Tugas Mata Blok 29 Fifi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ringkasan tentang tugas mata blok 29. eye emergency

Citation preview

Glaucoma AkutRiwayat klinis:Penglihatan kabur mendadak, nyeri hebat disekitar mata atau belakang kepala, mual dan muntah, melihat halo (pelangi disekitar objek yang dilihat), fotofobia, mata merah

Pemeriksaan mata:PEMERIKSAAN FISIKo Visus sangat menuruno TIO meninggio Mata meraho Kornea suram/keruho Injeksi siliaro Bilik mata depan dangkalo Rincian iris tidak tampako Pupil sedikit melebar, kurang/tidak bereaksi terhadap sinaro Diskus optikus terlihat merah dan bengkako Pada perabaan mata teras keras seperti kelereng

PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Tonometri. Alat ini berguna untuk menilai tekanan intraokular. Tekanan bola mata normal berkisar antara 15-21 mmHg.2. Gonioskopi. Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.3. Penilaian diskus optikus. Dengan menggunakan opthalmoskop kita bisa mengukur CDR. CDR yang melebihi 0,5 menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.4. Pemeriksaan lapang pandang. Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis dan menindaklanjuti pasien glaukoma. Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan merusakan papil saraf optikus.DiagnosisGlaucoma adalah suatu penyakit dimana gambaran klinik yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokular yang disertai dengan pengecilan lapang pandang.Glaucoma akut merupakan salah satu glaukoma sudut tertutup primer dan biasanya terjadi mendadak.

DIAGNOSIS BANDING:KERATITISULKUS KORNEAUVEITIS

Terapi:1. obat-obatan (pengobatan darurat dan jangka pendek) Miotik: untuk melepaskan iris dari jaringan trabekulum sehingga sudut mata bilik depan akan terbuka pilocarpin 2%, tetes mata setiap menit 1 tetes selama 5 menit, lalu disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam

Carbonic Anhidrase Inhibitor: untuk menurunkan pembentukan aquous humor asetazolamid, 250 mg per tablet, 2 tablet sekaligus, disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam obat hiperosmotik: untuk meningkatkan daya osmotik plasma larutan gliserin 50 % secara oral, dosis 1-1,5 gram/ kgBB (0.7-1,5 cc/kgBB atau 1 cc /kgBB), diminum sekaligus mannitol 20 %,per infus 60 tetes per menit morfin: untuk mengurangi sakit dan mengecilkan pupil disuntikan 10-15 mg

Ulkus korneaRiwayat klinisGejala klinis pada pasien dengan ulkus kornea sangat bervariasi, tergantung dari penyebab dari ulkus itu sendiri.

mata nyeri, kemerahan, penglihatan kabur, silau jika melihat cahaya, kelopak terasa berat, riwayat trauma, kemasukan benda asing, pemakaian lensa kontak, adanya penyakit vaskulitis atau autoimun, dan penggunaan kortikosteroid jangka panjang.Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti :Ketajaman penglihatanTes refraksiTes air mataPemeriksaanslit-lampKeratometri (pengukuran kornea)Respon reflek pupilPewarnaan kornea dengan zatfluoresensi.Goresan ulkus untuk analisa atau kultur (pulasan gram, giemsa atau KOH)

Pemeriksaan fisis- Visus Didapatkan adanya penurunan visus pada mata yang mengalami infeksi oleh karena adanya defek pada kornea sehingga menghalangi refleksi cahaya yang masuk ke dalam media refrakta.- Slit lampSeringkali iris, pupil, dan lensa sulit dinilai oleh karena adanya kekeruhan pada kornea.Hiperemis didapatkan oleh karena adanya injeksi konjungtiva ataupun perikornea.

Pemeriksaan penunjang- Tes fluoreseinPada ulkus kornea, didapatkan hilangnya sebagian permukaan kornea. Untuk melihat adanya daerah yang defek pada kornea. (warna hijau menunjukkan daerah yang defek pada kornea, sedangkan warna biru menunjukkan daerah yang intak).- Pewarnaan gram dan KOHUntuk menentukan mikroorganisme penyebab ulkus, oleh jamur.- KulturKadangkala dibutuhkan untuk mengisolasi organisme kausatif pada beberapa kasus.

diagnosis : ulkus korneaUlkus korneamerupakanhilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma.Diagnosis banding: Terapi:Irigasi RL Povidon iodine 0,5% 2x1Vitamin C tablet 2x500 mgAsam mefenamat 3x500mgSulfas atropin 1% 2x gtt I OSCen fresh ED gtt 1/jam OSGentamisin ED gtt 1/jam OS

EndoftalmitisRiwayat klinis:Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa:- nyeri mata- kemerahan pada sklera- fotofobia (peka terhadap cahaya)- gangguan penglihatan.Tanda seringkali muncul: Kelopak merah, bengkak, dan sukar dibuka, kornea keruh, bilik mata keruh.

a. Subjekif Secara umum, gejala subjektif dari endoftalmitis adalah1,3,4: Fotofobia Nyeri pada bola mata Penurunan tajam penglihatan Nyeri kepala Mata terasa bengkak Kelopak mata bengkak, merah, kadang sulit untuk dibuka

Pemeriksaan mata:

b. Objektif Kelainan fisik yang ditemukan berhubungan dengan struktur bola mata yang terkena dan derajat infeksi/peradangan2. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan luar, slit lamp dan funduskopi kelainan fisik yang dapat ditemukan dapat berupa3: Udem Palpebra Superior Injeksi Konjungtiva Hipopion Udem Kornea Vitritis Discharge Purulen Kemosis

A. PEMERIKSAAN PENUNJANGMetode kultur merupakan langkah yang sangat diperlukan karena bersifat spesifik untuk mendeteksi mikroorganisme penyebab. Teknik kultur memerlukan waktu 48 jam 14 hari. Bahan-bahan yang dikultur diambil dari:

Cairan dari COA dan corpus vitreous Pada endoftalmitis, biasanya terjadi kekeruhan pada corpus viterous. Oleh sebab itu, bila dengan pemeriksaan oftalmoskop, fundus tidak terlihat, maka dapat dilakukan pemeriksaan USG mata. Pemeriksaan daerah lengkap, LED, kadar nitrogen, urea darah, kreatinin. Foto rontgen thoraks USG jantung Kultur darah, urin, LCS, sputum, tinja

DIAGNOSISEndoftalmitis merupakan suatu kondisi peradangan mata yang berat dapat berakibat hilangnya penglihatan ataupun dapat berdampak hilangnya fungsi estetik mata. Hal ini dapat terjadi akibat respon mediasi system imun terhadap antigen (sterile endophthalmitis) ataupun akibat dari suatu infeksi bakteri atau jamur atau keduanya.

DIAGNOSIS BANDINGToxic anterior segment syndrome (TASS)Keratitis

TerapiAntibiotik :Intravitreal antibiotik : Vancomicin 1 mg dalam 0,1 ml + ceftazidine 2,25 mg dalam 0,1 mlAntibiotik topikal : vancomicin (50 mg/ml) atau cefazolin (50 mg/ml)Antibiotik sistemik : ciprofloxacin intravena 200 mg BD selama 2-3 hari, diikuti 500 mg oral BD selama 6-7 hariAnti fungal :Ketokonazole, fluconazole, itraconazole

Terapi steroid: dexamethasone intravitreal 0,4 mg dalam 0,1 mlTerapi suportif: Siklopegik, disarankan tetes mata atropin 1% atau hematropine 2% 2-3 hari sekali

TRAUMA TEMBUS BOLA MATARiwayat klinis:Nyeri, tajam penglihatan berkurang,

Pemeriksaan mata:

Diagnosis:Salah satu bentuk dari trauma mata adalah trauma tembus.

Diagnosis banding:

Terapi:pemberian antibiotik topikal (ciprofloxacin 2x500 mg)dan mata tutup dan segera dikirim pada dokter mata untuk dilakukan pembedahan.Pasien juga diberi anti tetanus profilaktik, analgetik, dan kalau perlu penenang.

Pemeriksaan mata:1. Nyeri dapat tersama oleh trauma lain dan dapat tidak berat pada awalnya pada trauma tajam baik dengan tanpa dengan benda asing2.Tajam penglihatan biasaanya berkurang jauh3.Diplopia akibat terjepitnya otot ektraokulasi, akibat trauma sarap kranial

a.Tajam penglihatan yang menurunb.Tekanan bola mata rendahc.Bilik mata dangkald.Bentuk dan letak pupil berubahe.Terlihatnya ada ruptur pada korneaatau skleraf.Terdapat jaringan yang proplaps seperti cairan mata, iris, lensa, badan kaca, atau retina.g.Konjungtiva kemotis.

Pemeriksaan Penunjang1.Pemeriksaan laboratoriuma.Pemeriksaan koagulasi dan darah perifer lengkap di lakukan pada pasien yang memiliki kelainan perdarahanb.Pemeriksaan laboratorium di indikasikan untuk kasus dengan trauma yang koeksis dan gangguan medikal lain2.CT-Scana.CT-Scan adalah pemeriksaan penunjang yang paling sensitif untuk mendeteksi ruptur bola mata, kerusakan sarap optik , mendeteksi benda asing dan memberi gambaran bola mata dan orbit.b.Kurang dapat mendeteksi adanya benda asing non logam.3.Foto rontgena.Foto polos tiga posisi water, caldwell dan lateral lebih bermanfaat untuk mengetahui kondisi tulang dan sinus dari pada keadaan bola mata4.MRIa.MRI berguna untuk mendeteksi kerusakan jaringan lunakb.MRI juga berguna untuk mendeteksi benda asing non logamc.MRI dikontraindikasikan bagi kecurigaan benda asing logam.5.Ultrasonograsia.Ultrasonograsi memiliki resiko untuk memberikan tekanan pada bola mata apabila terjadi trauma tembus bola matab.Dapat berguna untuk menentukan lokasi rupture dan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya benda asing.6.Pengukuran tekanan IOL dengan tonography:mengkaji nilai normal tekanan bola mata (normal 12-25 mmHg).7.Kartu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami penurunan akibat dari kerusakan kornea, vitreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk retina.8.Luas lapang pandang: mengalami penurunan akibat dari tumor/ massa, trauma, arteri cerebral yang patologis atau karena adanya kerusakan jaringan pembuluh darah akibat trauma.

TRAUMA KIMIA (ASAM DAN BASA)Riwayat klinis:

Pemeriksaan mata:

Diagnosis:

Diagnosis banding:

Terapi:

1. Trauma AsamBila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan bahan protein permukaan. Biasanya akan terjadi kerusakan pada bagian superfisisal saja, tetapi bahan asam kuat dapat bereaksi yang mengakibatkan trauma menjadi lebih dalam.Gambaran klinisPasien akan merasakan mata terasa pedih, seperti kering, seperti ada pasir dan ketajaman mata biasanya menurun.PenatalaksanaanPengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secara perlahan-lahan dan selama mungkin dengan air bersih atau garam fisiologik minimal selama 15 menit.Antibiotika topikal untuk mencegah infeksiSikloplegik bila terjadi ulkus kornea atau kerusakan lebih dalam.EDTA bisa diberikan satu minggu post trauma.

2. Trauma BasaTrauma basa pada mata akan memberikan reaksi yang gawat pada mata. Alkali dengan mudah dan cepat dapat menembus jaringan kornea, bilik mata depan dan bagian retina. Hal ini terjadi akibat terjadinya penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan disertai dangan dehidrasi.

Gambaran klinisPasien akan merasakan mata terasa pedih, seperti kering, seperti ada pasir dan ketajaman mata biasanya menurun. Pengujian dengan kertas lakmus saat pertama kali datang adalah menunjukan suasana alkalis.

PenatalaksanaanTindakan yang dilakukan adalah dengan irigasi dengan garam fisiologik sekitar 60 menit segera setelah trauma.Penderita diberikan sikloplegia, antibiotika, EDTA diberikan segera setelah trauma 1 tetes tiap 5 menit selama 2 jam dengan maksud untuk mengikat sisa basa dan untuk menetralisirkolagenase yang terbentuk pada hari ketujuh post trauma.Diberikan antibiotik lokal untuk mencegah infeksiAnalgetik dan anestesik topikal dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri.

HIFEMARiwayat klinis:

Diagnosis:

Diagnosis banding:

Terapi: Hifema adalah darah di dalam bilik mata depan yang dapat terjadi akibat trauma tumpul sehingga merobek pembuluh darah iris atau badan siliar.Gambaran klinisPasien akan mengeluh sakit disertai dengan epifora dan blefarospasme. Penglihatan pasien akan sangat menurun dan bila pasien duduk hifema akan terlihat terkumpul dibagian bawah bilik mata depan dan dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan. Zat besi di dalam bola ata dapat menimbulkan siderosis bulbi yang bila didiamkan ftisis bulbi dan kebutaan.

PenatalaksanaanPenanganan awal pada pasien hifema yaiu dengan merawat pasien dengan tidur di tempat tidur yang ditinggikan 30 derajat pada kepala, diberi koagulansia dan mata ditutup. Pada pasien yang gelisah dapat diberikan obat penenang. Bila terjadi glaukoma dapat diberikan Asetazolamida.Parasentesis atau pengeluaran darah dari bilik mata depan dilakukan pada pasien dengan hifema bila terlihat tanda-tanda imbibisi kornea, glaukoma skunder, hifema penuh dan berwarna hitam atau setelah 5 hari tidak terliaht tanda-tanda hifema berkurang.

KORPUS ALLIENUM KORNEARiwayat klinis:Ada riwayat riwayat trauma pada mataKeluhan :oNyeri saat membuka dan menutup mataoIritasi saat membuka dan menutup mataoMata merah

Pemeriksaan mata:Pemeriksaan fisik:Tajam penglihatan normal atau menurunInjeksi konjungtivaInjeksi silierTampak benda asing pada mataRust ringUdem kornea

Pemeriksaan penunjang:Kultur dan sensitivitas tes digunakan pada kasus dengan infeksi atau ulkusCt Scan, B Scan ultrasound , ultrasound biomicroscopy (UBM) dapat digunakan jika ada kecurigaan benda asing intraokular.Pemeriksaan laboratorium diperlukan jika anda infeksi atau ulkus korneaDiagnosis:Korpus alienum kornea adalah benda asing yang terdapat pada kornea seperti serpihan logam, sepihan kaca, ataupun serpihan benda-benda organik.Diagnosis banding:Corpus alienum palpebra superior

Terapi: Ekstrasi corpus alienum dengan spuit 1 ccMidriatyl eye drop 1 tetesEye patch ~ 6 jamCendo polygran eye drop 6x1 tetes OSNa diklofenak 2x50 mgBecom C 1x1 tab

Ekstraksi dengan jarum + anestesi lokal (panthocain)Salep antibiotikEye patchHindari steroid, gunakananalgetik/anti-inflamasi NSAIDLaserasi kelopak mata,jahit kelopak mata

Benda asing yang terdapat di permukaan kornea dapat dihilangkan dengan berbagai cara seperti menggunakan usapan cotton bud secara halus, menggunakan jarum spuit 1cc, atau menggunakan magnetBerikan anastesi topikal pada mata yang terkenaKeluarkan benda asing dengan irigasi NaCl 0,9 % sterilGunakan cotton bud dengan halusGunakan jarum halusPengangkatan benda asing harus dengan bantuan slit lampJika tidak berhasil rujuk ke dokter mataJika berhasil diberikan terapi antibiotik spektrum luas dan obat cycloplegic

KORPUS ALLIENUM KONJUNGTIVARiwayat klinis:Keluhan adanya benda asing pada mataGejala iritasiMata merahNyeriGatal

Pemeriksaan mata:Pemeriksaan umumpemeriksaan subyektif : pemeriksaan ketajaman penglihatahpemeriksaan obyektif : saat penderita di inspeksi dpr diketahui adanya kelainan disekitar mata spt adanya perdarahan sekitar mata.pembengkakan di dahi. Periksa keadaan kelopak mata kornea, bilik mata depan, pupil, lensa, gerakan bola mata. Pemeriksaan segmen anterior dilakukan dgn slit lamp dan oftalmoskop.b. Pemeriksaan khusus Dengan cara pembiakan kuman dr benda yg mrpkan penyebab trauma sbg petunjuk pemberian antibiotik, pemeriksaan radiologi foto orbita.

Diagnosis:Corpus alienum adalah benda asing. Merupakan salah satu penyebab cedera mata yang paling sering mengenai sklera, kornea dan konjungtiva.Diagnosis banding:KonjungtivitisLaserasi korneaPerdarahan subkonjungtivaPerforasi bola mata

Terapi: Benda asing yg tdk menembus dibawah kelopak mata atas dpt diambil dgn mengangkat kelopak mata atas ke atas kelopak mata bawah shingga memungkinkan bulu mata klpk mata bawah menyapu benda asing tersebut keluar dr kelopak mata atas. Alternatif lain, benda asing dpt dikeluarkan dgn irigasi. Bila benda asing tdk dpt diambil dgn cara ini maka mata harus di tutup dan dibalut kemudian di rujuk.

TRAUMA RADIASI SINAR LASRiwayat klinis:Mata sangat sakit, mata seperti kelilipan atau seperti kemasukan pasir, foto fobia, blefarospasme dan konjungtiva kemotikPemeriksaan mata:Kornea keruh, uji floresensi posotif. Adanya infiltrat pada permukaan kornea.Keratitis pada fisura palpebra. Pupil miosis. Tajam penglihatan terganggu.Diagnosis:Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat. Sinar ultra violet banyak terdapat pada saat bekerja las, menatap sinar matahari,Diagnosis banding:

Terapi: Siklopegia, antibiotik lokal, analgetik, mata ditutup selama 2-3 hari

ABLATIO RETINARiwayat klinis: Melihat seperti ada lapisan hitam yang menutupi sebagian atau seluruh pandangan.Gejala yang sering dikeluhkan penderita adalah :

Floaters (terlihatnya benda melayang-layang). yang terjadi karena adanya kekeruhan di vitreus oleh adanya darah, pigmen retina yang lepas atau degenerasi vitreus itu sendiri.Photopsia/Light flashes (kilatan cahaya atau mungkin tepatnya kedipan cahaya, karena bisa saja kedipan itu sangat lembut, bahkan lebih lembut dari pada kedipan bintang) yang mudah terlihat dalam keadaan remang/gelap dan umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan ke arah tertentu saja.Penurunan tajam penglihatan. Penderita mengeluh penglihatannya sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada keadaan yang telah lanjut, dapat terjadi penurunan tajam penglihatan yang berat.Ada semacam tirai tipis berbentuk parabola yang naik perlahan-lahan dari mulai bagian bawah bola mata dan akhirnya menutup

Pemeriksaan mata:Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina: Oftalmoskopi direk dan indirek Ketajaman penglihatan Tes refraksi Respon refleks pupil Gangguan pengenalan warna Pemeriksaan slit lamp Tekanan intraokuler USG mata Angiografi fluoresensi Elektroretinogram. Operasi mata

Diagnosis:Ablasio retina terjadi apabila retina terlepas dari tempat perlekatannya.Hal ini diawali oleh robeknya retina yang diikuti masuknya cairan pada robekan tersebut. Cairan tersebut akan menyusup ke antara retina dan dinding bola mata yang berakibat terlepasnya retina. Retina yang terlepas ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen.

Diagnosis banding:

Terapi: Operasi