Upload
ratri-tamayanti
View
218
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SD
Citation preview
Perjuangan Menuntut Ilmu
Karya: Abduel Azies
Ketika mentari muncul diatas cemara biru
Saat itu tibalah perjuanganku
Bersenjatakan Pensil dan buku
Dengan sepeda tuaku
Ku menuju istana sekolahku
Dinginnya pagi yang menyelimuti tubuhku
Dan panasnya siang yang yang menerpa kulitku
Tapi ku tak hiraukan itu
Demi tuk kuraih ridha-Mu
Sekolahku istanaku
Disanalah ku menuntut ilmu
Setiap pagi aku pergi
Setelah siang aku kembali
tak lain hanya untuk menuntut ilmu
yang dituangkan oleh guruku
ILMU
Ilmu…..
Kau bagaikan darah yang mengalir di tubuhku
Bagaikan udara yang menemani hidupku
Melekat di ujung lubuk sanubariku
Takkan pupus oleh waktu
Kau bukan hanya sebuah nama
Lebih dari pelita
Melekat di dalam dada
Kau harta yang abadi
Mencarimu sangatlah terpuji
Dan biarpun aku seutas tali
Yang takkan pernah abadi
Tapi kukan mencarimu hingga mati
Hingga mati
Hakikat Belajar
Kita belajar kesucian dari cahaya
Yang selalu bersinar lurus menyibakkan gelap
Kita belajar kesetiaan dari matahari
Yang selalu menepati janji terbit di pagi hari
Kita belajar keluasan jiwa dari keluasan langit
Yang senantiasa berdandan dengan warna-warninya
Arakan mega atau kemilau bintang-gemintangnya
Kita belajar kearifan dari kedalaman samudera
Yang menyimpan untaian mutiara dan keindahan
Kerajaan batu karang di dasarnya
Kita belajar kerendah hatian dari gerak air
Yang mengalir ke tempat yang lebih rendah
Kita belajar dari titik-titik hujan
Menghapus kemarau panjang
Kita belajar dari kesejukan embun pagi
Menyegarkan daun-daun
Kita belajar dari kidung-kidung burung
Dan gemercik air bening
Di sela-sela batu pegunungan
Kita belajar dari bunga-bunga pesta warna
Yang selalu mengirimkan aroma dan keindahannya
Kita belajar dari manik-manik batu permata
Yang meski terendam lumpur
Tetap menampakkan cahayanya
Ya..
Kita juga belajar keramah tamahan dari semut
Yang selalu mengucapkan salam damai saat jumpa sahabatnya
Serta kegotong royongan mereka dalam bekerja
Kita juga belajar dari persaudaraan kekal
Antara laut dan pantainya antara pohon dengan tanah
Kita juga belajar dari kearifan alam semesta
Yang nampak selalu diam
Di dalam kediamannya selalu bersujud kepada-Nya
Wahai jiwa..
Betapa dunia ini selalu berkembang dan terbentang jadi guru
Bagai Nabi Daud yang bernyanyi bersama angin dan burung-burung
Bersama bukit lembah dan gunung-gunung.
Hatiku pun ingin selalu bernyanyi
Mendengarkan lagu-lagu rohani puja-puji Illahi.
ILMU
Ilmu………………
Dimana kau berada ?
Aku selalu mencarimu
Berdasarkan apa saja aku rela
Demi tercapainya cita-citanya
Tiap pagi aku pergi
Setelah siang akupun kembali
Semua ini hanya engkau yang kucari
Untuk kemudian kumiliki
Ilmu ……………...
Tiap orang mencarimu
Menuntut dan mengejarmu
Tapi kamana kau sembunyi?
Sehingga orang sukar mencarimu
Cahaya Ilmu
Dari sudut manakah
aku kan segera mulai
menulis bait demi bait
agar tercipta sebuah melodi
yang teramat indah tuk didengar
kadang ilhamku hadir tanpa mau berhenti
kadang hilang ditelan waktu
aku laksana sebuah pinsil
potlot kecil berdaun kayu
disitu ada sebuah titik hitam
agar dapat kugunakan untuk merekayasa
sebuah maksud
penaku tidak akan lapuk dimakan usia
karena diciptakan demikian hebatnya
ciptaan yang maha perkasa lagi bijaksana
diriku hanyalah sebuah prantara
tiada apa-apa yg kupunya
aku hanya sepenggal
daging ,tulang ,darah dan kulit
yang binasa pada waktunya
namun ilmu yg kau hadirkan padaku
tidak akan binasa meskipun api yg membakarnya
BELAJAR
HARI DEMI HARI TELAH BERLALU
DENGAN PENUH SUSAH PAYA MENGGAPAI CITA CITA...
TUK KELAK DIMASA DEPAN NANTI
WALAUPUN RINTANGAN DAN COBAAN BERTUBI TUBI
TIDAK AKAN DAPAT MEREDAM SEMANGATKU
TUK BELAJAR MENUNTUT ILMU
DAN DENGAN HARAPAN DAN SEMANGAT
AKU PUN MENJALANI INI SEMUA DENGAN KETULUSAN HATI
DEMI CITA CITAKU NANTI
KAN KU KOBARKAN SEMANGATKU
UNTUK MENUNTUT ILMU
KLIPING MENGENAI PUISIILMU DAN BELAJAR
REZKI ARDIANSYAH
3-2
SDN 06 MAKASAR PAGI