6
METODE SAMPLING Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. 1. Probability Sampling Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase 2. Non Probability Sampling Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample. Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu: 1. Simple Random Sampling (SRS) 2. Probability Proportional to Size (PPS) 3. Systematic (Sistematik) METODE PROBABILITY SAMPLING Metode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:

tugas kal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas kal

METODE SAMPLING

Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. 1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase

2. Non Probability Sampling Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball

Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample. Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:1. Simple Random Sampling (SRS)2. Probability Proportional to Size (PPS)3. Systematic (Sistematik)

METODE PROBABILITY SAMPLINGMetode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu

populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:1. Simpel Random Sampling (SRS)2. Sistematik3. Stratified4. Cluster5. Probability Proportional to Size (PPS)6. Multistage7. Multiphase

Multiphase sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan informasi yang diperoleh pada fase pertama yang digunakan sebagai informasi tambahan untuk memperoleh estimasi yang akurat pada fase berikutnya

Perbedaan multiphase dan multistage

Page 2: tugas kal

o Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada fase yang

berbeda adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbedao Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage

berbeda.

Cluster Random SamplingTeknik ini digunakan apabila ukuran populasinya tidak diketahui dengan pasti, sehingga tidak memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya, dan keberadaannya tersebar secara geografis atau terhimpun dalam klaster-klaster yang berbeda-beda.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster didasarkan pada perbedaan geografis maka biaya penelitiannya menjadi lebih murah. Karakteristik kluster dan populasi dapat diestimasi.

Kelemahannya ialah membutuhkan kemampuan untuk membedakan masing-masing anggota populasi secara unik terhadap kluster, yang akan menyebabkan kemungkinan adanya duplikasi atau penghilangan individu-individu tertentu.

Tujuan penelitian adalah agar dapat mengembangkan dengan menggunakanmetode yang matematis dengan teori-teori atau adanya hipotesis yang berkaitan dengan suatu kejadian atau fenomena yang terjadi.

Stratified Random SamplingTeknik sampling ini digunakan apabila populasinya tidak

homogen (heterogen). Makin heterogen suatu populasi, makin besar pula perbedaan sifat-sifat antara lapisan  tersebut.Untuk dapat menggunakan teknik sampling random strata, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendi, 1989:162-163):

1. Harus ada kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ke dalam lapisan-lapisan.

2. Harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang dipergunakan untuk menstratifikasi. Jumlah satuan elementer dari setiap strata (ukuran setiap subpopulasi) harus diketahui dengan pasti. Hal ini diperlukan agar peneliti dapat membuat kerangka sampling untuk setiap subpopulasi atau strata yang akan dijadikan sumber dalam menentukan sampel atau responden.

Sampel strata terdiri dari dua macam, yaitua.       Sampel strata proporsional

Teknik sampling random strata proporsional digunakan apabila proporsi ukuran subpopulasi atau jumlah satuan elementer dalam setiap strata relatif seimbang atau relatif sama besar. Dalam sampel strata

Page 3: tugas kal

proporsional, dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap strata dengan berpatokan pada pecahan sampling (sampling fraction) yang sama  yang digunakan. Pecahan sampling adalah angka yang menunjukkan persentase ukuran sampel yang akan diambil dari ukuran populasi tertentu.

Cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling. Keuntungannya ialah aspek representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat-sifat ynag membentuk dasar unit-unit yang mengklasifikasinya, sehingga mengurangi keanekaragamannya. Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya ialah membutuhka informasi yang akurat pada proporsi populasi untuk masing-masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka kesalahan akan muncul.

b.      Sampel strata disproporsionalPada Sampel Strata Disproporsional, ukuran sampel yang

diambil dari setiap subpopulasi (strata) sama besarnya, yang berbeda adalah pecahan samplingnya.Strategi pengambilan sample sama dengan proporsional. Perbedaanya ialah terletak pada ukuran sample yang tidak proporsional terhadap ukuran unit sampling karena untuk kepentingan pertimbangan analisa dan kesesuaian.

Simple Random SamplingSampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil

sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Dalam menggunakan Teknik Sampling Random Sederhana ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain (Singarimbun dan Effendy, 1989):

    1.  Harus tersedia kerangka sampling atau memungkinkan untuk dibuatkan kerangka samplingnya (dalam kerangka sampling tidak boleh ada unsur sampel yang dihitung dua kali atau lebih).2.  Sifat populasinya harus homogen, jika tidak, kemungkinan akan terjadi bias.3. Ukuran populasinya tidak tak terbatas, artinya harus pasti berapa ukuran populasinya.4.  Keadaan populasinya tidak terlalu tersebar secara geografis.Teknis pelaksanaannya ada dua cara, yakni:1. Dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi.2. Dengan menggunakan Tabel Angka Random.

Teknik Sampling Random Sistematik (Systematic Random Sampling)

Page 4: tugas kal

Apabila ukuran populasinya sangat besar, hingga tidak memungkinkan dilakukan pemilihan sampel dengan cara pengundian, maka teknik sampling random sederhana tidaklah tepat untuk digunakan.

 NON PROBABILITY SAMPLING(TIDAK MENGGUNAKAN PRINSIP RANDOM)           

Dalam menentukan sampel dengan menggunakan taknik sampling nonrandom, tidak menggunakan prinsip kerandoman (prinsip teori peluang). Dasar penentuannya adalah pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti atau dari penelitian. Sebagai konsekuensinya, teknik sampling nonrandom ini tidak dapat digunakan apabila penelitian kita dirancang sebagai sebuah penelitian eksplanatif yang akan menguji hipotesis tertentu, misalnya penelitian korelasional, karena rumus uji statistik inferensial tidak dapat diterapkan untuk data yang berasal dari sampel nonrandom. Ada beberapa jenis sampel nonrandom yang sering digunakan dalam penelitian sosial/penelitian komunikasi, di antaranya adalah:

1.  Sampel Aksidental (accidental sampling). Sampel ini sering disebut sebagai sampel kebetulan yang pengambilannya didasarkan pada pertimbangan kemudahan bagi peneliti (bukan penelitian),

  2.  Sampel Kuota (quota sampling). Teknik sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan teknik sampling strata. Perbedaannya adalah ketika mengambil sampel dari setiap strata tidak menggunakan cara-cara random, tetapi menggunakan cara-cara kemudahan (convenience). Caranya, tentukan ukuran sampel dari masing-masing strata lalu teliti siapa sejumlah orang yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan tadi, siapa saja asal berasal dari strata tersebut.

  3. Sampel Purposif (purposeful sampling). Teknik ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan. Dasar penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti memerlukan sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu.

4. Sampel Bola Salju (Snowball)Memilih unit-unit yang mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit tambahan yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya. Keuntungannya ialah hanya digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Kelemahannya ialah keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sample yang sudah dipilih.