25
TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN “Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan dalam Menciptakan Pendidikan” Oleh : Nurhasana Karunia 1215110578 [Type text] Page i

TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN“Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan dalam Menciptakan Pendidikan”

Oleh :Nurhasana Karunia

1215110578

TEKNOLOGI PENDIDIKAN REGULER 2011FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat

menyelesaikan Paper sebagai Tugas Akhir dari mata kuliah Antropologi Pendidikan yang

berjudul “Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan dalam Menciptakan Pendidikan”.

[Type text] Page i

Page 2: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesikannya

Tugas Paper ini, terutama kepada Bapak Zuhdi selaku Dose Pengampu mata kuliah

Antropologi Pendidikan yang telah memberikan pengarahan kepada saya dalam membuat

Tugas Paper ini.

Semoga Paper ini dapat bermanfaat kebagi para pembaca. Namun demikian, saya

sangat menyadari bahwa dalam penyajian Paper ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, saya menerima setiap kritik dan saran dari pembaca dengan tangan terbuka.

Terima kasih

Jakarta, Desember 2012

Penulis,

Page 3: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1B. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2

A. Konsepsi-Konsepsi Khusus mengenai Pergeseran Masyarakat dan Kebudayaan 2B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri ..................................................................... 2

1. Proses Internalisasi ......................................................................................... 22. Proses Sosialisai .............................................................................................. 33. Proses Enkulturasi .......................................................................................... 5

C. Proses Evolusi Sosial ........................................................................................... 61. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial ........................... 62. Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya ................................... 63. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan ................................................ 7

D. Proses Difusi ........................................................................................................ 81. Penyebaran Manusia ...................................................................................... 82. Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan .......................................................... 8

E. Akulturasi dan Asimilasi ...................................................................................... 91. Akulturasi ....................................................................................................... 92. Asimilasi ......................................................................................................... 10

F. Pembauran atau Inovasi ..................................................................................... 101. Inovasi dan Penemuan ................................................................................... 102. Pendorong Penemuan Baru ........................................................................... 113. Inovasi dan Evolusi ........................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 12

Kesimpulan ................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang saling “bergaul” atau dengan

istilah ilmiah saling “berinterksi” yang mempunyai sarana-prasarana untuk berinteraksi

antar warganya untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Berbagai macam kategori

sosial, golongan sosial, komunitas masyarakat, kelompok suku, perkumpulan golongan,

adat-istiadat dan pranata sosial dalam suatu warga negara. Untuk menganalisis secara

ilmiah gejala dan kejadian sosial-budaya yang mempengaruhi pndidikan di sekeliling kita

diperlukannya dinamika sosial, yaitu konsep-konsep tentang proses-proses pergeseran

masyarakat dan kebudayaan termasuk lapangan penelitian ilmu antropologi dan

sosiologi.

Oleh karena itu dalam Paper ini akan dibahas tentang konsep-konsep khusus

mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan, proses kebudayaan sendiri, proses

evolusi sosial, proses difusi, akulturasi dan asimilasi, pembauran atau inovasi.

B. Tujuan1. Untuk memahami konsepsi-konsepsi khusus mengenai pergeseran masyarakat

dan kebudayaan

2. Memahami bagaimana proses belajar kebudayaan sendiri

3. Memahami bagaimana proses evolusi sosial

4. Memahami proses akulturasi dan asimilasi

5. Memahami bagaimana pembauran dan inovasi kebudayaan

Page 5: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsepsi-Konsepsi Khusus mengenai Pergeseran

Masyarakat dan KebudayaanDiantara konsep-konsep yang terpenting ada mengenai proses belajar

kebudayaan oleh warga masyarakat bersangkutan, yaitu internalisasi (internalization),

sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Ada juga proses

perkembangan kebudayaan umat manusia pada umumnya dan bentuk-bentuk

kebudayaan yang sederhana, hingga bentuk-bentuk yang makin lama makin kompleks,

yaitu evolusi kebudayaan (cultural evolution). Kemudian ada proses penyebaran

kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi,

yaitu proses difusi (diffusion). Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan

asing oleh warga masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi

(assimilation). Akhirnya ada proses pembauran atau inovasi (innovation), yang

berkaitan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention). Semua konsep

mengenai dinamika masyarakat dan kebudayaan tersebut akan dibahas satu demi satu

secara lebih mendalam yang mempengaruhi pendidikan dan perkembangan

kepribadian seorang individu di dalam masyarakatnya.

B. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

1. Proses Internalisasi

Proses internalisasi adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan

sampai ia hampir meninggal. Individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya

segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.

Manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk

mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi dalam

kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi

Page 6: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada

dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya. Perasaan pertama

yang diaktifkan dalam kepribadian seorang bayi saat dilahirkan adalah perasaan puas

dan tidak puas. Lingkungan yang berbeda dengan kandungan ibu memberi

pengalaman tidak puas yang pertama kepada si individu baru itu. Baru setelah ia

dibungkus selimut dan diberi kesempetan untuk menyusu, maka rasa tidak puas itu

hilang. Kemudian setiap kali ia terkena pengaruh-pengaruh lingkungan yang

menyebabkan rasa tidak puas tadi ia akan menangis, tetapi setiap kali diberi selimut

dan susu (yang mendatangkan rasa puas tadi)ia merasa nyaman. Secara sadar si bayi

telah belajar untuk tidak hanya mengalami, tetapi juga mengetahui cara

mendatangkan rasa puas, yaitu dengan menangis

Tiap hari dalam hidupnya berlalu, bertambahlah pengalamannya mengenai

bermacam-macam perasaan baru, dan belajarlah ia merasakan kegembiraan,

kebahagiaan, simpati, cinta,benci, keamanan, harga diri, kebenaran, perasaan

bersalah, dosa, malu dan sebagainya. Selain perasaan-perasaan tersebut, juga

berbagai macam hasrat, seperti hasrat untuk mempertahankan hidup, bergaul,

meniru, tahu, berbakti, keindahan, dipelajarinya melalui proses internalisasi menjadi

bagian kepribadian individu dan pendidikan tahap awal.

2. Proses Sosialisasi

Menurut Macionis, Pengalaman social sepanjang hidup yang memungkinkan

seseorang mengembangkan potensi kemanusiannya dan mempelajari pola-pola

kebudayaan

Proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam

hubungan dengan sistem sosial. dalam proses itu seorang individu dari masa anak-

anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala

macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang

mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Kita dapat mengerti cara menyelami dan mencoba mencapai pengertian

tentang suatu kebudayaan dengan belajar dari jalannya proses sosialisasi baku yang

Page 7: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

lazim dialami oleh sebagian individu dalam kebudayaan bersangkutan. Itulah

sebabnya proses sosialisasi merupakan suatu proses yang sudah sejak lama

mendapat perhatian besar dan banyak ahli antopologi sosial.

Sebagai ilistrasi dari suatu proses sosialisasi, berikut ini sebuah contoh dari

pengalaman-pengalaman seorang bayi sorang bayi Indonesia dalam suatu keluarga

golongan pegawai tinggi di kota. Dari permulaan hidupnya si bayi sudah harus

mengahadapi beberapa individu dalam lingkungan masyarakat yang kecil, ialah

ibunya, seorang bidan atau juru rawat yang membantu ibunya semenjak ia lahir

hingga ia berumur kira-kira seminggu, ibu dari ibunya dan ayahnya. Dalam kontak

dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan

perhatian dan cinta. Kemudian ia juga belajar kebiasaannya yang pertama, ialah

makan dan tidur pada saat-saat yang tetap. Tidak lama kemudian ia mendapat

perhatian dari kakak-kakaknya yang biasanya berjumlah banyak, dan dari beberapa

saudara tua lain yang menumpang pada orang tuanya, dan sering kali juga seorang

wanita pembantu rumah tangga yang mempunyai tugas khsusu untuk

memeliharanya. Dalam golongan-golongan lain masyarakat Indonesia atau banyak

masyarakat lain, tokoh wanita seperti yang tersebut terakhir biasanya tidak ada.

Selama tumbuhnya pada tahun-tahun pertama, kedua dan ketiga dari hidupnya,

dengan susah payah dan disertai banyak konflik, seorang anak harus menyesuaikan

segala keinginan dirinya sendiri dengan tokoh-tokoh tadi. Hubungannya dengan

lingkungan sosialnya menjadi lebih intensif bila ia mengembangkan bahasanya

sehingga ia dapat menguraikan isi hatinya denga lebih jelas dan dapat lebih mudah

menerima maksud dan pendirian individu-individu lain.

Selama masa kanak-kanak tersebut ia juga berkenalan dengan tokoh-tokoh

lain, yakni para paman dan bibinya, para tetangga serta kenalan-kenalan ayah-

ibunya, dan karena rumah di Indonesia sering mempunyai halaman luas, maka

dengan bermain-main bersama anak tetangganya di halaman ia mengalami suatu

proses sosialisasi yang luas. Dalam hal itu misalnya seorang anak belajar mengenai

arti dari umur dalam berbagai macam peranan sosial. kakak-kakak dan teman-

temannya yang lebih tua sering kali dimenangkan atau mempunyai berbagai hak

yang lebih banyak, sering kali juga ia dipaksa mengikuti kemauan individu-individu

lain sekitarnya yang lebih tua, dengan berbagai macam ancaman.suatu bentuk

Page 8: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

ancaman yang khas agar anak-anak menurut, carnya menaku-nakuti dengan

makhluk-makhluk yang mengerikan, seperti momok, hantu dan sebagainya. Cara

memaksa supaya seorang anak menurut seperti itu tidak terdapat misalnya dalam

masyarakat di Amerika, dimana paksaan terhadapa anak-anak dilakukan dengan

cara-cara lain.

Ketika seorang anak mulai sekolah, ia mulai belajar mengenai perbedaan

antara jenis kelamin pria dan wanita. Menginjak usia remaj, hasrat birahinya mulai

berkembang. Untuk itu ia harus belajar menyesuaikan diri dengan segala aturan

kebudayaan, adat-istiadat yang ada dimasyarakat. Demikian pula atuan-aturan itu

dapat kita teliti dan analisis pengaruhnya pada para individu, dan untuk selanjutnya

dapat kita ikuti dengan teliti segala situasi sekita individu-individulain dalam

lingkungan sosialnya, serta unsur-unsur kebudayaan yang lazim mempengaruhi diri

orang Indonesia dalam golongan pegawai yang hidup dalam masyarakat kota.

Prose sosialisasi dalam golongan-golongan sosial yang lain (dalam lingkungan

sosial dari berbagai suku bangsa d iIndonesia atau dalam lingkungan sosial bangsa-

bangsa lain di dunia) dapat menunjukkan proses sosialisasi yang sangat berbeda.

Misalnya, bayi yang diasuh dalam keluarga kaum buruh dalam kota-kota industri

besar di Amerika Serikat akan menghadapi individu-individu yang lain daripada bayi

dalam contoh di atas tadi. Tokoh ayah dalam keluarga kaum buruh di Amerika

misalnya tidak begitu penting dalam proses sosialisasi pertama dari bayi, karena ayah

sudah berangkat ke pabrik pagi-pagi sebelum si bayi bangun, sedangkan siang hari ia

tidak pulang untuk makan, dan baru kembali pada malam hari saat si bayi sudah

akan tidur. Hanya pada hari sabtu dan minggu bayi mengalami pengaruh kehadiran

ayahnya.

Demikianlah para individu dalam masyarakat yang berbeda akan mengalami

proses sosialisasi yang berbeda pula karena proses sosialisasi banyak ditemukan oleh

susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Anak akan

mendapatkan pengalaman dan pelajaan yang pertama dari adat-istiadat

pengasuhannya, titingkah laku seks yang lazim dilakukan dalam suatu masyarakat,

riwayat hidup secara detail dari beberapa individu dalam suatu masyarakat.

3. Proses Enkulturasi

Page 9: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

Istilah yang sesuai untuk kata “enkulturasi” adalah “pembudayaan” (dalam

bahasa Inggris institutionalization). Proses enkulturasi adalah proses seorang individu

mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem

norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya untuk mendapatkan

pendidikan yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya.

Proses enkulturasi sudah dimulai sejak kecil dalam alam pikiran warga suatu

masyarakat, mula-mula dari orang-orang didalam lingkungan keluarganya, kemudian

dari teman-teman bermainnya. Sering kali anak belajar dan mendapatkan pendidikan

pada tahap awal dengan meniru berbagai macam tindakan, setelah perasaan dan

nilai buday pemberi motivasi akan tindakan meniru itu telah di internalisasikan

dalam kepribadiannya. Dengan berkali-kalimeniru maka tindakannya menjadi suatu

pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya “dibudayakan”. Norma

juga ia pelajari dengan mendengar berbagai orang dalam lingkungan pergaulannya

pada saat-saat yang berbeda-beda, dan juga mendapatkan dari sekolah formal

melalui mata pelajaran ilmu kewarganegaraan dan sebagainya.

C. Proses Evolusi Sosial

4. Proses Microscopic dan Macroscopic dalam Evolusi Sosial

Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisis oleh

seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga

dipandang seolah-olah dari jauh dengan hanya memperhatikan perubahan-

perubahan yang tampak besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial-budaya yang

dianalisis secara detail akan membuka mata peneliti untuk berbagai macam proses

perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari tiap masyarakat di

dunia yang disebut “proses-proses berulang” (recurrent processes). Dan proses-

proses evolusi sosial-budaya yang dipandang seolah-olah dari jauh hanya akan

menampakkan kepada peneliti perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam

jangka waktu yang panjang disebut sebagai “proses-proses menentukan arah”

(directional processes).

5. Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya

Page 10: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

Tindakan individu warga masyarakat yang menyimpang dari adat-istiadat

umum dapat banyak terjadi dan dapat sering berulang dalam kehidupan sehari-

harinya. Sikap individu yang hidup dalam banyak masyarakat akan mengingat

keperluan diri sendirinya, dengan demikian ia sedapat mungkin akan mencoba

menghindari adat atau aturan yang tidak cocok dengan keperluan pribadinya.

Diseluruh dunia tidak ada suatu masyarakat yang semua warganya seratus persen

taat kepada adat untuk selamanya. Justru keadaan-keadaan yang menyimpang dari

adat sangat penting artinya, karena penyimpangan tersebut merupakan pangkal dari

proses-proses perubahan kebudayaan masyarakat pada umumnya.

Tentu saja masyarakat pada umumnya tidak membiarkan begitu saja

penyimpangan-penyimpangan adat yang terjadi, ada alat-alat pengendalian

masyarakat yang mengurangi penyimpangan adat. Namun apabila penyimpangan-

penyimpangan tadi terjadi berulang-ulang sehingga masyarakat tidak dapat

mempertahankan adatnya lagi, maka masyarakat terpaksa memberi konsekuensinya

dan adat serta aturan diubah sesuai dengan desakan keperluan-keperluan baru dari

individu-individu dalam masyarakat tersebut.

Sebagai contoh, adat Minangkabau mewajibkan seorang pria yang telah

meninggal harus mewariskan harta miliknya kepada keponakannya. Namun ada

seorang pria yang tidak melakukan adat tersebut justru mewariskan kepada anaknya

sendiri, ia diadukan kepala adat namun setaah penyimpangan tersebut terjadi

berulang-ulang dengan melihat kepuasan dan keperluan masyarakatnya adat

tersebut diubah menjadi harta yang dikembangkan oleh sanak saudara diwariskan

kepada keponkan sedangkan harta yang dihasilkan dari usaha sendiri diwariskan

keoada anaknya sendiri.

6. Proses Mengarah dalam Evolusi Kebudayaan

Evolusi masyarakat dan kebudayaan yang dipandang seolah-olah dari jarak

yang jauh (misalnya beberapa ribu tahun), maka akan tampak perubahan-perubahan

besar yang seolah-ola bersifat menentukan arah (directional) dari sejarah

perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan dan pedidikan yang

terlihat juga sangat jauh berbeda dari masyarakat sebelumnya.

Page 11: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

D. Proses Difusi

1. Penyebaran Manusia

Ilmu pleoantropologi telah memperkirakan bahwa makhluk manusia pertama

hidup di daerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur. Sedangkan sekarang makhluk

itu menduduki hampir seluruh muka bumi dalam segala macam lingkungan iklim. Hal

itu hanya dapat diterangkan dengan adanya proses pembiakan dan gerak

penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai proses penyesuaian atau adaptasi fisik

dan sosila budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu

tahun lamanya sejak zaman purba.

Ada hal-hal yang menyebabkan migrasi yang lambat dan otomatis, ada pula

peristiwa-peristiwa yang menyebabkan migrasi yang cepat dan mendadak seperti

bencana alam, wabah, perubahan mata pencarian hidup, peperangan, dan juga

peristiwa-peristiwa khusus yang semua telah tercatat dalam sejarah.

2. Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan

Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di

muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses

penyebaran unsur-unsur kebudayaanke seluruh penjuru dunia yang disebut pross

difusi (diffusion).

Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari

satu tempat ke tempat lainnya di muka bumi oleh kelompok-kelompok manusia yang

berimigrasi. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan dapat juga terjadi tanpa ada

perpindahan kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke

tempat lainnya, tetapi oleh karena ada individu-individu tertentu yang membawa

unsur-unsur kebudayaan itu hingga jauh sekali.

Bentuk difusi yang lain adalah penyebaran unsur-unsurkebudayaan yang

berdasarkan pertemuan-pertemuan antara individu dalam suatu kelompok manusia

dengan individu kelompok tetangga, dan dapat berlangsung dengan berbagai cara.

Cara yang pertama adalah hubungan dimana bentuk dan kebudayaan itu masing-

Page 12: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

masing hampir tidak berubah, yaitu hubungan symbotic, yaitu hanya dengan aktivitas

sehari-hari yang bersamaan saja tanpa ada proses saling mempengaruhi dan masing-

masing kebudayaan tidak berubah.

Cara lain adalah bentuk hubungan yang disebabkan karena perdagangan,

tetapi dengan akibat yang lebih jauh daripada symbotic, unsur-unsur kebudayaan

asing dibawa oleh para pedagang masuk kedalam kebudayaan penerima dengan

tidak disengaja dan tanpa paksaan yang disebut penetration pacifique, pemasukan

secara damai.

Adapula pemasukan secara tidak damai, yaitu pada bentuk hubungan yang

disebabkan karena peperangan dan serangan penaklukkan yang merupakan titik

permulaan dari proses masuknya unsur-unsur kebudayaan asing. Lanjutan dari

penaklukkan adalah penjajahan dan mulailah proses akulturasi.

E. Akulturasi dan Asimilasi

1. Akuturasi

Akulturasi ialah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu

kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-

unsur dari suatu kebudayaan asing, lama kelamaan diterima dan diolah kedalam

kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri.

Terdapat lima masalah-masalah mengenai akulturasi :

a. Mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat dan melukiskan suatu

proses akulturasi dalam suatu masyarakat.

b. Mengenai unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima, dan sukar

diterima masyarakat.

c. Mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah, dan

yang tidak mudah diganti atau diuabah oleh unsur-unsur kebudayaan asing.

d. Mengenai individu-individu yang suka dan cepat menerima dan yang sukar atau

lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing.

e. Mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang timbul sebagai

akibat akulturasi.

Page 13: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

2. Asimilasi

Asimilasi (assimilation) adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-

golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda, saling

bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-

kebudayaan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas dan juga berubah

menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Biasanya, golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi

adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Golongan-

golongan minoritas mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya dan

menyesuaikan dengan kebudayaan dari golongan mayoritas. Sehingga hilangnya

kebudayaan minoritas dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas. Ada beberapa

faktor penghambat terjadinya proses asimilasi yaitu, kurangnya pengetahuan

mengenai kebudayaan yang dihadapi, sifat takut terhadap kekuatan dan kebudayaan

lain, perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap

yang lain.

F. Pembauran atau Inovasi

1. Inovasi dan Penemuan

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dan penggunaan sumber-sumber

alam, energi, dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan

teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanyasistem produksi menghasilkan

produk-produk baru.

Proses inovasi sudah tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan baru

dalam teknologi. Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang

panjang dan melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention.

Proses discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang

baru, baik berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh seorang

individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang

bersangkutan. Discovery baru menjadi invention bila masyarakat sudah mengakui,

menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Page 14: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

2. Pendorong Penemuan Baru

Beberapa faktor pendorong individu untuk memulai dan mengembangkan

penemuan-penemuan baru :

a. Kesadaran para inividu akan kekurangan dalam kebudayaan

b. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan

c. Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat

Suatu krisis masyarakat sering juga merupakan suatu masa timbulnya banyak

penemuan baru, yaitu mereka menentang keadaan, tidak merasa puas dengan

keadanaan dan mereka sadar akan kekurangan-kekurangan disekelilingnya.

Usaha untuk mencari dan menciptakan penemuan baru sering juga terdorong

oleh sisitem perangsang yang ada dalam masyarakat. Seperti, orang yang

menciptakan penemuan baru akan diberi ganjaran berupa kehormatan dari umum,

kedudukan yang tinggi, dan sebagainya.

3. Inovasi dan Evolusi

Suatu penemuan baru harus dilihat dalam kebudayaan tempat penemuan

tadi terjadi. Hal ini disebabkan karena suatu penemuan baru jarang merupakan suatu

perubahan mendadak dan keadaan tidak ada, menjadi ada. Suatu penemuan baru

biasanya berupa rangkaian panjang, dimulai dari penemuan-penemuan kecil yang

secara akumulatif diciptakan oleh sederet pencipta-pencipta. Dengan demikian

proses inovasi yaitu proses pembaruan teknologi ekonomi dan lanjutannya yang juga

merupakan suatu proses evolusi. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi

individu-individu itu bersifat aktif, sedangkan dalam proses evolusi individu-individu

itu pasif, bahkan sering bersifat negatif. Karena kegiatan dan usaha individu itulah,

maka suatu inovasi memang merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang

lebih cepat (artinya lebih cepat kelihatan daripada suatu proses evolusi kebudayaan).

BAB III

Page 15: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dari berbagai gejala-

gejala dan masalah-masalah kebudayaan dalam masyarakat hingga adanya

pemecahan/solusi yang menyebabkan terjadinya evolusi dan inovasi kebudayaan dapat

meningkatkan pendidikan masyarakat itu sendiri. Sehingga dapat menutupi segala

kekurangan-kekurangan mereka dan mencukupi segala keperluan-keperluan mereka.

Sampai dengan saat ini kebudayaan-kebudayaan masyarakat masih berevolusi untuk

mengikuti perkembangan zaman dan keperluan masyarakat yang beragam yang akan

menjadikan masyarakat tersebut berpendidikan tanpa menghilangkan kebudayaan-

kebudayaan masyarakat itu sendiri.

Page 16: TUGAS PAPER ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Web viewDalam kontak dengan keempat orang tadi ia mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. ... bahasa Inggris . ... sangat

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Rineka Cipta, 2009, Jakarta

http://adayangbaruni.blogspot.com/2012/03/pengertian-sosialisasi-menurut-para.html

http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07110146-ulfatun-niswah.ps