5
Identifikasi senyawa kimia atau skrining fitokimia adalah suatu metode untuk mengetahui golongan kimia pada suatu sampel dengan menguji secara kualitatif adanya senyawa kandungan dalam sampel yang digunakan seperti misalnjya tannin, saponin, flavanoid, steroid/terpenoid, alkaloid serta kandungan kimia lainnya (Musictikum, dkk. 2010) Uji pendahauluan dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat pada suatu tanaman. Hal ini berfungsi sebagai data awal untuk menentukan metode extraksi yang akan digunakan agar komponen aktfi yang terdapat pada sampel dapat diekstraksi secara optimal. Pada identifikasi senyawa kimia pada suatu tanaman dilakukan dengan cara: 1.Uji Alkaloid Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N

tugas skrining

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jbjb

Citation preview

Page 1: tugas skrining

Identifikasi senyawa kimia atau skrining fitokimia adalah suatu metode untuk mengetahui golongan kimia pada suatu sampel dengan menguji secara kualitatif adanya senyawa kandungan dalam sampel yang digunakan seperti misalnjya tannin, saponin, flavanoid, steroid/terpenoid, alkaloid serta kandungan kimia lainnya (Musictikum, dkk. 2010)

Uji pendahauluan dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat pada suatu tanaman. Hal ini berfungsi sebagai data awal untuk menentukan metode extraksi yang akan digunakan agar komponen aktfi yang terdapat pada sampel dapat diekstraksi secara optimal.

Pada identifikasi senyawa kimia pada suatu tanaman dilakukan dengan cara:

1. Uji Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.

Pada Praktikum ini, uji alkaoloid dilakukan dengan cara Yaitu setelah dilakukan pembuatan larutan stock, kemudian ambil 0,5 Ml sampel dari larutan stock tersebut. Kemudian ditambahkan dengan 1 ml HCl 2 N,

Page 2: tugas skrining

ditetesi dengan pereaksi dragendroff dan wagner pada tabung reaksi yang berbeda. Jika mengalami perubahan warna menjadi coklat itu menandakan sampel tersebut mengandung alkaloid dan jika mengalami perubahan warna menjadi jingga merah, kemungkinan mengandung alkaloid.

2. Uji Flavanoid

Flavanoid adalah senyawa fenol terbesar yang ditemukan di alam terutama pada jaringan tumbuhan tinggi. Senyawa ini merupakan produk metabolic sekunder yang terjadi dari sel dan terakumulasi dari tubuh tumbuhan sebagai zat racun ( Robinson, 1991)

Pada Praktikum ini, uji flavanoid dilakukan dengan cara mengambil 0,5 ml larutan stock, kemudian ditambahkan serbuk Mg, kemudian ditetesi dengan 1 Ml HCl pekat dan diamati perubahan warnanya.

3. Uji terpenoidTerpenoid berasal dari molekul isoprene dan kerangka

karbonya dibangun oleh penyambung dua atau lebih senyawa C5 ini. Secara kimia, terpenoid umunya larut dalam lemak dan terdapat di dalam sitoplasma tumbuhan (Harborne, 1987)

4. Uji Steroid

Page 3: tugas skrining

Steroid adalah golongan senyawa metabolic sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai obat (Djamal, 1988)

Pada praktikum ini, diambil 0,5 ml larutan stock kemudian ditambahkan pereaksi leburan bruchad dan amati perubahannya jika menjadi warna hijau berarti (+) mengandung steroid, dan kalau berubah menjadi warna ungu (+) mengandung terpenoid.

5. Uji SaponinSaponin adalah glikosida triterpan dan sterol. Saponin

merupakan senyawa aktif yang permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat ditetesi berdasaran kemampuannya membentuk busa yang stabil dalam air dan menghomolisis sel darah merah (Robinson, 1991)

Pada praktikum ini, uji saponin dilakukan dengan cara pengambilan 0,5 ml dari larutan stock, kemudian ditambahkan dengan 10 ml air panas, dikocol selama 10 menit. Jika masih ada busa selama 10 menit, tambahkan 2-3 tetes HCl 2 N dan jika masih ada busa, kemungkinan sampel tersebut mengandung golongan saponin

6. Uji TaninLarutan stock yang awalnya berwarna hijau setelah

ditambahkna pereaksi FeCl3 berubah warna menjadi warna hijau yang berbeda dengan larutan stock. Pada pernambahan larutan FeCl3 diperkirakan larutan ini bereaksi dengan salah satu gugus hidrokfil yang ada pada senyawa tanin. Pereaksi FeCl3 dipergunakan secara luas untuk

Page 4: tugas skrining

mengidentifikasi senyawa fenol, termasuk tanin ( Robinson, 1991)

Pada praktikum uji tanin, dilakukan dengan cara yaitu mengambil 0,5 ml larutan stock, kemudian ditambahkan FeCl3 1 % secukupnya dan dihomogenkan dan diamati perubahan warna yang terjadi.

Nama : Amrianto

Nim : N111 14 002

Kelompok : 5

Golongan : Selasa siang