19
TUGAS PEMBUATAN PAPER “Atap” Teknik Arsitektur (P2K) Teknik bangunan 1 Semester 1

Tugas Teknik Bangunan 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tugas Teknik Bangunan 1

TUGAS PEMBUATAN PAPER

“Atap”

Teknik Arsitektur (P2K)

Teknik bangunan 1

Semester 1

Azam Wahid Rameda

Page 2: Tugas Teknik Bangunan 1

ATAP

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan tahan gempa.

Beberapa jenis tumbuhan menghasilkan bahan atap tradisional. Atap sirap, salah satunya dibuat dari kayu ulin alias kayu besi yang dikeping tipis-tipis. Juga daun-daun dari beberapa jenis palma dan ilalang kerap dirangkai untuk digunakan sebagai atap. Di antaranya dari daun rumbia, kelapa, enau dan nipah.

ATAP RUMAH

Atap rumah merupakan bagian dari bangunan yang befungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Atap rumah merupakan bagian penting pada konstruksi bangunan rumah karena berada diatas untuk menutupi seluruh bagian bangunan.

Konstruksi atau struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu : struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan atau balok.

Struktur atap pada umumnya dibuat dengan mengikuti atau menyesuaikan dengan denah atau bentuk keseluruhan bangunan (desain atap rumah). Jika rumah terdiri atas 2 lantai, struktur atap dibuat mengikuti denah/layout rumah pada lantai 2.

DESAIN ATAP

Ada beberapa bentuk desain atap rumah yang dapat digunakan sebagai referensi ketika anda akan membangun rumah, antara lain:

Page 3: Tugas Teknik Bangunan 1

1. Bentuk Atap Pelana

Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 s/d 45 derajat.

2. Bentuk Atap Perisai (Limasan)

Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.

3. Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai

Bentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.

Page 4: Tugas Teknik Bangunan 1

4. Bentuk Atap Datar

Modelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya dipakai untuk atap teras. Atau bahkan digunakan untuk membuat taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah perawatannya terutama dalam masalah mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan dalam merencana atap ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya supaya suhu ruangan tidak terlalu panas.

5. Bentuk Atap Sandar

Atap sandar atau yang biasa disebut atap tempel karena bagian tepi atasnya bersandar atau menempel pada dinding bangunan (kantilever). Bangunan dengan atap rumah sandar umumnya adalah atap pada bangunan tambahan.

JENIS DAN BAHAN PENUTUP ATAP

Ada sejumlah bahan dan jenis yang biasanya digunakan untuk material penutup atap rumah. Dalam memilih berbagai jenis material penutup atap, sebaiknya disesuaikan dengan fungsi, desain rumah, serta kondisi Anda.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk menutup atap itu antara lain:

A. Genteng

Genteng adalah salah satu jenis atap rumah yang sering digunaka,genteng sendiri dapat dibedakan berdasarkan bahan baku untuk membuat genteng yaitu tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber semen atau asbes, kaca, bentuk genteng mempunyai berbagai macam variasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan selera pemilik rumah.

Genteng tanah liat, genteng katagori ini terbuat dari tanah liat yg ditekan / di-press. Kemudian dipanaskan menggunakan bara api dgn derajat kepanasan tertentu. Daya tahan genteng jenis ini sangat kuat. Tuk pemasangan, diperlukan teknik pemasangan kunci / kaitan genteng  pada rangka penopang. Selain tampilan alami berwarna oranye kecoklatan hingga merah terakota, Anda juga bisa mewarnai genteng tanah liat. Kini, telah tersedia berbagai macam pilihan warna-warni yamg menarik

Genteng metal atau genteng berbahan logam, memiliki ukuran yg lebih besar dari genteng tanah liat, yaitu sekitar 60-120 cm, dgn ketebalan 0,3 mm. Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dgn genteng dari tanah liat. Karena memiliki ukuran yg lebih lebar maka dapat mempercepat waktu pemasangan pada sebuah rumah. Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup tuk pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya  lumayan ringan. Pilihan warna genteng metal yg tersedia sangat variatif dan menarik. Kombinasi warna atap dan dinding fasade bangunan dapat menciptakan harmoni warna yg menarik.

Genteng aspal, material genteng yg satu ini bersifat solid namun tetap ringan, terbuat dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yg tersedia

Page 5: Tugas Teknik Bangunan 1

di pasaran. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yg menempel pada rangka, dan jenis yg kedua, model bergelombang yg pemasangannya cukup disekrup pada balok gording.

Genteng kaca, genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung sehingga menghemat konsumsi listrik tuk penerangan. Material genteng ini terbuat dari kaca. Genteng ini mempunyai bentuk yg terbatas sehingga kompatibel/sesuai dgn beberapa jenis genteng tertentu saja.

Genteng keramik, genteng ini memiliki warna yg cukup banyak karena pada saat proses finishingnya dilapisi pewarna  pada bagian atasnya (glazur). Bahan utama genteng ini adalah keramik. (edupaint).

Karakter Macam – Macam Genteng

Penutup atap berbahan dasar aspal, fiber glass, dan batu granular

Berat 10 kg/m2   Tahan terhadap kebocoran karena overlap 19 cm,  Tidak berkarat  Fleksible  Kedap suara Cepat pemasangannya  Warna tidak mudah pudar  Menggunakan multipleks 9 mm  Sudut kemiringan min 15 º 

Penutup Atap Fiber Semen

Berat 18.8 kg/m2  Tahan terhadap kebocoran karena overlap 20 cm  Tidak berkarat  Tidak fleksible  Kedap suara  Cepat pemasangannya  Warna lama-lama pudar  Menggunakan multipleks 12 mm  Sudut kemiringan min 15 º 

Genteng Metal

Berat 8 kg/m2  Tahan terhadap kebocoran karena interlock sempurna  Dapat berkarat  Tidak fleksible  Tidak kedap suara  Sulit pemasangannya pada saat perlu memotong Warna bisa pudar tergantung bahannya  Tidak Menggunakan multipleks 

Page 6: Tugas Teknik Bangunan 1

Sudut kemiringan min 15 º 

Genteng Beton

Berat 60 kg/m2  Kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock tidak sempurna dan keretakan pada

body  Tidak dapat berkarat  Tidak fleksible  Kedap suara pemasangannya lama warna cepat pudar (paint)  Tidak Menggunakan multipleks  Sudut kemiringan min 30 º 

Genteng Keramik

Berat 45 kg/m2  Kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock kecil 1 cm  Tidak dapat berkarat  Tidak fleksible  Kedap suara  Pemasangannya lama  Warna tahan lama  Tidak Menggunakan multipleks  Sudut kemiringan min 30 º

B. Sirap

Penutup atap rumah dengan model sirap menggunakan bahan papan kayu dengan ukuran tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga ata rumah dapat berfungsi dengan baik, atap sirap ini mampu menyerap panas matahari dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk untuk dihuni, jenis kayu yang baik untuk digunaka sebagai atap sirap adalah kayu ulin karena jenis kayu ini terbilang awet yang dapat bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun, atau dapat juga dari jenis kayu lain yang sudah diawetkan secara sempurna, kendala penggunaan atap sirap ini terletak pada kesulitan dalam memperoleh bahan, harganya mahal dan sulit pada masa perawatan jika ada yang bocor.

Page 7: Tugas Teknik Bangunan 1

Atap sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan.

Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan. Atap sirap yang sudah diikat dapat menghasilkan luasan atap sebagai berikut.

Atap sirap dengan ketebalan 0,3 cm (3 mm) dalam 1 ikat dapat menghasilkan luasan atap 1 m2 setelah terpasang.

Atap sirap dengan ketebalan 0,5 cm (5 mm) dalam 1 ikat dapat menghasilkan luasan atap 0,5 m2 setelah terpasang.

Saat ini pemerintah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif, bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran. Oleh karena itu kini mulai diproduksi atap sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu ulin.Merbau merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam konstruksi bangunan, jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela, dan lain-lain. Berbeda dengan atap sirap ulin, atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan. Jadi selain atap sirap dari kayu ulin, kami juga menyediakan atap sirap dari kayu merbau.

Teknik Pemasangan Atap Sirap

Atap Sirap adalah atap yang berasal dari kayu besi atau disebut juga kayu ulin. Kayu ini sagat kuat dan awet sampai puluhan tahun. Kesan alami bangunan dapat ditampilkan

Page 8: Tugas Teknik Bangunan 1

dengan menggunakan bahan atau sirap ini. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Kalimantan. Atap Sirap ini banyak dipasang untuk gazebo, villa, rumah tinggal, resort, hotel, restoran dan gedung instansi Pemerintah maupun Swasta.

Untuk menggunakannya sebagai bahan atap, kayu besi dipotong – potong tipis (sekitar 4 – 5 mm). Kemudian kayu tersebut dipasang dengan cara seperti memasang genteng tanah. Yaitu dipasang bagian bawahnya terlebih dahulu, kemudian ditumpuk dengan yang di atasnya. Itu adalah cara pemasangan yang sederhana. Berikut ini beberapa detail tentang pemasngan atap sirap.

1. Untuk menjaga agar tidak renggan sebelum dipasang, bilah – bilah kayu besi bahan atap sirap dipotong agar rapih dan benar – benar presisi.

2. Khusus untuk atap sirap expose, bilah kayu besinya harus benar – benar rapi dan rapat. Ini dikarenakan pada bangunan yang tidak memakai plafon. Sirap pada lapisan paling bawah biasanya terlihat.

3. Seperti yang telah disebutkan, bilah – bilah ini perlu dipaku. Karena jumlah bilah ini mencapai agka ribuan, gunakanlah pistol paku untuk memasang paku. Pistol paku bekerja menembakkan pku dengan tenaga angin dari kompresor, sehingga pekerjaan jadi lebih cepat . Sebisa mungkin proses ini juga dikerjakan secara bersamaan oleh sejumlah tukang.

4. Atap sirap biasanya dipasang antara 3 hingga 4 lapis. Secara berurutan dari lapisan paling bawah, atap sirap yang dipasang yaitu : layer 1, tripleks, alumunium foil, sirap layer 2, sirap layer 3, dan sirap layer 4.

C. Rumbia

Bahan yang dapat digunakan sebagai atap rumah yang selanjutnya adalah rumbia, yaitu jenis penutup atap yang terbuat dari bahan daun yang ditata menjadi sebuah atap rumah, atap

Page 9: Tugas Teknik Bangunan 1

rumbia dapat memberikan kesan alami dan tradisional dengan biaya pembangunan yang murah, serta mempunyai berat konstruksi yang ringan, namun atap rumbia tidak dapat bertahan lama dan rawan bocor, jadi memerlukan perawatan khusus.

Jaman sekarang menggunakan atap daun rumbia bukan karena keterbatasan dana, akan tetapi kebanyakan di daerah metropolitan, jenis atap ini banyak digunakan sebagai bahan atap untuk restoran berkelas dengan nuansa alami tentunya. Seperti rumah makan back to nature. Berikut adalah Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan atap rumbia.

Kelebihan dari penggunaan atap rumbia

- Lebih berkesan alami- Menimbulakn kesan susana baur bagi tamu - Ringan dan murah tentunya

Kekurangan menggunakan atap rumbia

- Daya tahan hanya 4 tahun- Sulit diperoleh di pasaran- Sulit diperbaiki dan diganti- Rawan bocor jika hujan lebat.

Untuk mengakali biasanya pengembang atau pemborong melapisi bagian bawah atap rumbia dengan asbes atau seng untuk melindungi dari kebocoran tanpa meninggalkan kesan unik dan alaminya.

D. Ijuk

Ijuk adalah jenis atap yang terbuat dari tanaman aren yang tumbuh diantara pelepahnya, dapat memberikan kesan alami dan kesejukan. Namun kekurangan atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan rawan bocor pada saat hujan turun.

Page 10: Tugas Teknik Bangunan 1

Ijuk adalah serabut yang diperoleh dari tanaman aren yang tumbuh di daerah pelepahnya. Penggunaan ijuk lebih populer dibanding atap rumbia yang biasanya digunakan sebagai atap motel, rumah makan, dan rumah-rumah tradisional. Cara pemasagan atap ijuk harus berada kira2 kemiringan 40 derajad karena bentuknya sendiri tidak melebar. Tips agar penataan ijuk bisa rata maka digunakan papan / triplek sebagai alas. Berikut adalah Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan atap rumbia.

Kelebihan menggunakan atap

- Terlihat alami dan membuat kesan baru- Ketahanan sampai 80 tahun.- Harga bahan murah.

Kekurangan / kelemahan atap ijuk ;

- Sulit melakukan penggantian- Rawan bocor jika hujan deras.- Bahaya kebakaran mengancam karena mudah terbakar.Cara Pemasangan:

1.     Iketan dipasang dari bawah ke atas, diiket di usuk pake tali bambu, jarak pemasangannya antara 4 -7 cm.

2.      Gulungan dipasang pada bubungan dengan jalan ditusuk bilah bambu runcing atau diiket dan kadang – kadang sih dipasang pada alas ujung bawah supaya agar ujung bawah atap kelihatan tebal.

3.      Gambahan dipasang pada bubungan sebagai penutup akhir dengan jalan menusuk atau mengikat.

Teknik Pemasangan

1. Iketan

Bahan: Bilah bambu pipih (tinjeh) Bilah bambu bulat (jalon) Tali pengikat dari ijuk atau bambu

Ijuk berdiameter sekitar 4 cm ditekukkan pada tinjeh, lalu ditempel jalon dan diiket tali.

Page 11: Tugas Teknik Bangunan 1

2. Gulungan

Selembar ijuk digulung membentuk gulungan dengan diameter sekitar 10- 15 cm sesuai kebutuhan, diiket  4 sampai 5 ikatan.

3. Gambahan

Seberkas ijuk berdiameter sekitar 15 cm diikat di hampir di ujung seperti sapu lidi.

Page 12: Tugas Teknik Bangunan 1

4. Isit

Isit = Ijuk yang udah dipintal dalam bentuk tali diikat secara rapat pada sebilah bambu.

E. Beton Bertulang

Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang atau biasa dIsebut dengan model rumah mengambang atau rumah tumbuh. Konstruksi beton bertulang yang difungsikan sebagai atap pada rumah dan bangunan biasa juga kita kenal sebagai dak beton. Dak beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah modern atau rumah minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca dan konstruksinya pun cukup kuat.

F. Polycarbonate

Page 13: Tugas Teknik Bangunan 1

Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama (warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).

G. PVC (Polyvinyl Chloride)

Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.

H. Aluminium

Umumnya yang banyak dipakai adalah produk  Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.

I. Seng (Metal Bergelombang)

Kelebihan jenis atap ini adalah kemudahan dalam pemsasanganya dan tidak memerlukan rangka atap yang terlalu banyak, namun seringkali menimbulkan suara yang berisik disaat hujan turun.

Page 14: Tugas Teknik Bangunan 1

JENIS – JENIS GENTENG UNTUK RUMAH

Berbagai jenis genteng yang umumnya dipergunakan untuk atap rumah antara lain:

a. Genteng Tanah Liat

Material ini umumnya banyak digunakan sebagai genteng rumah. Terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Dalam pemasangannya membutuhkan rangka dan dipasang pada atap yang miring. Sistem pemasangannya saling mengunci dan mengikat atau inter-locking system.

b. Genteng Metal

Genteng ini terbuat dari lembaran mirip seng. Pemasangannya tidak jauh beda dengan genteng tanah liat. Bisa juga ditanam pada gording rangka atap dengan menggunakan skrup. Tersedia ukuran yang bervariasi dengan lebar 600 mm – 1200 mm, dengan ketebalan 0,3 mm dan panjang 1,20 m – 12 m.

Gambar Genteng Rumah

Page 15: Tugas Teknik Bangunan 1

c. Genteng Keramik

Bahan dasar genteng ini adalah keramik tetapi telah mengalami proses finishing glazur. Jenis genteng ini menampilkan kesan modern. Tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.

d. Genteng Aspal

Bahan material terbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada yang model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Sedangkan Multipleks dan rangka dikaitkan dengan skrup dan genteng aspal dilem ke papan. Sedang model yang bergelombang cukup diskrup pada gording.

e. Genteng Kaca

Pada umumnya genteng kaca dipasang hanya pada bagian tertentu dari atap karena fungsinya sebagai penerangan alami. Seiring dengan berkembangnya dunia desain saat ini genteng kaca banyak diaplikasikan menggunakan kaca datar dengan rangka untuk memberi kesan modern dan minimalis.