34
REFRESHING EMBRIOLOGI, ANATOMI, FISIOLOGI, CARA PEMERIKSAAN & 2 PENYAKIT TERBANYAK PADA TENGGOROK Oleh : Nudiya Azimah 2010730081 Pembimbing : Dr. H Denny P.M, Sp.THT

Tugas Refreshing Tenggorokan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

REFRESHING EMBRIOLOGI, ANATOMI, FISIOLOGI, CARA PEMERIKSAAN, & 2 PENYAKIT TERBANYAK PADA TENGGOROK

REFRESHINGEMBRIOLOGI, ANATOMI, FISIOLOGI, CARA PEMERIKSAAN & 2 PENYAKIT TERBANYAK PADA TENGGOROKOleh : Nudiya Azimah2010730081Pembimbing : Dr. H Denny P.M, Sp.THT

Embriologi TenggorokanBerasal dari Foregut EmbrionikTerbentuknya arkus faring/brankialis

Embriologi Tyroid

Anatomi Rongga Mulut

Anatomi Faring

Dasar TengkorakEsofagusPalatum MoleTepi atas epiglotisUnsur unsur FaringMukosaPalut LendirOtotOtot-otot Faring

m. Constrictor pharyngs superiorm. Constrictor pharyngs inferiorm. Constrictor pharyngs mediusSistem Perdarahan Faring

Sistem Persarafan Faring

Tonsil

Laryng

Otot-otot LaringOtot intrinsik Otot ekstrinsik

InfrahioidSuprahioidOtot AduktorOtot Abduktor11Fisiologi FaringFisiologi Menelan

Pengunyahan makananTransportke OrofaringLambungEsofagusFisiologi LaringANAMNESISFARING DAN RONGGA MULUTNyeri tenggorokRasa banyak dahakRasa ada yang menyumbat atau mengganjalSulit menelanNyeri menelanHIPOFARING DAN LARINGSuara serakBatukDisfagiaRasa ada sesuatu di leherPemeriksaan FisikAlat-alat pemeriksaan tenggorok - Lampu Kepala- spatula lidah- kaca tenggorok no 5-8- kassa- Nierbekken- Lampu spiritusPengaturan Posisi pasien :- Pasien dewasa duduk berhadapan dengan pemeriksa lutut bersisian.- Pasien anak dipangku dengan posisi yang sama dengan ibu- Pasien bayi ditidurkan di pangkuan (paha) orang tuaPemeriksaan Mulut dan FaringInspeksi Keadaan Bibir, rongga mulut, mukosa rongga mulut, lidah dan gerakannya

PALPASI

TONSIL

Pemeriksaan Tonsil

Pemeriksaan Nasofaring

Meatus SuperiorMeatus MediaJaringan AdenoidTorus TubariusMuara Tuba EustachiusUjung posterior dari Konka InferiorFossa RossenmullerArkus FaringNasofaringoskop Indirek

Pemeriksaan OrofaringLaringoskopi Indirek

epiglotis,valekula,fossa piriformis,plika eriepiglotika, aritaenoid,plika ventrikularis dan plika vocalis.

Penilaian mobilitas plika vocalis dengan menyuruh penderita mengucapkan huruf I berulang kali.Laringosokopi Direk

Fibre Optic LaryngoscopePalpasi Kelenjar Limfe

Tes Fungsi Pengecapan

HipogeusiaAgeusiaPenyakit TenggorokanPenyakit TenggorokanTonsilitisDefinisi :infeksi atau peradangan pada tonsil

Penyebab :bakteri streptococcus hemoliticus group A, pneumokokus, Streptococcus viridan, dan Streptococcus pyogens

Patomekanisme Infiltrasi bakteri pada lapisan epitel tonsil peningkatan jumlah bakteri peradanganterbentuknya detritus Gejala:Nyeri menelan (Odinofagi) Sulit menelan (Disfagi) Demam tinggiOtalgia (nyeri alih N. IX)Anoreksia

Pemeriksaan fisik :Pembengkakan tonsila palatinaBercak-bercak pada tonsilKadang terbentuk eksudatKomplikasi Otitis media akut Sinusitis Abses peritonsiler Abses parafaring

Terapi Konservatif Antibiotik spektrum luas atau sulfonamid Antipiretik AnalgetikObat kumur yang mengandung desinfektanOperasiIndikasi :Serengan tonsillitis lebih dari 3x/tahunMenimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial.SumbatanRhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis dengan abses peritonsil yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.Dicurigai adanya keganasan.Ototis media efusa/ otitis media supuratif.Faringitis akutDefinisi :Keadaan akut pada mukosa faring dan jaringan limfoid pada dinding faring.Etiologi :Streptokokus hemolitikusS.pneumonia atau Hemofilus influenza. Gejala : Nyeri MenelanSuhu subfebris Rasa kering dan panas pada tenggorokkanRinorea Nyeri kepalaPemeriksaan Fisik :Faring hiperemisUdem terutama dilateral bandLimfadenopati KGB regionalTerapi: SimptomatikDAFTAR PUSTAKA1. Adam,Boies, Higler, Boies Buku Ajar Penyakit THT edisi 7, EGC, Jakarta,1997.2. Guyton,AC, Hall,JE, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 1997, editor: irawati setiawan, ed. 9, 1997, Jakarta: EGC 3. Putz, Pabst. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Bagian I Revisi Edisi 20. Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1995.4. Soepardi, Efiaty Arsyad dkk, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi 5, FK UI, 2006. 5. Spaltehols, Spanner. Atlas Anatomi Manusia Bagian II Edisi 16. Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 19936. Andrianto,Petrus. 1986. Penyakit Telinga,Hidung dan Tenggorokan,75-76.EGC,Jakarta7. Anatomi dan fisiologi hidung. Available from : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21283/4/Chapter%20II.pdf