EPG 2014-kd1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    1/44

    EKONOMI PANGAN DAN GIZISKS (2-0)

    Dr. Ir. Sri Marwanti,MS

    Prodi Agribisnis

    Fakultas Pertanian UNS

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    2/44

    SATUAN ACARA PERKULIAHAN EKONOMI PANGAN DAN GIZI (EPG)

    SEMESTER: pebruari - juli 2014

    TM POKOK BAHASAN DOSEN

    1 Pendahuluan :Pengertian dan Ruang Lingkup EPG

    2 Masalah Ekonomi dalam Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi

    3

    4

    Kebutuhan dan Kecukupan Gizi dengan pendekatan MDER, AKG, PPH dan KFM/GKM

    Ujian KD 1

    5 Konsumsi Pangan dan Gizi :-Konsumsi pangan dan pengukurannya-Konsumsi gizi dan

    pengukurannya -Analisis konsumsi pangan dan gizi

    6 Hubungan Harga dengan Konsumsi pangan dan gizi

    7

    8

    Hubungan Pendapatan dengan Konsumsi pangan dan gizi

    Ujian KD 2

    9 Pendekatan Neraca Bahan Makanan (NBM) untuk menilai ketersediaan pangan dan gizi

    10 Pengelolaan Cadangan dan Distribusi Pangan

    11

    12

    Perdagangan Pangan (Ekspor dan Impor) dan stabilitas penyediaan pangan

    Ujian KD 3

    13 Tingkat konsumsi Gizi dan Produktivitas Kerja

    14 Krisis Ekonomi dan Krisis Pangan

    15

    16

    Investasi pangan gizi untuk pembangunan manusia

    Ujian KD 4

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    3/44

    Bahan Bacaan1. Darwin Karyadi & Muhilal,1988. Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan. Penerbit

    Gramedia Jakarta

    2. Hardinsyah & Drajat Martianto, 2000. Menaksir Kecukupan Energi dan Protein

    Serta Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan. Penerbit Wira Sari

    3. Sayogyo, 1994. Menuju Gizi Baik yang merata di pedesaan dan di Kota. Gadjah

    Mada University Press. Yogyakarta

    4. Suhardjo, dkk, 1985. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI Press.Jakarta

    5. Alan Berg, 1986. Peranan Gizi Dalam Pembangunan Nasional. Penerbit Rajawali

    Jakarta.

    6. Suhardjo, Hardinsyah, Hadi Haryadi, 1988. Survey Konsumsi Pangan. IPB Bogor

    7. Laksmi Widayanti, 2009. Survei Konsumsi Gizi . UNDIP Semarang

    8. Bappenas, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi.

    7. Widyakarya Nasional Pangan Gizi (WNPG) terakhir 2012

    8. Data Produksi, Ketersedian dan Konsumsi Pangan dan Gizi di laman Kementrian

    Pertanian (bkp.kementan.go.id),( pusdatin.kementan.go.id) dan Badan Pusat

    Statistik ( bps.go.id)

    3

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    4/44

    Evaluasi

    1. Kehadiran

    2. Penyelesaian Tugas Terstrutur

    3. Kuis

    4. Ujian

    4

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    5/44

    I. PENDAHULUAN

    1.1. PENGERTIAN ILMU EKONOMI PANGAN DAN GIZI

    Ilmu ekonomi adalah:

    ilmu pengetahuan mengenai pilihan menggunakan

    sumberdaya yang terbatas untuk memproduksikomoditi-

    komoditi berharga dan mendistribusikannya untuk

    pemenuhan kebutuhan masyarakatluas yang tidak terbatas

    (Samuelson dan Nordhaos, 2001; Walter Nicholson, 2004 )

    Kegiatan Ekonomi Utama:

    Produksi

    Distribusi

    Konsumsi

    5

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    6/44

    Pangan & Gizi

    Pangan adalah :Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,

    baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan

    sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia

    termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,

    dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,

    pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman.

    Zat gizi adalah: unsur-unsur kimia tubuh yang terkandungdalam pangan , terdiri karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

    mineral dan air yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan

    kesehatan manusia.

    6

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    7/44

    Pengelompokan panganNo Kelompok pangan Beberapa Jenis bahan pangan

    1 Padi-padian Beras, jagung, gandum, sorghum

    2 Umbi-umbian Ubikayu, ubijalar, garut, kentang

    3 Pangan hewani Daging, ikan, telur, susu

    4 Minyak+Lemak Minyak sawit, minyak kelapa,

    mentega

    5 Buah/biji berminyak Kelapa, kemiri,

    6 Kacang2an Kedelai, kacang hijau, kacang tanah7 Gula Gula putih, gula merah

    8 Sayur+buah Sayuran dan buah berwarna

    9 Pangan Lain-lain Makanan dan minuman jadi

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    8/44

    Jenis pangan sumber zat gizi utama

    Contoh jenis pangan sumber zat gizi utama:

    Pangan sumber karbohidrat : beras, terigu , jagung,

    ubi kayu, ubi jalar, gula

    Pangan sumber protein : kacang-kacangan, daging,telur, susu, ikan.

    Pangan sumber lemak : biji-biji berminyak dan

    minyak goreng Pangan sumber vitamin dan mineral : sayur-sayuran

    dan buah-buahan

    8

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    9/44

    Komposisi Gizi dalam Pangan

    Kandungan gizi dalam pangan dinilai berpedoman padabeberapa sumber antara lain :

    Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, yangditerbitkan Departemen Kesehatan RI tahun 1995.

    Daftar Kandungan Gizi Bahan Makanan, yangditerbitkan Pusat Penelitian dan Pengembangan(Puslitbang) Gizi, Departemen Kesehatan tahun 1996

    Daftar Pengganti Bahan Makan menurut UkuranRumahtangga (URT)

    Daftar Bahan Makanan Penukar

    9

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    10/44

    Kandungan gizi dalam Pangan

    Contoh kandungan gizi dalam 100 gram bagian panganyang dapat dimakan (dalam DKBM):

    100 gr Beras giling mengandung air 13 %; 360 kkalori

    energi; 6,8 gr protein; 0,7 gr lemak; 79 gr hidratarang

    100 gr Nasi mengandung 57 % air; 178 kkalori energi;

    2,1 gr protein; 0,1 gr lemak; 41 gr hidrat arang

    100 gr Roti putih mengandung 40% air; 248 kkalori

    energi ; 8,0 gr protein; 1,2 gr lemak; 50 gr hidrat

    arang

    10

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    11/44

    Hubungan Ekonomi Mikro dgn Pangan & Gizi

    Status Gizi Individu

    Ketersediaan Pangan

    Konsumsi Pangan

    Pemilihan Pangan

    Distribusi Pangan

    Produksi Pangan

    PerilakuKonsumen

    Perilaku

    Produsen

    Pasar

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    12/44

    Kepentingan Ekonomi Pangan dan Gizi

    1. Makanan/gizi dibutuhkan mns utk hidupsalah satukebutuhan dasar manusia.

    2. Dlm proses konsumsi pangan & gizi, mns dihadapkan pdpilihan (alternatif) pembelian & penggunaan krn:

    Pendapatan terbatas

    Pangan beragam Nilai gizi berbeda antar jenis pangan

    3. Ketersediaan pangan & gizi terbatasscr umum melaluiproses produksi, bukan benda bebas di alam.

    Dihadapkan pd pengelolaan sumberdaya (alam,mns, biologil) dgn berbagai alternatif tujuan(minimalisasi biaya, max keuntungan)

    12

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    13/44

    Kepentingan Ekonomi Pangan dan Gizi

    4. Gizi dlm satuan zat gizi (energi/protein) dpt dijadikan

    ukuran/indikator:

    keberhasilan pembangunan

    pemerataan pendapatan

    kemiskinan

    5. Gizi dpt mempengaruhi produktifitas kerja, prestasi kerja, &

    pendapatanandil dlm pembangunan ekonomi & kualitas

    mns.6. Tindakan merumuskan kebijakan pangan & gizimll proses

    penentuan tujuan & alternatif cara utk mencapai tujuan.

    13

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    14/44

    Subsistem

    1.2. Ruang lingkup : Sistem Pangan & Gizi

    Produksi Ketersediaan Distribusi Konsumsi Status Gizi

    Menghasilkan

    dinamika

    Industri &

    penanganan

    Pascapanen:

    Menyiapkan &

    mengolahMengawetkan

    Mengemas

    Mengubah bentuk

    pangan

    Sub-

    sub

    sistem

    Cadangan

    Impor

    Ekspor

    Akses

    fisik &

    ekonomi

    Stabilitasharga

    Keragaman

    Keamanan

    Jumlah

    Mutu giziIndividu

    Keluarga

    Masyarakat

    Gizi

    kurang

    gizi

    lebih

    Sistem GiziSistem pangan

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    15/44

    Kuis 1

    15

    Identifikasi kegiatan ekonomi yang berada dalam

    sistem pangan

    di tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan

    rumahtangga ?

    Identifikasi kegiatan ekonomi yang berada dalam

    sistem gizi ?

    di tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan

    rumahtangga

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    16/44

    2. MASALAH POKOK EKONOMI PANGAN GIZI

    Paradigma kaum Maltusian bahwa ketidaktahanan pangan dan kelaparan adalah soalproduksi dan ketersediaan semata sehingga masalahnya : bagaimana meningkatkan

    produksi pangan? -> melahirkan teknologi intensifikasi dan program swasembada

    pangan

    Armantya Sen (1981) berpendapat bahwa produksi pangan bukan determinan tunggal

    ketahanan pangan, melainkan hanyalah salah satu faktor penentu. Faktor penentu lain

    adalah ketiadaan akses terhadap pangan (akses fisik, sosial dan ekonomi).

    Berdasar berbagai kasus di India dan Afrika, Sen menunjukkan bahwa ketidaktahanan

    pangan dan kelaparan justru sering terjadi karena ketiadaan akses atas pangan, bahkan

    ketika produksi pangan berlimpah.

    Kerawanan pangan bisa terjadi disaat situasi pangan tersedia tetapi tidak mampu diakses

    rumah tangga karena keterbatasan sumberdaya ekonomi (pendapatan rendah atau

    kemiskinan) dan hambatan distribusi .

    . 16

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    17/44

    Konsep ketahanan pangan seringkali diidentikkan dengan penyediaan pangan

    yang cukup dari produksi domestik (swasembada pangan).

    Suatu negara bisa menghasilkan dan mengekspor komoditas pertanianyang bernilai ekonomi tinggi dan barang-barang industri, kemudianmembeli komoditas pangan di pasar internasional. Sebaliknya :

    Suatu negara yang melakukan swasembada produksi pangan pada levelnasional, namun dijumpai masyarakatnya yang rawan pangan karenaada hambatan akses dan distribusi pangan

    Contoh:

    Tahan pangan Tidak tahan pangan

    Swasembada

    Pangan

    Contoh:

    USA, Kanada, Australia, Brunei,

    etc

    Contoh:

    Myanmar,Indonesia,

    Filipina,ect

    Tidak

    Swasembada

    Pangan

    Contoh:

    Norwegia,Jepang,

    Singapura, etc

    Contoh:

    Malawi, Eritrea,Kenya,

    Kongo, Timor Timur,ect

    17

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    18/44

    Tabel 1:

    Perbedaan Swasembada Pangan dengan Ketahanan Pangan

    Peningkatan produksi

    Kecukupan pangan oleh

    Indikator Swasembada Pangan

    (Produksi pangan)

    Ketahanan Pangan

    (Konsumsi Pangan)

    Lingkup Nasional Rumah tangga dan individu

    Sasaran Komoditas pangan Manusia yang sehat dan produktif

    Strategi Peningkatan Produksi dan

    Substitusi impor

    Peningkatan ketersediaan pangan, akses

    pangan, dan penenggunaan pangan

    Output Pangan yang cukup bagi

    seluruh penduduk

    Status gizi masyarakat baik (penurunan :

    kelaparan, gizi kurang dan gizi buruk)

    Outcome Produksi dalam negeri Manusia sehat dan produktif (angka

    harapan hidup tinggi)

    Angka kematian bayi rendah, Angka

    morbiditas rendah)

    18

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    19/44

    Kerangka Sistem Ketahanan Pangan dan Gizi

    19

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    20/44

    Kebutuhan pangan

    Wajib dipenuhi dari konsumsi

    bila konsumsinya dibawah batas minimum /diatasbatas maximum

    berdampak gangguan kesehatan

    akibat kelaparan/ gizi kurang

    atau kekenyangan/gizi lebih

    PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN

    20

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    21/44

    Isu Strategis berkaitan dengan Pangan dan Gizi :

    1. Terbatasnya kapasitas produksi pangan yang berdampak

    pada terbatasnya penawaran pangan (kelangkaan) sehinggaterjadi kenaikan/gejolak harga pangan

    2. Terbatasnya akses fisik dan ekonomi yang berdampak pada

    ketersediaan pangan di tkt rumah tangga kurang tercukupi

    (permintaan dan konsumsi pangan rendah)3. Tidak seimbangnya konsumsi gizi (KG) dengan Angka

    kecukupan gizi (AKG) yang berdampak masalah kesehatan

    (gizi lebih dan gizi kurang)

    4. Pola konsumsi pangan masih didominasi oleh padi-padiansementara konsumsi buah, sayuran dan pangan hewani

    masih rendah (diversifikasi kurang- PPH blm terpenuhi)

    5. . Masih tingginya prevalensi kurang gizi pada balita dan

    Wanita Usia Subur (WUS)

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    22/44

    Perbedaan Swasembada Pangan dengan Ketahanan Pangan

    Peningkatan produksi

    Kecukupan pangan oleh

    Indikator Nasional Rumahtangga/ Individu

    Produksi Beras

    Ketersediaan

    Distribusi

    Konsumsi

    Status Gizi

    22

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    23/44

    3. KEBUTUHAN danKECUKUPAN

    GIZI

    Pendekatan:

    Pola Pangan Harapan (PPH)& Angka Kecukupan Gizi (AKG)KHM dan GKM

    23

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    24/44

    Kebutuhan Gizi / MDR

    Kebutuhan gizi adalah jumlah minimal zat giziyang dibutuhkan manusia untuk hidup sehat

    dan produktifMDR (Minimum Dietary

    Requirement).6 jenis utama zat gizi dari pangan: energi,

    protein, lemak,vitamin, mineral, air.

    Rata-rata Penduduk Indonesia (FAO, 2009):Kebutuhan energi minimal (MDER)

    th 2004-2006: 1810 kkal/kapita/hari

    24

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    25/44

    Food Needs

    Minimum Dietary Energy Requirement/MDER(kcal/person/day)

    Indonesia (FAOstat, 2009)

    th 1990-92: 1760 kcal/person/day

    th 1995-97: 1780 kcal/person/day

    th 2000-02: 1800 kcal/person/day

    Th 2004-06: 1810 kcal/person/day

    25

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    26/44

    Kebutuhan gizi individu

    Kebutuhan gizi individu, dipengaruhi: umur, sex,

    kegiatan, berat badan, kondisi fisiologis.

    Kebutuhan gizi biasanya disusun untuk kelompok

    umur, berat badan menurut jenis kelamin.

    Kebutuhan energi per kg berat badan semakin

    menurun dengan semakin bertambahnya umur

    Kebutuhan energi per kg bb laki-laki lebih besardari perempuan untuk kelompok umur tertentu.

    26

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    27/44

    Perbandingan kebutuhan energi per kg berat badan per hari

    (kebutuhan energi per kg BB semakin menurun

    dengan bertambahnya umur)

    27

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    28/44

    KECUKUPAN GIZI INDIVIDU

    Besarannya dipengaruhi oleh :1. Umur ( < 1 th, 1-9 th, 10-19 th, 20 th)

    2. Sex (laki-laki, perempuan)

    3. Berat badan (Kurus, sedang, gemuk)

    4. Tinggi badan (Pendek, sedang, tinggi)5. Kegiatan (ringan, sedang, berat)

    6. Kondisi Fisiologis (hamil, menyusui, sakit)

    Perubahan jumlah penduduk, struktur umur dan jeniskelamin, tahap pertumbuhan dan perkembangan,kegiatan dan kondisi fisiologis akan merubah AKG rata-rata penduduk Indonesia.

    28

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    29/44

    Tabel 1.

    Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang Dianjurkan (rata-rata per orang per hari)

    No Kelompok Umur B-badan T-Badan Energi Protein Vit.A Vit D Vit.C Kalsium Besi Yodium

    (kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) -(ug) - (mg)- (mg) - (mg) - (ug)

    Anak

    1 0-6 bl 6 60 550 10 375 5 40 200 0,5 90

    2 7-12 bl 8,5 71 650 16 400 5 40 400 7 90

    3 1-3 th 12 90 1000 25 400 5 40 500 8 90

    4 4-6 th 17 110 1550 39 450 5 45 500 9 1205 7-9 th 25 120 1800 45 500 5 45 600 10 120

    Laki-laki

    6 10-12 th 35 138 2050 50 600 5 50 1000 13 120

    7 13-15 th 46 150 2400 60 600 5 75 1000 19 150

    8 16-18 th 55 160 2600 65 600 5 90 1000 15 150

    9 19-29 th 56 165 2550 60 600 5 90 800 13 15010 30-49 th 62 165 2350 60 600 5 90 800 13 150

    11 50-64 th 62 165 2250 60 600 10 90 800 13 150

    12 60+ th 62 165 2050 60 600 15 90 800 13 150

    29

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    30/44

    Lanjutan tabel 1... AKG

    No Kelompok Umur Berat badan Tinggi badan Energi Protein Vit.A -Vit D- Vit.C- KalsiumBesi- Yodium

    (kg) (cm) (Kkal) (g) (RE) -(ug) - (mg)- (mg) - (mg) - (ug)

    Wanita

    13 10-12 th 37 145 2050 50 600 5 50 1000 20 120

    14 13-15 th 48 153 2350 57 600 5 65 1000 26 150

    15 16-18 th 50 154 2200 50 600 5 75 1000 26 150

    16 19-29 th 52 156 1900 50 500 5 75 800 26 150

    17 30-49 th 55 156 1800 50 500 5 75 800 26 150

    18 50-64 th 55 156 1750 50 500 10 75 800 12 150

    19 60+ th 55 156 1600 50 500 15 75 800 12 150

    Hamil (+an)

    20 Trimester 1 +180 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50

    21 Trimester 2 +300 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50

    22 Trimester 3 +300 +17 +300 +0 +10 +150 +0 +50

    Menyusui23 6 bl pertama +500 +17 +350 +0 +45 +150 +6 +50

    24 6 bl kedua +550 +17 +350 +0 +45 +150 +6 +50

    Sumber : Widiakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004

    30

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    31/44

    AKE Rumahtangga (AKER)

    Angka Kecukupan Energi Rumahtanggadigunakan untuk menyusun menu makansuatu rumahtangga

    AKER merupakan penjumlahan AKE semuaanggota rumahtangga

    AKEiAKErAKEmKebutuhan Pasokan

    Makanan+minuman

    Kebutuhan BhnPanganPermintaan Produk PertanianPerencanaan Pembangunan Pertanian

    31

    A k K k Gi i

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    32/44

    Angka Kecukupan Gizi

    (Recommended dietary allowances/RDA)

    Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah:Sejumlah zat gizi yang seharusnya terpenuhidarimakanan oleh seseorang dalam suatu populasi untuk hidupsehat.

    AKG energi : 2000 kkal/kapita/hari (WNPG ,2004)AKG protein: 52 gr/kapita/hari (WNPG, 2004)

    AKG =Rata-rata MDER + 2 simpangan baku (sbg cadangan jk pdk)

    Simpangan baku energi berkisar 5%; protein berkisar 10%

    Ada AKG baru hasil WNPG 2012, cari ?

    32

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    33/44

    Kegunaan 1

    AKG Individu untuk menilai Tingkat Konsumsi Gizidan kebutuhan biaya pemenuhan gizi individu

    AKG Rumahtangga untuk menilai ketahananpangan rumahtangga, menyusun menu utk

    makanan keluarga, kebutuhan biaya makan

    AKG Masyarakat untuk menilai permintaan

    potensial akan pasokan produk pertanian pangan

    dan menilai ketahanan pangan daerah/nasional

    33

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    34/44

    Kegunaan 2

    ANGKA KECUKUPAN GIZI- Energi dan protein(Individu , -Rumahtangga, -Masyarakat)

    PERENCANAAN & EVALUASI

    PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI(GLOBAL, NASIONAL, DAERAH,PASAR) produksi dan cadangan

    (RUMAHTANGGA, INDIVIDU) distribusi , konsumsi, status gizi(PROGRAM KETAHANAN PANGAN) terpenuhi kebutuhan P&G i-r-m

    PEMBANGUNAN EKONOMI : Pertanian, Industri dan Jasa

    PENENTUAN UPAH MINIMUM: utk pekerja by propinsi/kabupaten, sektor

    PENENTUAN GARIS KEMISKINAN MAKANAN: kab/propinsi/nasional

    KEBUTUHAN HIDUP MINIMUM :kab/propinsi/nasional

    34

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    35/44

    Pendekatan PPH

    Pola Pangan Harapan (PPH) adalah:

    Susunan jumlah pangan menurut 9 kelompokpangan yang didasarkan pada kontribusi energiyang memenuhi kebutuhan gizi/ kecukupan gizisecara kuantitas, kualitas maupun keragamandengan mempertimbangkan aspek sosial,ekonomi, budaya, agama dan cita rasa

    skor PPH ideal: 100Kebutuhan gizi (MDER) 1810 kkal/kapita/hrKecukupan Gizi (AKG) 2000 kkal/kapita/hr

    35

    k b b

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    36/44

    Makanan Seimbang- beragam

    (model pola pangan harapan-PPH)

    36

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    37/44

    Penilaian Skor PPH berdasar kontribusi energi

    terhadap AKG 2000 kkal/kapita/hari

    No Kelompok pangan Bobot Anjuran

    Energi

    (kkal)

    Kontribusi

    Anjuran (%)

    SKOR PPH

    (bobot x

    kontribusi)

    1 Padi-padian 0,5 1.000 50 25

    2 Umbi-umbian 0,5 120 6 3

    3 Pangan hewani 2,0 240 12 24

    4 Minyak dan lemak 0,5 200 10 5

    5 Kacang-kacangan 2,0 100 5 10

    6 Buah/biji berminyak 0,5 60 3 1,5

    7 Gula 0,5 100 5 2,5

    8 Sayur dan buah 5,0 120 6 30

    9 Pangan lain-lain 60 3

    Jumlah 2.000 100 100

    37

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    38/44

    Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)

    Kebutuhan hidup minimum (KHM) adalahbiaya hidup minimum yang dibutuhkan untukmemenuhi kebutuhan dasar (makanan dan

    non makanan) untuk kelangsungan hidup Biaya hidup minimum menjadi dasar

    penentuan upah minimum dan gariskemiskinan

    Biaya hidup minimum : lebih 60 % untukmakananpengeluaran untuk makanan

    38

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    39/44

    Komposisi Gizi dalam 100 g Bahan Makanan (DKBM, 1996)

    No (jenis bahan pangan) Energi

    (kkal)

    Protein

    (gram)

    Bagian dapat

    dimakan /Bdd(%)

    1 (beras giling) 360 6,8 100

    2 (gaplek/ tepung tapioka) 360 1,5 100

    3 (telur) 162 12,8 90

    4 Minyak kelapa 870 0,1 100

    5 (tempe kedelai murni)

    (tahu)

    (kedelai murni)

    149

    68

    331

    18,30

    7,8

    34,9

    100

    100

    100

    6 Buah/biji berminyak (kelapa) 364 0 100

    7 Gula (gula pasir) 364 0 100

    8 (buah pepaya kupas) 46 0,5 100

    9 Pangan lain-lain (roti putih) 248 8,0 100

    39

    M hit K b t h B h P

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    40/44

    Menghitung Kebutuhan Bahan Pangan

    untuk memenuhi AKG 2000 kkal/kapita/hari

    No (jenis bahan pangan) Anjuran

    Energi

    Kecbutuhan Bahan pangan

    Gr/hari

    1 th (364

    hari)Kg/tahun

    1 Beras giling 1.000 (1000/360)x 100x100/100= 277 100,8

    2 gaplek/tepung tapioka 120 (120/360)x100x 100/100=33 12,1

    3 Pangan hewani (telur ayam) 240 (240/162)x100x100/90= 165 60

    4 Minyak kelapa 200 (200/870)x 100x100/100= 23 8,4

    5 Kacang-kacangan (tempe) 100 (100/149)x100x100/100= 67 24,4

    6 Buah/biji berminyak (kelapa) 60 (60/364)x100x100/100= 16,5 6

    7 Gula (gula pasir) 100 (100/364)x100x100/100= 27,5 10

    8 Sayur & buah ( pepaya

    kupas)

    120 (120/46)x 100x100/100= 260,9 95

    9 Pangan lain-lain (roti putih) 60 (60/248)x100x100/100= 24,2 8,8

    Jumlah 2.00040

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    41/44

    Nilai Kebutuhan Pangan

    Nilai kebutuhan Pangan menjadi petunjuk akankebutuhan pengeluaran untuk membiayai pemenuhankebutuhan pangan (Sm).

    Sm = (MixPi)

    Mi = jumlah pangan jenis i yang dibutuhkan

    Pi = harga pangan jenis i yang dibutuhkan

    Perkembangan harga pangan antar waktu ditunjukkan

    oleh indeks harga pangan tunggal, indeks hargakelompok pangan dan indeks harga pangan.

    Mengukur Inflasi dan Indeks Harga Konsumen

    41

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    42/44

    Garis Kemiskinan Makanan/GKM

    Garis kemiskinan makanan (GKM) dari BPS mengukurnilai pengeluaran kebutuhan minimum makanansetara dengan 2100 kkal/kapita/hari.

    Paket komoditi pangan diwakili oleh 52 jenis dari 9

    kelompok bahan pangan yang paling sering dikonsumsioleh penduduk miskin

    Proporsi pengeluaran untuk 52 jenis makanan berkisar70% dari total pengeluaran penduduk miskin

    Pada bulan Maret 2012,

    GKM perkotaan Rp .../kap/bl; GK = Rp 267.408,- GKMpedesaan Rp /kap/bl; GK = Rp 229.226,-

    42

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    43/44

    Kontribusi Pengeluaran Pangan

    Terhadap Garis Kemiskinan

    Pada bulan Maret 2009,Beras: 25,06 % di perkotaan dan 34,67 % di

    perdesaan.

    Gula Pasir: 2,83 % di perkotaan, 3,72 % diperdesaan),

    Telur :(3,61 % di perkotaan, 2,68 % di perdesaan),

    Mie instan (3,21 % di perkotaan, 2,70 % di

    perdesaan),Tempe (2,47 % di perkotaan, 2,09 % di perdesaan)

    Tahu (2,24 % di perkotaan, 1,60 % di perdesaan)

    43

  • 5/22/2018 EPG 2014-kd1

    44/44

    UKD 1