Tugas Seni Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

2

Citation preview

TUGAS SENI BUDAYA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

TUGAS SENI BUDAYAAlat Alat Musik Tradisional Daerah NusantaraSalsabilla Rahmadia K.VII.2 / 8.2SMP N 13 Pekanbaru

1Alat Musik Tradisional AcehSerune Kalee

Wujud dan bentuk peralatan ini seperti pentungan, bulat, dan lurus mulai dari batas atas (mondstuk) hingga ke bagian bawah (bell). Bagian atas peralatan ini kecil dan membesar di bagian bawahnya. Di bagian badan atau tubuh terdapat lubang-lubang sebagai tempat memainkan nada yang diinginkan. Peralatan ini mempunyai warna dasar hitam, hal ini kemungkinan disebabkan oleh terlalu banyak dipegang atau memang warna dasar kayu yang dibuat untuk peralatan ini berwarna hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh..

2Alat Musik Tradisional Sumatera UtaraPanggora

Panggora juga adalah satu buah gong yang berpencu yang dimainkan oleh satu orang. Bunyi dari gung ini adalah pok. Bunyi ini timbul adalah karena gong ini dimainkan dengan memukul pencunya dengan stick sambil berdiri dan sisi gong tersebut dimute(diredam) dengan tangan. Gong ini adalah gong yang paling besar dinatara keempat gong yang ada. Ukurannya adalah garis menengah 37 cm, tinggi (tebal) 6 cm dan diameter pencunya lebih kurang 13 cm.

3Alat Musik Tradisional Sumatera BaratSaluang

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau,Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai.

Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.

4Alat Musik Tradisional RiauGambus

Gambus adalah alat musik petik seperti mandolin yang berasal dari Riau.Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar. Gambus dimainkan sambil diiringi gendang. Sebuah orkes memakai alat music utama berupa gambus dinamakan orkes gambus atau disebut gambus saja Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan.

5Alat Musik Tradisional Kepulauan RiauGendang Panjang

Gendang Panjang adalah sebuah alat musik yang berasal dari daerah Kepulauan Riau,yang termasuk alat musik Membranofon. cara memaikannya ditepuk dengan telapak tangan.bisanya di India disebut dengan " Dhol " Gendang panjang ini kedua sisinya di tutupi dengan kulit. selalu di mainkan dua buah, yang besar di sebut dengan " Induk " sedangkan yang kecil Disebut dengan "Anak ".

6Alat Musik Tradisional JambiSerangko

Serangko adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau yang panjangnya mencapai 1 meter sampai 1,5 meter. Di zaman dulu alat musik Serangko ini digunakan oleh komandan perang untuk memberikan komando. Selain itu juga digunakan untuk pemberitahuan ketika ada musibah kematian.

7Alat Musik Tradisional Sumatera SelatanAkordeon/Accordion

Akordeon adalah alat musik sejenis organ. Akordeon ini relatif kecil dan dimainkan dengan cara digantungkan di badan. Akordeon ditemukan oleh C.F.L. Buschmann dari Berlin, Jerman.

8Alat Musik Tradisional Bangka BelitungRebana

Alat musik Rebana asal usulnya berasal dari Jazirah Arab seperti halnya Rebab. Alat musik Rebana sendiri biasanya digunakan dalam kesenian yang bernafaskan agama Islam seperti hadrah ataupun saat membaca shalawat burdah

9Alat Musik Tradisional BengkuluDol

Dol pertama kali dibawa oleh pedagang dari India. Bentuknya hampir mirip gendang terbuat dari kulit sapi. Ukurannya bervareasi. Diameter Dol terbesar sekitar 70 centimeter dengan tinggi 80 centimeter.

Alat musik tradisional Bengkulu ini terbuat dari bongol buah kelapa atau pohon nangka. Masyarakat Bengkulu sangat akrab dengan alat musik Dol. Mereka biasanya bermain Dol secara berkelompok di rumah-rumah atau sanggar kesenian. Peminatnya tak terbatas pada orang dewasa atau remaja.

10Alat Musik Tradisional LampungBende

Bende atau canang adalah sejenis gong kecil yang dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan Nusantara, dari Sumatera hingga Maluku dan Papua. Pada masa lalu, bende biasanya digunakan untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, bende biasanya digunakan untuk menandakan adanya keramaian seperti topeng monyet atau pesta rakyat yang lain.

11Alat Musik Tradisional BantenGendang

Gendang biasanya dipakai untuk mengiringi permainan gitar dambus, campak, atau bedaek. Gendang juga dipakai untuk mengiringi arak-arakan penganten, upacara menyambut tamu, dan lain-lain. Keberadaan gendang dalam sejarah musik Melayu sudah lama ada seiring dengan perkembangan musik Melayu.

12Alat Musik Tradisional JakartaTanjidor

Tanjidor adalah kesenian tradisional khas Betawi (Jakarta). Ciri khasnya pada macam-macam alat musik tiup dari kuningan (trompet dll) dan dilengkapi genderang besar (bas drum) sperti pada drum band. Semua personilnya bermain sambil berdiri.

13Alat Musik Tradisional Jawa BaratAngklung

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

14Alat Musik Tradisional Jawa TengahKendang

Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak.15Alat Musik Tradisional Jawa TimurBonang

Bonang merupakan instrumen pendukung penting pada Gamelan jawa, dan ternyata Bonang di bagi menjadi dua jenis yaitu Bonang Barung dan juga Bonang Penerus. Bonang Barung ukuranya medium, yang bersuara menengah sampai tinggi, Bonang Barung itu sendiri adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Gamelan. Bonang Barung di mainkan secara di pukul atau bahasa jawanya biasa di sebut "gendhing" Pada teknik bermain tabuhan imbal-imbalan, Bonang Barung fungsinya tidak sebagai lagu penuntun Bonang Barung membentuk pola nada yang saling menyatu dengan Bonang Panerus.Sedangkan bonang Panerus adalah Bonang yang paling kecil dan beroktaf tinggi. Bonang Panerus berkecepatan dua kali lipat lebih cepat dari Bonang Barung.

16Alat Musik Tradisional BaliCeng-Ceng

Ceng-ceng adalah bagian penting dari seperangkat gamelan Bali. Di antara alat gamelan yang lain, dalam satu performa, ceng-ceng memegang peran yang sangat penting. Ceng-ceng Bali ini juga dikenal dengan sebutan ceng-ceng ricik. Bahan terbuat dari kayu nangka dan tembaga. Terdiri atas 6 (enam) buah logam bundar bagian bawah dan 2 (dua) logam bundar bagian atas. Cara memainkan alat musik tradisional Bali ini adalah dengan cara memukulkan bagian tembaga bundar yang atas (berjumbai merah) ke bagian tembaga bundar bawah yang menghadap atas. Ceng-ceng Bali dibuat dengan bentuk kura-kura. Ini bisa dipahami karena pengukirnya mungkin mengambil tokoh legenda Bali yaitu kura-kura mistis. Konon, di kebudayaan Bali, kura-kura mistis ini memiliki nilai magis yaitu menyeimbangkan dunia di atas punggungnya.

17Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara BaratGendang Beleg

Gendang Beleg adalah alat musik yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gendang ini terbuat dari bahan Kulit Sapi, Kayu dan Tali. Gendang ini sebenar nya sama dengan gendang biasanya, tetapi hanya berbeda pada ukurannya saja.

18Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara TimurSasando

Sasando Ini, Terbuat Dari Daun Lontar Yang Dibentuk Setengah Belahan Bola. Susunan Daun Lontar Ini Dapat Dikembangkan [ Ketika Akan Dimainkan ] Atau Dikatupkan [ Tidak Digunakan ], Fungsinya Kurang Lebih Adalah Sebagai Resonator bagi sasando Ini. Sedangkan Batangan Kayu Bulat Yang Diletakan Melintang Pada Anyaman Daun Lontar Tadi Berfungsi Sebagai Bentangan Dawai Sasando.

19Alat Musik Tradisional Kalimantan BaratSampek

.

Sampek merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan tepatnya biasanya digunakan oleh Suku Dayak. Alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya.

20Alat Musik Tradisional Kalimantan TengahRebab

Alatmusiktradisonalrebabadalah jenis alat musik yang di gesek dan mempunyaitigaatau dua utas talidaridawai logam (tembaga) ini badannya menggunakan kayu nangka dan berongga di bagian dalam ditutup dengan kulitlembuyang dikeringkan sebagai pengeras suara.

21Alat Musik Tradisional Kalimantan TimurKetipung

Alat_musik_yang_satu_ini_juga_termasuk_salah_satu_alat_musik_tradisional_yang_berbau_Timur_Tengah_yang_membawa_pengaruh_sampai_ke_Kalimantan_Timur._Alat_musik_ketipung_ini_adalah_sejenis_gendang_kecil_yang_biasa_dimainkan_untuk_mengiringi_lagu-lagu_bernuansa_Timur_Tengah.

22Alat Musik Tradisional Kalimantan SelatanKintung

Kintung ini adalah salah satu alat musik unik lainnya di Kalimantan Selatan yang dibuat oleh Suku Banjar. Bahkan pada zaman dulu alat musik ini dipertandingkan juga. Uniknya lagi alat musik ini diduga dimainkan dengan kekuatan magis. Bahkan pada saat dipertandingkan sampai-sampai alat musik yang terbuat dari bambu ini bisa dipecah bahkan tidak mengeluarkan bunyi sama sekali dengan kekuatan magis.Dilihat dari bentuknya alat musik ini seperti angklung yang terbuat dari bambu. Rautan bagian atas masing-masing potongan bambu sangat berperan penting untuk mengatur bunyinya. Panjang bambu yang digunakan untuk satu potongan biasanya hanya dua ruas saja.

23Alat Musik Tradisional Kalimantan SelatanBabun

Babun adalah alat musik berbentuk bulat terbuat dari kayu, terdapat lubang ditengah serta tiap sisinya dilapisi dengan kulit kambing. Babun dimainkan dengan cara di pukul seperti halnya kendang. Berasal dari Kalimantan Selatan

24Alat Musik Tradisional Sulawesi UtaraKolintang

Kolintang adalah sejenis gambang dari kayu Khas Minahasa dengan jajaran bilah-bilahnya pada kotak resonansi,dan dimainkan dengan cara berdiri. Nama Kolintang itu sendiri berasal dari bunyi: Tong (low pitch note), Ting (high pitch note) dan Tang (moderat pitch note). In the local language, the invitation Let us do some TONG TING TANG is:Mangemo kumolintang. Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: Mari kita ber Tong Ting Tang dengan ungkapanMangemo kumolintang.dan dari kebiasaan itulah muncul nama Kolintang untuk alat yang digunakan bermain.

25Alat Musik Tradisional GorontaloPolo-Palo

Alat musik Polopalo adalah alat musik yang bahan dasarnya terbuat dari bambu, bentuknya menyerupai garputala raksasa dan teknik memainkannya yakni dengan memukulkan ke bagian anggota tubuh yaitu lutut. Pada perkembangannya, Polopalo mendapatkan penyempurnaan pada beberapa hal, salah satunya adalah kini Polopalo dibuatkan sebuah pemukul dari kayu yang dilapisi karet agar mempermudah dan membantu dalam proses memainkan alat musik Polopalo. Hal ini memberi dampak selain tidak membuat sakit bagiananggota tubuh yang dipukul, juga membuat Polopalo tersebut berbunyi lebih nyaring.

26Alat Musik Tradisional Sulawesi TengahGanda

Ganda/_Kanda_adalah_nama_alat_musik_pukul_yang_biasa_kita_kenal_dengan_gendang_yang_memiliki_dua_buah_kulit_menutupi_kedua_sisinya._Hampir_semua_pemuda_maupun_anak_anak_dapat_bermain_Ganda Ganda_adalah_alat_musik_tradisional_yang_di_Sulawesi_juga_disebut_dengan_nama_Kanda._Alat_musik_ini_merupakan_jenis_alat_musik_pukul_seperti_gendang_namun_berukuran_lebih_kecil_dan_lebih_ramping_dibanding_dengan_Gendang_Jawa._Ganda_ini_juga_memiliki_bunyi_yang_hampir_sama_dengan_gendang_kecil_yang_berasal_dari_provinsi_lainnya._Tidak_sulit_untuk_memainkan_alat_ini,_cukup_dengan_memukul_bagian_kulit_di_ujung_kayunya_saja.27Alat Musik Tradisional Sulawesi SelatanPopondi

Popondi terbuat dari kayu berbentuk busur dan bertumpu pada tempurung kelapa, di atasnya terdapat sebuah dawai yang di tegangkan untuk di petik, Alat ini terdapat di Daerah Toraja (Sulawesi Selatan).

28Alat Musik Tradisional MalukuGong

Gong_merupakan_sebuah_alat_musik_pukul_yang_terkenal_di_Asia_Tenggara_dan_Asia_Timur._Gong_ini_digunakan_untuk_alat_music_tradisional._Saat_ini_tidak_banyak_lagi_perajin_gong_seperti_ini. Gong_yang_telah_ditempa_belum_dapat_ditentukan_nadanya._Nada_gong_baru_terbentuk_setelah_dibilasdan_dibersihkan._Apabila_nadanya_masih_belum_sesuai,_gong_dikerok_sehingga_lapisan_perunggunya_menjadi_lebih_tipis._Di_Korea_Selatan_disebut_juga_Kkwaenggwari._Tetapi kkwaenggwari_yang_terbuat_dari_logam_berwarna_kuningan_ini_dimainkan_dengan_cara_ditopang_oleh_kelima_jari_dan_dimainkan_dengan_cara_dipukul_sebuah_stik_pendek._Cara_memegang_kkwaenggwari_menggunakan_lima_jari_ini_ternyata_memiliki_kegunaan_khusus,_karena_satu_jari_(telunjuk)_bisa_digunakan_untuk_meredam_getaran_gong_dan_mengurangi_volume_suara_denting_yang_dihasilkan.29Alat Musik Tradisional Maluku UtaraFu

Fu merupakan alat musik tradisional khas yang berasal dari Maluku Utara. Fu terbuat dari kulit kerang dan cara memainkannya dengan cara di tiup

30Alat Musik Tradisional PapuaTifa

Tifamerupakanalat musikkhas Indonesia bagian Timur, khususnyaMalukudanPapua. Alat musik ini bentuknya menyerupaikendangdan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik Tifa sepertiTifa Jekir,Tifa Dasar,Tifa Potong,Tifa Jekir PotongdanTifa Bas.

Tifa biasanya digunakan untuk mengiringitarian perangdan beberapa tarian daerah lainnya sepertitari Lensodari Maluku yang diiringi juga dengan alat musiktotobuang, tarian tradisional suku Asmat dantari Gatsi.