Upload
dhevhy-christh
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FAKTOR GENETIS DAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN
Citation preview
FAKTOR GENETIS DAN LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TANAMAN
KELOMPOK 4 :
1. MUZAYYINUL GHUFRON (121510501016
2. WAHYU MAULANA (121510501017)
3. JENI WIDYA A (121510501018)
4. EFI DWI ALFIANI (121510501019)
5. DEVY CRISTIANA (121510501020)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar.
Sampai saat ini penduduk Indonesia kurang lebih sebanyak 240 juta jiwa. Jumlah
yang besar ini jika tidak diimbangi dengan produksi pangan yang memadai akan
menimbulkan permasalahan baru di samping segudang permasalahan lain yang
sudah merambah penjuru negeri ini. Setiap tahun kerusakan lingkungan di negara
agraris ini semakin bertambah. Kerusakan ini kebanyakan diprakarsai oleh
tangan-tangan manusia tidak bertanggung jawab yang sering kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah di sungai, penggundulan hutan,
dan pengalihan fungsi lahan-lahan pertanian untuk dijadikan sebagai supermarket,
pemukiman, dan sentra industri. Jika masyarakat Indonesia mau sadar dan tidak
mengutamakan kepentingan pribadi tentu masalah ini bisa ditekan. Kini harga
bahan pangan di Indonesia semakin melambung. Di sisi lain kerusakan alam
belum dapat diatasi dan lahan pertanian semakin sempit. Oleh karena itu
diperlukan cara atau inovasi untuk meningkatkan hasil produksi tanaman.
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman di Indonesia
adalah menyesuaikan pemilihan tanaman yang akan dibudidayakan dengan
kondisi lingkungannya serta merekayasa sifat genetik pada tanaman budidaya
supaya menghasilkan produk yang unggul. Dengan memberikan kondisi
lingkungan yang sesuai pada tanaman, maka tanaman akan mampu untuk
berdaptasi dengan baik, pertumbuhannya maksimal, dan produk yang dihasilkan
memuaskan, misalnya menanm pohon apel pada lingkungan yang suhunya
rendah. Bahkan dengan rekayasa genetika manusia mampu bibit unggul dan bisa
menambah nilai ekonomis suatu produk, misalnya semangka nonbiji. Oleh karena
itu penting untuk mempelajari pengaruh dari faktor lingkungan dan genetika
terhadap pertumbuhan tanaman supaya kita bisa mengoptimalkan hasil produksi
tanaman budidaya guna membantu mengurangi masalah produksi pangan di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh faktor genetika terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Apa pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman?
3. Bagaimana hubungan faktor genetika dan lingkungan terhadap hasil
produksi tanaman?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan
tanaman
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor genetika terhadap pertumbuhan
tanaman
3. Untuk mengetahui hubungan faktor genetika dan lingkungan terhadap
hasil produksi tanaman
BAB 2. PEMBAHASAN
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman pasti ada faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman meliputi 2
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yang
meliputi gen dan hormon.
a. Gen
Gen merupakan unit pewarisan sifat yang terdapat pada kromosom. Gen berfungsi
sebagai pembawa kode untuk membentuk enzim, protein dan hormon yang
nantinya berperan penting dalam proses metabolisme. Oleh karena itu,
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman sangat ditentukan oleh gen.
b. Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar indokrin, yang
berpengaruh pada aktivitas organ-organ didalam tubuh. Hormon yang terdapat
pada tumbuhan disebut fitohormon. Hormon berfungsi merangsang pembelahan,
pertumbuhan dan pemanjangan sel. Adapun hormon yang berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yaitu:
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Auksin Mendorong perpanjangan batang,
pertumbuhan akar, differensiasi sel
dan percabangan, pertumbuahan
buah, dominasi epikal, fototropisme,
geotropisme.
Dihasilkan pada embrio
dalam biji, meristem
batang dan daun daun
muda.
Giberilin Mendorong pertumbuhan tinggi
tanaman, mempengaruhi
perpanjangan sel dan pembelahan
sel. serta pertumbuhan pada akar
daun dan bunga serta buah.
Diproduksi oleh
meristem batang,
meristem akar, daun
muda dan embrio.
Asam
Traumalin
Mampu memperbaiki kerusakan
atau regenerasi sel pada luka yang
terjadi pada tubuh tumbuhan baik
pada daun, batang ataupun akar.
Kalin Hormon yang mempengaruhi
pembentukan organ pada tumbuhan.
Asam Abisat Menghambat pertumbuhan,menutup
stomata selama kekurangan air,
menunda pertumbuhan.
Disentesis pada daun,
buah, batang dan biji.
Gas Etilen Mendorong pemasakan buah dan
menyebabkan penebalan pada
batang.
Diproduksi oleh
jaringan buah masak,
diruas batang dan
jaringan tua.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan
tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu:
1. Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami
difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2. Air
Tumbuhan tidak akan tumbuh tanpa air. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan pada biji.
3. Suhu
Suhu berfungsi dalam mempengaruhi kerja enzim yang sangat penting untuk
proses metabolisme didalam tubuh tumbuhan. Jika suhu meningkat terlalu tinggi,
maka akan menyebabkan enzim menjadi rusak sehingga menyebabkan kerja
enzim menurun. Perubahan suhu akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan fotosintesis, respirasi, transpirasi dan reproduksi. Suhu optimum
dalam proses pertumbuhan yaitu sekitar 10o C – 38o C. Sedangkan suhu dibawah
0o C dan suhu diatas 45o C, tumbuhan tidak dapat tumbuh dan berkembang.
4. Kelembapan
Pengaruh kelembapan pada tumbuhan sangat penting pada proses transpirasi atau
penguapan air. Jika udara dalam keadaan lembab, maka proses transpirasi pada
tumbuhan akan terhambat. Akibatnya proses penyerapan air dan garam mineral
dari dalam tanah oleh tumbuhan akan menjadi sedikit, maka pertumbuhan dapa
tanaman akan terhambat. Sedangkan jika udara dalam keadaan tidak lembab,
maka proses transpirasi pada tumbuhan akan meningkat. Selain itu, kelembapan
tanah juga berpengaruh pada kandungan zat organik yang terdapat didalam tanah.
Semakin tinggi kandungan bahan organik didalam tanah, maka jumlah air yang
diikat akan semakin banyak, sehingga akan membuat struktur tanah menjadi
gembur.
5. Cahaya
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Pada
tumbuhan terdapat berbagai macam pigmen, salah satunya adalah klorofil yaitu
zat hijau daun. Klorofil dihasilkan oleh tumbuhan yang terbentuk melalui bantuan
cahaya matahari. Klorofil berfungsi untuk menyerap energi cahaya menjadi energi
kimia. Jika intensitas cahaya yanng diserap oleh klorofil terlalu tinggi, maka akan
menyebabkan klorofil menjadi rusak, akan tetapi jika tumbuhan tidak terkena
cahaya matahari, maka tumbuhan tidak dapat membentuk klorofil sehingga
mengakibatkan daun akan menjadi pucat.
2.1 Pengaruh Faktor Genetika Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam sel
makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga
perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat yang tampak pada makhluk hidup seperti
bentuk, tinggi, warna bunga, penambahan ukuran, dan sebagainya dipengaruhi
oleh gen yang dimilikinya. Masing-masing jenis (spesies), bahkan masing-
masing individu memiliki gen untuk sifat tertentu. Menurut Pararis (2012)
Tumbuhan/tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik, misalnya cepat tumbuh
dan berbuah lebat serta didukung lingkungan yang sesuai, maka akan
menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik pula. Sebaliknya, jika
suatu tanaman tidak memiliki gen yang unggul seperti cepat tumbuh, cepat
berbuah, dan berbuah lebat, meskipun ditanam pada kondisi lingkungan yang
sesuai, maka pertumbuhan dan perkembangannya kurang baik. Faktor genetik
dapat digunakan sebagai dasar seleksi bibit unggul (Subakti, 2013).
Faktor genetika terkait dengan keanekaragaman hayati (biodiversity).
Menurut Mardiastuti 1999 dalam Hatta, 2013, pengertian keanekaragaman hayati
adalah kelimpahan berbagai jenis sumberdaya alam hayati (tumbuhan dan hewan)
yang terdapat di muka bumi. Semakin tinggi keanekaragaman hayati maka
semakin berlimpah pula sumber pilihan yang tersedia. Dengan demikian, bila
keanekaragaman hayati tinggi, maka kita bisa memilih untuk mendapatkan
tanaman yang terbaik. Kemampuan kita memilih tanaman ini mempunyai
konsekuensi terhadap hasil akhir yang akan kita tuai. Bila susunan gen dari
tanaman yang terpilih itu baik dan sesuai dengan lingkungannya, maka baik
pulalah penampilan tanaman tersebut. Sebaliknya bila susunan gen tanaman
terpilih buruk maka buruk pula penampilan yang akan diperlihatkannya nanti.
Keberadaan faktor genetika dalam fungsinya terhadap fenotipe tanaman adalah
tunggal, yaitu hanya susunan gennya yang ada pada tanaman tersebut saja.
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu
perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel,
hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk
mempercepat buah menjadi matang. Sebaliknya, keberadaan faktor lingkungan
adalah jamak. Faktor lingkungan ini bisa berupa lingkungan biotik dan juga
lingkungan abiotik.
2.2 Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Dalam budidaya suatu tanaman banyak dipengaruhi faktor baik dari dalam
maupun luar lingkungan. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam
berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama
pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih.
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman, antara lain:
a. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat
mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
b. Faktor Kelembaban
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
c. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat
proses pertumbuhan.
d. Faktor air
Air bermanfaat bagi makhluk hidup, sebagai pelarut bahan-bahan yang
diserap dan sebagai pengantar dalam siklus yang ada dalam tubuh tanaman . Dan ,
air juga bermanfaat untuk penetral suhu atau menyeimbangkan penguapan.
(Aprialdi,2012)
2.3 Hubungan Faktor Genetika dan Lingkungan Terhadap Produksi Tanaman
Beberapa faktor genetik yang mempengaruhi produksi dan kandungan gizi
adalah kemampuan berkembangbiak secara vegatatif, kemampuan bersaing
dengan tanaman lain, kemampuan untuk tumbuh lagi setelah di lakukan
pemotongan, sifat yang tahan dingin dan kering serta kemampuan untuk
menumbuhkan tunas baru (Susetyo,1980). Sedangkan menurut Mc llroy (1976)
bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman sanagat ditentukan oleh spesies
tanaman itu sendiri, semakin baik spesies tanaman maka semakin baik pula
pertumbuhan dan produksinya.
Faktor innate adalah faktor yang terkait dengan genetik tanaman. Faktor ini
bersifat mutlak dan sudah ada (given) sejak mulai terbentuknya embrio dalam biji.
Bagi pengelola kebun, tindakan yang bisa dilakukan untuk mengelola faktor
innate ini hanyalah dengan memilih jenis kecambah. Faktor induce adalah faktor
yang mengimbas (mempengaruhi) ekspresi sifat genetik sebagai manifestasi
faktor lingkungan yang terkait dengan keadaan buatan manusia (artifiaial). Faktor
lingkungan mulai berperan dari pembibitan sampai sampai pemeliharaan tanaman
di lapangan. Faktor enforce adalah faktor lingkungan (alam) yang bisa bersifat
merangsang dan/ atau menghambat pertumbuhan produksi tanaman. Umumnya
faktor ini tidak dapat dikendalikan oleh manusia tetapi dampak negatifnya dapat
dikurangi dengan memperbaiki faktor induce. Faktor enforce yang paling jelas
pengaruhnya terhadap tanaman yaitu faktor keadaan tanah (edafik) dan ilim,
seperti temperatur, kelembaban udara, curah hujan, serta lama penyinaran
matahari. (Pahan, 2003)
Setiap individu tanaman memiliki perbedaan antara tanaman yang satu
dengan tanaman yang lainnya berdasarkan sifat yang dimiliki. Dalam pemuliaan
tanaman, adanya keanekaragaman pada populasi tanaman yang digunakan
mempunyai arti yang sangat penting. Besar kecilnya keanekaragaman dan tinggi
rendahnya rata-rata populasi tanaman yang digunakan sangat menentukan
keberhasilan pemuliaan tanaman. Misalnya untuk mengadakan pemuliaan
tanaman untuk mendapatkan suatu varietas baru dengan produksi yang tinggi
maka populasi yang digunakan sebagai populasi dasar atau populasi awal, selain
mempunyai variabilitas yang besar akan lebih baik bila di sertai rata-rata produksi
yang relativ tinggi. (Mangoendidjojo, 2003)
Timbulnya atau adanya varisai disebabkan oleh adanya pengaruh lingkungan
dan faktor keturunan atau genetik. Variasi yang terjadi karena adanya pengaruh
lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya. Faktor lingkungan
memberikan kemungkinan munculnya variasi yang akan menentukan akhir dari
tanaman. Variasi yang terjadi karena adanya faktor genetik akan diwariskan
kepada keturunannya. Variasi genetik dapat terjadi karena adanya percampuran
material pemuliaan, rekombinasi genetik sebagai akibat adanya persilangan-
persilangan, dan adanya mutasi ataupun poliploidisasi. (Mangoendidjojo, 2003)
BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal
Gen berpengaruh pada setiap struktur makhluk hidup dan juga
perkembangannya, walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhinya.
Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang
tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih
Tumbuhan/tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik, misalnya
cepat tumbuh dan berbuah lebat serta didukung lingkungan yang sesuai,
maka akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik
pula.
3.2 Saran
Jika ingin membuat produksi tanaman meningkat jangan hanya melihat
faktor gennya saja, melainkan juga menciptakan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Aprialdi. Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan Tanaman. http://pagemenu.blogspot.com/2012/12/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html. Diakses 29 September 2013 pukul 07:00.
Hatta, M. 2013. Jumlah dan Mutu Produksi Tanaman. http://emhatta.wordpress.com/2013/04/22/jumlah-dan-mutu-produksi-tanaman/. Diakses 25 September 2012 pukul 10:56
Mangoendidjojo, W.2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Yogyakarta:
Kanisius
Pahan, Iyung. 2003. Panduan Lengkap Kelapa sawit. Depok: Penebar Swadaya
Pararis. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. http://pararisfriends.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk-hidup/. Diakses 24 September 2013 pukul 12:10
Subakti, Y. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. http://yulisubakti.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Diakses 25 September 2013 pukul 10:30