13
TUGAS MAKALAH BIOKIMIA PANGAN FLAVOR FLAVONOID OLEH : KELOMPOK 9 Miftun Istiqamah (J1A 013 082) Muhammad Rizal Pahlevi (J1A 013 084) Muhammad Wandi Nugraha (J1A 013 086) Nedia Prameswari (J1A 013 088) Ni Ketut Lestari (J1A 013 090)

TUGAS MAKALAH

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Flavonoid Flavor

Citation preview

Page 1: TUGAS MAKALAH

TUGAS MAKALAHBIOKIMIA PANGAN

FLAVOR FLAVONOID

OLEH :

KELOMPOK 9

Miftun Istiqamah (J1A 013 082)

Muhammad Rizal Pahlevi (J1A 013 084)

Muhammad Wandi Nugraha (J1A 013 086)

Nedia Prameswari (J1A 013 088)

Ni Ketut Lestari (J1A 013 090)

PROGRAM STUDI ILMU DANTEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2015

Page 2: TUGAS MAKALAH

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan Makalah yang bejudul ”Flavor

Flavonoid” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka

memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah “Biokimia Pangan”. Penyusunan

makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak terkait. Untuk itu kami ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya. Penulis sadari dalam

penyusunan Makalah ini masih banyak sekali kekurangannya, untuk itu saran dan

kritik yang sifatnya mendukung sangat penulis harapkan dari para pembaca, guna

memperbaiki kesempurnaan Makalah ini agar lebih baik lagi untuk kedepannya.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, Juni 2015

Penyusun

Page 3: TUGAS MAKALAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flavor dapat diartikan sebagai sensasi yang dihasilkan oleh suatu bahan

yang diletakkan dalam mulut atau suatu atribut bahan yang sedang dirasakan

(perceived). Atribut ini adalah gabungan karakteristik bahan yang menghasilkan

sensasi flavor. Flavor diterima (dirasakan) terutama oleh reseptor aroma dalam

rongga hidung dan reseptor rasa dalam mulut.Namun demikian, penunjuk flavor

seperti pedas, panas, menyengat, juga diberikan terhadap sensasi-sensasi yang

diterima oleh reseptor-reseptor rasa sakit, rabaan dan suhu di rongga mulut,

hidung dan mata.

Sebagian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa

aromatik. senyawa-senyawa ini tersebar luas sebagai zat warna alam yang

menyebabkan warna pada bunga, kayu pohon tropis, bermacam-macam kapang

dan lumut termasuk zat warna alizarin.

Senyawa aromatik ini mengandung cincin karboaromatik yaitu cincin

aromatik yang hanya terdiri dari atom karbon seperti benzen, naftalen dan

antrasen. Cincin karboaromatik ini biasanya tersubstitusi oleh satu atau lebih

gugus hidroksil atau gugus lainnya yang ekivalen ditinjau dari segi biogenetiknya.

Oleh karena itu senyawa bahan alam aromatik ini sering disebut sebagai senyawa-

senyawa fenol walaupun sebagian diantaranya bersifat netral karena tidak

mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas.

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang

umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Senyawa flavanoid merupakan suatu

kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam. Senyawa-

senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru serta sebagai zat warna

kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.

Page 4: TUGAS MAKALAH

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Flavonoid ?

2.

Page 5: TUGAS MAKALAH

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Flavonoid

Flavonoid merupakan pigmen tumbuhan kelompok fenol yang terdiri dari

15 atom karbon yang dengan warna kuning dan merah yang dapat ditemukan pada

tumbuhan seperti buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herbal, rempah-

rempah, serta produk pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh,

cokelat, anggur merah, dan obat herbal. Senyawa ini berperan penting dalam

menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. Tumbuhan

umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid tertentu.

Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan

proses evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa

flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, kompetisi,

interaksi dengan mikrobia, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal

pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas

jantan. Flavanoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom

karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propane (C3)

sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Flavonoid merupakan golongan

filifenol sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol, yaitu :

1. Bersifat asam sehingga dapat larut dalam basa.

2. Merupakan senyawa polar karena memiliki sejumlah gugus hidroksil.

3. Sebagai antibakteri karena flavonoid sebagai derivat dari fenol dapat

menyebabkan rusaknya susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari

dinding sel bakteri.

4. Sebagai antioksidan yaitu kemampuan flavonoid untuk menjalankan fungsi

antioksidan, bergantung pada struktur molekulnya, posisi gugus hidroksil

memiliki peranan dalam fungsi antioksidan dan aktivitas menyingkirkan

radikal bebas.

Page 6: TUGAS MAKALAH

2.2. Struktur dan Klasifikasi Senyawa Flavonoid

Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder

yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman. Flavonoid termasuk

dalam golongan senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6. Kerangka

flavonoid terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin

tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen dan bentuk teroksidasi

cincin ini dijadikan dasar pembagian flavonoid ke dalam sub-sub kelompoknya.

Kerangka dasar senyawa flavonoid

Cincin A adalah karakteristik phloroglusinol atau bentuk resorsinol

tersubstitusi. Cincin A selalu mempunyai gugus hidroksil yang letaknya

sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan untuk terbentuk cincin

heterosiklis dalam senyawa trisiklis. Pada cincin B jarang ditemukan pola

oksigenasi terdapat tiga gugus hidroksil atau cincin B tidak teroksigenasi atau

teroksigenasi pada posisi orto jarang ditemukan.

Secara rinci flavonoid dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas besar yaitu

flavon,flavonol, flavanone, dan flavanonol (Sudarma, 2009).

1. Flavon

Beberpa contoh senyawa ini adalah apigenin, luteolin, dan tangeritin.

Semua senyawa ini memiliki peran hampir sama yaitu sbagai antioksidan, atau

penangkap radikal bebas. Selain itu senyawa ini juga dapat digunakan sebagai

Page 7: TUGAS MAKALAH

peningkat daya tahan tubuh karena memiliki sifat memperkuat diding sel sehingga

tubuh dapat lebih bertahan dari serangan agen penyebab penyakit.

2. Flavonol

Senyawa jenis ini paling banyak terdapat di alam daripada jenis flavonoid yang

lain.

Senyawa-senyawa ini beragam sebagai akibat perbedaan pada posisi

Gugus –OH pada phenolnya. Contoh senyawa yang sering kita konsumsi sebagai

minumanadalah quarcetin yang terdapat di buah apel sebagai antioksidan dan

antiaging.Selain itu ada juga senyawa myricetin yang terdapat di anggur dan

syuran senyawa ini juga sebagai antioksidan (Sudarma, 2009).

3. Flavonone

Jenis flavonoid ini mirip dengan jenis falvonoid flavon tetapi pada

flavanol tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.

Bebepara senyawa yang termasuk kedalam jenis ini adalah hespertin yang

terdapat pada buah jeruk yang diperoleh dalam bnetuk glikosidanya, senyawa ini

merupakan suatu aglikon. Senyawa ini juga memiliki efek sebagai antioksidan

pada tubuh manusia.

Page 8: TUGAS MAKALAH

4. Falvanonon

Sama halnya dengan flavonoid, flavanone jenis ini mirip dengan flavonol tetapi

dengan struktur dasar flavan yang tidak memiliki ikatan rangkap pada cincin C.

2.3. Biosintesa dan Identifikasi Flavonoid

Biosintesis flavonoid sudah mulai diteliti sejak tahun 1936. Pada awalnya

para penilitimengkaitkan C6-C3-C6 dari flavonoid merupakan hasil dari fenil

propanoid. Tetapi selama bertahun-tahun diperoleh teori sintesis flavonoid dan

telah dibuktikan di laboratorim. Secara umum sintesis flavonoid terdiri dari dua

jalur yaitu jalur poliketida, dan jalur fenil propanoid. Jalur poliketida ini

merupakan serangkaian reaksi kondensasi dari tiga unitasetat atau malonat.

Sedangkan jalur fenil propanoid atau biasa disebut jalur shikimat (Arifin, 1986). 

1. Jalur poliketida

Reaksi yang terjadi pada jalur ini diawali dengan adanya reaksi antara asetilCoA

dengan CO yang akan menghasilan malonat CoA. Setelah itu malonatCoA

akanbereaksi dengan asetilCoA menjadi asetoasetilCoA. AsetoaseilCoA yang

terbentuk akan bereaksi dengan malonatCoA dan reaksi ini akan berlanjut

sehingga membentuk poliasetil. Poliasetil yang terbentuk akan terkondensasi dan

berekasi dengan hasil dari jalur propilpropanoid akan membentuk suatu flavonoid.

Jenis flavonoid yang terbentuk dipengaruhi dari bahan propilpropanoid

(Sastrohamidjojo, 1996)

Page 9: TUGAS MAKALAH

2. Jalur Propilpropanoid.

Jalur ini merupakan bagian dari glikolisis tetapi tidak memperoleh suatu

asam piruvat melainkan memperoleh asam shikimat. Reaksi ini melibatkan

eritrosa dan fosfoenol piruvat. Asam shikimat yang terbentuk akan

ditransformasikan menjadi suatu asam amino yaitu fenilalanin dan tirosin.

Fenilalanin akan melepas NH3 dan membentuk asam sinamat sedangkan tirosin

akan membentuk senyawa turunan asam sinamat karena adanya subtitusi pada

gugus benzennya (Sastrohamidjojo, 1996).

Page 10: TUGAS MAKALAH