Tugas Isbd BAB 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

isbd

Citation preview

Latar BelakangSejak lahir manusia telah dianugrahan berbagai hal dalam hidupnya salah satunya adalah manusia sebagi mahkluk individu yang artinya Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak bisa dipisahkan antara jiwa dan raganya sedangkan hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah selalu berhubungan dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Permasalahan mengenai manusia sebagai makhluk individu dan sosial merupakan suatu masalah yang masih menjadi hal yang cukup pelik, dikarenakan masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pemahaman arti sebenarnya dari manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

Manusia disebut sebagai makhluk tertinggi yang memiliki akal dan budi telah berkembang dari suatu makhluk yang berdiri sendiri yang mampu mengurusi urusannya secara mandiri akan tetapi juga sangat bergatung akan adanya orang lain baik itu antar manusia maupun tumbuhan dan binatang, ketergantungan inilah yang menyebabkan manusia harus selalu berhubungan agar setiap kebutuhan dalam hidupnya dapat terpenuhi baik itu berupa fisik dan rohani.

Penulis melihat dilingkungan sekitarnya masih ada seseorang yang bersikap apatis akan kehidupan bermasyarakat dan cendrung berpikiran untuk mampu hidup lebih berindividu dan barang tentu hal tersebut membuat penulis berkeinginan untuk menilik lebih jauh akan permasalahan ini dan berkaca akan dasar dari negara kita yaitu pancasila yang dengan tegas menyatakan dalam sila-silanya yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, persatuan indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, dalam sila tersebut sangat terlihat adanya kebebasan individu yang dijamin oleh negara baik itu pada tuhannya maupun sesasmanya serta terdapat suruhan untuk selalu bersatu dan berhubungan baik akan sesama sehingga kehidupan yang harmonis akan tercipta dengan baik.Berita 1Stres, 15 Tahun Dewi Dikurung di KandangKOLAKA, KOMPAS.com - Dewi, wanita asal Kecamatan Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara selama 15 tahun dikurung oleh keluarganya di bilik papan seluas 2 x 2 meter tanpa perawatan dari tim medis. Wanita yang kini sudah berusia 28 tahun dikerangkeng di tempat mirip kandang karena stres.

Ibunda Dewi, Lawi mengatakan bahwa anaknya itu dipasung sejak kelas satu SMP. Sejak kelas 1 SMP dia sudah menderita sakit jiwa. Diduga akibat stes berlebihan yang disebabkan tekanan lingkungan dan perlakuan kasar saudara-saudaranya. Lama-kelamaan perilakunya tak terkendali. "Bahkan dia sering berkeliling tanpa arah yang jelas selama berhari-hari," ungkap Lawi, Kamis (18/10/2012).

Menurutnya, anak gadisnya ini sering berlarian di jalan tanpa sehelai benang pun di badannya. "Suka lari-lari keliling kampung dengan bertelanjang. Dari situlah kami sekeluarga mengambil keputusan untuk mengurungnya di rumah. Daripada dia berbuat malu untuk keluarga, demi kebaikannya kita pasung dia," tambahnya.

Hingga kini, Dewi belum pernah menjalani pengobatan medis secara serius. Hanya pihak Puskesmas Wundulako yang sering datang melihat anak kami, tapi hanya sebatas memberikan obat penenang. Kalau pengobatan secara serius itu belum pernah dilakukan. Kami juga tidak bisa membawanya berobat akibat biaya yang hingga saat ini kami belum mampu, katanya, sedih.

Keluarga Dewi berharap uluran tangan dari dermawan untuk pengobatan putrinya itu. Kami yakin masih ada kesempatan buat kesembuhan Dewi. Karena kalau ada orang yang mengunjunginya biasa dia berucap dengan kata-kata yang masih bisa dimengerti. Kami harap doa dan bantuan lah bagi siapapun supaya anak saya ini bisa segera sembuh, harapnya.Ringkasan BeritaDewi, wanita asal Kecamatan Wundulako, Kolaka, Sulawesi Tenggara selama 15 tahun dikurung oleh keluarganya di bilik papan seluas 2 x 2 meter tanpa perawatan dari tim medis.

Dewi ini sering berlarian di jalan tanpa sehelai benang pun di badannya. "Suka lari-lari keliling kampung dengan bertelanjang. Dari situlah pihak keluarga mengambil keputusan untuk mengurungnya di rumah. Daripada dia berbuat malu untuk keluarga, kata pihak keluarga.

Hingga kini, Dewi belum pernah menjalani pengobatan medis secara serius. Hanya pihak Puskesmas Wundulako yang sering datang melihat anak kami, tapi hanya sebatas memberikan obat penenang. Kalau pengobatan secara serius itu belum pernah dilakukan.

Keluarga Dewi berharap uluran tangan dari dermawan untuk pengobatan putrinya itu. Kami yakin masih ada kesempatan buat kesembuhan Dewi. Karena kalau ada orang yang mengunjunginya biasa dia berucap dengan kata-kata yang masih bisa dimengerti.Rumusan masalah

1) Bagaimana kebebasan individu jika kejadian seperti diatas terjadi?

2) Bagaimana peran serta pemerintah dalam menanggulangi permasalahan seperti artikel diatas?PembahasanSetiap orang di dunia ini pastilah memiliki hak dan kewajiban sebagai makhluk individu dan sosial baik itu dalam mengembangkan pribadinya dan memperoleh bantuan dari orang lain, karena itu pemerintah seharusnya memberikan perhatian penuh dalam mengayomi dan memfasilitasi serta menjamin kebebasan rakyatnya dalam berbagai bidang yang mendukung hak-hak individu dan sosial, seperti pemberitaan kompas diatas maka harus adanya perhatian dari pemerintah untuk memberi fasilitas kesehatan secara gratis dan tidak berbelit-belit.Nilai-Nilai

Nilai TRI HITA KARANAPada artikel tersebut diterangkan bagaimana perlakuan yang dialalmi oleh Dewi yang begitu tidak menyenangkan, seharusnya sesuai ajaran TRI HITA KARANA khususnya Pawongan, kita harus saling berinteraksi dengan sesama manusia, menyelaraskan dan menyeimbangkan sehingga tercipta suasana yang harmonis.

Nilai TATWAM ASI

Aku adalah kamu, Kamu adalah aku merupakan ajaran yang seharusnya di realisasikan dengan baik, bukan hanya sekedar wacana yang tidak ada artinya. Dalam sebuah kehidupan, tidak ada orang yang ingin di kucilkan atau di perlakukan tidak baik, seharusnya kita memperlakukan orang dengan baik seperti apa kita ingin diperlakukan dengan baik oleh orang lain, itulah ajaran Tatwam Asi.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas penulis mampu untuk menarik sebuah simpulan bahwa perlunya rasa saling merasakan antar sesama agar terciptanya kehidupan yang harmonis dan selaras, saat seseorang mengalami kesakitan dan melihatnya sebagai seseorang yang perlu kita bantu karena seolah-olah merasakan perasaan yang sama ketika kita menghadapi hal yang sama, sesuai dengan ajaran tat twam asi.Saran

Perlu adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat sekitar apabila melihat permasalahan seperti daiatas, sehingga akan muncul rasa saling toleransi dan saling bantu antar individu dan kelompok sosial.Berita 2

Senin, 15/10/2012 08:43 WIBJokowi-Ahok Sebaiknya Bangun Resonsiliasi dan Kebersamaan

Musni Umar detikNewsJakarta Pada 15 Oktober 2012 Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Pelantikan oleh Menteri Dalam Negeri tersebut merupakan hasil pilgub DKI Jakarta 2012 dua putaran yang patut disyukuri karena telah berjalan sukses dalam suasana aman dan damai.

Dalam pemilu gubernur dan wakil gubernur di DKI putaran kedua harus diakui berlangsung sangat ketat. Masyarakat Jakarta terbelah dua, sebagian mendukung dan memilih Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dan sebagian lagi mendukung dan memilih Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Pemilukada merupakan salah satu ritual dalam demokrasi, di mana di Indonesia setiap lima tahun dilakukan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Sebagaimana layaknya dalam suatu pemilihan, selalu ada yang kalah dan menang. Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilukada, ditetapkan sebagai pemenang dan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Dalam suatu pertandingan, siapapun yang kalah akan merasa sedih. Kita memberi apresiasi yang tinggi kepada Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang legowo menerima kekalahan, dan para pendukungnya juga bisa menerima.

Lebih hebat lagi, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan timnya, tidak mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ini pelajaran dalam berdemokrasi yang sangat baik dan patut diteladani.

Walaupun mereka bisa menerima hasil pemilukada DKI, tetapi penerimaan itu sebaiknya ditindaklanjuti dengan berbagai program untuk mewujudkan rekonsiliasi. Ada berbagai bentuk rekonsiliasi yang bisa dilakukan.Pertama, merangkul berbagai kelompok masyarakat yang tidak menjadi pendukung Jokowi-Ahok dalam pemilukada DKI. Kedua, memaafkan kalau ada yang kebablasan dan sangat fanatik mendukung Foke-Nara dan menafikkan pasangan Jokowi-Ahok.

Ketiga, sebaiknya tidak dilakukan politik bumi hangus dalam melakukan perubahan di birokrasi, tetapi perubahan melalui pendekatan 'the right man on the right place'.

Keempat, sebaiknya dibangun kebersamaan di kalangan seluruh kelompok masyarakat DKI, birokrasi dan politisi di DPRD DKI.

Bangun KebersamaanKebersamaan mengandung makna yang selalu lekat pada setiap sisi kehidupan manusia. Jika kita tidak pernah menyadari pentingnya arti kebersamaan, maka tidak akan pernah sukses dalam melakukan sesuatu yang besar.

Dalam kehidupan rumah tangga saja, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, sangat diperlukan kebersamaan seluruh keluarga untuk membangun bahtera rumah tangga yang baik dan sejahtera. Kalau dalam membangun keluarga saja memerlukan kebersamaan, apa lagi dalam membangun masyarakat DKI Jakarta yang multietnik, agama, budaya, partai politik, organisasi sosial, LSM dan lain sebagainya.

Tidak bisa dibayangkan sulitnya mengatasi dan memecahkan berbagai persoalan dan membangun Jakarta, jika tidak ada kebersamaan semua kekuatan di dalam masyarakat, pemerintahan, DPRD dan Polri-TNI. Pada dasarnya, pemerintah memerlukan partisipasi masyarakat, dan masyarakat memerlukan dukungan pemerintah. Untuk membangun Jakarta yang sangat kompleks, semua kekuatan di masyarakat harus disatu-padukan untuk membangun kebersamaan.

Kebersamaan Lahirkan CintaManusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin bisa bertahan hidup, jika tidak dibantu orang lain. Seorang ibu yang sedang hamil, sebelum, pada saat dan setelah melahirkan, memerlukan bantuan orang lain, apakah dokter, perawat, orang tua, dan keluarga terdekat.

Dengan demikian, hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak memerlukan orang lain. Dalam berhubungan dan memerlukan orang lain, diperlukan cinta dan kasih sayang. Di dalam cinta, terbangun hubungan batin yang saling memerlukan, saling merindukan dan saling mengasihi. Demikian juga dalam membangun kebersamaan dengan masyarakat bawah pada khususnya, mesti dibangun hubungan batin yang dilandasi cinta dan kasih sayang.

Dengan begitu, hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah (masyarakat) bersifat lahir batin. Tidak hanya hubungan kepentingan kekuasaan, tetapi dalam rangka pengabdian dan pemberdayaan.

Kebersamaan Lahirkan SemangatMembangun masyarakat yang dilandasi kebersamaan, akan melahirkan energi positif. Lahirnya energi positif didorong oleh semangat. Salah satu semangat yang memberi dorongan ialah gotong royong.

Masalah gotong royong sangat penting ditumbuh-kembangkan di kalangan masyarakat Jakarta. Oleh karena masyarakat Jakarta semakin lama semakin tergerus semangat gotong-royongnya. Ini terjadi karena perubahan budaya yang semakin bercorak materialistik.

Dalam artian bahwa semua kegiatan yang dilakukan selalu diukur dari kepentingan materi belaka. Kalau mengerjakan sesuatu, segera terbayang apakah ada keuntungan kebendaan yang dikerjakan.

Pada hal di dalam kebersamaan dapat diraih dua hal. Pertama, kepentingan spiritual, seperti silaturahim, tolong-menolong dan bantu-membantu. Kedua, keuntungan kebendaan, seperti informasi peluang pekerjaan, peluang bisnis, permodalan dan sebagainya.

Bisa juga di dalam kebersamaan, tidak diperoleh sesuatu apapun, atau hanya memperoleh satu keuntungan, bisa peluang bisnis atau peluang pekerjaan. Kemampuan mendayagunakan momentum kebersamaan sangat diperlukan sehingga bisa diraih manfaat ekonomi dan manfaat immateri.

Kebersamaan Lahirkan SolidaritasSolidaritas dapat diartikan kesatuan kepentingan. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa solidaritas yaitu sifat perasaan solider, sifat satu rasa (senasib dan sebagainya), perasaan setia kawan.Kebersamaan, setidaknya bisa melahirkan banyak manfaat. Pertama, kesatuan kepentingan. Masalah ini sangat penting karena kepentingan bersama, mustahil bisa diraih jika tidak dibangun kebersamaan lahir dan batin.

Kedua, solidaritas sosial. Melalui kebersamaan yang dibangun, dapat melahirkan solidaritas sosial. Masalah ini semakin sulit dibangun karena manusia Indonesia semakin individualistik. Akan tetapi bukan berarti tidak bisa dibangun. Dalam banyak kasus, solidaritas sosial lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa alam seperti tsunami di Aceh yang merenggut nyawa cukup banyak. Artinya, di dalam diri bangsa Indonesia telah tumbuh dan berakar benih-benih solidaritas sosial.

Untuk melestarikan benih-benih solidaritas sosial, bangunan kebersamaan, sangat penting dikembangkan dan ditumbuh-suburkan, sehingga lahir dan tumbuh subur solidaritas dan kedermawanan sosial di dalam masyarakat.Kebersamaan Lahirkan PersatuanManfaat lain dari kebersamaan yang bisa diraih ialah tumbuhnya persatuan dan kesatuan. Di dalam kebersamaan, dipastikan akan lahir persatuan dan kesatuan. Masalah persatuan dirasa amat penting bagi bangsa Indonesia, sehingga dijadikan sila ketiga dari Pancasila yaitu Persatuan Indonesia.

Masalah persatuan Indonesia, semakin penting dipelihara, dijaga, dirawat dan ditegakkan di era Orde Reformasi. Karena konflik antar warga, antar pelajar, antar mahasiswa, antar warga dengan pengusaha, dan antar warga dengan aparat keamanan, sudah menjadi pemandangan umum hampir setiap hari di seluruh Indonesia.

Belum lagi konflik antar suku di Papua, dan adanya keinginan merdeka dari Papua dan berbagai persoalan eksternal seperti dari negara lain yang tidak rela melihat Indonesia menjadi negara besar. Maka, Indonesia harus diperlemah dari berbagai aspek sehingga tidak bisa maju seperti yang diharapkan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kebersamaan yang hakiki sangat perlu dan penting dibangun pasca pemilukada DKI sebagai sarana membangun persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Jakarta.

*) Musni Umar adalah sosiolog dan Direktur Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED).Ringkasan BeritaPada 15 Oktober 2012 Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Dalam pemilu gubernur dan wakil gubernur di DKI putaran kedua harus diakui berlangsung sangat ketat. Masyarakat Jakarta terbelah dua, sebagian mendukung dan memilih Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, dan sebagian lagi mendukung dan memilih Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Kita memberi apresiasi yang tinggi kepada Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang legowo menerima kekalahan, dan para pendukungnya juga bisa menerima. Lebih hebat lagi, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan timnya, tidak mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ini pelajaran dalam berdemokrasi yang sangat baik dan patut diteladani.

Mereka bisa menerima hasil pemilukada DKI, tetapi penerimaan itu sebaiknya ditindaklanjuti dengan berbagai program untuk mewujudkan rekonsiliasi. Ada berbagai bentuk rekonsiliasi yang bisa dilakukan.

Pertama, merangkul berbagai kelompok masyarakat yang tidak menjadi pendukung Jokowi-Ahok dalam pemilukada DKI. Kedua, memaafkan kalau ada yang kebablasan dan sangat fanatik mendukung Foke-Nara dan menafikkan pasangan Jokowi-Ahok.

Ketiga, sebaiknya tidak dilakukan politik bumi hangus dalam melakukan perubahan di birokrasi, tetapi perubahan melalui pendekatan 'the right man on the right place'.

Keempat, sebaiknya dibangun kebersamaan di kalangan seluruh kelompok masyarakat DKI, birokrasi dan politisi di DPRD DKI.

Kalau dalam membangun keluarga saja memerlukan kebersamaan, apa lagi dalam membangun masyarakat DKI Jakarta yang multietnik, agama, budaya, partai politik, organisasi sosial, LSM dan lain sebagainya.Tidak bisa dibayangkan sulitnya mengatasi dan memecahkan berbagai persoalan dan membangun Jakarta, jika tidak ada kebersamaan semua kekuatan di dalam masyarakat, pemerintahan, DPRD dan Polri-TNI. Hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah (masyarakat) bersifat lahir batin. Tidak hanya hubungan kepentingan kekuasaan, tetapi dalam rangka pengabdian dan pemberdayaan.

Bisa juga di dalam kebersamaan, tidak diperoleh sesuatu apapun, atau hanya memperoleh satu keuntungan, bisa peluang bisnis atau peluang pekerjaan. Kemampuan mendayagunakan momentum kebersamaan sangat diperlukan sehingga bisa diraih manfaat ekonomi dan manfaat immateri.

Selain kebersamaan dalam suatu pemerintahan diperlukan juga solidaritas masyarkat. Solidaritas dapat diartikan kesatuan kepentingan. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa solidaritas yaitu sifat perasaan solider, sifat satu rasa (senasib dan sebagainya), perasaan setia kawan.

Untuk melestarikan benih-benih solidaritas sosial, bangunan kebersamaan, sangat penting dikembangkan dan ditumbuh-suburkan, sehingga lahir dan tumbuh subur solidaritas dan kedermawanan sosial di dalam masyarakat.

Di dalam kebersamaan, dipastikan akan lahir persatuan dan kesatuan. Masalah persatuan Indonesia, semakin penting dipelihara, dijaga, dirawat dan ditegakkan di era Orde Reformasi. Karena konflik antar warga, antar pelajar, antar mahasiswa, antar warga dengan pengusaha, dan antar warga dengan aparat keamanan, sudah menjadi pemandangan umum hampir setiap hari di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, kebersamaan yang hakiki sangat perlu dan penting dibangun pasca pemilukada DKI sebagai sarana membangun persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Jakarta.Rumusan Masalah

1. Bagaimana tindakan dan sikap Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menanggapi hasil pemilu 2012 - 2017?PembahasanMereka bisa menerima hasil pemilukada DKI, tetapi penerimaan itu sebaiknya ditindaklanjuti dengan berbagai program untuk mewujudkan rekonsiliasi. Ada berbagai bentuk rekonsiliasi yang bisa dilakukan.

Pertama, merangkul berbagai kelompok masyarakat yang tidak menjadi pendukung Jokowi-Ahok dalam pemilukada DKI. Kedua, memaafkan kalau ada yang kebablasan dan sangat fanatik mendukung Foke-Nara dan menafikkan pasangan Jokowi-Ahok.

Ketiga, sebaiknya tidak dilakukan politik bumi hangus dalam melakukan perubahan di birokrasi, tetapi perubahan melalui pendekatan 'the right man on the right place'.

Keempat, sebaiknya dibangun kebersamaan di kalangan seluruh kelompok masyarakat DKI, birokrasi dan politisi di DPRD DKI.NILAI NILAI Nilai TRI HITA KARANA tercangkup pada bagian Pawongannya yaitu hubungan manusia dengan manusia . Pada artikel tersebut diterangkan bagaimana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang legowo menerima kekalahan, dan para pendukungnya juga bisa menerima. Lebih hebat lagi, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan timnya, tidak mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ini pelajaran dalam berdemokrasi yang sangat baik dan patut diteladani. Selain itu juga Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli juga meberikan pentujukan dengan berbagai program untuk mewujudkan rekonsiliasi kepada jokowi dalam memimpin jakarta kedepannya.Nila Tatwamasi yaitu kamu adalah aku , aku adalah kamu. Walaupun Jokowi yang sekarang memerintah jakarta , tapi Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli tetap berbagi program untuk memujudkan rekonsiliasinya, karena beliau pernah menjadi pemimpin jakarta dan merasa masih memimpin jakarta. Hubungan dengan nilai tatwamasi yaitu yang dilakukan Jokwi sekarang adalah hal yang dilakukan dulu oleh Fauzi Bowo.

KesimpulanPemilukada DKI telah berjalan aman, damai, sukses, dengan asas luber dan jurdil. Pelaksanaan pemilukada di DKI dapat menjadi contoh di berbagai daerah dalam melaksanakan pesta demokrasi.

Hasil pemilukada DKI telah melahirkan pemimpin baru yaitu Joko Widodo sebagai Gubernur dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Dalam pelaksaksanaan pemilukada DKI terjadi persaingan yang amat ketat, sehingga melahirkan berbagai permasalahan, yang sudah tentu belum sembuh seiring dengan berakhirnya pemilukada, ditetapkannya dan dilantiknya Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sehubungan itu, sangat diperlukan adanya rekonsiliasi di tingkat masyarakat dan DPRD sehingga diharapkan pemerintahan DKI dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dalam rangka rekonsiliasi, maka sangat perlu dan penting dibangun kebersamaan bagi seluruh rakyat Jakarta. Melalui kebersamaan, diharapkan terbangun silaturahim, solidaritas sosial, persatuan dan kesatuan, semangat gotong royong dan lain sebagainya.

Akhirnya, mau tidak mau dan suka tidak suka, seluruh rakyat Jakarta tanpa kecuali harus berpartisipasi membangun DKI Jakarta dibawah pimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sehingga terwujud Jakarta yang aman, sejahtera dan maju.

Daftar Pustaka

http://regional.kompas.com/read/2012/10/18/1658464/Stres.15.Tahun.Dewi.Dikurung.di.Kandang http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/27699/Microsoft%20Word%20-%20PKM-GT-10-IPB-Ahmad-Pendekatan%20Partisipatif%20Multistakeholderdoc.pdf?sequence=3 http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/Bab_2_PLSBT.baru.pdf http://www.imadiklus.com/2012/04/mk-antropologi-sosial-manusia-sebagai-makhluk-sosial.html http://mpith-v3-mpith.blogspot.com/2011/03/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html16