Upload
siti-yulianti
View
220
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknologi tanaman pangan
Citation preview
TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2014-2015
Nama : Siti YuliantiNIM : 41035003111003Mata Kuliah : Pengantar Teknologi PanganHari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2015Dosen : Ir. Erry Mustariani, MM.
1. Sebutkan syarat-syarat wadah utama?
Wadah utama harus melindungi bahan makanan dari kontaminasi berarti
melindungi terhadap mikroorganisme dan kotoran serta tahan terhadap
gigitan serangga atau binatang-binatang pengerat lainnya.
Memantapkan kandungan air dan lemaknya berarti kandungan air didalam
bahan pangan tidak boleh menyerap air dari atmosfer dan juga tidak boleh
berkurang kandungan airnya, jadi wadah harus kedap air. Melindungi
terhadap lemak yaitu lemak dari makanan tersebut tidak boleh merembes
masuk atau keluar melalui wadah, misalnya pada pengepakan mentega.
Wadah utama harus bisa mencegah masuknya bau dan gas supaya bau atau
gas-gas yang tidak diinginkan tidak dapat masuk melalui wadah tersebut,
sedangkan aroma atau gas yang diinginkan tetap dipertahankan di
dalamnya.
Wadah utama yang digunakan juga harus tahan terhadap tekanan atau
benturan, misalnya yang terjadi selama pengangkutan. Wadah yang rusak
karena tekanan atau benturan dapat menyebabkan makanan didalamnya juga
rusak dalam arti berubah bentuknya, misalnya pada kue-kue kering
(crackers) yang disimpan di dalam kaleng.
Wadah yang melindungi bahan terhadap sinar terutama ditujukan terhadap
bahan pangan yang sensitif terhadap sinar, misalnya pigmen dan minyak.
Transparan, maksudnya jika kita akan membeli makanan di dalam suatu
wadah biasanya kita ingin melihat bagaimana rupa dan bentuk makanan di
dalamnya. Wadah yang cerah tidak boleh digunakan untuk makanan yang
peka terhadap sinar.
2. Apa yang dimaksud dengan Wadah Hermetis?
Wadah hermitis adalah wadah sempurna yang tidak dapat dilalui oleh gas,
udara, maupun uap air. Selama wadah tersebut masih hermitis berarti wadah
tersebut juga tidak dapat dilalui oleh bakteri, ragi, kapang dan debu, karena
mikroba dan debu lebih besar daripada gas dan uap air.
3. Sebutkan cara-cara Pengawetan dengan Suhu Rendah?
Pengawetan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan (cooling) dan
pembekuan (freezing).
Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan
yaitu -2 sampai + 100C. Pendinginan yang biasanya dilakukan sehari-hari
dalam lemari es pada umumnya mencapai suhu 5-80C dan pendinginan
biasanya akan mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau
minggu tergantung dari macam bahan pangannya.
Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.
Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -240C.
Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -400C
dan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan
atau kadang-kadang beberapa tahun.
4. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi Fermentasi?
Asam
Alkohol
Mikroba
Suhu
Oksigen
Garam
5. Sebutkan sifat-sifat Aditif Makanan (Food Additive) yang boleh digunakan?
Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut.
Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
Dapat mempertahankan atau memperbaiki mutu pangan.
Menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan suatu penipuan.
6. Sebutkan kelebikan pengawetan dengan iradiasi dibandingkan pengawetan
yang lain?
Bahan pangan dapat tetap dalam keadaan tetap seperti semula.
Kenaiakan suhu bahan yang disterilkan tidak akan melebihi 40C jika
digunakan iradiasi pada dosis yang biasa sehingga sterilisasi dengan cara ini
disebut juga sebagai sterilisasi dingin (Cold Sterililzation).
Bahan yang disterilkan dapat di tempatkan di dalam wadah seperti kaleng
alumunium, dan lain-lainnya dan prosesnya tidak menggunakan panas maka
bahan-bahan tersebut dapat pula dibungkus dalam plastik.
Zat-zat atau bahan-bahan yang rusak jika disterilkan dengan menggunakan
panas maka dapat disterilkan dengan cara ini.
7. Sebutkan dan terangkan macam-macam Food additive/aditif makanan?
Bahan pengawet (food preservative) adalah bahan kimia yang dapat
mempertahankan makanan terhadap serangan bakteri, ragi atau kapang.
Sebagai contoh misalnya Natrium Benzoat yang digunakan di dalam
minuman-minuman atau makanan yang asam, Natrium dan Kalsium
Propionat untuk mencegah kapang di dalam roti dan kue-kue, asam sorbet
yang digunakan dalam keju untuk mencegah tumbuhnya kapang, dan bahan-
bahan yang mengandung Khlor aktif yang berfungsi sebagai pembasmi
mikroba pada pencucian buah-buahan dan sayur-sayuran.
Antioksidan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah oksidasi lemak,
misalnya digunakan pada bahan pangan yang akan digoreng, makanan dari
biji-bijian, dan makanan-makanan lain yang mengandung banyak lemak dan
mudah tengik. Contohnya Butylated Hidroxynisol (BHA), Butylated
Hidroxy Toluna (BHT), Propil Galat, Nordihydroguaiaretic (NDGA) dan
sulfur oksida.
Pengikat logam (sequestrant) dapat mengikat logam-logam seperti besi dan
tembaga sehingga membebaskan makanan dari logam-logam tersebut.
Logam-logam ini merupakan katalisator oksidasi yang baik sehingga dapat
menyebabkan reaksi-reaksi perubahan warna yang tidak diinginkan.
Contohnya adalah EDTA (Etylen Diamine Tetracetic Acid), polifosfat dan
asam sitrat.
Emulsifier adalah bahan yang digunakan untuk menstabilkan emulsi.
Contohnya adalah campuran minyak dengan ai, campuran gas dengan bahan
cair, atau campuran gas dengan bahan padat. Contohnya lechitin, asam-asam
lemak, dan turunannya, asam empedu, dan emulsifier buatan lainnya
misalnya modo dan digliserida.
Pengental (thickener) maksudnya bahan yang termasuk kedalam pengental
adalah gum, pati, desktrin, turunan-turunan dari protein dan bahan lainnya
yang dapat mensatabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang
dicampur dengan air untuk membentu kekentalan tertentu. Misalnya pada
saus selada, susu coklat, jeli, puding, mengandung bahan pengental gum
arabik, CMC (Carboxymethyl Cellulose), karagenan, pektin, amilosa,
gelatin, dll.
Pemutih (bleaching agent) bertujuan untuk memperbaiki warna penampak
pada bahan pangan agar lebih putih dari sebelumnya. Misalnya penggunaan
pemutih pada tepung baru yang warnanya agak kekuning-kuningan dengan
menambahkan benzoil peroksida, oksida-oksida nitroge, khlor oksida dan
komponen khlor lainnya pada bahan secara perlahan-lahan selama
penyimpanan.
Buffer (asam, alkali) digunakan untuk menyesuaikan dan memantapkan pH
makanan dengan pH yang diinginkan. Asam yang digunakan dapat
diperoleh dari asam organik di dalam buah-buahan, secara fermentasi atau
dibuat secara sintetik.
Zat pewarna (coloring agent) ditambahkan dengan tujuan untuk menarik
selera dan keinginan konsumen. Dibagi atas bahan pewarna alami dan
buatan. Zat pewarna alam yang sering digunakan adalah karoten, kunyit,
dan daun pandan. Kelebihan dari pewarna buatan adalah adanya keanekaan
dalam hal ragam warna , keseragaman warna, kestabilan warna dan
penyimpanannya lebih mudah dan lebih tahan lama. Sementara pewarna
alami warnanya jarang yang sesuai dengan warna yang diinginkan.
Zat pemanis bukan gula (sweetener) adalah pemanis yang tidak
menghasilkan kalori misalnya sakarin serta natrium, kalsium, magnesium,
dan kalium siklamat. Biasanya ditambahkan kedalam minuman-minumanan
penyegar, buah-buahan kaleng, dll.
Nutrient supplement adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam
makanan untuk menambah zat-zat gizi yang telah ada di dalam makanan
tersebut, misalnya vitamin-vitamin dan mineral. Contohnya penambahan
vitamin D ke dalam susu, penambahan vitamin B, besi dan kalsium ke
dalam hasil pengolahan biji-bijian, penambahan vitamin A pada margarin,
vitamin C pada sri buah-buahan dan penambahan lysine ke dalam tepung
gandum.
Flavoring agent dapat diperoleh dari alam atau dibuat secara sintetik.
Terklasifikasi alami misalnyabumbu-bumbuan, sementara buatan misalnya
benzaldehida yang mempunyai cita rasa seperti lobi-lobi atau ceri, etil
butirat dengan cita rasa buah nenas. Contohnya adalah monosodium
glutamat (MSG) dan Vetsin adalah salah satu preparat MSG komersil.
Lain-lain maksudnya bahan-bahan tambahan lainnya yang tidak termasuk
kedalam golongan food additive seperti telah disebutkan diatas dapat
digolongkan kedalam miscellaneous additive misalnya pengakif ragi yang
digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ragi di dalam roti yaitu
amonium sulfat, bahan pengeras (firming agent) untuk buah-buahan dan
sayur-sayuran misalnya kalsium klorida, ‘anticaking agent’ misalnya
kalsium fosfat, bahan penjernih (clarifying agent) seperti bentonite untuk
minuman anggur, ‘meat curing agent’ misalnya natrium nitrat/nitrit pada
pembuatan kornet, dll.
8. Sebutkan Prinsip Pengawetan pangan dengan Fermentasi?
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab
fermentasi pada substrat organik yang sesuai,
Fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan, sebagai
akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut,
tujuannya untuk mengurangi jumlah mikroba, maka proses fermentasi
adalah sebaliknya yaitu memperbanyak jumlah mikroba, dan menggiatkan.