23
Tugas geografi Nama : rizka putri Kelas :XI IPS 1 GURU P :DRS.EDDY HARYANTO TAHUN AJARAN 2012-1013 SMA BINA WARGA 2 PALEMBANG

Tugas geografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Page 1: Tugas geografi

Tugas geografi

Nama : rizka putri

Kelas :XI IPS 1GURU P :DRS.EDDY HARYANTO

TAHUN AJARAN 2012-1013

SMA BINA WARGA 2 PALEMBANG

KATA PENGANTAR

Page 2: Tugas geografi

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul bencana alam yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari geografiMelalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf Demikian kami ucapkan terima kasihPalembang 28-05-2013

Bencana alam

Page 3: Tugas geografi

Tsunami di jepang

adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.

geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".

Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.

Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah

Page 4: Tugas geografi

ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.

Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam

Terminologi

Kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 196 tsunami telah terjadi.

Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi.

Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.

Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak ini. Aazhi Peralai dalam Bahasa Tamil, ië beuna atau alôn buluëk (menurut dialek) dalam Bahasa Aceh adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia, bahasa utama di Filipina, alon berarti "gelombang". Di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat Sumatra, Indonesia, dalam Bahasa Defayan, smong berarti tsunami. Sementara dalam Bahasa Sigulai, emong berarti tsunami.

Penyebab terjadinya tsunami

Page 5: Tugas geografi

Skema terjadinya tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Page 6: Tugas geografi

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Gempa yang menyebabkan tsunami

Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Page 7: Tugas geografi

Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis Gempa Bumi

Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

Gempa bumi runtuhan

Page 8: Tugas geografi

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Berdasarkan Kedalaman [sunting]

Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa [sunting]

Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

Page 9: Tugas geografi

Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

Penyebab terjadinya gempa Bumi

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Page 10: Tugas geografi

Gunung meletus aceh

BANDA ACEH - Dari 129 gunung api aktif di Indonesia saat ini, enam di antaranya terdapat di Aceh dengan tipe yang berbeda-beda. Mulai dari tipe C yang kurang berbahaya sampai ke tipe A yang berpotensi besar untuk meletus. Keenam gunung api itu tetap perlu diwaspadai, karena berpeluang menyebabkan bencana vulkanis yang bisa menelan korban jiwa.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Perwakilan Aceh, Ir Faizal Adriansyah MSi, kepada Serambi di Banda Aceh, Kamis (10/1), menanggapi fenomena meningkatnya aktivitas magmatik di perut Gunung Seulawah Agam sehingga sejak 4 Januari lalu dinaikkan statusnya dari normal/aman ke waspada (level II).

Kewaspadaan terhadap gunung api aktif di Aceh, kata Faizal, jangan sampai kendor hanya karena mengira gunung-gunung tersebut sudah lama ‘tidur’ dan tidak akan meletus (eruptif atau eksplosif).

Dia contohkan, Gunung Sinabung (2.475 meter) di Sumatera Utara yang tergolong kelas/tipe B dan sudah lebih 400 tahun tidak aktif, tiba-tiba mengeluarkan lava pada 29 Agustus 2010. Kemudian, pada 7 September 2010, gunung di Tanah Karo ini kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada 2010.

Letusannya terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanisnya tersembur hingga 5.000 meter di udara dan menutupi sebagian Kota Medan. Status gunung itu sontak dinaikkan menjadi “Awas”. Sebanyak 12.000 warga di sekitarnya dievakuasi mendadak. Satu orang meninggal karena gangguan pernapasan saat mengungsi dari rumah.

Apa yang terjadi pada Gunung Sinabung itu, kata Faizal Adriansyah, jangan sampai terjadi di Aceh. “Sebuah gunung api kelas C atau B bisa saja dianggap tidak berbahaya. Tapi fakta Sinabung telah menunjukkan meskipun berkelas B, gunung berapi itu tetap saja berbahaya. Dia bisa saja meletus tiba-tiba,” kata Faizal.

Penjelasannya itu tidak dimaksudkan Faizal untuk menakut-nakuti masyarakat Aceh yang kebetulan bermukim di wilayah gunung api. “Saya ingatkan ini semata-mata agar semua kita meningkatkan kewaspadaan terhadap gunung api sesuai dengan

Page 11: Tugas geografi

kapasitas dan tanggung jawab kita masing-masing,” ujar mubalig ini.

 Ada enamMenurut Faizal, sering tersiar kabar bahwa di Aceh hanya terdapat empat gunung api aktif. Yakni Seulawah Agam di Aceh Besar, Peuet Sagoe di Pidie Jaya, Burni Telong di Bener Meriah, dan Gunung Jaboi di Kota Sabang.

Tapi sebetulnya, di luar itu masih terdapat dua gunung api aktif lainnya di Aceh, yakni Burni Geureudong di Bener Meriah dan Gunung Gayo Lesten, lebih terkenal dengan nama Gunung Leuser, di Aceh Tenggara.

Menurutnya, para ahli vulkanologi sejak zaman Belanda sudah mengelompokkan gunung api yang ada di Aceh itu menjadi tiga tipe. Gunung Seulawah Agam, Peuet Sagoe, dan Burni Telong digolongkan tipe A. Di kawasan gunung api tipe A ini dipastikan ada pos pemantauan, karena dikhawatirkan adanya kemungkinan letusan ulang.

Gunung api tipe B di Aceh, menurut Faizal, hanya satu, yakni Gunung Burni Geureudong, juga terdapat di Bener Meriah, berdekatan dengan Burni Telong. Gunung ini sudah dianggap aman. Tapi tetap perlu diwaspadai, mengingat insiden Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Yang terakhir adalah gunung api tipe C, terdiri atas Gunung Gayolesten di Aceh Tenggara dan Gunung Pulau Weh di Kota Sabang. Sebagian referensi menyebut gunung api di Pulau Weh ini bernama Gunung Jaboi yang terletak di Kecamatan Sukajaya.

Merujuk pada data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) RI, di Indonesia saat ini terdapat 129 gunung api aktif. Namun, yang meletus dalam 400 tahun terakhir hanya 70 buah. Di Sumatera terdapat 30 gunung api, tersebar mulai dari Aceh hingga Lampung.

Versi PVMB (yang mungkin belum di-update) hanya dua gunung api aktif di Aceh, yakni Gunung Leuser (3.172 m) dan Gunung Perkison (2.300 m). Namun, data lain, seperti dinyatakan Faizal Adriansyah, gunung api aktif di Aceh justru enam buah. Salah satu gunung api tipe A yang kini sedang serius dipantau karena meningkat statusnya sejak dua pekan lalu adalah Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar. (dik)

kategori gunung berapi* Gunung berapi aktif: Gunung yang selalu meletus dan sangat aktif. Contohnya, Gunung Etna di Sisilia dan Mayon di Filipina.* Gunung berapi pendam: Gunung yang pernah meletus dan sesekali akan meletus lagi. Contohnya, Fujiyama di Jepang dan Sinabung di Sumatera Utara.* Gunung berapi pasif: Gunung berapi yang tidak aktif dan tidak akan meletus lagi walaupun pernah meletus. Contohnya, Kilimanjaro di Afrika.

Page 12: Tugas geografi

Tanah longsor di sukabumi

Bahaya Longsor Ancam 124 Juta ...

Sukabumi (ANTARA News) - Hujan deras yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam sepekan ini menyebabkan bencana tanah longsor semakin meluas dua wilayah, Kecamatan Parungkuda dan Kecamatan Nyalindung, serta dilaporkan empat rumah rusak tertimbun.

"Bantuan darurat sudah kami kirimkan untuk para korban bencana tanah longsor. Dari pantauan kami di lapangan longsor disebabkan tergerusnya tebing oleh air hujan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, kepada ANTARA News, Minggu.

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat, tiga rumah di Kampung Caringi, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung rusak dan satu rumah rusak di Desa Palasari, Kecamatan Parungkuda.

Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan tim penanggulangan bencana sudah berada di lokasi.

Selain longsor, tanggul Sungai Cibodas di Kecamatan Parungkuda pun jebol, tetapi tidak menyebabkan banjir. Hanya saja air sungai tersebut tumpah ke pemukiman dan lahan pertanian, walau tidak ada laporan adanya rumah yang terendam banjir maupun lahan

Page 13: Tugas geografi

pertanian rusak.

Menurut Usman, potensi terjadinya bencana tanah longsor cukup tinggi, karena saat ini merupakan puncak musim hujan.

Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Sukabumi terus bersiaga dan mengerahkan seluruh petugas penanggulangan bencana mulai dari relawan, tim reaksi cepat sampai petugas inti. Apalagi, ia menilai, musim hujan juga berpotensi terjadinya bencana banjir dan angin puting beliung.

"Kami terus memantau lokasi-lokasi daerah rawan bencana dan mengantisipasi terjadinya bencana seperti memasang bronjong untuk meminimalisir terjadi bencana dan kerugian serta korban jiwa saat terjadi bencana," ujarnya.

Warga yang menjadi korban longsor di dua kecamatan tersebut pihaknya sudah mengevakuasi ke lokasi yang lebih aman, serta memasang tenda darurat untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.

Page 14: Tugas geografi

Angin topan hantam ratusan rumah di Sumatera utara            Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca.Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.

             

            Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.

Macam macam angin Badai Di dunia:

a. hurricane (angin ribut)adalah badai berskala besar yang mempunyai kisaran wilayah 100-1000 mil. dihasilkan dari tekanan rendah yang terjadi pada lautan yang sedang hangat. Jika angin bertiup pada lautan tersebut, dan dengan tidak memperhatikan faktor2 yang lain maka angin ribut cenderung akan terjadi. angin ribut terjadi di samudra ATLANTIK dan juga samudra PASIFIK bagian TIMUR.

angin ribut menghasilkan hujan dan kecepatan angin antara 74-160 mil per jam. Banjir yang besar biasanya diasosiasikan dengan angin jenis ini. angin ribut mempunyai putaran yang berlawanan arah jarum jam (siklonis) di belahan bumi bagian utara dan sebaliknya di belahan bumi bagian selatan.

b. angin topan (typhoon).Angin topan punya pengertian yang hampir sama dengan angin ribut, hanya saja angin ini terjadi di samudra PASIFIK bagian BARAT dan dengan demikian cenderung lebih besar intensitasnya dibandingkan angin ribut mengingat samudra pasifik bagian barat memiliki lautan yang lebih luas dari atlantik.

c. angin puting beliung (tornado).

Page 15: Tugas geografi

tornado merupakan badai lokal yang mempunyai diameter wilayah antara 50 m sampai lebih dari 1,5 mil. Sering muncul di USA pada saat udara dingin dari Canada bertemu dengan udara hangat dari mexico. angin dapat bertiup pada kecepetan 60 sampai lebih dari 320 mil per jam, menyebabkan lebih banyak kerusakan dibandingkan angin ribut. tornado biasanya diikuti oleh hujan es dan petir. Jenis badai ini sangat sulit diprediksi karena durasinya yang pendek.

d. sekarang kita bahas badaiAngin ribut, angin topan, tornado dan juga hujan deras yang lama bisa kita gabungkan semuanya dalam satu kata BADAI.dalam skala Beaufort (skala yang digunakan untuk mengkasfikasikan jenis-jenis angin), badai masuk dalam skala beaufort 11 dengan kecepatan angin antara 64-75 mil per jam, sedangkan angin ribut ada pada level 12 di skala beufort dengan kecepatan diatas 75 mil per jam

Contoh Gambar Angin Topan : 

Page 18: Tugas geografi

    Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin

paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan

kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan

sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.

Gejala dan Peringatan Dini

   Angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut

terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau

melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan

sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan

sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana :

1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan

terhadap gaya angin.

2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban

angin khususnya di daerah yang rawan angin topan

3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang

terlindung dari serangan angin topan.

4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.

5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai

tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan

angin topan.

6. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang

dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.

7. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara

penyelamatan diri

8. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat

sehingga tidak diterbangkan angin

9. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.