2
Tugas Harian Interna 20 Oktober 2015 1. Berapa target dari penurunan krisis hipertensi dan bagaimana cara menghitung MAP? I. Hipertensi Urgensi Prinsipnya, hipertensi urgensi dapat ditangani dengan anti- hipertensi oral dengan perawatan rawat jalan. Namun keadaan ini sulit untuk memonitor tekanan darah setelah pemberian obat. Obat yang diberikan dimulai dari dosis yang rendah untuk menghindari terjadinya hipotensi mendadak terutama pada pasien dengan resiko komplikasi hipotensi tinggi seperti geriatri, penyakit vaskuler perifer dan atherosclerosis cardiovaskuler dan penyakit intrakranial. Target inisial penurunan tekanan darah 160/110 dalam jam atau hari dengan konvensional terapi oral. Beberapa pilihan obat: 1. ACE inhibitor (Captopril), dengan pemberian dosis oral inisial 25 mg, onset aksi mulai dalam 15 – 30 menit dan maksimum aksi antara 30 – 90 menit. Kemudian jika tekanan darah belum turun dosis dilanjutkan 50 mg – 100 mg pada 90 – 120 menit kemudian. 2. Calcium-channel blocker (Nicardipine), dosis oral awal pemeberian 30 mg, dan dapat diulangi setiap 8 jam sampai target tekanan darah tercapai. Onset aksi dimulai ½ – 2 jam. 3. Beta blocker (Labetalol), non selektif beta blocker, dosis oral awal 200 mg, dan diulang 3-4 jam. Onset kerja dimulai pada 1 – 2 jam. 4. Simpatolitik (Clonidine), dengan dosis oral awal 0.1 – 0.2 mg dosis loading dilanjutkan 0.05 – 0.1 mg setiap jam sampai target tekanan darah tercapai. Dosis maksimum 0.7 mg.

Tugas Harian Interna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Harian Interna

Citation preview

Page 1: Tugas Harian Interna

Tugas Harian Interna

20 Oktober 2015

1. Berapa target dari penurunan krisis hipertensi dan bagaimana cara menghitung MAP?

I. Hipertensi Urgensi

Prinsipnya, hipertensi urgensi dapat ditangani dengan anti-hipertensi oral dengan perawatan

rawat jalan. Namun keadaan ini sulit untuk memonitor tekanan darah setelah pemberian obat.

Obat yang diberikan dimulai dari dosis yang rendah untuk menghindari terjadinya hipotensi

mendadak terutama pada pasien dengan resiko komplikasi hipotensi tinggi seperti geriatri,

penyakit vaskuler perifer dan atherosclerosis cardiovaskuler dan penyakit intrakranial. Target

inisial penurunan tekanan darah 160/110 dalam jam atau hari dengan konvensional terapi oral.

Beberapa pilihan obat:

1. ACE inhibitor (Captopril), dengan pemberian dosis oral inisial 25 mg, onset aksi mulai

dalam 15 – 30 menit dan maksimum aksi antara 30 – 90 menit. Kemudian jika tekanan darah

belum turun dosis dilanjutkan 50 mg – 100 mg pada 90 – 120 menit kemudian.

2. Calcium-channel blocker (Nicardipine), dosis oral awal pemeberian 30 mg, dan dapat

diulangi setiap 8 jam sampai target tekanan darah tercapai. Onset aksi dimulai ½ – 2 jam.

3. Beta blocker (Labetalol), non selektif beta blocker, dosis oral awal 200 mg, dan diulang 3-4

jam. Onset kerja dimulai pada 1 – 2 jam.

4. Simpatolitik (Clonidine), dengan dosis oral awal 0.1 – 0.2 mg dosis loading dilanjutkan 0.05

– 0.1 mg setiap jam sampai target tekanan darah tercapai. Dosis maksimum 0.7 mg.

II. Hipertensi Emergensi

Prinsip penanganan hipertensi emergensi ditentukan pada organ mana yang terlibat. Penanganan

dilakukan dengan pemeberian obat-obatan secara parenteral. Ideal rate penurunan tekanan darah

masih belum cukup jelas. Penurunan mean arterial pressure 10% pada 1 jam awal dan 15%

dalam 2 – 3 jam berikutnya direkomendasikan.

Page 2: Tugas Harian Interna

Mean Arterial Pressure atau biasa disebut MAP adalah hitungan rata-rata tekanan darah arteri

yang dibutuhkan agar sirkulasi darah sampai ke otak. Sirkulasi darah ke otak membawa suplai

makanan dan oksigen yang dibutuhkan otak untuk nutrisi dan aktivitas kerja otak. Tekanan yang

membawa darah ke otak tidak boleh kuran tidak boleh juga lebih dikarenakan jika tekanannya

kurang maka suplai makanan ke otak akan berkurang. Lalu bagaimana jika tekanan darah arteri

ke otak (MAP) tinggi? Resiko terbesar apabila tekanan darah ke otak tinggi adalah pecahnya

pembuluh darah otak, disini disebabkan pembuluh darah diotak begitu halus dan rapuh, sehingga

mudah pecah. Oleh karena itu tekanan darah yang mengalir ke otak harus stabil dan tepat. MAP

yang dibutuhkan agar pembuluh darah elastis dan tidak pecah serta otak tidak kekurangan

oksigen / normal MAP adalah 70-100 mmHg.

MAP = (Sistole + 2 Diastole) : 3

2. Apa perbedaan JNC 7 dan 8?3. Bagaimana hipertensi merusak ginjal?4. Kekurangan dan kelebihan obat antihipertensi sublingual?