23
TUGAS KD 1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PERANCANGAN TRANSPORTASI Dikerjakan oleh : M. IRWIN KASWARA NIM I0112093 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Tugas KD1 SIG Trans

  • Upload
    bagas-m

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GIS Transport

Citation preview

TUGAS KD 1

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM

PERANCANGAN TRANSPORTASI

Dikerjakan oleh :

M. IRWIN KASWARA

NIM I0112093

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PERANCANGAN TRANSPORTASI

Dikerjakan oleh :M. IRWIN KASWARA

NIM I0112093

Disetujui DosenTanggal :…………………..

Ir. Agus P Saido, MScNIP. 195505011986011001

NILAI : ……

1. Peta dan Sistem Koordinat di Indonesia

a. Peta Dasar (peta rupa bumi) peta yang menyajikan unsur-unsur alam dan/atau buatan manusia yang berada di permukaan bumi dan digambarakan dalam bentuk media bidang datar dengan skala, penomoran, proyeksi dan georeferensi tertentu.

b. Yang digunakan adalah peta topografiSyarat – syarat peta dasar, yaitu:

Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.

Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.

Peta ekuidistan, artinya jarak – jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.

Peta harus rapi dan bersih. Peta tidak boleh membingungkan. Peta harus mudah dipahami. Peta harus ada indeks, daftar isi, keterangan Memuat:

1.1 Batas wilayah administrasi,1.2 Transportasi,1.3 Drainase/Sungai,1.4 Ketinggian berupa garis kontur,1.5 Tata guna lahan.

Memiliki sistem kordinat, Menyajikan grid/graticule, Menunjukkan skala peta, Memiliki legenda peta,

b. Sistem ellipsoid referensi WGS84

d. Datum Geodesi Nasional 1995 disingkat DGN-95 dan posisi pada bidangdatar berdasarkan sistem proyeksi peta UTM. 138o

e. e1. Menggunakan peta Topografi skala 1:25.000e2. BAKOSURTANAL atau DPUe3. 114° 25′ 26″ BT, 8° 12′ 40″ LS (Sistem Koordinat Geografis)

114° 25' 26 ″6

+30=49,07 berada di zona 50 (Sistem Koordinat

UTM)

e4. 1 cm = 0,01 m = 10-2 m

1 ha = 10.000 m2 = 104 m

Luas area = (10-2)2 x 10-4 = 10-8 ha.

2. Evaluasi Infrastruktur Kota Surakarta 2015

a) Uraikan ringkas tatacara pembuatan dokumen peta InfraTrans_SKA_2015!

1. Buka aplikasi ArcMap v.10.1.

2. Secara otomatis, ArcMap akan menampilkan kotak dialog Getting Started. Pilih

New Maps, lalu pilih Blank Map dan klik OK.

3. Simpan lembar kerja dengan cara klik File Save as Set direktori di folder D:\

SIG20152\ Save File name dengan nama InfraTrans_SKA_2015.mxd.

b) Bila frame layer pada Table of Contents (TOC) dinamakan Infra Trans SKA 2015,

tentukan pengaturan minimum yang harus dilakukan dokumen peta dokumen peta

di Soal 3.a dan frame layer ini?

1. Mengubah nama frame. Klik kanan pada layers Pilih Properties… Masuk ke tab

General pada kotak dialog Data Frame Properties lalu ganti Name: Infra Trans

SKA 2015

2. Melakukan setting sistem koordinat. Masuk ke tab Coordinate System Projected

Coordinate System UTM WGS1984 Southern Hemisphere WGS1984

UTM Zone 49S Klik OK. (catatan: untuk Peta Surakarta, dimana lokasinya

terletak pada belahan bumi selatan dan masuk zona 49 pada sistem UTM)

c)

Uraikan ringkas tatacara mengkonversi format ArcCoverage ke format shapefile

bersistem koordinat UTM.

1) Pada menu catalog buka folder tempat menyimpan folder 1408343 sebagai peta dasar

(Lembar Surakarta 1408343) seret file ArcInfo Coverage yang ingin dikonversi ke

dalam frame layer, misalnya file peta administrasi (A1408343).

2) Masuk ke Toolboxes pada toolbar samping Pilih Conversion Tools Pilih To

Shapefile Double-click Feature Class To Shapefile pada Menu Input Features

masukkan semua file ArcCoverage yang ingin dikonversi (misalnya peta administrasi,

A1408343) pada Menu Output Folder, pilih Folder SIG20152 Add OK

Environments General Settings:

1. Output Coordinate System As Specified Below klik

2. Spatial Reference Properties Pilih Favorites Klik WGS1984

UTM Zone 49S.

3. Output Has Z Values Disabled.

4. Output Has M Value Disabled OK.

5. Setelah pengaturan sistem koordinat selesai, lalu klik OK pada kotak dialog

Feature Class To Shapefile (multiple).

3) Pada menu ArcCatalog buka folder SIG20152 klik kanan Refresh.

4) klik kanan satu kali pada hasil konversi ArcCoverage Rename menjadi:

ADM_1408343 (untuk peta administrasi).

5) Drag file ArcCoverage peta administrasi yang sudah dikonversi ke shapefile.

6) Hapus ArcCoverage pada sebelumnya pada frame layer, sehingga file yang ada dalam

frame layer hanya file ArcCoverage yang berformat shapefile.

d) Apa tingkat satuan wilayah administrasi terkecil pada peta RBI lembar 1408343

ini?

Tingkat satuan wilayah administrasi terkecil adalah Desa/Kelurahan.

e) Tingkatan satuan wilayah administrasi lainnya yang ada di peta RBI lembar

1408343 ini meliputi?

Kecamatan, Kabupaten/Kotamadya, dan Provinsi.

f) Sesuai tingkatan-tingkatan satuan wilayah administrasi yang ditemui di Soal 2.d

dan 2.e, bagaimana cara dan uraikan ringkas tatacara mendapatkan wilayah kota

Surakarta?

1) Melakukan dissolve pada peta administrasi. Masuk ke ArcToolbox Data

Mangement Tools Generalization double-click Dissolve.

2) Masukkan pengaturan sebagai berikut.

– Input Features: pilih shapefile ADM_1408343

– Output Feature Class: akan muncul folder kerja (SIG20152) Rename menjadi

ADM_KAB_1408343

– Dissolve Field: pilih DESA_KEL, KECAMATAN, dan KABUPATEN (untuk

mendapatkan wilayah administrasi lengkap berdasarkan soal 2.d dan 2.e)

3) Klik OK, lalu tampilan peta akan menjadi seperti gambar berikut.

4) Klik Selection Select By Attributes Pada kotak dialog Select By Attributes

pilih layer ADM_KAB_1408343 Klik “KABUPATEN”, klik = , klik Get Unique

Values lalu double klik pada ‘KOTAMADYA SURAKARTA’.

5) Klik Kanan pada layer ADM_KAB_1408343 Selection Pilih Create Layer

From Selected Features Lalu Rename Layer menjadi Kota Surakarta. Kita akan

mendapatkan layer wilayah Kota Surakarta lengkap dengan data wilayah administrasi

dari yang terluas (Provinsi) hingga yang terkecil (Kelurahan).

g) Operasi spasial yang dilakukan untuk mendapatkan seluruh kelurahan di wilayah

kota Surakarta adalah Geoprocessing Dissolve, input operasi ini adalah shapefile

ADM_1408343

3. Evaluasi Infrastruktur kota Surakarta (lanjutan)

a. Uraikan ringkas cara Anda mendapatkan semua wilayah kecamatan kota

Surakarta berdasarkan hasil operasi spasial di soal 2.g.

1. Pilih Geoprocessing Dissolve. Cara operasi dissolve telah dijelaskan secara

detail pada poin 2.f. Kemudian untuk mengetahui wilayah kecamatan, pada

Dissolve Field(s) centang field KECAMATAN dan KABUPATEN, sehingga

hasilnya sebagai berikut.

2. Lakukan Selection by Attributes hingga Create Layer from Selected Features

seperti pada poin 2.f, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut.

b. Bila luas wilayah administrasi pada semua tingkatan dibuat menggunakan

satuan hektar (Ha) hingga 4 desimal di belakang koma dan kilometer persegi

(KM2) hingga 6 desimal di belakang koma, maka jelaskan cara dan pengaturan

yang harus diakukan pada tabel atribut satuan-satuan wilayah administrasi di

Soal 3.f, 3.g dan 3.h.

1. Mencari Luas dalam hektar (Ha) :

Pada shapefile ADM_KOTA SURAKARTA klik kanan Open Attribute

table Options Add Field Name : Luas Ha ; Type : Float ; Field Properties

: Precision = 7 Scale = 4 OK Muncul tabel ”Luas Ha” klik kanan pada

judul tabel Calculate Geometry Property : Area Units : Hectares [Ha]

OK.

2. Mencari Luas dalam kilometer persegi (km2) :

Pada shapefile ADM_KOTA SURAKARTA klik kanan Open Attribute

table Options Add Field Name : Luas km2 ; Type : Float ; Field

Properties : Precision = 9, Scale = 6 ; OK Muncul tabel ”Luas km2” klik

kanan pada judul tabel Calculate Geometry Property : Area Units :

Square Kilometres [sq km] OK

c. Bentuk geometri jaringan transportasi jalan format shapefile yang diperoleh

dari peta RBI ini berupa...

Arc (garis).

d. Bila panjang jaringan jalan dihitung menggunakan satuan kilometer (Km)

hingga 3 desimal dibelakang koma, maka jelaskan cara dan pengaturan yang

harus dilakukan pada tabel atribut jaringan jalan ini.

Pada shapefile TRA_14083433 klik kanan Open Attribute table Options

Add Field Name : PANJANG_KM ; Type : Float ; Field Properties : Precision = 7,

Scale = 3 OK Muncul tabel ”PANJANG_KM” klik kanan pada judul tabel

Calculate Geometry Property : Length Units : kilometres [km] OK

e. Uraikan ringkas cara Anda mendapatkan jaringan jalan di kota SurakartaPilih ArcToolbox Analysis Tool Extract Clip Input Features :

TRA_1408343, Clip Features : ADM_KOTA_SKA, pada Output Features akan,

muncul Folder Kerja ganti nama Shapefile menjadi TRA_SKA OK.

f. Kesulitan apa yang mungkin ditemui bila penulisan atribut tidak baku, yaitu

berbeda-beda untuk atribut yang sama?

Kesulitan yang akan didapatkan adalah terdapatnya kesalahan hasil yang didapatkan

sehingga data yang didapatkan salah. Oleh karena itu, penulisan atribut haruslah

konsisten, sehingga akan mempermudah baik dalam proses pembuatan peta dasar

maupun perancangan infrastruktur yang menggunakan peta dasar tersebut.

g. Bila luas seluruh wilayah kelurahan di kota Surakarta dijumlahkan akan sama

dengan jumlah luas seluruh wilayah kecamatan di kota Surakarta dan sama

dengan luas wilayah kota Surakarta? Jelaskan jawab Anda.

Hasil akan sama apabila dijumlahkan karena hasil yang didapatkan berasal dari satu

data peta yang sama. Hasil dapat dibandingkan jumlah keseluruhannya dengan

menggunakan static of layer dengan cara klik kanan layer lalu pilih open attribute

layer lalu klik kanan label yang ingin diketahui contohnya “LUAS_KM2” lalu

lihat sum dari statistic of layer.