38
Chapter Review-Problem 7-12 Bos anda Chief Financial Officer (CFO) untuk perusahaan Fast Food, Inc. Meminta anda menghandel estimasi cash flow untuk 2 proposal proyek. Proyek L meliputi penambahan item baru untuk lini makanan beku perusahaan. Hal ini akan memerlukan beberapa waktu untuk membangun pasar untuk produk tersebut. Oleh karena itu cash inflow harus meningkat dari tahun ke tahun. Proyek S adalah penambahan lini yang sudah ada, oleh karena itu cash flow harus menurun dari waktu ke waktu. Dari kedua proyek tersebut memiliki umur ekonomis 3 tahun karena Fast Food direncanakan untuk mengenalkan makanan beku yang sama sekali baru pada saat itu. Berikut adalah cash flow bersih yang di estimasi (dalam ribuan dolar) Year Expected net cash flow (dalam ribuan dolar) Project L Project S 0 ($ 500) ($ 500) 1 50 350 2 300 250 3 400 100 Depresiasi, pemyelamatan nilai-nilai, modal kerja bersih yang diminta dan efek pajak semuanya telah masuk dalam flow tersebut.

Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Chapter Review-Problem 7-12

Bos anda Chief Financial Officer (CFO) untuk perusahaan Fast Food, Inc. Meminta anda

menghandel estimasi cash flow untuk 2 proposal proyek. Proyek L meliputi penambahan

item baru untuk lini makanan beku perusahaan. Hal ini akan memerlukan beberapa waktu

untuk membangun pasar untuk produk tersebut. Oleh karena itu cash inflow harus meningkat

dari tahun ke tahun. Proyek S adalah penambahan lini yang sudah ada, oleh karena itu cash

flow harus menurun dari waktu ke waktu.

Dari kedua proyek tersebut memiliki umur ekonomis 3 tahun karena Fast Food direncanakan

untuk mengenalkan makanan beku yang sama sekali baru pada saat itu.

Berikut adalah cash flow bersih yang di estimasi (dalam ribuan dolar)

Year Expected net cash flow (dalam ribuan dolar)

Project L Project S

0 ($ 500) ($ 500)

1 50 350

2 300 250

3 400 100

Depresiasi, pemyelamatan nilai-nilai, modal kerja bersih yang diminta dan efek pajak

semuanya telah masuk dalam flow tersebut.

CFO juga membuat penilaian resiko subjektif dari masing-masing proyek dan dia

menyimpulkan bahwa kedua proyek tersebut memiliki karakteristik resiko yang berbeda bagi

rata-rtaa proyek perusahaan. Secara keseluruhan biaya modal dari fast food adalah 10,0%.

Anda harus menentukan manakah salah satu dari 2 proyek tersebut yang harus diterima

a. Apa perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive? Dan antara proyek

normal dan tidak normal?

Jawab :

Perbedaan antara proyek independen dan mutually exclusive adalah :

Page 2: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Proyek independen adalah : jika arus kas pada proyek tersebut tidak terpengaruh

kepada arus kas proyek yang lain.

Proyek Mutually Exclusive adalah : jika arus kas suatu proyek dapat terpengaruh

dengan penerimaan arus kas proyek yang lain.

Perbedaan antara proyek normal dan tidak normal adalah :

Proyek dengan arus kas normal memiliki arus keluar, atau biaya, pada tahun pertama

(atau tahun 0) diikuti oleh serangkaian arus kas masuk. Proyek dengan arus kas tidak

normal memiliki satu atau lebih aliran arus keluar pada akhir periode. Berikut adalah

beberapa contoh.:

Inflow (+) Or Outflow (-) In Year 0 1 2 3 4 5Normal - + + + + + - - + + + + - - - + + +Nonnormal - + + + + - - + + - + - + + + - - -

b. Apa yang dimaksud dengan payback period? Dan cari payback untuk proyek L dan

proyek S. Apa alasan dari hasil yang diperoleh dalam perhitungan payback proyek

tersebut? Berdasarkan kriteria payback, proyek mana yang harus diterima jika

penerimaan payback FastFood maksimun adalah 2 tahun dan proyek L dan S adalah

independen? Akankah keputusan penerimaan dapat dirubah jika kedua proyek

tersebut bersifat mutually exclusive?

Jawab:

Pay back period adalah : jumlah tahun yang diperlukan untuk menutup biaya proyek

(dengan arus kas proyek).

Atau seberapa lama waktu untuk memeroleh kembali uang yang telah dikeluarkan

untuk proyek

Payback period untuk proyek L tanpa diskonto / regular :

Year NCF Cumulative

Page 3: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

0 ($ 500) - $500

1 50 - 450

2 300 - 150

3 400 250

Payback Period Proyek L

= 2 + 150/400 = 2 + 0,4

= 2,4 tahun

Pay back period untuk proyek S tanpa diskonto/ regular

Year NCF Cumulative

0 ($500) - $ 500

1 350 -150

2 250 100

3 100 200

Payback Period untuk proyek S

= 1 + 150/250 = 1 + 0,6

= 1,6 tahun

Payback dengan diskonto :

Untuk proyek L

Year Proyek L PV (10%) Cumulative

0 ($500) ($500) - $ 500

1 50 46 - 454

2 300 248 - 206

3 400 301 95

Payback period untuk proyek L (cumulative) = -$500, -

Page 4: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

= 2 + 206/301 = 2 + 0,7

= 2,7 tahun

Proyek S

Year Proyek S PV (10%) Cumulative

0 ($500) ($500) -$500

1 350 318 -182

2 250 207 25

3 100 75 100

Payback Period untuk proyek S = ($500) + 318 + 182 = 0

= 1 + 182/207 = 1 + 0,9

= 1,9 tahun

Kriteria payback period adalah : pada umumnya untuk payback period yang paling di

sukai adalah yang memberikan waktu terpendek untuk menutup biaya modal.

Semakin pendek waktu pengembalian biaya modal dalam suatu proyek maka proyek

tersebut memiliki resiko yang lebih kecil dan likuiditas yang lebih baik. Jadi dari 2

perhitungan payback period, yang di diskontokan maupun yang tidak, proyek yang

dipilih adalah : Proyek S. Karena memberikan waktu terpendek di bawah dua tahun.

Jika kedua proyek bersifat independen, dan maksimum payback yang diterima

perusahaan adalah 2 tahun, maka proyek yang di terima adalah proyek S.

Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, pada perhitungan payback period,

keputusan proyek yang diterima tetap S karena persyaratan yang diminta perusahaan

dimana waktu pengembalian modal maksimum adalah 2 tahun.

c. Apakah perbedaan antara regular payback dengan discounted payback ? Apa kerugian

utama dari discounted payback? Apakah metode payback dalam kondisi real

digunakan pada keputusan penganggaran modal?

Page 5: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Jawab :

Regular payback adalah : payback period yang tidak memperhitungkan biaya modal

keseluruhan yang dikeluarkan untuk proyek tersebut (biaya hutang atau biaya ekuitas

yang dikeluarkan untuk proyek tersebut) dan tidak memperhitungkan nilai sekarang

dari penerimaan arus kas yang di estimasi atau diharapkan.

Discounted payback adalah : metode payback dengan mendiskontokan arus kas yang

di harapkan dengan biaya modalnya dan memperhitungkan nilai sekarang dari arus

kas yang diharapkan.

Kerugian dari discounted payback periode adalah :

Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan

Tidak mempertimbangkan cash flow yang keluar atau masuk setelah payback

period

Tidak memberikan informasi mengenai return suatu proyek dalam persentase.

Metode payback period walaupun memiliki kelemahan tetapi masih dapat

memberikan informasi seberapa lama modal yang di keluarkan akan terikat pada

proyek tersebut, sehingga mampu memberikan informasi tingkat resiko dan likuiditas

proyek tersebut.

d. Definisikan tentang Net Present Value (NPV) ? Bagaimana NPV pada masing-masing

proyek? Apa alasan dibalik metode NPV ? Berdasarkan Nilai NPV, mana proyek

yang diterima jika 2 proyek tersebut independen? Mutually exclusive?

Jawab:

Net present value (NPV) adalah : metode penilaian usulan investasi yang sama

dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa depan yang didiskontokan menggunakan

biaya modal. Metode NPV di pandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek

karena metode ini memfokuskan pada kontribusi proyek terhadap kemakmuran

pemegang saham.

Perhitungan NPV untuk masing-masing proyek :

Page 6: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Proyek L :

Tahun Proyek L

0 (500)

1 50

2 300

3 400

NPV = -$ 500 + (50/(1,1)1) + (300/(1,1)2) + (400/(1,1)3) = -$ 500 + 45 + 248 + 301 = $ 94

Proyek S :

Year Proyek S

0 ($500)

1 350

2 250

3 100

NPV = -$500 + 318 + 207 + 75

= $100

Alasan dibalik metode NPV :

Metode NPV adalah aplikasi analisis biaya keuntungan secara langsung, NPV hanya

mengukur manfaat melalui penjumlahan nilai-nilai yang saat ini dari arus kas

dikurangi biaya. Maka NPV merupakan suatu ukuran kontribusi proyek terhadap

nilai. Jika NPV positif maka proyek bisa diterima, Jika NPV negatif proyek tidak

dapat diterima.

Berdasarkan nilai NPV yang di peroleh dari dua proyek diatas yaitu proyek L dan

proyek S, maka :

Jika kedua proyek bersifat independen, maka kedua proyek bisa diterima dan

bisa dibiayai.

Page 7: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Jika kedua proyek bersifat muatually exclusive, maka proyek S yang diterma

karena mampu memberikan nilai NPV positif yang terbesar.

e. Definisikan Internal rate of return (IRR). Bagaimana IRR dari masing-masing

proyek? Apa alasan di balik metode IRR? Berdasarkan IRR, proyek mana yang akan

diterima jika kedua proyek bersifat independen? mutually exclusive?

Jawab :

IRR atau Internal Rate of Return adalah : tingkat pengembalian yang menyebabkan

NPV proyek sama dengan nol atau tingkat present value cash inflow sama dengan

present value cash outflow.

Alasan dibalik metode IRR adalah : IRR merupakan suatu persentase tingkat

pengembalian proyek berdasarkan pada arus kas yang diperkirakan. Jika IRR

melebihi tingkat pengembalian yang diinginkan, maka proyek bisa diterima, tetapi

sebaliknya apabila IRR kurang dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek

tidak dapat diterima.

IRR untuk proyek L :

Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek L

adalah 18% dan 19%

PV untuk r 18% = $ 501,280559, NPV = 500 – 501,280559 = -1,2805594

PV untuk r 19% = $ 491,232578, NPV = 500 – 491,232578 = 8,76742195

Maka IRRL = 18 + -1,2805594/ (-1,2805594 - 8,76742195) x (19- 18)

= 18 + 0,12744444 x 1

= 18 + 0,00127444 = 18,13%

IRR untuk proyek S :

Berdasarkan teknik coba-coba/ trial and error maka di dapat nilai r untuk proyek S

adalah 23% dan 24%

PV untuk r 23% = $503,5368 , NPV = 500 – 503,5368 = -3,5368

Page 8: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

PV untuk r 24% = $ 497,2978, NPV = 500 – 497,2978 = 2,702158

IRRS = 23 + -3,53679/(-3,53679 - 2,702158) x (24-23)

= 23 + -3,53679/ -6,23895 x (24-23)

= 23 + 0,5668886591 x (1)

= 23 + 0,005668886591 = 23,57%

Berdasarkan IRR pada proyek L dan proyek S maka keputusan yang dapat diambil :

Jika kedua proyek bersifat indpenden, maka kedua proyek tersebut dapat

dibiayai/dipilih karena IRRnya lebih besar dibanding cost of capitalnya

Jika proyek tersebut bersifat mutually exclusive, maka dipilih proyek yang

memiliki IRR paling besar di banding cost of capitalnya, maka yang dipilih adalah

proyek S.

f. Definisikan Profitability Index (PI)? Bagaimana PI pada masing-masing proyek? Apa

alasan dibalik metode PI ? Berdasarkan Nilai PI, mana proyek yang diterima jika 2

proyek tersebut independen? Mutually exclusive?

Jawab :

PI (Profitability Index) adalah : Rasio biaya manfaat dari suatu proyek dimana PI

menghitung rasio dari nilai sekarang arus kas bersih dimasa mendatang dengan arus

kas keluar awalnya.

Perhitungan PI untuk masing-masing proyek

Proyek L :

PI = Penjumlahan nilai arus kas sekarang atau PV cash inflow

Investasi saat ini PV cash outflow

PIL =

50

(1+0,1)1+300

(1+0,1)2+400

(1+0,1 )3

500

(1+0,1)0

Page 9: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

=

501,1

+3001 ,21

+4001 ,331

500=

45 ,455+247 , 934+300 ,526500

=593 ,915500

=1 ,188

Proyek S :

PIS =

350

(1+0,1)1+250

(1+0,1)2+100

(1+0,1 )3

500

(1+0,1)0

=

3501,1

+2501, 21

+1001 , 331

500=

318 , 182+206 ,612+75 , 131500

=599 ,525500

=1 ,120

Berdasarkan nilai PI untuk kedua proyek tersebut, maka :

Jika kedua proyek bersifat individual, maka kedua proyek dapat di terima/

dibiayai karena PI > 1

Jika kedua proyek bersifat mutually exclusive, maka proyek yang diterima adalah

proyek dengan PI lebih besar, maka yang diterima adalah proyek S : PIS > PIL

g. Gambar profil NPV untuk proyek L dan proyek S. Kapan discount rate dari profile-

profil tersebut bersilang? Lihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual

dan IRR, manakah proyek yang harus diterima jika kedua proyek independen dan

mutually exclusive? Jelaskan! Jawaban anda berlaku untuk semua discount rate

kurang dari 23,6%.

Jawab:

Proye

k

L

Proye

k

S k PV L NPV L PV S NPV S

-500 -500 0%

Rp750,0

0

Rp250,0

0

Rp700,0

0

Rp200,0

0

50 350 5% Rp665,2 Rp165,2 Rp646,4 Rp146,4

Page 10: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

6 6 7 7

300 250 10%

Rp593,9

1 Rp93,91

Rp599,9

2 Rp99,92

400 100 15%

Rp533,3

3 Rp33,33

Rp559,1

4 Rp59,14

18% Rp0,00

20%

Rp481,4

8

(Rp18,5

2)

Rp523,1

5 Rp23,15

24% Rp0,00

25%

Rp436,8

0

(Rp63,2

0)

Rp491,2

0

(Rp8,80

)

0% 5% 10% 15% 20% 25%

(Rp100.00)

(Rp50.00)

Rp0.00

Rp50.00

Rp100.00

Rp150.00

Rp200.00

Rp250.00

Rp300.00

Profil NPV

NPV LNPV S

NPV

Untuk Crosser Rate di peroleh sbb :

Year Proyek L Proyek S Selisih

0 (500) (500) 0

1 50 350 -300

2 300 250 50

3 400 100 300

Page 11: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

IRR untuk arus kas selisih :

0=0+ −300

(1+r )1+50

(1+r )2+300

(1+r )3

Dari perhitungan trial and error di dapat tingkat bunga adalah 9% dan 8%

= 8 +

3,2388355 3,2388355+1,4903141

x (9−8 )

= 8 + 0,6848663658 x 1

= 8 + 0,685 = 8,68%

Dengan melihat grafik profil NPV tanpa mengacu pada NPV aktual ataupun IRR maka dapat

dilihat IRRS nilainya tetap dan S memiliki nilai IRR yang lebih tinggi tanpa melihat tingkat

biaya modalnya. Namun NPV akan bervariasi tergantung pada tingkat biaya modal dan

proyek dengan NPV yang lebih tinggi bergantung pada biaya modal aktualnya. Lebih spesifik

lagi L akan memiliki nilai NPV yang lebih tinggi jika biaya modalnya dibawah 8,68%, tapi S

akan memiliki nilai NPV yang tinggi jika biaya modalnya diatas 8,68% yang akan di terima

jika :

Jika proyek bersifat independen, dilihat biaya modal dari kedua proyek tersebut. Jika

biaya modal lebih kecil dari IRRnya, maka kedua proyek memiliki NPV lebih besar

dan bisa di terima. Tetapi sebaliknya apabila biaya modal kedua proyek lebih kecil

dari IRR maka kedua proyek akan di tolak.

Jika proyek bersifat mutually exclusive maka tingkat bunga di bawah titik persilangan

atau di bawah 8,68% maka yang akan diterima adalah proyek Lm tapi jika tingkat

bunga berada diatas titik persilangan (diatas 8,68%) maka yang diterima adalah

proyek S, karena provil NPV nya berada diatas provil NPV L

IRR = Bunga rendah +

NPV pada bunga rendah____________________ x (bunga tinggi-bunga rendah)

NPV pada bunga rendah – NPV pada bunga tinggi

Page 12: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

0% 5% 10% 15% 20% 25%

(Rp100.00)

(Rp50.00)

Rp0.00

Rp50.00

Rp100.00

Rp150.00

Rp200.00

Rp250.00

Rp300.00

Profil NPV

NPV LNPV S

NPV

h. Apakah yang menjadi dasar penyebab konflik antara NPV dan IRR? Di bawah

kondisi yang bagaimana dapat terjadi konlik? Mana metode yang paling baik?

Jelaskan!

Jawab :

Yang menyebabkan konflik antara NPV dan IRR adalah metode NPV secara implisit

mengasumsikan bahwa arus kas proyek di investasikan kembali pada tingkat bunga

sebesar biaya modal proyek. Sedangkan IRR secara implisit mengasumsikan bahwa

arus kas proyek diinvestasikan kembali pada tingkat bunga sebesar IRR proyek.

Kondisi yang mengakibatkan konflik terhadap kedua metode, apabila ada dua proyek

yang bersifat mutualy exclusive. Apabila tingkat biaya modal lebih rendah dari

tingkat persilangan kedua proyek tersebut maka kedua metode akan mengalami

konflik, dimana NPV lebih memilih proyek yang memberikan NPV yang lebih tinggi,

tetapi IRR memilih tingkat pengembalian internal yang lebih besar (IRR yang lebih

besar).

Ada 2 kondisi dasar yang menyebabkan NPV bertentangan dengan IRR :

1. Terdapat perbedaan waktu dimana sebagian besar arus kas dari satu proyek yang

diterima lebih awal sementara sebagian arus kas dari proyek yang lain di terima

belakangan.

IRRS

IRRL

Tingkat persilangan

Tingkat IRR 8,68%

Page 13: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

2. Terdapat perbedaan ukuran atau skala proyek dimana jumlah yang dinvestasikan

kedalam satu proyek lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Metode yang dinilai lebih baik jika terjadi konflik adalah metode NPV, karena

metode NPV memberikan penilaian tentang opportunity cost dari arus kas suatu

proyek. Dengan NPV arus kas penerimaan suatu proyek di diskontokan dengan

opportunity costnya. Opportunity cost pada NPV adalah sama dengan tingkat

keuntungan yang disyaratkan investor pada proyek atau sebesar biaya modal

proyek. Asumsi reinvestasi sebesar biaya modal lebih dapat di terima karena lebih

mendekati pada kenyataan.

i. Definisikan tentang MIRR? Hitung MIRR untuk proyek L dan S! Apa keuntungan

dan kerugian dari MIRR vis-a-vis dengan regular IRR ? Apa kekurangan dan

kelebihan MIRR vis-a-vis dengan NPV?

Jawab :

MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value biaya = present

value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari arus kas masuk

yang digandakan dengan biaya modal.

Perhitungan MIRR :

Proyek L

Tahun Proyek L

0 (500)

1 50

2 300

3 400

Biaya modal proyek : 10 %

PV biaya =

Nilai ter min al

(1+MIRR )n=∑t=0

n

CIF t(1+k )n−1

(1+MIRR )n

Page 14: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Nilai awal = $ 500

Nilai terminal = $ 50(1,10)2 + $ 300(1,10)1 + $ 400(1,10)0

= $790,5

MIRR :

$500 =

$ 790 ,5

(1+MIRR )3

$500 (1+MIRR)3 = $790,5

(1+MIRR)3 = $790,5/$500

(1+MIRR)3 = 1,581

1+MIRR = 3√1 ,581

1+MIRR = 1,165

MIRRL = 1,165 – 1 = 0,165 = 16,5%

MIRR S :

Nilai awal = $ 500

Nilai Terminal = 350(1,10)2 + 250(1,10)1+ 100(1,10)0

= $798,5

(1+MIRR)3 = 798,5/500

(1+MIRR)3 = 1,597

1+MIRR = 3√1 ,597

1 + MIRR = 1,169 = MIRR = 0,169 = 16,9%

MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR mengasumsikan arus kas

dari proyek di investasikan kembali (digandakan) dengan menggunakan biaya modal.

Page 15: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Selain itu MIRR juga dapat menghindari masalah multiple IRR yang terjadi pada metode

IRR.

MIRR jika dibandingkan dengan NPV memiliki kesamaan hasil keputusan jika kedua

proyek memiliki skala yang sama dan usia proyek yang sama, tetapi jika kedua proyek

bersifat mutually exclusive yang memiliki perbedaan ukuran dan jangka waktu, maka

penilaian NPV untuk pengambilan keputusan proyek yang akan diambil lebih tepat,

karena NPV akan mengarahkan kepada pilihan yang akan memaksimalkan nilai dalam

hal ini berapa besar tambahan nilai yang diberikan dari masing-masing proyek kepada

perusahaan.

j. Sebagai proyek terpisah (proyek P). Fast Food sedang mempertimbangkan

mensponsori sebuah paviliun di pekan raya dunia yang akan datang. Paviliun akan

menelan biaya $ 1,6 juta, dan diharapkan akan menghasilkan $ 10 juta dari arus kas

masuk tambahan selama satu tahun operasi. Namun, kemudian akan mengambil satu

tahun lagi, dan mengeluarkan $ 10 juta sebagai biaya, untuk menghancurkan situs

tersebut dan mengembalikannya ke kondisi aslinya. Dengan demikian, diharapkan

proyek arus kas bersih P terlihat seperti ini (dalam juta dolar)

Year Cash Flow

0 ($1,6)

1 10

2 (10)

Proyek ini di estimasi menjadi beberapa resiko, dan karena itu biaya modalnya adalah

10%. Bagaimana NPV proyek P ini? IRR dan MIRR nya? Gambar profile NPV proyek P

ini! Apakah proyek P memiliki cash flow yang normal atau tidak? Apakah proyek ini

layak untuk diterima?

Jawab :

NPV proyek P :

NPV =∑t=0

n CF t

(1+k )t

Page 16: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

NPV =

−1,6

(1 ,10 )0+10

(1 ,10 )1+ −10

(1 ,10 )2=−1 . 6+9 , 091+−8 , 264=−0 , 7735

Proyek P memiliki cash flow yang tidak normal karena di akhir periode proyek ini

memiliki kas keluar.

8-10

Diketahui : Perusahaan Western Carolina Furniture ingin menambah lini baru untuk

produk mixnya. Jalur produksi akan dibangun di ruang yang tidak terpakai di pabrik utama

barat carolina. Harga mesin sesuai faktur akan menjadi sekitar $ 500.000, tambahan lain $

20,000 untuk biaya pengiriman akan diperlukan, dan akan ada biaya tambahan $ 30.000

untuk menginstal peralatan di pabrik barat Carolina. Selanjutnya, persediaan perusahaan

harus ditingkatkan dengan $10,000 untuk menangani lini baru. Mesin ini memiliki umur

ekonomis 4 tahun dan Western Caroline telah memperoleh keputusan pajak khusus yang

menempatkan peralatan di kelas MACRS 3-tahun. Mesin ini diharapkan memiliki nilai

sisa sebesar $ 100,000 setelah 4 tahun penggunaan.

Lini baru akan menghasilkan $ 500,000 dalam pendapatan tambahan di setiap 4 tahun

yang akan datang. 60 persen dari pendapatan akan diperlukan untuk menutupi biaya tunai

operasi. Tarif pajak perusahaan adalah 40 persen dan secara keseluruhan biaya modal rata-

rata tertimbang adalah 10 persen

a) (1). Membangun laporan peningkatan arus kas operasional selama empat tahun

proyek beroperasi.

(2). Apakah laporan kas flow anda memasukkan beberapa aliran finansial seperti

biaya bunga atau dividend? Kenapa?

Jawab :

1). Incremental statement operational Western Carolina Furniture

Pendapatan tambahan : $500.000

Biaya operasi tunai : ($300.000)

Depresiasi : ($112.500)

EBIT : $87.500

Pajak (40%) : ($35.000)

EAT $52.500

Page 17: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Operating Cash Flow : EAT + Depresiasi = $52.500 + $112.500 = $165.000

Note : Depresiasi with straigh line methode

2.) Laporan aliran kas (cash flow) seharusnya tidak memasukkan biaya bunga ataupun

deviden karena biaya bunga sudah diperhitungkan dalam biaya modal (WACC) yaitu

sebagai biaya hutang. Jika kita juga memperhitungkan biaya bunga dalam menghitung

arus kas akan terjadi perhitungan ganda (double counting). Oleh karena itu dalam

memperkirakan arus kas operasi suatu proyek, kita dapat menganggap seolah-olah proyek

tersebut dibiayai dengan 100% modal sendiri.

b). Pertambahan aliran kas dapat juga diestimasi sebagai penerimaan setelah pajak

ditambah dengan tabungan pajak penyusutan. Gunakan pendekatan ini untuk mencari

aliran kas operasi tahun pertama proyek.

Estimasi persyaratan investasi :

Harga mesin : ($500.000)

Biaya pengiriman : ($20.000)

Biaya penginstalan peralatan di pabrik : ($30.000)

Biaya tambahan persediaan : ($10.000)

Total investasi ($560.000)

Skedul Penyusutan :

Biaya peralatan = $550.000; MACRS kelas 3 tahun

_______________Tahun______________________

1 2 3 4

Tingkat penyusutan MACRS 33% 45% 15% 7%

Beban penyusutan peralatan $181.500 $247.500 $82.500 $38.500

Arus kas akhir :

Nilai sisa $100.000

Page 18: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Pajak atas nilai sisa ($40.000)

Pemulihan modal kerja operasi bersih $10.000

Arus kas terminasi $70.000

Arus Kas Operasi Bersih :

Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Pendapatan $500.000 $500.000 $500.000 $500.000

Biaya tetap (60%x$500.000) $300.000 $300.000 $300.000 $300.000

Penyusutan $181.500 $247.500 $82.500 $38.500

EBIT $18.500 ($47.500) $117.500 $161.500

Pajak (40%) $7.400 ($19.000) $47.000 $64.600

NOPAT $11.100 ($28.500) $70.500 $96.900

Ditambahkan kembali: $181.500 $247.500 $82.500 $38.500penyusutan

Arus kas operasi $192.600 $219.000 $153.000 $135.400

Arus kas proyek :

0 1 2 3 4

Arus kas operasi ($560.000) $192.600 $219.000 $153.000 $135.400

Arus kas akhir _ - _ - __ - _ _____ $70.000

Arus kas proyek ($560.000) $192.600 $ 219.000 $153.000 $205.400

c). 1). Anggap bahwa perusahaan telah mengeluarkan $100.000 pada tahun yang lalu untuk

merehabilitasi/memperbaiki bagian lini produksi. Haruskah biaya ini dimasukkan ke

dalam analisis? Jelaskan! Apakah tidak merubah aliran biaya operasi yang

dikembangkan pada bagian a.

Page 19: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

2). Diasumsikan bahwa ruang yang tidak terpakai dapat di leasing ke perusahaan lain

sebesar $25.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam analisis? Jika demikian,

bagaima?

3). Akhirnya, diasumsikan bahwa lini produk baru diharapkan menurunkan penjualan lini

lain perusahaan sebesar $50.000 pertahun. Haruskah ini dimasukkan kedalam

analisis? Jika iya, bagaimana?

Jawab :

1) Biaya yang dikeluarkan perusahaan pada masa lalu sebelum proyek berjalan, tidak

dimasukkan kedalam analisis karena perusahaan tidak dapat memperoleh kembali

biaya yang sudah dikeluarkan tersebut, dan biaya tersebut merupakan biaya yang

tidak bersifat incremental (biaya yang tidak berubah walaupun perusahaan jadi

mengambil proyek atau tidak) yang disebut sunk cost.

2) Biaya yang timbul akibat adanya kesempatan lain (opportunity cost) perlu

diperhitungkan dalam analisis karena biaya kesempatan yang timbul jika perusahaan

tidak menggunakan aset yang dimikinya untuk proyek yang di analisis. Biaya

kesempatan ini dapat dimasukkan kedalam arus kas berupa biaya tunai yang akan

mempengaruhi cashflow.

3) Efek dari proyek baru yang akan dijalankan terhadap proyek-proyek yang sudah ada

menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis arus kas suatu proyek, karena akibat

dari memilih suatu proyek yang akan memberikan dampak kanibalisasi bagi lini lain

dalam perusahaan akan menyebabkan arus kas yang hilang dari lini lain perusahaan

sehingga arus kas yang hilang tersebut akan dibebankan pada proyek baru.

d). Apakah yang menjadi investasi awal bersih dari Western Carolina pada proyek ini?

Berdasarkan pada cash flow, berapa nilai NPV,IRR,dan MIRR proyek tersebut? Apakah

indikator-indikator tersebut mengindikasikan bahwa proyek tersebut dapat diterima?

Jawab :

Net investment outlay atau investasi awal adalah arus kas yang terjadi pada waktu

investasi dilakukan t=0. Arus kas ini biasanya terdiri dari harga beli suatu aktiva ditambah

biaya transportasi dan pemasangan, perubahan pada net working capital dan lain-lain. Net

investment outlay merupakan bentuk pengeluaran investasi perusahaan.

Pada perusahaan Western Carolina yang menjadi net investment outlaynya adalah :

Page 20: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Harga mesin sebesar $500.000, Biaya pengiriman sebesar $20.000, Biaya penginstalan

peralatan di pabrik sebesar $30.000, Biaya tambahan persediaan sebesar $10.000.

Berdasarkan cash flow estimasi proyek, nilai NPV, IRR dan MIRR adalah sebagai

berikut :

Western Carolina Furniture

Year CF

0 ($560.000)

1 $192.600

2 $ 219.000

3 $153.000

4 $205.400

NPV =∑t=0

n CF t

(1+k )t

=−560 . 000

(1+0,1)0+192 . 600

(1+0,1)1+219 .000

(1+0,1)2+153 . 000

(1+0,1 )3+205 . 400

(1+0,1)4

= - 560.000 + 175.091+ 180.992 + 114.951 + 140.291

= $51.325

IRR

NPV= 0 , dengan metode trial and error di dapat tingkat bunga 15 % dan 14%

Year CF DF 14% DF 15%

0 ($560.000) -560.000 -560.000

1 $192.600 168.947 167.478

2 $ 219.000 168.513 165.595

3 $153.000 103.271 100.600

4 $205.400 121.613 117.438

NPV 2.344 -8.889

Page 21: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

IRR = 14 + 2344/(2344-(-8889)) x (15-14) = 14 + 2344/11233 = 14 + 0,2086708804

= 14,21%

MIRR :

PV Biaya =

∑t=0

n

CIF t (1+k )n−1

(1+MIRR )n

560.000 =

192 .600 (1,1 )3+219 .000(1,1 )2+153 .000 (1,1)1+205 . 400(1,1 )0

(1+MIRR )4

560.000 = 256350,6 +264990 + 168300 + 205400/ (1+MIRR)4

560.000 = 895040,6 / (1+MIRR)4

(1+MIRR)4 = 895040,6/560.000

(1+MIRR)4 = 1,598286786

(1+MIRR) = 4√1 ,598286786

(1+MIRR) = 1,124381463

MIRR = 1,124381463 – 1

MIRR = 0,124381463 = 12,44%

Berdasarkan indikator-indikator penilai investasi yaitu NPV, IRR dan MIRR, maka

proyek yang direncanakan oleh Western Carolina Furniture layak untuk di biayai karena NPV

bernilai positif, IRR dan MIRR nilainya melebihi WACC yaitu 11.92% dan 11,14%.

e). Asumsikan bahwa proyek yang akan dijalankan merupakan proyek pengganti dari pada

proyek baru, atau proyek perluasan. Gambarkan bagaimana analisis akan berbeda untuk

proyek pengganti.

Jawab :

Page 22: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Analisis terhadap proyek replacement atau pengganti pada umumnya berfokus kepada

penghematan biaya. Analisis proyek seperti ini (proyek pengganti) lebih rumit karena

hampir seluruh arus kas merupakan arus kas tambahan, yang dihitung dengan mengurangi

angka biaya baru dari angka biaya lama. Selisihnya itulah yang merupakan penghematan.

Karena itu dalam proyek replacement prinsip incremental sangat diutamakan. Komponen-

komponen yang perlu diperhatikan dalam analisis proyek replacement adalah :

1. Kas yang diterima dari penjualan perlengkapan lama yang akan di ganti

merupakan arus kas masuk bagi proyek pengganti

2. Jika perlengkapan lama dijual dibawah nilai buku, maka akan ada penghematan

pajak. Jika dijual diatas nilai buku maka ada pajak untuk keuntungan (selisih

harga jual dengan nilai buku).

f). Jelaskan apa yang dimaksud dengan estimasi arus kas bias? Apa yang menjadi langkah

bagi manajer Western Carolina agar dapat mengeluarkan insentif untuk bias ini dalam

proses pengambilan keputusan?

Jawab :

Estimasi arus kas bias adalah kondisi dimana manajer cenderung terlalu optimistik,

pendapatan cenderung overstated dan biaya cenderung understated. Yang harus dilakukan

oleh manager Western Carolina furniture agar tidak melakukan estimasi arus kas bias

adalah dengan meperhatikan dan mengidentifikasi arus kas yang relevan dalam sebuah

proyek, memperhitungkan resiko yang juga ada dalam estimasi arus kas proyek, merubah

pandangan manager dari yang terlalu optimistik kapada pandangan yang real dan relevan.

g). Apakah anda berfikir bahwa proyek tersebut dianggap memiliki indikasi nilai strategis

naik atau turun berdasarkan nilai NPV? Jika demikian, bagaimana cara menghandlenya?

Jawab :

Jika di lihat dari nilai NPV proyek ini memiliki indikasi nilai strategis naik/incremental.

Jika ingin menambah keuntungan maka perusahaan dapat mengambil proyek ini.

h). Asumsikan bahwa inflasi yang diharapkan sebesar 5% selama empat tahun kedepan.

Apakah estimasi cash flow Western Carolina real atau nominal? Apakah cash flow yang

dinyatakan pada waktu 0 dollar atau memiliki kas flow yang telah meningkat ke account

untuk tingkat inflasi yang diharapkan? Akankah terlihat bahwa 10 persen cost of capital

Page 23: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

real atau nominal? Apakah terlihat current NPV bias karena efek inflasi? Jika demikian

apa saran dan arahan untuk menghilangkan bias?

Jawab :

Jika diasumsikan adanya inflasi, maka estimasi cash flow dari Western Carolina adalah

estimasi nominal, karena dengan perhitungan arus kas dengan memasukkan inflasi maka

biaya modal yang digunakan adalah biaya modal yang memiliki premi untuk inflasi seperti

contohnya WACC karena WACC dihitung dengan pendekatan harga pasar yang pasti

memperhitungkan inflasi.

i). Untuk analisis yang tidak berhubungan. Ada 2 proyek yang bersifat mutually exclusive,

yaitu :

Year Expected net cash flow

Project S Project L

0 ($50.000) ($50.000)

1 30.000 16.750

2 30.000 16.750

3 - 16.750

4 - 16.750

Proyek-proyek tersebut menyediakan layanan yang penting, dan karenanya salah satu dari

proyek-proyek tersebut yang akan di harapkan di ulang pada masa mendatang. Kedua

proyek tersebut meiliki cost of capital 10%.

1). Hitung NPV masing-masing tanpa pengulangan

2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV. Proyek

mana yang akan dipilih?

3). Analisis pengulangan menggunakan pendekatan aquity annual anuity.

4). Saat ini diasumsikan bahwa biaya pengulangan proyek S dalam 2 tahun meningkat

menjadi 52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana analisis dapat dilakukan dan

proyek mana yang akan dipilih?

Jawab :

1). NPV masing-masing proyek adalah :

Page 24: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Proyek S : NPV = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + 30.000/(1,1)2

= -50.000 + 27.273 + 24.793 = 2066

Proyek L : NPV = -50.000/(1,1)0 + 16750/(1,1)1 + 16750/(1,1)2 + 16750/(1,1)3 +

16750/(1,1)4

= -50.000 + 15227 + 13843 + 12585 + 11440 = 3095

2). Jika ada pendekatan rantai penggantian untuk menentukan perluasan NPV maka

proyek yang akan dipilih adalah :

1. Dengan Metode Replacement Chain Approach :

Year Expected net cash flowProject S Project L

0 ($50.000) ($50.000)

1 30.000 16.750

2 30.000+ ($50.000)=(20.000) 16.750

3 30.000 16.750

4 30.000 16.750

NPV proyek S = -50.000/(1,1)0 + 30.000/(1,1)1 + -20.000/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 +

30.000/(1,1)4 = -50.000 + 27273 + (16529) + 22539 + 20490 = 3774

Dengan metode replacement chain approach, maka proyek yang akan dipilih adalah proyek S

dengan nilai NPV lebih besar dari proyek L

3). Ulangi analisis dengan menggunakan metode equivalent annual annuity approach

Jawab :

NPV S = 2066, NPV L = 3095

Mencari nilai EAA : Proyek S

0 1 2

Page 25: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

PV 1

PV2

2066 = NPV S

Hitung PV dari NPV 2066.....?

PVA = PMT (PVIFA, k, n)

2066 = PMT (PVIFA, 10%, 2)

PMT = EAA = 2066/1,7355 = 1190

Mencari EAA Proyek L :

0 1 2 3 4

PV1

PV2

PV3

PV4

3095

PVA = PMT (PVIFA, 10%, 4)

3099 = PMT (3,1699)

PMT = EAA = 3099/3,1699 = 978

Karena EAA proyek S lebih besar dari EAA proyek L, maka proyek S yang lebih baik.

Page 26: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

4). Diasumsikan bahwa biaya proyek replikasi untuk proyek S dalam 2 tahun akan

meningkat menjadi $52.500 karena tekanan inflasi. Bagaimana menganalisisnya dan

proyek mana yang akan di pilih ?

Jawab :

Biaya proyek meningkat menjadi $52.500

0 1 2 3 4

-50.000 30.000 30.000 30.000 30.000

-52.500 -22.500

NPV S dengan inflasi = -50.000 + 30.000/(1,1)1 + -22.500/(1,1)2 + 30.000/(1,1)3 + 30.000

(1,1)4 = -50.000 + 27273 + -18595 + 22539 + 20490 = 1707

NPV proyek S setelah di tambah inflasi nilainya lebih kecil di banding proyek L, sehingga

proyek L dinilai lebih baik.

j). Western Carolina juga mempertimbangkan proyek yang lain yang memiiliki waktu proyek

selama 3 tahun yaitu berupa mesin yang mesin tersebut akan total tidak dapat di pakai lagi

setelah 3 tahun. Tetapi , jika proyek tersebut di hentikan sebelum akhir 3 tahun, mesin

tersebut akankah memiliki nilai sisa yang positif (atau nilai yang di hentikan). Berikut

adalah estimasi cash flow proyek :

Year Initial investment and

operating cash flow

End of year salvage value if

abondened

0 ($5.000) $5.000

1 2100 3100

2 2000 2000

3 1750 0

Gunakan 10 % cost of capital. Bagaimana NPV proyek tersebut jika beroperasi penuh selama

3 tahun? Apakah NPV akan berubah jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada

akhir tahun ke 2? Atau akhir tahun ke 1? Berapa economic life optimal dari proyek tersebut?

Page 27: Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem

Jawab :

NPV proyek jika di lakukan penuh selama 3 tahun = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 +

1750 (1,1)3 = -5000 + 1909 + 1653 + 1315 = -123

Jika proyek di jalankan sampai akhir tahun ke 3 NPV yang diperoleh adalah negatif sehingga

proyek akan di tolak.

Tapi jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun ke 2 maka NPV nya

adalah :

NPV = -5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)2 + 2000/(1,1)2 = -5000 + 1909 + 1653 + 1653= 215,

NPV bernilai positif, sehingga proyek ini masih bisa diterima dengan mengoperasikannya

hanya selama 2 tahun, kemudian di jual kembali.

Jika perusahaan berencana menghentikan proyek pada akhir tahun 1 maka NPV nya adalah :

NPV = - 5000 + 2100/(1,1)1 + 2000/(1,1)1 = -5000 + 1909 + 1818 = -1273, maka

meninggalkan proyek pada akhir tahun 1 masih tidak menguntungkan karena penerimaan PV

pada tahun 2 dan ke tiga lebih besar.