma dan sinar X dari
energi yang sama -- mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama
seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gamma
dibedakan dengan sinar X oleh asal mereka. Sinar gamma adalah istilah untuk radiasi
elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron.
Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari
beberapa transisi nuklir, ada penindihan antara apa yang kita sebut sinar gamma energi rendah
dan sinar-X energi tinggi.
Sinar gamma merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari
radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tapi kurang mengionisasi.
Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai
harus diperhitungkan bahwa sinar gamma diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom
tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gamma, makin tebal perisai yang
| Fisika 12
dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang
dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gamma setengahnya. Misalnya, sinar gamma
yang membutuhkan 1 cm (0,4 inchi) "lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga
akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkret 6 cm (2,4 inchi) atau debut paketan 9
cm (3,6 inchi).
Sinar gamma dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar
dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout
yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.
Sinar gamma memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi
bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan
kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan
mutasi genetika.
Dalam hal ionisasi, radiasi gamma berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama:
efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan.
A. RADIOAKTIVITAS – SINAR GAMMA
Sinar gamma begitu istimewa dibandingkan dengan sinar/partikel radioaktif lainnya
dikarenakan dia tidak memiliki massa dan muatan. Sinar Gamma memiliki panjang gelombang
yang paling kecil dan energi terbesar dibandingkan spektrum gelombang elektromagentik yang
lain, (sekitar 10 000 kali lebih besar dibandingkan dengan energi gelombang pada spektrum
sinar tampak). Selain itu, sinar gamma memiliki daya ionisasi yang paling rendah namun
jangkauan tembus yang paling besar dibandingkan sinal beta dan alfa, Sinar gamma muncul
dari inti atom yang tidak stabil dikarenakan atom tersebut memiliki energi yang tidak sesuai
dengan kondisi dasarnya (groundstate). Energi gamma yang muncul antara satu radioisotop
dengan radioisotop yang lain adalah berbeda – beda dikarenakan setiap radionuklida memiliki
emisi yang spesifik. Sinar gamma juga dapat ditemui di dalam alam semesta, dimana sinar
gamma berjalan melintasi jarak yang teramat luas di alam semesta , yang kemudian pada
akhirnya terserap oleh atmosfer bumi. Perlu diketahui, panjang gelombang yang beberbeda
pada gelombang elektromagnetik akan menembus atmosfer dengan kedalaman yang berbeda
pula. Karena daya tembusnya yang begitu tinggi, sinar gamma mampu menembus berbagai
jenis bahan, termasuk jaringan tubuh manusia. Material yang memiliki densitas tinggi seperti
timbal sering digunakan sebagai shielding untuk memperlambat atau menghentikan foton
gamma yang memancar.
| Fisika 13
Sinar gamma awalnya ditemukan oleh seorang fisikawan prancis yang bernama Henri. Pada
waktu itu, tahun 1896, Henri menemukan mineral uranium yang ternyata menghitamkan plat
fotografi meskipun dilapisi oleh lapisan kertas buram tebal.
Sebelum itu, Rontgen telah menemukan Sinar- X dan Becquerel melihat bahwa sinar yang
dipancarkan oleh uranium tersebut mirip dengan sinar X, sehingga ia menyebut sinar tersebut
“metallic phosphorescence.”
http://dc219.4shared.com/doc/IZRRXP7t/preview.html
Untuk mengetahui secara mendalam tentang sinar gamma tentu perlu diketahui macam
interaksi yang terjadi pada sinar gamma terhadap materi yakni,
1. Efek Fotolistrik
2. Efek Compton
3. Produksi pasangan
Daya tembus dari foton gamma memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan manusia,
dikarenakan ketika sinar gamma menembus beberapa bahan, sinar gamma tidak akan
membuatnya menjadi radioaktif. Sejauh ini ada tiga radionuklida pemancar gamma yang paling
sering digunakan yakni cobalt-60, cesium-137 dan technetium-99m.
Cesium -137 bermanfaat digunakan dalam perawatan kanker, mengukur dan mengontrol aliran
fluida pada beberapa proses industri, menyelidiki subterranean strata pada oil wells, dan
memastikan level pengisian yang tepat untuk paket makanan, obat – obatan dan produk yang
lain.
Cobalt-60 bermanfaat untuk: sterilisasi peralatan medis di rumah sakit, pasteurize beberapa
makanan dan rempah, sebagai terapi kanker, mengukur ketebalan logam dalam stell mills.
Sedangkan Tc-99m adalah isotop radioaktif yang paling banyak digunakan secara luas untuk
studi diagnosa sebagai radiofarmaka. (Technetium-99m memiliki waktu paruh yang lebih
singkat). Radiofarmaka ini digunakan untuk mendiagnosa otak, tulang, hati dan juga mampu
menghasilkan pencitraan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa aliran darah pasien
Sebagian besar manusia terpapar gamma secara alamiah yang terjadi pada beberapa
radionuklida tertentu seperti potassium-40 yang dapat ditemukan pada tanah dan air, dan juga
daging serta makanan yang memiliki kadar potassium tinggi seperti pisang. Radium juga
merupakan sumber dari paparan radiasi gamma. Namun, bagaimanapun juga, peningkatan
| Fisika 14
penggunaan terhadap instrumentasi kedokteran nuklir (seperti untuk diagnosa tulang, thyroid,
dan lung scans) juga turut memberikan andil terhadap proporsi peningkatan paparan pada
banyak orang.
Kebanyakan paparan yang terjadi pada sinar gamma merupakan jenis paparan eksternal. Sinar
gamma (dan juga sinar X) sebagaimana diketahui sebelumnya- mudah untuk melintasi jarak
yang besar di dalam udara dan mampu menembus jaringan tubuh hingga beberapa sentimeter.
Sebagian besar dari sinar gamma tersebut memiliki energi yang cukup untuk menembus tubuh
manusia, dan memapar semua organ yang ada di dalam tubuh tersebut.
http://dc219.4shared.com/doc/IZRRXP7t/preview.html
Sehingga dalam kasus sinar gamma, baik paparan eksternal dan internal menjadi perhatian
utama dalam proteksi dan keselamatan radiasi. Ini dikarenakan sinar gamma mampu melintas
dengan jarak yang lebih jauh ketimbang partikel alfa dan beta serta memiliki cukup energi untuk
melintasi keseluruhan tubuh, sehingga berpotensial untuk memapar semua organ tubuh.
Sejumlah besar dari radiasi gamma secara besar-besaran mampu melewati tubuh tanpa
berinteraksi dengan jaringan. Ini dikarenakan pada tingkat atomik, tubuh sebagian besar terdiri
dari ruangan kosong sedangkan sinar gamma memiliki ukuran yang lebih kecil dari ruang-ruang
tersebut. Berbeda dengan partikel alfa dan beta yang ketika berada di dalam tubuh akan
melepaskan semua energi yang mereka miliki dengan menubruk jaringan dan menyebabkan
kerusakan pada jaringan tersebut.
Sinar gamma bisa mengionisasi jaringan secara langsung atau menyebabkan yang disebut
dengan “secondary ionizations.” yakni ionisasi yang disebabkan ketika energi dari sinar gamma
ditransfer ke partikel atomik seperti elektron (identik dengan partikel beta) yang kemudian
partikel berenergi tersebut akan berinteraksi dengan jaringan untuk membentuk ion, inilah yang
disebut secondary ionizations.
B. PENERAPAN SINAR GAMMA
Teknologi radiasi menggunakan sinar gamma atau berkas elektron merupakan suatu proses
paling bersih dan dapat diandalkan yang paling banyak digunakan dewasa ini untuk
memodifikasi bahan polimer. Aplikasi sinar gamma untuk sintesis bahan biomaterial adalah
| Fisika 15
salah satu bidang yang berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa
biomaterial yang dapat disintesis dari polimer dengan teknik radiasi antara lain adalah pembalut
luka hidrogel, lensa kontak, matrik untuk pelepasan obat terkontrol, katup jantung buatan dan
lain sebagainya.
Sejak satu dekade yang lalu Kelompok Bahan Kesehatan, Bidang Proses Radiasi, Pusat
Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional telah melakukan penelitian
dan pengembangan untuk mendapatkan produk biomaterial dengan menggunakan teknik
radiasi gamma. Salah satu produk yang dikembangkan adalah pembalut luka hidrogel steril
radiasi. Pembalut luka hidrogel dibuat dengan meradiasi suatu formula campuran polimer
hidrofilik berbasis polivinil pirolidon (PVP) menggunakan sinar gamma pada dosis antara 25
sampai 35 kGy. Iradiasi sinar gamma terhadap PVP menghasilkan suatu hidrogel yang tersusun
atas struktur jejaring tiga dimensi sehingga menyebabkannya mempunyai sifat berbeda dari
polimer induk. Dengan adanya
struktur tiga dimensi tersebut hidrogel memiliki sifat yang unik yaitu: Mempunyai kemampuan
menyerap air dalam jumlah besar; tidak dapat ditembus oleh mikroba dari luar; bersifat elastis
tapi cukup kuat sehingga tidak mudah sobek; permeabel terhadap udara, uap air dan molekul-
molekul gas dengan berat molekul rendah rendah; mempunyai ukuran pori yang sangat kecil
sehingga dapat mencegah terjadinya kehilangan cairan tubuh secara berlebihan; tidak bersifat
toksik, alergik; dapat melekat dengan baik pada kulit dan dapat menyesuaikan dengan kontur
luka. Selain itu hidrogel yang dihasilkan sekaligus bersifat steril.
C. DAYA TEMBUS SINAR RADIOAKTIF
Sinar radioaktif dibedakan menjadi 3 macam yaitu sinar alfa, sinar beta dan sinar
gamma. Dimana ketiga macam sinar itu memiliki daya tembus sendiri sendiri. Menurut tingkat
intensitas daya tembusnya sinar radioaktif diurutkan dari sinar alfa sebagai sinar yang daya
tembusnya terlemah dan kemudian disusul oleh beta yang daya tembusnya lebih kuat dari alfa
dan yang terkuat adalah gamma. Cara untuk menangkal ketiga sinar radioaktif itu adalah (sinar
alfa ditangkal oleh selembar kertas, sinar beta ditangkal oleh lembaran aluminium dan untuk
sinar gamma dapat ditangkal dengan timbal) maka dari itu itulah alasan mengapa para pekerja
nuklir selalu memakai baju anti radiasi yang berat dan terbuat dari timbal yang dimana hal itu
dimaksudkan untuk antisipasi serangan radiasi sinar gamma.
Sumber:
http://dc219.4shared.com/doc/IZRRXP7t/preview.html
| Fisika 16
4. PERBEDAAN SINAR ALFA, BETA, GAMMA
Sinar Alfa
Inti atom helium
Lambang
Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif, jadi sinar alfa bermuatan positif
Daya tembus kecil
Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya
Sinar Beta
Pancaran elektron dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya
Lambang
Dalam medan magnet membelok ke kutub positif, jadi sinar beta bermuatan negatif
Daya tembus lebih besar dari sinar alfa
Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat sinar alfa
Sinar Gama
Gelombang electromagnet dengan panjang gelombang pendek
Lambang
Tidak terpengaruh oleh medan magnet maupun listrik
Daya tembus sangat besar, oleh karenanya sinar gama berbahaya
| Fisika 17
Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tidak sehebat alfa dan beta
Sumber :
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/perbedaan-sinar-alfa-beta-dan-gama.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Beta_rays
http://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_ray
http://en.wikipedia.org/wiki/Alpha_parti…
5. PELURUHAN RADIOAKTIF
Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang
tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga
sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran
peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah
kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq.
Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan
tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde
gigabecquerels Neutron dan proton yang menyusun
| Fisika 18
inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya nuklir
kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik, merupakan gaya terkuat pada skala
subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga mempunyai peranan yang berarti pada
ukuran ini. Gaya nuklir lemah sedikit berpengaruh pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak
berpengaruh pada proses nuklir.Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan
kompleksitas yang tinggi. Ada sifat yang dimiliki susunan partikel di dalam inti atom, jika mereka
sedikit saja bergeser dari posisinya, mereka dapat jatuh ke susunan energi yang lebih rendah.
Mungkin bisa sedikit digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di pantai: ketika gesekan
yang terjadi antar pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang berasal
dari luar dapat melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan
energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara pasir, energi ini datang dari luar sistem, bisa dalam
bentuk ditendang atau digeser tangan. Pada kasus peluruhan inti atom, energi aktivasi sudah
tersedia dari dalam. Partikel mekanika kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka
terus bergerak secara acak. Gerakan teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak
stabil.
5.1 Penemuan
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan
berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir
pendaran yang dihasilkan tabung katode oleh sinar-X mungkin berhubungan dengan
fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika
ia menggunakan garam uranium tesebut. Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam
pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga
pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat
juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat. Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru
ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang
dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya
menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan
bisa terjadi.Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat
memecah emisi radiasi menjadi tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut
| Fisika 19
diberi nama sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut
masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa
mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif, dan sinar gamma bermuatan netral.
Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat
ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan
menjebaknya dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari
spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya
adalah sebuah inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta
dengan sinar katode serta kemiripan radiasi gamma dengan sinar-X.
Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium dari barium; dua
buah unsur yang memiliki kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.Bahaya radioaktivitas dari
radiasi tidak serta merta diketahui. Efek akut dari radiasi pertama kali diamati oleh insinyur listrik
Amerika Elihu Thomson yang secara terus menerus mengarahkan sinar-X ke jari-jarinya pada
1896. Dia menerbitkan hasil pengamatannya terkait dengan efek bakar yang dihasilkan. Bisa
dikatakan ia menemukan bidang ilmu fisika medik (health physics); untungnya luka tersebut
sembuh dikemudian hari.
Efek genetis radiasi baru diketahui jauh dikemudian hari. Pada tahun 1927 Hermann
Joseph Muller menerbitkan penelitiannya yang meunjukkan efek genetis radiasi. Pada tahun
1947 dimendapat penghargaan hadiah Nobel untuk penemuannya ini.Sebelum efek biologi
radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat paten yang
mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada perawatan
enema. Marie Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek radiasai pada
tubuh manusia belum benar-benar diketahui (Curie dikemudian hari meninggal akibat Anemia
Aplastik, yang hampir dipastikan akibat lamanya ia terpapar Radium). Pada tahun 1930-an
produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif tidak ada lagi dipasaran bebas.
5.2 Mode Peluruhan
| Fisika 20
Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda.
Reaksi-reaksi tersebut disarikan dalam tabel berikut ini. Sebuah inti atom dengan muatan
(nomor atom) Z dan berat atom A ditampilkan dengan (A, Z).
Mode peluruhan Partikel yang terlibat Inti anak
Peluruhan dengan emisi nukleon:
Peluruhan alfa Sebuah partikel alfa (A=4, Z=2) dipancarkan dari inti (A-4, Z-2)
Emisi proton Sebuah proton dilepaskan dari inti (A-1, Z-1)
Emisi neutron Sebuah neutron dilepaskan dari inti (A-1, Z)
Fisi spontan
Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom dengan
inti yang lebih kecil disertai dengan pemancaran partikel
lainnya
-
Peluruhan clusterInti atom memancarkan inti lain yang lebih kecil tertentu
(A1, Z1) yang lebih besar daripada partikel alfa
(A-A1, Z-Z1)
+ (A1,Z1)
Berbagai peluruhan beta:
Peluruhan beta
Sebuah inti memancarkan
elektron dan sebuah antineutrino || (A, Z+1)
Emisi positron Sebuah inti memancarkan positron dan sebuah neutrino (A, Z-1)
Tangkapan elektronSebuah inti menangkap elektron yang mengorbit dan
memancarkan sebuah neutrino(A, Z-1)
Peluruhan beta gandaSebuah inti memancarkan dua elektron dan dua
antineutrinos(A, Z+2)
Tangkapan elektron
ganda
Sebuah inti menyerap dua elektron yang mengorbit dan
memancarkan dua neutrino(A, Z-2)
Tangkapan elektron
dengan emisi positron
Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit
memancarkan satu positron dan dua neutrino(A, Z-2)
Emisi positron ganda Sebuah inti memancarkan dua positrons dan dua neutrino (A, Z-2)
Transisi antar dua keadaan pada inti yang sama:
Peluruhan gammaSebuah inti yang tereksitasi melepaskan sebuah foton
energi tinggi (sinar gamma)(A, Z)
Konversi internalInti yang tereksitasi mengirim energinya pada sebuah
elektron orbital dan melepaskannya(A, Z)
| Fisika 21
Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa, dimana menurut hukum
relativitas khusus massa yang hilang diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan
persamaan . Energi ini dilepaskan dalam bentuk energi kinetik dari partikel yang
dipancarkan.
5.3 Keberadaan dan penerapan
Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan
tidak berapa lama seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil
sehingga tidak ada dari ketiganya yang masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti
radioaktif yang ada saat ini relatif berumur muda, yang terbentuk di bintang (khususnya
supernova) dan selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi. Sebagai contoh,
karbon-14, inti radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus
terbentuk di atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.
Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan
untuk mengikuti perjalanan subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti
organisme hidup misalnya). Sebuah sampel dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi tinggi.
Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem diketahui dengan mendeteksi lokasi
terjadinya peluruhan.
5.4 LAJU PELURUHAN RADIOAKTIF
Laju peluruhan, atau aktivitas, dari material radioaktif ditentukan oleh:
Konstanta:
Waktu paruh - simbol - waktu yang diperlukan sebuah material radioaktif
untuk meluruh menjadi setengah bagian dari sebelumnya.
Rerata waktu hidup - simbol - rerata waktu hidup (umur hidup) sebuah material
radioaktif.
Konstanta peluruhan - simbol - konstanta peluruhan berbanding terbalik dengan
waktu hidup (umur hidup). Variabel:
Aktivitas total - simbol - jumlah peluruhan tiap detik.
| Fisika 22
Aktivitas khusus - simbol - jumlah peluruhan tiap detik per jumlah substansi.
"Jumlah substansi" dapat berupa satuan massa atau volume.)
Persamaan:
dimana
adalah jumlah awal material aktif.
Pengukuran aktivitas
Satuan aktivitas adalah: becquerel (simbol Bq) = jumah disintegrasi (pelepasan)per detik ; curie
(Ci) = disintegrasi per detik; dan disintegrasi per menit (dpm).
5.5 WAKTU PELURUHAN
Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari inti tidak stabil merupakan
proses acak dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan
meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Karenanya, untuk sebuah sampel
radioisotop tertentu, jumlah kejadian peluruhan –dN yang akan terjadi pada selang (interval)
waktu dt adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom,
maka kemungkinan (probabilitas) peluruhan (– dN/N) sebanding dengan dt:
Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masing-masing
mempunyai konstanta peluruhan sendiri (λ). Tanda negatif pada persamaan menunjukkan
| Fisika 23
bahwa jumlah N berkurang seiring dengan peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial
orde 1 ini adalah fungsi berikut:
Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material biasanya juga dicirikan
oleh rerata waktu hidup. Masing-masing atom "hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia
meluruh, dan rerata waktu hidup adalah rerata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup atom-
atom material tersebut. Rerata waktu hidup disimbolkan dengan , dan mempunyai hubungan
dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:
Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu paruh adalah waktu
yang diperlukan sebuah inti radioatif untuk meluruh menjadi separuh bagian dari sebelumnya.
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan menunjukkan bahwa material
dengan tingkat radioaktif yang tinggi akan cepat habis, sedang materi dengan tingkat radiasi
rendah akan lama habisnya. Waktu paruh inti radioaktif sangat bervariasi, dari mulai 10 24 tahun
untuk inti hampir stabil, sampai 10 -6 detik untuk yang sangat tidak stabil.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Peluruhan_radioaktif
6. Pemanfaatan Radioaktif dalam Berbagai Bidang Kehidupan
Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk
kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia. Penggunaan
radioisotop sebagai perunut didasarkan pada kenyataan bahwa isotop radioaktif mempunyai
| Fisika 24
sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi, suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi
kimia yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber
radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat
mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek
kimia, maupun efek biologis.
Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah dilakukan dalam
berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar
radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang sama.
Penggunaan radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan penggunaan
sebagai sumber radiasi. Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur dalam
suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat
digunakan sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X.
Penggunaan radioisotop digunakan dalam berbagai bidang, misalnya pada industri,
teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi dan lain-lain. Tujuan penggunaan
radioisotop bagi kehidupan manusia adalah untuk kesejahteraan manusia dan memudahkan
keberlangsungan hidup manusia.
6. PEMANFAATAN RADIOSOTOP DALAM KEHIDUPAN
6.1 Radioisotop dalam Bidang Kedokteran
| Fisika 25
Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai
penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-
131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).
Teknetum-99 (Tc-99)
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan
yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201
terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua
radioisotop itu digunakan bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.
Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian
tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor otak.
Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan
sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.
Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran
darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam
darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan,
sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-
lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-
32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang
belakang.
Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker.
Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop
daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk membunuh sel
kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137) , radiasinya digunakan untuk
sterilisasi alat-alat medis.
| Fisika 26
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:
Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan
sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan
dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu,
radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
6.2 Radioisotop dalam Bidang Pertanian
Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan
dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi
dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga
dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian
disemaikan dan ditanam berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya
akan dipilh varietas yang dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan
berumur pendek. Dalam bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk
pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.
a. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul.
Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur
lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan
yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan
menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan
akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.
Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.
Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk
dan efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan
| Fisika 27
untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul. Dengan radiasi dapat
mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan
ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan
menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama,
sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul
yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
c. Pengawetan Makanan
Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu
mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri
dan jamur.
d. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan
Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi
dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut
disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian
dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk
mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
6.3 Radio Aktif dalam Bidang Industri
Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang
dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat
digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu,
barang-barang seni,dll.
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa
yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang
dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau
pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau
kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan
sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos
akan memberikan gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam
| Fisika 28
vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah
untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak
bumi.
6.4 Radioaktif dalam Bidang Hidrologi
Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.
6.6 Radiologi dalam Bidang Sains
Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
6.7 Radiologi dalam Bidang Kimia
a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal
pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan
alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak
mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi
seperti berikut.
b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam
cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan
larutan standar.
| Fisika 29
2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat
laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu
radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan
spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.
6.8 Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik
Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen
dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan
sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14
yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai
15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme
hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan
yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu
paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun)
Sumber:
http://akulisfatul.blogspot.com/2011/05/pemanfaatan-radioaktif-dalam-berbagai.html
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
| Fisika 30
Dari sejumlah zat radioaktif yang telah ditemukan, dikelompokkan berdasarkan sumber
ditemukannya, yaitu Radioaktivitas Alam dan Radioaktivitas Buatan.
Radioaktivitas Alam adalah unsur-unsur radioaktif yang ditemukan di alam sebagai bahan
tambang, yaitu Uranium (U), Aktinium (At), dan Thorium (Th). Radioaktif alami ditemukan oleh
Antoine Henri Becquerel pada tahun 1896.
Radioaktivitas Buatan adalah zat-zat radioaktif yang diproduksi dengan sengaja dalam reaktor
atom, antara lain Neptunium (Np), Polonium (Po), Radium (Ra). Radioaktif buatan ditemukan
oleh Irene Joliot dan Frederick joliot pada tahun 1934.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
| Fisika 31