14
PRINSIP DASAR PENANGANAN DAN PERAWATAN CEDERA A. Prinsip Penanganan Pertama Pulihnya atlet dan mampu aktif kembali sangat tergantung dari keputusan yang dibuat saat terjadi cedera, serta pertolongan yang diberikan. Bila dokter tidak ada, maka terpaksa pelatih harus memutuskan sendiri, keadaan ini paling banyak berlaku. Pelatih harus mampu memutuskan apakah atlet terus atau berhenti, untuk cedera yang berat keputusannya sangat mudah diambil, tetapi untuk cedera yang ringan keputusannya menjadi sangat sulit. Bila ragu istirahatkan atlet anda, pelatih sebaiknya mampu melakukan pemeriksaan praktis fungsional dilapangan. Pertama adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaitu : 1. Prinsip RICE R – Rest : Istirhat, mencegah agar tidak mengalami cedera lagi dan mengurangi peredaran darah ke daerah itu. Penyembuhan karena waktu (Kravitz Len, 90:2001). Jadi diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. I – Ice : Es, sebaiknya segera ditempelkan pada daerah yang cedera untuk menghilangkan pembengkakan. Satu bungkus es dapat ditempelkan selama 10-20 menit secara priodik dalam waktu 24 jam pertama. Langsung mesege dengan es dapat dilakukan selama 7-10 menit dengan efek yang sama.

tugas pencegahan cedera

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang tata cara menangani cedera olahraga

Citation preview

PRINSIP DASAR PENANGANAN DAN PERAWATAN CEDERA

A. Prinsip Penanganan PertamaPulihnya atlet dan mampu aktif kembali sangat tergantung dari keputusan yang dibuat saat terjadi cedera, serta pertolongan yang diberikan. Bila dokter tidak ada, maka terpaksa pelatih harus memutuskan sendiri, keadaan ini paling banyak berlaku.Pelatih harus mampu memutuskan apakah atlet terus atau berhenti, untuk cedera yang berat keputusannya sangat mudah diambil, tetapi untuk cedera yang ringan keputusannya menjadi sangat sulit. Bila ragu istirahatkan atlet anda, pelatih sebaiknya mampu melakukan pemeriksaan praktis fungsional dilapangan.Pertama adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaitu :

1. Prinsip RICER Rest : Istirhat, mencegah agar tidak mengalami cedera lagi dan mengurangi peredaran darah ke daerah itu. Penyembuhan karena waktu (Kravitz Len, 90:2001). Jadi diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut. I Ice: Es, sebaiknya segera ditempelkan pada daerah yang cedera untuk menghilangkan pembengkakan. Satu bungkus es dapat ditempelkan selama 10-20 menit secara priodik dalam waktu 24 jam pertama. Langsung mesege dengan es dapat dilakukan selama 7-10 menit dengan efek yang sama. Pengobatan panas dapat dilakukan setelah 48 jam, bersamaan dengan es, untuk meningkatkan peredaran darah dan meningkatkan panas dalam badan untuk memindahkan darah dan cairan yang berlebihan(Kravitz Len, 90:2001). Jadi terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri.C Compression : Penekanan, membantu mengurangi pembekakan dan pendarahan didalam. Pembebatan adalah suatu cara yang bagus untuk melakukannya. Berhati-hatilah jangan sampai mengganggu peredaran darah karena pembebatan terlalu kencang (Kravitz Len, 90:2001). Jadi penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.

E Elevation : Dinaikkan, membantu mengurangi adanya pendarahan didalam dan masuknya cairan yang berlebihan kedalam cedera. Bila mungkin, naikkan daerah yang mengalami cidera lebih tinggi dari pada jantung pada semua kesempatan sampai pembengkakan surut periksakan ke dokter bila perlu rasa sakit yang terus-menerus, pembengkakan yang besar, dan perubahan warna yang jelas, semuanya memerlukan evaluasi. Penyebab dari terjadinya cedera harus pula dikoreksi, sehingga tidak terjadi cedera lagi. (mungkin anda memerlukan sepatu baru, mengurangi berat, latihan lebih singkat dan lain-lain). Mulailah proses rehabilitasi anda dengan perenggangan dan penguatan dan kembalilah pada tingkatan aktifitas semula stelah badan anda siap (Kravitz Len, 90:2001). Jadi peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri.

2. Penanganan Rehabilitasi Pada Cedera Olahraga LanjutPada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada antara lain berupa : Pemberian modalitas terapi fisik atau terapi dingin, cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :a. Kompress dinginTeknik : potongan es dimasukkan dalam kantong yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera. Lamanya : 20-30 menit dengan interval kira-kira 10 menit.b. Massage esTekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang telah dibungkus dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan tenggang waktu 10 menit.c. Pencelupan atau peredamanTekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.d. Semprot dinginTekniknya dengan menyemprotkan kloretil atau fluorimethane kebagian tubuh yang cedera.

B. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)1. Pertolongan Dan Perawatan Korbana. Kelainan Jalan Napas Dan Pernapasan TersendakTindakan pada orang dewasa yaitu: Korban ditenangkan dan suruh batuk bila sadar Bungkukkan badan dan pukul punggung Bila tidak berhasil lakukan hentakan perut Bila tidak berhasil kombinasikan antara keduannya

Pada korban anak-anak dan bayi dilakukan pukulan punggung saja jika tidak berhasil lakukan RJP. TenggelamTindakan : Ketika mengangkat korban kepala harus lebih rendah dari badan, ini bertujuan untuk mengurangi resiko menghirup air. Baringkan korban pada tempat yang hangat (atasi Hipothermia) dan siap-siap untuk RJP Menghirup gasTujuan : Memulihkan pernapasanTindakan : Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ketempat yang berudara segar Berikan oksigen bila ada Tetapkan bersama korban, periksa napas, nadi, dan tingkat reaksinya setiap 10 menit. Asthma

ShockTindakan : Atasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat anda tangani Pasien dibaringkan dengan posisi kepala harus lebih rendah Kaki ditinggikan dan ditopang. Hati-hati kalau anda menduga ada patah tulang Longgarkan pakaian yang mengikat agar tekanan pada keher, dada, dan punggang berkurang Pasien diselimuti agar tidak kedinginan Periksa dan catat pernapasan, nadi dan tingkat reaksi tiap 10 menit

Pingsan yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea. Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak, menenangkan dan menyamakan korban setelah sadarTindakan : Pasien dibaringkan dengan posisi kaki di tinggikan dan ditopang Baringkan korban dalam posisi terlentang Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan Beri udara segar Periksa kemungkinan cedera lain Selimuti korban Korban diistirahatkan beberapa saat Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi, posisi stabil, Rujuk ke instansi kesehatan

Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury.Tindakan yang dilakukan : Bersihkan luka dengan antiseptic(alcohol/boorwater) Tutup luka dengan kasa steril/plester Balut tekan (jika pendarahannya besar) Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka Pendarahanyaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Prinsip dasar pertolongan pada pendarahan adalah tekan, tinggikan, tinggikan, tekan pembuluh darah dan tenangkan korban serta balut bila perlu (5T), kita juga bisa meneteskan betadine pada bagian yang luka supaya darah terhenti dan tidak terinfeksiPendarahan Luar Yang Hebat, Tindakan : Pakaian dilepas atau digulung supaya luka terlihat Tekan luka secara langsung dengan jari atau telapak tangan anda, sebaiknya dengan perban steril atau bantalan kain bersih Anggota tubuh yang luka ditinggikan sampai diatas jantung, ditopang dan dipegangi secara hati-hati kalau ada patah tulang Baringkan korban agar aliran darah ke daerah luka lebih lambat untuk mencegah infeksi Biarkan bantalan semula pada tempatnya. Tutupi dengan perban steril. Balut dengan ketat tapi jangan terlalu keras agar tidak menghambat sirkulasi. Bagian yang terluka ditopang seperti pada patah tulang.

Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin/kelelahan/benturan). Tindakan : Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman Tenangkan korban Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung Diminta bernafas lewat mulut Bersihkan hidung luar dari darah Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama Lemah jantung yaitu nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung. Ingat!!! Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, dan tegang. Tindakan : Tenangkan korban Istirahatkan Posisi duduk Buka jalan pernafasan dan atur nafas Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan Jangan beri makan/minum terlebih dahulu Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya)

Luka Bakaryaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar),Tindakan : Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen Perhatikan keadaan umum penderita Pasien dibaringkan. Kalau bisa bagian yang luka jangan menyetuh tanah Luka disiram dengan air dingin sebanyak-banyaknya Sementara mendinginkan luka, periksa jalan napas, pernapasan dan nadi. Siap-siap melakukan resusitasi jika perlu. Lepaskan cincin, arloji, ikat pinggang, sepatu dan pakain yang bekas terbakar secara hati-hati sebelum luka membengkak. Kalau melekat pada luka, pakaian tidak perlu di lepas. Luka dibalut dengan pembalut luka atau bahan lainya (luka pada wajah tidak perlu ditutup, ttapi harus terus didinginkan dengan air untuk meredakan nyeri) Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama Bila luka bakar luas penderita diKuasakan Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

Histeria yaitu sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian. Tindakan : Tenangkan korban Pisahkan dari keramaian Letakkan di tempat yang tenang Awasi Pengaruh Panas Dan Dingin

HipotermiaHipotermia merupakan suatu kedaan dimana korban dalam keadaan dingin atau suhu badan korban meknurun karena lingkungan yang dingin. Tindakan : Bawa korban ketempat hangat Korban dibaringkan dan diselimuti Jaga jalan nafas tetap lancer Korban yang sadar di beri minuman hangat, sup atau makan yang berenergi tinggi seperti coklat dll Jaga korban agar tetap sadar Kalu anda ragu akan kondisi korban yang sudah tua atau masih bayi, panggil dokter Jika korban menjadi tidak sadar, periksa nadi dan napasnya, serta melakukan resusitasi jika perlu

Kelelahan akibat kepanasanTujuan : Memindahkan korban ke tempat yang sejuk, mengganti kehilangan garam dan cairan. Tindakan : Baringkan korban di tempat sejuk, kaki di tinggikan ydan ditopang Kalau korban sadar, berikan minuman cairan yang memiliki kandungan garam rendah (1 sendok garam per liter air) sebanyak munugkin. kalau korban segera pulih kembali, sarankan agar berobat ke dokter Jika korban menjadi tidak sadar, barinigkan tdalam posisi pemulihan, minta bantuan. Periksa dan catat nadi dan pernapasan serta tingkat reaksinya setiap 10 menit. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan. Tindakan : Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock Mengganti elektrolit yang lemah Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada Memberantas penyebabnya Rutinlah minum jangan tunggu haus

Patah Tulang/fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian. Tindakan : Bagian yang sakit di topang dengan tangan Agar dapat ditopang dengan baik, bagian yang sakit di satukan dengan bagian tubuh yang sehat Minta bantuan, tangani shock kalau ada. Bila mungkin bagian yang cedera ditinggikan, diperiksa sirkulasi di bawah balutan tiap 10 menit.

Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan. Tindakan : Istirahatkan penderita Posisikan penderita pada posisi yang nyaman Relaksasi Pijatlah penderita pada arah berlawanan dengan kontraksi

Memar yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras. Tindakan : Kompres penderita dengan air dingin Balut dan tekanlah pada bagian yang memar Tinggikan bagian luka

Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram. Tindakan : Korban diposisikan nyaman Kompres es/dingin Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan Tinggikan bagian tubuh yang luka

Cedera Jaringan Ringan Tindakan : Istirahatkan, stabilkan dan topang bagian bagian yang cedera dalam posisi yang nyaman bagi korban Bila cedera baru saja terjadi, kompres (dinginkan) bagian tersebut dengan es yanig dibungkus dengan kain untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Seputar bagian yang cedera ditekan sedikit dengan gumpalan kapas atau busa yang tebal, eratkan dengan balutan Bagian yang cedera ditopang dan ditinggikan supaya aliran darah ke tempat itu berkurang dan untuk mengurangi memar Minta bantuan bila perlu.

Keracunan Makanan Atau MinumanKeracunan yanug dialami oleh penderita akibat makanan atau minuman yang mengandung racun. Tindakan : Bawa korban ke tempat yang teduh dan segar Jika korban tidak sehat, pastikan jalan napas selalu terbuka dan amati pernapasan dan sirkulasinya Cegah c edera lebih lanjut Untuk racun yang tertelan, jangan berusaha agar korban muntah karena bisa membahayakan korban, ada baik korban di beri susu atau obat norit kalau ada Untuk racun yang terhirup, Singkirkan korban dari bahaya dan bawa ke tempat yang udaranya segar Untuk racun yang terserap, sisa-sisa zat kimia yang masih ada pada kulit di bilas dengan air megalir. Istirahatkan Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik.Catatan : Apabila anda menginginkan korban muntah, Tindakan yang harus dilakukan adalah mencampur satu sendok garam dengan air panas Atau dengan sepotong sabun yang dikocok dengan segelas air panas. Jika racun sudah leluar beri minum segelas susu untuk melepaskan jaringan-jaringan yang rusak.

Pusing/Vertigo/Nyeri Kepalayaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll. Tindakan : Istirahatkan korban Beri minuman hangat beri obat bila perlu Tangani sesuai penyebab

2. Evakuasi KorbanEvakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah:a. Dilakukan jika mutlak perlub. Menggunakan teknik yang baik dan benarc. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematianDalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus digunakan, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan, kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk mengangkut korban maka mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu. Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang, dipapahapabila korban tanpa luka di bahu atas, di panggul ataudigendong atau bahkan juga bisa dilakukan dengan merayapposisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut korban, maka korban di pondong dengan posisi tangan lepas dan tangan berpegangan, Model membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta.Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif saja. Tetapi kalau ada alat bantu seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban terasa ringan.

DAFTAR PUSTAKA Andun Sujidandoko. 2000. Perawatan dan Pencegahan Cedera. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. G. La. Cava. 1995. Pengobatan Cedera Olahraga. (Terjemahan Oleh Hartono Satmoko). Semarang: Dahara Prise. Hadianto Wibowo. 1995. Pencegahan dan Penatalaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Paul M. Taylor, dkk. 2002. Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.