Tugas Khusus Ww Mw 2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

memenuhi tugas khusus otk

Citation preview

Nama

: Rinny Novia Pratiwi

NIM

: 03121003043

Shift

: A

Kelompok: 4AMMONIA STRIPPER

Ammonia stripper merupakan salah satu jenis kolom destilasi dimana fungsi dari ammonia stripper ini adalah untuk memisahkan campuran yaitu Aqua Ammonia, menjadi dua substansi output, yaitu ammonia sebagai top product (produk atas) dan air sebagai bottom product (produk bawah). Selain fungsi tersebut, ammonia stripper juga dapat digunakan untuk menjaga campuran fasa vapor (H3) dan liquid (H2O) agar tetap seimbang sehingga proses strippingnya (pelepasan) bisa menjadi lebih sempurna. Maka, berdasarkan fungsi-fungsi di atas, ammonia stripper dapat dijadikan salah satu plant di dunia industri yang sering digunakan untuk memproduksi ammonia.Pada dasarnya, prinsip kerja dari ammonia stripper ini adalah dengan memasukkan bahan yang akan distripping ke dalam stripper (kolom) melalui bagian samping kolom tersebut. Saat bahan yang akan distripping telah dimasukkan ke dalam stripper (kolom) tersebut, maka komponen yang lebih ringan akan menguap dan menjadi top product, sedangkan komponen yang lebih berat yang berbentuk liquid akan mengalir dan masuk kebagian bawah stripper, sehingga menjadi Bottom product.

Reaksi pemisahan atau pelepasan aqua ammonia (NH4OH) menjadi NH3 dan H2O terjadi di dalam plant ammonia stripper ini. Reaksi pemisahan atau pelepasan tersebut dilakukan dengan cara pemompaan aqua ammonia (NH4OH) yang berasal dari 103 E (Low Pressure Ammonia Scrubber) dan 104 E (High Pressure Ammonia Scrubber) yang akan dialirkan menuju 105 E (Ammonia Stripper). Namun, NH4OH tersebut masih dingin, atau dengan kata lain, belum mampu memenuhi kondisi operasi untuk dimasukkan ke ammonia stripper, sehingga harus terlebih dahulu dipanaskan didalam reboiler (141C), dimana setelah pemanasan tersebut terjadi, hasil dari reboiler tersebut masuk ke 105 E (Ammonia Stripper). Namun, kembali lagi, Aqua Ammonia yang berada didalam Ammonia Stripper ini temperaturnya masih kurang tinggi untuk proses strippingnya, sehingga aqua ammonia ini perlu dialirkan menuju heat exchanger (140C) untuk dipanaskan kembali. Adapun proses pemanasan ini dapat dilakukan dengan menggunakan media pemanas steam yang berasal dari MS Header (Medium Pressure Steam) dengan suhu 205C. Setelah proses pemanasan selesai, maka Aqua Ammonia baru bisa dialirkan kembali menuju ammonia stripper. Didalam Stripper ini, tentunya akan terjadi proses stripping, dimana aqua ammonia akan menguap dan terpisah menjadi dua komponen, yaitu ammonia vapor (NH3) yang naik keatas menjadi top product dan liquid H2O yang keluar dari bagian bawah stripper yang menjadi bottom product yang akan mengalir menuju reboiler (141C) untuk dipanaskan kembali. Kemudian, sebagian liquid akan menjadi vapor dan dikembalikan lagi menuju stripper dan sebagian lainnya akan dialirkan menuju reboiler (142C) sebagai bottom product yang nantinya akan disirkulasikan kembali sebagai media untuk proses scrubbing pada unit HP/LP Ammonia Scrubber. Pada liquid H2O tersebut, diusahakan hanya ada Ammonia yang terkandung sekitar kurang dari 0.15% saja, karena jika kandungan Ammonianya masih terlalu tinggi, maka akan membahayakan unit keluaran dari LP/HP ammonia scrubber yang termasuk unit bagian HRU. Sedangkan, untuk NH3 (ammonia vapor) yang naik kebagian atas stripper masih memiliki suhu yang cukup tinggi sehingga perlu adanya pendinginan terlebih dahulu sebelum dialirkan menuju ke 120C (condenser). Pendinginan ini dapat dilakukan dengan cara diberikan ammonia cair dengan suhu 370C yang dialirkan atau berasal dari 113 J (refrigerant). Sehingga suhu ammonia yang dilepas keatas bisa menjadi 600C yang kemudian dialirkan ke 120C (condenser) untuk dikondensasikan lebih lanjut.Resume yang saya tulis tentang ammonia stripper diatas saya peroleh dari JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 (terlampir).