View
281
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
KUSEN, PINTU, DAN JENDELA
1. PENDAHULUAN
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa pekerjaan kusen, pintu, dan jendela dalam
teknik sipil sering diabaikan dalam pekerjaan. Namun, tanpa kita ketahui bahwa
pekerjaan kusen, pintu, dan jendela adalah pekerjaan yang sangat penting dalam
bangunan, karena tanpa kusen daun pintu dan jendela tidak dapat terpasang; tanpa
adanya pintu kita tidak dapat keluar masuk dalam bangunan tersebut; serta tanpa
jendela cahaya tidak dapat masuk dan sirkulasi angin tidak berjalan dengan baik.
Pada saat ini, bahan pembuatan kusen, pintu, dan jendela telah mengalamai era
modern. Dimana dalam pembuatan kusen, pintu, dan jendela kini tidak hanya
menggunakan bahan dari kayu, kini telah menggunakan bahan logam yang anti karat
( stainless steel ) bahkan ada yang terbuat dari beton.
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa pengertian dari Kusen, Pintu, dan Jendela.?
2. Apa fungsi dari Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.?
3. Apa jenis – jenis dari Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.?
4. Apa syarat – syarat Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.?
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami arti dari Kusen, Pintu, dan Jendela.
2. Mengetahui fungsi dari Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.
3. Mengetahui jenis – jenis dari Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.
4. Mengetahui syarat – syarat Kusen, Pintu, dan Jendela dalam bangunan.
2. KUSEN
2.1 Pengertian Kusen
Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang
berfungsi untuk membentuk hubungan, baik antara sebuah dinding pasangan
bata, beton ataupun kayu dengan pintu atau jendela.(Yap. 1997: Hal 5 )
2.2 Fungsi Kusen
Karena dilihat dari segi konstruktif tidaklah mungkin untuk langsung
memasangkan pintu, jendela atau kaca dalam sebuah dinding, pada hakikatnya
sebuah kusen merupakan sebuah konstruksi pembantu untuk membantu suatu
penyatuan yang baik antara sebuah dinding yang terbuat dari tembok, beton,
atau kayu dengan sebuah pintu, jendela atau selembar kaca. Selain itu, sebuah
kusen dimaksudkan pula untuk memasangkan alat – alat penggantung dan
pengunci yang diperlukan untuk pintu – pintu dan jendela – jendela, yaitu apa
yang dinamakan montasi.(Yap. 1997: Hal 8)
2.3 Jenis Kusen
Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis:
1. Kusen kombinasi, yaitu kusen untuk pintu dan jendela dijadikan
menjadi satu konstruksi yang utuh. Biasanya ditempatkan dibagian
depan rumah. Pada ruangan yang memerlukan penerangan yang lebih
seperti ruang tamu dan ruang keluarga.
2. Kusen tunggal, yaitu kusen untuk daun pintu saja. Biasanya pada
kusen tunggal bagian atasnya lubang untuk penerangan dan sirkulasi
udara.
3. Kusen jendela, yaitu rangka kusen untuk jendela saja. Kusen jendela
dengan kusen tunggal pada bagian atasnya ditambah lubang untuk
penerangan dan sirkulasi udara.
4. Kusen penerangan, yaitu rangka kusen untuk penempatan kaca atau
jendela kaca yang kecil untuk penerangan dan sirkulasi udara.
(Daryanto. 2011: Hal 24)
2.4 Syarat Kusen
Kusen yang akan dipasang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Konstruksi sambungan kusen harus baik dan rapat.
2. Kusen harus sudah dalam keadaan halus, rata, dan siku.
3. Panjang telinga kusen minimal selebar bahan kusen.
4. Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan tembok harus
sudah di cat dengan meni sebagai bahan pelindung sebanyak dua kali.
5. Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan tembok harus
sudah dipasang angkur sebagai alat pengikat antara dinding dengan
kusen.
6. Kusen yang akan dipasang sudah di beri pengaku atau skor supaya
kesikuan kusen terjaga.
7. Lebar bawah kusen pintu harus sama dengan bagian atas dan diklem.
(Yap. 1997: Hal 18)
3. PINTU
3.1 Pengertian Pintu
Pintu adalah sebuah bukaan pada dinding atau bidang yang
memudahkan sirkulasi antar ruang – ruang yang dilingkupi oleh dinding atau
bidang tersebut.(Daryanto. 2011: Hal 4)
3.2 Fungsi Pintu
Dalam kegiatan atau komunikasi antar ruang maka pintu sangat
dibutuhkan karena sebagai sarana lintas antara bagian dalam dan bagian luar
bangunan.(Tamrin. 2008: Hal 112)
3.3 Jenis – Jenis Pintu
Dilihat dari cara membukanya daun pintu, pintu dibedakan menjadi :
a. Pintu sorong ( slide a door ) yang membukanya didorong horizontal ke
kiri atau ke kanan atau vertical ke sisi atas, daun –daun pintu ini
ditempatkan pada belakang rangka atau pada alat atau rel, bagian
jendela dapat dibuka penuh.
b. Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di
‘kanan atau kiri, daun – daun pintu diletakkan atau digantung pada alat
atau rel, bagian pintu dapat dibuka ± 90%.
c. Pintu gulung ( roll a door ), yang membukanya dengan cara digulung di
atas, daun – daun pintu digulung pada alat, bagian pintu dapat dibuka
penuh.
d. Pintu sayap tunggal atau ganda, daun pintu digantung pada sisi dalam
atau luar rangka dengan alat atau engsel. Pintu ini dibedakan menjadi
pintu kiri atau kanan.. Bagian pintu dapat dibuka penuh.(Puspantoro.
2009: Hal 8)
3.4 Syarat Pintu
Syarat pintu pada sebuah bangunan:
1. Bekerja dengan aman.
2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus
dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah
mengalami kembang atau susut ( muai dan melengkung ).
3. Tidak ada celah atau cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca
( suhu, udara ) masuk ke dalam ruangan.
4. Kuat.(Tamrin. 2008: Hal 112)
4. JENDELA
4.1 Pengertian Jendela
Jendela adalah bagian dari elemen atau unsur rumah dan bangunan
yang dapat memasukkan cahaya alami atau vista dan sirkulasi udara dari dalam
dan luar bangunan.(Daryanto. 2011: Hal 5)
4.2 Fungsi Jendela
Fungsi dari jendela ialah sebagai penerangan alamai ruangan, pengatur
suhu ruangan atau sirkulasi angin, dan melihat pemandangan atau situasi luar
bangunan.(Tamrin. 2008: Hal 112)
4.3 Jenis – Jenis Jendela
Dilihat dari cara membukanya, jendela dibedakan menjadi :
a. Jendela yang dipasang mati dalam kusen.
b. Jendela dengan daun jendela yang dibuka kedalam atau keluar.
c. Jendela dengan daun daun pintu yang dibuka dengan digeser ke atas
atau ke bawah.
d. Jendela dengan kaca – kaca krepyek ( terpisah kecil – kecil ).
e. Jendela dengan daun yang dibuka dengan diputar dalam sumbu
horizontal.
f. Jendela dengan daun seperti dibawah ini biasanya dibuka kedalam agar
tidak tampias hujan.(Puspantoro. 2009: Hal 23)
4.4 Syarat Jendela
Syarat jendela pada sebuah bangunan:
1. Bekerja dengan aman.
2. Tahan cuaca, untuk mendapatkan ketahanan terhadap cuaca maka harus
dipilih dari bahan yang baik, tidak mudah lapuk, tidak mudah
mengalami kembang atau susut ( muai dan melengkung ).
3. Tidak ada celah atau cahaya yang tidak dikehendaki masuk, cuaca
( suhu, udara ) masuk ke dalam ruangan.
4. Kuat.
5. Minimal ada satu buah jendela dalam sebuah ruangan.
6. Indah dipandang.
7. Aman dan nyaman untuk dipergunakan sesuai fungsinya.
8. Sesuai dengan tampilan atau gaya bangunan.(Tamrin. 2008: Hal 112).
5. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kusen, pintu,
dan jendela sangatlah penting dalam bangunan. Karena tanpa adanya kusen maka
pintu dan jendela tidak bisa terpasang, selain itu tanpa adanya pintu maka kita tidak
bisa masuk atau keluar dalam bangunan, serta tanpa adanya jendela maka sirkulasi
angin pada bangunan akan terganggu dan pencahayaan pada bangunan akan
terganggu.
DAFTAR PUSTAKA
Beets, dkk.1996. “Berbagai Kusen, Pintu dan Jendela”. Membangun: Ilmu Bangunan 2. Jakarta:Erlangga.
Daryanto. 2011. Keterampilan Kejuruan Konstruksi Kayu. Jakarta:Erlangga
Puspantoro, Benny. 2009. Sambungan Kayu Pintu dan Jendela. Yogyakarta:PT.Adhi Wiyata
Tamrin. 2008. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Jilid 2. Klaten:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Yap, Felix. 1997. Konstruksi Kayu. Semarang:PT.Macana Jaya Cemerlang