11
I PENDAHULUAN Judul : Eksperimen Dasar Tujuan : Setelah menyelesaikan eksperimen ini mahasiswa dapat : 1. Mengenal cara-cara pemberian obat melaluji berbagai rute pemberian obat 2. Menyadari pengaruh rute pemberian obat terhadap efek yang timbul 3. Dapat menyatakan beberapa konsekuensi praktis akibat perbedaan rute pemberian obat terhadap efek yang timbul 4. Mengenal manifestasi berbagai efek obat yang diberikan. Prinsip : Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat,karena karakteristika lingkungan fisiologis,anatomi, dan biokimiawi yang berbeda pada daerah kontak mula obat dan tubuh. II TINJAUAN PUSTAKA Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristika lingkungan fisiologis, anatomi, dan biokimiawi yang berbeda pada daerah kontak mula obat dan tubuh. Karakteristika ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda; struktur anatomi dari lingkungan kontak antara obat – tubuh yang

Tugas Prak Kologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengenalan

Citation preview

Page 1: Tugas Prak Kologi

I PENDAHULUAN

Judul : Eksperimen Dasar

Tujuan :

Setelah menyelesaikan eksperimen ini mahasiswa dapat :

1. Mengenal cara-cara pemberian obat melaluji berbagai rute pemberian obat

2. Menyadari pengaruh rute pemberian obat terhadap efek yang timbul

3. Dapat menyatakan beberapa konsekuensi praktis akibat perbedaan rute pemberian obat

terhadap efek yang timbul

4. Mengenal manifestasi berbagai efek obat yang diberikan.

Prinsip :

Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek

obat,karena karakteristika lingkungan fisiologis,anatomi, dan biokimiawi yang berbeda pada

daerah kontak mula obat dan tubuh.

II TINJAUAN PUSTAKA

Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat, karena

karakteristika lingkungan fisiologis, anatomi, dan biokimiawi yang berbeda pada daerah kontak mula

obat dan tubuh. Karakteristika ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda; struktur anatomi

dari lingkungan kontak antara obat – tubuh yang berbeda. Hal – hal ini menyebabkan jumlah obat yang

dapat mencapai kerjanya dalam jangka waktu tertentu akan berbeda, tergantung dari rute pemberian

obat.

Meskipun rute pemberian obat secara oral merupakan cara yang paling lazim, seringkali rute ini

tidak digunakan mengingat hal – hal yang dikemukakan, mengingat kondisi penerima obat , dan di

dasarkan juga oleh sifat – sifat obat itu sendiri.

Page 2: Tugas Prak Kologi

Farmakologi merupakan sifat dari mekanisme kerja obat pada sistem tubuh termasuk

menentukan toksisitasnya. Jalur pemakaian obat yang meliputi secara oral, rektal, dan

parenteral serta yang lainnya harus ditentukan dan ditetapkan petunjuk tentang dosis-dosis

yang dianjurkan bagi pasien dalam berbagai umur, berat dan status penyakitnya serta teknik

penggunaannya atau petunjuk pemakaiannya. Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai

pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam

ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang

mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat. Karena itu dikatakan farmakologi merupakan

seni menimbang ( the art of weighing).

Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,

mendiagnosis penyakit/gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu, misalnya

membuat seseorang infertil, atau melumpuhkan otot rangka selama pembedahan hewan coba.

Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu cara membuat,

menformulasi, menyimpan dan menyediakan obat.

Hewan coba / hewan uji atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang

khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan percobaan digunakan untuk

penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Peranan hewan percobaan dalam

kegiatan penelitian ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai pola

kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional, dalam rangka keselamatan umat

manusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi tentang segi etik

percobaan yang menggunakan manusia antara lain dikatakan perlunya diakukan percobaan

pada hewan, sebelum percobaan di bidang biomedis maupun riset lainnya dilakukan atau

diperlakukan terhadap manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan per-cobaan

mempunyai mission di dalam keikutsertaannya menunjang program keselamatan umat

manusia melalui suatu penelitian biomedis. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

penanganan hewan percobaan hendaklah dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang dan

berprikemanusiaan. Di dalam menilai efek farmakologis suatu senyawa bioaktif dengan hewan

percobaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :

Page 3: Tugas Prak Kologi

1. Faktor internal pada hewan percobaan sendiri : umur, jenis kelamin, bobot badan,

keadaan kesehatan, nutrisi, dan sifat genetik.

2. Faktor–faktor lain yaitu faktor lingkungan, keadaan kandang, suasana kandang, populasi

dalam kandang, keadaan ruang tempat pemeliharaan, pengalaman hewan percobaan

sebelumnya, suplai oksigen dalam ruang pemeliharaan, dan cara pemeliharaan.

3. Keadaan faktor–faktor ini dapat merubah atau mempengaruhi respon hewan percobaan

terhadap senyawa bioaktif yang diujikan. Penanganan yang tidak wajar terhadap hewan

percobaan dapat mempengaruhi hasil percobaan, memberikan penyimpangan hasil.

Di samping itu cara pemberian senyawa bioaktif terhadap hewan percobaan tentu

mempengaruhi respon hewan terhadap senyawa bioaktif yang bersangkutan terutama segi

kemunculan efeknya. Cara pemberian yang digunakan tentu tergantung pula kepada bahan

atau bentuk sediaan yang akan digunakan serta hewan percobaan yang akan digunakan.

Cara pemberian obat :

a) Yang memberikan efek sistemik : - oral; sublingual; bukal;-parenteral;- implantasi

subkutan; rektal;

b) Yang memberikan efek lokal :- inhalasi; -topikal ( pada kulit ) : salep, krim , lotion ; -

obat-obat pada mukosa : tetes mata, tetes telinga

Rute pemberian obat ( Routes of Administration ) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi dan biokimia yang

berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai

darah yang berbeda; enzim-enzim dan getah-getah fisiologis yang terdapat di lingkungan

tersebut berbeda. Hal-hal ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai lokasi

kerjanya dalam waktu tertentu akan berbeda, tergantung dari rute pemberian obat.

Memilih rute penggunaan obat tergantung dari tujuan terapi, sifat obatnya serta kondisi pasien.

Oleh sebab itu perlu mempertimbangkan masalah-masalah seperti berikut:

a. Tujuan terapi menghendaki efek lokal atau efek sistemik

b. Apakah kerja awal obat yang dikehendaki itu cepat atau masa kerjanya lama

Page 4: Tugas Prak Kologi

c. Stabilitas obat di dalam lambung atau usus

d. Keamanan relatif dalam penggunaan melalui bermacam-macam rute

e. Rute yang tepat dan menyenangkan bagi pasien dan dokter

f. Harga obat yang relatif ekonomis dalam penyediaan obat melalui bermacam-macam rute

g. Kemampuan pasien menelan obat melalui oral.

III PERCOBAAN DAN HASIL PENGAMATAN

Alat dan Bahan :

- Tikus jantan 3 ekor

- Tikus betina 3 ekor

- Fenobarbital Na

- NaCl

- Spuit 3 buah

Prosedur Kerja

- Timbang setiap tikus jantan dan tikus betina

- 2 ekor tikus jantan dan 2 ekor tikus betina di suntikkan dengan larutan fenobarbil Na

- 1 ekor tikus jantan dan 1 ekor tikus betina di suntikan dengan larutan NaCl dimaksudkan sebagai

kontrol.

- Sebelum disuntik, masing – masing tikus diamati selama 10 menit kelakuan normalnya.

- Setelah obat disuntikkan, masing – masing tikus di amati

Pengamatan

- Untuk tiap tikus dicatat saat pemberian obat, saat mula muncul berbagai efek, tipe – tipe efek

yang muncul, lama berlangsungnya efek.

- Buatkan tabel dari hasil pengamatan, sehingga jelas apa yang dikerjakan dan hasilnya.

Hasil Pengamatan

- Hasil penimbangan setiap tikus

Page 5: Tugas Prak Kologi

No Berat Tikus Jantan (g) Berat Tikus Betina (g)

1 154,1 137,4

2 100,3 131,7

3 117,6 120,4

- Perhitungan dosis untuk setiap tikus

Konversi dosis manusia ke tikus = 0,018

1. 2 Tikus Jantan (Fenobarbital50 mg/ml)

a. Jantan 1

Berat badan = 154,1 g

Konversi : 50 mg x 0,018 = 0,9 mg

Dosis (mg) = 154,1200 g

x 0,9 mg = 0,69 mg

Dosis (ml) = 0,6950mg

x 1 ml = 0,014 ml

b. Jantan 2

Berat badan = 117,6 g

Konversi : 50 mg x 0,018 = 0,9 mg

Dosis (mg) = 117,6200mg

x 0,9 mg = 0,53 mg

Dosis (ml) = 0,5350mg

x 1 ml = 0,011 ml

2. 2 Tikus Betina (Fenobarbital 50 mg/ml)

a. Betina 1

Berat badan = 137,4 g

Konversi : 50 mg x 0,018 = 0,9 mg

Dosis (mg) = 137,4200 g

x 0,9 mg = 0,62 mg

Page 6: Tugas Prak Kologi

Dosis (ml) = 0,6250mg

x 1 ml = 0,012 ml

b. Betina 2

Berat badan = 131,7 g

Konversi : 50 mg x 0,018 = 0,9 mg

Dosis (mg) = 131,7200mg

x 0,9 mg = 0,59 mg

Dosis (ml) = 0,5950mg

x 1 ml = 0,012 ml

3. 1 Tikus jantan dan 1 Tikus Betina NaCl 0,9%

- Hasil Pengamatan

Hewan Dosis CP Perilaku Saat

Pemberian Obat

Waktu Mulai

Muncul Efek

(menit)

Tipe Efek yang

Muncul

Lama Waktu

Berlangsungnya

Efek (menit)

Tikus

Jantan 1

0,014

ml

IP Hiperaktif 3 menit 17 detik Kejang –kejang 28 menit 59 detik

Tikus

Jantan 2

0,011

ml

IP Hiperaktif 42 detik Kejang – kejang 34 menit 32 detik

Tikus

Betina 1

0,012

ml

IP Hiperaktif 1 menit 4 detik Kejang – kejang 32 menit 57 detik

Tikus

Betina 2

0,012

ml

IP Hiperaktif 57 detik Gemetar >38 menit

IV PEMBHASAN

Pada praktikum ini, di lakukan pemberian obat variasi biologik dengan cara

intraperitoneal kepada 3 tikus. Pada tikus pertama disuntikkan obat Phenobarbital dengan 0,1

ml,pada tikus kedua disuntikkan obat Phenobarbital dengan dosis 0,1 ml,dan pada tikus ketiga

Page 7: Tugas Prak Kologi

disuntikkan Nacl dengan dosis 0,008 ml. Dosis yang diberikan kepada masing-masing tikus

berbeda-beda, sesuai dengan berat badan tikus masing-masing. Setelah pemberian

Phenobarbital kepada tikus pertama dan kedua, perubahan mulai terjadi pada tikus, namun ada

1 perbedaan pada hasilnya, yaitu perbedaan pada waktu obat mulai bereaksi terhadap masing-

masing tikus,adapun hasil pengamatan sebagi berikut:

V KESIMPULAN

Cara-cara pemberian obat sangat berpegaruh dengan kerja obat,serta faktor-faktor yang

mempengaruhi efek obat adalah faktor internal,faktor lingkungan dan yang dapat merubah

atau mempengaruhi respon hewan percobaan terhadap senyawa bioaktif yang diujikan.

Penanganan yang tidak wajar terhadap hewan percobaan dapat mempengaruhi hasil

percobaan, memberikan penyimpangan hasil.

Page 8: Tugas Prak Kologi

Kel.

Hewan

(mencit)

Dosis Berat Badan Dosis yang

disuntikan

Waktu Keterangan

I Mencit

1

0,25 mg 15 g 0,00375

Mencit

2

0,25 mg 21,5 g 0,00537

II Mencit

1

0,5 mg 21 g 0,0105

Mencit

2

0,5 mg 26 g 0,013

III Mencit

1

1 mg 22,5 g 0,0225

Mencit

2

I mg 22,2 g 0,0222

IV Mencit

1

2 mg 20 g 0,04

Mencit

2

2 mg 23 g 0,046

V Mencit

1

4 mg 16 g 0,064

Mencit

2

4 mg 19,4 g 0,0776

VI Mencit

1

6 mg 24,5 g 0,147

Page 9: Tugas Prak Kologi

Mencit

2

6 mg 17 g 0,0102