33
TUGAS MATA KULIAH SOSIAL BUDAYA DAN ETIKA Manusia Sebagai Makhluk Budaya NAMA KELOMPOK : ANDIKA B CANDRA 26020210130078 FAUSTINUS RUDOLF 26020210130096 ARGIAN NISYAR AMIRULLAH 26020210130105 NATALIA TIAMINING 26020210130071 ARRAYA ERITHA B 26020210130080 ICHWAN DWI SAPUTRA 26020210110026 EKO YULIAN SETIAWAN 26020210130094 PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Tugas Makhluk Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makhluk berbudaya

Citation preview

Page 1: Tugas Makhluk Budaya

TUGAS MATA KULIAH

SOSIAL BUDAYA DAN ETIKA

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

NAMA KELOMPOK :

ANDIKA B CANDRA 26020210130078

FAUSTINUS RUDOLF 26020210130096

ARGIAN NISYAR AMIRULLAH 26020210130105

NATALIA TIAMINING 26020210130071

ARRAYA ERITHA B 26020210130080

ICHWAN DWI SAPUTRA 26020210110026

EKO YULIAN SETIAWAN 26020210130094

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Tugas Makhluk Budaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang

senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang

membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya

manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang

berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang

berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi

ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan

politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Dengan berbudaya,

manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya.

Manusia berbeda dengan makhluk lainnya.Manusia menjalani hidup sesuai dengan adab-

adab yang diterapkan di lingkungan sekitar.Oleh karenanya, manusia harus bersosialisasi dan

memenuhi adab-adab yang telah disosialisasikan oleh orang-orang sebelumnya. Orang-orang

yang tidak menjalankan atau menentang adab yang berlaku akan dianggap manusia yang

biadab. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban, terjadilah evolusi budaya

yang menyebabkan beberapa problematika yang harus kita kaji dan pikirkan bersama

solusinya.

Rumusan Masalah

1. Apa hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab?

2. Apa yang dimaksud manusia yang beradab dan biadab?

3. Apa saja problematika manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab?

Tujuan

1. Mengetahui lebih dalam hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya dan beradab.

2. Mengetahui perkembangan manusia sebagai makhluk yang beradab.

3. Mengetahui problematika yang bergulir berkaitan dengan manusia sebagai makhluk

yang berbudaya dan beradab.

4. Mengetahui dan merancang solusi dari problematika yang timbul berkaitan dengan

manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab.

Page 3: Tugas Makhluk Budaya

BAB II

ISI

Pengertian Manusia

Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang

berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk

lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan

atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan

lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya

pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap

orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal

(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “Buddhayah “ , yang merupakan bentuk jamak

dari  kata “Buddhi” yang berarti  budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan

sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”. Daya dari budi yang berupa

cipta, karsa dan rasa.Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan

kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan

(Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture”

diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.

Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,

bangunan, dan karya seni.

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi

sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah

benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku

dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,

organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu

manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Page 4: Tugas Makhluk Budaya

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski :   mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah ”Cultural-Determinism”.

Herskovits :  memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu

generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai ”superorganic”.

Menurut Andreas Eppink, :  kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai

sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,

religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang

menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor :  kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai

anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi :  kebudayaan adalah sarana hasil

karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah

sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan

yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu

bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia

sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,

misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-

lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan

bermasyarakat.

 

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak

lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,

benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran

dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding mahluk lain. Manusia adalah

makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai

kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus

menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi

Page 5: Tugas Makhluk Budaya

disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan,

kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia

juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk

Tuhan

Dengan berbudaya, manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan

hidupnya.Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia

yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu

mendukungnya.Banyak pengertian tentang budaya atau kebudayaan. Kroeber dan Kluckholn

(1952) menginventarisasi lebih dari 160 definisi tentang kebudayaan, namun pada dasarnya

tidak terdapat perbedaan yang bersifat prinsip

Berbeda dengan binatang, tingkah laku manusia sangat fleksibel. Hal ini terjadi karena

kemampuan dari manusia untuk belajar dan beradaptasi dengan apa yang telah dipelajarinya.

Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

kebahagiaan, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.

Kebudayaan mencerminkan tanggapan manusia terhadap kebutuhan dasar hidupnya.

Manusia berbeda dengan binatang, bukan saja dalam banyaknya kebutuhan, namun juga

dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut. Kebudayaanlah yang memberikan garis pemisah

antara  manusia dan binatang .

Ketidakmampuan manusia untuk bertindak instingtif diimbangi oleh kemampuan lain

yakni kemampuan untuk belajar, berkomunikasi dan menguasai objek-objek yang bersifat

fisik. Kemampuan untuk belajar dimungkinkan oleh berkembangnya inteligensi dan cara

berfikir simbolik. Terlebih lagi manusia mempunyai budi yang merupakan pola kejiwaan

yang di dalamnya terkandung dorongan-dorongan hidup yang dasar, insting, perasaan, dengan

pikiran, kemauan dan hubungan yang bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan

memberi penilaian terhadap obyek dan kejadian.

 

Hakikat kodrat manusia itu adalah :

1) Sebagai individu yang berdiri sendiri (memiliki cipta, rasa, dan karsa).

2) Sebagai makhluk sosial yang terikat kepada lingkungannya (lingkungan sosial,

ekonomi, politik, budaya dan alam), dan

3) Sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Perbuatan-perbuatan baik manusia haruslah sejalan

dan sesuai dengan hakikat kodratinya.

 

Manusia dipandang mulia atau terhina tidak berdasarkan aspek fisiologisnya.Aspek fisik

bukanlah tolak ukur bagi derajat kemanusiaannya.

Page 6: Tugas Makhluk Budaya

Hakikat kodrati manusia tersebut mencerminkan kelebihannya dibanding mahluk lain.

Manusia adalah makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens), manusia sebagai pembuat

alat karena sadar keterbatasan inderanya sehingga memerlukan instrumen (homo faber),

manusia mampu berbicara (homo languens), manusia dapat bermasyarakat (homo socious)

dan berbudaya (homo humanis), manusia mampu mengadakan usaha (homo economicus),

serta manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious), sedangkan hewan memiliki

daya pikir terbatas dan benda mati  cenderung tidak memliki perilaku dan tunduk pada hukum

alam.

Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal

dalam suatu interaksi sosial.Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan

yang berlandaskan ketuhanan.Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang

sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi.Selain itu pendidikan haruslah

memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai

manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.

Kebudayaan yang diciptakan dan dimiliki oleh manusia mencerminkan pribadi manusia

sebagai mahluk ciptaan yang paling sempurna diantara yang lainnya.Kebudayaan yang terus

berkembang di kehidupan bermasyarakat dapat menjadi suatu tolak ukur dalam melihat

betapa berbudayanya masyarakat di dalam suatu Negara.

Dengan demikian dapat kita katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan

menentukan kualitas kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang

tinggi akan menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari

pendidikan suatu bangsa.

 

Etika dan Estetika berbudaya

Etika (kesusilaaan) lahir karena kesadaraan akan adannya naluri-solidaritas sejenis

pada makhluk hidup untuk melestarikan kehidupannya,kemudian pada manusia etika ini

menjadi kesadaran sosial ,memberi rasa tanggungjawab dan bila terpenuhi akan menjelma

menjadi rasa bahagia.(A.A Djelantik,Estetika Sebuah Pengantar.hal-4).

Pada manusia yang bermasyarakat etika ini berfungsi untuk mempertahankan

kehidupan kelompok dan individu.Pada awalnya Etika dikenal pada sekelompok manusia

yang sudah memiliki peradaban lebih tinggi.Terdapat proses indrawi yang diperoleh secara

visual dan akustik(instrumental) .

Keduanya (proses indrawivisual dan akustik) mengambil peran tambahan melakukan

fungsi-fungsi yang jauh lebih tinggi,bukan hanya melakukan fungsi vital, tetapi telah

melibatkan proses-proses yang terjadi dalam budi dan intelektualitas dan lebih bertujuan

Page 7: Tugas Makhluk Budaya

untuk memberi pengetahuan dan kebahagiaan jasmani dan ruhani. .(A.A Djelantik,Estetika

Sebuah Pengantar.hal-3).

Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 – 1762)

melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta

Encyclopedia 2001, 1999) Baumgarten menggunakan istilah estetika untuk membedakan

antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah

estetika baru muncul pada abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus

dibedakan dengan pengertian estetik.

Manfaat nilai etika dan estetika kebudayaan bagi kehidupan masyarakat dalam

berbudaya dan bermasyarakat. Kegunaan adanya nilai etika dan estetika dalam kehidupan

dalam bermasyarakat adalah hal yang wajib dipertahankan, sehingga pada akhirnya

masyarakat menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan suatu daerah

atau bangsa harus diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan

untuk menempuh kehidupan masa depan masyarakat, dengan terus melakukan

kontekstualisasi dan aktualisasi pada berbagai dinamika zaman. Masyarakat harus bisa

menyaring kebudayaan baru dengan tetap memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan

samapai kebudayaan kita hilang hanya dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap

lebih maju di banding budaya kita sendiri dan agar menjadi masyarakat yang berbudaya,

tentunya dengan nilai etika dan estetika yang ada di dalamnya.

Problematika Kebudayaan

Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia

sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang teradang kita langsung

menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita tanpa berfikir panjang dengan resiko

efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah beberapa contoh problematika kebudayaan:

1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.

Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya

pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya kepercayaan

sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar

dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini

lebih baik daripada pemikiran mereka.Sebagai contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa

tidak mau meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai

petani.Padahal hidup mereka umumnya miskin.

2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut pandang.

Page 8: Tugas Makhluk Budaya

Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut pandang

ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.Sebagai contoh dapat

kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program KB yang dicanangkan

pemerintah yang salah satu tujuannya untuk mengatasi kemiskinan dan kepadatan

penduduk, karena masyarakat beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.

Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana

alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran

penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan

dengan hidup mereka ditempat yang lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.

Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi

dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan yang terbatas, mereka

seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.

Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa

sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah

mereka miliki secara turun-temurun.

6. Sikap etnosentrisme.

Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa sendiri

dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini akan memicu

timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan antar golongan. Kebudayaan

yang beraneka ragam yang berkembang disuatu wilayah seperti Indonesia terkadang

menimbulkan sikap etnosentris yang dapat menimbulkan perpecahan.

7. Perkembangan IPTEK

Sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan oleh manusia, sebagai

contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk

melestarikan suatu generasi, dan obat-obatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi

dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan

manusia.

8. Pewarisan kebudayaan.

Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai atau

tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat sekarang, penolakan

generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan munculnya budaya baru yang

tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.

Page 9: Tugas Makhluk Budaya

Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak

diwariskan oleh pendahulunya.Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan kepentingan

hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya

yang baru diterima sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan.

Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain

perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress (kemunduran)

bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk atau menjadi bencana jika

dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.

10. Penyebaran kebudayaan.

Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat penerima

akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya budaya asing yang masuk.

Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini

adalah masuknya nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi

perilaku sebagian masyarakat Indonesia.Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme,

pragmatis, dan induvidualistik.Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa

kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat Indonesia.

 

Manusia Sebagai Makhluk Beradab

Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti

dan akhlak.  Adapun menurut M. Sastra Praja, adab yaitu tata cara hidup, penghalusan atau

kemuliaan kebudayaan manusia.  Sedangkan menurut istilah, adab ialah  “Adab ialah suatu

ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah”.

Manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan, dan berbudaya yang berahlak,

berkesopanan dan berbudi pekerti halus.Peradaban berasal dari kata ‘adab’ yang berarti

kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket.Peradaban dapat diartikan pula hasil

perkembangan budaya yang ciri khas milik sesuatu masyarakat, tahapan yang tinggi pada

skala evolusi budaya mengacu pada perbedaan antara manusia beradab terhadap mereka yang

biadab.  Istilah peradaban juga digunakan untuk menyebut kebudayaan yang mempunyai

sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang

maju dan kompleks.

Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.

1. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.

Page 10: Tugas Makhluk Budaya

3. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber

kegunaan.

Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai

sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakat yang

santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya.Segala sesuatu yang dinilai maju

dalam aspek kehidupan lahir batin suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan

dikembangkan, walaupun perlu dipahami bahwa beberapa nilai yang dianut masyarakat selalu

berubah atau berkembang. Dalam proses estafet antar generasi selalu terdapat friksi,

disamping adanya pengaruh globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat menimbulkan

gangguan dan peluang untuk mangembangkan peradaban masyarakat. Tingkat peradaban

suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau diklasi – fikasikan dengan berbagai cara. Pada

umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi,

meliputi berbagai fasetnya dengan menggunakan indikator-indikator sosial dan ekonomi.

Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia

beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan

pribadi dan kepentingan umum.

Orang yang tidak beradab adalah orang yang tidak mempedulikan adab (kesopanan).

Orang yang bertingkah laku, bertutur kata, dan berpakaian yang tidak sesuai dengan norma

masyarakat maupun norma agama, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang

tidak beradab. Kehilangan tata karma dan mengerjakan segala sesuatu berdasarkan keinginan

nafsu, tak bisa memimpin diri sendiri, tak beretika, dan membiarkan diri tetap terpuruk dalam

kekurangajaran.Manusia tak beradab, berpendidikan tinggi, namun tak punya kuasa untuk

menyetir akal, dan hanya bisa menjadi budak hawa nafsu.Mengetahui perihal yang baik

namun lebih memilih untuk menjadi manusia yang hina. Harga diri dipertaruhkan hanya

untuk memuaskan nafsu, harga diri bukan  lagi menjadi barang mahal, harga diri dalam

kesendirian maupun di ruang publik tidak ada lagi perbedaannya. Semua adalah tempat untuk

pemuasan nafsu.

Manusia tak beradab, berada di tengah ketinggian peradaban, namun moral jahiliyah,

moral yang lebih hina dari masyarakat jahiliyah.  Manusia tak beradab, orang yang

mempunyai ilmu yang banyak, wawasan yang luas, tapi tetap tak beradab, hanya menjadi

tunggangan hawa nafsu.

Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau

unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju.Konsep kebudayaan adalah

perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat

intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya.Kebudayaan

Page 11: Tugas Makhluk Budaya

bersifat dinamis. Oleh sebab itu ia dapat mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama

dalam perubahan ini adalah adanya globalisasi.

 

Globalisasi Sebagai Fenomena dalam Peradaban

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak

terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.

Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses

globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.Globalisasi

menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan

dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi

sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua

bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi komunikasi dan

transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan kompleks. Akibatnya, akn

mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat

mengakubatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan,

kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.

Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik, ekonomi,

sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi dan politik adalah

akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam perpolitikan negara-negara

berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi

dibidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta

nilai-nilai demokratis termasuk didalamnya hak asasi manusia.

Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar

bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional

yang beroperasi tanp mengenal batas-batas negara.Kapitalisme juga menuntut adanya

ekonomi pasar yang lebih bebas untuk mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan,

akumulasi modal, membuat keuntungan, serta manajemen yang rasional.

Pengaruh globalisasi terhadap sosila budaya akan masuknya nilai-nilai dari peradaban

lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati

dirinya.Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi,

seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya.

Page 12: Tugas Makhluk Budaya

Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.

Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan

terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu keamanan bangsa.

 

Peradaban Di Indonesia

Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat

dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial. Akibat

perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional

Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap

keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah

kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.Dengan teknologi informasi yang

semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan

informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan

kesenian tradisional kita. Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan

hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.

Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.Misalnya saja kesenian

tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta

kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat

wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan

pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik..

Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di

Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan

contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.

Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang banyak

dipengaruhi oleh globalisasi.Dimensi nilai dalam kehidupan yang sebelumnya berdasarkan

pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi individualisme.Manusia tidak lagi merasa

senasib, sepenanggungan dengan manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan)

dikarenakan perkembangan teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling

berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak.Hal ini juga

berdampak pada berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan

kemasyarakatan.

Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat, atau

dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki gaya hidup

hedonis yang lebih suka bersenang-senang.

Page 13: Tugas Makhluk Budaya

Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan punahnya

suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah “terkontaminasi” oleh

pengaruh globalisasi.Contoh kasusnya ialah seperti yang terjadi di Sumatera Barat. Di daerah

ini sering kali kita temukan percampuran bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh

anak muda di Sumater Barat, seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam

percakapan sehari-hari (kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam

eksistensi bahasa di suatu daerah.

 

Wujud dan Perkembangan Peradaban

Tiga Periodisasi Peradaban  (Alvin Tofler) yaitu gelombang perubahan dari meramu (food

gathering) menjadi budaya cocok tanam (peradaban pertanian) kehidupan manusia menjadi

menetap, peradaban industri, peradaban informasi.  Evolusi Budaya dan Tahapan Peradaban

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan

baru dari budaya meramu ke bercocok tanam.   ( revolusi agraris).Mengalami

perkembangan pesat yang disebut evolusi hijau (green revolution).  Pada masa ini

terjadi perkembangan teknologi pertanian (dikembangkannya bibit unggul,

pemupukan, pembasmian hama dan mekanisasi). Pada masa ini terjadi perubahan

kehidupan manusia yang berarti dengan ditemukannya berbagai alat dan pesawat 

1769 James Watt – mesin uapnya,  Thomas Alpha Edison –lampu pijarnya. Kondisi

tadi  menjembatani  untuk masuk ke gelombang kedua peradaban industry yang

menguasai dunia barat dan jepang menyusul 4 negara asia (the four tiger) : Korea

Selatan, Taiwan, Singapore, Hongkong.

2. Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi

listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri).Perkembangan

IPTEK industri sangat berpengaruh pada perkembangan bidang elektronik . 

Kemajuan media elektronik berpengaruh pada penyebaran informasi yg cepat di

seluruh dunia. Perkembangan microchip membawa teknologi dunia.    Kehidupan

budaya memasuki era revolusi komunikasi, revolusi informasi. 

3. Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi

dengan komputer atau alat komunikasi digital. Jepang sudah sampai pada level  “the

age high mass consumption”, Komputer, internet, satelit .  Hal yang menarik dikenal

Budaya kegagalan adalah aib. Pada era ini, kerja pikiran menjadi tuntutan dalam

rangka membuat program dan memanfaatkan program  baik untuk mencapai

informasi, menyimpan maupun untuk menyebarkan informasi tersebut.

Page 14: Tugas Makhluk Budaya

Wujud dari peradaban dapat berupa :

1. Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.

2.  Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu

benar atau salah, baik atau buruk.

3. Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi

pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket,

sopan santun.

4. Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan,

mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

 

Problematika Peradaban

Kemajuan IPTEK Bagi Peradaban Manusia

Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi

sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia

dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau

membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai”

keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap

bidang kegiatan manusia”Pengertian teknologi secara umum adalah:

1. Proses yang meningkatkan nilai tambah

2. Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja

3. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan    

digunakan           

Sedangkan dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu. Jadi dampak

teknologi adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu teknologi, bisa akibat baik bisa juga

akibat buruk dalam kehidupan manusia.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,

karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap

inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan

banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus

dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh

inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun

pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga

memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat

dampak-dampak positif dan  negatif dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia   

Page 15: Tugas Makhluk Budaya

Dampak Globalisasi Bagi Peradaban Manusia

1. Dampak Positif 

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya

menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang semua irasional menjadi

rasional

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya

ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam

beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-

alat komunikasi dan transportasi yang canggihmerupakan salah satu usaha

mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 

2. Dampak Negatif 

     Dampak negatif modernisasidanglobalisasiadalah sebagai berikut.

a. Pola Hidup Konsumtif 

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan

masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk

mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik 

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa

tidak lagimembutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa

bahwa mereka adalah makhluk sosial

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.Budayanegatif

yang mulaimenggeser budayaasli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,

kehidupan bebasremaja,dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitasmasyarakathanya ada beberapa individu yang

dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang

pemisah antara individudengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan

kesenjangansosial

 

 

Page 16: Tugas Makhluk Budaya

BAB III

PENUTUP

 

Kesimpulan

Manusia adalah mahluk berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak

lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan

kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik,

benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran

dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah

kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,

bangunan, dan karya seni.

Problematika kebudayaan dan peradaban timbul akibat globalisasi diantaranya dapat

dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting- kehidupan sosial.Akibat

perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional

Indonesia.

 

Saran

Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk menambah wawasan

dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

sebagai mana manusia yang tidak luput dari kesalahan.Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah-makalah

selanjutnya.

 

 

 

 

Page 17: Tugas Makhluk Budaya

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Anonim. 2011.Definisi Budaya- Pengertian Kebudayaan. Diakses dari

http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html

Anonim.2011. Manusia Berbudaya. Diakses dari

http://mediaamirulindonesia.blogspot.com/2011/03/manusia-berbudaya.html  

Anonim.2011.Makalah Problematika Peradaban. Diakses dari

http://akuinginselalubersamamu.blogspot.com/2011/10/makalah-problematikaperadaban.html

Ika Putri Nadilla.2012.Hakekat Manusia sebagai Makhluk Budaya. Diakses dari

http://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/

Suci Fitri Mentar. 2012. Manusia Beradab. Diakses dari

http://sucimentari.blogspot.com/2012/01/manusia-beradab-manusia-beradab-adalah.html

Sulung Dimas.2012.Manusia sebagai Makhluk Berbudaya. Diakses dari

http://dimasreddevil.blogspot.com/2012/06/manusia-sebagai-makhluk-berbudaya.html

Afirmasi NilaiEtika dan Estetika Kebudayaan Madura » Lontar Madura

http://lontarmadura.com/afirmasi-nilai-etika-dan-estetika-kebudayaan-madura/

#ixzz29tX8sxqg)

Page 18: Tugas Makhluk Budaya

Studi Kasus

Belajar Mencintai Lingkungan dan Kebudayaan dari Suku Baduy

Details Monday, 21 January 2013 16:13 Written By Adityo

Sangat Menjaga Hutan Ulayat, Hidup dengan Cara Tradisional

 

Suku Baduy, salah satu komunitas masyarakat yang dikenal masih kuat mempertahankan adat

istiadatnya. Selain sebagai ”duta budaya” Provinsi Banten, suku ini juga dikenal sebagai ”duta

lingkungan” karena menjaga keasrian hutan ulayat warisan nenek moyangnya. BUDI W

ISKANDAR, Serang

MEMASUKI kawasan Baduy melalui Desa Ciboleger, pengunjung diharuskan datang ke

Kepala Desa Kanekes atau dikenal sebagai Jaro Pamarentah, yakni Jaro Dainah. Usai dari

sana, warga bisa memasuki perkampungan Baduy.

Suku Baduy terbagi dua yakni Baduy luar dan Baduy dalam. Saat menjejakkan kaki di

perkampungan yang masih sangat tradisional ini, pengunjung yang menyusuri Perkampungan

Baduy akan melihat para ibu-ibu warga Baduy tengah menenun kerajinan.

Mulai dari selendang, sarung serta ikat kepala. Kerajinan tangan karya warga Baduy tidak

hanya hasil tenun, melainkan ada juga anyaman yang dibuat seperti tas, gelang, gantungan

kunci dan lainnya. Tidak setiap waktu Perkampungan Baduy bisa didatangi.

Sebab jika terdapat acara adat para pengunjung yang datang hanya diperbolehkan masuk

hingga ke Kampung Gejeboh atau sekitar satu jam perjalanan dari Ciboleger atau pintu masuk

perkampungan Suku Baduy.

Page 19: Tugas Makhluk Budaya

Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banten, Rd Dadie Rus wandi mengatakan

perkampungan suku Baduy terletak sekitar 172 kilometer sebelah barat DKI Jakarta atau 65

kilometer sebelah selatan ibu kota Provinsi Banten atau 38 kilometer sebelah selatan ibu kota

Kabupaten Lebak.

”Suku Baduy itu memiliki dua kelompok sosial, yakni masyarakat Baduy Dalam dengan ciri

pakaian berwarna putih dan masyarakat Baduy Luar dengan ciri pakaian berwarna hitam,”

terang Dadi, kemarin. Masyarakat Baduy Dalam, kata dia, memiliki karakteristik tersendiri.

Konsep hidup mereka sepenuhnya tertumpu pada filisofi ”Lojor teu meunang dipotong,

pondok teu meunang disambung” yang artinya panjang tidak boleh dipotong pendek tidak

boleh disambung. Bahkan, di Baduy Dalam tidak ada listrik.

Sedangkan masyarakat Baduy Luar, dalam kehidupanya sedikit lebih terbuka dibandingkan

dengan masyarakat Baduy Dalam. Mereka ”sedikit” menikmati kehidupan modern. ”Tetapi

dalam menjalankan kehidupannya, mereka patuh dan taat menjalankan perintah adat.

Bahkan mereka juga sangat menjaga kelestarian hutan yang ada di kawasanya,” tandasnya.

Seperti menjaga 125 sumber mata air, yang umumnya mengalir ke Sungai Ciujung. ”Baduy

tidak menjadi target eksploitasi wisata di Provinsi Banten.

Kami menandainya sebagai daerah dengan ciri khusus, yakni kearifan lokal yang sangat

kuat,” tuturnya. Hingga kini, suku Baduy sangat menjaga hutan yang menjadi hak ulayatnya.

Ketua Wadah Musyawarah Masyarakat Baduy (Wammby) Kasmin Saelani mengatakan

hingga saat ini masyarakat Baduy menjaga pelestarian lingkungan untuk keseimbangan

ekosistem alam juga kelangsungan hidup manusia.

Hutan yang rusak akan menimbulkan banjir, longsor dan kekeringan. Karena itu, kata dia,

pihaknya terus menjaga kawasan hutan Baduy agar tidak terjadi kerusakan dengan melarang

penebangan pohon. Saat ini kawasan hutan hak ulayat Baduy seluas 5.101,85 hektare sesuai

dengan Perda No 32 Tahun 2001 hingga kini terjaga.

Menurut dia juga, masyarakat Baduy yang tinggal di kawasan Gunung Kendeng berlokasi di

Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, merupakan hulu air wilayah

Provinsi Banten. Sementara itu, Jaro Daenah mengatakan pihaknya tetap sangat konsisten

menjaga gunung-gunung dan hutan yang ada di Provinsi Banten agar tetap terpelihara

kelestarianya.Pelestarian hutan dan gunung, kata dia, untuk menghindari dari segala bencana

alam seperti banjir, longsor, dan pemanasan global. ”Kami terus mengawasi hutan dan lahan

agar tidak terjadi penebangan liar yang dilakukan masyarakat luar kawasan Baduy,” katanya.

(*/ditambahkan dari berbagai sumber)

- See more at: http://www.indopos.co.id/index.php/berita-urban-city/1483-belajar-mencintai-

lingkungan-dan-kebudayaan-dari-suku-baduy#sthash.boaeugER.dpuf

Page 20: Tugas Makhluk Budaya

Konser Kolosal Angklung Digelar di Beijing

Jumat, 22 Maret 2013

Angklung sebagai alat musik tradisional Jawa Barat memiliki daya tarik bagi para wisatawan

asing untuk belajar memainkannya seperti terlihat di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung,

Jawa Barat, Jumat (9/10/2009).

BEIJING, KOMPAS.com--Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) akan

menggelar konser kolosal 10 ribu angklung di Beijing, akhir Mei 2013.

Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT), Bondan Gunawan di

Beijing, Kamis, mengatakan konser kolosal 10 ribu angklung ini merupakan salah satu bentuk

diplomasi budaya untuk mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia dan China.

"Diplomasi itu aspeknya banyak, ada antarpemerintah, antarpelaku bisnis, dan

antarmasyarakat. Diplomasi antarmasyarakat terdiri atas bidang budaya, olahraga dan ilmu

pengetahuan. Konser kolosal angklung ini merupakan bentuk diplomasi budaya," katanya

menjelaskan.

Bondan mengatakan gagasan untuk menggelar konser kolosal 10 ribu angklung telah dimulai

sejak satu hingga dua tahun lalu.

"Konser akan digelar di lapangan terbuka, dan dimainkan oleh 10 ribu orang yang sebagian

besar adalah pelajar, mahasiswa serta warga masyarakat China," ungkap Bondan.

Namun, ada pula yang berasal dari masyarakat keturunan Tionghoa dari Kalimantan,

Surabaya sekitar 500 orang yang akan bergabung dalam konser kolosal 10 ribu angklung

tersebut, lanjutnya.

Page 21: Tugas Makhluk Budaya

Konser kolosal 10 ribu angklung juga akan dicatatkan pada Guiness Book of Records.

"Sebelumnya telah ada konser kolosal 5.000 angklung yang digelar perwakilan Indonesia di

Amerika Serikat pada 2011," kata Bondan.

Direktur Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat mengatakan konser kolosal 10 ribu angklung

ini merupakan bentuk pelestarian alat musik bambu khas Indonesia yang telah tercatat sebagai

salah satu warisan budaya dunia "The Intangible Heritages" UNESCO.

"Syarat untuk dapat bertahan tercatat sebagai warisan budaya UNESCO adalah warisan

budaya dimaksud harus terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan tergenerasikan. Jika upaya

itu tidak dapat kita lakukan terus menerus, angklung bisa dicabut statusnya sebagai warisan

budaya dunia. Maka itu, kita terus berupaya agar angklung tetap terpelihara, terlindungi,

terpromosikan dan tergenerasikan ," katanya.

Dalam konser kolosal angklung di Beijing Mei mendatang selain mengerahkan 10 ribu

angklung, Saung Angklung Udjo juga mengirimkan 40 orang untuk ikut terlibat.

"Selama konser kolosal angklung itu, akan dilantunkan enam hingga tujuh lagu baik lagu

Indonesia maupun China, yang akrab di telinga masyarakat masing-masing kedua negara,

seperti `Ayo Mama` dari Indonesia atau `Yue Liang Dai Biao Wo De Xin` lagu dari China,"

katanya.

Taufik menambahkan, "Kami juga akan membawakan lagu yang agak sulit seperti lagu dari

Queen. Kami ingin menunjukkan bahwa alat musik angklung mampu memainkan aransemen

musik yang agak rumit,".

Tanggapan :

Dari contoh kasus diatas dapat dilihat bahwa kebudayaan Indonesia telah mampu mendunia.

Ini membuktikan bahwa budaya Indonesia yang beragam tidak boleh dipandang sebelah mata

dan budaya Indonesia juga mampu tampil di pentas dunia, supaya masyarakat dunia tahu

kebudayaan Indonesia yang beragam.

Kita patut berbangga akan ini. Apalagi yang bermain alat musik angklung di konser kolosal

angklung yang digelar di Beijing, China tersebut kebanyakan adalah warga China sendiri.

Seperti juga yang terlihat pada gambar diatas tampak wisatawan asing pun terlihat antusias

memainkan alat musik tradisional ini. Ini membuktikan bahwa alat musik ini memiliki daya

tarik tersendiri bagi para warga negara asing untuk memainkannya.

Konser kolosal 10 ribu angklung ini merupakan bentuk pelestarian alat musik bambu khas

Indonesia yang telah tercatat sebagai salah satu warisan budaya dunia "The Intangible

Heritages" UNESCO. Karena seperti yang dikatakan oleh Direktur Saung Angklung Udjo

Taufik Hidayat bahwa "Syarat untuk dapat bertahan tercatat sebagai warisan budaya

Page 22: Tugas Makhluk Budaya

UNESCO adalah warisan budaya dimaksud harus terpelihara, terlindungi, terpromosikan dan

tergenerasikan. Jika upaya itu tidak dapat kita lakukan terus menerus, angklung bisa dicabut

statusnya sebagai warisan budaya dunia. "

Maka dari itu, kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan  budaya ini harus terus

berupaya agar budaya Indonesia termasuk angklung tetap terpelihara, terlindungi,

terpromosikan dan tergenerasikan.

Tautan:

http://oase.kompas.com/read/2013/03/22/09595895/Konser.Kolosal.Angklung.Digelar.di.Beij

ing