Tugas GNSS Usulan Teknis Pengadaan Titik Kontrol Pengukuran Kediri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TUGAS GNSS PAK AKBAR

Citation preview

TUGAS MANAJEMEN SURVEY GNSSPengadaan Titik Kontrol Geodesi Kabupaten Kediri

Di susun oleh :Agita Setya Herwanda3512100033

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014

USULAN TEKNISPEKERJAAN PENGADAAN TITIK KONTROL GEODESI, KABUPATEN KEDIRII. Pendahuluan1.1 UmumNama Proyek : Pengadaan Titik Kerangka Kontrol Geodesi Kabupaten KediriPemberi Tugas : Pemerintah Kabupaten KediriTahun Anggaran : 2014Jangka Waktu Pelaksanaan : Tempat: Seluruh area Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

1.2 Latar Belakang ProyekDemi meningkatkan devisa Negara dalam pelaksanaan pembubidayaan dan penanaman tanaman cengkeh sebagai salah satu sumber devisa negara, harus dilakukan perluasan lahan untuk menanam cengkeh yang akan dilakuan dalam penentuan wilayah dan usaha dalam membuat perkebunan tanaman cengkeh di kawasan Ngablak. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga mampu menghasilan tanaman cengkeh secara maksimal sehingga dapat memberdayakan masyarakat sekitar. Hal yang harus diperhatikan di sini adalah dalam melaksanakan perencanaan dan survey untuk penentuan wilayah yang akan dijadikan sebagai objek untuk pendirian bangunan dan juga penentuan luas kebun sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan penanaman tanaman cengkeh.Selain pembangunan jalan,dalam hal ini infrastruktur yang ingin dicapai yakni, pembuatan peta perkebunan PT Ngablak Cengkeh Sejahtera, pemasangan BM di sepanjang perkebunan, serta survey kondisi area yg mencakup survey detail dan spot levelling yang nantinya dapat membantu melengkapi kebutuhan Data Spasial perkebunan PT Ngablak Cengkeh Sejahtera. Jika seluruh kegiatan tersebut dapat berjalan maka dapat memperkejakan petani-petani disekitar dalam hal produksi serta hasil perkebunan tersebut akan lebih mudah dipasarkan.Agar pembangunan ini sesuai dengan standar mutu yang ada, maka diperlukan pengawasan dan pembangunan yang professional terhadap penanganan pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Proposal Usulan Teknis ini.

1.3 Maksud dan TujuanPerlunya dilaksanakan survey di Kabupaten dimaksudkan dan tujuan untuk :1. Menghasilkan titik kerangka kontrol geodesi orde-2 untuk keperluan inventarisasi kabupaten Kediri.2. Hasil titik kerangka kontrol geodesi akan digunakan untuk optimalisasi pembangunan dan pemetaan kabupaten Kediri.1.4 Lingkup Proyek1. Lingkup Kegiatan/Proyek adalah : Pembuatan titik kerangka kontrol geodesi Kabupaten Kediri2. Lingkup Pekerjaan meliputi tahap-tahap yang akan dilakukan adalah: a) Persiapan alat dan bahanb) Desain Jaringc) Rekonaisansd) Pembuatan dan Pemasangan Pilare) Pengumpulan Dataf) Pengolahan Datag) Pembuatan Buku Tuguh) Pembuatan Peta Titik Kerangka Kontrol Geodesii) Pembuatan Laporan Pekerjaan1.5 Gambaran Umum KabupatenKabupaten Kediri, adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Kediri meskipun pemindahan pusat pemerintahan ke Pare telah lama direncanakan dan bahkan sekarang dibatalkan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang di utara, Kabupaten Malang di timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di selatan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo di barat, serta Kabupaten Nganjuk di barat dan utara. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 963,21 km dengan 26 kecamatan.

Peta lokasi Kabupaten Kediri

II. Rancangan Pelaksanaan Pekerjaan

Berikut adalah rancangan pengerjaan dalam pelaksanaan proyek pengadaan titik kerangka kontrol geodesi di Kabupaten Kediri :1. Tahap PersiapanTahap persiapan merupakan tahapan yang dilakukan utnuk merencanakan pengukuran yang akan dilakukan. Tahapan ini terdiri atas:1.1 Persiapan Teknis:a. Jaring titik control:Jaring yang akan dibuat.OrdeCJaring KontrolJarak (Km)Kelas

210Jaring titik kontrol geodetik local10B

Jaring pengikat (SRGI).OrdeCJaring KontrolJarak (Km)Kelas

00.1Jaring titik kontrol nasional5002A

11Jaring titik kontrol regional100A

b. Peralatan yang digunakan: 3 set alat GPS Geodetik 2 frekuensi. 1 buah GPS Navigasi. 2 buah tripod. 2 buah laptop. 2 buah handphone. 2 buah aki GS-ASTRA. 2 buah jam tangan. 2 buah golok. 2 buah meteran. Cangkul. Cetok. Linggis. Payung. Rompi. Helm safety.c. Bahan yang digunakan 21 buah kerangka besi monument titik. 21 buah tablet logam. 7 sak Semen. Pasir. Kerikil.d. Jumlah personil S1 Geodesi 1 orang. D3 Geodesi 2 orang. Juru ukur gps 6 orang. Pembantu juru ukur (dari tenaga local) 4 orang.1.2 Desain Jaring:Desain jaring terdapat pada lampiran 1 dan menggunakan peta dasar peta infrastruktur kabupaten Kediri.1.3 Rekonaisans:Sebelum pelaksanaan survei untuk pengadaan jaring titik kontrol, ada dua pekerjaan penting yang perlu dilakukan, yaitu rekonaisans (kaji lapangan) dan monumentasi. Pekerjaan rekonaisans dimaksudkan untuk mencari lokasi yang terbaik untuk penempatan titik-titik kontrol di lapangan serta mengumpulkan informasi terkait yang diperlukan nantinya untuk proses monumentasi maupun pengukuran / pengamatan. Proses monumentasi dimaksudkan untuk membuat monumen (tugu) yang merepresentasikan titik kontrol di lapangan.Terkait dengan proses rekonaisans, ada beberapa hal yang perlu dispesifikasikan yaitu sebagai berikut : Sebelum dilakukan rekonaisans, pelaksana pekerjaan diwajibkan untuk mengadakan koordinasi dengan pihak dan instansi pemda yang terkait mengenai rencana pemasangan monumen titik kontrol. Hal yang diharapkan dari proses koordinasi ini adalah adanya informasi dari pemda setempat mengenai rencana pengembangan fisik di daerah bersangkutan yang dapat berakibat terhadap terganggunya keamanan monumen titik kontrol yang akan dipasang di masa mendatang. Lokasi titik-titik kontrol yang dipilih diusahakan sesuai dengan desain jaringan yang dibuat sebelumnya, dan apabila memungkinkan, selain untuk jaring Orde-4, titik-titik tersebut dipilih pada halaman instansi pemerintah ataupun institusi pendidikan dengan persetujuan pihak-pihak yang bersangkutan. Lokasi titik kontrol yang dipilih sebaiknya memenuhi persyaratan berikut: distribusinya sesuai dengan desain jaringan yang telah dibuat. kondisi dan struktur tanahnya yang stabil. mudah dicapai (lebih baik dengan kendaraan bermotor) dan ditemukan kembali. sebaiknya ditempatkan di tanah milik Negara. tidak mengganggu (terganggu oleh) fasilitas dan utilitas umum. ditempatkan pada lokasi sehingga monumen tidak mudah terganggu atau rusak, baik akibat gangguan, manusia, binatang, ataupun alam. penempatan titik pada suatu lokasi juga harus memperhatikan rencana penggunaan lokasi yang bersangkutan pada masa depan. titik-titik harus dapat diikatkan ke beberapa titik yang telah diketahui koordinatnya dari orde yang lebih tinggi, untuk keperluan perhitungan, pendefinisian datum, serta penjagaan konsistensi dan homogenitas dari datum dan ketelitian titik-titik dalam jaringan. mempunyai ruang pandang langit yang bebas ke segala arah di atas elevasi 15o. jauh dari objek-objek reflektif yang mudah memantulkan sinyal GPS, untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya multipath. jauh dari objek-objek yang dapat menimbulkan interferensi elektris terhadap penerimaan sinyal GPS. Jika pada proses rekonaisans posisi titik kontrol yang telah direncanakan harus dipindah karena ternyata lokasi tersebut tidak baik dan memadai untuk pelaksanaan pengamatan, pihak pelaksana harus membuat laporan kepada petugas penanggung jawab teknis untuk memastikan bahwa perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi fungsi titik control. Dalam proses pelaksanaan reconnaissance ini, untuk setiap lokasi titik tim lapangan harus mengisi secara lengkap semua informasi yang diminta pada formulir rekonaisans titik pada saat berada di lokasi, termasuk : diagram lokasi yang akurat. diagram aksesibilitas (pencapaian) lokasi. diagram obstruksi.1.4 Pembuatan dan Pemasangan Pilar:Berikut adalah desain pembuatan dan pemasangan pilar/tugu orde 2

2. Tahap pelaksanaan PengukuranPada tahap ini membahas tentang metode yang akan dilakuakan untuk melaksanakan pengambilan data di lapangan. Metode yang akan dilakukan untu mengambil data di lapangan adalah dengan beberapa cara sebagai berikut ini :

a. Titik kontrol tanah (BM referensi nasional)Artinya dalam hal ini BM yang kita gunakan adalah menggunakan BM yang sudah ditentukan dan di ukur oleh Negara atau BM Nasional sehingga nantinya tidak akan menimbulkan kesalahan batas-batas yang akan di ukur.

b. Rencana sebaran BMRencana sebaran BM yang ada di lapangan atau lokasi pengukuran meliputi titik-titik koordinatnya (x,y)

c. Pengukuran waterpass utama (z) orde-2Dalam pengukuran ini yang dilakukan adalah dalam rangka melakukan pengambilan data untuk nilai tinggi (z) orde-1 yang digunakan untuk menentukan beda tinggi dengan bereferensi pada LWL (Lowest Water Level), MSL (Mean Sea Level), HWS (Higest Water Surface)

d. Pengadaan titik BM orde-2Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetik karena meliputi Orde-1.

3. Waktu yang dibutuhkanWaktu yang dibutuhkan pada suatu kegiatan dapat dinyatakan dalam bentuk minggu, hari maupun bulan. Waktu yang digunakan dalam proyek ini adalah dalam hari dimana dalam melakukan proses pekerjaan lapangan dilakukan selama 50 hari sedangkan pekerjaan kator dilakukan 20% dari pekerjaan lapangan yaitu sekitar 10 hari, maka bila ditotal waktu yang dibutuhkan sekitar 60 hari. Berikut ini adalah jadwal perencanaannya :NoKegiatanMinggu ke -

IIIIIIIVVVIVIIVIII

ATahap persiapan

1. Administrasi proyek dan orientasi lapangan

2. Pengumpulan Data Inventarisasi Aset Tanah HPL/non HPL

3. Penyiapan Rencana Detail Kerja

BTahap Pengukuran Lapangan

1. Survei Lokasi Rencana Pelaksanaan

2. Penentuan Jaring Kerangka Geodetik

3. Survei terestris

4. Pemberian Bench Mark

CTahap Analisa

1. Analisa Titik Ikat Geodetik

2. Analisa Titik Koordinat Terestris

3. Inventarisasi Aset Hasil Pengukuran

DTahap Laporan

1. Laporan Peta Situasi

2. Laporan Data Pengukuran

3. Laporan Data Inventarisasi Aset

4. Tenaga AhliUntuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan sekali tenaga ahli sebagai penunjang berjalannya proyek yang telah disusun ini. Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam hal ini adalah sebagai berikut ini :1. S1 Geodesi: 1 orang2. D3 Geodesi: 1 orang3. Juru Ukur : GPS: 2 orang Total Station: 1 orang Waterpass: 1 orang4. Pembantu juru ukur (diambil dari tenaga lokal) GPS: 3 orang Total Station: 4 orang Waterpass: 4 orang

5. Peralatan yang digunakanSegala macam peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini tampak pada table berikut ini :

PeralatanJenisJumlah

Total Station

Alat Surveying2

Rambu8

Roll Meter2

Payung4

Jalon2

Prisma2

GPS Geodetic2

SepatuAlat K313

Rompi13

Helm13

HT10

III. Biaya (Cost)

Berikut ini adalah rincian anggaran biaya untuk melakukan proyek pemetaan situasi Lahan Perkebunan milik PT Ngablak Cengkeh Sejahtera :

KEBUTUHANJUMLAHSATUANGAJI PER HARIJUMLAH HARITOTAL

S1 Geodesi1Orang per HariRp250.000,0060Rp15.000.000,00

D3 Geodesi1Orang per HariRp150.000,0060Rp9.000.000,00

Juru Ukur4Orang per HariRp100.000,0060Rp24.000.000,00

Pembantu Juru Ukur11Orang per HariRp50.000,0060Rp33.000.000,00

Total Station2HariRp250.000,0060Rp15.000.000,00

Prisma2HariRp-60Rp-

Jalon2HariRp-60Rp-

Payung4HariRp5.000,0060Rp300.000,00

Rambu8HariRp-60Rp-

Roll Meter2HariRp-60Rp-

GPS Geodetic2HariRp250.000,0060Rp15.000.000,00

Sepatu safety13HariRp50.000,001Rp400.000,00

Helm safety13HariRp--Rp-

Rompi13HariRp--Rp-

HT10Rp1.000.000,00Rp10.000.000,00

TOTAL121.700.000,00

Dari rancangan diatas tertera bahwa anggaran dana atau biaya yang akan dikeluarkan sebesar Rp 121.700.000,00 dengan perincian yang telah tertera diatas.

IV. PenutupDemikian proposal Acuan Teknis ini kami buat dengan sebenarnya. Dengan ini semoga konsultan nantinya menggunakan proposal ini dengan sebaiknya dan dapat mewujudkan kegiatan ini sehingga dihasilkan suatu keluaran atau hasil yang maksimal dan didapatkan bentuk peta situasi perkebunan dengan skala 1:20000 yang berisikan bats wilayah perkebunan dan luar areal perkebunan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemberi tugas.

Page | 10