8
SIKLUS DIESEL DAN SIKLUS DUAL Fuad Abdillah, ST, MT A. PENGERTIAN SIKLUS DIESEL Siklu s diesel yang merupak an siklu s dari mesin penyalaan komp resi (compression- ignition) ditemukan oleh Rudolph Diesel pada tahun 1890 !erbedaan mesin diesel dengan mesin otto terletak pada permulaan pembakarannya !ada motor bensin, "ampuran udara#  bensin dikompresi diba$ah temperatur pembakaran bahan bakar dan proses pembakarannya dimulai dari per"ikan bunga api pada busi Sedangkan pada mesin diesel, udara murni diisap dan dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan bakar %adi, pada mesin diesel tidak terdapat karburator dan busi tetapi diganti oleh in&ektor bahan bakar !ada mesin bensin, yang dikompresi adalah "ampuran udara#bensin dan besarnya  perbandingan kompresi dibatasi oleh temperatur terbakarnya bensin !ada mesin diesel, yang dikompresi adalah udaranya sa&a sehingga mesin diesel dapat didesain pada perbandingan kompresi yang tinggi, antara 1' sampai '( !roses in&eksi bahan bakar dimulai pada saat  piston hampir men"apai titik mati atas dan masih berlangsung beberapa saat setelah piston men"a pai TMA )leh karena itu, proses pembaka ran pada mesin diesel ter&adi pada inter*al $aktu ya ng rela ti*e pan &ang diband ing den gan mes in ben sin Den gan int er*al $ak tu  pembakaran yang relati+ pan&ang tersebut, maka proses pemasukan panas didekati appro-imated. sebagai proses tekanan konstan, sedangkan tiga proses lainnya sama dengan mesin bensin !erbandingan kompresi/ !erbandingan !otong uto++ ratio.

Tugas Resume Dan Soal Siklus Diesel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

SIKLUS DIESEL DAN SIKLUS DUALFuad Abdillah, ST, MT

A. PENGERTIAN SIKLUS DIESELSiklus diesel yang merupakan siklus dari mesin penyalaan kompresi (compression-ignition) ditemukan oleh Rudolph Diesel pada tahun 1890. Perbedaan mesin diesel dengan mesin otto terletak pada permulaan pembakarannya. Pada motor bensin, campuran udara-bensin dikompresi dibawah temperatur pembakaran bahan bakar dan proses pembakarannya dimulai dari percikan bunga api pada busi. Sedangkan pada mesin diesel, udara murni diisap dan dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan bakar. Jadi, pada mesin diesel tidak terdapat karburator dan busi tetapi diganti oleh injektor bahan bakar.

Pada mesin bensin, yang dikompresi adalah campuran udara-bensin dan besarnya perbandingan kompresi dibatasi oleh temperatur terbakarnya bensin. Pada mesin diesel, yang dikompresi adalah udaranya saja sehingga mesin diesel dapat didesain pada perbandingan kompresi yang tinggi, antara 12 sampai 24. Proses injeksi bahan bakar dimulai pada saat piston hampir mencapai titik mati atas dan masih berlangsung beberapa saat setelah piston mencapai TMA. Oleh karena itu, proses pembakaran pada mesin diesel terjadi pada interval waktu yang relative panjang dibanding dengan mesin bensin. Dengan interval waktu pembakaran yang relatif panjang tersebut, maka proses pemasukan panas didekati (approximated) sebagai proses tekanan konstan, sedangkan tiga proses lainnya sama dengan mesin bensin.

Perbandingan kompresi: = Perbandingan Potong (Cutoff ratio) = = Efisiensi Diesel :

Proses 1 2 : Kompre si Adiabatis

Proses 2 -3 : Tekanan K

Proses 3 4 : Ekspansi Adiabatis

Setelah nilai dari dimasukkan ke persamaan efisiensi, maka dihasilkan :

Perbandingan efesiensi antara mesin diesel dengan mesin bensin (=1-) adalah terletak pada nilai suku yang ada didalam kurung dimana nilainya selalu lebih besar dari satu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika perbandingan kompresi antara mesin bensin dan mesin diesel sama maka efisiensi mesin bensin lebih tinggi dibanding mesin diesel ( ). Namun, harus diingat bahwa mesin diesel dapat dioprasikan pada perbandingan kompresi yang lebih tinggi tanpa khawatir akan terjadi pembakaran sebelum waktunya sehingga efisiensi mesin diesel lebih tinggi dari mesin otto. Selain itu, proses pembakaran mesin diesel lebih sempurna karena mesin diesel beroprasi pada putaran lebih rendah maka mesin diesel menjadi pilihan untuk keperluan mesin dengan power besar seperti mesin lokomotif, kapal laut, truk, dan lain lain.Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak pada langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik (penekanan adiabatik = penekanan yang dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor atau panas tidak sempat mengalir menuju atau keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder. Kalau dalam mesin bensin, yang ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang ditekan hanya udara saja. Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara meningkat.Selanjutnya injector atau penyuntik menyemprotkan solar. Karena suhu dan tekanan udara sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder dan solar langsung terbakar. Tidak perlu memakai busi lagi. Perhatikan besarnya tekanan yang ditunjukkan pada diagram di bawah.

Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal atau sempurna. Mula-mula udara ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan - penyuntik atau injector menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar mengalamipemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan - gas yang terbakar dibuang kepipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-a).

Zat kerja untuk mesin diesel adalahudara dan solar. Zat kerja biasanya menyerapkalor pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha aliaskerja (W), lalu membuang kalor sisapada suhu yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal, maka QH = W + QL.

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai motor bakar saja). Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksikimia (pembakaran) daribahan bakar (solar)dan oksidiser (udara)di dalam silinder (ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu torak.Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerakbolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi olehporos engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekananmaka motor diesel juga disebut Compression Ignition Engine.

Diagram P-V Motor Diesel 2 Langkah dan 4 Langkah

Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel yaitu seperti siklus otto tetapi proses pemasukan kalornya dilakukan pada tekanan konstan. Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel dilaksanankan pada tekanan konstan. Gambar Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah:

Keterangan:1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatic)

2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)

4-5 = Awal Pembuangan

5-6 = Awal Pembilasan

6-7 = Akhir Pembilasan Gambar Diagram P-V Motor Diesel 4 langkah: Keterangan:

0-1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)

1-2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)

2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)

3]\

-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)

4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)

1-0 = Langkah buang pada P = c Diagram P-V Motor Gabungan dan Supercharger

Siklus gabungan merupakan siklus udara pada tekanan terbatas. Apabila pemasukan kalor pada siklus dilaksanakan baik pada volume konstan maupun tekanan konstan, siklus tersebut dinilai sebagai siklus tekanan terbatas atau siklus gabungan. Dalam siklus ini gerak isap (0-1) dimisalkan berimpit dengan garis buang (1-0) sedangkan proses pemasukan kalor berlangsung selama proses (2-3a) dan (3-3a). Sebenarnya kedua gris tersebut tidak perlu berimpit, garis buang berada diatas atau dibawah garis isap. Pada Naturally Aspirated Engine garis buang berada diatas garis isap. Pada Engine Supercharger udara pada waktu langkah isap dipaksa masuk ke silinder oleh pompa udara yang digerakkan oleh mesin itu sendiri, disitu garis buang akan berada dibawah garis isap.

Untuk kompresi rasio yang sama siklus diesel mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siklus otto. Adapun rumus untuk mencari efisiensi siklus diesel adalah:

Efisiensi siklus diesel yang tinggi menyebabkan siklus ini digunakan untuk mesin-mesin dengan kapasitas besar. Seperti yang terdapat pada truk, lokomotif, mesin kapal, dan pembangkit tenaga listrik darurat (genset).DAFTAR PUSTAKANakoela Soenarta dan Shoichi Furuhama. (1995). Motor Serba Guna, Jakarta :

Penerbit PT Pradnya Paramita.

J. Trommel Mans. (1991). Mesin Diesel, Jakarta : Penerbit PT Rosda Jayaputra.

Anonim. (1979). Diesel Manual Handbook, Tokyo : Mitsubishi Motors.

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2, Jakarta : PT Toyota Astra Motor.

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT Toyota Astra MotorTugas Mahasiswa untuk mata kuliah Termodinamika1. Resume makalah diatas ( siklus diesel dan siklus dual ) dengan tulisan tangan ( bukan diketik ) dalam kertas folio bergaris minimal 3 lembar folio bergaris

2. Kerjakan soal berikut ini:

Motor berbahan bakar minyak solar bekerja dengan siklus dual. Perbandingan kompresi keseluruhan 18:1 dan pemasukan energi pada tekanan konstan 550 + X kcal/kg serta pada volume konstan 430 kcal/kg. Tekanan pada Kondisi masuk 1 kg/cm2 dan temperature 20 oC. Bila k=1,4 hitung ( keterangan X = satu nomor terakhir NPM )a. Usaha yang dilakukan oleh mesin diesel tersebut

b. Efisiensi panas pada mesin diesel tersebut 3. Dikumpulkan maksimal bersamaan dengan pelaksanaan UAS ( mata Uji Termodinamika )