28
PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI DENGAN METODE ENHANCED OIL RECOVERY MENGGUNAKAN STEAM INJECTION DISUSUN OLEH: R.DWI WAHYU RIZALMI 071.14.209 1

Tugas Makalah EOR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fgdfgdfdgd

Citation preview

PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK BUMI DENGANMETODE ENHANCED OIL RECOVERY MENGGUNAKAN STEAM INJECTION DISUSUN OLEH:R.DWI WAHYU RIZALMI071.14.209

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin sulit ditemukannya minyak mentah ringan, pemilihan injeksi thermal menjadikan cadangan minyak mentah berat yang masih sangat banyak dan menantang menjadi lebih siap untuk dieksplorasi secara komersial. Injeksi thermal adalah salah satu metode EOR dengan cara menginjeksikan energi panas ke dalam reservoir untuk mengurangi viskositas minyak yang tinggi yang akan menurunkan mobilitas minyak sehingga akan memperbaiki efisiensi pendesakan dan efisiensi penyapuan. Umumnya minyak dengan API kecil (minyak berat) akan mempunyai viskositas besar. Untuk memproduksikan minyak jenis ini sulit dilakukan, sehingga banyak upaya yang dilakukan yang salah satunya adalah dengan injeksi uap. Injeksi uap adalah metoda EOR dengan menginjeksikan uap bertekanan ke dalam reservoir yang dimaksudkan untuk memanaskan reservoir . Efek dari panas ini akan menurunkan viskositas minyak sehingga diharapkan minyak mudah mengalir ke lubang sumur. Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap diinjeksikan secara terus-menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur produksi yang berdekatan. Secara teknis steamflood dikatakan berhasil jika laju produksi bertambah besar dari laju produksi sebelum dilakukanya steamflood. Adapun mekanisme perolehan minyak mentah dengan injeksi uap adalah: Memanaskan minyak mentah dan mengurangi viscositasnya. Menyediakan tekanan untuk mendorong minyak ke sumur produksi. Destilasi uap, terutama pada minyak mentah yang ringan.

1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan secara luas metode penginjeksian uap untuk meningkatkan produksi minyak serta menjelaskan metode penginjeksian yang digunakan. 1.3. Batasan Masalah Mengingat bahwa studi tentang steamflood cukup kompleks, disamping itu juga oleh keterbatasan sarana dan prasarana dan agar makalah ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka disini tim penulis membuat suatu batasan masalah yaitu hanya menitik beratkan masalah cara kerja steam flood yang umum digunakan di lapangan. 1.4. Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini tim penulis mengumpulkan bahan bahan dari berbagai buku serta media elektronik yang dianalisa dan dibatasi permasalahannya agar spesifik pada metode penginjeksian uap. 1.5. Sitematika Penulisan Tim penulis membagi makalah ini menjadi 6 bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan

BAB II : Teori Dasar

BAB III : Studi Kasus Steamflooding Pada Lapangan Duri

BAB IV : Pengembangan Steamflooding Dengan Teknologi SolartoSteam

BAB V : Pembahasan

BAB VI : Kesimpulan

BAB IITEORI DASAR EOR atau Enhanced Oil Recovery adalah sebuah metode peningkatan perolehan hidrokarbon pada tahap Tertiary Recovery, umumnya dilakukan pada lapangan yang sudah berumur tua dan produksinya sudah menurun. Sederhananya, EOR menggambarkan satu set teknik yang digunakan untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diekstraksi dari ladang minyak. Banyak eksplorasi minyak dan pengeboran perusahaan menggunakan teknik EOR untuk memaksimalkan potensi ladang minyak yang lama dan baru. Sebagai upaya bangsa kita untuk mengintensifkan kemandirian energi, penerapan teknik EOR akan tumbuh menjadi sebuah praktek yang lebih umum untuk mendapatkan minyak sebanyak keluar dari tanah mungkin. Mari kita mulai dengan ringkasan singkat tentang bagaimana produksi minyak bekerja.Pada dasarnya ada tiga fase: pemulihan primer, sekunder, dan tersier. Selama fase utama awal produksi minyak, minyak didorong ke dalam sumur bor oleh tekanan alami dari reservoir dan gravitasi. Gerakan alami minyak ditingkatkan dengan teknik mengangkat buatan seperti pompa. Pemulihan primer biasanya dapat mengarah pada ekstraksi 10-20% dari minyak yang tersedia bidang itu. Upaya pemulihan sekunder biasanya akan memanfaatkan air, dalam teknik yang dikenal sebagai banjir air, atau gas untuk menggantikan minyak dan memaksa ke sumur bor. Sebuah tambahan 10% -30% dari potensi ladang dapat dipulihkan dalam fase sekunder. Minyak pemulihan tersier, atau enhanced oil recovery, menggunakan metode tambahan yang mahal dan kadangkadang tidak dapat diprediksi, tetapi yang pada akhirnya dapat memungkinkan untuk 30% -60% dari potensi total minyak lapangan untuk diwujudkan EOR dibagi menjadi tiga macam, yaitu : Thermal Injection : Steam Injection dan In-Situ Combustion Chemical Injection : Surfactant, Alkaline, dan Polymer Gas Miscible Injection : CO2, N2, dan LPG Metode EOR dipilih berdasarkan jenis minyak yang ada didalam reservoir. Untuk minyak ringan, biasanya digunakan gas miscible injection, untuk minyak sedang digunakan chemical injection, dan untuk minyak berat digunakan thermal injection. Teknik termal bekerja dengan menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular dan seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection). Cara kerja dari steam injection adalah dengan memanaskan minyak agar temperaturnya meningkat, sehingga Viskositasnya menurun, sehingga minyak lebih mudah mengalir untuk diproduksikan Uap diinjeksikan kedalam reservoir dalam 2 (dua) cara, yaitu secara terus menerus (continuous) atau dalam beberapa siklus.

Continuous steam injection melibatkan sumur produksi dan injeksi dalam pola yg berbeda-beda. Sedangkan cyclic steam injection hanya menggunakan satu sumur saja yang berfungsi sebagai sumur produksi dan injeksi. Kita dapat menginjeksikan steam pada reservoir dengan kategori sebagai berikut : Reservoir Dangkal, kedalaman reservoir