17
 MAKALAH P ENGUJIAN KESEHATAN BENIH Kelompok II PROGRAM STUDI TEKNI K P RODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKS I TANAMAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL P OLI TEKNIK NEGERI JEMBER 2012 

Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

  • Upload
    tulus

  • View
    237

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 1/17

 

MAKALAH

PENGUJIAN KESEHATAN BENIH

Kelompok II 

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH

JURUSAN PRODUKSI TANAMAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2012 

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 2/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Banyak jasad renik yang terbawa oleh benih bersifat fatogenetik. Penyakit yang

ditimbulkan oleh jasad renik tersebut dapat menyerang benih, kecambah, tanaman muda

maupun tanaman dewasa. Usaha tani harus menggunakan benih yang bebas dari jasad renik 

yang bersifat fatogenetik untuk mencegah atau mengurangi gangguan penyakit tersebut.

Di samping menjadi sumber infeksi bagi tanaman yang berasal dari benih itu sendiri,

 jasad renik patogen tersebut dapat sumber infeksi bagi tanaman disekitarnya, bahkan juga ke

daerah lain. Menurut Sutopo (2002) pentingnya uji kesehatan benih dilakukan adalah karena

penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan dan pertumbuhan benih dengan

demikian merugikan kualitas dan kuantitas hasil, benih dapat menjadi pengantar baik hama

maupun penyakit ke daerah lain dimana hama dan penyakit itu tidak ada sebelumnya.

Sehingga baik cendawan, bakteri, virus dan serangga (hama lapang dan gudang) yang semula

dari infeksi yang terbawa oleh benih dapat merusak tanaman, dengan dilakukan uji kesehatan

benih fatogen akan terdekteksi dan dapat mengurangi penyakit pada benih tersebut dan

merupakan informasi tentang adanya suatu resiko.  

1.2.Tujuan Uji Kesehatan Benih

Tujuan dari uji kesehatan benih antara lain :

1.  Untuk mengetahui apakah dalam benih terdapat mikroorganisme yang bersifat fatogen.

2.  Untuk mengetahui apakah pada benih terdapat nematoda.

3.  Untuk mengetahui kesehatan benih secara fisiologis

4.  Untuk membandingkan antar seed lot

5.  Untuk menentukan jenis inokulum yang menginfeksi benih

6.  Untuk mengevaluasi kesehatan benih sebelum disebarkan ke berbagai tempat untuk usaha

tani.

7.  Untuk mengevaluasi efek dari festisida yang dipakai untuk perawatan benih.

8.  Untuk mengevaluasi usaha pemberantasan penyakit yang d isebabkan oleh benih di

lapangan.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 3/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  2

9.  Untuk survei penyakit benih tingkat regional atau nasional guna mendeteksi

penyebaranya.

10. Untuk tujuan karantina dalam rangka mencegah masuknya penyakit benih dan sekaligus

mencegah terjadinya penyebaran penyakit benih tersebut.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 4/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  3

BAB 2. PENGUJIAN KESEHATAN BENIH

2.1 Definisi

1  Kesehatan benih

Kesehatan benih terutama ditandai oleh ada tidaknya penyakit yang disebabkan oleh

mikroorganisme seperti cendawan, bakteri, virus dan penyakit yang disebabkan oleh

hewan seperti cacing dan serangga, atau secara fisiologis karena adanya kekurangan

unsur mikro.

2  Pengujian pendahuluan

Pengujian yang hanya dapat memberikan penilaian yang menentukan.

3  Patogen benih

Semua patogen tanaman dapat terbawa oleh benih karena benih dapat terinfeksi patogen

baik hetika masih di tanaman induk, terkontaminasi pada waktu diproses maupun

didalam rantai pemasaran. Patogen yang menginfeksi benih dapat menyebabkan benih

menjadi :

a)  Berubah secara fisik dan kimiawi

b)  Berkecambah secara abnormal

c)  Tidak dapat berkecambah

d)  Kecambahnya tidak mampu muncul kepermukaan lahan

e)  Hasil pengujian viabilitas kecambahnya jadi terpengaruh.

4  Jasad renik yang terbawa oleh benih dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan

yaitu :

a)  Cendawan

Merupakan jasad renik yang paling banyak terbawa dan menginfeksi benih.

b)  Bakteri

Bakteri yang menginfeksi benih biasanya sangat tahan terhadap kekeringan. Bakteri

ini terdapat pada bagian hilum atau pada bercak  – 

bercak yang di permukaan kulitbenih. Bakteri yang ditularkan melalui benih adalah tergolong dalam genis Cory-

nebacterium, Pseudomonas, dan Xanthomonas.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 5/17

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 6/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  5

2.2 Prinsip

1.  Pengujian kesehatan dapat dilakukan atas permintaan dari pengirim benih / pelanggan.

2.  Pengujian hanya dilakukan untuk mendeteksi mikroorganisme tertentu atau penyakit

fisiologis tertentu.

3.  Estimasi jumlah benih yang terserangdilaksanakan sebaik mungkin sesuai dengan

ketelitian yang dimungkinkan oleh metode yang digunakan.

4.  Apabila contoh kirim telah mendapat perlakuan (seed treatment) dengan pestisida atau

perawatan lain, maka pengirim harus menyebutkanya, karena hal ini mungkin akan

mempengaruhi determinasi dan evaluasi pengujian kesehatan benih.

5.  Pengujian kesehatan benih harus dilakukan dengan menggunakan metode dan alat yang

sudah dipastikan kelayakanya untuk digunakan.

6.  Metode yang digunakan tergantung pada jenis patogen atau kondisi yang akan diamati,

 jenis benih dan tujuan pengujian.

2.3 Prosedur

1.  Contoh kerja 

Pada pengujian kesehatan, benih working sample diambil dari hasil pengujian kemirnian

benih.

Contoh kerja dapat terdiri dari seluruh contoh kirim atau hanya sebagian saja tergantung

dari metode yang digunakan. Contoh kirim yang diperlukan sama dengan berat contoh

kirim untukpengujian rutin, kecuali hal  –  hal khusus. Contoh benih harus dikemas dan

dikirimkan dalam keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya perubahan status

kesehatan benih. Pada umumnya contoh kerja (benih yang diuji) minimal 400 butir, yang

terdiri dari beberapa ulangan tergantung metode dan kebijaksanaan masing  –  masing

laboratorium. Variasi diantara ulangan biasanya lebih besar dibanding variasi dalam

pengujian daya berkecambah. Karena mikroplora yang ada dalam benih dapat berubah

selama penyimpanan (walaupun didalam kondisi yang mendukung viabilitas benih),

maka pemilihan kondisi penyimpanan harus sesuai yaitu suhu dan tempat

penyimpanannya optimal sehingga integritas contoh terjaga, bila dalam pengujian terjadi

perkembangan cendawan penyimpanan yang berlebihan, maka hal ini dapat menunjukan

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 7/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  6

kualitas benih tersebut buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh penanganan saat panen,

prosesing, penyimpanan atau saat penuaan (ageing). Dalam hal ini benih perlu diberikan

perlakuan pendahuluan.

2.  Metode pengujian 

Patogen yang terdapat pada benih memerlukan keadaan lingkungan yang berbeda agar

dapat tumbuh dan menghasilkan spora. Oleh sebab itu kondisi lingkungan pada waktu

pengujian kesehatan benih harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat merangsang

pertumbuhan patogen. Hal sangat penting agar patogen tersebut dapat diidentifikasi,

terutama patogen yang terdapat dalam benih. Berbagai metode pengujian yang telah ada,

mempunyai kepekaan dan kemungkinan untuk diulang dengan metode yang berbeda.

Disam[ing itu memerlukan latihan dan macam peralatan yang berbeda pula. Metode yang

digunakan / dipilih tergantung dari jenis patogen atau keadaan yang akan diselidiki, jenis

benih tanaman dan maksud dari pengujian. Pemilihan metode yang tepat serta evaluasi

hasil, memerlukan pengetahuan dan pengalaman.

Pada pengujian kesehatan benih terdapat beberapa metode dasar yaitu :

a.  Metode tanpa inkubasi 

1. Metode pengamatan langsung terhadap benih tanpa bantuan peralatan atau dengan

menggunakan bantuan kaca pembesar (lup) dan dapat juga dibawah mikroskop

stereo.  

Pengujian ini dilakukan secara cepat untuk mendapatkan informasi awal tentang

penampakan atau status kesehatan benih. Kekurangan metode ini yaitu hanya

mendeteksi cendawan yang ada di permukaan benih atau tercampur bersama benih

serta kondisi fisik benih.  

Metode ini digunakan untuk mendeteksi cendawan yang menyebabkan gejala

khas pada benih misalnya disklorisasi atau perubahan warna pada kulit benih,

perubahan ukuran, dan bentuk benih. Sebagai tambahan metode ini berguna untuk 

mengetahui adanya serangan/infestasi serangga benih atau kerusakan benih atau

melihat adanya perlakuan benih dengan pestisida. Metode ini berkaitan langsung

dengan kegiatan analisis kemurnian benih (purity), yaitu apakah benih tercampur

dengan benda-benda dan benih lainnya dalam proses pemberian sertifikasi benih.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 8/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  7

Prosedur : metode ini bersifat kualitatif, sehingga tidak ada standar dalam jumlah

contoh benih tertentu yang digunakan dalam pengujian.

2. Pengujian dengan perendaman benih 

Metode pencucian benih terutama dilakukan untuk mendeteksi cendawan-

cendawan yang membentuk struktur di permukaan benih. Pengujian dapat

dilakukan secara cepat dan mudah, namun pengujian dengan cara ini memiliki

keterbatasan karena cendawan yang berada di dalam jaringan benih tidak dapat

diketahui atau terdeteksi. Hasil pengujian tersebut tidak dapat menggambarkan

tingkat infeksi dan infestasi patogen pada benih.

Prosedur : sebagaimana pengamatan secara visual terhadap benih kering, dalam

metode pencucian benih tidak ada standar dalam jumlah benih yang diuji.

Prosedur yang digunakan diberbagai laboratorium adalah sebagai berikut :

-  Benih yang akan diamati sebanyak 50 g (dari 1 kg benih contoh) dimasukkan

ke dalam Erlenmeyer kemudian ditambahkan 100 ml air steril. Untuk 

memudahkan peluruhan struktur cendawan dari permukaan benih sering

ditambahkan 1 tetes twin 20. Benih tersebut dikocok selama 5 menit dengan

shaker selanjutnya disaring dengan kain kasa.

-  Air hasil pencucian dimasukkan dalam tabung sentrifugasi dan kemudian

disentrifugasi pada kecepatan 1.500 – 2.000 rpm selama 3 menit.

-  Sedimen yang terbentuk dipisahkan dengan air, caranya dengan membuang air

tersebut menggunakan pipet.

-  Pengamatan mikroskopis : sebanyak 1 ml lactofenol ditambahkan pada

sedimen dalam tabung dan dicampur hingga merata.

-  Dengan menggunakan pipet, campuran sedimen diteteskan pada gelas objek 

dan ditutup dengan gelas penutup dan selanjutnya dilakukan pengamatan di

bawah mikroskop dengan pembesaran 100 – 

400 kali untuk melihat struktur

cendawan.

-  Bila pendekatan kuantitatif diperlukan, maka pengamatan dapat dilakukan

dengan menggunakan haemocytometer untuk mengetahui kepadatan inokulum

(cendawan) per satuan berat benih.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 9/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  8

3. Pengamatan terhadap suspensi dari pencucian benih. Pengamatan ini dilakukan

dengan menggunakan mikroskop.  

b.  Metode setelah inkubasi

Hasil pengujian ini tidak memberikan indikasi viabilitas patogen. Jarak antar tiap  –  

tap benih dibuat sedemikian rupa hingga tidak saling bersinggungan satu sama lain.

Kemudian petridis tersebut dismpan pada suatu ruangan/ lemari khusus selama masa

inkubasi. Pada umumnya masa inkubasi adalah 7-8 hari pada suhu (20 ±2)ºC kecuali

pada benih tanaman tropika diprlukan suhu (28 ± 2) ºC. Dapat juga dilakukan dengan

cara benih yang telah ditabur (khususnya pada metode blotter) benih diinkubasi pada

kondisi ruang pada 24 jam pertama, kemudian benih diinkubasi pada suhu - 20 ºC

pada 24 jam berikutnya. Setelah itu benih diinkubasi suhu ruang sampai pengamatan.

Untuk merangsang sporulasi cendawan sebaiknya tempat inkubasi dilengkapi dengan

lampu UV dan secara bergantian diatur terang gelap masing  – masing 12 jam. Setelah

masa inkubasi selesai benih diperiksa dengan menggunakan mikroskop stereo dengan

pembesaran 50  –  60 kali. Benih yang sangat mudah terkena kontaminasi dengan

saprofit perlu diberikan perlakuan dengan larutan chlorine (1 - 2)% sebelum diuji.

Pengamatan terhadap benih atau kecambah benih setelah waktu inkubasi dapat

dilakukan dengan metode :

a)  Metode blotter

Metode kertas blotter dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan benih. Patogen

yang dapat diketahui dengan metode ini adalah ari negara Alternaria, Ascochyta,

Botrytis, Colletotrichum, Drecslera, Fusarium dan Phoma. Dengan melihat gejala

penyakit dan miselium yang terbentuk kadang  –  kadang dapat digunakan untuk 

membedakan jenis tanaman dari cendawan tersebut. Metode inti mengidentifikasi

cendawan patogen dengam cepat dan tepat karena setiap jenis tanaman

menunjukan karakteristik masing –  masing seperti bentuk dan aturan dan spesifik 

dari konodiospora dan sebagainya.

Prosedur :

1. Metode Inkubasi dengan Media Kertas Standar

 Sebanyak 400 benih diletakkan dalam cawan petri berdiameter 9 cm. Jumlah

benih per cawan petri 10 atau 25 tergantung dari ukuran benih.

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 10/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  9

 Tiap cawan petri diberi label nomor benih dan tanggal pengujian.

 Sebelum benih diletakkan, cawan dialasi dengan 2 lapis kertas saring basah.

Usahakan air jangan terlalu banyak (tidak tergenang). Letakkan benih satu per

satu dengan menggunakan pinset.

 Selanjutnya benih diinkubasi pada suhu kamar dengan penyinaran lampu ultra

violet 12 jam terang dan 12 jam gelap secara bergantian selama 7 hari.

 Pada hari ke-8 dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.

2. Metode Inkubasi dengan Media Kertas dengan Pendinginan

 Sebanyak 400 benih diletakan dalam cawan petri yang telah dialasi kertas saring

seperti pada metode inkubasi dengan kertas standar.

 Benih diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang dengan penyinaran lampu ultra

violet 12 jam terang dan 12 jam gelap.

 Pada hari ke-2 benih disimpan pada suhu -200C selama 24 jam. Tujuan perlakuan

pendinginan tersebut adalah untuk menghambat atau menekan perkecambahan

benih. Perkecambahan benih akan menyebabkan pengamatan menjadi bias.

 Setelah diberi perlakuan dingin kemudian benih diinkubasi selama 5 hari pada

suhu ruang dengan penyinaran lampu ultra violet 12 jam terang dan 12 jam

terang secara bergantian.

 Pada hari ke-8 benih diamati seperti prosedur pengamatan metode inkubasi

dengan media kertas standar.

b)  Metode agar

Di banding metode blotter metode ini memberikan kondisi yang lebih memasiai

untuk tumbuhnya sporulusai atau gejala adanya serangan penyakit. Sejumlah

benih di letakan pada media agar di dalam petridish. Media agar yang umum di

gunakan adalah malt ekstract dan potato dextract. Untuk mencegah kontaminasi

dengan jasad saprofit maka benih didisinfektan dahulu, sebelum di tempatkan

pada media agar. Masa inkubasi adalah 5-7 hari pada suhu (20±2)0C. Tempat

inkubasi juga di lengkapi dengan lampu UV dan diatur gelap dan terang masing-

masing 12 jam. Pengamatan presentase (%) serangan dilakukan secara

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 11/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  10

mikroskopis, yaitu dengan melihat bentuh dan warna dari koloni cendawan yang

tumbuh dari benih tersebut. Apabila kurang jelas dapat di lakukan pemgamatan

secara mikroskopis.

Prosedur :

 Media agar steril disiapkan dalam cawan petri steril.

 Sebanyak 400 benih dari satu contoh benih diberi perlakuan sterilisasi

permukaan dengan NaOCl 1 % selama 1 menit. Kemudian benih dibilas

dengan aquades, ditiriskan pada kertas saring steril.

 Benih diletakkan pada media agar dalam cawan petri. Tiap cawan ditanami 10

butir benih. Pekerjaan penanaman benih tersebut dilakukan secara aseptik,

yaitu membersihkan tempat dan alat kerja dengan alkohol 70 %.

 Benih diinkubasikan pada suhu 20±20 C selama 7 hari dengan penyinaran

lampu ultra violet 12 jam terang dan 12 jam gelap secara bergantian.

 Pengamatan dengan mikroskop stereo dilakukan pada hari ke-8 tetapi dapat

pula dilakukan mulai hari ke-4, karena koloni cendawan sudah mulai tampak.

Hal yang diamati adalah karakteristik koloni dan struktur cendawan. Untuk 

bakteri bahkan pengamatan sudah dapat dilakukan pada hari ke-2 atau ke-3.

Pangujian dengan media agar air (water agar) : 

Prosedur :

-  Tuangkan 10 ml agar air ke dalam tabung reaksi ukuran 160 x 16 mm

kemudian tutup dengan kapas dan selanjutnya disterilisasi pada temperatur

1200C selama 15 menit.

-  Sebutir benih ditanam pada media agar air steril. Sebelum dan sesudah

penanaman, tabung tetap tertutup dengan kapas. Penanaman dikerjakan secara

aseptik.

-  Tabung reaksi yang berisi media agar air dan benih kemudian diletakkan pada

rak tabung reaksi dan diinkubasikan sampai 14 hari pada temperatur ruang

dengan penyinaran lampu ultraviolet.

-  Setelah masa inkubasi diamati gejala yang timbul, koloni cendawan dan

struktur

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 12/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  11

c)  Pengujian pada media pasir

Pengujian ini dapat memberikan informasi yang lebih mendekati pertumbuhan di

lapangan, kanya saja di butuhkan waktu pengujian yang agak lama (± 2 minggu).

Pada beberapa seed borne ada yang memerlukan masa inkubasi yang lama,

sehingga metode blotter atau agar tidak dapat memberikan gambaran adanya

patogen, untuk hal tersebut di gunakan metode lain yaitu dengan melihat gejala

serangan pada kecambah.

Sebagai media di gunakan tanah, pasir atau batu bata yang sudah di sterilisasi.

Metode ini mulai di perkenalkan dan di kembangkan sejak tahun 1971 di jerman

oleh Hitner. Untuk melihat gejala serangan fusarium nivale pada gandum di mana

adanya cendawan tersebut tidak terlihat pada saat pengujian daya berkecambah.

Media yang di gunakan adalah batu bata yang di hancurkan di mana butirannya

berukuran maksimum (3-4) mm. Lalu di basahi dengan air steril yang cukup

hingga tidak memerlukan penyiraman selama masa inkubasi. Suhu yang di

perlukan kadang-kadang rendah yaitu (10-12)0C untuk merangsang tumbuh

cendawan tersebut. Dengan menggunakan teknik yang sama dapat oula

memeriksa adanya gejala serangan septoria dan drechslera pada serealia, tapi suhu

yangf di perlukan agak lebih tinggi yaitu 200C.

d)  Pemeriksaan pertumbuhan tanaman atau growing plants

Pemeriksaan gejala penyakit terhadap pertumbuhan tanaman dari benih sering di

lakukan sebagai prosedur untuk mengindentifikasi adanya bakteri, cendawan atau

virus yang terbawa benih. Benih yang di uji dapat di tabur atau inokulum yang di

peroleh dapat di gunakan untuk menginfeksi tanaman yang sehat atau bagian

tanaman. Tanaman harus di lindungi dari infeksi lain yang tidak di harapkan dan

menjaga kondisi lungkungan.

Sejumlah bakteri, cendawan atau virus terbawa benih sering menghasilkan gejala

infeksi atau serangan pada kecambah atau bibit tanaman. Gejala terjadi pada akar,

batang, daun atau seluruh bagian kecambah atau bibit tanaman. Pada berbagai

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 13/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  12

kejadian inokulum cendawan terbawa benih menyebabkan kematian tanaman atau

kecambah.

Media tumbuh yang digunakan untuk pengujian gejala pada bibit / kecambah

adalah media pasir, bata merah, campuran pasir, dan tanah serta media buatan

seperti agar air.

Pengujian kesehatan benih dengan gejala bibit / kecambah mempunyai beberapa

kelebihan dibandingkan metode yang lain, antara lain :

a. Dapat mengamati penularan (transmisi) patogen dari benih ke tanaman dari satu

fase ke fase pertumbuhan tanaman.

b. Beberapa patogen tidak mudah dideteksi dengan metode lain karena serangan

patogen tersebut yang bersifat laten. Sehingga diperlukan fase tertentu

pertumbuhan tanaman agar gejala dan perkembangan patogen dapat dideteksi.

c. Sangat bermanfaat untuk pengujian contoh benih yang jumlahnya terbatas seperti

benih hasil pemuliaan pada tahap tertentu.

d. Pengujian gejala bibit / kecambah dapat digunakan untuk evaluasi efektivitas

perlakuan benih.

2.4 Hasil Pengujian

1.  Hasil pengujian dinyatakan dalam persen berdasarkan jumlah benih yang terinfeksi.  

2.  Hasil pengujian dapat dinyatakan dengan jumlah inokulum yang terdapat pada sample

benih yang diuji dengan perbandingan berat.  

3.  Inokulum yang ditemukan dituliskan namanya dalam bahasa / nama latin.  

4.  Pada hasil pengujian dicantumkan metode yang digunakan 

5.  Pada hasil pengujian dicantumkan perlakuan pada benih sebelum dilakukan pengujian.  

6.  Pada hasil pengujian dicantumkan jumlah benih yang diuji.  

7.  Jika dalam pengujian tidak dtemikan inokulum yang menginfeksi benih bukan berarti

bahwa benih tersebut bebas dari inokulum. Metode uji yang digunakan sangat

berpengaruh terhadap hasil uji, sehingga bila uji tersebut digunakan metode lain maka

mungkin akan dapat ditemukan inokulumnya.  

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 14/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  13

2.5 Perhitungan dan Pelaporan

1.  Perhitungan

Hasil pengujian dinyatakan dalam persentase jumlah benih yang terinfeksi atau jumlah

spora / konidia cendawan pada jumlah benih yang diuji dengan rumus :  

Jumlah benih yang terinfeksi

% infeksi = X 100 % 

Jumlah benih yang ditabur

Pengecekan toleransi dapat dilakukan dalam rangka kegiatan tertentu (uji banding) untuk 

menghindari keragu –  raguan akurasi hasil uji.

2.  Pelaporan hasil 

Dalam pelaporan selain dicantumkan nama latin patogen dan persentase ainfeksinya, juga

dicantumkan metode pengujian yang digunakan (termasuk perlakuan pendahuluan yang

dilaksanakan sebelum benih diinkubasi), jumlah benih atau bagian benih yang diuji/ 

diperiksa, serta waktu pengujian, jumlah contoh kirim, tanggal panen, pengujian daya

berkecambah, perlakuan untuk mengatasi penyakit yang menyerang benih tersebut yang

dapat diterapkan kepada lot benih yang bersangkutan.

Pada pengujian yang hasilnya negatif (tidak ada patogen), maka hasil harus dilaporkan

dengan istilah seperti pada standar toleransi (misal : batas infeksi kurang dari 1 % pada

prebabilitas 95 %). Standar toleransi tergantung pada jumlah total benih yang d iuji, n dan

3/n (P = 0,95).

2.6 Catatan 

Perkiraan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri melalui benih pada

awalnya kurang diperhatikan, karena akibatnya masih belum begitu terasa.

1.  Produksi benih dari berbagai komoditi sering dikonsentrasikan untuk kemudian

digunakan diseluruh dunia yang memiliki kondisi ekologi dan ekonomis yang

memungkinkan.

2.  Diterbitkanya beberapa peraturan oleh European Economic Community (EEC) dan

rekomendasi dari European Plant Protection Organization (EPPO).

Dalam kedua publikasi tersebut disebutkan bahwa banyak penyakit yang disebabkan oleh

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 15/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  14

bakteri dan virus yang disebarkan melalui benih pada beberapa spesies tanaman sehingga

dalam sertifikasi juga perlu disebutkan macam patogen yang menginfeksi benih.

3.  Patogen yang disebabkan oleh bakteri dan virus seringkali sukar dideteksi dilahan karena

serangan virus sering tidak menunjukan gejala pada tanaman walau sebenarnya virus

tersebut sudah menginfeksinya.

Gejala yang timbul akibat serangan virus sangat erat kaitanya dengan kondisi ekologi dan

kultivar yang terserang. Benih yang diproduksi di negara yang belum maju seringkali

kurang baik karena minimnya tenaga pengawas lapangan.

4.  Meskipun tingkat serangan rendah. < 0,1 %, tetapi penyakit ini dapat tersebar lewat benih

yang diproduksi.

5.  Belum tersedia virosida untuk perawatan benih, sedangkan bakterisida tidak diizinkan

untuk digunakan sebagai pestisida untuk tanaman karena digunakan untuk manusia. Jika

yang terinfeksi hanya permukaan kulit benih maka perawatan benih dengan pemanasan

masih efektif.

6.  Sertifikat yang berlaku secara international didasarkan pada pengawasan di lapangan dan

banyak patogen yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang sukar dideteksi di lapangan.  

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 16/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com  15

BAB 3. KESIMPULAN

Meski uji kesehatan benih tidak dilakukan secara rutin dilembaga sertfikasi benih namun

pengujian ini cukup sering dilakukan. Uji kesehatan benih dilakukan jika benih yang disertifikasi

merupakan benih impor atau benih yang akan diekspor. Tujuannya adalah untuk mencegah

masuknya atau menyebarnya patogen dari satu daerah kedaerah lain.

Dengan melakukan uji kesehatan benih, kita dapat mengetahui apakah benih-benih yang

sampai akhir periode pengujian belum berkecambah sudah mati atau masih hidup. Serta dapat

menduga secara cepat viabilitas benih, khususnya benih-benih yang masih dalam masa dormansi.

Hasil pengujian kesehatan benih dapat memberikan cara perlakuan (treatment) dalam

suatu lot benih untuk mengendalikan patogen terbawa benih atau mengurangi penyebaran

penyakit.

Patogen terbawa benih dapat berupa cendawan, bakteri, virus dan nematodA. Kelompok 

cendawan merupakan patogen yang paling dominan berasosiasi dengan benih.

Metode pengujian kesehatan benih yang digunakan sangat tergantung pada jenis benih,

 jenis patogen yang terbawa benih dan tujuan pengujian.

Metode pengujian kesehatan benih ( cendawan ) dikelompokkan menjadi :

a. Metode Tanpa Inkubasi

-  Metode Pengamatan secara Visual terhadap Benih Kering

-  Metode Pencucian Benih

b. Metode Inkubasi

-  Media Kertas (Blotter Test)

-  Media Agar

-  Media Pasir

-  Uji Gejala pada Bibit / Kecambah

7/31/2019 Tugas Makalah Pengujian Kesehatan Benih KELOMPOK

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-makalah-pengujian-kesehatan-benih-kelompok 17/17

 Makalah Pengujian Kesehatan Benih 

www.p3gt.blogspot.com 16

DAFTAR PUSTAKA

Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2004. Pengujian Mutu

 Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Perbenihan, Direktorat Jendral Bina

Produksi Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, Jakarta. 255 hal.

Balai Besar Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2010. Kesehatan

 Benih (Cendawan, Bakteri, Virus dan Nematoda. Direktorat Jendral Tanaman Pangan,Kementrian Pertanian, Jakarta. 86 hal.

Ependi, I. 2009. Uji Kesehatan Benih. http://asgarsel.blogspot.com/2009/10/uji-kesehatan-

benih.html. (diakses, 12 Maret 2011 jam 15:00).

http://www.madripanet.co.cc/uji kesehatan benih (diakses, 26 Juli 2012 jam 12:35).

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang. Fakultas Pertanian UNIBRAW

Harahap, L. H. 2010. Pengujian Kesehatan Benih Impor . www.bbkpbelawan.go.id .deptan.go.id.(diakses 26 Juli 2012 jam 15:00).

ISTA. 2010. International Rules for Seed Testing Edition 2010. ISTA Co., Switzerland.

(diakses, 26 Juli 2012 jam 13:26).