Upload
riairmayani10
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS I KIMIA LINGKUNGAN
1. Jelaskan pengertian:
a. Toksikologi studi mengenai efek yang tidak diinginkan dan zat-zat kimia
terhadap organisme hidup.
b. b.Risk adalah besarnya kemungkinan suatu zat kimia untuk menimbulkan
keracunan. Hal ini terutama tergantung dari besarnya dosis yang masuk ke
dalam tubuh.
c. Akut: pemaparan yang kurang dari 24 jam (pemaparan tunggal). subkronik
kronik : merupakan pemaparan yg berulang. pemaparan subkronik utk 1-3
bulan, kronik utk lbh dari 3 bulan.
d. Efek sinergistik adalah situasi dimana efek gabungan dari dua bahan kimia
jauh melampaui penjumlahan dan tiap-tiap bahan kimia bila diberikan
secara sendiri-sendiri.
e. Potensiasi adalah keadaan dimana suatu senyawa kimia tidak mempunyai
efek toksik thd sistem atau organ tertentu, tetapi bila ditambahkan ke
bahan kimia lain akan membuat bahan tersebut menjadi jauh lebih toksik
(misalnya 0 + 2 = 10).
f. Antagonistis adalah situasi dimana dua bahan kimia bila diberikan secara
bersamaan efeknya saling mempengaruhi dalam arti saling meniadakan
efek toksik, (misl: 4 + 6 = 8 atau 4 + 0 = 1) . Efek ini merupakan efek yg
dikehendaki dlm toksikologi dan merupakan dasar dari berbagai antidote.
2. Berikan contoh dari masing-masing pada nomor 1 mulai dari c sampai bagian
i di atas
a. Toksikologi, contohnya: penelitian toksisitas bahan-bahan kimia yang
digunakan, misalnya: (1) di bidang kedokteran untuk tujuan diagnostik,
pencegahan, terapeutik, (2) di bidang industri makanan sebagai zat
tambahan langsung maupun tidak langsung, (3) di bidang pertanian
sebagai pestisida, dan (4) di bidang industri kiia sebagai pelarut, reagen.
b. Risk,contohnya: zat-zat kimia yang beracun.misal cianida, kloroform,
dan eter
c. Contoh akut subkronik, dan kronik: terhadap hewan uji tikus putih
dengan jalan memberikan ekstrak etanol dari bahan alam (tapak darah)
secara oral untuk melihat efek ekstak tersebut terhadap penepuan kadar
glukosa darah yg dilakukan oleh di pusat penyakit tidak menular
DEPKES Salemba Jakarta.
d. Contoh sinergistik: (misalnya: 2 + 3 = 20), misalnya CCl4 dan C2H2OH
dimana keduanya adalah senyawa hepatotoksik bila secara bersamaan
diberikan akan menghasilkan kerusakan hati yang lebih bersifat kronik
daripada jumlah masing-masing efek secara individual.
e. Contoh potensiasi: (misalnya 0 + 2 = 10). Misal: Iso propanol tidak
bersifat hepatotoksik, tetapi bila zat tesebut diberikan di samping
pemberian karbon tetrakhlorida, efek hepatotoksik dari CCl4 akan
menjadi jauh lbh besar dibandingkan bila hanya diberikan secara sendiri.
f. Antagonistis: (misalnya 0 + 2 = 10). Misal: Iso propanol tidak bersifat
hepatotoksik, tetapi bila zat tesebut diberikan di samping pemberian
karbon tetrakhlorida, efek hepatotoksik dari CCl4 akan menjadi jauh lbh
besar dibandingkan bila hanya diberikan secara sendiri.
3. Klasifikasikan masuknya bahan toksik dalam tubuh makhluk hidup:
melalui saluran pencernaan atau gastro intestinal (menelan/ingesti, paru-
paru (inhalasi), kulit (topikal), dan jalur perenteral lainnya (selain saluran
usus/instinal).
4. Coba anda prediksi efektifitas jalur masuknya toksikan ke dalam tubuh
makhluk hidup :
Prakiraan efektivitas melalui adalah:
Inhalasi - Intraperitoneal - subkutan - instramuskular – intradermal – oral -
topical
5. Jelaskan makna grafik hubungan dosis-respons pada slide no.10 di atas;
Hubungan dosis-respons adalah karakteristik pemaparan dan spectrum efek
secara bersamaan membentuk hubungan korelasi, dimana respon meningkat
dengan menurunnya asupan dan respon juga meningkat dengan
meningkatnya asupan.
TUGAS II ( lanjutan)
1. Jelaskan pengertian:
a. Toksikan: selain menyebabkan efek lokal di tempat kontak, juga akan
menyebabkan kerusakan bila diserap oleh organisme. Banyak toksikan
bersifat mudah mengion. Bentuk ion sering tidak dapat menembus
membran sel karena daya lipidnya yang rendah.
b. Absorpsi toksikan Jalur utama bagi penyerapan toksikan adalah saluran
cerna, paru-paru dan kulit.
c. Distribusi toksikan Setelah suatu zat kimia memasuki darah, zat kimia
tersebut didistribusikan dengan cepat ke seluruh tubuh. Laju distribusi
tergantung pada: aliran darah di alat tersebut, mudah tidaknya zat
melewati dinding kapiler dan membran sel, serta afinitas komponen alat
tersebut terhadap zat tersebut.
d. Ekskresi toksikan setelah absorpsi dan distribusi dalam tubuh, toksikan
dapat dikeluarkan dengan cepat atau perlahan. Jalur utama ekskresi
adalah urine, tetapi hati dan paru-paru juga merupakan alat eksresi
penting untuk zat tertentu.
e. Bioaktivasi Reaksi yang menimbulkan metabolit dapat lebh toksik dari
senyawa asalnya
f. Epoksid adalah Metabolit reaktif yang terikat secara kovalen pada
makromolekul sel.
g. Nekrosis adalah kematian patologis satu atau lebih sel atau sebagian
jaringan atau organ, yang dihasilkan dari kerusakan ireversibel. Hal ini
terjadi ketika tidak ada cukup darah mengalir ke jaringan, baik karena
cedera, radiasi, atau bahan kimia.
h. Reversibel Efek toksi dapat bersifat reversibel (hilang dengan sendirinya)
i. Irreversibel akan menetap atau bertambah parah setelah toksikan
dihentikan).Efek irreversibel misalnya; karsinoma, mutasi, kerusakan
syaraf, dan sirosis hati.
2. Sebutkan dan jelaskan jalur utama:
a. absorbsi toksikan dalam tubuh. Jalur utama bagi penyerapan toksikan
adalah saluran cerna, paru-paru dan kulit. Banyak toksikan dapat masuk
ke saluran cerna bersama makanan dan air minum, atau sendiri sebagai
obat atau zat kimia, kecuali zat yang kaustik atau agak merangsang
mukosa kemudian ke saluran napas Tempat utama bagi absorpsi di
saluran napas adalah alveoli pori-pori.terakhir ke kulit Zat kimia dapat
diserap lewat folikel rambut atau lewat sel-sel kelenjar keringat.
b. ekskresi toksikan dalam tubuh Jalur utama ekskresi adalah urine, tetapi
hati dan paru-paru juga merupakan alat eksresi penting untuk zat tertentu.
a) Ekskresi urine
b) Ekskresi Empedu
c) Paru-paru
d) Jalur lain
c. biotransformasi toksikan dalam tubuh
b. Tempat terpenting terjadinya biotransformasi toksikan dalam tubuh
adalah pada hati, meskipun juga terjadi pada paru-paru, lambung, usus,
kulit, dan ginjal
3. Berikan contoh efek toksikan baik yang bersifat reversibel maupun
irreversible
Reversibel contohnya : cidera
Irreversible contohnya : karsinoma, mutasi, kerusakan syaraf, dan sirosis
hati