21
TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN SEORANG INDIVIDU Di sampaikan sebagai tugas Pengantar Pendidikan Disusun Oleh : INAYAH NUR RAHMADANI 1101050088 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Tugas Makalah Peng.pend

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cccccccccccccccccccccccccccccccccccc

Citation preview

Page 1: Tugas Makalah Peng.pend

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN SEORANG INDIVIDU

Di sampaikan sebagai tugas Pengantar Pendidikan

Disusun Oleh :

INAYAH NUR RAHMADANI

1101050088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2011

Page 2: Tugas Makalah Peng.pend

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan judul “Pendidikan sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Seorang

Individu”

Makalah ini disusun untuk dapat digunakan mahasiswa agar dapat

memahami peranan pendidikan yang selama ini dipelajari sebagai suatu sumber

ilmu pengetahuan seorang individu.

Kehadiran makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, untuk itu

kami ucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang bersangkutan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis

Purwokerto, 18 Desember 2011

Page 3: Tugas Makalah Peng.pend

DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................

B. Rumusan Masalah.........................................................................

C. Tujuan Masalah............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan.......................................................

B. Pengertian Pendidikan..................................................................

C. Pendekatan-pendekatan dalam Pendidikan..................................

D. Objek Pendidikan.........................................................................

E. Hubungan Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan.......................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................

B. Saran.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

Page 4: Tugas Makalah Peng.pend

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai

praktik dan (2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni

seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan

tujuan untuk membantu pihak lain (baca: peserta didik) agar memperoleh

perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat

pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk

menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala

dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman

pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam

untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan.

Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik

pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat

mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori

pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.

Pendidikan sebagai sumber seorang individu memperoleh Ilmu

pengethuan sebagai bekal hidupnya sangat mempengaruhi dari segala aspek

yang ada. Sehinnga dibuatlah makalah ini dengan judul “Pendidikan sebagai

Sumber Ilmu pengetahuan Seorang Individu”.

B. Rumusan Masalah

Page 5: Tugas Makalah Peng.pend

Dengan memperhatikan latar belakang pada halaman sebelumnya, maka

rumusan masalah yang dapat dikemukakan yaitu :

1. Apa pengertian ilmu pengetahuan.2. Apa pengertian pendidikan.3. Apa saja pendekatan-pendekatan dalam pendidikan.4. Apa saja objek dalam pendidikan.5. Bagaimana hubungan pendidikan sebagai sumber ilmu pengetahuan.

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Pendidikan.

2. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan sebagai sumber ilmu pengetahuan seorang individu.

BAB II

Page 6: Tugas Makalah Peng.pend

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis

tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa syarat ilmu pengetahuan sebagai berikut:

1. Ilmu pengetahuan harus ada obyeknya. Adapun obyek ilmu pengetahuan

adalah obyek material dan formal.

Obyek material adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu

pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut pembahasan suatu

ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan ilmu manusia yang kedua macam

ilmu pengetahuan itu mempunyai obek material sama (manusia), akan

tetapi obyek formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu

pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.

2. Ilmu pengetahuan harus metodis yaitu, ilmu pengetahuan dalam

mengadakan pembahasan serta penyelidikan untuk suatu ilmu

pengetahuan harus menggunakan metode yang ilmiah.

3. Ilmu pengetahuan harus sistematis.

4. Ilmu Pengetahuan harus mempunyai dinamika : ilmu pengetahuan harus

tumbuh dan berkembang untuk mepunyai kesempuranaan.

5. Harus praktis yaitu, ilmu pengetahuan harus berguna dan dipraktekkan

dalam kehidupan sehari-hari.

6. Harus diabadikan untuk kesejahteraan manusia.

B. Pengertian Pendidikan

Page 7: Tugas Makalah Peng.pend

Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai

praktik dan (2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni

seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan

tujuan untuk membantu pihak lain (baca: peserta didik) agar memperoleh

perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat

pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk

menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala

dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman

pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam

untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan.

Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik

pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat

mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori

pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan.

C. Pendekatan-pendekatan dalam Pendidikan

Terkait dengan upaya mempelajari pendidikan sebagai teori dapat

dilakukan melalui beberapa pendekatan, diantaranya: (1) pendekatan sains;

(2) pendekatan filosofi; dan (3) pendekatan religi. (Uyoh Sadulloh, 1994).

1. Pendekatan Sains

Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan dan

memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin

ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara kerja pendekatan sains dalam

pendidikan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode kerja

ilmiah yang ketat, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif sehingga

ilmu pendidikan dapat diiris-iris menjadi bagian-bagian yang lebih detail dan

mendalam.

Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau

ilmu pendidikan, dengan berbagai cabangnya, seperti: (1) sosiologi

Page 8: Tugas Makalah Peng.pend

pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sosiologi

dalam pendidikan untuk mengkaji faktor-faktor sosial dalam pendidikan; (2)

psikologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari

psikologi untuk mengkaji perilaku dan perkembangan individu dalam

belajar; (3) administrasi atau manajemen pendidikan; suatu cabang ilmu

pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu manajemen untuk mengkaji tentang

upaya memanfaatkan berbagai sumber daya agar tujuan-tujuan pendidikan

dapat tercapai secara efektif dan efisien; (4) teknologi pendidikan; suatu

cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sains dan teknologi untuk

mengkaji aspek metodologi dan teknik belajar yang efektif dan efisien; (5)

evaluasi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari

psikologi pendidikan dan statistika untuk menentukan tingkat keberhasilan

belajar siswa; (6) bimbingan dan konseling, suatu cabang ilmu pendidikan

sebagai aplikasi dari beberapa disiplin ilmu, seperti: sosiologi, teknologi dan

terutama psikologi.

Tentunya masih banyak cabang-cabang ilmu pendidikan lainnya yang terus

semakin berkembang yang dihasilkan melalui berbagai kajian ilmiah.

2. Pendekatan Filosofi

Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan

memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode

filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak

hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas

pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang

lebih luas, kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh

pengalaman inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat

dijangkau oleh sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan

pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai

pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun

pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan

oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam.

Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan melalui metode

berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan, yang

Page 9: Tugas Makalah Peng.pend

dapat dikelompokkan ke dalam tiga model: (1) model filsafat spekulatif; (2)

model filsafat preskriptif; (3) model filsafat analitik. Filsafat spekulatif

adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada, merenungkan secara

rasional-spekulatif seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di

jagat raya ini dengan asumsi manusia memliki kekuatan intelektual yang

sangat tinggi dan berusaha mencari dan menemukan hubungan dalam

keseluruhan alam berfikir dan keseluruhan pengalaman Filsafat preskriptif

berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar) penilaian tentang nilai-

nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, penilaian tentang seni, menguji

apa yang disebut baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu

benda pada dasarnya inherent dalam dirinya, atau hanya merupakan

gambaran dari fikiran kita. Dalam konteks pendidikan, filsafat preskriptif

memberi resep tentang perbuatan atau perilaku manusia yang bermanfaat.

Filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata-kata, istilah-istilah,

dan pengertian-pengertian dalam bahasa, menguji suatu ide atau gagasan

untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang dipergunakan

secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu mazhab dalam

sistem berfikir (disarikan dari Uyoh Sadulloh, 1994)

Terdapat beberapa aliran dalam filsafat, diantaranya: idealisme,

materialisme, realisme dan pragmatisme (Ismaun, 2001). Aplikasi aliran-

aliran filsafat tersebut dalam pendidikan kemudian menghasilkan

filsafatpendidikan, yang selaras dengan aliran-aliran filsafat tersebut. Filsafat

pendidikan akan berusaha memahami pendidikan dalam keseluruhan,

menafsirkannya dengan konsep-konsep umum, yang akan membimbing kita

dalam merumuskan tujuan dan kebijakan pendidikan. Dari kajian tentang

filsafat pendidikan selanjutnya dihasilkan berbagai teori pendidikan,

diantaranya: (1) perenialisme; (2) esensialisme; (3) progresivisme; dan (4)

rekonstruktivisme. (Ella Yulaelawati, 2003).

Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan

keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu.

Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan

sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada

Page 10: Tugas Makalah Peng.pend

kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan

waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.

Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian

pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi

anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran

lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga

untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme

juga lebih berorientasi pada masa lalu.

Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan

tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti

memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya

hidup di dunia? Apa pengalaman itu?

Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan

individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan

proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar

peserta didik aktif.

Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme.

Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan.

Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada

progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan

masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan

untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu?

Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.

3. Pendekatan Religi

Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori

pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama. Di

dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat

dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai

dengan jenis-jenis pendidikan.

Cara kerja pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains maupun

filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya kepada akal atau

ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah keyakinan (keimanan).

Page 11: Tugas Makalah Peng.pend

Pendekatan religi menuntut orang meyakini dulu terhadap segala sesuatu

yang diajarkan dalam agama, baru kemudian mengerti, bukan sebaliknya.

Terkait dengan teori pendidikan Islam, Ahmad Tafsir (1992) dalam bukunya

“ Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam” mengemukakan dasar ilmu

pendidikan Islam yaitu Al-Quran, Hadis dan Akal. Al-Quran diletakkan

sebagai dasar pertama dan Hadis Rasulullah SAW sebagai dasar kedua.

Sementara akal digunakan untuk membuat aturan dan teknis yang tidak

boleh bertentangan dengan kedua sumber utamanya (Al-Qur’an dan Hadis),

yang memang telah terjamin kebenarannya. Dengan demikian, teori

pendidikan Islam tidak merujuk pada aliran-aliran filsafat buatan manusia,

yang tidak terjamin tingkat kebenarannya.

Berkenaan dengan tujuan pendidikan Islam, World Conference on Muslim

Education (Hasan Langgulung, 1986) merumuskan bahwa : “ Education

should aim at balanced growth of the total personality of man through

Man’s spirit, intelellect the rational self, feelings and bodily senses.

Education should therefore cater for the growth of man in all its aspects,

spirituals, intelectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both

individually and collectively, and motivate all these aspects toward goodness

and attainment of perfection. The ultimate aim of Muslim Education lies in

the realization of complete submission to Allah on the level of individual, the

community and humanity at large.”

Sementara itu, Ahmad Tafsir (1992) merumuskan tentang tujuan umum

pendidikan Islam yaitu muslim yang sempurna dengan ciri-ciri : (1) memiliki

jasmani yang sehat, kuat dan berketerampilan; (2) memiliki kecerdasan dan

kepandaian dalam arti mampu menyelesaikan secara cepat dan tepat; mampu

menyelesaikan secara ilmiah dan filosofis; memiliki dan mengembangkan

sains; memiliki dan mengembangkan filsafat dan (3) memiliki hati yang

takwa kepada Allah SWT, dengan sukarela melaksanakan perintah Allah

SWT dan menjauhi larangannya dan hati memiliki hati yang berkemampuan

dengan alam gaib.

Dalam teori pendidikan Islam, dibicarakan pula tentang hal-hal yang

berkaitan dengan substansi pendidikan lainnya, seperti tentang sosok guru

Page 12: Tugas Makalah Peng.pend

yang islami, proses pembelajaran dan penilaian yang islami, dan sebagainya.

(selengkapnya lihat pemikiran Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu

Pendidikan dalam Persfektif Islam)

Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan, maka untuk

menghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan menyeluruh kiranya tidak

bisa hanya dengan menggunakan satu pendekatan saja. Oleh karena itu,

diperlukan pendekatan holistik dengan memadukan ketiga pendekatan di atas

yang terintegrasi dan memliki hubungan komplementer, saling melengkapi

antara satu dengan yang lainnya. Pendekatan semacam ini biasa disebut

pendekatan multidisipliner.

D. Objek Pendidikan

Yang dimaksud dengan objek atau sasaran pendidikan ialah segala

sesuatu yang bertalian dengan kegiatan/proses pendidikan, yang dijadikan

titik pusat perhatian/pengamatan. Karena pihak penilai/evaluator ingin

memperoleh informasi tentang kegiatan/proses pendidikan tersebut. Salah

satu cara untuk mengetahui objek dari pendidikan adalah dengan jalan

menyorotinya dari tiga segi yaitu segi input ; transformasi; dan output.

1. Input

Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran di

sekolah, input tidak lain adalah calon siswa. Calon siswa sebagai pribadi

yang utuh, dapat ditinjau dari segi yang menghasilkan bermacam-macam

bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang

bersifat rohani setidak-tidaknya mencakup 4 hal:a. Kemampuan

Untuk dapat mengikuti program pendidikan suatu

lembaga/sekolah/institusi maka calon peserta didik harus memiliki

kemampuan yang sepadan atau memadai, sehingga nantinya peserta

didik tidak akan mengalami hambatan atau kesulitan. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut Attitude Test.

b. Kepribadian

Page 13: Tugas Makalah Peng.pend

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan

menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu,

informasi tentang kepribadian sangat diperlukan, sebab baik-buruknya

kepribadian secara psikologis akan dapat mempengaruhi mereka

dalam mengikuti program pendidikan. Alat untuk mengetahui

kepribadian seseorang disebut Personality Test.c. Sikap

Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia

sebagai gejala ataugambaran kepribadian yang memancar keluar.

Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan

sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka informasi mengenai sikap

seseorang penting sekali. Alat untuk mengetahui keadaan sikap

seseorang dinamakan Attitude Test. Oleh karena tes ini berupa skala,

maka disebut dengan Attitude Scale.d. Inteligensi

Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia

sebagai gejala ataugambaran kepribadian yang memancar keluar.

Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan

sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka informasi mengenai sikap

seseorang penting sekali. Alat untuk mengetahui keadaan sikap

seseorang dinamakan Attitude Test. Oleh karena tes ini berupa skala,

maka disebut dengan Attitude Scale.

2. Transformasi

Transformasi yang dapat diibaratkan sebagai “mesin pengolah bahan

mentah menjadi barang jadi”, akan memegang peranan yang sangat penting.

Ia dapat menjadi factor penentu yang dapat menyebabkan keberhasilan atau

kegagalan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yang telah

ditentukan ; karena itu objek-objek yang termasuk dalam transformasi itu

perlu dinilai/dievaluasi secara berkesinambungan. Unsur-unsur dalam

transformasi yang menjadi objek penilaian demi diperolehnya hasil

pendidikan yang diharapkan antara lain :

a. Kurikulum/materi pelajaran,

b. Metode pengajaran dan cara penilaian,

c. Sarana pendidikan/media pendidikan,

d. System administrasi,

e. Guru dan personal lainya dalam proses pendidikan.

Page 14: Tugas Makalah Peng.pend

3. Output

Sasaran dari segi output adalah tingkat pencapaian atau prestasi belajar

yang berhasil diraih peserta didik setelah mereka terlibat dalam proses

pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Alat yang

digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut Achievement Test.

E. Hubungan Ilmu Pengetahuan sebagai Sumber Pendidikan

Ilmu Pengetahuan sebagai sumber pendidikan karena ilmu

pengetahuan adalah sebuah jendela bagi seorang individu untuk memperoleh

pendidikan. Seseorang akan naik derajatnya jika dia mencari ilmu

pengetahuan sebagai pendidikannya. Ilmu pengetahuan juga menjadi tolak

ukur seberapa pendidikan seorang individu.

BAB III

Page 15: Tugas Makalah Peng.pend

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah sudah dipaparkan seperti pada pembahasan di

atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebagai

sumber seorang individu memperoleh ilmu pengetahuan

karena pendidikan adalah seperangkat pengetahuan yang telah

tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan,

menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan peristiwa

pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan

(empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk

melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas. Sedangkan ilmu

pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu

hal atau masalah. Sehingga terdapat hubungan yang sangat serasi antara

pendidikan sebagai sumber ilmu pengetahuan seorang individu.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam pembuatan makalah ini, maka penulis membutuhkan

kritik dan saran yang dapat menjadikan makalah lebih baik.

Page 16: Tugas Makalah Peng.pend

DAFTAR PUSTAKA